Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA

Hampir semua orang pernah mengalamai anemia. Salah satu gejalanya


adalah tubuh terasa mudah lelah serta kulit berwarna pucat. Apa penyebab
anemia dan bagaimana pencegahannya?

Anemia merupakan kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat
(hemoglobin) untuk membawa oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Hemoglobin adalah
bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen. Jika terjadi penurunan jumlah sel
darah merah atau hemoglobin dibawah normal maka organ atau sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapatkan oksigen sesuai yang dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan anemia dapat
menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan lemah karena organ tidak mendapatkan apa yang
dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Gejala Anemia
Anemia memiliki tanda dan gejala seperti :

1. Mudah mengalami lemah letih lesu.


2. Kulit pucat atau berwarna kuning.
3. Detak jantung tidak teratur.
4. Mengalami sesak nafas.
5. Mengalami pusing dan sakit kepala.
6. Sakit dada.
7. Tangan dan kiki terasa dingin.
8. Telinga berdenging.

 
Penyebab Anemia
Kekurangan sel darah merah adalah penyebab Anemia. Berikut adalah kondisi mengapa hal
tersebut dapat terjadi :

1. Tubuh tidak membentuk sel darah merah sesuai yang dibuthkan oleh tubuh.
2. Pendarahan dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak sel darah merah.
3. Tubuh menghancurkan sel darah merah.

Tubuh membentuk tiga jenis sel darah yaitu :

1. Sel darah putih yang berfungsi untuk melawan bakteri dan virus.


2. Trombosit yang berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah ketika terjadi luka.
3. Sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Sel darah dibentuk secara teratur di dalam sumsum tulang. Untuk membentuk hemoglobin dan
sel darah merah, tubuh membutuhka zat besi, vitamin B12, asam folatdan nutrisi lain dari
makanan yang Anda konsumsi.
Berikut beberapa tipe anemia berdasarkan penyebabnya :

1. Anemia karena kekurangan zat besi.


Tipe ini adalah yang paling umum menjadi penyebab anemia yaitu karena kekurangan
zat besi didalam tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat
hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup
hemoglobin untuk sel darah merah. Hal ini  biasa terjadi pada wanita hamil dan juga
disebabkan oleh kehilangan darah seperti pendarahan berat ketika menstruasi, maag,
kanker dan penggunaan obat antinyeri terutama aspirin.
2. Anemia karena kekurangan vitamin.
Selain zat besi tubuh membutuhkan folat dan vitamin B12 untuk menghasilkan sel darah
merah yang sehat. Kekurangan folat dan vitamin B12 dapat menyebabkan penurunan
produksi sel darah merah. Pada beberapa orang mengkonsumsi B12 cukup namun
memiliki masalah dalam memproses vitamin didalam tubuh sehingga dapat
menyebabkan anemia.
3. Anemia karena penyakit kronis.
Penyakit-penyakit kronis seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, dan penyakit
ginjal dapat mengganggu sel darah merah.
4. Anemia aplastic
Penyakit ini langka terjadi, anemia jenis ini dapat mengancam jiwa karena tubuh tidak
memproduksi sel darah merah cukup. Penyebab anemia aplastik adalah karena infeksi,
obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, paparan bahan kimia beracun.
5. Anemia karena masalah pada sumsum tulang
Berbagai penyakit seperti leukemia dan mielofibrosis dapat menyebabkan anemia
karena mempengaruhi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
6. Hemolytic anemias
Hemolytic anemias dikarenakan oleh sel darah merah hancur lebih cepat dari
pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Penyakit tertentu dapat
mempercepat penghancuran sel darah merah. Hemolytic anemias dapat diturunkan
melalui garis keturunan.
7. Sickle cell anemia
Sel darah merah yang berbentuk yang berbentuk tidak normal seperti bulan sabit. Hal ini
dapat menyebabkan sel darah merah lebih cepat hancur yang mengakibatkan
kekurangan sel darah merah.

 
Faktor Resiko
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia :

1. Kurang asupan makanan yang mengandung vitamin B12, zat besi, folat.
2. Mengalami masalah pencernaan.
3. Menstruasi.
4. Kehamilan.
5. Penyakit kronis.
6. Faktor keturunan.
7. Faktor usia.

 
Penanganan Anemia

1. Jika mengalami anemia karena kekurangan zat besi dan vitamin dapat diterapi dengan
mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat besi dan multivitamin.
2. Mengkonsumsi obat sesuai dengan rekomendasi dokter.
3. Mendapatkan tindakan transfusi darah.
4. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang menunjang
pembentukan sel darah merah sebagai pencegahan dan terapi anemia.
- Zat besi : daging sapi, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau gelap.
- Folat : buah-buahan, jus buah, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, dan
makanan berasal dari gandum seperti roti, sereal, pasta dan nasi.
- Vitamin B12 : daging sapi, produk berasal dari susu, produk berasal dari kedelai.
- Vitamin C : buah sitrus, brokoli, tomat, melon dan strawberi.
Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan beberapa hal berikut

1. Tingkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi.


Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah daging, ikan, kacang-
kacangan, labu, sayur-sayuran hijau.
2. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi sel darah merah seperti tomat,
pisang, papaya, wortel.
3. Batasi dan kurangi asupan makanan dan minuman yang dapat memperlambat
penyerapan zat besi seperti kopi dan teh yang mengandung kafein.

 
Sumber :

1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/manage/ptc-20183235

Anda mungkin juga menyukai