Anda di halaman 1dari 42

DIVERSITY DALAM

MASYARAKAT

Ns. Olivia Talahatu S.Kep.,M.Kep


APA ITU DEVERSITY ???
Pengertian Deversity
O Deversity atau keragaman bersala dari kata ragam
yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, lagu ,musik, warna corak,
laras, sehingga keragaman berarti perihal beragam
– ragam berjenis – jenis; perihal ragam hal jenis
keragaman yang dimaksud di sini suatu kondsi
dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi,
adat kesopanan serta situasi ekonomi.
Apa Saja Unsur – Unsur Keragaman Dalam
Masyarakat Indonesia??
Unsur – Unsur Keragaman Dalam
Masyarakat Indonesia

SUKU BANGSA DAN RAS

AGAMA DAN
KEPERCAYAAN

TATA KRAMA

KESENJANGAN EKONOMI

KESENJANGAN SOSIAL
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
KEBERAGAMAN BUDAYA
INDONESIA

Latar belakang historis

Perbedaan kondisi
geografis
Keterbukaan terhadap
kebudayaan luar
APA SAJA CONTOH KERAGAMAN
BUDAYA LOKAL INDONESIA?
Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat sunda


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat tengger


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat batak


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat bugis


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat Dayak


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat minangkabau


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat asmat


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat jawa


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat aceh


Contoh keberagaman Budaya Lokal Indonesia

Kebudayaan lokal masyarakat Bali


Pengaruh keragaman
dalam kehidupan
beragama, bermasyarakat,
bernegara dan kehidupan
global.
Next,
O Indonesia di latar belakangi oleh masyarakat
yang demikian majemuk baik secara etnis,
geografis, kultural, maupun religius. Sehingga
kita perlu memberikan tempat bagi
berkembangnya kebudayaan suku dan
kebudayaan beragama yang dianut oleh warga
indonesia.
O Demikian indonesia sudah mempunyai
pemahaman atau ideologis nasional yang
dapat merangkul keanekaragaman tersebut
sebelum indonesia merdeka.
O Seyogyannya keanekaragaman tersebut
memberikan suatu potensi sikap toleransi yang
tinggi, dimana saling beriringan, dan
melengkapi keanekaragaman kebudayaan itu.
APA SAJA CONTOH KERAGAMAN DALAM
KEPERAWATAN???
keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau


rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditunjukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien.
Proses Keperawatan Transkultural
Nursing
O Proses keperawatan Transkultural Nursing
Model konseptual yang dikembangkan oleh leininger dalam
menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya
digambarkan dalam bentuk matahari terbit (sunrise model).
Geisser (1995) menyatakan bahwa proses keperawatan inii
digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan
memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and
Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan
dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian
O Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien
(Giger and Dafithizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7
komponen yang ada pada “sunrise model” yaitu :
Faktor teknologi (tecnological faktors)
O Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau
mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan
berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan
kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi
klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk
mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
Next,

Faktor agama dan falsafah hidup (religios and philosophical factors)


O Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat
realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motifasi yang sangat
kuat untuk menempatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas
kehidupan sendiri. Faktor agama yang hars dikaji oleh perawat adalah :
agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab
penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif
terhadap kesehatan.

Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)


O Perawat pada tahap ini harus mengkaji fakor-faktor : nama lengkap, nama
panggilan, umur dan tampat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala
keluarga.
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and live ways)
O Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah
suatu kaidah ia mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya
terkait. Sehingga nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan disepakati
dalam suatu masyarakat tertentu, menjadi sebuah kebiasaan, kepercayaan,
simbol, dengan ciri tertentu yang dapat dibedakan antara satu dengan yang
lainnya.
O Nilai budaya digunakan sebagai dasar perilaku dan tanggapan tentang apa
yang sedang terjadi.
O Hal yang peru dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan jabatan yang dipegang
oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang
dipantang dalam kondisi sakit, seperti sakit berkaitan dengan aktifitas sehari-
hari dan kebiasaan membersihkan diri.
Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( political and legal
factors)
O Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan
keperawatan lintas budaya yang berhubungan dengan aturan
kenegaraan seperti UU dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
serta sistem dan aturan yang ada pada sebuah rumah sakit. Yang
perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang
boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat misl:
BPJS, JAMKESMAS dan juga kebijakan terkait program KB.
Next,
Faktor ekonomi (economical factors)
O Klien yang dirawat dirumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang
dimiliki untuk membiayai penyakitnya agar segara sembuh. Faktor ekonomi yang
harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan,
tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi,
penggantian biaya dari kantor atau patungan antar keluarga.

