Anda di halaman 1dari 28

TUGAS INDIVIDU

PELAKSANAAN INTERVENSI SUPERVISI BELUM OPTIMALNYA


PELAKSANAAN EDUKASI PENANGANAN PENCEGAHAN COVID 19
DI RUANG RAWAT INAP C4

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Kepemimpinan Manajemen


Keperawatan

DISUSUN OLEH :

NUR MUSLIMAH IP YAWU

1490119092

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karen atas
berkat dan penyertaan Nya maka kami boleh menyelesaikan tugas individu ini.
Tugas individu ini dengan judul “Belum optimalnya pelaksanaan edukasi
penanganan pencegahan covid 19 di Ruang Rawat Inap C4”.

penulis menyadari bahwa meskipun telah berupaya sedemikian rupa,


dalam menyusun tugas individu, namun masih terdapat banyak hal yang harus
diperbaiki ataupun dilengkapi. Oleh karena itu penulis terbuka dalam menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga penulis mengharapkan
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaiki proposal
pengelolaan ini di kemudian hari.

Penyelesaian proposal ini tentu tidak lepas dari peran pembimbing dan
bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan kerendahan dan
ketulusan hati, saya sebagai penulis mengucapakan terima kasih kepada :

1. Herwinda Sinaga, S.Kep.,Ners,M.Kep, selaku koordinator dan dosen


pembimbing Keperawatan dan Manajemen Keperawatan.
2. Lidya Maryani S.Kep,.Ners,MM,M.Kep selaku dosen pembimbing
Keperawatan dan Manajemen Keperawatan.
3. Kelompok IV yang telah tulus dan mau bekerja sama dan bersedia
berdiskusi dengan sayai dalam pembuatan proposal ini.

Bandung, Juli 2020

Nur Muslimah IP Yawu

2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................6
C. Tujuan Masalah..................................................................................7
D. Sistematika Penulisan.........................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Keperawatan..........................8
B. Konsep Dasar Peran Perawat sebagai edukator ...............................10
C. Intervensi Manajemen Keperawatan................................................14
D. Jurnal Pendukung..............................................................................16
BAB III KAJIAN SITUASI
A. Analisa SWOT..................................................................................18
B. Assesment dan Analisis....................................................................19
C. Prioritas Masalah..............................................................................20
D. Fishbone............................................................................................22
E. Planning Of Action (POA)................................................................23
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A. Proses Tahap Supervisi ....................................................................24
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ......................................................................................26
B. Saran ................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................27
LAMPIRA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat perannya di dalam lingkup kesehatan selain sebagai pembari
layanan keperawatan dan advokat adalah sebagai edukator bagi klien dan
keluarga klien (Rahmawati, 2017). 
Memberikan informasi mengenai kesehatan klien termasuk
menyediakan fasilitas edukasi bagi klien juga merupakan tugas sebagai
perawat. Kurang pengetahuan atau deficient knowledge adalah kekurangan
atas informasi kognitif yang berhubungan dengan masalah/penyakit yang
sering kali dialami oleh pasien dan keluarga pasien dan perlu untuk
diselesaikan oleh perawat.
Masalah kurang pengetahuan ini merupakan masalah yang kerap
muncul pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan pengetahuan dan keselamatan pasien, rumah sakit
berkewajiban memberikan edukasi baik kepada pasien maupun keluarga
pasien. Selain memberikan edukasi, rumah sakit juga bertanggung jawab
dalam penyediaan fasilitas untuk akses informasi kepada pasien. Intervensi
ini penting dilakukan pada pasien dan keluarga utamanya dengan penyakit-
penyakit menular seperti Covid 19. 
Dimana COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan
coronavirus baru. ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease
(penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau
‘2019- nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan
keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa. Dengan Gejala dapat berupa
demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus-kasus yang lebih parah, infeksi
dapat menyebabkan radang paru-paru atau kesulitan bernapas. Penyakit ini
jarang bersifat mematikan. Gejalagejala ini mirip dengan flu (influenza) atau
batuk pilek. Kedua penyakit ini jauh lebih umum dibandingkan COVID-19.

4
Karena itu, pengujian diperlukan untuk memastikan apakah terjangkit
COVID-19 atau tidak. Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan
percikan dari saluran napas orang yang terinfeksi (yang keluar melalui batuk
dan bersin). Orang juga dapat terinfeksi karena menyentuh permukaan yang
terkontaminasi virus ini lalu menyentuh wajahnya (mis., mata, hidung,
mulut). Virus COVID-19 dapat bertahan di atas permukaan benda selama
beberapa jam tetapi dapat dibunuh dengan disinfektan biasa.
Dengan kata lain, dengan adanya edukasi tentang kesehatan pasien
diharapkan bisa living harmony with disease. Mampu melakukan tindakan
pencegahan dan mengetahui kondisi tubuhnya jika sewaktu terjadi perubahan
sehingga mampu melakukan tindakan yang tepat.
Ruang C4 adalah ruang rawat inap kelas I dan III dengan fokus bidang
pelayanan pasien pria dan wanita kategori dewasa yang mengalami kasus
multi non bedah, dimana telah disediakan ruangan khusus isolasi pasien PDP.
Jumlah tenaga perawat sebanyak 25 orang dengan tingkat Pendidikan DIII
Keperawatan dan 4 orang dengan Pendidikan Ners. Masa kerja perawat yaitu
2 sampai 8 tahun. Pembagian jadwal dinas terbagi menjadi 3 shif yaitu dinas
pagi, sore dan malam. Sistem penjadwalan yang digunakan yaitu Kepala
ruangan memberikan kesempatan menuliskan permintaan waktu dinas berupa
pilihan hari, shift, dan libur. Berdasarkan wawancara, Perawat junior merasa
kepala ruangan tidak adil. Perawat junior lebih banyak berdinas shift sore dan
malam hari dibandingkan perawat senior. Ruang C4 memiliki 58 bed dengan
BOR 57%, terdiri dari 6 ruangan (204-209) kelas I, 4 ruangan kelas III (212-
215) dan 2 ruangan isolasi (210-211). Derajat ketergantungan pasien terdiri
dari minimal care 7 orang, partial care 14 dan total care 13 orang.
Berdasarkan hasil telusur ditemukan bahwa terdapat pasien dan keluarga
tidak jujur pada perawat terkait informasi penting saat melakukan skrining
Covid-19, sehingga perawat yang melakukan kontak erat di ruang C4 dengan
pasien tersebut menyandang status ODP. Perawat terlihat stress, tidak
memiliki waktu cukup mendengarkan keluhan pasien dengan baik serta
jarang melakukan edukasi pada pasien saat melakukan perawatan di ruangan.

5
Berdasarkan hasil kajian situasi diruang di Ruang C4 Pemberian
edukasi terhadap edukasi pasien sangat jarang dilakukan karena pengaruh
stress akibat beban kerja.
Berdasarkan data dari latar belakang diatas maka saya tertarik untuk
membahas tentang Penatalaksanaan edukasi yang optimal di ruang rawat inap
C4.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan malasalah yang
muncul adalah “Belum optimalnya pelaksanaan edukasi penanganan
pencegahan covid 19 di Ruang Rawat Inap C4”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana perawat dapat optimal dalam pelaksanaan pelaksanaan
edukasi penanganan pencegahan covid 19 di Ruang Rawat Inap C4.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui optimalnya dalam pelaksanaan pemberian edukasi
terkait penanganan pencegahan covid 19 di Ruang Rawat Inap C4.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistemmatika penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Sistem Penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III Kajian Situasi

BAB IV Implementasi dan Evaluasi

BAB V Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Keperawatan


1. Pengertian Manajemen Pelayanan Keperawatan
Manajeman yang berati bekerja sama dengan orang lain, maupun
melalui individu serta kelompok untuk mencapai suatu tujuan
organisasi, menurut (Hersey & Blanchard (2011) dalam Blacius Dedi,
2019). Sedangkan menurut (Hasibuan (2003) dalam Blacius Dedi,
2019) manajeman adalah sebuah ilmu dan seni yang mengatur dalam
proses pemanfaatan dari sumber daya manusia serta sumber-sumber
yang lainnya secara efektif serta efisien sehingga mencapai satu tujuan
bersama-sama. Manajemen pelayanan keperawatan menurut, (Depkes
RI (2001) dalam Blacius Dedi, 2019) adalah suatu proses transformasi
atau perubahan dari sumber daya manusia yang dimiliki untuk
mencapai suatu tujuan pelayanan keperawatan melalui beberapa fungsi
sebagai berikut : fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
sumber daya keperawatan, pengarahan, evaluasi serta pengendalian
dalam mutu pelayanan keperawatan.
Menurut(Gililes, 2007; Stoner & Wankel, 1988; Hersey, La
Monica, 1998; Huber, 2010 dalam Blacius Dedi 2019) mengatakan
bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dikerjakan dan dilaksanakan oleh seorang manajer keperawatan untuk
dilakukan dalam tata kelola pelayanan keperawatan berdasarkan proses
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi
sumber-sumber yang ada baik dalam sumber daya manusia, maupun
dalam sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan
yang baik serta berkualitas pada pasien yang telah diberikan pelayanan.

7
Sehingga penulis menyimpulkan berdasarkan pengertian dari
pernyataan mengenai manajemen pelayanan keperawatan diatas adalah
sebuah rangkaian suatu kegiatan pelayanan keperawatan yang
dilakukan atau yang dilaksanakan oleh seorang perawat yang mengacu
pada fungsi-fungsi sebagai berikut : fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengarahan maupun fungsi pengendalian
dalam mencapai suatu proses pelayanan keperawatan yang profesional
serta berpengang dalam prinsip efektik dan efisien. Dan diakhir evalusai
terdapat adanya suatu umpan balik yang baik dari bfungsi-fungsi yang
telah diterapkan oleh perawat.

2. Fungsi-fungsi Manajemen Pelayanan Keperawatan


Fungsi-fungsi manajemen pelayanan keperawatan secara garis
besar adalah sebagai berikut:
1) Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah hasil yang akan dicapai serta menentukan
bagaimana cara untuk mencapai hasil yang baik. Hasil dari
perencanaan yang diharapakan sebaiknya bisa dipahami secara
bersama-sama oleh seluruh anggota yang ada dalam suatu
organisasi, khusunya bertujuan kearah mana perencanaan tersebut
serta bagaiaman cara mencapai yang berkriteria sesuai dengan
tujuan visi dan misi, sehingga hasil dari perencanan tersebut dapat
menetapkan sasaran organisasi serta cara bertindak untuk mencapai
sebuah tujuan organisasi yang ada (Gibson, Ivancevich & Donslly,
2011 dalam Blacius Dedi, 2019).
2) Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah mendisain tujuan serta wewenang tiap
perkerjaan individu, serta menetapkan mana pekerjaan yang
termasuk dalam suatu kelompok, sehingga manejer dapat mencari
metode serta proses agar pekerjaan dapat terintegrasi dengan baik
menurut, (Gibson, Ivancevich &Donally 2011, dalam Blacius Dedi,
2019).

8
3) Directing (Pengarahan)
Fungsi pengarahan adalah melakukan kemampuan serta
keterampilan dalam personal dan intrapersonal, sehingga bila tidak
dapat menguasai keterampilan intrapersonal akan gagal menurut
(Gibson, Ivancevich & Donally 2011, dalam Blacius Dedi, 2019).
4) Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah pergumpulan umpan balik dari setiap hasil-
hasil yang telah tercapai secara periodik dalam rangka
membandingkan dari hasil-hasil perencanaanya serta
menindaklajuti. Disamping itu pengendalian adalah suatu kegiatan
menilai hasil kerja secara perodik yang telah dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan sehingga dapat menghasilkan umpan
balik untuk ditindaklanjuti menurut (Hersey & Blanchard 2011 ,
dalam Blacius Dedi 2019).

B. Konsep Dasar Peran Perawat sebagai Edukator


Peran Perawat sebagai Edukator. Peran ini dilakukan dengan membantu
klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan Peran dalam membantu pasien
untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan melalui pendidikan
kesehatan. Pendidikan dalam perawatan kesehatan dewasa ini, baik
pendidikan bagi pasien maupun pendidikan bagi staf dan mahasiswa
keperawatan merupakan topik yang paling diminati di setiap lingkungan
tempat perawat berpraktik. Tren terbaru dalam perawatan kesehatan
menyatakan bahwa pasien dan keluarganya harus siap memikul tanggung
jawab untuk pengelolaan perawatan diri dan bahawa perawat di tempat
kerjanya harus bertanggung gugat terhadap pemberian perawatan yang
berkualitas tinggi. Fokusnya adalah berupa hasil, baik berupa keberhasilan
pasien dan keluarganya dalam mempelajari pengetahuan dan
ketrampilan dasar untuk perawatan diri, maupun berupa keberhasilan
perawat staf dan siswa keperawatan untuk menguasai ketrampilan dan

9
pengetahuan mutakhir sampai ke tingkat yang kompeten. Kebutuhan bahwa
perawat harus dapat mengajar pihak lain akan terus meningkat di era
reformasi perawatan kesehatan ini. Perawat dalam perannya sebagai pendidik
perlu memahami cepatnya perubahan sains kesehatan yang terjadi pada saat
ini, maka perawat akan mendapatkan dirinya pada posisi yang menuntut dan
selalu berfluktuas.
Peran Edukator adalah peran yang dilakukan dengan membantu klien
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit, bahkan
tindakan yang akan diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan (Aziz, 2013).
Perawat sebagai pendidik berperan dalam mengajarkan ilmu kepada
individu, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan (Sudama, 2008).
Perawat menjalankan perannya sebagai pendidik dalam up kemampuan
untuk mengkaji kekuatan dan akibat yang ditimbulkan dari pemberian
informasi dan perilaku yang diinginkan oleh individu (Nursalam, 2008).

C. Intervensi Manajemen Keperawatan


1. Supervisi
a. Definisi
Supervisi menurut Nursalam (2015) merupakan suatu bentuk dari
kegiatan manajemen keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan
dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus
pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas. Kunci supervisi menurut Nursalam (2015)
meliputi pra (menetapkan kegiatan, menetapkan tujuan dan
menetapkan kompetensi yang akan di nilai), pelaksanaan (menilai
kinerja, mengklarifikasi permasalahan, melakukan Tanya jawab,
dan pembinaan), serta pascasupervisi 3F (F-fair yaitu memberikan
penilaian, feedback atau memberikan umpan balik dan klarifikasi,
reinforcement yaitu memberikan penghargaaan dan follow up
perbaikan).

10
b. Tujuan
Tujuan supervisi klinik adalah pemenuhan dan peningkatan
pelayananan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.

c. Proses Tahapan
Kegiatan supervisor dalam supervisi model klinik akademik (Mua,
2011), meliputi:
1) Kegiatan educative Kegiatan educative adalah kegiatan
pembelajaran secara tutorial antara supervisor dengan perawat
pelaksana.
2) Kegiatan supportive Kegiatan supportive adalah kegiatan yang
dirancang untuk memberikan dukungan kepada perawat agar
dapat memiliki sikap yang saling mendukung di antara perawat
sebagai rekan kerja profesional sehingga memberikan jaminan
kenyamanan dan validasi.
3) Kegiatan managerial Kegiatan managerial dilakukan dengan
melibatkan perawat dalam perbaikan dan peningkatan standard.
Kegiatan managerial dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada perawat pelaksana untuk meningkatkan manajemen
perawatan pasien dalam kaitannya dengan menjaga standar
pelayanan, peningkatan patient safety, dan peningkatan mutu.
D. Jurnal Pendukung
1. Berdasrkan Hasil penelitian tersebut supervisi mempunyai hubungan
yang signifikan dalam meningkatkan kualitas Pemberian Asuhan
Keperawatan. Kualitas supervisi yang baik dapat dipakai sebagai usaha
untuk melakukan penjaminan mutu. Dalam jurnal JUMANTIK Vol. 3
No. 2 November (2018)
2. Berdasarkan hasil penelitian dari Yohanes Jakri, Hildegardis Timun
dalam jurnal  Vol 4 No 2 (2019): JURNAL WAWASAN

