Anda di halaman 1dari 19

SOAL GERIATRI -

1. Seorang Perempuan umur 90 tahun masuk ke IGD dengan kondisi gelisah dan bicara
meracau.Pasien dilaporkan sering mengompol dalam 1 bulan terakhir. Pasien ada riwayat
stroke sejak 2 bulan yang lalu dan hanya terbaring saja di tempat tidur dalam 2 bulan ini.
Pada pemeriksaan vital sign didapatkan Tekanan Darah 120/80, RR 24x, nadi 93x, dan
suhu 380 C. Pemeriksaan di area bokong didapatkan luka berukuran 5 cm x 5 cm x 0.1
cm. Jaringan otot, tendon dan tulang sudah terlihat. Berdasarkan temuan diatas stadium
berapa dari ulkus dekubitus tersebut:
A. Stadium I
B. Stadium II
C. Stadium III
D. Stadium IV
E. Tidak dapat ditentukan

2. Seorang perempuan berusia 72 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarga karena luka di
bokong yang semakin meluas. Dua minggu sebelumnya timbul luka lecet kemerahan.
Pasien 1 tahun yang lalu terkena stroke. Saat ini dengan kelemahan anggota gerak sebelah
kiri, mobilisasi terbatas. Pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran kompos mentis,
tekanan darah 110 /70 mmHg, denyut nadi 102 kali/menit, regular, frekuensi napas 24
kali/menit, temperatur axilla 37,7 °C. Didapatkan luka di sacrum dengan ukuran 4x4x0,5
cm, luka dasar kemerahan, darah (+), nanah (+). Lab : Hb 8,9/L 5000/Ht 42/Tr 185.000.
Stadium ulkus dan penatalaksaan yang tepat pada kasus di atas adalah:
A. Ulkus dekubitus grade 2, bersihkan luka dan balut luka tidak tebal
B. Ulkus dekubitus grade 2, antibiotik topikal, rawat luka terbuka
C. Ulkus dekubitus grade 3, konsul bedah plastik
D. Ulkus dekubitus grade 3, antibiotik sistemik, bersihkan luka dan balut luka tidak
tebal
E. Ulkus dekubitus grade 4, antibiotik sistemik, perawatan dengan air hangat

3. Tn. A, seorang laki-laki 75 tahun, mantan perokok dan sudah didiagnosis PPOK sejak 10
tahun lalu. Tn.A mengkonsumsi obat inhaler dua kali sehari, secara tidak rutin. Sejak 1
tahun terakhir, Tn.A telah 2 kali mengalami jatuh. Keluarga mengatakan bahwa Tn.A
tampak semakin kurus dan kemampuannya dalam beraktifitas terus menurun dalam 3
tahun terakhir. Permasalahan yang paling mungkin sebagai penyebab awal keadaan di
atasadalah
A. Instabilitas
B. Sarkopenia
C. Depresi
D. Polifarmasi
E. Malnutrisi

4. Tn. B, 70 tahun. Datang ke tempat praktek diantar anaknya. Menurut anaknya Tn.B telah
2 kali mengalami jatuh dalam 1 tahun terakhir. kemampuan aktifitas juga menurun
progresif dalam 3 tahun terakhir. Tn. B juga tampak semakin kurus. Dalam pemeriksaan,
Index barthel 10. Berdasarakan soal di atas, metode pemeriksaan terpilih yang dapat
dilakukan pada pasien ini adalah
A. MRI
B. BMI
C. Antropometri
D. DXA ( Dual Energy X-Ray Absorptiometry)
E. Total or Partial potassium per fat free soft tissue

5. Seorang pasien laki-laki 68 tahun dibawa ke rs dengan keluhan lemas yang memberat
sejak 10 hari terakhir. Sejak 1 bulan, pasien tersebut hanya beraktivitas di tempat tidur
pasca operasi debridemen dan amputasi jari kakinya. Pasien dengan DM lama. Tidak
ada riwayat stroke/ sakit jantung sebelumnya. Pada pemeriksaan, pasien dapat duduk
sendiri dengan bantuan tangan, tetapi berdiri harus dibantu, dan langsung duduk kembali
karena lemas. Kekuatan genggam tangan pasien mencapai 30kg. Jika penilaian massa
otot menggunakan DXA 6 kg/m2. Apakah masalah yang dialami oleh pasien saat ini?
A. Presarkopenia
B. Sarkopenia
C. Sarkopenia berat
D. Frailty
E. Age-related sarcopenia

6. Apakah hal yang harus diperhatikan dan upaya pencegahan terkait kondisi imobilisasi
pada pasien ini?
A. Dekubitus, dengan latihan isometris secara teratur
B. Hipotensi postural, dengan latihan kontraksi abdomen dan otot kaki
C. Gangguan nutrisi, dengan pembatasan natrium
D. Trombosis, dengan kompresi intermiten pada keadaan penyakit vaskular perifer
E. Pneumonia, pemberian antibiotika profilaksis

7. Seorang pria berusia 65 tahun datang dengan keluhan sulit buang air besar sejak satu
bulan terakhir. Buang air besar terkadang seperti kotoran kambing. Dua minggu yang
lalu, pasien juga mengeluhkan riwayat buang air besar dengan darah merah segar.
Terdapat penurunan berat badan sebanyak lima kilogram dalam dua bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat. Pemeriksaan penunjang yang
selanjutnya harus dilakukan untuk menegakkan penyebab konstipasi pada pasien adalah
A. USG abdomen
B. Esofagogastroduodenoskopi
C. Kolonoskopi
D. Pemeriksaan feses lengkap
E. CT-scan whole abdomen
8. Wanita berusia 70 tahun datang dengan keluhan jatuh pada saat bangun dari tempat
tidur. Sebelum jatuh, pasien merasakan sensasi berputar tujuh keliling disertai keluhan
mual dan keringat dingin. Menurut pasien, keluhan umumnya timbul pada saat bangun
dari tempat tidur atau pada saat melakukan shalat. Keluhan dirasakan memberat sejak
satu bulan terakhir dan pasien belum berobat untuk keluhannya ini. Manuver pada
pemeriksaan fisik yang cukup sensitif untuk menegakkan diagnosis pada pasien di
atasadalah: BPPV
A. Romberg test
B. Dix-Hallpike test
C. Get up and go test
D. Standing balance test
E. Berg test.

9. Seorang perempuan usia 68 thn datang ke Poliklinik, mengeluh kedua sendi lutut dan
panggul terasa sakit bila digerakkan sehingga kesulitan berjalan sejak 1 tahun yang lalu
BAB normal, tapi BAK sering tercecer pada celana sebelum sempat keluar kamar mandi.
Pemeriksaan fisik : tinggi badan 162 cm, berat badan 75 kg, T : 130/80 mm Hg N;
8x/mnt, Respirasi : 18/mnt , Suhu : 37 °C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan: Kepala :
normal Thorak : Jantung / Paru ; normal; Abdomen : normal, Ekstremitas : sendi genu
bilateral edema dah nyeri tekan Geriatric Giant pada pasien ini adalah :
A. Inanition dan impecunity
B. Inkontinensia dan delirium
C. Inkontinensia dan demensia
D. Inkontinensia dan imobilisasi
E. Delirium and impecunity
10. Kemungkinan diagnosis yang paling tepat pada penderita ini adalah
A. Stress  akibat tekanan : batuk, kelemahan sphincter, kelemahan otot
dasar panggul, multipara, uji batuk saat kandung kemih kosong
B. Urgensi  desakan : hiperaktivitas otot detrusor vesica urinaria, frekuensi,
nocturia, overactive bladder
C. Overflow  hambatan di bawah vesica urinaria : BPH, neurogenic bladder
pada pasien DM
D. Campuran  stress dan urgensi
E. Fungsional

11. Terapi yang harus diberikan pada kasus ini :


A. Anti kolinergik  pada inkontinensia tipe urgensi
B. Menggunakan popok  pada inkontinensia fungsional, mencegah jatuh
C. 7Tidak perlu dilakukan apapun
D. Alpha adrenorgik agonist  pada inkontinensia tipe overflow, BPH
E. Latihan otot dasar panggul  pada inkontinensia tipe stress, multipara,
latihan kegel
12. Seorang laki-laki 79 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena bicara tidak
nyambung dan terlihat bingung sejak 1 hari terakhir. Pasien menderita DM, hipertensi,
PJK, dislipidemia, gastritis, low back pain. Pasien mengalami gangguan pendengaran
namun menolak menggunakan alat bantu dengar. Pasien dikatakan sering lupa sejak 5
tahun terakhir. pasien selama ini mengkonsumsi glikuidon, pioglitazon, lisinopril,
amlodipin, bisoprolol, aspilet, simvastatin, paracetamol, meloxicam, omeprazol.
Pemeriksaan fisik: kesadaran apatis, TD 80/50, frekuensi nadi 120x/menit, napas
28x/menit, suhu 38,5oC, mukosa lidah kering, turgor kulit turun, ronki basah kasar kedua
paru. Faktor predisposisi masalah utama pasien diatas adalah:
A. Polifarmasi, gangguan pendengaran
B. Usia sangat lanjut, kemungkinan hipoglikemia  usia sangat lanjut bila
>80 tahun, hipoglikemia factor pencetus
C. Syok sepsis, demensia  sepsis factor pencetus
D. Dehidrasi, polifarmasi  dehidrasi factor pencetus
E. Pneumonia, dehidrasi  keduanya factor pencetus

13. Seorang perempuan berusia 61 tahun, bekerja sebagai buruh cuci pakaian, menderita
diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu, namun berobat tidak teratur ke Puskesmas. Saat
ini pasien dirawat karena luka yang menyebabkan kaki kanan harus diamputasi. Pasca
operasi, pasien enggan mengikuti program rehabilitasi, tidak nafsu makan dan merasa
merepotkan banyak orang. Pasien selama ini tinggal sendiri setelah suami meninggal,
anak-anak tinggal berjauhan dan mengalami kesulitan ekonomi sehingga jarang
menjenguk. Faktor pencetus gangguan depresi pada pasien ini adalah:
A. Usia lanjut
B. Jenis kelamin perempuan
C. Kemunduran kondisi fisik  paska amputasi
D. Kurangnya dukungan social  sudah lama tinggal sendiri
E. Status sosio-ekonomi rendah

14. Seorang wanita 83 tahun diantar keluarganya ke Poliklinik Geriatri, keluarga mengatakan
dalam 7 bulan ini pasien tidak semangat beraktivitas, pasien hanya duduk di ruang tamu
dan sulit konsentrasi saat diajak bicara. Pasien juga sering lupa dengan nama anak dan
cucunya. Keluarga juga mengaku bahwa pasien semakin lambat dalam berjalan ataupun
aktivitas seperti mengambil makanan, adanya gerakan tangan yang tidak disadari dan
gerakan kaku seperti patung. Pasien lebih sering dirumah, sejak 2 bulan yang lalu pasien
sering melihat suaminya yang sudah meninggal di rumah pasien. Pasien juga sering
mengeluh terganggu tidurnya sehingga sering mengantuk. Riwayat penyakit terdahulu
tidak ijelas. Diagnosis yang sesuai dengan masalah yang dialami pasien adalah :
A. Demensia vaskular  riwayat CVD
B. Demensia lewybody  halusinasi, parkinsonism
C. Alzheimer Disease  progresivitas, atropi otot
D. Skizophrenia  waham
E. Demensia tipe lain
Depresi : confusion akibat mood
Demensia :
Delirium : acute confusion
15. Seorang wanita berusia 70 tahun dibawa ke poliklinik geriatri karena keluhan tidak bisa
tidur. Sejak 2 minggu yang lalu pasien tidak bisa tidur hampir setiap hari, disertai berat
badan turun 3 kg, tidak mau makan, sering menyendiri di kamar, dan mengeluh lelah
setiap saat. Pasien sering mendapat perlakuan kasar dari anak kandungnya yang
merawatnya di rumah. Dahulu, pasien juga kerap kali bertindak kasar dalam mendidik
anak. Apa diagnosis yang tepat dan teori yang mendasarinya?
A. Elderly mistreatment, Interaksi simbolik  stress pramurawat
B. Elderly mistreatment, Pembelajaran sosial  kejahatan transgenerasi
C. Elderly mistreatment, Situasional/ isolasi sosial  isolasi korban
D. Elderly mistreatment, Psikoanalitik/ psikopatologi  psikopatologi pada korban atau
pramurawat
E. Elderly mistreatment, Penukaran  ketergantungan antara korban dan pramurawat

16. Seorang wanita berusia 76 tahun dirawat di rumah sakit karena pneumonia. Menurut anak
perempuan pasien, pasien tidak sedang mengonsumsi obat-obat tertentu di rumah. Pasien
juga tidak pernah mengonsumsi alkohol atau merokok. Perawat malam itu melaporkan
bahwa pasien cemas, gelisah, dan sangat gelisah. Perawat menyatakan bahwa mungkin
pasien berhalusinasi, ketika tingkat kesadarannya berubah. Berdasarkan Confusion
Assessment Method (CAM), manakah faktor-faktor di bawah ini yang diperlukan?
Delirium, 3P terganggu, fluktuatif, hiperaktif obat haloperidol
a. Ketidakpedulian dan ketidakteraturan dalam berpikir
b. Perubahan akut pada status mental dan ketidakteraturan dalam berpikir.
c. Perubahan akut pada status mental dan menurunnya level perhatian.
d. Perubahan akut pada status mental dan menurunnya level perhatian, disertai
ketidakteraturan dalam berpikir dan tingkat kesadaran yang berubah.  PAPDI 3796
e. Perubahan akut pada status mental dan tingkat kesadaran.

17. Seorang perempuan berusia 73 tahun dibawa ke IGD karena terjatuh 1 jam yang lalu di
toilet umum, saat hendak bangkit setelah selesai berkemih di closet jongkok. Pasien
memang sering mengeluh nyeri di lututnya bila bangkit dari duduk atau berjalan jauh.
Pasien juga sering merasa sedikit pusing saat perubahan posisi mendadak dari berbaring
ke duduk atau dari duduk ke berdiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
saat berbaring 140/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit, Temperatur 37,2C.
Sebagai dokter Penyakit Dalam anda berencana akan melakukan pengkajian cara berjalan
dan keseimbangan, berikut pengkajian paling sederhana yang akan anda lakukan adalah
 Gangguan keseimbangan
A. Uji The Timed Up and Go  normal <10 detik, 10-20 det kemandirian penuh, 20-29
terdapat variasi dalam mobilitas, >30 mobilitas terganggu
B. Uji Menggapai Fungsional
C. Uji Keseimbangan Berg
D. Uji Get up and go test
E. Uji Intraclass Correlation Coefficients (ICC)
18. Seorang wanita berusia 65 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena keluhan
penurunan kesadaran. Sejak 2 hari terakhir pasien tampak lebih sering tertidur dan sulit
dibangunkan. Terdapat riwayat stroke pada 1 tahun yang lalu, sehingga pasien hanya
dapat berbaring di tempat tidur. Pasien sehari-hari dirawat oleh keluarga secara
bergantian. Satu minggu terakhir suami pasien meninggal, sehingga pasien tampak lebih
sering murung dan menangis. Pada pemeriksaan didapatkan pasien somnolen, tanda vital
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 108 kali/menit, regular, frekuensi
napas 24 kali/menit, temperatur axilla 38,5 °C. Ditemukan ulkus dekubitus grade III di
bokong. Pada foto thoraks didapatkan infiltrat di paru kanan bawah. Yang merupakan
faktor risiko utama timbulnya salah perlakuan pada pasien geriatri adalah?
A. Usia lanjut
B. Isolasi sosial
C. Rendahnya pendidikan
D. Ketergantungan
E. Gangguan psikologis

19. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang berobat ke poliklinik geriatri, tiga bulan
SMRS pasien terjatuh dikamar mandi, dari hasil rontgen terdapat fraktur pada os
femoralis sinistra, disarankan operasi tapi pasien menolak, sejak saat itu pasien merasa
nyeri bila bergerak sehingga untuk mandi, buang air besar dan buang air kecil harus
dibantu. Pasien hanya tinggal dengan keponakannya, anak-anaknya tidak satu rumah dan
jarang mengunjunginya. Sejak meninggalnya suami pasien 1 tahun lalu,pasien lebih
sering dikamar, dan sudah jarang mengikuti pengajian RT. Porsi makan menjadi lebih
sedikit dari yang seharusnya, berat badan turun hingga 4 kg dalam satu tahun terakhir.
Pasien menderita Hipertensi dan diabetes mellitus dengan tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 88x/mnt, R 22x/mnt,. Saat ini pasien mengkonsumsi lebih dari 5 macam obat-obatan
setiap hariya. Kelainan yang dapat menyebabkan kerapuhan pada pasien ini adalah,
kecuali:
A. Gangguan depresi
B. Polifarmasi
C. Malnutrisi
D. Gangguan cara berjalan
E. Demensia

20. Seorang perempuan berusia 70 tahun dibawa tetangganya ke IGD RS karena ditemukan
tidak sadarkan diri di rumahnya. Tetangga tidak tahu pasti sejak kapan dan kenapa pasien
tidak sadarkan diri. Selama 4 tahun terakhir nenek tersebut tinggal sendiri dirumahnya.
Anak anaknya semua telah menikah dan memiliiki rumah masing masing. Suami nenek
tersebut sudah ,meninggal. Menurut cerita dari tetangga, nenek tersebut masih dapat
melakukan aktifitas sehari hari walaupun dengan kesulitan. Tetangga nya juga sering
untuk memberi makanan pada nenek tersebut. Anak anak pasien jarang untuk menjenguk,
dan sesekali dikunjungi oleh cucunya. Selama ini diketahui pasien menderita sakit gula
dan darah tinggi namun berbagai macam obat nya tidak rutin diminum. Diagnosis yang
paling tepat dari masalah yang menjadi latar belakang pada pasien ini adalah:
A. Demensia
B. Depresi
C. Elder mistreatment
D. Gangguan kognitif pada geriatri
E. Iatrogenesis

21. Seorang Laki-laki usia 67 tahun didapati oleh petugas panti jompo dalam keadaan terjatuh
dikamar mandi akibat terburuh-buruh saat hendak BAK. Penderita mempunyai 4 anak
laki-laki dan istri sudah meninggal dunia 15 tahun yang lalu. Penderita sedang
mengkonsumsi beberapa obat yang rutin dikonsumsinya setiap hari dari dokter umum
yaitu captopril, metformin, gabapentin, allopurinol, asam mefenamat dan obat-obatan
vitamin yang lainnya. Namun penderita sering lupa aturan pakai dosis obatnya setiap hari.
Satu tahun terakhir ini penderita sudah tidak pernah dikunjungi oleh anaknya. Berikut
adalah masalah yang sering terjadi pada penderita tersebut, KECUALI :
A. Demensia
B. Polifarmasi
C. Overdiagnosis
D. Inkontinensia
E. Gangguan lingkungan

22. Seorang laki laki 65 tahun datang ke poliklinik geriatri bersama dengan anak nya. Pasien
tampak berjalan lambat dan disertai keluhan penurunan nafsu makan sejak seminggu
terakhir disertai dengan badan lemah. Saat ini aktivitas pasien hanya dirumah saja
semenjak pasien pension dari pekerjaannya. Pemeriksaan fisik pasien IMT 20kg/m2,
tekanan darah 125/85 mmHg, nadi 80 x/I, respirasi 16 x/I, suhu 36. Hasil laboratorium
Hb12 gr/dl, leukosit 9000/uL, trombosit 154.000/uL, KGD adrandom 210 gr/dl.
Pemeriksaan skrining awal yang tepat untuk diagnosis pasien ini adalah:
A. Antropometri
B. Pemeriksaan genggaman tangan
C. Get up and Go test
D. Absorptiometry
E. Dual energy X-ray

23. Seorang laki 80 tahun sudah 3 bulan ini terbaring di rumah karena menderita infark
serebri multiple, keluarga yang menjaga selalu menemukan satu atau dua potong feses
yang sudah berbentuk ditempat tidur dan biasanya setelah minum air panas atau makan.
Maka kasus diatas termasuk dalam keadaan :
A. Inkontinensia alvi akibat konstipasi
B. Inkontinensia alvi simptomatik
C. Inkontinensia alvi akibat reflex anal
D. Inkontinensia alvi neurogenik
E. Diare
24. Pasien perempuan 75 tahun, mengeluh sering merasa pusing berputar, keluhan
dapat membaik dengan posisi tertentu. Pasien pernah hampir pingsan bila
melakukan gerakan mendadak, kadang muntah. Riwayat sakit jantung (-),
hipertensi (-). Pasien masih dapat beraktivitas biasa. Apa kemungkinan penyebab
kondisi pusing berputar pada pasien ?
a. Penyakit serebrovaskuler
b. BPPV
c. Hipotensi ortostatik
d. Anxietas
e. Pengaruh obat – obatan

25. Seorang laki-laki 70tahun, dating ketempat praktek saudara, mengeluh sulit BAB
sejak 2 minggu belakangan ini. BAB hanya sekali dalam 3 hari terakhir ini. BAB
harus mengejan, merasa tidak tuntas, feces keras, disertai nyeri perut saat BAB.
BAB tidak disertai darah maupun lendir, berat badan tidak menurun dan tidak
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90, nadi
95x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5 C. Pada rectal toucher didapatkan ampula
recti tidak kolaps tonus sfingter anicukup, tidak didapatkan massa, teraba feces
dengan konsistensi keras. Dari pemeriksaan uji manometri didapatkan hasil
normal. Penyebab terbanyak dari kasus diatas adalah :
a. Non spesifik
b. Gangguan tekanan rectum dan anus
c. Gangguan kontraksi dan relaksasi otot rektum
d. Gangguan system saraf pudendus
e. Keganasan kolorektal

26. Seorang laki-laki 70 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan sering
merasa lapar dan haus. Pasien juga sudah didiagnosis DM tipe 2 dari RS Luar dan pasien
juga sudah mengkonsumsi OAD selama 10 tahun. Berapa target HbA1C pengelolaan DM
pada pasien ini:
a. 5,5 -6%
b. 6-6,5%
c. 6,5-7%
d. 7,5-8,5%
e. 8,6-9%

27. Seorang lelaki berusia 70 tahun, dibawa ke IGD tengah malam karena sulit untuk
berkemih sejak pagi hari. Sejak 1 minggu nafsu makan pasien menurun, terdapat demam
dan nyeri berkemih. Pasien diketahui menderita BPH sejak 1 tahun. Pada pemeriksaan,
pasien tampak kesulitan memusatkan perhatian. Pasien menganggap saat itu tengah hari
dan sedangh berada di rumah. Hasil pemeriksaan laboratorium Na 130 mEq/L; K 2,7
mEq/L. Setelah dipasang folley catheter keluar urin 700 cc. Selama di IGD pasien
gelisah, tidak bisa tidur sepanjang malam serta berusaha mencabut catheternya dan turun
dari brankar tempat tidur. Tata laksana yang paling tepat untuk mengatasi kondisi gelisah
pada pasien ini adalah :
A. Memberikan zolpidem
B. Memberikan diazepam
C. Memberiikan haloperidol
D. Koreksi KCI 25 mEq/12 jam
E. Mengikat kedua tangan pasien

28. Seorang laki‐laki berusia 77 tahun mengeluh tidak bisa buang air kecil pasca operasi
moore’s hemiarthroplasty karena fraktur leher femur. Operasi baru saja dilakukan pada
pagi harinya. Pasien merasa nyeri pada bagian perut dan menjadi gelisah. Pada
pemeriksaan fisik tekanan darah 120/70 mmHg, turgor kulit cukup, lidah basah, dan pada
pemeriksaan abdomen teraba kandung kemih. Tatalaksana yang paling tepat untuk
mengatasi kondisi pasien saat ini adalah :
a. Pemberian diuretic
b. Pemberian analgesia
c. Pemberian haloperidol
d. Pemasangan kateter urin
e. Pemberian cairan infus intravena

29. Tn Rahmad laki laki berusia 68 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarga akibat sering
meracau dan tidak mau makan selama 1 minggu terakhir. Pasien riwayat terpeleset dan
fraktur tertutup femur kanan 2 minggu SMRS, oleh keluarga hanya dibawa ke dukun
tulang tetapi pasien hanya bisa melakukan aktifitas diatas ditempat tidur dan memerlukan
bantuan orang untuk ke kamar mandi . Sebelum kejadian pasien dapat beraktifitas sekitar
rumah dan terkadang sholat dimasjid dekat rumah. Pasien masih bisa mengingat anak dan
cucu sebelum kejadian. BAB dan BAK masih dapat dikendalikan. Setelah dilakukan
perawatan diruang rawat geriatri pasien dilakukan kajian penilaian skor basic acticity of
daily living (ADL) barthel setelah jatuh 10/20.
Status fungsional pada pasien ini setelah jatuh adalah
a. ketergantungan ringan
b. ketergantungan sedang
c. ketergantungan berat
d. ketergantungan total
e. immobilisasi
30. Laki-laki berusia 79 tahun datang ke poliklinik untuk berkonsultasi. Malam sebelumnya,
pasien memukul istrinya saat sedang tidur. Saat dibangunkan oleh istrinya, pasien
mengingat sedang memukul penjahat dalam mimpinya. Menurut istrinya, pasien memiliki
riwayat mengorok sejak lama, namun tidak ada riwayat berhenti napas saat tidur. Saat
tidur pasien juga sering berteriak, berbicara sendiri, dan pernah berjalan ke kamar mandi.
Tidak ada riwayat depresi. Pasien minum obat darah tinggi sejak 5 tahun lalu. Tidak ada
riwayat gangguan tidur dalam keluarga. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Permasalahan yang dialami oleh pasien:
a. Circadian rhythms sleep disorders
b. Insomnia sekunder
c. Periodic limb movements sleep disorders
d. Rapid eye movement behavior disorders
e. Sleep-disordered breathing

31. Seorang wanita usia 70 dengan keluhan penurunan kecepatan membaca dibandingkan
saat muda. Selain itu pasien juga sering silau sehingga menyulitkan memandang objek di
alam. Dari pemeriksaan didapatkan. Tekanan darah 130/80 mmhg, Nadi 80x/menit, laju
nafas 18x/ menit. Gula Darah Sewaktu 126 mg/dL. Riwayat hipertensi maupun Diabetes
mellitus disangkal. Penyebab terjadinya mudah silau pada pasien ini adalah
A. Penurunan hantaran sinar oleh mata bagian tengah
B. Pupil miosis, penurunan tonus otot siliaris, lensa mata kehilangan elastisitas
C. Peningkatan pembiasan sinar di kornea, lensa, korpus vitreus, retina
D. Perubahan pada fotoreseptor dan jalur persarafannya
E. Penurunan respons gerakan bola mata, gangguan hantaran cahaya oleh lensa mata

32. Seorang laki-laki 82 tahun dibawa ke UGD oleh anak perempuannya karena nyeri paha
kanan sejak 4 hari SMRS. Ada riwayat nyeri kedua lutut sejak 1 bulan SMRS, sehingga
pasien lebih sering berada di tempat tidur. Ada riwayat kencing manis, rutin mendapat
insulin yang disuntik sekali sehari sebelum tidur sebanyak 6 unit subkutan. Pemeriksaan
fisik KU : sakit berat, somnolen, T : 120/70 N : 80 x/m R : 20 x/m S : 36,4°C, bengkak
pada paha kanan. Hasil laboratorium didapatkan Hb 11 Ht 33 Leko 3800 Tr 252000 GDS
85 ureum 51 kreatinin 1,2 urin rutin warna kuning keruh BJ 1,015 pH 6,7 nitrit - protein +
glukosa – keton – urobilinogen < 1 bilirubin - eritrosit 1-2 lekosit 8 sel epitel - bakteri -
kristal - silinder - Pemeriksaan penunjang yang tidak tepat pada pasien ini
a. D-Dimer
b. Rontgen
c. Pletismografi
d. Venografi
e. Magnetic resonance imaging (MRI)

33. Seorang wanita, 65 tahun datang ke Rumah Sakit setelah mengalami kecelakaan
lalu lintas pada saat mengendarai sepeda motor pada malam hari. Pasien juga
mengeluhkan sering terbentur dengan barang disekitarnya terutama pada malam
hari dan semakin sering dalam 1 tahun terakhir. Pasien menyangkal menderita
penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit lainnya. Berikut merupakan
penyebab penurunan penglihatan yang terjadi pada usia lanjut, kecuali:
a. Terganggunya adaptasi gelap
b. Pengeruhan pada lensa
c. Defisiensi retinol
d. Berkurangnya sensitivitas terhadap kontras

34. Seorang Pria, 70 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan kurang bergairah
untuk bercinta dan disfungsi ereksi. Keluhan tersebut menyebabkan perasaan
cemas dan malu karena pasien berencana untuk melakukan pernikahan yang
ketiga pada tahun ini. Pasien sudah dikenal menderita kelainan jantung dan rutin
mengkonsumsi obat digoksin dan bisoprolol. Pasien menanyakan apakan
disfungsi ereksi yang iaderita dapat disembuhkan. Berikut ini yang paling tepat
dalam menyebabkan disfungsi ereksi pada usia tua adalah :
a. Gangguan psikiatrik
b. Penurunan kadar testosteron  kadar testosteron sehingga menimbulkan
sindroma Low Testosterone, dengan gejala perubahan mood, berkurangnya
energi, lemah, berkeringat, berkurangnya dorongan seksual dan disfungsi ereksi
c. Penurunan kadar asetilkolin
d. Kelainan sistem saraf parasimpatis
e. Penggunaan obat antiandrogen  Obat-obatan yang terkait dengan disfungsi
seksual seperti golongan antihipertensi, antipsikotik, antidepresan, alpha-
blockers, antikolinergik dan narkotika

35. Seorang pria Tn Ian berusia 71 tahun datang berobat ke poliklinik karena keluhan pusing
berputar sejak 1 minggu yang lalu, pasien masih dapat berjalan, disertai tinitus,
penurunan pendengaran dan mual muntah yang berat berlangsung sampai 20 detik. Hal
yang paling mungkin menyebabkan kondisi di atas adalah
a. Penyakit meniere presinkop
b. Labirintitis dan penyakit meniere
c. Disekuilibrium dan labirintitis
d. Presinkop dan disekuilibrium
e. BPPV dan presinkop

36. Seorang laki-laki Tn Heru 69 tahun diantar oleh anaknya ke UGD karena tidak mau
makan dan minum sejak 1 minggu SMRS, serta berbaring terus di tempat tidur. Sejak 3
hari SMRS tampak makin lemah dan kadang bicara tidak nyambung. KU : sakit sedang,
pasien merasa berada di rumahnya, T : 100/70 N : 108 x/m R : 22 x/m dalam S : 36,6°C,
kelopak cekung, mukosa kering. Hasil lab menunjukkan : Hb 15 Ht 47 L 12.300 Tr
413000 ureum 45 kreatinin 1,3 GDS 72 Na 143 K 4,2 urin rutin warna kuning pekat BJ >
1,030 pH 6,7 nitrit - protein - glukosa - keton + urobilinogen norma1, bilirubin - eritrosit -
lekosit 1 sel epitel 2 bakteri - kristal - silinder - Komplikasi yang paling mungkin pada
pasien ini :
a. Kadar plasma kortisol yang lebih tinggi mengubah metabolisme menjadi katabolisme
sehingga metabolism protein akan lebih rendah
b. Keadaan tidak beraktifitas akan menurunkan ekskresi nitrogen urin
c. Kehilangan nitrogen meningkat hingga 22 gram akibat imobilisasi dan malnutrisi
d. Penekanan sekresi hormon antidiuretik selama imobilisasi akan menurunkan diuresis
dan pemecahan otot
e. Terjadi defisiensi natrium akut

37. Seorang pria, 65 tahun datang dengan keluhan gemetar dan tremor di tangan kirinya
selama 18 bulan. Keluhan ini kadang hilang dengan sendirinya. Pasien tidak minum obat
apa pun dan tidak memiliki riwayat medis sebelumnya. Pada review of system,
didapatkan keluhan impotensi selama 6 tahun terakhir dan ketidakmampuan untuk
berkeringat secara normal. Pada pemeriksaan fisik, GCS 456, namun wajahnya tanpa
ekspresi dan datar. Gerakan tubuhnya lambat sehingga ia kesulitan memindahkan kursi.
Dia membutuhkan waktu 110 detik untuk menyelesaikan get up-and-go test berjangka
waktu. Ada pengurangan kekuatan dan tonus ekstremitas. Pada pengamatan didapatkan
pula resting tremor pada tangan dengan egrakan seperti memutar pil. Deep tendon
reflexes berkurang dan refleks Babinski normal bilateral. Manakah dari diagnosis berikut
yang paling mungkin akurat?
a. Benign essential tremor
b. Parkinson’s disease
c. Progressive supranuclear palsy
d. Shy Drager syndrome +palsy focal cord
e. Tumor serebelum

38. Tn Rahmad laki laki berusia 68 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarga akibat sering
meracau dan tidak mau makan selama 1 minggu terakhir. Pasien riwayat terpeleset
dan fraktur tertutup femur kanan 2 minggu SMRS, oleh keluarga hanya dibawa ke dukun
tulang tetapi pasien hanya bisa melakukan aktifitas diatas ditempat tidur dan memerlukan
bantuan orang untuk ke kamar mandi . Sebelum kejadian pasien dapat beraktifitas sekitar
rumah dan terkadang sholat dimasjid dekat rumah. Pasien masih bisa mengingat anak dan
cucu sebelum kejadian. BAB dan BAK masih dapat dikendalikan. Setelah dilakukan
perawatan diruang rawat geriatri pasien dilakukan kajian penilaian skor basic acticity of
daily living (ADL) barthel setelah jatuh 10/20.
Status mental pada pasien saat masuk IGD adalah :
a. dementia vaskular
b. delirium campuran
c. delirium hiperaktif
d. delirium hipoaktif
e. delusi

39. Tn. A, seorang laki-laki 70 tahun, mantan perokok dan sudah didiagnosis PPOK sejak 10
tahun yang lalu. Tn.A mengkonsumsi inhaler dua kali sehari secara tidak rutin. Sejak 1
tahun terakhir, Tn.A telah 3 kali mengalami jatuh. Keluarga mengatakan bahwa Tn.A
tampak semakin kurus dan kemampuannya dalam beraktifitas terus menurun dalam 3
tahun terakhir. Perubahan fungsi endokrin yang berkaitan dengan permasalahan keadaan
diatas adalah, kecuali:
A. Penurunan testosteron
B. Resistensi Insulin
C. Penurunan produksi Vit D
D. Penurunan Dehydroepiandrostedione (DHEA)
E. Penurunan hormon paratiroid

40. Seorang wanita 82 tahun di bawa ke UGD dengan keluhan bicara meracau sejak 1 hari
yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien tidak mau makan dan malas di ajak ngobrol.
Pasien selama ini hanya berbaring di tempat tidur setelah jatuh dan mengalami patah
tulang paha kanan 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data TD 90/70
mmHg, Nadi 104 x/menit, RR 24 x/menit, S 38º C, pemeriksaan jantung dan paru dalam
batas normal. Ulkus (+) di bokong kanan, dasar otot kemerahan, pus (+), jaringan
nekrotik (+). Pasien sebelumnya mengkonsumsi obat anti kolinesterase inhibitor. Yang
termasuk faktor predisposisi ulkus dekubitus pada usia lanjut adalah
A. Usia lanjut > 80 tahun
B. Polifarmasi
C. Jenis kelamin pria
D. Gangguan fungsi kognitif
E. Menggunakan obat yang mengganggu faal neurotransmiter

41. Pasien perempuan 75 tahun, mengeluh sering merasa pusing berputar, keluhan dapat
membaik dengan posisi tertentu. Pasien pernah hampir pingsan bila melakukan gerakan
mendadak, kadang muntah. Riwayat sakit jantung (-), hipertensi (-). Pasien masih dapat
beraktivitas biasa. Apa kemungkinan penyebab kondisi pusing berputar pada pasien ?
A. Penyakit serebrovaskuler
B. BPPV
C. Hipotensi ortostatik
D. Anxietas
E. Pengaruh obat – obatan

42. Seorang lelaki berusia 75 tahun, dibawa kontrol berobat ke poliklinik setelah lama tidak
pernah kontrol. Pasien menderita demensia sejak 3 tahun. Menurut keluarga sejak 3 bulan
terakhir pasien sudah semakin pelupa sehingga saat ini pelaku rawat (care giver) harus
membantu pasien dalam melakukan semua aktivitas hidup dasar sehari-hari. Caregiver
mengeluh bahwa pasien semula hanya kadangkala mengompol, namun kali ini bertambah
sering. Pilihan tata laksana yang paling tepat untuk masalah mengompol pada kasus di
atas adalah
A. Kegel exercise
B. Scheduled toiletting
C. Pemberian obat antikolinergik
D. Latihan distraksi dan relaksasi
E. Clean intermittent catheretization
43. Seorang wanita 72 tahun, datang dengan keluhan tidak bisa menahan BAK sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien diketahui jatuh terduduk sebelumnya dan menyebabkan lutut kanan
pasien bengkak, pasien juga memiliki riwayat osteoarthritis sebelumnya. Pasien masih
sering mengeluh lututnya sering sakit jika dibawa berjalan, sehingga pasien lambat dan
tertatih tatih. Pasien juga mengeluh batuk sejak 1 minggu ini, dahak tidak ada, pasien
mengaku tenggorokannya terasa gatal, batuk dirasakan terus menerus. Dari hasil
pemeriksaan urinalisa didapatkan leukosit 1-2/LPB, eritrosit 0-1/LPB, nitrit (-). Diagnosis
yang paling tepat pada pasien ini adalah
A. Inkontinensia urin tipe stres dan urgensi
B. Inkontinensia urin tipe overflow dan urgensi
C. Inkontinensia urin tipe fungsional dan stres
D. Inkontinensia urin tipe overflow dan stres
E. Inkontinensia urin tipe fungsional dan overflow

44. Seorang laki-laki umur 88 tahun, datang kerumah sakit dengan keluhan sering lupa,
terkadang pasien tidak bisa mengingat kejadian yang baru saja terjadi, pasien saat ini
sering merasa sulit tidur, sering merasa sedih, mudah lelah, dan terkadang pasien sering
marah dengan anak kandungnya. Pasien hanya menghabiskan waktunya ditempat tidur.
Pasien diketahui sering mengompol. Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 10
tahun yang lalu dan stroke sejak 8 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan TD
130/70 mmHg, Nadi 82x/m, RR 20 x/m, temp 36,6ºC. Dari pemeriksaan MMSE
didapatkan hasil 11/30. Terapi farmakologis yang dapat diberikan pada pasien ini untuk
mempertahankan fungsi kognitifnya adalah…
A. Donepezil dimulai dengan dosis 5 mg perhari, dan dosis dinaikkan menjadi 10
mg setelah 1 bulan pemakaian
B. Haloperidol 0,5 mg dan kemudian dosis dapat dinaikkan hingga 2 mg jika
keluhan tetap terjadi
C. Clobazam 10 mg dan dosis diturunkan menjadi 5 mg jika keluhan terkontrol
dalam dua minggu
D. Buspiron 10 mg dan jika keluhan terkontrol dalam satu bulan, maka obat dapat
dihentikan
E. Trazodone 50 mg dan obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan
penyakit jantung

45. Seorang wanita 79 tahun datang dengan keluhan sering mengompol. Pasien mengaku
serng merasa ingin buang air kecil terutama malam hari, namun kecing sering tidak bisa
ditahan sebelum pasien mencapai toilet. Tidak ada nyeri BAK dan riwayat kencing manis.
Obat-obatan yang sering diminum pasien saat ini: omeprazole, sertaline dan enalapril.
Urinalisis dalam batas normal. Apa penyebab inkontinensia yang paling mungkin pada
pasien ini?
A. Efek samping omeprazole
B. Hiperaktifitas Detrusor
C. Efek samping sertaline
D. Efek samping enalapril
E. Disfungsi sfingter buli

46. Seorang laki-laki umur 74 tahun datang ke poliklinik ditemani oleh anak perempuannya.
Anak penderita melaporkan bahwa 1 hari yang lalu ayahya kehilangan keseimbangan saat
sedang berjalan di sekitar rumah dan menjelaskan bahwa apabila ia tidak bersama
ayahnya saat kejadian itu, ayahya pasti sudah jatuh dan melukai dirinya sendiri. Pasien
memiliki riwayat hipertensi, BPH, dan penyakit arteri coroner dan saat ini menggunakan
obat valsartan 1x80 mg, bisoprolol 1x2,5 mg, nitrat sustained release 2x2,5 mg,
simvastatin 1x20 mg dan doxasozin 4x1 mg. Pasien juga pernah dianjurkan operasi
katarak oleh dokter mata tapi penderita masih belum setuju. Pengkajian geriatri
komprensif: Index barthel 16, MMSE 26, GDS 8. Berikut ini adalah langkah-langkah
yang dianjurkan untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien ini adalah:
A. Anjurkan pasien untuk operasi BPH
B. Operasi katarak ditunda hingga pasien setuju
C. Hentikan pemberian doxasozin
D. Hentikan pemberian valsartan
E. Berikan anti depresan

47. Seorang perempuan 68 tahun, masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadar sejak 1 hari
yang lalu. Tiga bulan SMRS, pasien terjatuh di kamar mandi, dikarenakan tiba-tiba pasien
mengalami kelemahan tubuh sebelah kiri. Dari hasil rontgen, dikatakan terdapat fraktur
pada pasien femoralis sinistra, disarankan untuk operasi, tetapi pasien menolak. Sejak
saat itu, pasien merasa nyeri bila bergerak sehingga banyak berbaring ditempat tidur.
Untuk mandi, buang air besar dan buang air kecil harus dibantu. Pasien hanya tinggal
dengan keponakannya, anak-anaknya tidak satu rumah dan jarang mengunjunginya.
Sejak meninggalnya suami pasien 2 tahun yang lalu, pasien lebih sering dikamar, dan
sudah jarang mengikuti pengajian di RT. Pasien diketahui menderita hipertensi dan
diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, tetapi pasien rutin minum obat. Dari
pemeriksaan fisik, tampak sakit berat, sopor, tekanan darah 150/80 mmHg, Nadi 102
x/mnt, RR 26 x/mnt, temp 37,90C. Regio sacrum, tampak luka yang besar hingga meluas
ke lapisan fascia, tetapi tidak mengenai otot atau tulang. Penyebab terjadinya ulkus
dekubitus adalah:
A. Kulit yang selalu lembab
B. Higienitas kurang baik
C. Gesekan kulit dengan alas tidur
D. Adanya komorbid diabetes mellitus dan hipertensi
E. Penekanan pada daerah tubuh berlemak

48. Seorang Perempuan umur 90 tahun masuk ke IGD dengan kondisi gelisah dan bicara
meracau.Pasien dilaporkan sering mengompol dalam 1 bulan terakhir. Pasien ada riwayat
stroke sejak 2 bulan yang lalu dan hanya terbaring saja di tempat tidur dalam 2 bulan ini.
Pada pemeriksaan vital sign didapatkan Tekanan Darah 120/80, RR 24x, nadi 93x, dan
suhu 380 C. Pemeriksaan di area bokong didapatkan luka berukuran 5 cm x 5 cm x 0.1
cm. Jaringan otot, tendon dan tulang sudah terlihat. Berdasarkan temuan diatas stadium
berapa dari ulkus dekubitus tersebut:
A. Stadium I
B. Stadium II
C. Stadium III
D. Stadium IV
E. Tidak dapat ditentukan

49. Pasien Pria, 65 tahun datang ke praktek dokter ahli penyakit dalam dengan keluhan
mempunyai permasalahan dorongan seksual yang menurun 3 bulan terakhir, kemudian
bila dorongan seksual ada, pasien tidak mampu untuk ereksi. Pasien tidak bisa melayani
isteri sehingga sering terjadi pertengkaran. Riwayat penggunaan diazepam akibat
kesulitan tidur malam dalam 6 bulan terakhir, pasien juga minum obat propanolol, HCT
dan diltiazem akibat penyakit darah tinggi yang dideritanya selam 5 tahun. Pasien sudah
pernah minum viagra selama 1 bulan namun tidak memberikan hasil yang memuaskan,
yang terjadi penis hanya mengeras sesaat. Dokter menduga keluhan tersebut disebabkan
oleh efek samping obat yang dikonsumsi pasien selama ini. Dokter tersebut bermaksud
menghentikan beberapa obat yang dikonsumsi pasien dan menukarnya dengan obat lain.
Obat manakah yang masih dapat diteruskan pada pasien ini, adalah
A. Propanolol
B. Diazepam
C. Diltiazem
D. HCT
E. Diltiazem dan HCT

50. Pasien laki – laki, usia 80 tahun datang ke IGD dengan keluhan gaduh gelisah sejak 1 hari
yang lalu. Dari alloanamnesis diketahui bahwa pasien juga pernah mengalami gejala yang
sama dua hari yang lalu, namun hanya sebentar. Pasien mulai sukar di ajak bicara setelah
itu. Pasien sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas 3 minggu yang lalu, yang
menyebabkan patah pada tulang paha, sehingga pasien hanya dapat berbaring saja di
tempat tidur. Luka pada bokang ada sejak 1 minggu yang lalu, luka kehitaman, ada nanah,
tampak otot, dan mengeluarkan darah. Apakah kemungkinan diagnosis pasien diatas?
A. Sindroma delirium tipe hiperaktif
B. Sindroma delirium tipe hipoaktif
C. Sindroma delirium tipe campuran
D. Sindroma delirium akut
E. Sindroma delirium tipe metabolic

51. Tn. D, 70 tahun, dibawa keluarganya ke dokter dengan keluhan sering merasa lelah sejak
3 bulan terakhir. Adanya disabilitas dan seringnya kejadian jatuh menyebabkan aktivitas
fisik os terbatas. Cara berjalan yang lambat dan endurans fisik yang lemah sehingga
anaknya memerlukan paramedis untuk merawat orang tuanya di rumah. Selama ini os
menderita diabetes melitus sejak 8 tahun yang lalu, tidak teratur minum obat. Riwayat
terkena stroke sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan fisik, sens compos mentis,
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 82 x/mnt, RR 20 x/mnt, temp 36,5ºC. Pada kasus ini,
untuk mendeteksi awal gangguan yang terjadi sebaiknya dilakukan pemeriksaan:
A. Kekuatan genggam tangan
B. Pengukuran massa otot
C. Kecepatan berjalan
D. Pemeriksaan MRI dan CT scan
E. Indeks massa tubuh dan berat badan

52. Seorang wanita, 79 tahun datang kerumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan. Pasien
diketahui sudah menderita kencing manis sejak 10 tahun yang lalu. Pasien sering
mengeluh nyeri pada lututnya, sehingga sudah hampir 6 bulan ini pasien tidak melakukan
kebiasaannya untuk jalan pagi karena takut lututnya semakin nyeri jika dibawa berjalan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan, Keadaan umum baik, sensorium kompos mentis, TD:
130/70 mmHg, Nadi 82 x/m reguler, RR 20 x/m, Temp 36º C. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan HbA1C 7,5 Ureum 22, kreatinin 0,89. Dari pemeriksaan rontgen
genu didapatkan adanya penyempitan celah sendi dan osteofit. Pasien kemudian diperiksa
kekuatan genggam tangannya, didapatkan hasil 20 Kg, Pasien juga diperiksaan massa
ototnya dengan menggunakan BIA, didapatkan hasil 4,0 kg/m2. Dari hasil pemeriksaan
tersebut, diagnosis yang tepat untuk kondisi pasien tersebut adalah
A. Sarkopenia
B. Presarkopenia
C. Sarkopenia berat
D. Sindrom delirium akut
E. Immobilisasi

53. Seorang pria 78 tahun datang dengan keluhan sulit BAB sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
mengaku BAB 2 kali seminggu dan sering keras, pasien juga harus mengedan dengan
keras saat BAB, sehingga seringkali pasien mengeluh BAB nya tidak tuntas. Pasien
mengaku sudah banyak mengkonsumsi air putih, 2 liter per hari, rajin mengkonsumsi
sayur dan buah-buahan seperti pepaya, namun keluhan masih tetap dirasakan. Diketahui
bahwa pasien hanya berbaring ditempat tidur sejak 2 minggu yang lalu, karena pasien
masih merasakan nyeri post operasi pemasangan fiksasi internal pada femur. Dari
pemeriksaan colok dubur didapatkan adanya feces yang keras. Mekanisme yang dapat
menyebabkan kondisi pasien tersebut adalah
A. Disinergia pelvis
B. Peningkatan tonus rektum
C. Menurunnya tonus sfingter
D. Diskesia rektum
E. Kadar plasma beta endorfin yang meningkat

54. Seorang wanita 72 Tahun, pensiunan guru SMA, dibawa ke RS karena terlihat bingung
dan gelisah sejak 3 hari terakhir. Ada muntah 2x 1 hari SMRS. TD 130/90 mmHg, N
63x/m, RR 18x/m, S 36,3º C, pemeriksaan fisik ditemukan pulsus defisit dan bony
enlargement di genu bilateral. Hasil lab: Hb 10,2 g/dl, Leukosit 5600/mm3, trombosit
270.000/mm3, HCT 33%, Na 137 mEq/l, K 3,6 mEq/l, ureum 58 mg/dl, creatinin 1,7
mg/dL, GDS 101 mg/dl. Urinalisa leukosit 20-30/lpb, eritrosit 3-5/lpb, epitel 2-3 /lpb,
nitrit (+), glukosa (-), keton (-), protein (+). Pasien kontrol rutin di poli jantung dan
rheumatologi sejak 1 tahun terakhir dengan AF dan OA genu dan mendapat obat
furosemid, sprinolakton, bisoprol, nitrat, simvastatin, darbigatran, paracetamol dan
chondroitin glikosaminoglikan. Menurut keluarga sejak 1 tahun terakhir pasien menjadi
lebih pelupa. Ada rencana operasi katarak 2 bulan yang lalu tapi pasien menolak. Faktor
pencetus terjadinya acute confusional state pasien ini adalah:
A. Polifarmasi
B. Atrial fibrilasi
C. Infeksi saluran kemih
D. Penurunan fungsi kognitif
E. Gangguan pengelihatan akibat katarak

55. Seorang wanita 72 tahun datang berobat ke poliklinik dengan BAK menjadi sulit ditahan
sejak 2 bulan terakhir. Pasien merasa lelah harus bolak balik ke kamar mandi untuk
berkemih, malam hari biasanya 3-4 kali, sedangkan pagi sore hari bisa 8-10 kali. Pasien
juga mengeluh sudah sejak lama air seni menetes bila batuk atau bersin. Pasien menderita
DM sejak 12 Tahun terakhir. Hasil GDP 123 mg/dL, GDPP 180 mg/dL, HbA1C 6,5%,
Urinalis: Lekosit 2-3 /LPB, eritrosit 0-1/LPB, nitrit (-) Diagnosis yang paling tepat pada
pasien ini adalah:
A. Inkontinensia urin akut
B. Inkontinensia urin tipe stress
C. Inkontinensia urin tipe urgency
D. Inkontinensia urin tipe overflow
E. Inkontinensia urin tipe campuran

56. Seorang wanita usia 62 tahun datang dengan keluhan nyeri pada lutut. Nyeri dirasakan
sejak 2 tahun lalu, yang dirasakan semakin memberat sejak 3 bulan lalu. Riwayat jatuh
(-). Pada tahun lalu, yang dirasakan semakin memberat sejak 3 bulan lalu. Pada
didapatkan normal. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mungukur mobilitas pada
pasien tersebut, adalah :
A. Uji Romberg
B. Uji Menggapai fungsional
C. Uji Dix-Hallpike
D. Uji Timed Up And Go
E. Uji Berg

57. Seorang pasien wanita usia 73 tahun dibawa keluarganya ke unit gawat darurat karena
tidak bisa dibangunkan sejak beberapa jam yang lalu. Awalnya sejak 2 hari yang lalu
pasien sulit diajak berkomunikasi dan makin lama makin menurun kesadarannya. Pasien
tinggal hanya berdua bersama anak pertamanya yang belum menikah dan sehari-hari
bekerja. Pasien sebelumnya bersemangat mengikuti senam pagi namun beberapa bulan
terakhir kehilangan minat dan sehari-hari pasien lebih banyak diam dan duduk di rumah
disertai nafsu makan yang menurun. Pasien terdiagnosis hipertensi dan diabetes mellitus
serta neuropati diabetes dan rutin kontrol di poli penyakit dalam. Saat kontrol terakhir
bulan lalu diketahui BB 42 kg, berat badan turun dari 45 kg dalam 2 bulan terakhir, IMT
18 kg/m2. Terapi sebelumnya diberikan glimepirid 1 mg, metformin 500mg, amitriptilin
25mg, dan amlodipin 10mg. Faktor prediktif untuk keluaran yang buruk pada pasien
antara lain:
A. Penggunaan obat-obatan anti depresan
B. Penyakit dasar diabetes mellitus
C. Elderly Mistreatment
D. Polifarmasi
E. Malnutrisi

58. Tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini adalah


A. Bersihkan luka dengan larutan NaCl fisiologis
B. Bersihkan luka dengan larutan NaCl fisiologis, antibiotik sistemik dan tindakan
operatif
C. Bersihkan luka dengan larutan NaCl fisiologis, balut luka namun jangan terlalu
tebal, pemberian antibiotik sistemik
D. Bersihkan luka dengan larutan NaCl fisiologis, balut luka namun jangan terlalu
tebal, kelembaban luka tetap dijaga tetap basah
E. Daerah ulkus digesek dengan es dan bersihkan luka dengan larutan NaCl
fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai