Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
LEUKIMIA Mata Kuliah :
Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pembimbing :
Ns. Agnes Silvina Marbun, S.Kep, M.Kep
Nama :
Estovani Jesica Titania
Nim :
200204018
Definisi
Leukemia adalah kanker salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang. Hal ini
menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan eksklusi jenis lain
(Corwin, 2001, hal. 133). Leukemia adalah prolilferasi neoplastik satu sel tertentu
(granulosit, monosit, limfosit atau megakariosit). Defek diperkirakan berasal dari sel stem
hematopoetik (Smeltzer & Bare, 2002, hal. 954). Definisi Leukemia adalah istilah umum
yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok penyakit keganasan yang
mempengaruhi darah dan jaringan pembentuk darah pada sumsum tulang.
Klasifikasi
Leukemia
A. Chronic Myelogenous Leukemia (CML) / LGK (LeukemiaGranolosit Kronik)
a. CML (Cronic Myeloblastik Leukimia)/LGK (Leukemia Granolosit Kronik)
Pemeriksaan fisik :
1. Perdarahan retina
2. Rasa lelah (bisa disebabkan karena anemia)
3. Pembesaran kelenjar getah bening Penurunan BB
4. Rasa penuh di perut kadang-kadang sakit dan mudah berdarah
5. Spenomegali (pada 90% kasus)
6. Hepatomegali
7. Nyeri tekan pada tulang dada
8. Kadang-kadang ada purpura, panas, dan priapismus.
Pemeriksaan Lab :
Leukositosis > 50.000/mm3 dengan spektrum luas
Trombositomia
Kromosom Philadelphia
Kadar fosfatase alkali leukosit rendah atau sama sekali tidakada (digunakan untuk membedakan CML dari
kelainanmyeloproliferatif lainnya)
Kenaikkan kadar vitamin B12 dalam darah.
Pada pemeriksaan sum-sum tulang ada hiperselular denganpeningkatan jumlah megakariosit dan aktivitas granulopoesis.
Sel-sel blas promielosit terdapat <10% dari seluruh tubuh

B. AML (Acute Myeloblastik Leukimia)/ LMA (Leukimia Myeloblastik Acute)


Pemeriksaan fisik :
1. Rasa lelah
2. Pucat
3. Petekie
4. Anemia
5. Nafsu makan hilang
6. Perdarahan dan mudah memar
7. Nyeri tulang
8. Diaphoresis
9. Infeksi
10. Pembesaran kelenjar getah bening
11. Limpadenopati
12. Hepatomegali
C. CLL (Cronic Limfositik Leukimia)
Pemeriksaan fisik :
1. Limfadenopati
2.  Splenomegali
3. Hepatomegali
4. Infiltrasi alat tubuh (paru, pleura, tulang dan kulit)
5. Anemia hemolitik
6. Penderita mudah terserang infeksi

Pemeriksaan Lab :
7. Trombositopenia
8. Hipogamaglobulinemia
9. Gamopati monoklonal
10. Limfositosis >50.000 mm3,
11. Pada sum-sum tulang didapatkan infiltrasi merata oleh limfosit kecil,
yaitu lebih dari 40% total selyang berinti. Sel leukemia penderita LLK
secara morfologis tidak dapat dibedakan dari limfositnormal.
D. ALL (Acute Limfositik Leukimia)
Pemeriksaan fisik :
1. Pucat
2. Kelelahan
3. Penurunan berat badan
4. Nafas pendek
5. Mudah memar, ekimoses (perdarahan dalam kulit) dan perdarahan
retina
6. Petekie
7. Nyeri tulang
8. Limfadenopati
9. Infeksi sendi
10. Splenomegali
11. Hepatomegali

Pemeriksaan Lab :
12. Ditemukan sel muda limfoblast
13. Leukositosis (60%)
14. Jumlah leukosit netrofil seringkali rendah,demikian pula kadar
hemoglobin dan trombosit.
15. Jika terkena SSP tandanya nyeri kepala,muntah, kejang, dan ganguan
penglihatan
Penatalaksanaan
a. AML (Acute Myeologenous Leukemia)
 Kemoterapi (terapi utama dan pada beberapa kasus dapatmenghasilkan perbaikan yang
 berlangsung sampai setahunatau lebih). Obat : Daunorobicin Hydrochloride(cerubidine), Cytarabine
 (cytosar-U), dan Mercaptopurine (Purinethol).
 Asuhan pendukung terdiri atas pemberian produk darahdan penanganan infeksi dengan segera.
 Transplantasi sum-sum tulang (apabila dapat diperoleh jaringan yang cocok dari kerabat dekat).

