Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN LEUKEMIA
  
 Oleh:
 Agung Tri Nugraha, Skep, Ms, MARS

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
TAHUN 2023
Pengertian
 Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis
dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum
tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).
 Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak
teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam
sumusm tulang, menggantikan elemen
sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi
di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi
organ non hematologis, seperti meninges,
traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.
 Leukemia dikatakan penyakit darah
yang disebabkan terjadinya kerusakan
pada fabrik pembuat sel darah, yaitu
pada sumsum tulang. Penyakit ini sering
disebut kanker darah.
Patofisiologi
 Jika penyebab leukemia virus, virus tersebut
akan mudah masuk ke dalam tubuh manusia
jika struktur antigennya sesuai dengan
struktur antigen manusia. Bila struktur
antigen individu tidak sama dengan struktur
antigen virus, maka virus tersebut ditolaknya
seperti pada benda asing.
 Normalnya tulang marrow diganti dengan
tumor yang malignan imaturnya sel blast.
Adanya poliferasi sel blast, produksi eritrosit
dan platelet terganggu sehingga akan
menimbulkan anemia dan trombositopenia.
 Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan
menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh
dan mudah mengalami infeksi.
 Manifestasi akan tampak pada gambaran
gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem
saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan
metabolisme. Depresi sumsum tulang yang akan
berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit,
faktor pembekuan dan peningkatan tekanan
jaringan. Adanya infiltrasi pada ekstra medular
akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe
dan nodus limfe dan nyeri persendian.
Etiologi
 Penyebab yang pasti belum diketahui, akan
tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
 Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan
terjadinya perubahan struktur gen (T. cell
leukemia-lymphoma virus / HTLV)
 Obat-obat imunosupresi, obat-obat
karsinogenik seperti aiethyl stilbestrol
 Faktor herediter, misalnya pada kembar
monozigot
 Kelainan kromosom, misalnya Down
Syndrome
Klasifikasi

Klasifikasi/jenis yang tersering yaitu :


 Leukemia akut, jenis ini terbanyak ditemui pada
anak-anak, tetapi juga dapat menyerang orang
dewasa, terutama berusia 65 tahun atau lebih.
 Leukemia mielositik akut, menyerang baik anak-
anak maupun dewasa.
 Leukemia limfositik kronik, biasanya menyerang
orang dewasa di atas 55 tahun, tetapi juga bisa
menyerang dewasa muda.
 Leukemia mielositik kronik, biasanya menyerang
orang dewasa.
 
Menifestasi Klinis

 Gejala pertama biasanya tidak khas; dapat


mempunyai riwayat infeksi saluran nafas
akibat virus atau suatu eksantema yang
belum sembuh sempurna. Manifestasi awal
yang lazim adalah anorexia, iritabilitas, dan
latergi. Kegagalan fungsi sumsum tulang
yang progresif menimbulkan keadaan
pucat, perdarahan dan demam, yaitu
gambaran-gambaran yang mendesak
dilakukannya pemeriksaan diagnostik.
 Pada pemeriksaan awal, sebagian besar pasien tampak pucat
dan sekitar 50% dengan petekie atau perdarahan mukosa.
 Limfadenopati kadang-kadang nyata, dan splenomegali
(biasanya kurang dari 6 cm di bawah tepi kosta). Hepatomegali
minimal dan tidak lazim.
 Seperti pasien mengalami nyeri tulang akibat invasi periosteum
dan perdarahan subperiosteal nyeri tulang dan artalgia.
 Peningkatan tekanan intrakranial seperti nyeri kepala dan
muntah.
 Sebagian besar kasus mengalami anemia, dengan kadar
haemoglobin kurang dari 6 gr/dl,
 trombositopenia,
 trombosit lebih dari 100.000 mm³,
 Adanya kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, rasa
tidak enak atau perih di perut kiri atas karena pembesaran
limpa, atau di perut kanan atas karena pembesaran hati,
keringat malam, pembesaran getah bening.
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Fisik
 Tes darah
 Aspirasi sum-sum tulang
 Biopsi sum-sum tulang
 Pungsi Lumbal
 X-Ray
Komplikasi