Faktor pendidikan (education factors)


O Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur
pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka
keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan
individu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan
kondisi kesehatan. Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: tingkat pendidikan
klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri
tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.
PRINSIP PENGKAJIAN BUDAYA
O Prinsip-prinsip pengkajian budaya:
 Jangan menggunakan asumsi
 Jangan membuat streotip bisa terjadi konflik
misalnya: orang padang pelit, orang jawa halus
 Menerima dan memahami metode komunikasi
 Menghargai perbedaan individual
 Menghargai kebutuhan personal dari setiap individu
 Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien
 Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi
Diagnosa Keperawatan
O Diagnosa keperawatan adalah respons klien sesuuai latar
belakang kebudayaannya yang dapat dicegah, dubah atau
dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and
dafithizar, 1995).
O Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan
dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu: gangguan
komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur,
gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi
sosiokultural dan ketidak patuhan dalam pengobatan
berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.
Diagnosa Keperawatan
O Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam
asuhan keperawatan transkultural yaitu: Berdasarkan SDKI
(STANDAR DIAGONSA KEPERAWATAN INDONESIA) :
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan hambatan
lingkungan ( ketidaksesuaian budaya)
2. Gangguan interaksi sosial berhubungan ketidakterarturan atau
kekacauan lingkungan ex: (disorientasi sosiokultural )
3. Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan
pemahaman (sekunder akibat defisit kognitif) ex : sistem nilai
yang diyakini.
Intervensi dan Implementasi
Keperawatan
Perencanaan dan pelaksaan
O Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkulturl
adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan.
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan
pelaksaan adalah melaksakan tindakan yang sesuai dengan latar
belakang budaya klien (Giger and Dafithizar, 1995). Ada tiga
pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural
(andrew and boyle, 1995) yaitu: mempertahankan budaya yang
dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya
yang dimiliki klien bertantangan dengan kesehatan.
Ex : Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan intervensi keperawatan
1. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan asuhan
(pengobatan) b/d sistem keperawatan selama 5 kali
nilai yang diyakini atau kunjungan, klien menunjukan
tradisi yang dianut. kepatuhan terkait dengan
pengobatan. Dengan kriteria
hasil :
- Informasi saat ini bergantung
pada tenaga kesehatan.
- Menerima diagnosis promosi
kesehatan.
- Memodifikasi atuan atau
regimen yang diarahkan oleh
tenaga kesehattan.
Ex : Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan itervensi keperawatan
1. Ketidakpatuhan Mempertahankan budaya :
(pengobatan) b/d sistem - Beri informasi yang tepat
nilai yang diyakini atau mengenai kebutuhan nutrisi
tradisi yang dianut. bagi ibu hamil pada awal
kehamilan. Seperti makanan
yang baik untuk dikomsumsi
dan pentingnya minum
vitamin dan susu.
- Kaji pemahaman klien
mengenai alasan
ketidakpatuhan dalam
pengobatan.
Ex : Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan itervensi keperawatan
1. Ketidakpatuhan
(pengobatan) b/d sistem - Tentukan perbedaan presepsi
nilai yang diyakini atau klien dan perawat terkait
tradisi yang dianut. dengan masalah kesehatan
yang diderita klien
- Kembangkan diskusi terbuka
terkait dengan persamaan
dan perbedaan budaya.
- Diskusikan perbedaan
dengan terbuka dan
klarifikasi konfliknya.
Ex : Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan itervensi keperawatan
1. Ketidakpatuhan Negosiasi budaya :
(pengobatan) b/d sistem - Lakukan negosiasi dan
nilai yang diyakini atau kompromi ketidakpatuhan
tradisi yang dianut. yang dapay diterima sesuai
dengan ilmu medis,
keyakinan pasien dan
standart etik.
- Berikan waktu untuk proses
informasi dan mengambil
keputusan.
- Relax dan jangan tergesa –
gesa aat interaksi dengan
pasien.
Ex : Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan itervensi keperawatan
1. Ketidakpatuhan Restrukturasi budaya :
(pengobatan) b/d sistem - Libatkan keluarga untuk
nilai yang diyakini atau membantu ketaatan dari
tradisi yang dianut. rencana yang telah dibuat.
- Fasilitasi interaksi antara
budaya.
- Sediakan informasi ke pada
pasien mengenai perawatan
kesehatan.
- Ubah asupan pola makan
klien sesuai dengan
kebutuhan gizi ibu hamil.

Sumber : Buku : Keperawatan Transkultural pengetahuan dan praktik


berdasarkan budaya, Dewi Murdiyanti Prihatin Putri, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.M.B
Evaluasi Keperawatan
O Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan
terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi
budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangan
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan
yang sesuai dengan latar belakang buadaya klien.
Cara Perawat Mengelola
Keberagaman klien
O Pedoman dalam hubungan perawat dengan
klien yang memiliki keberagaman :
1. Kaji nilai – nilai kepercayaan pribadi anda
terhadap keragaman
2. Kaji variabel – variabel komunikasi dari
prespektif perbedaan.
3. Rencanakan perawatan sesuai dengan
kebutuhan komunikasi dan latar belakang
keragaman
Next,
4. Modifikasi pendekatan komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan.
5. Pahami bahwa penghargaan terhadap klien
merupakan hubungan yang terapeutik
6. Berkomunikasi tanpa cara – cara yang
kelihatann mengancam
Next,
7. Gunakan teknik validasi dalam komunikasi
8. Pahami adanya keengganan untuk
membicarakan masalah yang berhubungan
dengan seksualitas.
9. Adopsi pendekatan khusus, Apabila pasien
berbicara dengan bahasa yang berbeda.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai