1. Seorang laki-lakiusia 75 tahun dirawat diruang Geriatrik dengan keluhan tidak mau
makan sejak seminggu yang lalu, minum air juga kurang. Klien tampak lemas, pucat,
turgor kulit menurun, mukosa mulut kering. Klien terpasang infus Dextrose 5%, 20
tts/menit. Klien mengeluh malas makan dan minum karena anak kesayangan tidak datang
membesuknya.
Apa tindakan keperawatan utama terhadap klien di atas?
a. Asupan gizi dan minum yang cukup
b. Jadwal makan dipatuhi
c. Pendampingan klien saat makan
d. Penyajian makanan yang aromatis
e. Pemberian makanan yang bervariasi
2. Lansia usia 67 tahun,jenis kelamin laki-laki, merokok tapi sejak 3 tahun yang lalu
berhenti. Aktifitas fisik baik, teratur dan terukur. Kadang-kadang mengeluh pusing
terutama saat mengalami beban pikiran yang meningkat, sering mengantuk di siang hari.
TD :130-150/80 mmHg, BB obesitas ringan, riwayat penyakit jantung, ginjal, DM tidak
ada.
Tunjukkan data obyektif yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah klien
a. Aktifitas fisik teratur
b. Klien dengan riwayat merokok
c. Klien mengatakan sering mengantuk
d. Tekanan darah 130-150 mmHg
e. Klien mengatakan banyak beban pikiran
3. Seorang wanita, usia 70 tahun, mengalami kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendor, rambut memutih, mengalamin konstipasi, penurunan pendengaran,
penglihatan, sensitivitas emosional meningkat dan penurunan berbagai fungsi organ vital
a. Kelelahan
b. Gangguan mobilitas fisik
c. Intoleransi aktivitas
d. Defisit perawatan diri
e. Gangguan pemenuhan kesehatan
4. Seorang laki-laki usia 75 tahun, mengeluh lemas, mual bahkan sampai muntah. Ada
riwayat batu ginjal sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa :terjadi
proteinuria, BUN meningkat, berat jenis urin menurun.
Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk mengetahui fungsi ginjal klien diatas?
a. Darah lengkap
b. Serum kreatinin
c. Urine lengkap
d. Glukosa darah
e. Kimia darah
5. Didapatkan seorang laki-laki umur 70 tahun menderita asam urat. Klien mengeluh nyeri
pada pergelangan kaki dan sering kesemutan, keluhan ini dirasakan sudah 3 tahun yang
lalu. Klien mengatakan tidak pernah memeriksakan penyakitnya, hanya dipijatkan
meskipun jarak puskesmas hanya 100 meter dari rumah. Keluarga klien sering
menghidangkan makanan yang berasal dari kacang-kacangan. Keluarga tidak tahu apa
yang harus dilakukan.
Manakah kriteria hasil yang tepat untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut?
6. Seorang laki-laki berusia 74 tahun dengan asma bronkial sejak 2 tahun lalu. Klien
mengeluh sesak nafas, batuk dengan dahak kental dan lengket susah dikeluarkan.
Keluarga mengatakan klien malas berobat ke puskesmas karena setiap habis obatnya
penyakitnya kambuh.
7. Ny. H usia 80 tahun, saat ini sedang dirawat di ruang Geriatri karena mengalami
kelumpuhan anggota gerak, sendi ekstremitas bawah sulit untuk digerakkan, selama
perawatan klien hanya bisa tiduran, kadang Ny. H ngompol sehingga keluarga
menyediakan pampers, saat BAB menggunakan pispot, karena Ny. H mengalami disfagia
perawat memasang NGT untuk memasukkan diet cair.
Untuk menegakkan diagnosa keperawatan resiko dekubitus b.d imobilitas perlu
ditambahkan data berupa :
a. Skala Depresi
b. Skor Norton
c. MMSE (Mini Mental State Examination)
d. Indeks KATZ
e. SPMSQ (Short Portable Mental State Quesioner)
8. Seorang laki-laki usia 67 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nafas 26x/menit dengan posisi semi fowler, suara
nafas ronki. Hasil analisa gas darah pH 7,2, PaO2 20mmHg, PCO2 60 mmHg, dan
H2CO2 22 mEq/L.
9. Seorang laki-laki usia 58 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan batuk dan sesak
nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 115/80 mmHg, frekuensi nafas 26x/menit,
frekuensi nadi 110 x/menit, sputum kental, wheezing dan ronkhi.
10. Seorang laki-laki berusia 59 tahun di rawat di ruang geriatric ambun pagi mengeluh
pusing dan mata terasa berkunang-kunang. Lima belas menit yang lalu klien mendapat
furosemide 2 ampul melalui intravena yang di injeksi oleh salah seorang perawat.
12. Pada saat mahasiswa melakukan penyuluhan hipertensi di PSTW, lansia sangat antusias
mendengar penyuluhan. Saat berlangsungnya penyuluhan lansia mampu menyebutkan
kembali pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat lanjut dari penyakit hipertensi
tersebut. Bahkan diberi pertanyaan, lansia memberikan umpan balik yang baik sesuai
materi yang diberikan.
Apakah respon verbal yang harus dilakukan perawat sesuai dengan respon lansia?
13. Seorang perawat memberikan intervensi pada lansia dengan memberikan ruangan
wismanya sesuai dengan kondisi lansia misalnya menghindari lantai agar tidak basah,
memeriksaan fungsi penglihatan dan pendengaran, membantu latihan fisik tiap hari,
menganjurkan memakai alas kaki.
