Anda di halaman 1dari 28

9.

Ada pasien post vaksin moderna, tiba2 nyeri


SOAL INGATAN dada dan ada ST elevasi, kemungkinan KIPI
yang terjadi?
UJIAN BOARD BATCH 44 Miokarditis/ Acute coronary syndrome

10. Ada pasien klinis ke arah acute limb injury,


ditanya pemeriksaan awalnya apa?
KARDIOLOGI (UI) ABI / CT angiografi
1. STEMI post fibrinolitik sudah respons klinis
dan EKG, strategi PCI nya? 11. Ada pasien rencana CAD3VD rencana
Rescue/ Primary / Elective / Facilitated pertimbangan CABG, yang perlu dilakukan?
MRI kardiak/ CT angiogradi kardiak/ viability
2. Ada EKG VES, asal triggernya dari? study
RVOT/ LVOT
12. Ada EKG STEMI lead inferior + lead
3. Ada EKG VES frequent pada pasien yang posterior, arteri yang terkena?
sebelumnya sehat, manajemen lanjutan? RCA/ LCA/ LCX
Echo/ Holter/ cek elektrolit
13. Ada pasien klinis ke arah gagal jantung,
4. Ada pasien STEMI tapi sedang COVID jarak marker yang dapat diperiksa?
ke PCI center 3 jam, manajemen? NT pro BNP/ CKMB/ Trop I/ Trop T
Fibrinolitik/ primary PCI/ antikoagulan 14. Ada pasien HFrER (30%) nadi 100x/menit,
sudah pakai ACEI + beta blocker (nebivolol
5. Ada pasien 19 tahun rheumatic heart 2x5 mg) + spironolakton, terapi
disease, profilaksis sekunder berapa lama? selanjutnya?
5 tahun atau sampai umur 25 tahun / 10 Naik dosis nebivolol/ tambah ivabradine
tahun atau sampai umur 25 tahun / seumur
hidup 15. Ada pasien hamil 31-32 minggu dengan
HFrEF dan HT, terapi yang dapat diberikan?
6. Ada pasien sedang dirawat COVID tiba-tiba ACEI + BB/ hidralazine + nitrat/ lupa
nyeri dada, sebelumnya memang ada CAD
belum pernah angiografi, sudah on 16. Ada pasien klinis ke arah PPCM,
clopidogrel rutin, pas dirawat sudah dapat patofisiologi?
heparin 2x5000 IU, terapi lanjutan? Kardiomiopati dilatasi
Tambah aspilet clopidogrel/ heparin turun
dosis/ ganti enoxaparin 1x0,6/ ganti 17. Ada pasien menyusui, anti HT yang dapat
enoxaparin 2x0,6 diberikan?
Hidralazin/ Ramipril/ telmisartan/
7. Ada pasien stenosis mitral, pilihan diltiazem/ verapamil
terapinya?
PBMV/ mitral valve repair 18. Ada pasien hamil, sebelumnya sudah
hipertensi, masuk kriteria mana?
8. Ada pasien stenosis mitral, Hipertensi kronis/ gestasional/ preeklamsia
patofisiologinya?
Fibrosis dan penebalan daun katup 19. Ada pasien sinus bradikardia stabil tanpa
keluhan, on bisoprolol, rate 40x/menit,
terapi?
Stop bisoprolol lalu observasi/ lupa
20. Ada pasien saat lagi aktivitas
ekstremitasnya berubah warna, ada
decrescendo di left sternal border, kelainan
apa?
… mitral/ …. aorta/ VSD

21. Ada pasien infark inferior TD mepet, terapi?


Loading cairan, aspilet, clopidogrel,
heparinisasi/ ada yang ada nitratnya

22. Ada pasien laki-laki 47 tahun datang ke IGD


RS tipe C dengan nyeri dada onset 3 jam,
seperti tertindih, disertai keringat dingin.
EKG ST elevasi di V1-V4. Waktu untuk
transfer ke PCI center 3 jam. Tatalaksana
yang tepat?
Terapi fibrinolitik/ heparinisasi/ loading
aspilet dan clopidogrel/ terapi fibrinolitik
kemudian rujuk

23. Ada pasien COVID, sedang dirawat


kemudian sesak napas memberat, EKG
S1Q3T3, terapi?
Antikoagulan/ streptokinase/ lupa

