Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN


TENTANG “PEMBEKUAN DARAH”
DOSEN ; Ibu Heyni F. Kereh, S. Kep. Ns, MM.

Disusun Oleh:
MOCH. HASYIM ASYARI
NIM : 20 19 0073

AKPER RUMKIT TK. III WOLTER MONGINSIDI MANADO


T.A 2020/2021
Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar untuk beberapa waktu sebelum
akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang
sangat penting dalam tubuh, guna mencegah terjadinya kehilangan darah berjumlah banyak
akibat luka.
Meski begitu, ada pula sebagian orang yang mengalami kelainan dalam proses pada
mekanisme pembekuan darah. Sebagai akibatnya, komplikasi berbahaya, seperti kekurangan
darah, bisa terjadi. Mari kenali proses pembekuan darah yang sangat penting ini.

Pentingnya proses pembekuan darah


Pembekuan darah atau koagulasi punya peran penting dalam perbaikan pembuluh
darah yang terluka sehingga tak terjadi perdarahan. Proses pembekuan darah bisa terjadi
berkat adanya faktor koagulasi, yaitu protein dalam plasma darah yang mendorong terjadinya
koagulasi.
Faktor koagulasi tersebut diproduksi oleh hati dengan menggunakan vitamin K yang
diperoleh dari makanan dan diproduksi oleh bakteri baik di usus.
Proses pembekuan darah adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu upaya tubuh
mencegah terjadinya pendarahan dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam proses
hemostasis ini, tubuh juga mesti punya kemampuan mengendalikan dan membatasi
munculnya proses pembekuan darah supaya tidak terjadi gumpalan darah.
Jika ada kelainan pada sistem yang mengontrol proses pembekuan darah, dampaknya
adalah komplikasi yang membahayakan nyawa. Darah yang tidak bisa membeku akan
menyebabkan pendarahan yang parah hingga kondisi syok.
Sementara itu, proses pembekuan darah yang berlebihan juga akan menimbulkan
gumpalan darah. Gumpalan ini bisa menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan stroke
atau serangan jantung.

Mekanisme pembekuan darah pada tubuh


Proses hemostasis dan pembekuan darah yang terjadi ketika ada bagian tubuh yang
terluka adalah sebagai berikut :

1. Pembuluh darah bereaksi dengan memperkecil diameternya


Ketika perdarahan mulai terjadi, pembuluh darah akan mengerut dan menyempit
untuk mengontrol jumlah darah yang keluar. Pembuluh darah yang mengkerut akan
mengurangi aliran darah pada area yang terluka.

2. Sumbatan platelet
Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka. Platelet-
platelet ini akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang bisa menarik sel-sel tubuh ke area
yang terluka.Platelet dan sel tubuh akan menggumpal, sehinga membentuk sumbatan pada
luka. Proses ini membutuhkan peran dari protein bernama faktor von Willebrand, yang
membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan.
3. Terbentuk helai fibrin
Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan faktor koagulasi di dalam darah.
Protein-protein faktor koagulasi akan mendorong produksi fibrin, yaitu helai-helai protein
yang sangat kuat dan saling terjalin untuk menutup area yang terluka.Helaian fibrin tersebut
akan diproduksi selama berhari-hari dan berminggu-minggu sampai luka di pembuluh darah
tertutup serta sembuh sepenuhnya.

Jenis-jenis kelainan pembekuan darah


Kelainan pembekuan darah terjadi jika darah tidak bisa membeku dengan benar.
Untuk memungkinkan proses pembekuan darah, tubuh membutuhkan keberadaan faktor
koagulasi dan keping darah atau platelet.
Pada penderita kelainan pembekuan darah, faktor koagulasi atau keping darah tidak
mampu menjalankan perannya. Selain itu, penderita mungkin saja tidak memiliki faktor
koagulasi atau platelet yang cukup dalam darahnya. Kondisi ini berdampak pada terjadinya
perdarahan yang parah jika terjadi luka, atau perdarahan spontan pada otot, sendi, dan bagian
tubuh lainnya.
Umumnya, kelainan pembekuan darah merupakan kondisi keturunan. Artinya, orang
yang menderita kelainan ini akan mewariskan kondisinya pada anak-anaknya. Ada juga
kelainan pembekuan darah yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, misalnya penyakit
liver.
Beberapa jenis kelainan proses pembekuan darah yang paling banyak terjadi
meliputi:
1. Penyakit von Willebrand. Kelainan pembekuan darah ini merupakan kondisi yang
paling banyak terjadi. Penderita mendapatkan warisan darah yang kekurangan faktor von
Willebrand, di mana faktor ini berperan penting dalam membetuk sumbatan keping darah.
2. Hemofilia. Kelainan pembekuan darah pada penderita hemofilia disebabkan oleh
rendahnya jumlah faktor koagulasi dalam darah. Karena proses pembekuan darah tidak
berjalan normal, sedikit benturan saja bisa menyebabkan perdarahan yang banyak, misalnya
pada sendi-sendi tubuh.
3. Defisiensi faktor koagulasi II, V, VII, X atau XII. Tergantung dari faktor koagulasi
mana yang kadarnya rendah, penderita akan mengalami masalah dengan pembekuan darah
atau memiliki gangguan perdarahan yang abnormal.

Gejala umum kelainan pembekuan darah


Tiap jenis kelainan pada proses pembekuan darah memiliki gejala yang spesifik.
Namun secara umum, gejala-gejala adanya kelainan ini bisa berupa:
1. Sering timbul memar di kulit yang tak jelas penyebabnya.
2. Kerap mimisan.
3. Perdarahan yang terlalu banyak saat terjadi luka kecil.
4. Perdarahan pada sendi-sendi tubuh.
Pada pengidap perempuan, akan terjadi menstruasi dengan volume darah yang sangat
banyak.
Jika mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, Anda sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter dan meminta pemeriksaan lebih lanjut, guna memastikan kondisi
Anda. Diagnosis dan penanganan yang tepat akan mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut dari kelainan proses pembekuan darah.

Kesimpulan
Proses pembekuan darah sangat penting bagi tubuh untuk mencegah perdarahan yang
berlebihan. Diperlukan faktor koagulasi, trombosit (platelet), dan fibrin untuk membentuk
pembekuan darah.
Bila salah satu dari faktor pembeku darah tersebut mengalami gangguan, proses
pembekuan darah otomatis akan terganggu. Kondisi ini bisa menjadi gejala kelainan
perdarahan. gejala umumnya berupa sering memar tanpa penyebab yang jelas, kerap
mimisan, perdarahan yang terlalu banyak pada luka kecil, serta volume darah haid yang
berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai