0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut berisi lembar pengamatan pemeriksaan gait, koordinasi, dan kekuatan otot. Pemeriksaan meliputi pengamatan jenis gait patologis, tes berjalan di atas tumit dan jari kaki, tes Romberg, tes berjalan tande, tes jari ke hidung, dan pemeriksaan kekuatan otot lengan serta tungkai beserta inspeksi bentuk tulang belakang.
Deskripsi Asli:
Lembar Pengamatan Pemeriksaan Gait,Arm,Leg and Spine
Judul Asli
Lembar Pengamatan Pemeriksaan Gait,Arm,Leg and Spine
Dokumen tersebut berisi lembar pengamatan pemeriksaan gait, koordinasi, dan kekuatan otot. Pemeriksaan meliputi pengamatan jenis gait patologis, tes berjalan di atas tumit dan jari kaki, tes Romberg, tes berjalan tande, tes jari ke hidung, dan pemeriksaan kekuatan otot lengan serta tungkai beserta inspeksi bentuk tulang belakang.
Dokumen tersebut berisi lembar pengamatan pemeriksaan gait, koordinasi, dan kekuatan otot. Pemeriksaan meliputi pengamatan jenis gait patologis, tes berjalan di atas tumit dan jari kaki, tes Romberg, tes berjalan tande, tes jari ke hidung, dan pemeriksaan kekuatan otot lengan serta tungkai beserta inspeksi bentuk tulang belakang.
0 1 2 3 Dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis gait yang patologis yaitu a. Spastic Gait/ Dijumpai terutama lesi kortikospinal yg unilateral/bilateral yang ditandai dengan hemiparesis spastic dan peningkatan tonus otot, b. Ataxic gait Dijumpai pada lesi yang melibatkan sensibilitas proprioseptif dan/atau lesi serebellar. c. Parkinsonian/festinate gait Dijumpai pada gangguan ekstrapiramidal terutama penyakit Parkinson ditandai dengan rigiditas, bradikinesia, gait yang lambat, kaku, menyeret (shuffling), small step dan terpotong (mincing). d. Marche a Petit gait Gait yang mirip dengan parkinsonian gait, sering dijumpai pada normal pressure hydrocephalus. e. Apraxia gait Dijumpai kelemahan pada tungkai bawah akibat lesi serebral luas terutama pada lobus frontas, ditandai dengan gait yang lambat, menyeret, langkah pendek, kesulitan mengangkat tungkai, menendang atau membuat lingkaran. f. Dystrophic gait/ waddling gait Dijumpai pada miopati (distrofi muscular), ditandai kelemahan pada otot lingkar panggul, posisi lordosis saat berjalan,langkah seperti bebek (waddling), dijumpai “climbing up on himself”. g. Steppage Gait Dijumpai pada parese otot dorsofleksi (drop foot),saat melangkah seperti ayam jago,terjadi akibat kelumpuhan n.peroneal dan lesi cauda equine.
Melakukan pemeriksaan Gait,Koordinasi dan Kekuatan Otot
a. Memperkenalkan diri b. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan. 1. Melakukan tes berjalan on Heels Meminta pasien berjalan dengan tumit
2. Melakukan tes berjalan on Toes
Meminta pasien berjalan dengan ujung-ujung jari kaki.
3.Melakukan tes Romberg
a. Penderita diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapatkan, b. Meminta pasien menutup mata,perhatikan apakah pasien jatuh ke sisi kiri atau kanan c. Meminta pasien membuka mata,perhatikan pasien apakah jatuh kesisi kiri atau kanan
4. Tes tandem Walking
a. Meminta penderita berjalan pada 1 garis lurus di atas lantai b. Meminta penderita menempatkan satu tumit langsung di depan jari kaki sebelahnya c. Meminta penderita berjalan dengan mata tertutup dan mata terbuka secara bergantian
5. Melakukan tes finger to nose test
a. Meminta pasien berdiri,duduk ataupun berbaring b. Meminta pasien mengabduksikan dan mengekstensikan lengan secara komplit. c. Meminta pasien untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung telunjuknya. d. Meminta pasien mengulangi gerakan di atas dengan mata tertutup dan terbuka secara bergantian semakin lama semakin cepat. a. Pemeriksa memindahkan telunjuk pasien ke berbagai posisi dengan jarak dan sudut yangg berubah dan menilai akurasi sentuhan pasien.
6. Melakukan tes nose-finger to nose
b. Meminta pasien berdiri,duduk ataupun berbaring c. Meminta pasien mengabduksikan dan mengekstensikan lengan secara komplit. d. Meminta pasien untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung telunjuknya. e. Pemeriksa mengestensikan telunjuknya dan meminta pasien menyentuh ujung telunjuk pemeriksa dengan telunjuk pasien. f. Pemeriksa menggerakkan telunjuknya ke berbagai posisi dengan jarak dan kecepatan yang berubah dan meminta pasien menyentuhnya pada posisi tersebut.
7. Melakukan tes finger to finger
a. Penderita mengabdusikan kedua lengan pada bidang horizontal b. Penderita diminta menggerakkan ke dua ujung telunjuknya sampai bertemu tepat di tengah bidang horizontal tersebut. c. Meminta penderita ,melakukannya dengan mata tertutup dan terbuka secara bergantian, semakin lama semakin cepat
8. Melakukan tes Heel to knee to toe
a. Pasien diminta menempatkan tumit di lutut sebelahnya b. Pasien diminta menggerakkan tumitnya secara lurus menuju ibu jari kaki
9. Melakukan Tes Diadokokinesia
a. Meminta penderita menggerakkan kedua tangannya bergantian,pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam. b. Meminta pasien melakukan gerakan tersebut dengan mata tertutup an terbuka secepat mungkin.
10. Melakukan pemeriksaan kekuatan motorik lengan
a. Mengetahui derajat kekuatan otot 0 – 5 b. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai abduksi dan adduksi,ekternal dan internal rotasi,fleksi dan ektensi lengan atas (gbr.27.7 – 27.11) c. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai fleksi dan ekstensi lengan bawah pada elbow joint dan pronasi dan supinasi pada radioulnar joint (gbr.27.12- 27.16) d. Memeriksa kekuatan pergelangan tangan (wrist) dengan menilai fleksi dan ekstensi lengan, bersamaan dengan adduksi (ulnar flexion) dan abduksi (radial flexion) (gbr 27.17 – 27.18) e. Memeriksa kekuatan jari-jari tangan dengan menilai fleksi jari-jari dan ektensi jari-jari (gbr 27.19- 27.25) f. Memeriksa kekuatan jari-jari tangan dengan menilai abduksi,adduksi dan oposisi dari jempol dan jari-jari. (gbr 27.26 – 27.34).
11. Melakukan pemeriksaan kekuatan motorik tungkai
a. Mengetahui derajat kekuatan otot 0 – 5 b. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai abduksi dan adduksi,ekternal dan internal rotasi,fleksi dan ektensi pada hip joint. (gbr.27.38 – 27.45) c. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai plantar fleksi dan dorsofleksi pada ankle joint.(gbr 27.46- 27.47.) d. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai inversion dan eversion pada foot. (gbr. 27.48 – 27.49) e. Memeriksa kekuatan toes (gbr.27.50 -27.51)