b. ALL (Acute Lympositic Leukemia)


 Kemoterapi kombinasi Vincristine, Prednisone,Daunorobicin, dan Asparaginase untuk terapi awal dan dilanjutkan dengan
kombinasi Mercaptopurine,Methotrexate, Vincristine, dan Prednisone untuk pemeliharaan.
 Radiasi untuk daerah kraniospinal
 Injeksi obat kemoterapi dapat membantu mencegahkekambuhan pada sistem saraf pusat dengan pemberian Fludarabine
Monofosfat, 2-chorodeoxyadenosien (2-CDA) pentostatin.
c. CLL (Chronic Lympositic Leukemia)
 Apabila ringan (tidak memerlukan penanganan)
 Kemoterapi dengan Kortikosteroid dan Chlorambucil (leukeran) sering digunakan apabilagejalanya berat. Banyak pasien yang
tidak berespon terhadap terapi ini, mencapai perbaikan
d. CML (Chronic Myeologenous Leukemia)
 Kemoterapi dengan Busulfan (myleran), Hidroxyurea,dan Chlorambucil (leukeran) sendiri atau dengankortikosteroid.
 Transplantasi sum-sum tulang pada pasien yangberusia di bawah 50 tahun dengan donor HLA (HumanLeucocyte Antigen) yang
sesuai.
 Interferon alfa (alternatif pilihan penanganan) namunsangat mahal dan mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan
 Fludarabine (fludar) efektif bagi pasien yangpenyakitnya tidak berespon terhadap penanganan yangtelah dilakukan atau terus
memberat setelahpenanganan.
 
Komplikasi

● Perdarahan
● Infeksi
● Pembentukan batu ginjal
● Masalah gastrointestinal
ASKEP
1. Pengkajian
● Identitas :

Umur :LMK paling sering terdapat pada orang dewasa usiapertengahan. AML sering ditemukan pada umur
dewasa(85%) daripada anak (15 %) . CLL sering ditemukan padausia diatas 60 tahun, jarang ditemukan pada usia <
40tahun. ALL sering ditemukan pada anak-anak (82%)daripada umur dewasa (18%).
● Jenis kelamin :CLL, ALL, AML ditemukan 2 kali lebih sering padalaki- laki daripada perempuan sedangkan
CML ditemukanpada semua jenis kelamin.
● Alamat :Lingkungan tempat tinggal yang sering terpaparsinar radioaktif (di dekat tempat reaktor nuklir),paparan
bahan kimia (lingkungan dekat denganpabrik bahan kimia)
● Pekerjaan :Pada petani akibat paparan jangka panjang terhadap herbisida, pestisida dan bahan kimiapertanian
lainnya. Pekerja pabrik terutama pabrikbahan kimia atau di unit pengujian nuklir. Pekerja disalon yang terpapar
bahan kimia dari pewarna rambut dalam jangka waktu lama
● Keluhan utama

Pasien penderita leukemia biasa mengeluhkan lemah,sakit kepala, dan nyeri pada tulang
● Riwayat penyakit sekarang

Biasanya pasien masuk rumah sakit untuk persiapan kemoterapi atau muncul gejala-gejala sepertiperdarahan, hepatomegali.
● Riwayat penyakit dahulu

Pengobatan kanker sebelumnya. Jika pasien pernah menjalani kemoterapi sebelumnya akibat kanker yang diderita kemungkinan
akan memicu terjadinya leukemia akibat rusak sel-sel darah putih.
● Riwayat penyakit keluarga

Adanya anggota keluarga yang pernah mengalamipenyakit leukemia, adanya gangguan hematologis.
● Riwayat psikososial dan spiritual

Umumnya pasien merasa takut, cemas dengan penyakit yang dideritanya sehingga pasien menjadi pendiam dan malas
berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Terkadang pasien merasa Tuhan tidak adil dengannya akibat penyakit yang diderita
(hubungan spiritualnya kurang baik)
Pola pemenuhan kebutuhan dasar

 Nutrisi : Pasien mengalami penurunan nafsu makansehingga berat badan menurun, sering muntah\

 Higyene perseorangan : Pasien masih bisamelakukan hygiene sendiri tetapi karena merasa sakitpasien menjadi malas. Oleh karena itu, di
rumah sakitpasien dibantu oleh perawat.

 Eliminasi : Pasien sering diare, haluaran urinenyaberkurang, kadang adanya darah pada urine akibat perdarahan. Jika ada perdarahan di
lambung makafesesnya berwarna hitam.

 Aktivitas dan tidur : Saat beraktivitas pasien seringmerasa cepat lelah. Pasien menjadi gelisah dan kurang tidur.

Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : Takikardi, bradipneu,suhu terkadang meningkat, demam,menggigil

 Kepala dan rambut : Biasanya kulit kepalaterkelupas dan merah, rambut banyakyang rontok akibat kemoterapi.Leher : adanya pembesaran
kelenjar limfe

 Mata : Konjungtiva pucat biasanya padaleukemia dengan tanda gejala anemia,perdarahan retina, ganguan penglihatan

 Hidung : Ada epitaksis

 Mulut dan tenggorokan : Sering sariawan, mukosa bibir kering/pucat, ada perdarahan pada gusi

 Thoraks : pasien penderita CLL ditemukan efusipleura, suara nafas ronkhi, frekuensi nafas meningkat, dispneu

 Abdomen : adanya hepatomegali, pembesaran kelenjar limpa, nyeri ulu hati (jika ada perdarahan)

 Ekstremitas : Adanya nyeri pada tulang dan sendiIntegumen : Akral dingin, pucat, ada petekie,ekimosis, purpura, hematoma

 Neurologi : Pusing, sakit kepala, gelisah, kesadaranturun,

 Anus : Ada perdarahan.


Perencanaan
DP 1
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam pasien tidak mengalami infeksi dengan
kriteria hasil:
Kulit tidak kemerahan
Suhu (36-37oC)Nadi (60-100x/menit).

Intervensi:
 Jelaskan kepada pasien penyebab Infeksi.
R/: Infeksi disebabkan karena penurunan jumlahleukosit.
 Batasi pengunjung
R/: Untuk mengurangi terjadinya resiko infeksi silang
 Anjurkan kepada pengunjung dan keluarga untukmencuci tangan sebelum menemui pasien
R/: Untuk meminimalkan penularan mikroorganisme sebagai pencentus infeksi
   Tingkatkan hyegiene personal pasien
R/: untuk mengurangi kejadian penularan mikroorganisme
 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberianmakanan tinggi protein dan cairan
R/: Asupan nutrisi protein yang adekuat dapat meningkatkan daya tahan tubuh
 Observasi TTV (suhu dan nadi)
R/: untuk mengetahui perkembangan pasien.
DP 2
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan….x 24 jam tidak terjadi perdarahan pada pasien dengan kriteria
hasil :\
Tidak terjadi perdarahanTidak ada ekimosis
Nadi 60 -100 x/menitTekanan darah Sistol 110 –130 mmHg, Diastole 60-90mmHg
Ht : 40 –54% (laki - laki), 37 –47% (perempuan)Trombosit normal (150.000 –450.000/mm3)Hb : 11 (perempuan), 13
(laki -laki)

Intervensi :
  Jelaskan penyebab perdarahan
R/: Perdarahan terjadi akibat trombositopenia yang menyebabkan terjadi penurunan pembekuan darah.
 Anjurkan pasien untuk melaporkan kepada perawat bila ada perdarahan (ekimosis,gusi, tinja dan
urin)
R/:Pemantauan terhadap perdarahan perlu dilakukan untuk mencegahperdarahanyang berlebihan dan cepat untuk mengatasinya
 Anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi yang berbulu halus
R/: Untuk mencegah terjadi perdarahan pada gusi dan gigi
 Kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam pemeriksaan trombosit, hematokritdan Hb
R/: Trombosit, Hb, dan hematokrit sebagai indikator terjadinya perdarahan yang berlebihan
 Observasi kulit, hidung, gusi, muntahan, urin,feses dan tempat tusukkan IV dari perdarahan
R/: Pasien dengan leukemia sering mengalami perdarahan yang tak terduga pada tempat – tempat seperti kulit,
hidung, gusi, urin, feses dantempat tusukkan IV serta muntahan.Observasi TTVR/: Untuk pemantuan
perkembangan kesehatan pasien
DP 3
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x24 jam gangguan ketidaknyamananpada pasien dapat
teratasi dengan kriteria hasil:
Pasien mengungkapkan nyerinya berkurang
Nadi (60-100x/menit)RR (12-20x/menit).