11
KESEHATAN “Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan
Dengan Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan
Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Waelengga Kabupaten Manggarai
Timur Tahun 2019”. Didapatkan hasil terdapat hubungan bermakna
antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan  keperawatan  di  rawat  inap  Puskesmas 
Waelengga.
3. Berdasarkan JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA dalam jurnal
penelitian Vol. 3 No. 2 (2019): Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 Dengan judul
penelitian Bedside Nursing Handover Patients Perspective didapatakan
hasil bahwa ada hubungan supervisi klinis dengan kepuasan kerja
perawat di Rumah Sakit Imelda Medan dimana secara statistik nilai
probabilitas (p) = 0,000 < 0,05. Disarankan bagi rumah sakit untuk
meningkatkan supervisi klinis bagi kepala ruangan untuk membenahi
kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan Asuhan
Keperawatan.

12
BAB III

KAJIAN SITUASI

A. Analisa SWOT
1) Strength (kekuatan)
a) Ruang Beria memiliki 16 orang perawat, dengan tingkat pendidikan
terakhir DIII sebanyak 4 orang dan S1 Ners 11 orang
b) Memiliki seorang kepala ruangan dengan jenjang pendidikan S1
Ners, dan memiliki pengalam kerja selama 11,2 tahun dan menjadi
salah satu tim assesor.
c) Memiliki pengalaman bekerja 5 bulan-38 tahun
d) Meruapakan ruang interna penyakit dalam khusus wanita kelas III B
2) Weakness (kelemahan)
Belum Optimalnya Pelaksanaan Hand OverPerawatDi Nurse Station
Ruang Beria
3) Opportunities (peluang)
a) Adanya UU No 38 tahun 2014 tentang keperawatan
b) Adanya UU Pasal 32 No 44 tahun 2009 tentang perlindungan hak
pasien.
c) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi untuk
mendorong keperawatan dala mengembagkan diri.
4) Threat (ancaman)
a) Adanya rumah sakit baru yang terletak dekat dengan RS Immanuel
b) Adanya persaingan antar rumah sakit dan semakin kuat dan ketat
dalam pelayanan Prima dan berstandar.
c) Adanya perbandingan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dengan
RS yang memiliki standar pelayanan yang kurang lebih sama dengan
standar pelayanan kesehatan dengan RS Immanuel Bandung.

13
B. Assesment dan Analisis

Pada saat dilakukan kajian situasi 14-16 Juli 2020 diruang Rawat Inap C4 ada
temuan masalah. Yaitu : belum optimalnya pelaksanaan edukasi penanganan
pencegahan covid 19 di ruang rawat inap c4. Adapun yang bertanggung jawab
atau penanggung jawab pada kegiatan ini adalah Nur Muslimah IP Yawu yang
dilakukan dengan cara observasi pelakasanaan Asuhan Keperawatan dalam hal ini
terkait pemberian edukasi penanganan pencegahan Covid 19.

Didapatkan bahwa pelaksaan Asuhan Keperawatan dalam hal ini


terkait pemberian edukasi yang belum optimal dikarena masih menganggap
hal tersebut tidak terlalu penting dan belum sesuai dengan SOP yang ada ,
rungan bising, ruang gerak yang sempit serta . Maka dari hasil kajian situasi
diatas saya tertarik untuk mengambil masalah ini dengan hasil observasi
adalah sebagai berikut:

Tabel

Sebelum Implementasi Pelaksanaan supervisi di Ruang Rawat Inap C4

No Tindakan yang diobervasi Tidak Sesuai Presentasi


Sesuai
1 Belum optimalnya pelaksanaan
edukasi penanganan 60% 40% 100%
pencegahan covid 19 di ruang
rawat inap c4
Total 60% 40% 100%

Hasil Asesemen

F Keterangan :
P : Presentase(%)
P= × 100%
N F : Jumlah angka observasi
N : Jumlah total angka observasi

14
1. Hasil dari lembar obeservasi didapatkan ada 40% yang sesuai dan ada
60% yang tidak sesuai
2. Hari pertama sampai hari ketiga data yang diobservasi didapatkan hasil
yang sama
3. Tidak sesuai jumlah = 5 , dan Sesuai jumlah = 4
3 / 5 x 100% = 60%
3 / 4 x 100% = 40%

C. Prioritas Masalah

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Ket


1 belum optimalnya 4 4 3 3 5 19 1
pelaksanaan edukasi
penanganan pencegahan
covid 19 di ruang rawat
inap c4

Pembobotan metode PAHO (Pan American Health Organization):


 Magnetude (Mg): kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
 Saverity (Sv): besarnya kerugian yang akan ditimbulkan dari masalah ini
 Manageability (Mn): berfokus pada keperawatan sehingga dapat diataur
untuk perubahannya
 Nusing Consent (Nc): melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
 Affordability (Af): ketersediaan sumber daya
Rentang nilai yang digunakan 1-5, yaitu:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang Penting
1 = Sangat kurang penting

15
Matriks Alternatif Penyelesaian Masalah
C : Capability : Kemampuan melaksanakan alternatif
A : Accesability : Kemudahan dalam melaksanakan alternatif
R : Readiness : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
L : Laverage : Daya ungkit alternatif

N Alternatif Peyelesaian Masalah C A R L Total Urutan


O Nilai
1 belum optimalnya pelaksanaan 5 4 4 3 16 1
edukasi penanganan pencegahan
covid 19 di ruang rawat inap c4

Keterangan :
5 = Sangat Mampu
4 = Mampu
3 = Cukup Mampu
2 = Kurang Mampu
1 = Tidak Mampu

16
D. Diagram FishBone

MAN MATERIAL
MONEY

Ruang C4 terdiri dari 3


Tidak terkaji Ruangan:
Kurangnya tenaga -Kelas I (6 Kamar)
keperawatan S1 -Kelas III (3 Kamar)
Ners -Isolasi (2 Kamar)

58 Bed Belum Efektifnya Peran Kepala Ruangan di Ruang

Perawat Junior lebih


banyak dinas malam Perawat terlihat stress, tidak
memiliki waktu cukup
dibanding perawat
mendengarkan keluhan pasien
Penerapan MAKP senior dengan baik serta jarang
di Ruang C4 melakukan edukasi pada
pasien saat melakukan Ruang C4 fokus bidang
menggunakan perawatan di ruangan pelayanan pasien pria dan
Pembagian shift yang tidak wanita kategori dewasa
penerapan metode adil oleh kepala ruangan yang mengalami kasus
TIM multi non bedah

MECHINE ENVIROMMENT
METHODE
E. Point Of Action

No Masalah Tujuan Strategi kegiatan Sasaran Media waktu PJ


1 Belum optimalnya Untuk Supervisi 1. Melakukan 29 orang Diskusi 05 Juli Nur
pelaksanaan edukasi mengoptimalka kegiatan supervisi perawat 2020 Muslimah
penanganan n pelaksanaan berupa Kegiatan Ruang
pencegahan covid 19 Edukasi managerial yang Rawat
Pencegahan dilakukan dengan Inap C4
Covid 19 melibatkan perawat
dalam perbaikan
dan peningkatan
standard mutu
pelayanan asuhan
keperawatan.
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Proses Tahap supervisi

1. Pra supervisi

a. Supevisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau alat


ukur yang telah disiapkan.

b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan


klarifikasi masalah

d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi


data sekunder.

1) Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA

3. Pasca supervisi 3F

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F – Fair).

b. Supervisi memberikan Feed Back dan Klarifikasi

c. Supervisi memberikan reinforcement dan Follow up perbaikan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setalah dilakukan praktek stase manajemen oleh PPN 23 STIK
Immanuel Bandung di Ruang C4 diharapkan setiap masalah yang ditemukan
dapat membawah perubahan bagi Ruang C4 dan adapun kegiatan yang
dilakukan mahasiswa kiranya dapat dilaksanakan atau dikembangkan agar
dapat menjadi suatu perubahan yang baik untuk perbaikan diRuang C4.
Meskipun dalam pelaksanaan kegiatan masih banyak kekurang dalam
mempersiapakannya kiranya menjadi suatu masukan pada kami mahasiswa
agar lebih mempersiapkan yang lebih baik lagi. Hal ini juga mempunyai
keuntungan yang sangat besar dikarenakan apabila pelaksanaan pemberian
edukasi terhadap penanganan pencegahan penyakit agar dapat dialakukan
dengan optimal sehingga akan mengurangi terjadinya kesalahan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa
Diharapkan lebih memahami tentang konsep manajemen
khususnya tentang penatalaksanaan pemberian edukasi sesuai standar
rumah sakit sehingga mampu diterapkan serta mampu untuk
melaksankan implementasi berdasarakan hasil kajian yang telah
ditemukan diruangan. Sehingga mahasiswa juga dapat mengembankan
inovasi yang baru serta dapat mempengaruhi fungsi manajemen
keperawatan yang profesional.
2. Untuk Ruangan
1. Perawat diruangan dapat melakukan penatalaksanaan pemberian
edukasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Rumah
Sakit.
2. Dapat memberikan edukasi dengan tehnik komunikasi efektif.
3. Dapat melanjutkan pelaksanaan pemberian edukasi dengan
optimal dan efektif.
LAMPIRAN
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTEK

Kode Unit : R.C4 Nama Asesi :

Judul Unit : Bertindak sebagai supervisor peran (role Nama Asesor :

model) Kepala Ruangan yang efektif dalam


Prosedur Pelayanan Keperawatan

Tanggal Asesmen :

Pencapaian Penilaian

Indikator Unjuk Kerja Poin yang diamati K BK


Ya Tdk
Daftar Tugas/Instruksi

Kriteria Unjuk Kerja: Perencanaan Supervisi

1.1 Menentukan perawat yang akan 1.1.1 Supervisor menentukan - membuat jadwal supervisi
disupervisi perawat dan tujuan yang akan
disupervisi
1.2 Menentukan kegiatan supervisi 1.2.1 Supervisor menentukan SOP - menyiapkan SOP kegiatan yang
kegiatan yang akan disupervisi akan disupervisi

Kriteria Unjuk Kerja: Pengorganisasian Supervisi

2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Supervisor melakukan - menyampaikan maksud dan tujuan
koordinasi dan komunikasi pada jadual supervisi dari hasil analisa
atasan untuk kegiatan yang akan dan perencanaan pengembangan
disupervisi kinerja perawat

2.1.1 Supervisor melakukan - menyampaikan akan adanya


koordinasi dan komunikasi pada penilaian dan pengembangan
perawat yang akan disupervisi kemampuan pelaksanaan prosedur
keperawatan

- menyepakati jadual supervisi

- meminta perawat mempersiapkan


kesiapan prosedur sesuai SOP yang
akan disupervisi, inform concern
pada klien dan prasat yang
diperlukan.

