Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN GAIT, KOORDINASI

DAN KEKUATAN OTOT

Nama :………….. Kelompok :…………

NIM :…………… Tanggal :……………

Langkah / Tugas PENGAMATAN


0 1 2 3
Dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis gait yang patologis yaitu
a. Spastic Gait/
Dijumpai terutama lesi kortikospinal yg unilateral/bilateral yang ditandai
dengan hemiparesis spastic dan peningkatan tonus otot,
b. Ataxic gait
Dijumpai pada lesi yang melibatkan sensibilitas proprioseptif dan/atau lesi
serebellar.
c. Parkinsonian/festinate gait
Dijumpai pada gangguan ekstrapiramidal terutama penyakit Parkinson
ditandai dengan rigiditas, bradikinesia, gait yang lambat, kaku, menyeret
(shuffling), small step dan terpotong (mincing).
d. Marche a Petit gait
Gait yang mirip dengan parkinsonian gait, sering dijumpai pada normal
pressure hydrocephalus.
e. Apraxia gait
Dijumpai kelemahan pada tungkai bawah akibat lesi serebral luas
terutama pada lobus frontas, ditandai dengan gait yang lambat, menyeret,
langkah pendek, kesulitan mengangkat tungkai, menendang atau
membuat lingkaran.
f. Dystrophic gait/ waddling gait
Dijumpai pada miopati (distrofi muscular), ditandai kelemahan pada otot
lingkar panggul, posisi lordosis saat berjalan,langkah seperti bebek
(waddling), dijumpai “climbing up on himself”.
g. Steppage Gait
Dijumpai pada parese otot dorsofleksi (drop foot),saat melangkah seperti
ayam jago,terjadi akibat kelumpuhan n.peroneal dan lesi cauda equine.

Melakukan pemeriksaan Gait,Koordinasi dan Kekuatan Otot


a. Memperkenalkan diri
b. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan.
1. Melakukan tes berjalan on Heels
Meminta pasien berjalan dengan tumit

2. Melakukan tes berjalan on Toes


Meminta pasien berjalan dengan ujung-ujung jari kaki.

3.Melakukan tes Romberg


a. Penderita diminta berdiri dengan kedua kaki saling merapatkan,
b. Meminta pasien menutup mata,perhatikan apakah pasien jatuh ke sisi kiri
atau kanan
c. Meminta pasien membuka mata,perhatikan pasien apakah jatuh kesisi kiri
atau kanan

4. Tes tandem Walking


a. Meminta penderita berjalan pada 1 garis lurus di atas lantai
b. Meminta penderita menempatkan satu tumit langsung di depan jari kaki
sebelahnya
c. Meminta penderita berjalan dengan mata tertutup dan mata terbuka
secara bergantian

5. Melakukan tes finger to nose test


a. Meminta pasien berdiri,duduk ataupun berbaring
b. Meminta pasien mengabduksikan dan mengekstensikan lengan secara
komplit.
c. Meminta pasien untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung
telunjuknya.
d. Meminta pasien mengulangi gerakan di atas dengan mata tertutup dan
terbuka secara bergantian semakin lama semakin cepat.
a. Pemeriksa memindahkan telunjuk pasien ke berbagai posisi dengan jarak
dan sudut yangg berubah dan menilai akurasi sentuhan pasien.

6. Melakukan tes nose-finger to nose


b. Meminta pasien berdiri,duduk ataupun berbaring
c. Meminta pasien mengabduksikan dan mengekstensikan lengan secara
komplit.
d. Meminta pasien untuk menyentuh ujung hidungnya dengan ujung
telunjuknya.
e. Pemeriksa mengestensikan telunjuknya dan meminta pasien menyentuh
ujung telunjuk pemeriksa dengan telunjuk pasien.
f. Pemeriksa menggerakkan telunjuknya ke berbagai posisi dengan jarak
dan kecepatan yang berubah dan meminta pasien menyentuhnya pada
posisi tersebut.

7. Melakukan tes finger to finger


a. Penderita mengabdusikan kedua lengan pada bidang horizontal
b. Penderita diminta menggerakkan ke dua ujung telunjuknya sampai
bertemu tepat di tengah bidang horizontal tersebut.
c. Meminta penderita ,melakukannya dengan mata tertutup dan terbuka
secara bergantian, semakin lama semakin cepat

8. Melakukan tes Heel to knee to toe


a. Pasien diminta menempatkan tumit di lutut sebelahnya
b. Pasien diminta menggerakkan tumitnya secara lurus menuju ibu jari kaki

9. Melakukan Tes Diadokokinesia


a. Meminta penderita menggerakkan kedua tangannya
bergantian,pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam.
b. Meminta pasien melakukan gerakan tersebut dengan mata tertutup an
terbuka secepat mungkin.

10. Melakukan pemeriksaan kekuatan motorik lengan


a. Mengetahui derajat kekuatan otot 0 – 5
b. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai abduksi dan adduksi,ekternal
dan internal rotasi,fleksi dan ektensi lengan atas (gbr.27.7 – 27.11)
c. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai fleksi dan ekstensi lengan bawah
pada elbow joint dan pronasi dan supinasi pada radioulnar joint (gbr.27.12-
27.16)
d. Memeriksa kekuatan pergelangan tangan (wrist) dengan menilai fleksi dan
ekstensi lengan, bersamaan dengan adduksi (ulnar flexion) dan abduksi
(radial flexion) (gbr 27.17 – 27.18)
e. Memeriksa kekuatan jari-jari tangan dengan menilai fleksi jari-jari dan
ektensi jari-jari (gbr 27.19- 27.25)
f. Memeriksa kekuatan jari-jari tangan dengan menilai abduksi,adduksi dan
oposisi dari jempol dan jari-jari. (gbr 27.26 – 27.34).

11. Melakukan pemeriksaan kekuatan motorik tungkai


a. Mengetahui derajat kekuatan otot 0 – 5
b. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai abduksi dan adduksi,ekternal
dan internal rotasi,fleksi dan ektensi pada hip joint. (gbr.27.38 – 27.45)
c. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai plantar fleksi dan dorsofleksi
pada ankle joint.(gbr 27.46- 27.47.)
d. Memeriksa kekuatan otot dengan menilai inversion dan eversion pada
foot. (gbr. 27.48 – 27.49)
e. Memeriksa kekuatan toes (gbr.27.50 -27.51)

12. Inspeksi bentuk spine


Mengetahui arti lordosis,kifosis dan skoliosis

0 = tidak melakukan

1 = melakukan namun tidak benar

2 = melakukan dengan benar namun tidak sempurna

3 = melakukan dengan benar dan sempurna

Anda mungkin juga menyukai