NAMA : FEMY LIA UTAMI

NIM : 2014901058

1. Keluarga Tn. Y memiliki anak ODHA, ketika dirumah Tn.Y selalu mengunci
anaknya dalam ruangan tertutup karena Tn. Y takut tertular atau ditulari penyakit
yang sedang dialami anaknya tersebut.
Prinsip apa yang dilanggar Tn. Y tersebut
a. Prinsip Hidup Dengan ODHA Saat Di Rumah
b. Prinsip Hidup Dengan ODHA Saat Di Masyarakat
c. Prinsip Family Centered Care (FCC)
d. Prinsip Hidup dengan ODHA di rumah sakit
e. Prinsip hidup odah di lingkungan

2. Dibawah ini yang bukan prinsip FCC adalah

a. Martabat dankehormatan
b. Berbagiinformasi
c. Kolaborasi
d. Simpati
e. Partisipasi

3. Bagaimana peran perawat untuk menyikapi Stigma terhadap ODHA di masyarakat

a. Memberikan informasi yang tidak benar pada masyarakat
b. Memberikan informasi HIV yang benar dan lengkap, khususnya dalam
mekanisme penularan HIV pada masyarakat
c. Memberikan informasi yang salah pada mekanisme penularan HIV
d. Memberikan informasi ke pada masyarakat tentang bahayanya ODHA
e. Memberikan informasi untuk tidak mendekati ODHA

4. Dibawah ini yang merupakan prinsip Partisipasi adalah

a. Perawat berkolaborasi dengan pasien dan keluargadalam pengambilan kebijakan
dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi, desain fasilitas
kesehatan dan pendidikan profesional terutama dalam pemberian perawatan.
b. keperawatan mendengarkan dan menghormati pandangan dan pilihan pasien..
 c. keperawatan berkomunikasi dan memberitahukan informasi yang berguna bagi
pasien dan keluarga denganbenar dan tidak memihak kepada pasien dankeluarga.
d. Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka buat.
e. Pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang budaya pasien dan keluarga
bergabung dalam rencana dan intervensi keperawatan

5. Apa yang dimaksut Hidup dengan ODHA

a. Menjauhi ODHA karena takut tertular
b. Membatasi interaksi pada ODHA
c. Membatasi pertemuan dengan ODHA
d. menghilangkan segala batasan kecuali belajar bersama dengan ODHA
e. menghilangkan segala batasan antara pasien dengan orang yang
merawatnya, jika hal ini dilakukan dapat membantu pasien HIV untuk
bangkit dari keterpurukan yang dialaminya.