Luzzatto L, Risitano AM. Advances in understanding the pathogenesis of acquired aplastic anaemia. Br J Haematol. 2018 Jul 5.
Bacigalupo A, Passweg J. Diagnosis and treatment of acquired aplastic anemia. Hematol Oncol Clin North Am. 2009;23(2):159–70.
Patofisiologi
Bacigalupo A. Aplastic anemia: pathogenesis and treatment. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2007;2007(1):23–8.
Diagnosa
• Anamnesa : keluhan yang pasien rasakan biasanya berkaitan dengan
• Anemia : wajah pucat, nadi cepat/berdebar, ekstremitas bengkak/edema,
mudah lelah, sakit kepala
• Trombositopenia : Ptekie, gusi berdarah, atau pendarahan pada mukosa
• Neutropenia : infeksi berulang, sariawan/ulkus di mulut dan tenggorokan
• Mayoritas Anemia Aplastik bersifat idiopatik dan sulit mencari etiologi
utamanya, sehingga kita perlu menggali lebih dalam faktor
keluarganya, lingkungan dan riwayan menderita penyakit infeksi.
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Lab : Ditemukan trias anemia aplastik Anemia, Leukopenia (neutropenia)
dan Trombositopenia
• MDT : Normositik, normokrom normositer
• Analisis sumsum tulang : hiposeluler
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
TERAPI
• Umum
• Mencari dan menghindarkan bahan yang mungkin menjadi penyebab
• Mencegah perdarahan dengan cara menghindari trauma → istirahat dan
pembatasan aktivitas
• Mencegah infeksi dengan menghindari kontak
• Makanan gizi seimbang (mulai makanan lunak)
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
• Imunosupresan
• Antithymocyte globulin (ATG) Dosis 20 mg/kgBB/hr (1×/hr) dengan continuous infusion
dalam 12 jam selama 10 hr
• Kortikosteroid Metilprednisolon 2 mg/kgBB/hr i.v. tiap 6 jam diberikan dari hr 1–8
Prednisolon 1,5 mg/kgBB/hr (2×/hr) pada hr ke-9 dan 10, 1 mg/kgBB/hr (2×/hr) pada hr ke-
11–12, 0,5 mg/kgBB/hr (2×/hr) pada hr ke-13–14 (2×/hr), 0,25 mg/kgBB/hr pada hr ke-15
(1×/hr)
• Siklosporin A Dosis 10–12 mg/kgBB/hr p.o. dibagi 2 dosis, dengan memantau kadar
siklosporin dalam 2 mgg pertama. Terapi dilanjutkan sampai 1 th untuk mengurangi
kemungkinan kambuh, kemudian dosis ↓ 2,0 mg/kgBB setiap 2 mgg. Apabila didapatkan
kadar kreatinin ↑ >30% di atas normal, dosis ↓ 2 mg/kgBB/hr setiap mgg sampai kadar
kreatinin kembali normal
• G-CSF, 5 μg/kgBB s.k. sekali sehari, dimulai pada hr ke-5, dilanjutkan sampai penderita tidak
bergantung pada transfusi selama 2 bl, hitung neutrofil absolut >1.000/mm3 , Ht ≥25% dan
hitung trombosit ≥40.000/mm3 . Kemudian ↓ bertahap G-CSF bergantung pada hitung
neutrofil
• Transplantasi sumsum tulang/stem cell dari saudara sekandung dengan human leukocyte
antigen (HLA) identik
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
• Suportif
• Transfusi darah Packed red cell (PRC) 10–15 mL/kgBB untuk mengatasi anemia,
indikasi Hb <7 g/dL (<10 g/dL dengan manifestasi klinis)
• Fresh whole blood (FWB) 10–15 mL/kgBB bila anemia disebabkan oleh perdarahan
hebat.
• Suspensi trombosit 1 IU/5 kgBB pada perdarahan akibat trombositopenia (tiap IU
diharapkan dapat ↑ jumlah trombosit 50.000–100.000/mm3) (1 IU = 5mL)
• Suspensi trombosit profilaksis diberikan bila jumlah trombosit <10×103/mm3 (atau
<20×103/mm3 dengan tanda-tanda pendarahan)
• Transfusi granulosit pada penderita dengan sepsis dan granulositopenia
• Pada keadaan kelebihan besi akibat transfusi berulang: terapi kelasi besi
• Antibiotik spektrum luas yang tidak mendepresi sumsum tulang(misalnya ampisilin
100 mg/kgBB/hr dan gentamisin 5 mg/kgBB/hr) sampai 3 hr bebas panas untuk
mengatasi infeksi
• Granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GM-CSF atau G-CSF) pada
neutropenia berat
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
• Terapi Profilaksis
• Antibiotik profilaksis diberikan bila hitung neutrofil <0,2×109/L Amfoterisin i.v.
diberikan bila demam menetap saat antibiotik spektrum luas sudah diberikan.
Kelasi besi bila serum feritin >1.000 μg/L
Guinan EC. Diagnosis and management of aplastic anemia. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2011;2011(1):76–81.
Prognosis
• The 5-year survival (Primary treatments included immunosuppressive
therapy (63%), allogenic stem cell transplantation (10%), or single-
agent cyclosporine/no specific therapy (27%).)
• 90.7% in patients aged 0–18 years,
• 90.5% in patients aged 19–39 years,
• 70.7% in patients aged 40–59 years, and
• 38.1% in patients aged ≥60 years
Vaht, Krista et al. Incidence and outcome of acquired aplastic anemia: real-world data from patients diagnosed in Sweden from 2000–2011. Haematologica. 2017 Oct;
102(10): 1683–1690. Prepublished online 2017 Jul 27. doi: 10.3324/haematol.2017.169862
• Tanpa pengobatan: setelah diagnosis tegak 50% meninggal dalam
waktu 6 bulan
SEKIAN
• Pada Anemia aplastik rujuk
• Pada Thalasemia, dilakukan penegakan diagnosis sebelum di transfusi