DENGAN LEUKEMIA
Oleh:
Agung Tri Nugraha, Skep, Ms, MARS
Sepsis
Perdarahan
Gagal organ
Iron Deficiency Anemia (IDA)
Kematian
Penatalaksanaan
Pelaksanaan kemoterapi
Irradiasi kranial
Terdapat tiga fase pelaksanaan
kemoterapi :
Fase induksi
Fase Profilaksis Sistem Saraf Pusat
Konsolidasi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya.
Kaji adanya tanda-tanda anemia, pucat, kelemahan,
sesak, nafas cepat
Kaji adanya tanda-tanda leukopenia, demam, infeksi
Kaji atau tanda-tanda trombositopenia : ptechiae,
purpura, perdarahan membran mukosa, kaji adanya
tanda-tanda infeksi ekstra medula : limfadenopati,
hepatomegali, splenomegali
Kaji adanya pembesaran testis, hematomegali
Kaji adanya pembesaran testis, hematuria,
hipertensi, gagal jantung, inflamasi di sekitar rektal,
dan nyeri
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuatnya pertahanan tubuh.
Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan penurunan cairan yang
berlebihan.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
pembesaran organ/nodus, limfe, sumsum tulang.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia.
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
penyakitnya.
Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan
dengan tidak adekuat pertahanan tubuh.
Perencanaan :
Batasi pengunjung indikasi, hindarkan menggunakan tanaman
hidup/bunga potongan
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi pada supresi sumsum tulang berat,
neutropenia
Berikan protokol untuk mencuci tangan yang baik untuk semua petugas
dan pengunjung
Rasional :Mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
Perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan
kemoterapi (observasi demam dengan takikardi, hipotensi, perubahan
mental samar)
Rasional :Hipertermia lanjut terjadi pada berbentuk tipe infeksi dan demam
(tidak berhubungan dengan obat/produk darah)
Cegah menggigil : berikan mandi kompres dan mengubah posisi tidur,
nafas dalam, batuk
Rasional :Membantu menurunkan demam, ketidakseimbangan cairan,
ketidaknyamanan dan komplikasi SSP, dan mencegah sekret
pernafasan, menurunkan atelektasis
Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan penurunan cairan yang
berlebihan.
Hitung kehilangan tak kasat mata dan keseimbangan
cairan dan penurunan urine dan ukur berat jenis dan PH
urine
Rasional :Pencetusnya pada tubulus ginjal atau terjadi batu
ginjal (sehubungan dengan peningkatan kadar asam urat)
Timbang BB setiap hari dan TD, frekuensi jantung
Rasional :Pemasukan lebih dari keluaran dapat mengindikasi
memperburuk/obstruksi ginjal, perubahan dapat
menunjukkan efek hipovolemia
Pantau turgor kulit, pengisian, kapiler, kondisi membran
mukosa
Rasional :Indikator langsung status cairan/hidrasi
Perhatikan adanya mual, muntah demam
Rasional :Mempengaruhi pemasukan, kebutuhan cairan dan
rute penggantian
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
pembesaran organ/nodus limfe, sumsum tulang.