Anda di halaman 1dari 10

60 LANGKAH

ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
60 LANGKAH
ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
A. Kala II
1. Mendengar dan
melihat adanya tanda
persalinan kala dua
2. Memastikan
kelengkapan alat
pertolongan persalinan
termasuk mematahkan
ampul oksitosin dan
memasukkan 1
buah alat suntik sekali
pakai 3 cc ke dalam
wadah partus set.
3. Memakai celemek
plastic
4. Memastikan lengan /
tangan tidak memakai
perhiasan,
mencuci tangan
dengan sabun di air
mengalir
5. Memakai sarung
tangan DTT pada
tangan kanan yang di
gunakan untuk periksa
dalam
6. Mengambil alat
suntik sekali pakai
dengan tangan kanan,
isi
dengan oksitosin dan
letakkan kembali
kedalam wadah partus
set.Bila ketuban belum
pecah, pinggirkan ½
kocher pada
partus set
7. Membersihkan
vulva dan perineum
menggunakan kapas
DTT
(basah) dengan
gerakan dari vulva ke
perineum (bila daerah
perineum dan
sekitarnya kotor karena
kotoran ibu yang
keluar,
bersihkan daerah
tersebut dari kotoran),
8. Melakukan
pemeriksaan dalam
dan pastikan
pembukaan
sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah
pecah
9. Mencelupkan tangan
kanan yang bersarung
tangan kedalam
larutan klorin Pengertian
Anemia
Anemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh
lebih rendah dari jumlah normal. Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab
untuk mengirimkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah dalam
tubuh sedikit dan mengalami gangguan, maka tubuh tidak dapat menerima oksigen dengan
cukup.

Jenis Anemia
Penentuan jenis anemia digolongkan berdasarkan jenis penyebabnya diantaranya:

Berdasarkan permasalahan asupan nutrisi

 Anemia pernisiosa: Salah satu penyebabnya karena kekurangan vitamin B12. Terjadi
karena kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12.
 Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk
membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang
memungkinkan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
 Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh
tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).

Berdasarkan adanya kerusakan genetik

 Anemia sel sabit: Bentuk sel darah merah seperti sel sabit yang kaku dan lengket
sehingga dapat menghalangi aliran darah.
 Anemia Fanconi: Adanya kelainan darah yang langka.
 Anemia Diamond-Blackfan: Kelainan bawaan ini membuat sumsum tulang tidak
memproduksi sel darah merah dengan baik.

Berdasarkan adanya kelainan sel darah merah

 Anemia hemolitik: Keadaan sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari
biasanya.
 Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel
darah merah dengan cukup.
 Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah
merah.
 Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan
terlalu banyak zat besi dalam tubuh.
 Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.
 Anemia mikrositik: Terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang
cukup sehingga ukuran sel darah merah lebih kecil dari biasanya.
 Anemia normositik: Sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan tidak memiliki
jumlah hemoglobin yang normal.

Penyebab Anemia
Adapun kemungkinan penyebab anemia meliputi:

 Konsumsi obat-obatan tertentu.


 Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah akibat
masalah kekebalan tubuh.
 Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau
kolitis ulserativa.
 Terjadi bentuk abnormal sel darah merah, seperti thalasemia atau bentuk sel sabit
yang bersifat turunan.
 Sedang hamil.
 Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia,
myelodysplasia, dan multiple myeloma.

Gejala Anemia
Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering
mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:

 Selalu merasa mudah marah.


 Sakit kepala.
 Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.
 Sembelit.

Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila
penyakit berkembang semakin parah:

 Warna biru hingga putih pada mata.


 Kuku menjadi rapuh.
 Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan
(kondisi ini terkenal dengan istilah “pica”).
 Pusing ketika berdiri.
 Warna kulit pucat.
 Sesak napas.
 Lidah terasa sakit.

Diagnosis Anemia
Berikut adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang umum dilakukan diantaranya:

1. Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
dalam darah. Dokter juga dapat memeriksa kadar hemoglobin dalam darah, yaitu protein
yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar
hemoglobin rendah, ini dapat menunjukkan adanya anemia.

2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda fisik
dari anemia, seperti kulit pucat, lidah merah dan mengembang, detak jantung cepat, dan suara
napas yang berbeda.

3. Tes sumsum tulang


Tes sumsum tulang terjadi apabila penegakan diagnosis oleh dokter bersifat dominan.
Prosedur pemeriksaannya melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang dari tulang
belakang atau pinggul untuk dianalisis.

Pengobatan Anemia
Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya:

1. Meningkatkan asupan zat besi


Zat besi merupakan nutrisi yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Makanan kaya
zat besi, seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu
meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Jika asupan makanan tidak mencukupi, dokter
mungkin merekomendasikan suplemen zat besi.

2. Mengonsumsi vitamin B12


Vitamin B12 adalah nutrisi penting lainnya yang berperan untuk pembentukan sel darah
merah. Makanan yang mengandung vitamin B12 termasuk daging, ikan, dan produk susu.
Jika kadar vitamin B12 dalam tubuh terlalu rendah, dokter mungkin merekomendasikan
suntikan vitamin B12 atau suplemen.

3. Mengonsumsi asam folat


Asam folat adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Sumber asam folat
terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian. Jika asupan makanan tidak
mencukupi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen asam folat.

4. Transfusi darah
Transfusi darah mungkin terjadi jika kondisi sudah sangat parah dan gejalanya dapat
mengancam nyawa. Dalam transfusi darah, pendonor yang memiliki darah sehat akan
mentransfusikan sebagian darahnya ke pasien.

5. Terapi obat
Beberapa obat dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah. Contohnya, hormon
eritropoietin dapat merangsang produksi sel darah merah, sedangkan obat-obatan seperti
antibiotik atau kortikosteroid dapat membantu mengatasi infeksi atau inflamasi.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami tanda atau gejala anemia seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya,
kamu dapat segera memeriksakan diri ke dokter. Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan
untuk memastikannya.

Kini kamu bisa melakukan cek anemia dari rumah dengan layanan Halodoc Home
Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) atau buat janji cek anemia di rumah sakit
pilihanmu di Halodoc. Klik gambar berikut untuk tahu lebih lanjut:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. Anemia.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about anemia.
Healthline. Diakses pada 2023. What You Need to Know About Anemia.
Everyday Health. Diakses pada 2023. What Is Anemia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Anda mungkin juga menyukai