Anemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh
lebih rendah dari jumlah normal. Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab
untuk mengirimkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah dalam
tubuh sedikit dan mengalami gangguan, maka tubuh tidak dapat menerima oksigen dengan
cukup.
Jenis Anemia
Penentuan jenis anemia digolongkan berdasarkan jenis penyebabnya diantaranya:
Anemia pernisiosa: Salah satu penyebabnya karena kekurangan vitamin B12. Terjadi karena
kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12.
Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat
hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang memungkinkan membawa
oksigen ke seluruh tubuh.
Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak
mendapatkan cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).
Anemia sel sabit: Bentuk sel darah merah seperti sel sabit yang kaku dan lengket sehingga
dapat menghalangi aliran darah.
Anemia Fanconi: Adanya kelainan darah yang langka.
Anemia Diamond-Blackfan: Kelainan bawaan ini membuat sumsum tulang tidak
memproduksi sel darah merah dengan baik.
Anemia hemolitik: Keadaan sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari biasanya.
Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah
merah dengan cukup.
Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.
Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu
banyak zat besi dalam tubuh.
Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.
Anemia mikrositik: Terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang cukup
sehingga ukuran sel darah merah lebih kecil dari biasanya.
Anemia normositik: Sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan tidak memiliki jumlah
hemoglobin yang normal.
Penyebab Anemia
Adapun kemungkinan penyebab anemia meliputi:
Gejala Anemia
Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering
mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:
Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila
penyakit berkembang semakin parah:
Diagnosis Anemia
Berikut adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang umum dilakukan diantaranya:
1. Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
dalam darah. Dokter juga dapat memeriksa kadar hemoglobin dalam darah, yaitu protein
yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar
hemoglobin rendah, ini dapat menunjukkan adanya anemia.
2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda fisik
dari anemia, seperti kulit pucat, lidah merah dan mengembang, detak jantung cepat, dan suara
napas yang berbeda.
Kini kamu bisa melakukan cek anemia dari rumah dengan layanan Halodoc Home
Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). Klik gambar berikut untuk tahu lebih lanjut:
Pengobatan Anemia
Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya:
4. Transfusi darah
Transfusi darah mungkin terjadi jika kondisi sudah sangat parah dan gejalanya dapat
mengancam nyawa. Dalam transfusi darah, pendonor yang memiliki darah sehat akan
mentransfusikan sebagian darahnya ke pasien.
5. Terapi obat
Beberapa obat dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah. Contohnya, hormon
eritropoietin dapat merangsang produksi sel darah merah, sedangkan obat-obatan seperti
antibiotik atau kortikosteroid dapat membantu mengatasi infeksi atau inflamasi.