Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


LEUKEMIA

OLEH
PATIMAH SARI SIREGAR, S.Kep, Ns, M.Kes
A. Pengertian
Penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi
dan proliferasi sel induk hematopoietik yang secara
maligna melakukan transformasi, yang menyebabkan
penekanan dan penggantian unsur sum-sum yang
normal (Greer dkk, 1999).

2
Klasifikasi Leukemia
 Acute Myelogenous Leukemia (AML)

 Chronic Myelogenous Leukemia (CML) / LGK (Leukemia Granolosit Kronik)

 Acute Lymphocytic Leukemia (ALL)

 Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

3
ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI, D
AN WOC

4
Manifestasi Klinis

5
a. CML (Cronic Myeloblastik Leukimia)/LGK (Leukemia Granolosit Kronik)

Pemeriksaan fisik :

 Perdarahan retina

 Rasa lelah (bisa disebabkan karena anemia)

 Pembesaran kelenjar getah bening Penurunan BB

 Rasa penuh di perut kadang-kadang sakit dan mudah berdarah

 Spenomegali (pada 90% kasus)


Hepatomegali

Nyeri tekan pada tulang dada


6
Pemeriksaan Lab :
 Leukositosis > 50.000/mm3 dengan spektrum luas
 Trombositomia
 Kromosom Philadelphia
 Kadar fosfatase alkali leukosit rendah atau sama sekali tidak ada
(digunakan untuk membedakan CML dari kelainan
myeloproliferatif lainnya)
 Kenaikkan kadar vitamin B12 dalam darah.
 Pada pemeriksaan sum-sum tulang ada hiperselular dengan

7
peningkatan jumlah megakariosit dan aktivitas granulopoesis.
 Sel-sel blas promielosit terdapat <10% dari seluruh tubuh
b. AML (Acute Myeloblastik Leukimia)/ LMA (Leukimia Myeloblastik Acute)

Pemeriksaan fisik :

 Rasa lelah

 Pucat

 Petekie

 Anemia

 Nafsu makan hilang

 Perdarahan dan mudah memar

 Nyeri tulang

 Diaphoresis

 Infeksi

8
 Pembesaran kelenjar getah bening

 Limpadenopati

 Hepatomegali
c. CLL (Cronic Limfositik Leukimia)

Pemeriksaan fisik :

 Limfadenopati

 Splenomegali

 Hepatomegali

 Infiltrasi alat tubuh (paru, pleura, tulang dan kulit)

 Anemia hemolitik

 Penderita mudah terserang infeksi

Pemeriksaan Lab :

 Trombositopenia

 Hipogamaglobulinemia




Gamopati monoklonal

Limfositosis >50.000 mm3, 9


Pada sum-sum tulang didapatkan infiltrasi merata oleh limfosit kecil, yaitu lebih dari 40% total sel yang berinti. Sel leukemia
penderita LLK secara morfologis tidak dapat dibedakan dari limfosit normal.
d. ALL (Acute Limfositik Leukimia)

Pemeriksaan fisik :

 Pucat

 Kelelahan

 Penurunan berat badan

 Nafas pendek

 Mudah memar, ekimoses (perdarahan dalam kulit) dan perdarahan retina

 Petekie

 Nyeri tulang

 Limfadenopati

10
 Infeksi sendi

 Splenomegali

 Hepatomegali
Pemeriksaan Lab :

 Ditemukan sel muda limfoblast

 Leukositosis (60%)

 Jumlah leukosit netrofil seringkali rendah, demikian pula


kadar hemoglobin dan trombosit.

 Jika terkena SSP tandanya nyeri kepala, muntah, kejang, dan


ganguan penglihatan
11
Penatalaksanaan

12
a. AML (Acute Myeologenous Leukemia)

 Kemoterapi (terapi utama dan pada beberapa kasus dapat


menghasilkan perbaikan yang berlangsung sampai setahun
atau lebih). Obat : Daunorobicin Hydrochloride
(cerubidine), Cytarabine (cytosar-U), dan Mercaptopurine
(Purinethol).
 Asuhan pendukung terdiri atas pemberian produk darah
dan penanganan infeksi dengan segera.
 Transplantasi sum-sum tulang (apabila dapat diperoleh

13
jaringan yang cocok dari kerabat dekat).
b. ALL (Acute Lympositic Leukemia)

 Kemoterapi kombinasi Vincristine, Prednisone, Daunorobicin, dan


Asparaginase untuk terapi awal dan dilanjutkan dengan kombinasi
Mercaptopurine, Methotrexate, Vincristine, dan Prednisone untuk
pemeliharaan.

 Radiasi untuk daerah kraniospinal


 Injeksi obat kemoterapi dapat membantu mencegah kekambuhan

14
pada sistem saraf pusat.
c. CLL (Chronic Lympositic Leukemia)

Apabila ringan (tidak memerlukan penanganan)


Kemoterapi dengan Kortikosteroid dan
Chlorambucil (leukeran) sering digunakan apabila
gejalanya berat. Banyak pasien yang tidak
berespon terhadap terapi ini, mencapai perbaikan
dengan pemberian Fludarabine Monofosfat, 2-
chorodeoxyadenosien (2-CDA) pentostatin.

15
d. CML (Chronic Myeologenous Leukemia)
 Kemoterapi dengan Busulfan (myleran), Hidroxyurea, dan
Chlorambucil (leukeran) sendiri atau dengan kortikosteroid.
 Transplantasi sum-sum tulang pada pasien yang berusia di
bawah 50 tahun dengan donor HLA (Human Leucocyte
Antigen) yang sesuai.
 Interferon alfa (alternatif pilihan penanganan) namun sangat
mahal dan mempunyai efek samping yang tidak
menyenangkan
 Fludarabine (fludar) efektif bagi pasien yang penyakitnya
tidak berespon terhadap penanganan yang telah dilakukan

16
atau terus memberat setelah penanganan.
Komplikasi
 Perdarahan

 Infeksi

 Pembentukan batu ginjal

 Masalah gastrointestinal

17
ASKEP

18
1. Pengkajian

Identitas :

Umur : LMK paling sering terdapat pada orang dewasa usia pertengahan. AML
sering ditemukan pada umur dewasa (85%) daripada anak (15 %) . CLL
sering ditemukan pada usia diatas 60 tahun, jarang ditemukan pada usia <
40 tahun. ALL sering ditemukan pada anak-anak (82%) daripada umur
dewasa (18%).

Jenis kelamin : CLL, ALL, AML ditemukan 2 kali lebih sering pada laki- laki
daripada perempuan sedangkan CML ditemukan pada semua jenis kelamin.

19
Pengkajian….

Identitas :

Alamat : Lingkungan tempat tinggal yang sering terpapar sinar


radioaktif (di dekat tempat reaktor nuklir), paparan bahan kimia
(lingkungan dekat dengan pabrik bahan kimia)

Pekerjaan : Pada petani akibat paparan jangka panjang terhadap


herbisida, pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya. Pekerja
pabrik terutama pabrik bahan kimia atau di unit pengujian nuklir.
Pekerja di salon yang terpapar bahan kimia dari pewarna rambut
dalam jangka waktu lama (Rauscher GH et al 2004)

20
Keluhan utama
Pasien penderita leukemia biasa mengeluhkan lemah, sakit kepala, dan
nyeri pada tulang

Riwayat penyakit sekarang

Biasanya pasien masuk rumah sakit untuk persiapan kemoterapi


atau muncul gejala-gejala seperti perdarahan, hepatomegali.

Riwayat penyakit dahulu

Pengobatan kanker sebelumnya. Jika pasien pernah menjalani


kemoterapi sebelumnya akibat kanker yang diderita kemungkinan akan
memicu terjadinya leukemia akibat rusak sel-sel darah putih.

21
Riwayat penyakit keluarga

Adanya anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit


leukemia, adanya gangguan hematologis.

Riwayat psikososial dan spiritual

Umumnya pasien merasa takut, cemas dengan penyakit yang


dideritanya sehingga pasien menjadi pendiam dan malas
berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Terkadang pasien merasa
Tuhan tidak adil dengannya akibat penyakit yang diderita
(hubungan spiritualnya kurang baik)

22
Pola pemenuhan kebutuhan dasar

Nutrisi : Pasien mengalami penurunan nafsu makan sehingga


berat badan menurun, sering muntah
Higyene perseorangan : Pasien masih bisa melakukan hygiene
sendiri tetapi karena merasa sakit pasien menjadi malas. Oleh
karena itu, di rumah sakit pasien dibantu oleh perawat.
Eliminasi : Pasien sering diare, haluaran urinenya berkurang,
kadang adanya darah pada urine akibat perdarahan. Jika ada
perdarahan di lambung maka fesesnya berwarna hitam.
Aktivitas dan tidur : Saat beraktivitas pasien sering merasa

23
cepat lelah. Pasien menjadi gelisah dan kurang tidur.
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Takikardi, bradipneu, suhu


terkadang meningkat, demam, menggigil
Kepala dan rambut : Biasanya kulit kepala terkelupas
dan merah, rambut banyak yang rontok akibat
kemoterapi.
Leher : adanya pembesaran kelenjar limfe
Mata : Konjungtiva pucat biasanya pada leukemia
dengan tanda gejala anemia, perdarahan retina,
ganguan penglihatan
Hidung : Ada epitaksis 24
Mulut dan tenggorokan : Sering sariawan, mukosa bibir

kering/pucat, ada perdarahan pada gusi

Thoraks : pasien penderita CLL ditemukan efusi pleura, suara nafas

ronkhi, frekuensi nafas meningkat, dispneu

Abdomen : adanya hepatomegali, pembesaran kelenjar limpa, nyeri

ulu hati (jika ada perdarahan)

Ekstremitas : Adanya nyeri pada tulang dan sendi

25
Integumen : Akral dingin, pucat, ada petekie, ekimosis, purpura,

hematoma
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah lengkap : Hemoglobin (< 10 gr/100 ml),


Retikulosit rendah, Trombosit sangat rendah (< 50.000/mm),
Leukosit bisa menurun (ALL dan CLL) dan bisa meningkat
(CML) dan hematokrit.
Foto dada dan biopsi nodus limfe
Penilaian PCV (packed cell volume): adalah pemeriksaan
hematokrit untuk melihat presentase sel-sel darah dalam darah
seluruhnya.

26
Diagnosa Keperawatan
2.1 Resiko Infeksi berhubungan dengan leukemia.
2.2 Resiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.

2.3 Gangguan ketidaknyamanan berhubungan dengan nyeri pada


tulang ditandai dengan nadi meningkat, frekuensi pernafasan
meningkat, pasien meringis kesakitan memegang daerah nyeri,
keringat dingin.
2.4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan jumlah
eritrosit yang ditandai dengan pasien mengeluh lemah saat
beraktivitas, dispnea, nadi meningkat, frekuensi pernapasan
meningkat
2.5 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek

 
27
kemoterapi yang ditandai dengan mual-muntah, anoreksia, stomatitis
Perencanaan
DP 1
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria
hasil:

Kulit tidak kemerahan

Suhu (36-37oC)

Nadi (60-100x/menit).

28
Intervensi:

Jelaskan kepada pasien penyebab Infeksi.

R/: Infeksi disebabkan karena penurunan jumlah leukosit.

Batasi pengunjung

R/: Untuk mengurangi terjadinya resiko infeksi silang

Anjurkan kepada pengunjung dan keluarga untuk mencuci


tangan sebelum menemui pasien

R/: Untuk meminimalkan penularan mikroorganisme sebagai


pencentus infeksi
29
Tingkatkan hyegiene personal pasien

R/: untuk mengurangi kejadian penularan mikroorganisme

Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makanan tinggi


protein dan cairan

R/: Asupan nutrisi protein yang adekuat dapat meningkatkan


daya tahan tubuh

Observasi TTV (suhu dan nadi)

R/: untuk mengetahui perkembangan pasien.

30
 
DP 2

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ….x 24 jam tidak terjadi perdarahan
pada pasien dengan kriteria hasil :

Tidak terjadi perdarahan

Tidak ada ekimosis

Nadi 60 -100 x/menit

Tekanan darah Sistol 110 – 130 mmHg, Diastole 60 – 90 mmHg

Ht : 40 – 54% (laki - laki), 37 – 47% (perempuan)

31
Trombosit normal (150.000 – 450.000/mm3)

Hb : 11 (perempuan), 13 (laki -laki)


Intervensi :

Jelaskan penyebab perdarahan

R/: Perdarahan terjadi akibat trombositopenia yang menyebabkan terjadi penurunan pembekuan darah.

Anjurkan pasien untuk melaporkan kepada perawat bila ada perdarahan (ekimosis, gusi, tinja dan urin)

R/:Pemantauan terhadap perdarahan perlu dilakukan untuk mencegahperdarahan yang berlebihan dan cepat
untuk mengatasinya

Anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi yang berbulu halus

R/: Untuk mencegah terjadi perdarahan pada gusi dan gigi

Kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam pemeriksaan trombosit, hematokrit dan Hb

R/: Trombosit, Hb, dan hematokrit sebagai indikator terjadinya perdarahan yang berlebihan

32
Observasi kulit, hidung, gusi, muntahan, urin, feses dan tempat

tusukkan IV dari perdarahan

R/: Pasien dengan leukemia sering mengalami perdarahan yang

tak terduga pada tempat – tempat seperti kulit, hidung, gusi,

urin, feses dan tempat tusukkan IV serta muntahan.

Observasi TTV

R/: Untuk pemantuan perkembangan kesehatan pasien


33
DP 3

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x24 jam gangguan ketidaknyamanan pada pasien dapat

teratasi dengan kriteria hasil:

Pasien mengungkapkan nyerinya berkurang

Nadi (60-100x/menit)

RR (12-20x/menit).

34
Intervensi:

Jelaskan kepada pasien penyebab dari nyeri.

R/: Nyeri disebabkan karena rangsangan sel saraf akibat pertumbuhan sel-sel abnormal pada
persendian.

Anjurkan keluarga memberikan dukungan kepada pasien.

R/: Dukungan keluarga sangat membantu mengurangi stress akibat nyeri.

Ajarkan pasien teknik relaksasi.

R/: Untuk mengalihkan perhatian dari nyeri dengan cara menarik nafas dalam.

Observasi TTV (nadi dan respirasi rate).

R/: Untuk mengetahui perkembangan pasien.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik.

 
R/: Pemberian analgesic nntuk mengurangi nyeri.

35
DP 4
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ….x 24 jam
pasien dapat beraktivitas secara bartahap dengan kriteria hasil :

Pasien tidak mengeluh lemah

Pasien tidak mengalami sesak napas

Nadi normal (60 – 100 x/menit)

RR normal (12 – 20 x/menit)

36
Intervensi :

Jelaskan kepada pasien penyebab intoleransi aktivitas

R/: Intoleransi aktivitas terjadi akibat penurunan metabolisme


(menghasilkan energi). Penurunan metabolisme ini disebabkan oleh
penurunan eritrosit dan hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen.

Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang berat, melakukan


aktivitas yang lambat atau dalam jangka waktu yang lebih singkat dengan
diselingi istirahat lebih banyak

R /: Pengurangan aktivitas dapat mengurangi kebutuhan energy

37
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian asupan nutrisi yang adekuat
khususnya makanan yang mengandung zat besi dan asam folat

R/: Pasien yang kekurangan eritrosit sangat memerlukan asupan nutrisi yang
mengandung zat besi dan asam folat untuk pembentukan eritrosit

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen

R/: Pemberian tambahan oksigen dapat mencukupi kebutuhan metabolisme


tubuh

Observasi TTV dan keluhan pasien

R/: Untuk memantau perkembangan kesehatan pasien

38
DP 5
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x24jam kebutuhan
nutrisi pada pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :

Pasien mengungkapkan mual berkurang.

Nafsu makan pasien bertambah.

Tidak ada stomatitis.

39
Intervensi:

Jelaskan pada pasien penyebab mual-muntah.

R/: Mual-muntah disebabkan karena efek obat kemoterapi.

Berikan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.

R/: Untuk mencegah mual sehingga nafsu makan meningkat.

Lakukan oral hygiene.

R/: Kebersihan mulut menambah nafsu makan.

Kolaborasikan kepada ahli gizi makanan yang sesuai bagi pasien.

R/: Membantu menetapkan diet yang memenuhi asupan kalori dan nutrisi yang

40
optimal.
Evaluasi

Hasil yang ingin dicapai adalah :

Pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: kulit tidak kemerahan, suhu

(36-37oC), nadi (60-100x/menit).

Tidak terjadi perdarahan pada pasien dengan kriteria hasil : tidak terjadi perdarahan,

tidak ada ekimosis, nadi 60 -100 x/menit, tekanan darah (Sistol 110 – 130 mmHg

:Diastole 60 – 90 mmHG), Ht : 40 – 54% (laki - laki), 37 – 47% (perempuan),

41
trombosit normal (150.000 – 450.000/mm3), Hb : 11 (perempuan), 13 (laki -laki)

Gangguan ketidaknyamanan pada pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil: pasien
Pasien dapat beraktivitas secara bartahap dengan kriteria hasil :

pasien tidak mengeluh lemah, pasien tidak mengalami sesak

napas, nadi normal (60 – 100 x/menit), RR normal (12 – 20

x/menit)

Kebutuhan nutrisi pada pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :

pasien mengungkapkan mual berkurang, nafsu makan pasien

42
bertambah, tidak ada stomatitis.

Anda mungkin juga menyukai