3. Seorang wanita usia 29 tahun rujukan poli 6. Wanita 41 tahun dengan keluhan badan
mata ke poli Penyakit Dalam dengan kuning 1 minggu. Pemeriksaan fisik: mata
keluhan nyeri penut kanan bawah 2 bulan ikterik. Hasil laboratorium: Bil T 6, Bil D 5,1,
terakhir. Keluhan BAB 4-5 kali dengan SGOT 84, SGPT 110, ALP 662. Hasil
lender tanpa disertai darah. Berat badan pemeriksaan USG: multiple batu pada
kandung empedu, namun CBD tidak 9. Wanita 42 tahun dengan keluhan perut
tervisualisasi. Pemeriksaan yang diusulkan… member dalam 2 minggu, penurunan berat
a. Serologi hepatitis badan, dan BAK seperti teh. Hasil
b. Terapi dengan antibiotic dan observasi laboratorium: Hb 8,5, Bil T 17, Bil D 14,32,
c. Serologi AMA SGOT 132, SGPT 89. Hasil USG: dilatasi
d. HIDA intrahepatic.
e. ERCP Kemungkinan diagnosis pada pasien…
a. Hepatoma
b. Kolelitiasis
7. Wanita 48 tahun dengan keluhan mual c. SH
muntah dan nyeri ulu hati 1 hari. Pasien d. Klatskin tumor
dengan riwayat diabetes tapi tidak berobat e. Adenoma ampulla vateri
teratur. Pemeriksaan fisik: BB 50 kg, TB 165
cm, t 38.5oC, murphy sign positif, Cullen sign
negative. Hasil laboratorium: leukosit 10. Wanita 57 tahun dengan keluhan diare 4
17.500, GDA 230, SGOT 150, SGPT 113, Bil T bulan, BAB hingga 4-5x dalam sehari. Hasil
4,5, Bil D 3,7, amilase 560, lipase 480. laboratorium: LED dan CRP normal, feses
Faktor risiko utama dari kondisi tersebut… lengkap didapatkan leukosit positif namun
a. Autoimun C. difficile negative. Pemeriksaan lanjutan
b. Gemuk yang dianjurkan…
c. Batu empedu a. CT scan abdomen dengan kontras
d. Hiperglikemia b. Kolonoskopi dan biopsy
e. Hipertrigliserida c. USG
d. Barium enema
e. MRI abdomen
8. Laki-laki 59 tahun dengan keluhan diare
kronis hendak dilakukan kolonoskopi.
Dalam screening didapatkan Sars-Cov2 11. Pasien dengan COVID-19, memiliki riwayat
positif. Dalam perawatan hari ke-17 pasien penyakit IBD dan selama ini rutin
mengeluhkan sesak, demam, dan batuk. mengonsumsi prednisone 40 mg, 5-ASA,
Pemeriksaan fisik: TD 100/70 HR 96 RR 26 dan infliximab. Bagaimana tatalaksana IBD
t38, SpO2 96% (nasal kanul 4 lpm), pada pasien…
didapatkan ronchi basah kasar paru kanan. a. Hentikan 5-ASA, lanjutkan prednisone
Hasil laboratorium: Hb 14, WBC 16300. dan infliximab
b. Lanjutkan 5-ASA, tapering off
prednisone, tunda infliximab
ditunjukkan Foto thorax -> kesan infiltrate c. Hentikan 5-ASA dan infliximab, tapering
di paru kanan of prednisone
d. Hentikan 5-ASA, prednisone, dan
infliximab
Terapi yang tepat untuk pasien… e. Lanjutkan 5-ASA, prednisone, dan
a. Favipravir infliximab
b. Ceftriaxone
c. Remdesivir 12. Laki-laki 32 tahun dengan keluhan kembung
d. Azitromicin dan begah post operasi ca ovarium 4 hari
e. Levofloxacine yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
meteorismus.
Hasil laboratorium: Hb 10, WBC 8500,
kalium 2,8, natrium 144.
10. Pasien Pasien 32 tahun, datang dengan 13. Pasien dengan keluhan nyeri perut kanan,
keluhan diare berulang. Diare kadang diare, membaik dengan BAB. Soal ke IBS,
disertai dengan nyeri perut yang membaik ditanya pemeriksaan selanjutnya?
setelah BAB. Pasien memiliki target kerja di a. USG abdomen
perusahaannya? b. Kolonoskopi dengan biopsi
a. GABA c. Barium enema
b. Dopamin
c. Serotonin 14. Seorang wanita 38 tahun datang berobat ke
d. Acetilkolin poliklinik dengan keluhan sering merasa letih
e. Epinephrine yang hilang timbul kurang lebih 7 bulan. Rasa
letih timbul terutama saat pasien bekerja. Tidak
11. Seorang wanita, 23 tahun, datang ke poliklinik hilang di saat beristirahat. Pasien adalah
dengan keluhan mudah lelah sejak 1 tahun yang seorang petugas kesehatan di salah satu Rumah
lalu. Penderita tidak punya keinginan lagi untuk Sakit dan sering mendapat shift malam.
melakukan kegiatan yang pernah disenanginya Terkadang pasien merasa demam tidak tinggi,
dan lebih senang mengurung diri dikamar. tenggorokan terasa sakit, kering, nyeri sendi
Pasien mudah terbangun di malam hari dan dan akhir-akhir ini nafsu makan berkurang.
sulit tertidur kembali Penderita merasa bersalah Hingga dalam 1 bulan terakhir pasien sudah
sejak kematian ayahnya satu tahun yang lalu, berobat ke dokter sempat mendapatkan
penderita merasa tidak dapat menjaga ayahnya. antibiotika namun tidak ditemukan kelainan
Penderita sulit konsentrasi, berat badan turun nyata pada pemeriksaan. Diagnosis yang tepat
15 kg selama satu tahun terakhir. Pemeriksaan untuk kasus ini adalah:
fisik didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, A. Depresi
nadi 80 x/menit, respirasi 18 x/menit, suhu B. Gangguan cemas dan depresi
36,8°c. Dari data tersebut di atas diagnosis aksis C. Ansietas menyeluruh
I adalah: D. Chronic Fatigue Syndrome
A. Depresi mayor E. Fibromialgia
B. Depresi minor
PULMONOLOGI (UGM) b. Naikkan dosis ICS LABA
C. Ganti saba
Covid derajat sedang, RR 24 SpO2 93/94. D Dimer D. Lupa
1530. Pilihan antikoagulan E. Lupa
A. Rivaroksaban 1x10mg
B. Enoxaparin 4000iu/24 jam B20 cd4 <200, batuk/sesak, po2 50an. Ro thorax:
C. Warfarin, evaluasi inr kayak tb miler atau PCP. Pemeriksaan penunjang
D. Heparin 10000iu/24 jam, evaluasi aptt A. Gene expert
B. Pcr pcp
Covid sesak memberat, on Hfnc AGD: ARDS procal C. Kultur
<0.5 CRP 150 an. Sudah mendapat antikoagulan, D. BTA
remdesivir, steroid. Apakah tambahan terapi yg
diberikan Riwayat covid (swab antigen positif) sudah isolasi
A. Antibiotik mandiri, belum pernah swab pcr, saat ini tidak ada
B. Tocilizumab keluhan beberapa bulan kemudian datang
C. IVIG konsultasi bawa hasil Swab PCR dengan nilai CT
D. value 37an. Langkah selanjutnya
E. Pilihannya lupa,,, kayaknya ada :
A. Whole genome sequencing & diterapi
COVID dengan CKD HD rutin, penkes evaluasi AGD antivirus
memberat P/F <100 selama 4 jam, tindakan B. whole genome sequencing & tidak diterapi
selanjutnya: C. tidak perlu diperiksa, langsung diterapi
a. Ventilator mekanik D. tidak usah apa-apain
b. NIV
c. ECMO Tidak ada keluhan, kontak erat dengan teman covid
d. konfirm, langkah selanjutnya
e. A. swab PCR
B. swab PCR dan CT Thorax low dose
Pasien perawatan hari ke-4, demam, batuk, foto C. Foto Thorax
thorax ada infiltrat baru, pilihan antibiotiknya apa? D. Antibiotik
a. Levofloxacine
b. Cefepime + Ciprofloxacine Demam 5 hari suami satpam RS, RR 32, Spo2 93
c. Piperasilin Tazobactam lupa A. PDP gejala berat, Terapi sesuai COVID
d. lupa B. PDP ringan, terapi sesuai covid
e. lupa C. Suspek berat, tunggu hasil swab
D. suspek ringan tunggu hasil swab
Pasien covid selama perawatan dapat UFH drip, E. probable berat, tunggu hasil swab
pasien klinis membaik dan mau pulang D Dimer
masih tinggi , pilihan antikoagulan pulang Pasien PPOK gold D. Keluhan masih sesak, biasa
a. Rivaroxaban terapi dengan minum teofilin sendiri. Tahun lalu
B. Apixaban riwayat mondok eksasebasi 2x, skor Cat >10. Fev1
C. Dabigatran 34%. Klasifikasi terapi?
D. Warfarin A. Gold A
E. Ufh.. B. Gold B
C. Gold C
Pasien asma, sudah pakai ICS laba lowdose, tapi D. Gold D
sesak kalau olahraga selanjutnya
a. Lanjutkan
Gejala PPOK test post bronkodilator naik <12%. Pasien pekerja pabrik roti, sesak tiap kali bekerja,
Rutin minum Teofilin, namun saat ini sesak dan membaik setelah pulang kerja atau saat libur
spO2 88%. Eosinofil 200pilihan terapi A. Baker asma
A. Antihistamin B. Pneumonitis polutan
B. Formoterol C. COPD
C. Leflomilast
D. Fluticason+Formoterol Pasien TB MDR dengan CKD. Pertanyaan dosis
E. Steroid IV Moxifloxacyn:
A. 200mg/24 jam
Covid hamil pilihan antivirusnya apa B. 400mg/24 jam
A. oseltamivir C. 400mg/ 2 hari
B. favipiravir D. 200mg/ 2 hari
C. remdesivir
D. alluvia Pasien sesak memberat, suara paru kanan
menghilang, perkusi hipersonor, trakhea bergeser.
Pasien covid berat, sgot sgpt 5x uln, antivirus yang Tindakan pertama
diberikan A. Neddle aspirasi
A. Remdesivir loading 200 mg lanjut 100 mg/hari B. Torakosentesis
B. Favipiravir loading 2x1600 mg lanjut 2x600 mg C. WSD
C. Remdesivir tanpa loading 100 mg D. Foto thorax
D. Favipiravir tanpa loading 600 mg
8. Perempuan 50 tahun keluhan kelemahan 12. Sariawan berulang, ulkus mukosa genital,
yang semakin berat, ada rambut rontok, pathergy positif, diagnosis?
Kemerahan pada kulit di pipi, Serta kelopak
mata (kalau ngak salah ada gambarnya) 13. Laki2, 35 th, nyeri punggung, memburuk
Hasil lab ANA Test 1/80, Kecurigaan dx dan malam hari dan membaik siang hari dan
Pemeriksaan untuk diagnosisnya? olahraga, pemeriksaan khusus fisik pada
a. SLE dengan myelitis ( Anti dsDNA,Anti pasien ini?
SM) a. Dix-Halpike maniver
b. Dermatomyositis (Creatin Kinase, Anti b. Patric’s test
Jo1) c. Arm span to height ratio
c. Polymyositis (Anti Centromere, Biopsi 14. Perempuan, 42 th, sesak nafas, jari tangan
Kulit) kesemutan dan mati rasa saat terkena
d. Myasthenia Gravis (EMG) dingin, SPO2 94%. Antibody berikut yg
e. MCTD (Anti RNP) mungkin positif?
a. ACPA
9. Perempuan 30 tahun nyeri kedua kaki, b. Anti-DNA topoisomerase 1 antibodies
Disertai kaku di pagi hari,Radiografi c. AMA
terdapat erosi sendi, Pemerikasaan d. ANCA
penunjang berikutnya adalah?
GERIATRI (UNUD)