Anda di halaman 1dari 4

MODEL PICOT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12

JOHANA MATHRIANE.SINAY 1490119059


KARYAMAN B ZENDRATO 1490119016
NUR MUSLIMAH IP YAWU 1490119092
OLGAFREYNA MATHINDAS 1490119094
RINI YURITA WULANDARI 1490119110

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
TA 2019/2020
A. PASIEN
Pasien dalam kasus ini adalah Ny. S berusia 27 tahun yang merupakan Ibu
Post Partum yang mengalami nyeri di Ruang Debora Rumah Sakit Immanuel
Bandung yang diberikan Asuhan Keperawatan Tehadap Penurunan Rasa
Nyeri.
A. INTERVENSI
Dalam kasus ini Pasien mengatakan merasa nyeri pada area kelamin yang telah
dijahit. Nyeri terasa berat saat bergerak, dan nyeri terasa kurang saat isthirahat.
Nyeri terasa tiba-tiba ± 5 detik seperti berdenyut-denyut dan perih serta
dirasakan seperti hilang-timbul. Skal nyeri 4 (0-10). Pada kasus ini pemberian
Asuhan Keperawatan terhadap penurunan nyeri pada ibu post partum,
diberikan intervensi berfokus pada penanganan nyeri, yaitu: Anjurkan teknik
relaksasi nafas dalam. Setelah diberikan intervensi yang dilakukan 2 kali
dalam waktu 24 jam, klien mengatakan nyerinya berkurang. Berkurangnya
intensitas nyeri dapat dilihat dari pasien terlihat nyaman dalam posisi semi
fowler yang sebelumnya pasien terlihat meringis pada posisi tersebut. Selain
memberikan penilaian dari posisi duduk klien penilaian penurunan intensitas
nyeri juga dapat dilihat dari ekspresi wajah klien, dan juga dapat diukur
melalui skala nyeri dari rentang 0-10. Skala nyeri sebelum diberikan intervensi
adalah 5 (0-10) dan setelah diberikan intervensi skala nyeri yang dirasakan
oleh klien adalah 2 (0-10).
B. COMPARASION
Dalam KASUS utama: “PENGARUH TEKHNIK RELAKSASI NAFAS
DALAM TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI PADA IBU
POSTPARTUM DI RUANG DEBORA RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG” EFFLEURAGE MASSAGE MULTIPARA” pembanding
intervensi ini adalah intervensi tekhnik relaksasi nafas dalam yang difokuskan
terhadap penanganan nyeri yang merupakan standarisasi tindakan mandiri
perawat. Dalam penelitian jurnal pembanding yang berjudul “PENGARUH
AROMATERAPI LEMON TERHADAP PENURUNAN NYERI
PERINEUM PADA IBU POST PARTUM 1-2 HARI DI BPM “H”
BUKITTINGGI TAHUN 2018.” Rancangan penelitian Pra Eksperimen
dengan One group pretest and posttest design. Populasi pada penelitian ini
adalah ibu yang bersalin dengan robekan perineum, sampel berjumlah 17 orang
dengan teknik pengabilan sampel yaitu consecutive sampling. Dengan
menggunakan skala Numerik sebagai pengukuran nyeri (Pretest dan Posttest)
selama 30 menit .Data dianalisis dengan menggunakan Ttest dependen (paired-
T-test). Hasil penelitian menunjukkan rata- rata nyeri ibu sebelum diberikan
aromaterapi yaitu 3,82 dengan nilai maksimun dan minimun yaitu 2 dan 6,
rata-rata nyeri setelah diberikan aromaterapi lemon yaitu 2,70 dengan nilai
minimun 1 dan maksimun 5. Hasil uji T test dependen p 0,000 < 0,0.5 yang
artinya terdapat pengaruh aromaterapi lemon terhadap penurunan nyeri
perineum pada ibu post partum 1-2 hari di DPM “H” Bukittinggi 2018.

C. OUT COME
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari 17 orang responden terdapat
penurunan rerata antara sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lemon.
Rerata nyeri perineum yang dialami sebelum pemberian aromaterapi lemon
adalah 3,82 sedangkan setelah pemberian rerata nyeri perineum yang
dirasakan adalah 2,70. Selain dari pada rerata frekensinya, niai minimun dan
maksimun juga mengalami penurunan. Sebelum pemberian aromaterapi
lemon nilai minimun yaitu 2 dan maksimun yaitu 6, sedangkan sesudah
diberikan aromaterapi lemon nilai minimun menjadi 1 dan maksimun menjadi
5. Setelah dilakukan uji T berpasangan dengan komputerisasi terhadap
Pengaruh Aromaterapi Lemon Terhadap Penurunan Nyeri Perineum Pada Ibu
Post Partum 1-2 Hari Di BPM “H” Bukit tinggi Tahun 2018 didapatkan hasil
p value 0.000 dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai P<0.05 yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aromaterapi lemon terhadap
penurunan nyeri perineum pada ibu post partum 1-2 hari .
D. TIME
Penelitian ini tidak mencantumkan waktu dari penelitian, namun hanya
mencantumkan lamanya penatalaksaan tindakan keperawatan yaitu 1-2 hari.

Anda mungkin juga menyukai