Dari masalah diatas apa yang telah dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Upaya preventif
b. Upaya kuratif
c. Upaya rehabilitative
d. Upaya promotif
e. Upaya repesentatif
14. Seorang lansia umur 75 tahun, mengalami kehilangan kesadaran, badan, kaki, tangan dan
hidung teraba dingin dan lembab, denyut nadi tidak teratur. Pada saaat perawat
melakukan pengukuran TD didapatkan hasil TD 80/50 mmHg.
Dari data diatas, ini merupakan tanda-tanda dari seseorang yang mengalami
15. Agar seorang lansia tidak merasa bosan tinggal dipanti, maka kita perlu memberikan
pengegaran pada lansia salah satunya terapi modalitas/ terapi aktivitas kelompok. Bentuk
dari TAK salah satunya adalah terapi okupasi.
16. Klien S berusia 67 tahun mengalami Diabetes mellitus tipe II. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan data antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dl, suhu tubuh 38.4 derajat
celcius. Nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, dan tekanan 140/70 mmHg.
17. Seorang klien dengan diagnosis osteoporosis sejak 5 tahun yang lalu. Klien mengatakan
masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Psikologis klien tampak bagus dan aktivitas
ibadah juga baik. Makan dan istirahat klien tidak ada keluhan
18. Latihan dan aktifitas fisik merupakan kunci utama untuk menumbuhkan tulang dengan
kepadatan tinggi yang tahan terhadap terjadinya osteoporosis. Ditekankan pada lansia
harus tetap membutuhkan kalsium, vitamin D, sinar matahari, dan latihan yang memadai
untuk meminimalkan efek osteoporosis.
Perencanaan yang sesuai dalam asuhan keperawatan ini adalah.....
a. Manajemen nyeri
b. Memahami osteoporosis dan program terapi
c. Mencegah cidera
d. Mempertahankan imunitas
e. Mekanika body aligment
19. Tn. B berusia 70 tahun tinggal di Panti Jompo sudah 5 tahun dimana dalam waktu 3
tahun Tn. B sering mengalami tanda dengan gejala dispnea, penggunaan otot asesori
pernapasan, ronchi kasar, hipoksemia, hiperkopnia, warna kulit sianosis, atau keabu-
abuan, mengeluh ortopnea, mengi, dan penurunan bunyi suara napas, menurunnya nafsu
makan, dan terjadinya kegelisahan.
20. Seorang perempuan berusia 65 tahun, mengeluh badannya panas, lemas, tidak ada nafsu
makan, perut terasa kembung dan begah, lidah terasa pahit, konstipasi, perut nyeri. Hasil
pemeriksaan TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali permenit, pernapasan 20 kali permenit,
Suhu axilla 39°C.
Apakah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukan pada pasien tersebut ?
a. Pemberian kompres hangat
b. Anjurkan Bed rest total
c. Pemberian Huknah
d. Pemberian diit lunak
e. Pemasangan infus
21. Seorang laki – laki, usia 65 tahun, keluhan badan lemas sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pengkajian terdapat penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, sering merasa haus
dan sering kencing pada malam hari, suhu badan : 38 ° C, Nadi = 60 x/menit, mukosa
mulut kering, turgor kulit: kembali dalam waktu 5 detik, wajah meringis, Gula Darah
Sesaat 180 mg/dl.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada klien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan volume cairan tubuh
d. Kerusakan intergritas kulit
e. Gangguan istirahat dan tidur
22. Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal di Panti Sosial Tresna Werda Kasih Ibu. Pasien
sudah 1,5 tahun tinggal di panti.Pasien mengeluhkan sering sakit kepala. Saat dilakukan
pengukuran tekanan darah dengan hasil 175/100 mmHg. Klien mempunyai kebiasaan
merokok 8 sampai dengan 16 batang perhari, suka pengkonsumsi ikan asin dan jeroan.
Pasien sering emosi dan bertengkar dengan teman-teman yang ada di wisma, menurut
pasien teman dipanti selalu mengundang emosinya.
Apakah peran dan fungsi perawat gerontik sebagai care provider dan educator
23. Seorang laki-laki 69 tahun tinggal di Panti Sosial Tresna Werda Kasih Sayang Ibu sudah
1 tahun. Sejak ditinggal istrinya (meninggal), anak - anak pasien memutuskan agar
ayahnya tinggal di panti agar ada yang mengurusi pasien. Pasien mengikuti keinginan
anak-anaknya karena mereka tidak mempunyai waktu yang banyak dan cukup sibuk.
Sejak tinggal di panti pasien dengan mudah beradaptasi terhadap lingkungan barunya dan
menerima semua keadaan saat ini. Bagi pasien ini adalah yang terbaik.
24. Sejumlah lansia tinggal di PSTW Sabai Nan Aliuh dalam berbagai wisma.Setiap hari
kamis petugas panti membawa lansia untuk melakukan cek kesehatan ke puskesmas
yang dekat wilayah tersebut.
26. Seorang lansia laki-laki 62 tahun, pensiunan PNS. Semenjak lansia pensiun, pasien
menjadi bapak RT di lingkungan rumah nya. Pasien tambak bahagia dan senang
mempunyai kesibukan yang baru setalah pensiun. Dari kasus diatas, termasuk proses
manua menurut teori
a. Teori berkesinambungan
b. Teori biologi
c. Teori aktivitas
d. Teori radikal bebas
e. Teori perkembangan
27. Lansia perempuan umur 68 tahun, tinggal di PSTW sejak 5 tahun yang lalu. Saat lansia
memeriksakan kesehatan ke poliklinik, lansia mengeluh bibir pecah-pecah, gatal-gatal
dieluruh tubuh, ada bekal lecet di daerah siku pasien. Apa intervensi yang tepat untuk
kasus diatas
a. Personal hygiene
b. Pakai salap atau bedak
c. Mencuci tangan
d. Ciptakan udara yng bersih dan segar
e. Membersihkan laken secara teratur