Intervensi:
  Jelaskan kepada pasien penyebab dari nyeri
R/: Nyeri disebabkan karena rangsangan sel saraf akibat pertumbuhan sel-sel abnormal pada
persendian.
 Anjurkan keluarga memberikan dukungan kepada pasien.
R/: Dukungan keluarga sangat membantu mengurangi stress akibat nyeri.
 Ajarkan pasien teknik relaksasi.
R/: Untuk mengalihkan perhatian dari nyeri dengan cara menarik nafas dalam.
 Observasi TTV (nadi dan respirasi rate).
R/: Untuk mengetahui perkembangan pasien.
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik.
R/: Pemberian analgesic nntuk mengurangi nyeri.

DP 4
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ….x 24 jam pasien dapat beraktivitas secara bertahap dengan
kriteria hasil :
Pasien tidak mengeluh lemah
Pasien tidak mengalami sesak napas
Nadi normal (60 –100 x/menit)RR normal (12–20 x/menit)
Intervensi :
 Jelaskan kepada pasien penyebab intoleransi aktivitas
R/: Intoleransi aktivitas terjadi akibat penurunanmetabolisme (menghasilkan energi). Penurunan metabolisme
ini disebabkan oleh penurunan eritrosit dan hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen.
 Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang berat, melakukan aktivitas yang lambat atau dalam jangka waktuyang
lebih singkat dengan diselingi istirahat lebih banyak
R /: Pengurangan aktivitas dapat mengurangi kebutuhan energy
 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian asupan nutrisi yang adekuat khususnya makanan yang
mengandung zatbesi dan asam folat
R/: Pasien yang kekurangan eritrosit sangat memerlukan asupan nutrisi yang mengandung zat besi dan asam \
folat untuk pembentukan eritrosit
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen
R/: Pemberian tambahan oksigen dapat mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh
 Observasi TTV dan keluhan pasien
R/: Untuk memantau perkembangan kesehatan pasien

DP 5
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x24 jam kebutuhan nutrisi pada pasien terpenuhi dengan
Kriteria hasil :
Pasien mengungkapkan mual berkurang.
Nafsu makan pasien bertambah.
Tidak ada stomatitis.
Intervensi:
Jelaskan pada pasien penyebab mual-muntah.
R/: Mual-muntah disebabkan karena efek obat kemoterapi.
Berikan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
R/: Untuk mencegah mual sehingga nafsu makan meningkat.
Lakukan oral hygiene.
R/: Kebersihan mulut menambah nafsu makan.
Kolaborasikan kepada ahli gizi makanan yang sesuai bagipasien.
R/: Membantu menetapkan diet yang memenuhi asupan kalori dan nutrisi yang optimal.

Evaluasi
Hasil yang ingin dicapai adalah :
Pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: kulit tidak kemerahan, suhu (36-37oC), nadi (60100x/menit).
Tidak terjadi perdarahan pada pasien dengan kriteria hasil : tidakterjadi perdarahan, tidak ada ekimosis, nadi 60-100
x/menit,tekanan darah (Sistol 110 –130 mmHg :Diastole 60 –90 mmHG),Ht : 40–54% (laki - laki), 37 - 47% (perempuan),
trombosit normal(150.000 –450.000/mm3), Hb : 11 (perempuan), 13 (laki -laki)
Gangguan ketidaknyamanan pada pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil: pasien mengungkapkan nyerinya berkurang,
nadi(60-100x/menit), RR (12-20x/menit).
Pasien dapat beraktivitas secara bartahap dengankriteria hasil : pasien tidak mengeluh lemah, pasientidak mengalami sesak
napas, nadi normal (60 – 100 x/menit), RR normal (12 –20 x/menit)
Kebutuhan nutrisi pada pasien terpenuhi dengankriteria hasil : pasien mengungkapkan mualberkurang, nafsu makan pasien
bertambah, tidak ada stomatitis.
thanks

Anda mungkin juga menyukai