Anda di halaman 1dari 25

Kelainan Dan Gangguan Pada

Sistem Peredaran Darah


OLEH

PETRIA OKTANENGSIH, S.Pd

SMPN 17 KAUR
Kelainan atau Gangguan Pada Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami
berbagai macam gangguan. Gangguan sistem peredaran
darah dapat terjadi pada alat peredaran darah ( jantung dan
pembuluh darah ) atau terjadi pada darah itu sendiri.
Kelainan ini ada yang sifatnya diturunkan atau terjadi
karena faktor lingkungan. Beberapa jenis kelainan pada
sistem peredaran darah manusia, antara lain Anemia,
Leukimia, Hipertensi, Hemofilia, Sklerosis, Varises.
Anemia

Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh rendahnya kadar


hemoglobin yang terdapat dalam darah yang disebabkan karena kurangnya zat besi.
Orang yang menderita anemia seringkali tidak sadar bahwa dirinya terkena
penyakit anemia yang diakibatan kurangnya hemoglobin dalam darah, ini
disebabkan karena gejala penyakit anemia sukar untuk diketahui.

Sehingga dengan berkurangnya hemoglobin maka fungsi darah untuk menyalurkan


oksigen menuju seluruh bagian tubuh berkurang. Kadar hemoglobin antara pria dan
wanita berbeda, pada wanita kadar hemoglobin diatas duabelas dan pada pria diatas
tiga belas lebih.

Nilai Normal hematokrit pria = 38,8-50 % Wanita = 34,9-44,5%


Nilai normal hemoglobin Pria = 13,5-17,5 gram Wanita = 12-15,5 gram
Gejala Awal Anemia
• Gejala anemia seperti lesu, terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan
apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
• Penderita anemia mudah merasa lelah.
• Merasa malas.
• Merasa lesu.
• Jantung berdebar lebih cepat dan tidak teratur.
• Wajah menjadi pucat.
• Berkunang-kunang.
• Nyeri dada.
• Pusing.
• Tangan dan kaki terasa dingin.
• Kelopak mata tampak pucat.
Faktor Risiko Anemia

• Anemia karena kurangnya produksi sel darah merah.


• Kekurangan vitamin (zat besi, vitamin B-12 dan asam folat).
• Gangguan usus.
• Menstruasi.
• Kehamilan.
• Penyakit kronis (gagal ginjal, kanker, hati dll).
• Riwayat keluarga memiliki penyakit anemia seperti anemia sel
sabit.
Pencegahan Penyakit Anemia

Dibawah ini pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sehat
Zat Besi

Folat
Vitamin C

Vitamin B-12

Come Back Home


Leukimia

Penyakit Leukimia merupakan salah satu penyakit yang


dsiebabkan karena produksi sel darah putih yang berlebihan dan
tidak terkendali yang menyebabkan fungsi normal darah
menhadi terganggu. Sel-sel leukimia adalah sel tidak normal
yang tertimbun didalam sumsum tulang, bekerja
menghancurkan dan menggantikan sel-sel yang menghasilkan
sel darah normal.
Ciri-ciri orang yang terkena Leukimia

• Terjadi pendarahan pada hidung (mimisan). Hal ini dikarenakan sel pembeku darah tidak
diproduksi dengan cukup karena terlalu didominasi sel darah putih. Akibatnya penderita
mengalami pendarahan di jaringan kulit selain tampak pada hidung yang sering berdarah, kulit
juga tampak banyak jentik merahnya.
• Penderita rentan terinfeksi virus dan bakteri.
• Sering mengalami nyeri tulang dan persendian karena sel darah putih yang jumlahnya terlalu
banyak mendesak tulang.
• Terjadi pembekakan kelenjar limpa hal ini karena leukosit terkonsentrasi di kelenjar limpa.
• Kesulitan bernafas, jika penderita mengalami hal ini harus segera diberi pertolongan medis.
• Sering mengalami nyeri perut disebabkan karena sel darah putih berkumpul pada organ ginjal,
hati dan empedu yang menyebabkan pembengkakan pada organ tersebut. Nyeri perut ini
diikuti dengan hilangnya nafsu makan.
Cara mencegah Leukimia
• Hindari mengkonsumsi makanan yang tercemar herbisida dan
peptisida, dianjurkan makan makanan organik
• Hindari radiasi penyinaran matahari pada siang hari
• Hindari melakukan kemoterapi
• Jaga berat badan tetap ideal dengan melakukan aktivitas fisik
dan olahraga
Penyebab leukemia
Penyebab leukemia sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit leukemia
1. Radiasi
2. Leukemogenik
3. Herediter
4. Virus

Pemeriksaan Penyakit LEUKIMIA :


1. Dapat Menggunakan Ekstra Kulit Manggis
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan darah

3. Biopsi (Dapat mengetahui keberadaan sel-sel leukimia di dalam sumsum tulang)


4. Spinal Top ( Dokter dapat mengambil serebrospinal yang ada disekitar otak dan
sumsum tulang belakang, bertujuan mengetahui adanya sel-sel leukimia atau tanda-
tanda lain dari masalah)
5. X-ray Dada (Dapat menunjukkan pembekakan kelenjar getah bening atau tanda-tanda
lain dari penyakit dalam dada)

Come Back Home


Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri
adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke
seluruh jaringan dan organ-organ tubuh.
Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko
mengembangkan penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-
arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak).
Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena
kerusakan pada organ-organ ini adalah hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis. Untuk
sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting sehingga usaha-usaha dapat dibuat
untuk membuat tekanan darah menjadi normal dan mencegah komplikasi-komplikasi.
Adapun klasifikasi dari tekanan darah
tinggi pada orang dewasa adalah :
Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing
individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya.
Gejala-gejalanya itu adalah :
• Sakit kepala
• Jantung berdebar-debar
• Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban
berat
• Mudah lelah.
• Penglihatan kabur
• Wajah memerah
• Hidung berdarah
• Sering buang air kecil, terutama di malam hari
• Telinga berdening (tinnitus)
• Dunia aterasa berputar (vertigo)
Cara mengobati Hipertensi
1. Bawang Putih 2. Teknik Relaksasi 3. Konsumsi
Potasium

4. Kontrol Berat Badan 5. Olahraga 6. Kurangi Konsumsi Garam

Come Back Home


Hemofilia
Hemofilia (Hemophilia) adalah suatu penyakit keturunan, yang
artinya ia dapat diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak
tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku
dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada
penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang
normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses
pembekuan darahnya.

Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu: Hemofilia A dan B. Hemofilia


A terjadi pada sekitar 1 dari setiap 5000 kelahiran hidup bayi laki-
laki. Hemofilia A dan B terjadi hamper pada semua kelompok ras.
Hemophilia A terjadi sekitar empat kali lebih umum daripada
hemophilia jenis B. Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari 20.000-
34.000 kelahiran hidup bayi laki-laki.
Gejala umum hemofilia yaitu:
• Lutut, sikut, pinggul, bahu, otot lengan dan kaki tiba-tiba terasa nyeri, bengkak, atau
terasa hangat.
• Pendarahan yang berlangsung lama setelah mengalami luka.
• Sakit kepala parah dan lama.
• Muntah-muntah.
• Terasa sangat lelah.
• Nyeri leher.
• Penglihatan bermasalah, biasanya rabun.

Penderita hemofilia yang cukup parah akan mengalami gejala yang


lebih berbahaya, misalnya berdarah tiba-tiba. Gejala lainnya dapat berupa:

• Memar-memar yang tidak jelas penyebabnya, ukurannya besar dan cukup dalam.
• Sendi terasa nyeri dan bengkak, disebabkan oleh pendarahan internal.
• Bercak darah pada urine.
• Berdarah cukup banyak dan lama setelah terluka atau operasi.
• Mimisan tanpa penyebab jelas.
• Sendi terasa kaku.
Cara Mencegah Hemofilia
Dapat menggunakan cara herbal :
1. Daun Sirsak 2. Ekstrak Kulit Manggis

Come Back Home


Sklerosis

Sklerosis adalah salah satu penyakit sistem syaraf pusat


(otak dan jaringan syaraf sum-sum tulang belakang) akibat
kerusakan myelin. Myelin adalah materi yang melindungi
syaraf, berfungsi seperti lapisan pelindung pada kabel listrik
dan memudahkan syaraf untuk mengirim impulsnya dengan
cepat. Kecepatan dan efisiensi pengiriman impuls inilah
yang memungkinkan sebuah gerakan tubuh yang halus,
cepat,dan terkoordinasi dilakukan hanya dengan sedikit
upaya.
Penyakit ini setidaknya dua kali lebih umum terjadi pada
wanita daripada pria. Jumlah penderita sclerosis tertinggi
berada pada berusia antara usia 20 dan 50 tahun
Sclerosis tidak dapat diobati. Tidak ada obat khusus sclerosis. Namun, penyakit
ini bisa diredakan dengan “memodifikasi obat”. Banyak obat tersedia untuk
mengelola gejala sclerosis mengganggu, seperti kejang otot, inkontinensia, dan
nyeri. Kebanyakan penderita sclerosis tetap dapat menjalani hidup normal atau
mendekati normal, tidak selalu menyebabkan cacat berat. Namun, mereka hanya
akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Berkat obat
yang efektif, terapi rehabilitasi, dan alat bantu, penderita slerosis dapat tetap aktif,
bekerja, dan melakukan kegiatan yang mereka sukai. Meskipun demikian, kita
tetap harus waspada. Deteksi sedini mungkin agar tertangani secepat mungkin

Come Back Home


Varises

Varises adalah pembesatan pembuluh balik (vena) akibat


katup dalam pembuluh darah vena. Sebagaimana kita
ketahui, pembuluh vena memiliki semacam katup yang bisa
membuka dan menutup oleh aliran darah yang melaluinya.
Apabila pembuluh balik ini tidak berfungsi dengan baik, maka
darah yang seharusnya mengalir ke atas tubuh menuju
jantung sebagian akan mengalir balik turun oleh gaya berat
darahnya. Darah yang mengalir balik ini akan mengalir balik
turun oleh gaya berat darahnya.
Gejala Terjadinya Penyakit Varises
• Perubahan fisik di pembuluh vena luar, (tampak urat
kebiru-biruan dan berkelok-kelok)
• Gejala penyakit varisas ini pertama kaki dan tungkai
terasa berat dan di masa itu otot yang mudah pegal,
kaku, panas dan sakit di belakan betis dan biasanya
rasa sakit dirasakan pada waktu malam.
• Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip
jaring laba-laba di daerah belakan betis.
• Perubahan warna kulit pada mata kaki, di karenakan
tidak lancarnya aliran darah.
• Kaki si penderita biasanya bengkak dikarenakan
adanya pembendungan darah.
Pencegahan Penyakit varises

Sebenarnya ada banyak sekali cara pencegahan


penyakit Varises ini, akan tetapi mungkin
pencegahan di bawah ini bisa anda coba tanpa
menggunakan obat-obatan kimia:
• Perbanyak sayuran dan buah yang berserat
tinggi .
• Kurangi konsumsi makanan yang mengandung
banyak gula, garam, daging merah, gorengan,
protein hewani dan lain2.
• Sering-sering duduk berselonjor kaki.
• Jangan berdiri terlalu lama ada satu waktu.
• Biasakan olahraga rutin untuk melatih otot kaki:.
• Jangan pernah memijat daerah yang bervarises,
karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
vena.
• Berbaringlah dengan posisi kaki tinggi dari
jantung selama 20 menit.
Cara mengobati
Varises
Dengan bahan Herbal
• Cuka
Ramuan: Cuka dan air dingin
Cara pemakaian : campur cuka dan air dingin dalam perbandingan yang
sama. Oleskan pada daerah varises sebelum tidur pada malam hari.
• Jeruk Lemon
Ramuan: 4 cangkir air, 1 sdt garam, jus jeru lemon
Cara pemakaian : Campur semua bahan, simpan pada lemari es, dan gunakan
pada daerah varises
• Bawang Putih
Ramuan: 6 siung bp, 3 buah jeruk nipis, 2 sendok minyak zaitun
Cara pemakaian : iris bp dan simpan di toples, tambahkan jus jeruk nipis, dan
tambahkan minyak zaitun, diamkan selama 12 jam, kocok selama 12 jam,
dan gunakan pada daerah varises dan pijit perlahan. Ulangi setiap malam

Anda mungkin juga menyukai