 Sepsis
 Perdarahan
 Gagal organ
 Iron Deficiency Anemia (IDA)
 Kematian
Penatalaksanaan
 Pelaksanaan kemoterapi
 Irradiasi kranial
 Terdapat tiga fase pelaksanaan
kemoterapi :
Fase induksi
Fase Profilaksis Sistem Saraf Pusat
Konsolidasi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
 Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya.
 Kaji adanya tanda-tanda anemia, pucat, kelemahan,
sesak, nafas cepat
 Kaji adanya tanda-tanda leukopenia, demam, infeksi
 Kaji atau tanda-tanda trombositopenia : ptechiae,
purpura, perdarahan membran mukosa, kaji adanya
tanda-tanda infeksi ekstra medula : limfadenopati,
hepatomegali, splenomegali
 Kaji adanya pembesaran testis, hematomegali
 Kaji adanya pembesaran testis, hematuria,
hipertensi, gagal jantung, inflamasi di sekitar rektal,
dan nyeri
Diagnosa Keperawatan
 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuatnya pertahanan tubuh.
 Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan penurunan cairan yang
berlebihan.
 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
pembesaran organ/nodus, limfe, sumsum tulang.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia.
 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
penyakitnya.
  
Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan
dengan tidak adekuat pertahanan tubuh.
Perencanaan :
 Batasi pengunjung indikasi, hindarkan menggunakan tanaman
hidup/bunga potongan
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi pada supresi sumsum tulang berat,
neutropenia
 Berikan protokol untuk mencuci tangan yang baik untuk semua petugas
dan pengunjung
Rasional :Mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
 Perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan
kemoterapi (observasi demam dengan takikardi, hipotensi, perubahan
mental samar)
Rasional :Hipertermia lanjut terjadi pada berbentuk tipe infeksi dan demam
(tidak berhubungan dengan obat/produk darah)
 Cegah menggigil : berikan mandi kompres dan mengubah posisi tidur,
nafas dalam, batuk
Rasional :Membantu menurunkan demam, ketidakseimbangan cairan,
ketidaknyamanan dan komplikasi SSP, dan mencegah sekret
pernafasan, menurunkan atelektasis
 
Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan penurunan cairan yang
berlebihan.
 Hitung kehilangan tak kasat mata dan keseimbangan
cairan dan penurunan urine dan ukur berat jenis dan PH
urine
Rasional :Pencetusnya pada tubulus ginjal atau terjadi batu
ginjal (sehubungan dengan peningkatan kadar asam urat)
 Timbang BB setiap hari dan TD, frekuensi jantung
Rasional :Pemasukan lebih dari keluaran dapat mengindikasi
memperburuk/obstruksi ginjal, perubahan dapat
menunjukkan efek hipovolemia
 Pantau turgor kulit, pengisian, kapiler, kondisi membran
mukosa
Rasional :Indikator langsung status cairan/hidrasi
 Perhatikan adanya mual, muntah demam
Rasional :Mempengaruhi pemasukan, kebutuhan cairan dan
rute penggantian
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
pembesaran organ/nodus limfe, sumsum tulang.

 Awasi tanda-tanda vital, petunjuk non-verbal misalnya :


tegangan otot, gelisah
Rasional :Dapat membantu mengevaluasi pernyataan verbal
dan kefektifan intervensi
 Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan
penuh stress
Rasional :Meningkatkan istirahat dan meningkatkan
kemampuan koping
 Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi
ekstremitas dengan bantal
Rasional :Dapat menurunkan ketidaknyamanan tulang/sendi
 Berikan tindakan kenyamanan (misalnya pijatan, kompres
dingin
Rasional :Meminimalkan kebutuhan atau meningkatkan efek
obat
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
anemia.

 Perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi


dalam aktivitas sehari-hari
Rasional :Efek leukemia, anemia, dan kemoterapi
mungkin kumulatif
 Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat
tanpa gangguan istirahat sebelum makan
Rasional :Menghemat energi untuk aktivitas dan
regenerasi seluler/penyembuhan jaringan
 Jadwalkan makan, bersihkan mulut sebelum makan
dan diberi antiemetik sesuai indikasi
Rasional :Meningkatkan pemasukan dengan
menurunkan mual
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
penyakitnya
 Kaji ulang tentang pemahaman
leukemia
 Berbagai bentuk pengobatan

Rasional : Pengobatan termasuk


berbagai obat antineoplastik radiasi
seluruh tubuh atau limpa/transfusi dan
transplantasi sumsum tulang

Anda mungkin juga menyukai