2.2 Menyiapkan format supervisi 2.1.7 Supervisor menyiapkan - menyiapkan lembar observasi
lembar observasi supervisi kegiatan supervisi
Kriteria Unjuk Kerja: Pelaksanaan Supervisi

3.2 Melakukan Supervisi 3.2.1 Supervisor menilai kinerja - memperhatikan kinerja perawat
Keperawatan dengan observasi perawat berdasarkan alat ukur atau dan menilai dengan objektif sesuai
instrumen yang disiapkan lembar observasi

- meminta perawat menemui


Supervisor di ruang Supervisor
setelah selesai merapikan alat

3.3 Melakukan Supervisi 3.2.2 Supervisor menanyakan - menanyakan prinsip prosedur


Keperawatan dengan wawancara prinsip prosedur tindakan sesuai sesuai SOP
SOP

Kriteria Unjuk Kerja: Evaluasi Supervisi

4.1 Melakukan F-fair (penilaian 4.1.1 Supervisor melakukan explore - menanyakan perasaan perawat
supervisi) filling perawat setelah disupervisi

4.1.2 Supervisor melakukan self - menanyakan apakah ada prosedur


review terhadap perawat dalam SOP yang terlewat kepada
probadi perawat

4.2 Melakukan Feed back dan 4.2.1 Supervisor menyampaikan - menyampaikan prosedur mana
klarifikasi evaluasi penilaian yang sudah sesuai SOP dan
prosedur mana yang belum sesuai
SOP
4.2.2 Supervisor mengklarifikasi - menanyakan pada perawat
persetujuan penilaian pada perawat persetujuan penilaian supervisi

- supervisor dan perawat pelaksana


sama-sama menandatangani lembar
observasi supervisi

4.3 Melakukan Follow up 4.3 Supervisor bersama perawat - menentukan jadual perbaikan
(perbaikan) membuat jadual untuk pelaksanaan
supervisi kembali sebagai perbaikan

4.4 Melaporkan pada kepala ruangan 4.4 Supervisor menyampaikan hasil - menyampaikan hasil supervisi dan
supervisi kekurangan serta kelebihan
perawat.

- menyampaikan jadual perbaikan


dan lembar observasi
ditandatangani kepala ruangan.

Bandung,……………

Tanda Tangan Asesor Tanda Tangan Asesi


(……………………) (…………………..)

1. Hasil dari lembar obeservasi didapatkan ada 40% yang sesuai dan ada 60% yang tidak sesuai
2. Hari pertama samapai hari ketiga data yang diobservasi didapatkan hasil yang sama
3. Tidak sesuai jumlah = 5 , dan Sesuai jumlah = 4
3 / 5 x 100% = 60%
3 / 4 x 100% = 40%

file://Downloads/KMK%20No.%20HK.01.07-MENKES-328-2020%20ttg%20Panduan%20Pencegahan%20Pengendalian%20COVID-
19%20di%20Perkantoran%20dan%20Industri%20(1).pdf

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/328/2020


TENTANG PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19) DI TEMPAT KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI DALAM MENDUKUNG
KEBERLANGSUNGAN USAHA PADA SITUASI PANDEMI
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal JUMANTIK Vol. 3 No. 2 November (2018)

FARMASI IMELDA dalam jurnal penelitian Vol. 3 No. 2


(2019): Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 Dengan judul penelitian Bedside Nursing
Handover Patients Perspective didapatakan Blacius Dedi, 2019.
Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan .

Jurnal JUMANTIK Vol. 3 No. 2 November (2018)

Nursalam , (2011). Manajemnen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik

Keperawatan Profesaional. Jakarta: Salemba Medika

Nusalam, (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika

Yohanes Jakri, Hildegardis Timun dalam jurnal  Vol 4 No 2 (2019):


JURNAL WAWASAN KESEHATAN “Hubungan Fungsi
Manajemen Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Dalam
Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Waelengga Kabupaten Manggarai Timur Tahun
2019”.

file://Downloads/KMK%20No.%20HK.01.07-MENKES-328-2020%20ttg
%20Panduan%20Pencegahan%20Pengendalian%20COVID-19%20di
%20Perkantoran%20dan%20Industri%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai