Anda di halaman 1dari 7

bisa juga dikatakan bahwa masa usia sekolah adalah Rentang umur usia sekolah antara enam

BAB II masa matang untuk belajar maupun masa matang sampai dua belas tahun sesuai dengan pendapat
untuk sekolah. Disebut masa matang untuk belajar Nasution (1993, dalam Djamarah, 2008).
PEMBAHASAN karena anak sudah berusaha untuk mencapai Sekolah berperan sebagai agens untuk
sesuatu, sedangkan disebut masa matang untuk mentransmisikan nilai-nilai masyarakat pada setiap
A. Konsep Anak Usia Sekolah
sekolah karena anak sudah menamatkan taman generasi selanjutnya dan mengatur berbagai
1. Pengertian Anak Usia Sekolah
kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan bersekolah hubungan dengan teman sebaya. Sebagai agens
Masa usia sekolah sebagai masa kanak-
yang sebenarnya dan anak sudah menginginkan sosialisasi kedua setelah keluarga, sekolah
kanak akhir yang berlangsung dari usia enam hingga
kecakapan-kecakapan baru yang dapat diberikan memberikan pengaruh besar pada perkembangan
kira-kira usia duabelas tahun. Karakteristik utama
dari sekolah. sosial anak.
usia sekolah adalah mereka menampilkan
Masa usia sekolah dianggap oleh Suryabrata Masuk sekolah menyebabkan terputusnya
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi
(2008) sebagai masa intelektual atau masa struktur dunia anak. Bagi sebagian besar anak,
dan bidang, diantaranya perbedaan dalam
keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani masuk sekolah merupakan pengalaman pertama
intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,
mengatakan pada umur berapa tepatnya anak mereka untuk menyesuaikan diri dengan pola
perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik
matang untuk masuk sekolah dasar. Kesukaran kelompok yang dipaksakan oleh orang dewasa
(Untario, 2004).
penentuan ketepatan umur matang untuk masuk selain orang tua dan yang memiliki tanggung jawab
Selanjutnya seorang anak mulai bersekolah
sekolah dasar disebabkan kematangan itu tidak terhadap banyak anak secara konstan mengawasi
dimana ia akan memperoleh pendidikan secara
hanya ditentukan oleh umur semata, tetapi ada anak per individu. Anak ingin pergi ke sekolah dan
formal dari guru/pengajar/pendidik. Sekolah adalah
beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya biasanya menyesuaikan diri terhadap kondisi yang
tempat sesudah keluarga dimana anak akan
seperti yang sudah dibahas sebelumnya. baru dengan sedikit kesulitan. Penyesuaian yang
memperoleh pendidikan. Oleh karena itu sekolah
Defenisi-defenisi yang telah diungkapkan berhasil secara langsung berhubungan dengan
merupakan lembaga yang sangat penting didalam
oleh beberapa ahli di atas, jika disimpulkan kematangan fisik dan emosional anak, dan kesiapan
pembentukan kepribadian anak dan menentukan
mengatakan bahwa usia sekolah adalah usia yang orangtua dalam menerima perpisahan karena anak
mutu anak tersebut dikemudian hari. Menurut
sangat penting dalam perjalanan hidup anak, karena sudah masuk sekolah.
Nasution (1993, dalam Djamarah, 2008) masa usia
usia inilah pertama sekali anak diperkenalkan Selain itu sebagian besar anak telah
sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang
dengan dunia pendidikan formal, dimana dalam memiliki pengalaman dari perawatan sehari-hari,
berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira
pendidikan formal anak sudah dituntut mampu pengalaman prasekolah (mis, playgroup dan taman
sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai
menerapkan intelektualnya. Dalam masa ini juga kanak-kanak). Guru dalam hal ini memfasilitasi
dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan
anak mengalami pertumbuhan fisik serta transisi dari rumah ke sekolah, guru harus memiliki
dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang
perkembangan emosional dan sosial, anak senang karakteristik kepribadian yang memungkinkan
kelak akan mengubah sikap-sikap dan tingkah
berkumpul dengan teman sebaya untuk melakukan mereka memenuhi kebutuhan anak yang lebih kecil.
lakunya.
sosialisasi. Guru seperti halnya orangtua, memperhatikan
Para guru mengenal masa ini sebagai masa
sekolah oleh karena pada usia inilah anak untuk kesejahteraan psikologis dan emosional anak.
pertama kalinya menerima pendidikan formal, tetapi
Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|1
Walaupun fungsi guru dan orangtua pengawasan orang dewasa yang adekuat setelah anak bangga terhadap dirinya. Hambatan atau
berbeda, keduanya memberikan batasan perilaku pulang sekolah menyebabkan anak berisiko tinggi kegagalan mencapai kemampuan ini menyebabkan
dan keduanya berada pada posisi untuk menguatkan terhadap cedera dan perilaku yang nakal. Latchkey anak merasa rendah diri. Hubungan dengan teman
standar perilaku. Namun, tanggung jawab utama children lebih merasa kesepian, terisolasi, dan lebih sebaya sehari-hari memberikan interaksi sosial
guru adalah menstimulasi dan membimbing penakut daripada anak-anak yang memiliki paling penting untuk anak usia sekolah. Untuk
perkembangan intelektual anak, dan bukan seseorang yang merawat mereka. Untuk menangani pertama kalinya, anak mampu bergabung dalam
memberikan kesejahteraan fisik anak diluar rasa takut dan ansietas ketika sendirian, anak-anak aktivitas kelompok dengan antusiasme yang tidak
lingkungan sekolah. ini dapat menggunakan strategi seperti bersembunyi, terbatas dan partisipasi yang mantap.
Guru bersama-sama orangtua memberi menyalakan televisi dengan suara keras, atau Pengalaman berharga dipelajari dari
pengaruh dalam menentukan sikap dan nilai anak. bermain dengan binatang peliharaan sebagai sesuatu interaksi sehari-hari dengan teman sebaya. Pertama,
Guru yang membuat pernyataan pendukung yang yang membuat nyaman (Wong, 2008). anak belajar menghargai beberapa perbedaan sudut
meyakinkan atau memuji anak menggunakan pandang yang ditunjukkan dalam kelompok teman
pernyataan yang dapt diterima dan jelas yang 2. Teori Perkembangan Anak Usia Sekolah sebaya. Pada saat anak berinterakasi dengan teman
membantu anak memperhalus ide dan perasaanya, sebaya yang memandang dunia ini secara berbeda,
1) Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.
serta memberikan bimbingan yang membantu anak anak mulai menyadari bahwa sudut pandang mereka
mecahkan masalahnya sendiri untuk memperluas Menurut Erickson (2000, dalam Keliat, memiliki keterbatasan. Dampaknya, anak belajar
dan mengembangkan konsep diri positif pada anak 2006) perkembangan psikososial anak usia sekolah untuk berdebat, membujuk, berunding, bekerjasama,
usia sekolah (Wong, 2008). adalah peningkatan kemampuan anak usia 7-12 dan berkompromi untuk mempertahankan
Orangtua sama-sama bertanggung jawab tahun dalam berbagai hal, termasuk interaksi dan persahabatan.
untuk membantu anak memperoleh petensi prestasi belajar dalam menghasilkan suatu karya
maksimalnya. Menanamkan tanggung jawab Kedua, anak bertambah sensitif terhadap
berdasarkan kemampuan diri sendiri. Tantangan
merupakan tujuan dari bantuan orangtua. norma sosial dan tekanan dari kelompok teman
psikososial untuk tahun-tahun sekolah inilah yang
Bertanggung jawab terhadap tugas sekolah sebaya. Kelompok teman sebaya menetapkan
disebut Erikson industry versus inferiority
mambantu anak belajar menepati janji, memenuhi standar untuk menerima dan menolak, dan anak-
(ketekunan versus perasaan rendah diri). Anak mulai
tenggang waktu, dan berhasil dipekerjaannya saat ia anak mungkin ingin memodifikasi perilaku mereka
melihat hubungan antara ketekunan dan perasaan
menjadi orang dewasa. Istilah latchkey children agar dapat diterima kelompok. Kebutuhan untuk
senang bila sebuah pekerjaan selesai. Kemampuan
digunakan untuk menggambarkan anak usia sekolah diterima teman sebaya menjadi pengaruh kuat untuk
anak untuk berpindah-pindah antara dunia rumah,
dasar yang ditinggalkan untuk merawat dirinya penyesuaian.
lingkungan tempat tinggal, dan sekolah serta untuk
sendiri sebelum atau sesudah sekolah tanpa Ketiga, interaksi diantara teman sebaya
menguasai hal-hal akademis, kegiatan kelompok dan
pengawasan orang dewasa. berperan penting dalam pembentukan hubungan
teman-teman akan menumbuhkan perasaan
Meningkatnya orangtua tunggal dan ibu persahabatan dengan teman sesama jenis. Periode
kompeten.
bekerja, bersamaan dengan kurangnya perawatan usia sekolah adalah waktu ketika anak memiliki
Kesulitan dalam menghadapi tantangan ini
anak yang memadai, telah menyebabkan kondisi “sahabat” yaitu teman tempat berbagi rahasia,
dapat menghasilkan perasaan rendah diri. Dengan
yang mencetuskan stres pada anak sekolah. Tanpa lelucon pribadi, dan petualangan; mereka saling
kata lain pencapaian kemampuan ini akan membuat
Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|2
membantu jika temannya menghadapi masalah. Alexander (1998, dalam Woolfolk, 2009) < B < C (A lebih kecil daripada B lebih kecil
(Wong, 2008) mengemukakan “Seberapa sukses anak di Sekolah daripada C).
Erickson (2000, dalam Keliat, 2006) Dasar penting bagi kesuksesan mereka di masa Kemampuan yang dimiliki anak untuk
mengatakan bahwa anak usia sekolah tertarik depan dibanding prestasi sekolah di waktu-waktu menangani operasi-operasi seperti penilaian,
terhadap pencapaian hasil belajar. Mereka lainnya”. Oleh karena itu, anak usia sekolah harus pengelompokan dan pengurutan pada tahap
mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap lebih diperhatikan sehingga pada masa dewasa anak operasional kongkrit dapat mengembangkan sistem
kemampuan dan pencapaian yang baik dan relevan. tidak mengalami hambatan dalam prestasi dan berpikir yang lengkap dan sangat logis. Akan tetapi
Meskipun pada usia ini membutuhkan sosialisasi. sistem berpikir ini masih dikaitkan dengan realitas
keseimbangan antara perasaan dan kemampuan fisik. Logikanya didasarkan pada situasi-situasi
dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun 2) Teori Perkembangan Kognitif Piaget. kongkrit yang dapat diorganisasikan,
perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat Piaget (1985, dalam Woolfolk, 2009) dikelompokkan atau dimanipulasi.
memaksa mereka berperasaan negatif terhadap mengidentifikasi tahapan perkembangan intelektual Perkembangan afektif utama selama tahap
dirinya sendiri, sehingga dapat mengakibatkan yang dilalui anak pada usia sekolah adalah tahap operasional kongkrit adalah penilaian perasaan.
kesulitan belajar pada anak (Untario, 2004). operasional kongkrit. Pada tahap ini anak Perkembangan tersebut merupakan peningkatan cara
Tugas perkembangan pada usia sekolah ini mengembangkan pemikiran logis, masih sangat berpikir efektif. Dengan kata lain dapat dinyatakan
menurut Erickson adalah menyelesaikan tugas terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak bahwa penyusunan konsep pada anak muncul dari
(sekolah atau rumah) yang diberikan, mempunyai mampu berpikir logis, tetapi masih terbatas pada suatu penilaian terhadap kondisi yang
rasa bersaing, senang berkelompok dengan teman objek-objek kongkrit dan mampu melakukan memungkinkan anak untuk meyakini bahwa motif
sebaya, mempunyai sahabat karib, dan berperan penilaian terhadap sesuatu hal yang kongkrit, atau akan mampu membuat keputusan moral.
dalam kegiatan kelompok. Sedangkan dengan kata lain prinsip bahwa jumlah atau Bertitik tolak pada perkembangan
penyimpangan perkembangan pada anak usia banyaknya sesuatu tetap sama meskipun penataan psikososial dan kognitif anak usia sekolah tersebut,
sekolah tidak mau mengerjakan tugas sekolah atau atau penampilannya diubah, selama tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai
membangkang pada orangtua, tidak ada kemauan ditambahkan atau diambil. Operasi penting lain karakteristik sendiri, dimana proses berpikirnya
untuk bersaing, terkesan malas, tidak mau terlibat yang dikuasai pada tahap ini adalah pengelompokan. belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-
dalam kegiatan kelompok dan memisahkan diri dari Pengelompokan bergantung pada kemampuan anak hal yang faktual, sedangkan perkembangan
sekolah dan teman-teman sepermainan Nasution untuk memfokuskan perhatiannya pada salah satu psikososial anak usia sekolah masih berpijak pada
(1993, dalam Djamarah, 2008). karakteristik objek diantara sejumlah karakteristik prinsip yang sama dimana mereka tidak dapat
Menurut Paris dan Cunningham (1996, (misalnya,warna) yang ada dan mengelompokkan dipisahkan dari hal-hal yang diamati. Pada usia ini
dalam Woolfolk, 2009), cara anak menghadapi objek-objek menurut karakteristik itu. Anak pada mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka
tantangan-tantangan ini memiliki implikasi pada tahap ini juga memiliki kemampuan mengurutkan, tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena
pengalaman sekolah selanjutnya. Dua diantara artinya membuat anak mampu melakukan penataan mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang
prediktor terbaik untuk drop out dari sekolah adalah urut mulai dari besar sampai kecil atau sebaliknya. nyata di lingkungan masyarakat.
rata-rata nilai yang rendah di kelas 3 dan pernah Pemahaman tentang ini memungkinkan anak untuk Seperti dikatakan Darmodjo (1992, dalam
tinggal kelas di SD. Kemudian Entwisle dan mengonstruksikan rangkaian-rangkaian logis yang A Djamarah, 2008) anak usia sekolah adalah anak
Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|3
yang sedang mengalami pertumbuhan baik dalam mengerjakan soal, jika soal tersebut tidak 4. Tugas tugas perkembangan pada usia
pertumbuhan intelektual, emosional maupun mampu dijawab maka soal itu dianggap tidak sekolah
pertumbuhan fisik, dimana kecepatan pertumbuhan penting.
a) Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk
anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama,
sehingga terjadi berbagai variasi tingkat f. Anak menghendaki nilai-nilai (angka rapor, skor) melakukan permainan
pertumbuhan dari tiga aspek tersebut. Dengan yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya
Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar
perbedaan karakteristik tersebut diharapkan praktisi memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
dan berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat.
pendidikan dapat mengemas perencanaan dan
2) Masa kelas tinggi sekolah dasar (9 - 13 tahun),
pengalaman belajar yang akan diberikan kepada Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf
dengan karakteristik :
anak didik sehingga semua anak dapat memahami penguasaan otot, sehingga sudah dapat berbaris,
materi pelajaran walaupun adanya perbedaan a. Adanya perhatian kepada kehidupan praktis melakukan senam pagi dan permainan-permainan
tersebut, karena tidak dapat dipungkiri sehari-hari yang konkret.
perkembangan anak berhubungan erat dengan ringan, seperti sepak bola, loncat tali, berenang, dan
proses belajarnya. b. Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar. sebagainya.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada b) Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap
3. Karakteristik anak usia sekolah
hal-hal dan mata pelajaran khusus. dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
Karakteristik pada masa usia sekolah ini dapat d. Membutuhkan bantuan guru atau orang dewasa Hakikat tugas ini ialah (1) mengembangkan
diperinci menjadi 2 fase : lainnnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi
1) Masa kelas rendah sekolah dasar (6 - 9 tahun) keinginannya. kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan; (2)
dengan karakteristik :
e. Anak memandang nilai (angka rapor) adalah mengembangkan sikap positif terhadap jenis
a. Adanya korelasi yang tinggi antara keadaan ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolahnya. kelaminnya (pria atau wanita) dan juga menerima
jasmani dan prestasi sekolah.
f. Gemar membentuk kelompok-kelompok sebaya, dirinya (baik rupa wajahnya maupun postur
b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan biasanya untuk dapat bermain bersama dan sering tubuhnya) secara positif.
permainan. membuat peraturan sendiri.
c) Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
Karakteristik- karakteristik ini diperjelas lagi oleh
c. Ada kecenderungan memuji diri sendiri. Yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan
beberapa teori dari ahli psikologi, dimana para ahli
d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya.
memandang anak dari beberapa sudut pandang dan
anak lain. Pergaulan anak di sekolah atau teman sebayanya
dalam bahasan ini akan peneliti uraikan dari aspek
e. Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu maka mungkin diwarnai perasaan senang, karena secara
psikososial saja karena berhubungan dengan
sesuatu tersebut tidak dianggap penting, misalnya kebetulan temannya itu berbudi baik, tetapi mungkin
masalah yang akan diteliti.
Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|4
juga diwarnai oleh perasaan tidak senang karena tanggapan tentang ayah, ibu, rumah, pakaian, buku, Hakikat tugas ini ialah mengambangkan sikap dan
teman sepermainannya suka mengganggu atau sekolah, dan juga mengenai gerak-gerik yang perasaan yang berhubungan dengan norma-norma
nakal. dilakukan, seperti berbicara, berjalan, berenang, dan agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan
d) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis menulis. Bertambahnya pengalaman akan penghargaan terhadap peraturan agama (moral)
kelaminnya menambah perbendaharaan konsep pada anak. Tak disertai dengan perasaan senang untuk melakukan
Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis perlu diuraikan lagi bahwa dalam kehidupan sangat tau tidak melakukannya. Tugas perkembangan ini
kelamin akan semakin tampak. Dari segi permainan banyak konsep yang dibutuhkan. Semakin berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-
umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak bertambah pengetahuan, semakin bertambah pula tidak boleh, seperti jujur itu baik, bohong itu buruk,
akan memperbolehkan anak perempuan mengikuti konsep yang diperoleh. Tugas sekolah yaitu dan sebagainya.
permainnan khas yang laki-laki, seperti main menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. h) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat
kelereng, main bola, dan layang-layang. Konsep-konsep itu meliputi kaidah-kaidah atau pribadi
e) Belajar keterampilan dasar dalam membaca, ajaran agama (moral), ilmu pengetahuan, adat Hakikat tugas ini adalah untuk dapat menjadi orang
menulis, dan berhitung istiadat, dan sebagainya. Untuk mengembangkan yang berdiri sendiri dalam arti dapat membuat
Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa tugas perkembangan anak ini, maka guru dalam rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa
sekolah karena pertumbuhan jasmani dan mendidik/ mengajar di sekolah sebaiknya yang akan datang bebas dari pengaruh orangtua dan
perkembangan rohaninya sudah cukup matang memberikan bimbingan kepada anak untuk: orang lain.
berbudaya, paling sedikit anak harus tamat sekolah 1. Banyak melihat, mendengar, dan mengalami i) Mengembangkan sikap yang positif terhadap
dasar (SD), karena dari sekolah dasar anak sudah sebanyak-banyaknya tentang sesuatu yang kelompok sosial dan lembaga-lembaga
memperoleh keterampilan dasar dalam membaca, bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap sosial
menulis, dan berhitung. bermasyarakat. yang demokratis dan menghargai hak orang lain.
f) Belajar mengembangkan sikap sehari-hari 2. Banyak membaca buku-buku atau media cetak Umpamanya, mengembangkan sikap tolong-
Apabila kita sudah melihat sesuatu, mendengar, lainnya. Semakin dipahami konsep-konsep tersebut, menolong, sikap tengggang rasa, mau bekerjasama
mengecap, mencium, dan mengalami, tinggallah semakin mudah untuk memperbincangkannya dan dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang
suatu ingatan pada kita. Ingatan mengenai semakin mudah pula bagi anak untuk lain dan menghargai hak orang lain (Yusuf, 2006).
pengamatn yang telah lalu itu disebut konsep mempergunakannya pada waktu berpikir. BAB III
(tanggapan). Demikianlah kita mempunyai
g) Mengembangkan kata hati
Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN 5. Mapu menyelesaikan pekerjaan rumah 6. Meningkatkan peran serta keluarga
SEHAT PERTUMBUHAN DAN tangga sederhana misal merapikan dalam meningkatkan pertumbuhan dan
PERKEMBANGAN USIA SEKOLAH tempat tidut, menyapu dll perkembangan
(USIA 6-12 TAHUN) 6. Memiliki hobby tertentu, misal naik Tindakan keperawatan
A. Pengertian sepeda, membaca buku cerita, 1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan
Adalah tahap perkembangan anak menggambar fisi yang optimal
usia 6-12 tahun dimana pada usia ini anak 7. Memiliki teman akrab untuk bermain a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik
akan belajar memiliki kemampuan nekerja 8. Tidak ada tanda bekas luka anak
dan mendapat keterampilan dewasa, belajar penganiayaan b. Anjurkan pemberian makanan
menguasai dan menyelesaikan tugasnya, C. Diagnosa Keperawatan dengan gizi yang seimbang
produktif belajar, kenikmatan dalam Berdasarkan data yang didapat c. Kolaborasi pemberian vitamin dan
berkompetisi kerja dan merasakan bangga melalui wawancara, observasi, maka vaksinasi ulang (booster)
dalam keberhasilan melakukan sesuatu yang perawat dapar merumuskan diagnosa d. Ajarkan kebersihan diri
baik. Bisa membedakan sesuatu yang baik/ keperawatan sebagai berikut: 2. Mengembangkan keterampilan motorik
tidak dan dampak melakukan hal yang baik Kesiapan peningkatan kasar dan halus
atau tidak. perkembangan usia sekolah a. Kaji keterampilan motorik kasar
B. Batasan Karakteristik D. Rencana Tindakan Keperawatan Pasien dan halus anak
1. Mampu menyelesaikan tugas dari Tujuan b. Fasilitasi anak untuk bermain yang
sekolah atau rumah 1. Mempertahankan pemenuhan menggunakan motorik kasar (kejar-
2. Mempunyai rasa bersaing misal ingin kebutuhan fisik yang optimal kejaran, papan seluncuran, sepeda,
lebih pandai dari teman, meraih 2. Mengembangkan keterampilan motorik sepak bola dll)
juarapertama kasar dan halus c. Fasilitasi anak untuk kegiatan
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok 3. Mengembangkan keterampilan adaptasi dengan menggunakan motorik halus
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan psikososial (belajar menggambar, melukis,
satuannya 4. Mengembangan kecedasan mewarnai, membuat kerajian tangan
5. Mengembangkan nilai-nilai moral

Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|6


seperti vas, kotak pensil, lampion d. Memberikan bahan bacaan dan 6. Meningkatkan peran serta keluarga
dsb) permainan yang meningkatkan dalam meningkatkan pertumbuhan dan
d. Menciptakan lingkungan aman dan kreatifitas perkembangan
nyaman bagi anak untuk bermain e. Bimbing anak belajar keterampilan a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan
3. Mengembangkan keterampilan adaptasi baru perkembangan anak
psikososial f. Libatkan anak melakukan pekerjaan b. Tanyakan upaya yang sudah
a. Kaji keterampilan adaptasi rumah sederhana misalnya masak, dilakukan keluarga terhadap anak
psikososisla anak membersihkan rumah, menyirami c. Berikan reinfocement atas upaya
b. Sediakan waktu bagi anak untuk tanaman, menyapu positif yang sudah dilakukan
bermain keluar rumah bersama g. Latih membaca, menggambar dan keluarga
teman sekelompoknya berhitung d. Anjurkan pada keluarga untuk
c. Berikan dorongan dan kesempatan h. Asah dan kembangkan hobby yang memberikan makanan bergizi
ikut berbagai perlombaan dimiliki anak seimbang
d. Berikan hadiah atas prestasi yang 5. Mengembangkan nilai-nilai moral e. Berikan pendidikan kesehatan
dirih a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah tentang tugas perkembangan normal
e. Latih anak berhubungan dengan diajarkan pada anak pada usia sekolah
orang lain yang lebih dewasa b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai f. Berikan informasi cara
4. Mengembangkan kecerdasan agama dan budaya yang positif menstrimulasi perkembangan pada
a. Kaji perkembangan kecerdasan c. Ajarkan hubungan sebab akibat usia sekolah
anak suatu tindakan
b. Mendiskusikan kelebihan dan d. Bimbing anak saat menonton tv dan
kemampuannya membaca buku cerita
c. Memberikan pendidikan dan e. Berikan pujian atas nilai-nilai
keterampilan yang baik bagi anak positif yang dilakukan anak
f. Latih kedisiplinan

Keperawatan Jiwa |Sgd A Kel 4 | Kesehatan Jiwa Usia Sekolah|Stikes Bk|7

Anda mungkin juga menyukai