Anda di halaman 1dari 6

Penatalaksanaan Luka Memar

A. Definisi memar
Luka memar terjadi karena adanya pembuluh darah kecil yang mengalami kerusakan.
Akibatnya, darah keluar dari pembuluh darah ke jaringan yang ada di bawah kulit, sehingga
menyebabkan timbulnya luka memar yang berwarna biru, merah, ungu, atau bahkan hitam.
Sebagian besar memar disebabkan oleh benturan pada tubuh yang tidak terlalu serius
sampai pasien harus mendapatkan pertolongan medis, namun beberapa benturan dapat
membahayakan nyawa sehingga pasien harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Memar dapat dikategorikan berdasarkan lapisan jaringan yang mengalami memar. Memar
subkutan terjadi pada kulit, yang juga dikenal sebagai epidermis, dermis, dan lapisan
subkutan sedangkan memar intramuskular terjadi pada otot yang ada di bawah kulit.
Sedangkan memar periosteal terjadi pada tulang.
Memar seringkali berwarna merah pada awalnya, namun warnanya akan berubah seiring
proses pemulihan. Dalam 24 jam, memar akan berubah warna menjadi ungu. Setelah
beberapa hari, warnanya berubah menjadi hitam kebiruan. Dalam 5-10 hari, warnanya akan
berubah menjadi hijau dan akhirnya menjadi kuning sebelum akhirnya memar hilang
sepenuhnya. Perubahan warna dan pembengkakan pada kulit timbul karena adanya
rembesan darah ke dalam jaringan.

B. Penyebab memar
Sebagian besar kasus memar disebabkan oleh trauma akibat benda tumpul, misalnya
trauma yang terjadi akibat bermain olahraga yang aktif dan kegiatan fisik. Namun, ada juga
kasus memar lain yang disebabkan oleh kondisi medis. Contoh yang baik adalah
pendarahan dan gangguan pembekuan darah yang bernama purpura, yang menyebabkan
tanda-tanda yang mirip dengan memar. Jika Anda termasuk orang yang mudah mengalami
memar-memar, terutama tanpa alasan yang jelas seperti terbentur, Anda mungkin perlu
berhati-hati. Mudah memar ternyata berisiko menandakan gejala penyakit tertentu, apalagi
jika memar yang muncul disertai dengan keluhan lainnya. Untuk mencari tahu penyebab
Anda mudah mengalami memar, perhatikan berbagai kondisi berikut ini.

1
1. Penuaan
Faktor usia bisa jadi salah satu penyebab Anda mudah memar. Semakin bertambah usia
Anda, kulit akan semakin kehilangan lapisan lemak yang bisa melindungi Anda dari
benturan. Kulit pun jadi semakin menipis karena produksi kolagen mulai menurun.
Akibatnya, kulit Anda jadi lebih sensitif. Anda tidak harus terbentur cukup keras sampai
memar muncul, tersenggol sedikit saja mungkin sudah menimbulkan memar sehingga
Anda tidak menyadari dari mana memar tersebut berasal.
2. Leukimia
Penyakit kanker ini menyerang sel darah merah. Salah satu gejala yang ditimbulkan
adalah munculnya memar-memar pada tubuh, seperti di punggung. Ini terjadi karena
penderita leukimia kekurangan keping darah. Keping darah ini bertugas untuk
mengubah darah dari cair menjadi gumpalan. Oleh sebab itu, penderita leukimia jadi
sangat mudah berdarah dan memar karena darahnya yang sangat encer. Leukimia adalah
salah satu jenis kanker dengan harapan hidup yang relatif rendah, apalagi jika terlambat
dideteksi atau tidak segera ditangani.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit turunan yang menyebabkan darah seseorang sangat sulit
menggumpal karena kekurangan jenis protein tertentu. Pada setiap penderita hemofilia,
tingkat keseriusannya berbeda-beda. Ada beberapa orang yang mudah memar tanpa
sebab, tapi ada juga yang mudah memar jika tubuhnya menyenggol atau terbentur
sesuatu. Penyakit ini termasuk langka di Indonesia. Menurut Yayasan Hemofilia
Indonesia, prevalensinya hanyalah 4 dari 1 juta orang. Namun, hemofilia bisa
mengancam nyawa.
4. Kurang keping darah
Kondisi seseorang yang kekurangan keping darah disebut dengan trombositopenia.
Biasanya dalam keadaan sehat, Anda akan menampung sekitar 150.000 hingga 450.000
keping darah (trombosit). Jika angka trombosit Anda berada di bawah rentang tersebut,
maka Anda mengalami trombositopenia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal,
misalnya anemia, infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, leukimia, obat-obatan
kemoterapi, kehamilan, dan faktor keturunan. Jika Anda mengalami trombositopenia,

2
Anda cenderung memiliki memar atau ruam pada kulit karena darah yang encer mudah
merembes keluar dari pembuluh darah kapiler.
5. Olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan
Ketika Anda memaksa otot-otot untuk bekerja secara berlebihan, misalnya saat Anda
berolahraga berat, pembuluh darah bisa pecah dan timbullah memar-memar pada kulit.
Biasanya ini terjadi pada orang yang sering mengangkat beban berat. Serat-serat otot
yang sobek karena aktivitas fisik yang berlebihan juga bisa menyebabkan memar. Di
samping itu, ketika Anda sedang berolahraga atau beraktivitas secara intens, secara tidak
sadar Anda mungkin mengalami benturan dengan benda tumpul.
6. Konsumsi obat
Jenis obat-obatan tertentu bisa menyebabkan Anda mudah memar. Aspirin, obat
antikoagulan (mencegah penggumpalan darah), prednison, pil KB, dan obat
antiplatelet dapat meningkatkan risiko munculnya memar-memar pada kulit. Ini karena
obat-obatan tersebut memberikan efek melemahnya dinding-dinding pembuluh darah.
Untuk menghindari efek samping tersebut, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda pada
dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.
7. Purpura dermatitis
Gangguan pada pembuluh darah ini umumnya ditemui pada orang lanjut usia (lansia).
Memar-memar yang berwarna ungu kemerahan akan muncul, terutama pada permukaan
kulit tulang kering. Ini terjadi karena darah merembes keluar dari pembuluh darah
kapiler. Pada beberapa lansia, memar yang muncul bisa disertai dengan rasa gatal.
8. Kekurangan vitamin C
Penyakit scurvy disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Salah satu dampak dari
kekurangan vitamin C adalah melemahnya dinding-dinding pembuluh darah sehingga
Anda jadi lebih mudah mengalami perdarahan dan memar-memar tanpa sebab yang
jelas. Produksi kolagen pun akan terhambat dan kulit Anda jadi lebih sensitif terhadap
trauma yang disebabkan oleh pukulan atau benturan.
9. Diabetes tipe 2
Penyakit yang biasanya muncul ketika seseorang telah dewasa ini juga dikenal
sebagai kencing manis. Untuk mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh, biasanya
dokter akan menganjurkan suntik insulin. Hal ini berisiko menyebabkan resistensi

3
terhadap insulin. Salah satu gejalanya adalah muncul memar-memar karena pembuluh
darah yang rusak. Selain itu, memar-memar yang dialami penderita diabetes memang
lebih sulit sembuh jadi pada tubuh Anda bisa terdapat banyak memar.

C. Gejala memar
Gejala utama dari memar yang disebabkan oleh trauma akibat benda tumpul adalah
nyeri, pembengkakan, dan perubahan warna kulit. Pada sebagian besar kasus, gejala
memar akan menghilang seiring pulihnya memar tanpa pertolongan medis. Sementara
itu, nyeri yang sangat menyakitnya biasanya dirasakan apabila memar terjadi pada
tulang atau merusak organ dalam. Kasus seperti ini dikategorikan sebagai kondisi
gawat darurat medis. Memar yang penyebabnya tidak diketahui dapat memiliki gejala
lain, seperti nyeri dan pembengkakan. Walaupun begitu, memar jenis ini harus
diperhatikan karena memar ini merupakan gejala dari penyakit lain.

D. Penatalaksanaan memar
Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, perlu dilakukan
beberapa hal agar memar dapat sembuh lebih cepat, yaitu:
1. Sesegera mungkin kompreslah dengan menggunakan air dingin atau es pada daerah
yang memar untuk mengurangi perdarahan dan pembengkakan.
2. Bila memar terjadi pada lengan atau kaki, angkat bagian tersebut dengan posisi lebih
tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah lokal.
3. Setelah 24 jam, gunakan kompres hangat untuk membantu penyembuhan luka.
Kompresan hangat akan membuka pembulu darah sehingga memperlancar sirkulasi
darah pada area tersebut.
4. Jika terdapat luka, ambil satu genggam seledri segar, hancurkan, dan taruh di atas luka
memar, balut dengan perban. Para ahli mengatakan, seledri dapat membantu
mengurangi peradangan atau inflamasi, mengurangi rasa nyeri, dan menyembuhkan
memar lebih cepat.
5. Cegah dengan vitamin C Jika Anda sering mengalami memar, kemungkinan Anda
kekurangan vitamin C. Cukupi kebutuhan vitamin C dengan sumber makanan alami

4
karena hal ini bermanfaat memperkuat dinding pembuluh darah sehingga
meminimalisasi pembentukan memar.
6. Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa sakit tak tertahankan, segera
bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka lainnya.

5
Daftar Pustaka

Alodokter. 2018. Alami Luka Memar, Ini Pertolongannya. Diakses melalui


https://www.alodokter.com/alami-luka-memar-ini-pertolongannya. Diakses pada tanggal 7
november 2018.
Anindyaputri, irene. Anda Mudah Memar? Awas, Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu. Diakses
melalui https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mudah-memar-gejala-penyakit-serius/.
Diakses pada tanggal 7 november 2018.

Detikhealth.2012. Pertolongan Pertama Untuk Memar. Diakses melalui


https://health.detik.com/first-aid/d-2024667/pertolongan-pertama-untuk-memar. Diakses pada
tanggal 7 november 2018.

Docdoc.2016. Apa itu Memar: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan. Diakses melalui
https://www.docdoc.com/id/info/condition/luka-memar/. Diakses pada tanggal 7 november 2018.

Kompas.com. 2013. 5 Cara Menangani Luka Memar. Diakses melalui


https://lifestyle.kompas.com/read/2013/06/02/12314312/5.Cara.Menangani.Luka.Memar.
Diakses pada tanggal 7 november 2018.

Anda mungkin juga menyukai