Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sudrajat (22344084) Kelas E

1. Obat-obat sering ditentukan dosisnya berdasarkan Luas Permukaan Tubuh . Dalam bahasa
Inggris, LPT sering dinyatakan dengan istilah Body Surface Area. Pernyataan dosis yang
demikian ini sebetulnya lebih baik karena dosis akan berlaku untuk semua pasien, mulai dari
bayi, anak hingga orang dewasa. Namun, kenyataannya dosis obat yang dicantumkan
umumnya hanya untuk orang dewasa, sehingga jika dikehendaki dosis bayi dan anak
dihitung terhadap dosis dewasanya. Perhitungan dosis bayi dan anak terhadap dosis dewasa
berdasarkan luas permukaan tubuh sebenarnya merupakan perhitungan dosis yang paling
baik, karena permukaan luas permukaan tubuh telah pula memperhitungkan bobot badan
dan tinggi tubuh. Ada beberapa rumus untuk menentukan LPT

Maka jika berat badan 50kg dan tinggi 160cm luas permukaan tubuhnya adalah 1.5 m2
Nama : Sudrajat (22344084) Kelas E

Nomogram

2. Macam-Macam Anemia yang Umum Terjadi


Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah, yaitu sel darah yang
berfungsi mengantarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Kekurangan suplai oksigen dapat
mengganggu fungsi organ tubuh. Berikut adalah beberapa macam anemia yang umum
ditemui :
 Anemia defisiensi desi
Nama : Sudrajat (22344084) Kelas E

Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling umum terjadi. Kondisi ini
terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi, yaitu komponen penting dalam
pembentukan sel darah merah. Sejumlah kondisi bisa menyebabkan anemia
defisiensi besi, termasuk pola makan rendah zat besi, kehamilan, perdarahan kronis
seperti akibat luka di saluran cerna atau menstruasi, gangguan penyerapan zat besi,
efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti kanker, radang usus,
dan miom. Kondisi umumnya ditangani dengan konsumsi suplemen zat besi dan
menjalani pola makan tinggi zat besi. Selain itu, penyebab anemia defisiensi besi
juga perlu diatasi.
 Anemia defisiensi vitamin B12 dan Folat
Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat (vitamin B9) untuk membuat sel darah
merah baru. Kekurangan salah satu atau kedua vitamin tersebut bisa menyebabkan
anemia defisiensi vitamin B12 dan folat. Jenis anemia ini dapat terjadi akibat pola
makan rendah kandungan kedua vitamin tersebut. Selain itu, anemia kekurangan
vitamin juga bisa terjadi karena tubuh sulit atau gagal menyerap folat ataupun
vitamin B12. Kondisi ini juga disebut anemia pernisiosa. Penanganan anemia ini
umumnya berupa perubahan pola makan, serta pemberian suplemen vitamin B12
dan asam folat untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan kedua asupan tersebut.
 Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi saat kerusakan sel darah merah terjadi lebih cepat
daripada kemampuan tubuh untuk menggantinya dengan sel darah sehat yang baru.
Penyebab anemia hemolitik cukup beragam, mulai dari penyakit keturunan, seperti
thalasemia dan G6PD, penyakit autoimun, infeksi, efek samping obat, hingga
gangguan pada katup jantung. Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat
keparahan dan penyebab terjadinya anemia hemolitik. Penanganan yang diberikan
bisa berupa transfusi darah, pemberian obat-obatan kortikosteroid, atau operasi.
 Anemia aplastik
Anemia aplastik merupakan anemia yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi
mengancam nyawa. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak dapat menghasilkan sel
darah merah dalam jumlah cukup akibat gangguan di sumsum tulang, yaitu
produsen sel darah di dalam tubuh. Anemia aplastik dapat diturunkan dari orang
tua, namun bisa juga terjadi akibat infeksi, efek samping obat-obatan, penyakit
autoimun, terapi radiasi pada kanker, serta paparan zat beracun. Kondisi ini
umumnya diatasi dengan pemberian antibiotik dan antivirus jika terdapat infeksi,
transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, atau pemberian obat penekan daya
tahan tubuh.
 Anemia sel sabit
Anemia sel sabit terjadi akibat kelainan genetik yang membuat sel darah merah
berbentuk seperti sabit. Sel- sel ini mati terlalu cepat sehingga tubuh tidak pernah
memiliki sel darah merah yang cukup. Selain itu, bentuk sel darah abnormal ini juga
membuatnya lebih kaku dan lengket sehingga bisa menghalangi aliran darah.
Pemberian obat dapat dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah. Namun,
satu-satunya cara mengatasi anemia jenis ini adalah dengan transplantasi sumsum
tulang. Beberapa jenis anemia ini ada yang dapat dicegah, namun ada pula yang
tidak dapat dicegah (anemia yang diturunkan dari orang tua ke anak).
Nama : Sudrajat (22344084) Kelas E

3. Rumus Crcl

Keterangan :
(Kg) sCr Konsentrasi serum kreatinin (mg %)
BB Berat badan

4. Pembekuan darah adalah bagian dari hemostasis sebagai cara tubuh untuk menghentikan
pendarahan dari pembuluh darah yang terluka. Bila ada kelainan di bagian mana pun dari
sistem yang mengontrol pendarahan, maka pendarahan atau pembekuan yang berlebihan
bisa terjadi. Kondisi tersebut berpotensi mengancam jiwa. Sedangkan bila pembekuan darah
tidak berjalan dengan baik, bahkan hanya sedikit cedera pada pembuluh darah saja bisa
menyebabkan kehilangan darah yang parah.
Berikut ini proses pembekuan darah:
 Cedera
Fase pertama dari proses pembekuan darah adalah ketika cedera terjadi atau ketika
pembuluh darah rusak. Cedera ini bisa berupa robekan kecil pada dinding pembuluh
darah yang menyebabkan pendarahan.
 Penyempitan pembuluh darah
Tubuh kemudian akan mempersempit pembuluh darah untuk mengontrol
kehilangan darah. Hal ini akan membatasi aliran darah ke daerah yang terkena.
 Sumbatan trombosit
Sebagai respons terhadap cedera yang terjadi, tubuh mengaktifkan trombosit. Pada
saat yang sama, sinyal kimia dilepaskan dari kantong kecil di trombosit untuk
memanggil sel lain ke area yang terluka tersebut. Kemudian, mereka akan membuat
sumbatan trombosit dengan membentuk gumpalan bersama-sama. Protein yang
disebut faktor von Willebrand (VWF) membantu trombosit untuk saling menempel.
 Gumpalan fibrin
Selanjutnya, faktor pembekuan darah memicu produksi fibrin, yaitu zat kuat seperti
untai yang mengelilingi sumbat trombosit dan membentuk gumpalan fibrin. Selama
berhari-hari atau berminggu-minggu, gumpalan fibrin menguat dan kemudian larut
saat dinding pembuluh darah yang terluka menutup dan sembuh.
Nama : Sudrajat (22344084) Kelas E

Referensi

Anemia.WebMD (2020). Rare Types of Anemia.

Aplastic Anemia Treatment & Management. WebMD (2020).

Ashorobi, D., & Bhatt, R. NCBI Bookshelf (2021).

Bone Marrow Transplantation in Sickle Cell Disease. Mangla, A., et al. NCBI Bookshelf (2021). Sickle
Cell Anemia. Kumari, S., et al. (2021).

Disease & Conditions. Aplastic Anemia. Mayo Clinic (2022).

Diseases & Conditions. Anemia. Cassata, C. Everyday Health (2020).

Diseases & Conditions. Iron Deficiency Anemia. Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Vitamin
Deficiency Anemia. Mayo Clinic (2021).

Iron Deficiency Anemia-Induced Lymphocytopenia in a Young Female. Case Reports in Oncology,


13(2), 793–797. National Institute of Health (2022).

News Medical Life Sciences. Diakses pada 2021. Blood Clotting Process.

The Association Between Ferritin and Vitamin D Levels in Premenopausal Fibroid Uterus Cases with
Anemia. Cureus, 13(2), e13392. Abdelmahmuod, E., & Yassin, M. (2020).

U.S. National Library of Medicine Medline Plus. Anemia. National Institute of Health (2021).

U.S. National Library of Medicine Medline Plus. Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase Deficiency.
American Society of Hematology. For Patients. Anemia. The Johns Hopkins University. John
Hopkins Medicine. Hemolytic Anemia. Cleveland Clinic (2021).

What is Anemia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Nabili, S.N. Emedicine
Health. Anemia. Barkhshi, S. Medscape (2021).

Anda mungkin juga menyukai