Anda di halaman 1dari 25

Keperawatan Anak II

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LEUKEMIA

By: Denni Fransiska H.M., M.Kep.


Definisi
 Leukemia adalah proliferasi sel darah
putih yang abnormal, ganas dan
sering disertai bentuk leukosit yang
abnormal juga dengan jumlah yang
berlebihan.
Etiologi
 Sebagian besar tidak diketahui
 Genetik
 Sinar radioaktif, dapat timbul setelah
terpajan selama 5-7 tahun
 Virus
Klasifkasi
 Leukemia mieloid
 Leukemia mielogenus akut
 Leukemia mielogenus kronis
 Leukemia limfoid
 Leukemia limfositik kronik
 Lukemia limfositik akut
Patofisiologi
 Leukemia merupakan jenis gangguan pada
suatu hematopoetik yang fatal dan terkait
dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe
ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasi
dari leukosit
 Jumlah besar dari sel pertama-tama
menggumpal pada tempat asalnya (granulosit
dan limfosit) menyebar ke organ hematopoetik
dan berlanjut ke organ lebih besar
(splenomegali, hepatomegali)
 Proliferasi dari suatu jenis sel sering
mengganggu produksi normal sel
hematopoetik lain dan mengarah ke
pembelahan sel yang cepat dan ke
penurunan jumlah
 Pembelahan dari SDP mengakibatkan
menurunnya immunocompetence
dengan meningkatkan kemungkinan
mendapat infeksi
Leukemia Mielogenus Akut
 Definisi
 LMA merupakan kelainan yang
mengenai sistem hematopoetik yang
berdiferensiasi ke semua sel mieloid,
monosit, granulosit, eritrosit dan
trombosit.
Manifestasi Klinis
 Lelah, lemah, pucat
 Mudah infeksi
 Nafsu makan menurunkan
 Perdarahan
 Nyeri
 Pembesaran KGB, limfe dan hati
Klasifikasi
 MO : LMA berdiferensiasi minimal
 M1 : LMA tanpa diferensiasi
 M2 : LMA dengan maturasi
 M3 : Leukemia promielositik akut
 M4 : Leukemia mielomonositik akut
 M5 : Leukemia monositik akut
 M6 : Eritroleukemia akut
 M7 : Megakariositik akut
Penatalaksanaan
 Khemoherapy
 Transplantasi sumsum tulang

 PROGNOSA
 Pasien yang mendapat penanganan
dapat bertahan sampai 1 tahun berakhir
dengan kematian akibat infeksi /
perdarahan
Leukemia Mielogenus Kronik
 Definisi
 LMK adalah penyakit mieloproliferatf
yang ditandai dengan produksi
berlebihan seri granulosit yang relatif
matang.
Manifestasi Klinis
 Mudah lelah, lemah
 Anoreksia
 Menurun BB
 Mudah infeksi
 Limfadenopati
 Splenomegali, hepatomegali
• Penatalaksanaan
– Khemotherapy dengan kortikosteroid dan
chlorambucil

• Prognosa
– Ketahanan hidup rata-rata pasien sekitar 7
tahun

• Komplikasi
– Perdarahan, infeksi
– Pembentukan batu ginjal, anemia dan masalah
gastrointestinal
Leukemia Limfositik Akut
 Definisi
 LLA merupakan suatu proliferasi ganas
limfoblas

 Insidensi
 LLA sering terajdi pada anak-anak
 Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
 Puncak insidensi 4 tahun
 Setelah usia 15 LLA jarang terjadi
Manifestasi Klinis
 Rasa lelah
 Panas tanpa infeksi
 Purpura
 Nyeri tulang
 Penurunan BB
 Splenomegali, hepatomegali
 Ekimose
 Perdarahan retina
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan darah tepi : sel muda
limfoblas, leukositosis, leukopenia
 Pemeriksaan sumsum tulang : sel blas
dominan
 Penatalaksanaan
 Kemotherapy dengan vincristine,
prednisone,daunorubicin dan
asparaginase
 Prognosa
 Sekitar 60% anak mencapai ketahanan
hidup sampai 5 tahun
Leukemia Limfositik Kronis
 Definisi
 LLK merupakan kelainan ringan yang mengenai
individu antara usia 50-70.

 Manifestasi Klinis
 Anemia
 Infeksi
 Limfadenopati
 Splenomegali, hepatomegali
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah tepi : limfositosis
 Pemeriksaan sumsum tulang : infiltrasi merata
oleh limfosit kecil

 Pemeriksaan Lab
 Pemeriksaan darah tepi : limfositosis
 Pemeriksaan sumsum tulang : infiltrasi merata
oleh limfosit kecil
 Penatalaksanaan
 Pengobatan dengan busulfan, hydroxyurea,
chlormbucil, kortikosteroid
 Transplantasi sumsum tulang

 Prognosa
 Pasien dapat bertahan selama 3-4 tahun dan
berakhir dengan kematian akibat infeksi /
perdarahan.
PENGKAJIAN
 Riwayat terpapar pada faktor pencetus seperti
dosis besar radiasi, obat-obat tertentu, infeksi
virus
 Pemeriksaan Fisik
 Pembesaran sumsum tulang dengan sel-sel
leukemia, selanjutnya menekan fungsi sumsum
tulang yang menyebabkan
 Anemia : penurunan BB, kelelahan, pucta, malaise,
kelemahan, anorexia
 Trombositopenia : perdarahan gusi, mudah memar, ptekie,
ekimosis
 Neutropenia dan demam tanpa infeksi, berkeringat malam
 Infiltrasi organ lain dengan sel2 leukemia yang
menyebabkan : hepatomegali, splenomegali
 Pemeriksaan Diagnostik
 Jumlah deferensial SDP mengidentifikasi tipe2 SDP
yang terlibat
 Aspirasi sum sum tulang, biopsi
 Kaji respon emosional mengenai dampak
penyakit terhadap gaya hidup
 Kaji pemahaman pasien terhadap tindakan,
prognosis dan penyakit
Masalah Keperawatan dan
Intervensi

 Pencegahan infeksi
1. Tempatkan pasien dalam ruang
tersendiri
2. Hindari sentuhan dengan pengunjung
dan sifat yang mempunyai infeksi
3. Pertahankan higienitas
4. Lakukan tindakan antiseptik
5. Jaga lingkungan tetap bersih
 Pencegahan perdarahan
1. Antisipasi area perdarahan pada tubuh
pasien
2. Jaga penyuntikan vena puncture dan IM
seminimal mungkin
3. Gunakan sikat gigi atau kain lunak untuk
perawatan mulut
4. Hindari pengambilan temperature rectal
5. Jaga mulut tetap bersih dan bebas dari sisa
makanan
 Perawatan pasien khemotherapy
 Memantau TTV
 Pencegahan perdarahan
 Memberikan antibiotik
 Evaluasi efek samping
 Berikan support
 Transplantasi sumsum tulang
 Pencegahan infeksi
 Pemeliharaan cairan elektrolit dan keseimbangan
nutrisi

Anda mungkin juga menyukai