Tugas Anemia
Makalah Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel
darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi
dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen
sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat
keparahan ringan sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau
kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel
darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin.
Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi
secara normal (hipoksemia).
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya:
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak
mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu
oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat
antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada
pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah
lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek
samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria.
8. Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin.
Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki
kondisi yang sama.
Gejala Anemia
Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia
bisa mengalami gejala berupa:
Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin
terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia.
Diagnosis Anemia
Untuk menentukan apakah pasien menderita anemia, dokter akan melakukan hitung
darah lengkap. Melalui tes darah, dokter akan mengukur kadar zat besi, hematokrit,
vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal. Tujuan dari
tes tersebut adalah untuk mengetahui penyebab dari anemia.
Selain tes darah, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan lain untuk mencari
penyebab anemia, seperti:
Pengobatan Anemia
Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien.
Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi anemia
jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum
mengetahui penyebabnya dengan pasti.
Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya
adalah:
Komplikasi Anemia
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius,
seperti:
Pencegahan Anemia
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat
kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu
Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi
Selain dengan makanan, anemia akibat kekurangan zat besi juga dapat dicegah
dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin.
Kadar Hb normal setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis
kelaminnya. Berikut adalah kisaran nilai Hb normal: