Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Ajar: : Gerontik


Tingkat/ Semester : III/V
Hari/ Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
Koordianator Mata Ajar: Ns.Hasian Leniwita,S,Kep.,M.Kep

Nama : Maria Magdalena Sagala


Nim : 1863030015

Petunjuk mengerjakan soal:


1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Bacalah soal dengan teliti dan cermat, kerjakanlah terlebih dahulu soal yang saudara anggap
mudah.
3. Jawab dan isilah semua soal pada lembar jawaban,
4. Cek ulang dan pastikan bahwa soal sudah dikerjakan semua pada lembar jawaban.
5. Petunjuk : Untuk pilihan A, B, C,dan D, E Pilihlah jawaban yang paling tepat.

SOAL Ns.Hasian Leniwita,S.Kep.,M.Kep


1. Instrumen pengkajian kemampuan status fungsional pada lansia dapat menggunakan?
a. Short portable mental status Qusetionnaire (SPMSQ)
b. Inteventaris Depresi Beck (IDB)
c. Intrumen fungsi intelektual
d. Apgar keluarga
e. Indikasi KATZ
2. Seorang Lansia yang mengalami masalah inkontinentia urine, saat dilakukan pengkajian oleh
perawat ditemukan data: tidak lampias saat BAK, urine yang keluar sedikit dan terasa nyeri
pada daerah supra pubik dan pelvis. Diagnosa yang tepat pada masalah diatas adalah:
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada daerah pelvis
b. Resiko infeksi b.d Inkontinentia urine
c. Inkontinentia stress b.d kelemahan otot pelvis
d. Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan program teraupetik
e. Resiko kerusakan integritas kulit b.d irigasi konstan oleh urine

3. Perawat yang bertugas dinas sore di Panti Lansia, melakukan serah terima tugas dari perawat
yang berdinas pagi, bahwa ada beberapa lansia yang akan di lakukan latihan Range of Motion
(ROM). Perawat melakukan tugasnya bersifat?
a. Dependent d. Humanistik
b. Independent e. Holistik
c. Interdependent
4. Perkembangan usia lanjut di Indonesia, pada tahun 2014, usia harapan hidup adalah:
a. 70 thn b. 72 thn c. 74 thn c. 76 thn d. 78 thn e. 80 thn
5. Seorang perawat yang bertugas diruang rawat inap merawat seorang kakek berumur 68 tahun
karena mengalami Artritis reumathoid. Saat melakukan pengkajian lansia tersebut mengeluh
nyeri pada persendiaan pada kaki kanan dan susah menggerakkannya. Pengkajian tersebut
adalah penilaian nyeri yang meliputi:
a. Provokatif b. Quality of Pain c. Region/Radiasi/ Relief
d. Severity e. Time
6. Dalam keperawatan gerontik pendekatan menyeluruh Bio-Psiko-Sosial-Kultural-Spiritual
melibatkan keluarga dalam memberikan pelayanan. Apakah penyataan yang dimaksud?
a. Tujuan keperawatan gerontology
b. Prinsip-prinsip pelayanan gerontology
c. Tujuan pelayanan gerontology
d. Sifat pelayanan gerontology
e. Keperawatan gerontology
7. Banyak masalah perubahan yang terjadi pada lansia dalam penurunan fungsi physical. Apakah
masalah fungsi physical yang tertinggi adalah fungsi?
a. Pencernaan b. Pendengaran c. Penglihatan d. Perkemihan e. Kognitif
8. Pengkajian pada lansia menurut Gordon yaitu menurut pola fungsi kesehatan, pada saat perawat
mengkaji kemampuan lansia dalam menghadapi stress dan masalah. Apakah pernyataan yang
dimaksud dikaji adalah?
a. Pola aktivitas dan istiraha
b. Pola sensori dan kognitif
c. Pola persepsi dan konsep diri
d. Pola mekanisme dan koping
e. Pola tata nilai dan kepercayaan
9. Pada klien lansia yang mengalami Artritis reumathoid, pada tahapan intervensi perawat untuk
manajemen nyeri perlu ajarkan penggunaan teknik penggunaaan non farmakologi seperti
relaksasi guided imagery, diantaranya terapi musik, distraksi dan lain sebagainya. Apakah
rasional dari intervensi tersebut?
a. Menjadi data penunjang
b. Meningkatkan konsep diri yang positif
c. Mengurangi terjadinya kelelahan dan kekakuan sendi
d. Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri
e. Meningkatkan relaksasi dan memberikan rasa kontrol terhadap nyeri
10. Pengkajian fungsi ini dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien lansia. Berdasarkan
daya orientasi terhadap realita, dan kemampuan lansia dalam menyelesaikan masalah. Yang
dimaksud adalah pengkajian:
a. Status fisiologis c. Status psikososial
b. Status Psikologis d. Status kognitif e. Status gizi
11. Pengetahuan tentang gerontologi dan praktek keperawatan gerontologi meningkat pesat
meningkatkan usia harapan hidup lansia. Hal ini adalah pernyataan dari?
a. Lingkup Askep gerontik
b. Sifat pelayanan gerontik
c. Perspektif perawatan gerontik
d. Klasifikasi perawat gerontik
e. Tanggung jawab perawat gerontik
12. Salah satu intervensi keperawatan pada pasien yang mengalami Dimentia adalah orientasikan
pada lingkungan dan rutinitas baru. Apakah rasional dari intervensi tersebut?
a. Untuk membangun kepercayaan dan rasa nyaman
b. Untuk menurunkan ketegangan dan rasa saling percaya
c. Untuk menurunkan kecemasan dan perasaan terganggu
d. Untuk menentukan persepsi pasien tentang kejadian dan tingkat serangan
e. Untuk mengurang kebingungan dan meningkatkan rasa kebersamaan
13. Salah satu intervensi keperawatan yang diberikan tentang alternatif terhadap penurunan
pendengaran. Apakah rasional dari intervensi keperawatan tersebut?
a. Untuk melihat sejauhmana fungsi dan tingkat pendengaran pasien
b. Untuk pasien berpengetahuan luas dan dapat melakukan koping
c. Agar pasien dapat menggunakan instruksi yang diberikan
d. Agar pasien memahami rencana perawatan dan dapat bekerjasama
e. Agar memberikan kesempatan pasien berbicara
14. Pada saat perawat melakukan pengkajian pada lansia yang mengalami gangguan pada sistem
perkemihan, perawat mengkaji kebiasaan saat makan. Hal yang dimaksudkan adalah
pengkajian pada?
a. Status fisiologis c. Status psikososial
b. Status Psikologis d. Status kognitif e. Status gizi
15. Asuhan keperawatan yang diberikan secara khusus pada lansia untuk memenuhi kebutuhan
status kesehatan dan status fungsional Lansia, merupakan definisi:
a. Gerontologic Nursing
b. Geriatrik problem
c. Gerontik Nursing
d. Gerontology
e. Geriatrics

Soal Ns.Sri Melfa Damanik,M.Kep.,Sp.An


1. Seorang perempuan berusia 67 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit Mitra dengan keluhan
sesak nafas. Keluhan sesak nafas diraskan 2 hari yang lalu dan semakin parah sejak pagi hari
sebelum masuk RS. Hasil pengkajian fisik pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 140/90 mmHg,
RR : 26 x/m, HR : 105 x/m, Suhu : 38,5 C SpO2 : 94%. Terdapat penggunaan otot bantu
nafas minimal. Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMP dan menghabiskan 2 bungkus
rokok setiap hari. Sesak pasien berkurang diberikan oksigen 3lpm menggunakan nasal canul
Diagnosa keperawatan prioritas pada kasus diatas adalah...
a. Gangguan termoregulasi : Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Pola Nafas tidak efektif
d. Gangguan mobilitas fisik
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Seorang perempuan berusia 67 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit Mitra dengan keluhan
sesak nafas. Keluhan sesak nafas diraskan 2 hari yang lalu dan semakin parah sejak pagi hari
sebelum masuk RS. Hasil pengkajian fisik pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 140/90 mmHg,
RR : 26 x/m, HR : 105 x/m, Suhu : 38,5 C SpO2 : 94%. Terdapat penggunaan otot bantu
nafas minimal. Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMP dan menghabiskan 2 bungkus
rokok setiap hari. Sesak pasien berkurang diberikan oksigen 3lpm menggunakan nasal canul.
Pada kasus diatas intervensi keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat adalah…
a. Memberikan oksigen 3lpm melalui nasal canul
b. Memberikan posisi head up 30° dan mengajarkan tehnik nafas dalam
c. Memberikan obat sesuai anjuran dokter
d. Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup
e. Melakukan suction

3. Beberapa perubahan yang terjadi pada struktur pernafasan lansia, antara lain kecuali
a. Paru-paru kecil dan kendur.
b. Penurunan kapasitas vital  penurunan PaO2 dan residu
c.  Kelenjar mucus menjadi produktif 
d. Pengerasan bronkus dengan peningkatan resistensi Hilangnya silia serta terjadinya
penurunan reflex batuk dan muntah pada lansia
e. Atrofi otot pernafasan dan penurunan kekuatan otot pernafasan

4. Berikut ini merupakan jenis terapi aktifitas kelompok pada lansia, kecuali...
a. Stimulasi sensori
b. stimulasi persepsi
c. orientasi realitas
d. Sosialisasi
e. Stimulasi peran

5. Manfaat terapi aktifitas kelompok pada lansia adalah….

a. Mengurangi kecemasan
b. Mengurangi nafsu makan
c. Mengurangi ketidakberdayaan
d. Mengembangkan stimulasi realita
e. Menurunkan kreatifitas lansia

6. Tujuan dari terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi adalah….

a. Mengembangkan respon lansia terhadap berbagai stimulus


b. Meningkatkan orientasi waktu, tempat dan orang
c. Mengembangkan sosialisasi
d. Mengembangkan kesadaran diri
e. Mengurangi kecemasan

7. Pasien Ny A. sekarang berusia 85 tahun dan telah dirawat di rumah sakit karena gagal jantung.
Masalah medis tambahan termasuk artritis, osteoporosis, depresi berulang, demensia tahap
awal, dan riwayat patah tulang pinggul. Obat saat ini termasuk furosemide, 40 mg dua kali
sehari; enalapril, 10 mg dua kali sehari; digoksin, 0,125 mg setiap hari Ny A tidak didampingi
oleh keluarganya di mana pasien juga membutuhkan bantuan untuk mengambil terapi obat-
obatan dan mengambil makanan. Perawat mawar bertugas merawat Ny A. Apa masalah
keperawatan yang ditegakkan terkait kasus diatas.

a. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan riwayat patah tulang


b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penyakit gangal jantung
c. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prognosis penyakit
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan riwayat patah tulang
e. Risiko jatuh berhubungan dengan kelemahan, diuretik dan obat-obatan
kardiovaskular, riwayat jatuh, depresi, dan gangguan kognitif
8. Pasien Tn. K usia 75 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri pada persendian yang
mengakibatkan nyeri saat digerakkan. Skala nyeri 8. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik TD :
140 mmhg HR : 100 x/m, RR : 21 x/m, Suhu : 37,6 C. Pasien juga mengeluh susah tidur sudah
2 hari terakhir. Dari hasil palpasi nyeri tekan (+). Hasil inspeksi diperoleh data sendi tampak
kemerahan dan bengkak pada tulang sendi, tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telinga.
Diagnosa keperawatan prioritas berdasarkan kasus diatas adalah?

a. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan dengan perubahan


kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi,
ketidakseimbangan mobilitas

b. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (peradangan sendi).

c. Gangguan Rasa Aman Nyaman Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.

d. Gangguan Perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan afinitas Hb osigen, penurunan


konsentrasi hb, hipervolemia, hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran darah
arteri dan vena.

e. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Nyeri sendi

9. Seorang pasien laki-laki Tn. B usia 70 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat
pada tulang tibia kaki kanan. Tn B 6 bulan yang lalu mengalami kecelakaan lalu lintas dan
terdapat fraktur pada tulang tibia kaki kanan. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data TD :
130/90 mmHg, HR : 100 x/m, RR : 20 x/m, Suhu : 37,6 C. Terdapat luka berwarna kekuningan
dan tampak pus diarea luka. Hasil pemeriksaan darah diperoleh Leukosit : 20.000/mm3.
Berdasarkan kasus diatas, Apakah intervensi keperawatan mandiri yang dilakukan oleh perawat
kecuali…

a. Membantu pasien untuk melakukan ROM

b. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam dan tehnik distraksi

c. Memberikan analgetik sesuai dosis

d. Melakukan perawatan luka dengan prinsiap aseptic dan antiseptik

e. Memberikan diit nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien

10. Seorang pasien Ny. N, perempuan usia 70 tahun datang ke poli Mata RS Agung dengan
keluhan mengalami kesulitan dalam melihat sehingga harus dibantu anaknya bila pasien
beraktivitas. Ny N juga mengatakan terdapat iritasi pada mata dan lebih baik dirasakan bila
menggunakan obat tetes mata. Ny. N memiliki riwayat Diabetes Mellitus sudah 20 Tahun yang
lalu. Ny N jarang memeriksakan gula darahnya dan tidak rutin control ke dokter. Diagnosis
keperawatan prioritas pada kasus diatas adalah…

a. Gangguan sensori-perseptual: penglihatan b/d gangguan penerima sensori/status organ


indera, lingkungan secara terapeutik dibatasi.

b. Resiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan dan pandangan
kabur

c. Ansietas b/d kerusakan sensori dan kurangnya pemehaman mengenai Tindakan operasi yang
akan dilakukan
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan prognosis, pengobatan, kurang terpajan
informasi, keterbatasan kognitif.

e. Risiko tinggi terhadap infeksi b/d prosedur invasif

Anda mungkin juga menyukai