Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI II

SISTEM
HEMATOLOGI
ALIEF IHRAM FATANY, S.KED., M.KES
ANEMIA

Adalah suatu keadaan dimana kadar hb dan/atau hitung


eritrosit lebih rendah dari nilai normal
Anemia jika pada pria Hb <14 g/dl dan Ht <41% dan
wanita Hb <12 g/dl dan Ht <37%
Gejala umum anemia
 Cepat lelah
 Takikardi
 Palpitasi
 Takipnea
ETIOLOGI

Diet yang tidak mencukupi


Absorpsi yang menurun
Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi
Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi
Hemoglobinuria
Jenis – jenis Anemia

Anemia defisiensi zat besi


Anemia aplastik
Anemia akibat penyakit kronik
Anemia pernisiosa
Anermia def as. Folat
Anemia perdarahan
Anemia hemolitik
ANEMIA DEF. BESI

Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia


yang terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi. Kondisi ini
mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah yang
sehat dalam tubuh.
Zat besi adalah mineral penting yang diperlukan tubuh
untuk menghasilkan salah satu komponen sel darah
merah, yaitu hemoglobin. Hemoglobin sendiri adalah
protein yang berfungsi mengangkut oksigen untuk
disebarkan ke seluruh jaringan tubuh.
ANEMIA DEF. BESI

Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20mg/hari


Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 g, kira-kira 50 mg/kg BB
(Pria) dan 35 mg/kg BB (wanita)
Anemia umumnya disebabkan perdarahan kronik. Di Indonesia
paling banyak disebabkan oleh infestasi cacing tambang
(ankilostomiasis). Infestasi cacing tambang pada seseorang dengan
pola makan yang baik tidak akan menimbukan anemia. Bila
disertasi malnutrisi, baru akan terjadi anemia
Anemia akibat kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu
menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat
kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak
mampu menyerap zat besi
ANEMIA DEF. BESI

Cara Mengobati dan Mencegah Anemia Defisiensi Besi


Anemia defisiensi besi pada umumnya mudah ditangani. Pengobatannya bertujuan untuk
mengembalikan kadar zat besi yang diperlukan oleh tubuh dan mengatasi penyebab yang
mendasarinya.

Agar kadar zat besi di dalam tubuh kembali normal, pasien akan dianjurkan untuk
meningkatkan asupan zat besi, misalnya dengan mengonsumsi daging merah dan sayuran
berwarna hijau gelap serta suplemen zat besi.

Sedangkan, penanganan penyebab yang mendasari anemia defisiensi zat besi tergantung
pada jenis penyakitnya. Jika penyebabnya adalah perdarahan berat dan kadar hemoglobin
yang sangat rendah, dokter dapat melakukan transfusi sel darah merah.

Anemia defisiensi besi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi,
seperti daging, kuning telur, dan susu. Selain itu, konsumsi makanan atau minuman yang
mengandung vitamin C juga dapat meningkatkan proses penyerapan zat besi.
Anemia Aplastik

Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah


Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis anemia aplastik, yaitu:
Acquired aplastic anemia
Jenis anemia aplastik ini adalah anemia aplastik yang terjadi setelah seseorang lahir
(bukan diturunkan dari orang tua). Jenis anemia aplastik ini lebih banyak terjadi
pada orang dewasa.
Sebagian besar kasus anemia aplastik yang didapat ini tidak diketahui penyebabnya.
Namun, ada teori yang menunjukkan bahwa kondisi ini sebagian besar disebabkan
oleh gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
secara keliru menyerang organ sehat, yang dalam hal ini adalah sumsum tulang.
Anemia aplastik bawaan (inherited aplastic anemia)
Anemia aplastik bawaan disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan dari
orang tua. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Penderita
anemia aplastik jenis ini berisiko mengalami kanker tertentu, seperti leukimia.
Anemia Aplastik

Gejala Anemia Aplastik


Orang yang menderita anemia aplastik akan menunjukkan gejala sesuai jenis darah yang
jumlahnya berkurang. Namun secara umum, penderita anemia aplastik dapat
menunjukkan beberapa gejala berikut:
Mudah lebam atau memar
Luka sulit sembuh
Kelelahan
Sesak napas
Pusing
Kulit pucat
Sakit kepala
Nyeri dada
Dada berdebar
Mudah mengalami infeksi dan demam
Sering mengalami perdarahan (misalnya mimisan, mudah lebam atau memar,
perdarahan gusi, dan BAB berdarah)
PENGOBATAN

Transfusi darah
Membantu menyediakan sel darah yang tidak bisa diproduksi oleh sumsum tulang
Transplantasi sel induk
Disebut juga stem cell bertujuan menyusun kembali sumsum tulang dengan sel induk
dari donor
Imunosupresan
Obat jenis ini berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh yang merusak sumsum
tulang sehingga membantu memulihkan fungsi sumsum tulang
Stimulan sumsum tulang
Menggunakan obat untuk merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah baru
Antibiotik dan antivirus
Anemia aplastik bs melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga pengidapnya
rentan mengalami infeksi, maka dari itu dokter memberikan obat antibiotik untuk
mencegah infeksi yang lebih parah

Anda mungkin juga menyukai