24. Ada pasien AF kronis on dabigatran,


rencana kolonoskopi polipektomi, eGFR
lupa antara 30 atau 40, manajemen
perioperatifnya?
Dabigatran stop 24 jam/ 48 jam/ 72 jam,
perlu briding heparin/tidak
GINJAL HIPERTENSI (UB) A. Analisa gas darah
B. TTKG
C. Kalium urine
1. Laki 35 tahun datang membawa hasil USG 4 D. Volume urine 24 jam
bulan yang lalu: multiple batu di ginjal E.
tanpa hidronefrosis. Saat ini Ur normal, Cr 7. Wanita dengan hipertensi sdh dengan 4
normal, eGFR 115. Apakah diagnosis pasien macam obat, hyperhidrosis, palpitasi, nyeri
tsb? kepala. Patofisiologi dari kondisi pasien?
A. Acute on ckd post renal A. Tumor jinak medulla adrenal
B. CKD st 1 B. Adenoma adrenal yang memproduksi
C. AKI post renal kortisol
D. C. Tumor ganas medulla adrenal
E. Acute Kidney Disease D.
2. Pasien ke IGD dengan keluhan nyeri kepala E.
dan pandangan kabur, T: 220/110. 8. Pasien CKD ec DM nefropati, eGFR 30,
Tatalaksana yang tepat calcium: 8, phospat: 4.5. Bagaimana diet
A. Furosemide bolus pasien?
B. Clonidin bolus A. Diet rendah protein 0.8-1gr/kgBB,
C. Nicardipine drip pembatasan diet calcium
D. Nitrogliserin drip B. Diet rendah protein 0.6-8gr/kgBB,
E. pembatasan diet calcium
3. Wanita hamil dengan ALO, tatalaksana yang C. Diet rendah protein 0.4-6gr/kgBB,
tepat? pembatasan diet calcium
A. ACE + klonidin D. Diet rendah protein 0.8-1gr/kgBB,
B. Hydralazine + drip Nitrogliserin pembatasan diet fosfat
C. Spironolactone + ACE E. Diet rendah protein 0.6-0.8gr/kgBB,
D. ACE pembatasan diet fosfat
E. 9. Pasien CKD non HD eGFR 20. HB: 9.1.
4. Pasien dengan hematuria, proteinuria, AKI. Saturasi transferin 33%. Ferritin 530. Terapi
Gambaran biopsy: ada gambaran cresent. anemia pada pasien?
Diagnosis yang mungkin? A. Transfusi PRC
A. GN lesi minimal B. ESA
B. GN fokal segmental C. Iron dextran
C. GN membranosa D. Besi oral
D. GN membrano proliferative E.
E. AKI 10. Pasien CKD on HD. Takikardia +, HB 7.9.
5. Pasien covid mengalami azotemia dengan Saturasi transferrin 33%, ferritin 530.
gambaran UL: muddy brown cast. Bagaimana terapi anemia pada pasien?
Diagnosis? A. Transfusi PRC
A. Nefritis interstisial akut B. EPO 80-120unit/kgBB
B. Acute tubular necrosis C.
C. Nefritis interstisial kronis D.
D. CKD E.
E. Renal tubular acidosis 11. Pasien mual muntah dehidrasi. T: lupa, HR:
6. Pasien usia muda dengan hipertensi, 100an. UOP kurang. Na 120, K: lupa, Cl:
hipokalemia, pemeriksaan lanjutan apa lupa. Bagaimana tatalaksana hyponatremia
yang dikerjakan? pada pasien?
A. Cairan Na hipertonik, Na naik 5 meq D.
dlm 1 jam E.
B. Cairan Na hipertonik, Na naik 10 meq 17. Pasien dengan batu staghorn. Manakah
dlm 24 jam kemungkinan kandungan batu dari pasien?
C. Cairan Na hipertonik A. Batu kalsium oksalat
D. Cairan Na isotonic, Na naik 10 meq dlm B. Batu struvite
24 jam dengan kecepatan 0.5 meq/jam C. Batu asam urat
E. Cairan Na isotonic, Na 20 meq dalam 24 D. Batu kalsium fosfat
jam dengan kecepatan 1meq/jam E. A
12. Pasien batu ginjal di pole ginjal ukuran 18. Wanita hamil, sudah ada HT sebelumnya.
1.7mm, bagaimana tatalaksananya? Saat ini tensi 170/100, tidak ada keluhan.
A. ESWL UL: proteinuria -. Manakah diagnosis
B. Percutaneous litotripsi pasien?
C. Kalium sitrat A. Hipertensi superimposed preeklampsia
D. HCT B. HT gestasional
E. C. HT kronis
13. Pasien tensi 220/140. Keluhan nyeri kepala D. Preeklampsia
tanpa ada deficit neurologis. Bagaimana E.
tatalaksana? 19. Pasien hiperkalemia dengan PVC.
A. Tatalaksana awal?
B. A. Ca glukonas dan insulin dan dextrose
C. B. Furosemide
D. C. Forced diuretik
E. D.
14. Pasien lupus nefritis usia 25 tahun. E.
Bagaimana terapi? 20. Pasien hiperkalemia K: 7.7. Sudah dikoreksi
A. Steroid + AZA ca glukonas, insulin dan dextrose. K post
B. Steroid + CYC koreksi: 7.2. Bagaimana tatalaksana
C. Steroid + ACE selanjutnya?
D. Steroid + MMF A. Hemodialisa cito
E. Steroid + lupa B. Nebulisasi
15. Laki2 62 th sesak nafas dan BAK sedikit C.
sejak 2 hari yll. BAK 10 cc/12 jam, rhonki D.
basah halus bilateral, perut distended,
edem kedua tungkai. Hb 7 Ureum 206 Cr 6
phosphat 6.9 K 5.5 Na 135. CXR edem
pulmonum + efusi pleura. Manakah
tatalaksana awal yang paling tepat
A.
B. Hemodialisis cito
C.
D.
E. Hidrasi
16. Wanita hamil dengan hipertensi. Pilihan
terapinya?
A. Nifedipine (GITS)
B. Hydralazine
C. Ramipril
GASTROENTEROLOGI (UNAIR) menurun dalam 1 bulan terakhir, demam
namun tidak terlalu tinggi. Sejak 2 bulan
1. Laki-laki usai 31 tahun datang dengan yang lalu didiagnosa dengan uveitis anterior
keluhan nyeri ulu hati dan kembung sejak bilateral. Pemeriksan fisik tekanan darah
lebih kurang 5 bulan. Dari pemeriksan fisik 110/70 mmHg nadi 100x/m temeperatur
didapatkan nyeri epigastrium. Dari hasil 36,8. Abdomen didapatkan nyeri tekan
pemeriksaan EGD didapatkan mukosa kuadran kanan bawah, peristaltic
hiperemis dan erosi antrum gaster. Biopsi meningkat. Hb 9,5 g/dL, leukosit 10500,
antrum gaster didapatkan organisme trombosit 200.000. Feses kuning, lender,
Campilobacter like organism positif. Terapi lunak, darah samar positif, Entamoeba coli
pada pasien ini adalah (+)
a. PPI, Amoxicillin, Klaritromisin 7 hari Diagnosa pasien ini adalah
b. PPI, Metronidazole Amoxicillin 7 hari a. Irritable Bowel Disease
c. PPI, Amoxicillin Klaritromisin 14 hari b. Irritable Bowel Syndrome
d. PPI, Levofloxasin Metronidazole 14 hari c. Collitis pseudomembran
e. PPI, Bismuth, Klaritromisin 14 hari d. Ca kolorectal
e. Colitis infektif
2. Seorang laki-laki usia 56 tahun datang ke
poli dengan muntah darah segar 2 kali lebih
kurang ½ gelas sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat mengkonsumsi obat nyeri karena 4. Post tindakan ligase tindakan apa yang
sakit punggung beli sendiri 3 bulan terakhir. harus diberikan:
Pemeriksaan fisik tekanan darah 110/ 70 a. PPI bolus intravena 80mg dilanjutkan
mmHg, nadi 105 x/m, RR 20x/m, dengan continuous PPI 8mg/ jam
konjungtiva anemis. Hasil laboratorium selama 24 jam
menunjukkan Hb 9,3 g/dL, Leukosit 11.000, b. PPI bolus intravena 80mg dilanjutkan
Trombosit 198.000. Dari hasil pemeriksaan dengan continuous PPI 8mg/ jam
EGD didapatkan ulkus perdarahan selama 48 jam
merembes bagian antrum (Forrest IB). c. PPI bolus intravena 80mg dilanjutkan
Tatalaksana lanjutan setelah stabilisasi dengan continuous PPI 8mg/ jam
adalah selama 72 jam
a. Lanzoprazole intravena bolus d. Omeprazole 2x20mg po
dilanjutkan drip dan dilakukan e. Omeprazole 2x40mg intravena
endoskopi untuk pemasangan seperti
klip
b. Ocreotide 50ug dilanjutkan continuous 5. Tindakan apabila ditekumakn batu CBD 2
25ug/ jam cm dan didapatkan pelebaran CBD
c. Somatostatin 250ug dilanjutkan dengan a. Kolesistektomi laparotomy
drip 3ug/ 12 jam b. Kolesistektomi laparoskopi
d. Omeprazole 80 mg intravena bolus c. ERCP
dilanjutkan dengan oral d. Medikamentosa
e. Endoskopi klip saja e. ESWL

3. Seorang wanita usia 29 tahun rujukan poli 6. Wanita 41 tahun dengan keluhan badan
mata ke poli Penyakit Dalam dengan kuning 1 minggu. Pemeriksaan fisik: mata
keluhan nyeri penut kanan bawah 2 bulan ikterik. Hasil laboratorium: Bil T 6, Bil D 5,1,
terakhir. Keluhan BAB 4-5 kali dengan SGOT 84, SGPT 110, ALP 662. Hasil
lender tanpa disertai darah. Berat badan pemeriksaan USG: multiple batu pada
kandung empedu, namun CBD tidak 9. Wanita 42 tahun dengan keluhan perut
tervisualisasi. Pemeriksaan yang diusulkan… member dalam 2 minggu, penurunan berat
a. Serologi hepatitis badan, dan BAK seperti teh. Hasil
b. Terapi dengan antibiotic dan observasi laboratorium: Hb 8,5, Bil T 17, Bil D 14,32,
c. Serologi AMA SGOT 132, SGPT 89. Hasil USG: dilatasi
d. HIDA intrahepatic.
e. ERCP Kemungkinan diagnosis pada pasien…
a. Hepatoma
b. Kolelitiasis
7. Wanita 48 tahun dengan keluhan mual c. SH
muntah dan nyeri ulu hati 1 hari. Pasien d. Klatskin tumor
dengan riwayat diabetes tapi tidak berobat e. Adenoma ampulla vateri
teratur. Pemeriksaan fisik: BB 50 kg, TB 165
cm, t 38.5oC, murphy sign positif, Cullen sign
negative. Hasil laboratorium: leukosit 10. Wanita 57 tahun dengan keluhan diare 4
17.500, GDA 230, SGOT 150, SGPT 113, Bil T bulan, BAB hingga 4-5x dalam sehari. Hasil
4,5, Bil D 3,7, amilase 560, lipase 480. laboratorium: LED dan CRP normal, feses
Faktor risiko utama dari kondisi tersebut… lengkap didapatkan leukosit positif namun
a. Autoimun C. difficile negative. Pemeriksaan lanjutan
b. Gemuk yang dianjurkan…
c. Batu empedu a. CT scan abdomen dengan kontras
d. Hiperglikemia b. Kolonoskopi dan biopsy
e. Hipertrigliserida c. USG
d. Barium enema
e. MRI abdomen
8. Laki-laki 59 tahun dengan keluhan diare
kronis hendak dilakukan kolonoskopi.
Dalam screening didapatkan Sars-Cov2 11. Pasien dengan COVID-19, memiliki riwayat
positif. Dalam perawatan hari ke-17 pasien penyakit IBD dan selama ini rutin
mengeluhkan sesak, demam, dan batuk. mengonsumsi prednisone 40 mg, 5-ASA,
Pemeriksaan fisik: TD 100/70 HR 96 RR 26 dan infliximab. Bagaimana tatalaksana IBD
t38, SpO2 96% (nasal kanul 4 lpm), pada pasien…
didapatkan ronchi basah kasar paru kanan. a. Hentikan 5-ASA, lanjutkan prednisone
Hasil laboratorium: Hb 14, WBC 16300. dan infliximab
b. Lanjutkan 5-ASA, tapering off
prednisone, tunda infliximab
ditunjukkan Foto thorax -> kesan infiltrate c. Hentikan 5-ASA dan infliximab, tapering
di paru kanan of prednisone
d. Hentikan 5-ASA, prednisone, dan
infliximab
Terapi yang tepat untuk pasien… e. Lanjutkan 5-ASA, prednisone, dan
a. Favipravir infliximab
b. Ceftriaxone
c. Remdesivir 12. Laki-laki 32 tahun dengan keluhan kembung
d. Azitromicin dan begah post operasi ca ovarium 4 hari
e. Levofloxacine yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
meteorismus.
Hasil laboratorium: Hb 10, WBC 8500,
kalium 2,8, natrium 144.

- Ditunjukkan ada foto BOF -

Kemungkinan diagnosis pada pasien:


a. Ileus paralitik karena hypokalemia
b. Ileus paralitik karena post operasi
c. Ileus obstruktif
d. Perforasi
e. ?
HEMATOONKOLOGI MEDIK (UNHAS) D. Coombs test
E. G6PD eritrosit
1. perempuan 56 tahun d ke poliklinik dengan
keluhan benjolan di payudara kanan yak 2
buah dengan ukuran diameter 4 cm dan 4. perempuan 57 tahun datang keluhan
diameter +3 cm. sudah tidak menstruasi mudah lelah, lesu, mudahi muncul memar
sejak 1 tahun yang lalu. estrogen receptor pada kedua tungkal bawah. Demam dan BB
(+) dan HER2 negatif. Tidak ada metastasis, turun Pemeriksaan fisik menunjukkan
tatalaksana konjangtiva anemis, petekie dan hematoma
A. Kemoterapi, mastektomi, radioterapi + hormonal pada kedua ekstremitas. p. Hasil
terapi laboratorium menunjukkan Hb 6 g/dL,
hematokrit 18%, retikulosit 0,3%, leukosit
B. Mastektomi, kemoterapi, radioterapi + hormonal 3.300/ML, hitung jenis 0/0/0/30/60/10,
terapi trombosit 70.000/uL, albumin 3,2 g/dL,
globulin 3,5 g/d. Rencana diagnostik :
C. Kemoterapi, mastektomi, hormonal terapi A. Sitomorfologi dan hislopatologi sumsum
D. Mastektomi, kemoterapi, hormonal terapi tulang
B. Histopatologi dan imunohistokimla sumsum
E. Mastektomi, radiasi, hormonal terapi tulang
C. Sitomorfologi dan imunofenotiping sumsum
tulang
2. perempuan 30 tahun post partus. riwayat D. Sitomorfologi, imunofenotiping,
keguguran sebanyak 4x. penggunaan sitogenetika, dan histopatologi sumsum
heparin subkutan. Lab Hb 13 g/dL, leukosit tulang
7.000/pL, trombosit 240.000/pL, lupus E. Sitomorfologi, imunofenotiping,
antikoagulan positif, tatalaksa silogenetika sumsum tulang, dan flow
A. Menghentikan heparin cytometry CD55 dan CD59
B. Mengganti heparin dengan aspirin
C. Mengganti heparin dengan warfarin
D. Melanjulkan terapi heparin jangka panjang 5. oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan
E. Melanjulkan heparin subkutan sampal 6 sesak naps memberat sejak 1 har yang lalu.
minggu pasca partus Satu minggu sebelumnya pasien mengeluh
penciuman berkurang dan demam. Hasil
swab RT SARS-CoV-2 positif. adaran
3. perempuan 28 tahun datang ke polklinik
compos mentis, ,napas 28 x/menit, f,
dengan keluhan mudah lelah sejak 1 bulan
saturasi O, 97% dengan oksigen 3 liter
yang lalu. Pasien juga mengeluh berdebar
nasal. Gds 320 mg/dL dan D-dimer 1.850
dan sesak napas bilia beraktivitas. sklera
ug/L. Hasil CT scan GGO Terapi anti
ikterik dan tidak didapalkan
koagulan yang paling tepat untuk kasus ini
hepatospienomegall. Lab Hb 7,8 g/dL,
adalah:
hematokrit 22%, retikulosit 5,2%, leukosit 7
A. Rivaroxaban 1x10 mg
200/pL., trombosit 280.000/pL., MCV/ 90 fl,
B. Fondaparinux 2x5 mg
bilirubin total 4,6 mg/dL dan bilirubin
C. Enoxaparin 1x4.000 IU
indirek 3,8 mg/dL. Pasien mendapatikan
D. Warfarin 1X2 mg per oral dengan target INR
lerapi prednison 4x4 tablet baru sehari.
2-3
Pemeriksaan selanjutnya:
E. Heparin 10.000 |U/24 jam dengan target
A. ANA
APTT 1,5-2,5 kali kontrol
B. Analisis Ho
C. Anti DsDNA
6. perempuan 45 tahun datang ke IGD karena 8. laki-laki 50 tahun ke poli dengan tungkai
keluhan batuk dan sesak napas sejak 3 hari bawah kanan yang bengkak namun tidak
sebelum masuk rumah sakil.komorbid HT. terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. tungkai
Pemeriksaan awal PR SARS-CoV-2 positif bawah kanan edema dan kemerahan mulai
dengan hasil CT scan berupa opasitas di dari pedis sampai kruris. Hasil laboratorium
basal kedua paru. Pasien perburukan dan menunjukkan Hb 18,5 mg/dLm hematokrit
mendapat (UFH) 2x5000 IU subkutan. 55%, leukosit 9.000/uL, trombisit 470.00/ul,
Selanjutnya DVT, UFH kontinus selama 1 MCV 89 fl, MCH 30 pg, dan D-Dimer 3400
minggu dengan target APTT 1,5-2,5 kali ug/L, diagnosis
kontrol. Kondisi saat ini sudah membaik, a. Selulitis
tekanan darah 135/70 mmHg, berat badan b. Lymph edema
42 kg, lain-/ain dalam batas normal. Hasil c. Insufisiensi vena
laboratorium menunjukkan Hb 12,3 g/dL., d. Kista baker pecah
leukosit 7.500/uL, trombosit 310.000/uL e. Thrombosis vena dalam
ureum 35 mg/dL, kreatinin 1 mg/aL. terapi
anti koagulan Rawat jalan:
A. Rivaroxaban 1x20 mg 9. perempuan 17 tahun lemas dirasakan
B. Dabigatran 1x150 mg sejak1 bulan riwayat transfuse perut juga
C. Edoxaban 1x30 mg dirasakan membesar dan pasien merasa
D. Apixaban 1x10 mg cepat kenyang bila makan, dan mata
E. Warfarin 1x2 mg kadang-kadang tampak kuning. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
7.
laki-laki 72 tahun AF konsumsi dabigatran anemis, splenomegaly schuffner 3. Hasil Lab
75 mg selama 6 bulan. Pasien riw stroke, Hb 5.8 g/dL, MCV 58 fl MCH 15 pg, RBC
HT, DM. rencana kolonoskopi dan 4.8x106, WBC 7.800, PLT 230.000, ADT
polipeptomi, tekanan darah 130/70 mmhg, eritrosit hipokrom mikrositer. Pada
frekuensi nadi Hasil lab Hb 11,2 gr/dL, pemeriksaan Hb elektoforesis didapatkan
leukosit 8.800 uL, trombosit 220.000 uL, HbA 75%, HbF 22% dan HbA2 3%
ureum 42 mg/dL, kreatinin 1,9 mg/dL, eGFR Patofisiologi :
28 ml/min/1,73 m2 a. Defek dari rantai globin alfa
Tatalaksana perioperative pada pasien di atas b. Adanya HbF yang persisten
adalah c. Adanya peningkatan kadar HbS
d. Adanya mutasi pada gen globin pada
a. Dabigartran diteruskan sampai 24 jam kromosom 11
sebelum operasi e. jumlah globin gamma yang meningkat
b. Dabigatran diteruskan sampai 48 jam membentuk tetramer
sebelum operasi
c. Dabigatran diteruskan sampai 72 jam
sebelum operasi 10. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke
d. Dabigatran diteruskan sampai 48 jam polikinik dengan keluhan perut sebelah kiri
sebelum operasi + bridging antikoagulan terasa membesar sejak 3 bulan. limpa
intravena Schuffner IV. leukosit 78.000/pL, BCR-ABL.
e. Dabigatran diteruskan sampai 72 jam Terapi yang paling tepar diberikan pada
sebelum operasi + bridging antikoagulan pasien ini adalah:
intravena a. Imatinib mesilat 1x600 mg
b. Imatinib mesilal 1x400 mg
c. Hidroksiurea 3x500 mg
d. Hidroksiurea 2x500 mg
e. Nilotinib 2x200 mg

11. laki-laki 35 tahun keluhan lemas dan mudah


lelah sejak 1 bulan yang lalu. mata terihat
kuning dan urin pasien tampak kemerahan
pada pagi hari yang dirasakan sejak 3 bulan
terakhir. limfa Schuffner 2. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 7 g/dL,
trombosit 110.000/pL. bilirubin total 3,8
mg/dL, bilirubin direk 1,2 mg/dL, dan
blirubin inderek 2,6 mg/dL., Pemeriksaan
penunjang?
a. Analisa Hb
b. Coombs test
c. G6PD eritrosit
d. Flow cytometry CD55 dan CD59 darah
tepi
e. Flow cytometry CD55 dan C059 dari
aspirasi sumsum tulang
ENDOKRIN (UNAND) riwayat polyuria, tetapi usahanya untuk diet
dan berolah raga gagal. BMI 30 kg/m2. Obat
1. Seorang pasien laki-laki, 44 tahun yang dapat direkomendasikan pada pasien
(ditampilkan foto dengan gambaran striae tersebut adalah:
ungu kemerahan), datang dengan TD 80/60, A. Sulfonil urea dan DPP IV inhibitor
HR 120x/menit regular, pengisian kurang, B. Sulfonylurea dan GLP-1 agonist
pasien sering membel jamu-jamuan. Apa C. Metformin dan SGLT-2 Inhibitor
tatalaksana segera yang perlu diberikan D. Penghambat glukosidase a + Metformin
pada pasien ini? E. Pioglitazone + DPP IV inhibitor
a. Vasopressor dan steroid intravena
b. Resusitasi cairan dan steroid intravena 6. Laki-laki usia 63 tahun dibawa ke UGD
c. Resusitasi cairan dan vasopressor dengan kondisi gelisah dan sesak napas
yang dirasakan mendadak sejak 12 jam
2. Pasien dengan klinis moon face, buffalo sebelum datang ke RS. Seminggu terakhir,
hump (+), striae (+). Pemeriksaan apa yang pasien dikatakan memiliki keluhan batuk
dapat digunakan untuk menegakkan berdahak, demam naik turun dan nafsu
diagnosis? makan menurun. Pasien dengan riw DM
a. Dexamethason suppression test (DST) sejak 5 tahun terakhir namun tidak berobat
b. ACTH teratur. Dari pemeriksaan didapatkan TD
c. Cosynthropin test 100/60 mmHg, nadi 100x/menit, RR
30x/menit, suhu axilla 37,5 derajat celcius.
3. Pasien dikenal PPOK dalam terapi rutin, Terdapat nafas kussmaul, ronkhi kasar di
namun menghentikan terapi sendiri. Pasien lapangan paru sebelah kanan. Hasil lab
saat ini datang dengan penurunan didapatkan WBC 13.4000, Hb 11,2, PLT
kesadaran, hipotensi, hyponatremia, 220.000, GDS 438, Natrium 139, Kalium 3,5,
hipoglikemia (klinis krisis adrenal), apa BUN 55, SC 1,1, urinalisis : glukosa +3, keton
tatalaksana? +3, AGD : pH 7,15, HCO3 9. Pasien telah
a. Hydrocortisone 100 mg bolus iv, diberikan tatalaksana cairan dan insulin.
selanjutnya 100 mg tiap 6 jam Manakah dibawah ini tatalaksana
b. Hydrocortisone 50 mg bolus iv, berikutnya yang tepat kepada pasien ?
selanjutnya 50 mg tiap 6 jam a. Pemberian Bikarbonat
b. Pemberian rumatan Kalium
4. Pasien datang dengan keluhan berdebar- c. Pemberian obat hipertensi
debar, berkeringat banyak, sakit kepala dan d. Pemberian Bikarbonat + OAD
sudah dikenal hipertensi dengan terapi 3 e. Transfusi PRC
macam obat antihipertensi. Apa
pathogenesis pada kasus ini? 7. Seorang laki-laki berusia 46 tahun memiliki
a. Tumor jinak di medulla adrenal riwayat diabetes melitus tipe II selama 4
b. Tumor ganas di medulla adrenal tahun datang untuk periksa ke dokter. Data
c. Adenoma adrenal yang memproduksi lab HbA1C 7 %, GDP 168 mg/dl, dan GD2JPP
kortisol 210 mg/dl. Yang menjadi dasar patofisiologi
penyakit pasien di atas adalah :
5. Seorang laki-laki berusia 46 tahun memiliki a. Ketidak mampuan insulin memasukkan
riwayat diabetes melitus tipe II selama 4 glukosa ke dalam sel
tahun datang untuk periksa ke dokter. b. Kerusakan sel beta pankreas oleh karena
Pasien memiliki riwayat infark miokard. autoimun
Data lab HbA1C 7 %, GDP 168 mg/dl, dan c. Peningkatan hormon contraregulator
GD2JPP 220 mg/dl. Pasien tidak memiliki insulin
d. Ketidak mampuan insulin memasukkan 3,5, BUN 55, SC 1,1, urinalisis : glukosa +3,
glukosa ke dalam sel dan berkurangnya keton -, AGD : pH 7,45, HCO3 22. Apakah
produksi insulin oleh sel beta diagnosis pada pasien ini ?
a. Ketoasidosis diabetikum
8. Seorang pasien laki – laki berusia 56 tahun, b. Diabetes melitus tipe 2
telah dikenal menderita DMT2 sejak 20 c. Chronic kidney disease
tahun yang lalu, datang dengan keluhan d. Hiperglikemia reaktif
terasa kebas pada kedua tungkai, pada e. hyperosmolar hyperglicemia state
pemeriksaan fisik didapatkan atrofi pada
otot tungkai, pulsasi arteri dorsalis pedis 11. Pasien sebelumnya tidak dikenal DM.
teraba, produksi keringat berkurang dan Ditanyakan tentang pemberian steroid dan
pertumbuhan rambut pada lengan dan insulin pada pasien covid 19 derajat berat.
tungkai berkurang, manakah kelainan yang a. Steroid dilanjutkan, OAD ganti dengan
terkait neuropati diabetik yang terdapat insulin basal koreksi
pada pasien ini : b. Steroid dilanjutkan, OAD ganti dengan
a. Otonom, sensoris dan PAD insulin basal bolus
b. Otonon, sensoris, motorik c. Steroid dilanjutkan, Metformin
c. Sensorik, motorik, PAD ditambahkan Sulfonilurea
d. Motorik, sensorik, PAD d. Steroid dihentikan, OAD ganti insulin
e. Otonom, motorik, PAD e. Steroid dihentikan, Metformin ditambahkan
Sulfonilurea
9. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dikenal
menderita penyakit jantung dan DMT2. 12. Perempuan 65th, palpitasi sejak 1 bln, riw
Pasien sebelumnya sudah mendapat terapi gondok sejak 10th, pemfis normal, BB/TB: 160 cm
metformin dan acarbose tetapi gula darah 50kg, struma mulitinodusa, TRAb negatif, tremor
tidak terkontrol. Dari pemeriksaan halus pada tangan (+). Diagnosis?
laboratorium didapatkan kreatinin 46. A. Plummer disease
Terapi tambahan yang paling tepat diberikan B. Adenoma tiroid
pada pasien ini adalah. C. Tiroiditis subakut
a. DPP4 inhibitor D. Tirotoksikosis
b. SGLT2-inhibitor E. Grave disease
c. Sulfonilurea
d. Insulin 13. Perempuan 20-an tahun, hamil 6 minggu,
e. Pioglitazon pemfis normal, nadi reguler, eksoftalmus, TSH
rendah, fT4 tinggi. Apa terapi yang diberikan?
10. Laki-laki usia 63 tahun dibawa ke UGD A. PTU 3x100 mg
dengan kondisi gelisah dan sesak napas B. Metimazol 1x30 mg
yang dirasakan mendadak sejak 12 jam C. Carbimazol 1x20 mg
sebelum datang ke RS. Seminggu terakhir, D. Tiroidektomi
pasien dikatakan memiliki keluhan batuk E. Ablasi
berdahak, demam naik turun dan nafsu
makan menurun. Pasien dengan riw DM 14. Pasien perempuan sudah dikenal graves, sudah
sejak 5 tahun terakhir namun tidak berobat rutin minum obat metimazol dan propanolol,
teratur. Dari pemeriksaan didapatkan TD keluhan kedua mata nyeri dan semakin membesar,
100/60 mmHg, nadi 100x/menit, RR palpiitasi, berkeringat masih ada. tsh dan ft4 normal
30x/menit, suhu axilla 37,5 derajat celcius. (gambar eksoftalmus), apa tatalaksana?
Hasil lab didapatkan WBC 13.4000, Hb 11,2, A. Operasi dekompresi mata
PLT 220.000, GDS 720, Natrium 159, Kalium B. Radioterapi mata dg lens sparing
C. Radioterapi dg iodine radioaktif BMD dengan kesan osteoporosis (T score <-2,5).
D. Naikkan dosis metimazol Apa pathogenesis pada kasus ini?
E. Kortikosteroid pulse intravena
A. Aktivasi osteoclast
15. Pasien perempuan keluhan nyeri leher bagian B. Aktivasi osteoblast
anterior, berdebar-debar, leher ada pembengkakan
yang ikut bergerak saat menelan. Dari pemeriksaan
fisik dijumpai tiroid teraba hangat, kemerahan dan
nyeri. Keluhan tirotoksikosis sebelumnya tidak ada.
Pemfis lain normal, TSH turun sedikit, apa
diagnosis?
A. Tiroiditis subakut
B. Tiroiditis Hashimoto
C. Graves disease
D. Tirotoksikosis
E. Tiroiditis supurativa

16. Wanita hamil trimester pertama, keluhan


hipertiroid, TSH turun sedikit, fT4 normal, beta HCG
20.000, diagnosis?
A. Transient gestational hyperthyroid
B. Graves disease
C. Tiroiditis
D. Mola hidatidosa

17. Perempuan, nyeri di leher, berdebar-debar dan


gejala tirotoksik lainnya, riwayat covid tapi swab
sudah negatif, FT4 tinggi, TSH rendah, riw penyakit
tiroid sebelumnya tidak ada, apa terapi?
A. Metimazol, aspirin
B. Lugol
C. Ibuprofen, propranolol
D. Karbimazol
E. PTU

18. Seorang lansia, Wanita, sering menggigil


kedinginan, kulit kering, dan muka sembab. Pasien
juga mengeluh sulit BAB. Pemeriksaan anjuran?
A. TSH, anti TPO
B. TSH, USG Abdomen
C. FT4, USG Abdomen
D. Ro thorak

19. Seorang pasien dengan riwayat pemakaian


steroid jangka panjang. Lalu dilihatkan gambaran
PSIKOSOMATIS (USK) 5. Sindroma lelah kronik, sudah diberikan psiko
terapi, ditanya terapi lain
1. Seorang wanita 38 tahun datang dengan a. ??
keluhan perasaan lelah terus menerus. Pasien b. Ansiolitik+antidepresan
adalah seorang ibu rumah tangga dengan 4 c. ??
anak, mengurus anak-anak dan pekerjaan d. Latihan fisik, anti depresan,
rumah tangga sendiri tanpa bantuan orang lain. pengaturan diet
Sudah 1 tahun ini pasien cerai dengan
suaminya. Rasa lelah tidak hilang sepenuhnya 6. Seorang perempuan 41 tahun datang kontrol
dengan beristirahat. Pasien juga mengeluh kepoliklinik dengan keluhan tidur sering
badan pegal-pegal, nyeri persendian, kadang- terbangun malam dan sulit untuk tidur kembali,
kadang disertai demam tidak tinggi, sakit dan pasien selalu terbangun dengan perasaan
kepala, sulit tidur, dan rasa tidak nyaman di tidak enak. Kondisi pasien mengarah ke depresi
tenggorokan. Pada pemeriksaan fisik tanda vital a. Gangguan Tidur Primer
baik, tampak faringitis non eksudatif dan teraba b. Gangguan Tidur Sekunder
pembesaran limfonodi di cervical anterior dan c. Parasomnia
aksilaris diameter 1 cm, tidak nyeri. etiologi dan d. Gangguan tiduryangbermodifikasi
patogenesis yang diduga mendasari terjadinya e. Narkolepsi
penyakit ini adalah :
a. Penurunan corticotropin releasing
hormone 7. Seorang perempuan berusia 35 tahun
b. Peningkatan imunoglobulin datang berobat ke Poli Penyakit Dalam
c. Peningkatan Aktivitas Sel Natural Killer dengan keluhan batuk disertai sesak hilang
d. Gangguan mental organik timbul sejak 3 bulan yang lalu. Tiga bulan
e. Infeksi jamur akut yang lalu teman pasien meninggal di rumah
sakit karena batuk darah. Pasien sudah
berobat ke dokter spesialis penyaki tdalam
2. Pasien dg mual, muntah ya, nadi normal, dan dikatakan tidak ada kelainan yang
tekanan darah normal. ditanya keseimbangan bermakna. Terapi?
vegetatifnya. a. Ramelteon
a. Hipertnonik parasimpatis... b. Buspiron
b. Hipertonik parasimpatis... c. Zolpidem
c. Hipertonik simpatis.. d. Alprazolam
d. Hipertonik simpatis... e. Amitriptilin
e. Hipertonik simpatis....

3. Fibromialgia, nyeri di beberapa titik tubuh,


dengan depresi, sulit tidur dan cepat terbangun. 8. Pasien Wanita 40 th mengeluh nyeri dan
Penatalaksanaan yang tepat kaku pada otot pundak dan sendi
a. ?? ekstremitas yang dirasakan berganti-
b. Antidepresan + Elektromiografi ganti. Pasien juga merasakan lelah yang
c. ?? tidak membaik dengan istirahat. Beberapa
d. ?? hari terakhir pasien juga tidak bersemangat
e. ?? melakukan aktivitas sehari-hari dan hanya
berdiam diri di rumah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD. 130/80 N. 89 RR. 18 Tax.
4. Kasus IBS, ditanya terapi 37, terdapat pembesaran KGB leher bilateral
a. CBT + ani depresan tidak disertai nyeri. Penatalaksanaan yang
paling tepat adalah
A. Buspiron + tramadol C. Siklotimia
B. Sertalin + pregabalin D. Distemia
C. Alprazolam + ibuprofen E. Gangguan panik
D. Diazepam + Neurobion
E. Paracetamol + Codein 12. Seorang wanita, 34 tahun, datang ke poliklinik
Psikosomatik dengan keluhan nyeri ulu hati,
9. Pasien Wanita 45 tahun bekerja keluhan sudah berlangsung selama 7 bulan
perusahaan ternama. Pasien merasa disertai kecemasan yang terus menerus,
mudah marah, pusing, mudah lelah sejak 2 mengambang, tenggorokan terasa mengganjal.
tahun yang lalu. Pasien dituntut untuk Penderita sulit jatuh tidur, sulit konsentrasi,
memenuhi target harian yang ditentukan sulit untuk dapat beristirahat dan mudah lelah.
oleh perusahaan. Gangguan pada pasien Pada pemeriksaan fisik tidak diketemukan
tersebut adalah : bilateral tidak disertai kelainan. Diagnosis axis I yang paling mungkin
nyeri. Diagnosis ? pada kasus ini adalah:{
a. Panik A. Depresi minor
b. Depresi B. Serangan panik
c. Phobia C. Agoraphobia
d. Gangguan cemas menyeluruh D. Gangguan obsessif kompulsif
e. Campuran ansietas dan depresi E. Gangguan cemas menyeluruh

10. Pasien Pasien 32 tahun, datang dengan 13. Pasien dengan keluhan nyeri perut kanan,
keluhan diare berulang. Diare kadang diare, membaik dengan BAB. Soal ke IBS,
disertai dengan nyeri perut yang membaik ditanya pemeriksaan selanjutnya?
setelah BAB. Pasien memiliki target kerja di a. USG abdomen
perusahaannya? b. Kolonoskopi dengan biopsi
a. GABA c. Barium enema
b. Dopamin
c. Serotonin 14. Seorang wanita 38 tahun datang berobat ke
d. Acetilkolin poliklinik dengan keluhan sering merasa letih
e. Epinephrine yang hilang timbul kurang lebih 7 bulan. Rasa
letih timbul terutama saat pasien bekerja. Tidak
11. Seorang wanita, 23 tahun, datang ke poliklinik hilang di saat beristirahat. Pasien adalah
dengan keluhan mudah lelah sejak 1 tahun yang seorang petugas kesehatan di salah satu Rumah
lalu. Penderita tidak punya keinginan lagi untuk Sakit dan sering mendapat shift malam.
melakukan kegiatan yang pernah disenanginya Terkadang pasien merasa demam tidak tinggi,
dan lebih senang mengurung diri dikamar. tenggorokan terasa sakit, kering, nyeri sendi
Pasien mudah terbangun di malam hari dan dan akhir-akhir ini nafsu makan berkurang.
sulit tertidur kembali Penderita merasa bersalah Hingga dalam 1 bulan terakhir pasien sudah
sejak kematian ayahnya satu tahun yang lalu, berobat ke dokter sempat mendapatkan
penderita merasa tidak dapat menjaga ayahnya. antibiotika namun tidak ditemukan kelainan
Penderita sulit konsentrasi, berat badan turun nyata pada pemeriksaan. Diagnosis yang tepat
15 kg selama satu tahun terakhir. Pemeriksaan untuk kasus ini adalah:
fisik didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, A. Depresi
nadi 80 x/menit, respirasi 18 x/menit, suhu B. Gangguan cemas dan depresi
36,8°c. Dari data tersebut di atas diagnosis aksis C. Ansietas menyeluruh
I adalah: D. Chronic Fatigue Syndrome
A. Depresi mayor E. Fibromialgia
B. Depresi minor
PULMONOLOGI (UGM) b. Naikkan dosis ICS LABA
C. Ganti saba
Covid derajat sedang, RR 24 SpO2 93/94. D Dimer D. Lupa
1530. Pilihan antikoagulan E. Lupa
A. Rivaroksaban 1x10mg
B. Enoxaparin 4000iu/24 jam B20 cd4 <200, batuk/sesak, po2 50an. Ro thorax:
C. Warfarin, evaluasi inr kayak tb miler atau PCP. Pemeriksaan penunjang
D. Heparin 10000iu/24 jam, evaluasi aptt A. Gene expert
B. Pcr pcp
Covid sesak memberat, on Hfnc AGD: ARDS procal C. Kultur
<0.5 CRP 150 an. Sudah mendapat antikoagulan, D. BTA
remdesivir, steroid. Apakah tambahan terapi yg
diberikan Riwayat covid (swab antigen positif) sudah isolasi
A. Antibiotik mandiri, belum pernah swab pcr, saat ini tidak ada
B. Tocilizumab keluhan beberapa bulan kemudian datang
C. IVIG konsultasi bawa hasil Swab PCR dengan nilai CT
D. value 37an. Langkah selanjutnya
E. Pilihannya lupa,,, kayaknya ada :
A. Whole genome sequencing & diterapi
COVID dengan CKD HD rutin, penkes evaluasi AGD antivirus
memberat P/F <100 selama 4 jam, tindakan B. whole genome sequencing & tidak diterapi
selanjutnya: C. tidak perlu diperiksa, langsung diterapi
a. Ventilator mekanik D. tidak usah apa-apain
b. NIV
c. ECMO Tidak ada keluhan, kontak erat dengan teman covid
d. konfirm, langkah selanjutnya
e. A. swab PCR
B. swab PCR dan CT Thorax low dose
Pasien perawatan hari ke-4, demam, batuk, foto C. Foto Thorax
thorax ada infiltrat baru, pilihan antibiotiknya apa? D. Antibiotik
a. Levofloxacine
b. Cefepime + Ciprofloxacine Demam 5 hari suami satpam RS, RR 32, Spo2 93
c. Piperasilin Tazobactam lupa A. PDP gejala berat, Terapi sesuai COVID
d. lupa B. PDP ringan, terapi sesuai covid
e. lupa C. Suspek berat, tunggu hasil swab
D. suspek ringan tunggu hasil swab
Pasien covid selama perawatan dapat UFH drip, E. probable berat, tunggu hasil swab
pasien klinis membaik dan mau pulang D Dimer
masih tinggi , pilihan antikoagulan pulang Pasien PPOK gold D. Keluhan masih sesak, biasa
a. Rivaroxaban terapi dengan minum teofilin sendiri. Tahun lalu
B. Apixaban riwayat mondok eksasebasi 2x, skor Cat >10. Fev1
C. Dabigatran 34%. Klasifikasi terapi?
D. Warfarin A. Gold A
E. Ufh.. B. Gold B
C. Gold C
Pasien asma, sudah pakai ICS laba lowdose, tapi D. Gold D
sesak kalau olahraga selanjutnya
a. Lanjutkan
Gejala PPOK test post bronkodilator naik <12%. Pasien pekerja pabrik roti, sesak tiap kali bekerja,
Rutin minum Teofilin, namun saat ini sesak dan membaik setelah pulang kerja atau saat libur
spO2 88%. Eosinofil 200pilihan terapi A. Baker asma
A. Antihistamin B. Pneumonitis polutan
B. Formoterol C. COPD
C. Leflomilast
D. Fluticason+Formoterol Pasien TB MDR dengan CKD. Pertanyaan dosis
E. Steroid IV Moxifloxacyn:
A. 200mg/24 jam
Covid hamil pilihan antivirusnya apa B. 400mg/24 jam
A. oseltamivir C. 400mg/ 2 hari
B. favipiravir D. 200mg/ 2 hari
C. remdesivir
D. alluvia Pasien sesak memberat, suara paru kanan
menghilang, perkusi hipersonor, trakhea bergeser.
Pasien covid berat, sgot sgpt 5x uln, antivirus yang Tindakan pertama
diberikan A. Neddle aspirasi
A. Remdesivir loading 200 mg lanjut 100 mg/hari B. Torakosentesis
B. Favipiravir loading 2x1600 mg lanjut 2x600 mg C. WSD
C. Remdesivir tanpa loading 100 mg D. Foto thorax
D. Favipiravir tanpa loading 600 mg

Covid post perawatan ICU sudah perbaikan, swab


evaluasi negatif. 3 hari setelah pindah ruang pasien
kembali sesak nafas. Namun disertai demam.
Kecurigaan diagnosis: (infeksi jamur) pilihan
jawaban Aspergilossis, voriconazole, fluconazol,
mycamin..................

Pasien dengan Gene xpert TB dan hiv. Sesak


desaturasi. rontgen jelek. Diagnosis
A. histoplasmosis
B. TB
C. PCP

Regimen OAT pd CKD HD rutin


A. R 300mg, INH, Z dan E 3x/minggu
B. R 450mg, INH, Z dan E 3x/minggu
C. R 3x/minggu, INH, Z, E fulldose
D. R dan H 3x/minggu. Z dan E tiap hari

Pasien TB dengan Hepatitis OT PT naik 3 kali lipat .


Apakah regimen OAT untuk pasien tsrsebut?
A. 2RHES/6RH
B. 2 HE / 6 HES
C. 6-24 SEQ
D. 10 RHE
TROPMED (UNDIP) d. tocilizumab
1. Wanita hamil 24 minggu tubex +6 obatnya : e. lupa
a. ceftriaxon 3 gr, 8. Pasien mau vaksin oangrtua lupa riwayat
b. norfloksasin vaksin.pemeriksaan awal untuk menentukan
c. cipro vaksinasi hepatitis B?
d. kotrimoksazol a. Anti hbs, hbs ag, anti hbc
e. levofloksascin b. Hbeag, hbsag, antihbe
2. Satpam RS dengan demam, sesak Rr 30 kali, dan c. Hbvdna, igm antihbc
rontgen pneumonia : d. Lupa
a. Probable covid tata laksana tunggu hasil e. lupa
swab 9. Malaria pada ibu hamil24 minggu, terapi yang
b. Pasien dalam pengawasan tata laksana tepat:
sesuai covid berat a. DHP 3 hari, lanjut ACT
c. Suspek covid tata laksana tunggu hasil b. DHP 3 hari
swab c. DHP 3 hari lanjut AZT+primakuin
d. Pasien dalam pengawasan, rawat jalan d. Lupa
e. lupa e. lupa
3. Ditemukan hipnozoit dengan inti melebar / 10. Pasien demam, rumple leed (+) tatalaksana
enlarge..obatnya apa? awal ku baik, :
a. DHP a. cairan kristaloid
b. AZT b. Koloid
c. lupa c.
4. Kasus confirm, riw dvt riw penggunaan 11. HIV hamil suami meninggal 3 tahun yang lalu,
enoxaparin saat dirawat, pasien akan rawat tatalaksana:
jalan apakah rekomendasi anda: a. teno, lami, efavirens
a. Ribaroxaban10 dalam hari b. zidovudin, lamivudin,tenofovir
b. tidak diberikan obat c. dolugletavir, tenofovir, nevirapin
c. warfarin d. lupa
d. enoxaparin e. lupa
e. rivaroksaban selam 2-3 minggu (lupa) 12. Pasien post vaksin mRNA, nyeri dada, EKG ST
5. mahasiswa Temen kost nya dirawat krn covid, elevasi hampir semua lead, Diagnosa:
saat ini demam infiltrat paru, ku baik. Langkah a. Miokarditis
selanjutnya adalah: b. STEMI
a. swab pcr c. Pericarditis
b. Swab antigen d. Lupa
c. Rawat inap 13. Pasien malaria sudah diobati sebulan lalu,
d. lupa datang dengan pemeriksaan darah tepi (+)
6. Pasien post covid sejak 6 bulan lalu lemas terus skhizoid . terapi:
menerus, gampang lelah, diagnosanya: a. DHP+primakuin 14 hari
a. GAD b. DHP +primakuin 7 hari
b. Depresi c. ACT 14 hari
c. Sindrome lelah kronik? d. ACT +primakuin 28 hari
d. lupa e. Lupa
7. Pilihan obat antivirus pasien dengan demam RR 14. Pasien dengan HIV, meningitis gambaran msct
26 x: ring ehnacement, terapi:
a. favipiravir a. Primetamin+klindamisin
b. remdesivir b. Kotrimoksazol +pirimetamin
c. deksametason c. Vorikonazol’
d. Amfoterisin B
e. lupa
15. pasien covid confirmed terapi dg remdesivir,
enoksaparin, deksa metasonsaat ini perawatan
H10 pasien perburukan, demam, infiltrat
bertambah. , crp tinggi, procalsitonin 0,2 lekosit
9800, terapi yang sesuai :
a. tocilizumab
b. enoxaparin
c. deksametason
d. remdesivir
e. meropenem
16. pasien HIV dengan gambaran foto thorak
infiltrat difus CD 4 58, pemeriksaan yang anda
sarankan:
a. pcr pcp
b. galaktomanan
c. msct
d. lupa
17. pasien 46 tahun sehat mau ke johanesburg.
Bertanya vaksin apa yang diperlukan. Pasien
dalam pengobatan hepatitis B. Vaksinasi yang
anda sarankan :
a. yellow fever, hepa A,lupa
b. yellow fever, hep B, lupa
c. meningitis, rabies, influenza
d. typhoid, meningitis, hep B
e. lupa
INFEKSI-UNPAD
4. Seorang pasien laki-laki 40 tahun, datang dengan
keluhan sesak nafas yang semakin memberat
1. Wanita muda datang dalam kondisi hamil, selama 2 minggu, batuk kering, demam, menggigil
demam akut baru pulang dari papua. Tidak ada dan penurunan berat badan. Pasien saat ini belum
sesak nafas. tanda vital hanya T 38 C yang lain menikah, namun sering berhubungan sex dengan
normal. Hasil pcr covid positif, hasil swab darah berganti-ganti pasangan, pasien juga merupakan
menunjukkan ke arah malaria. Apakah terapi yang seorang pengguna narkoba suntik. kebiasaan
diberikan pada pasien merokok dan minum alkohol diakui pasien sudah
A. DHP dengan favipiravir sejak lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR
B. DHP dengan remdesivir 28 x/menit, suhu 38,5 0C. Didapatkan oral trush;
C. DHP pada pemeriksaan leher teraba kelenjar getah
bening, tidak nyeri di daerah servikal posterior,
D. DHP dengan primakuin pada jantung heart rate reguler tidak didapatkan
murmur. Pada paru didapatkan ronki bilateral
E. ....
terutama di daerah basal paru. Teraba hepar 4 cm
di bawah arcus costae kanan, dan teraba lien
schuffner 1. Pada ekstremitas tidak didapatkan
2. Pasien laki laki datang keluhan sesak nafas RR clubbing atau edema. Terdapat ulserasi
32x/menit, SO2 91%. Leukosit 5000 Tr 145000. mukokutaneus. Hasil laboratorium menunjukkan
Covid rontgen khas covid. Apakah llasifikasi dan leukosit 3200/mmk, dengan 80% limfosit; Hb 9,5 g
penatalaksanaan yang tepat? %; trombosit 110000/mmk; SGOT 100 U/L; SGPT 89
U/L; tes HIV reaktif; CD4 50 sel/mm. Rontgen paru
pasien sebagai berikut:
A. Suspek covid berat, terapi tunggu hasil swab
Berikut di bawah ini, manakah diagnosis yang paling
B. Probable covid berat, terapi tunggu swab mungkin?
C. Suspek covid sedang, terapi tunggu swab a. Infeksi Pneumocystis diseminata → PCP
D. Dalam pengawasan covid, klinis berat, terapi b. Infeksi Histoplasmosis diseminata
sesuai terkonfirmasi
c. Limfoma
E. Dalam pengawasan covid, klinis sedang, terapi
sesuai terkonfirmasi d. Mycobacterium tuberculosis diseminata
e. Koksidioidomikosis diseminata

3. BAB hitam, hipotensi, tidak ikterik, hepomegali,


cr 3 5. Pasien laki laki 56 th datang dengan batuk 1
a. DSS, renjatan sepsis, weils bulan, pada awalnya hasil swab PCR Covid 19 positif
dan melakukan isolasi mandiri Swab saat ini CT 37
b. Tb abdomen, lupa dengan cut off negatif 40. Pemeriksaan dan
tatalaksana apa yang paling tepat
c. Tifoid toxic, DSS, septik berat
A. Pemeriksaan whole genome sequencing, tidak
d. Lupa
diberikan antivirus
e. Malaria berat, tifoid toxic, weils
B. Pemeriksaan whole genome sequencing, berikan 20x/m, suhu 38.5C. Dari apus darah tepi didapatkan
remdesivir tropozoit di dalam eritrosit yang membesar. Terapi
pasien ini adalah:
C. Pemeriksaan whole genome sequencing, berikan
favipiravir a. DHP 1x3 tablet
D. Tidak diperiksa pemeriksaan penunjang, tidak b. DHP 1x4 tablet + Primakuin 14 hari
diberikan terapi
c. DHP 1x4 tablet + Primakuin 1 hari
E. Tidak dperiksa, berikan favipiravir
d. DHP 1x3 tablet + tunggu G6PD keluar
e. DHP 1x4 tablet + Primakuin 0.75mg/kgBB
6. Tifoid hamil 22 mgg, obat?
a. Kloramfenikol
b. Tiamfenikol
c. Lupa
D. Lupa
E. Ceftri 3 gr iv

7. hamil, malaria, covid


terapi :
a. DHP
b. DHP + Favi
c.d.e lupa

8. pasien Pro colonos, swab positif, 17 hari dalam


perawatan, pamas, batuk, sesak, Rintgen :infilltrat
konsolidasi di paru kanan, terapi :
a. Favipiravir
b. remdesivir
c. Levo
d. Ceftri

9. Pasien laki laki usia 50tahun-an, mengeluh


demam hilang timbul selang 1 hari, pasien dengan
riwayat bepergian ke Nusa Tenggara Timur, dari TTV
didapatkan tensi 110/70mmHg, nadi 80x/m, respi
REUMATO (USU) fisik didapatkan bengkak dan nyeri tekan
pada pergelangan tangan. Tidak ada ruam
1. Pasien laki2 30 tahun nyeri bengkak pada kulit atau lesi mukosa. KGB normal. LED
pergelangan kaki kanan 8 jam yang meningkat. ANA negative. RF negative. X-
lalu,nyeri saat tengah malam dan pasien ray manus : osteopenia periarticular dan
terbangun dari tidur. Pasien sebelumnya erosi di sendi interphalangeal proksimal dan
sudah pernah mengalami hal yang sama 4 MTP. Pilihan terapi yang paling tepat pada
bulan lalu dan pasien sudah rutin minum pasien ini adalah :
Allopurinol. Tallo kruris dekstra kemerahan, a. Metylprednisolone
panas, dan ada edema. Asam Urat 7 mg/dl. b. Febuxostat
Tatalaksana yang paling tepat? c. Adalimumab
a. Kolkisin d. Metotreksat
b. OAINS+ PPI e. Tramadol
c. OAINS + Kolkisin
d. Allopurinol+ Urikosurik 5. Perempuan 54 tahun datang dengan
e. Allopurinol+ Kolkisin keluhan nyeri jari-jari tangan sejak 3 tahun
dan memberat 2 minggu ini. pasien
2. Perempuan 30 tahun saat ini hamil 8 merupakan seorang penjahit. Nyeri
minggu dengan riwayat mengalami terutama dirasakan di sendi ujung jari dan
keguguran sebanyak 2x yaitu saaat UK 6 muncul setelah pasien menjahit. IMT : 28.
minggu dan 30 minggu. Pasien sudah SLE Terdapat nyeri tekan dan bengkak di
selama 2 tahun dapat Metilprednisolon 4 beberapa sendi distal Interphalang kedua
mhh/hari. Obgyn menyakan pertimbagan tangan. Pemfis lainnya dalam batas normal.
pemberian Heparin, apa pemeriksaan yang Hasil lab : Hb/ leu/ tromb : normal. Cr :
diperlukan? meningkat (1,9). GFR : turun (40). Pilihan
a. Anti Beta 2 GP-1 terapi yang paling tepat untuk pasien ini
b. ANCA adalah :
c. Andti dsDNA a. MTX
b. Celecoxib
3. Laki2 40 tahun dating ke poliklinik nyeri c. Paracetamol
pinggang 3 bulan. Nyeri hilang saat d. Naproxen
aktivitas. Tes Scober : Jarak antara kedua e. Adallimumab
titik <15 cm . Rontgen lumbo sacral ada
erosi yang dikelilingi sklerosis pada tepi 6. Perempuan 26 tahun datang ke poliklinik
korpus vertebra dan sakroilitis bilateral. HLA dengan keluhan nyeri pada lutut kirinya
B27 positif. Tatalaksana awal? sejak 3 hari ini. pasien juga mengeluhkan
bengkak tanpa disertai demam, kemerahan
a. OAINS di kulit dan nyeri saat buang air kecil. Pasien
b. Sulfasalazin juga mengatakan bahwa satu bulan yang
c. Adalimumab lalu mengalami diare selama satu minggu,
dan dilakukan kultur feses dengan hasil
4. Perempuan 50 tahun, keluhan nyeri kedua positif Campylobacter sp., dan saat itu
tangan 6 bulan. Pasien mengeluhkan dokter meresepkan ciprofloxacin selama
kekauan sendi setiap pagi selama beberapa lima hari. Tidak ada riwayat penyakit
jam. Keluhan lain seperti penurunan BB, lainnya. Vital sign normal. Pemeriksaan fisik
demam, nyeri panggul tidak dijumpai. dijumpai adanya bengkak, kemerahan,
Pasien sudah konsumi ibuprofen selama 2 hangat, dan nyeri tekan pada lutut kiri,
minggu dan ada perbaikan. Pemeriksaan ballon test (+). Pada mata dijumpai
konjungtivitis, pemeriksaan fisik lain dalam a. Anti cylic citrulinated peptide
batas normal. LED 45. X ray genu tidak antibodies dan antinuclear antibodies
didapatkan adanya fraktur, namun terdapat b. Anti cylic citrulinated peptide
adanya gambaran efusi. Aspirasi cairan antibodies dan ANCA
sendi : leukosit 4.000 cell/UL. Tidak
dijumpai adanya Kristal dan pewarnaan
c. Anti cylic citrulinated peptide
antibodies dan rheumatoid factor
Gram tidak dijumpai bakteri. Pilihan terapi
yang paling tepat pada pasien diatas d. Antinuclear antibodeis dan rheumatoid
adalah : factor
a. Antibiotic intraven e. ANA test dan ANA Profile
b. High-dose Metilprednisolon diikuti
dengan tapering down dosis 10. Nyeri sendi tangan 2 bulan saat bangun
c. Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) tidur, > 60 menit, membaik setelah
d. Metotreksat aktivitas. Radiologi yang diharapkan?
e. Hidroksiklorokuin a. Osteopenia juxta artikular
b. Penyempitan celah sendi
7. Perempuan 30 tahunan sulit menggerakkan c. Pencil in cup
tangan karena ada kelainan bentuk sendi. d. Sklerosis
Pasien telah terdiagnosis SLE, IMT 24, e. Osteofit
Deformitas leher angsa, Kelainan
deformitas pasien adalah? 11. Keluhan SLE, trombosit 40rb, LFT tinggi, ana
a. Gottron tes dan anti dsdna positif. Terapi awal?
b. Podagra a. Metil pulse 500mg, aza, hcq
b. Metil 250 mg, aza, mtx
c. Raynaud c. Metil 250mg, aza, hcq
d. Arthropati Jaccoud d. Prednisolon oral, mtx, hcq
e. Boutunniere e. Metil 250 mg, mtx, hcq

8. Perempuan 50 tahun keluhan kelemahan 12. Sariawan berulang, ulkus mukosa genital,
yang semakin berat, ada rambut rontok, pathergy positif, diagnosis?
Kemerahan pada kulit di pipi, Serta kelopak
mata (kalau ngak salah ada gambarnya) 13. Laki2, 35 th, nyeri punggung, memburuk
Hasil lab ANA Test 1/80, Kecurigaan dx dan malam hari dan membaik siang hari dan
Pemeriksaan untuk diagnosisnya? olahraga, pemeriksaan khusus fisik pada
a. SLE dengan myelitis ( Anti dsDNA,Anti pasien ini?
SM) a. Dix-Halpike maniver
b. Dermatomyositis (Creatin Kinase, Anti b. Patric’s test
Jo1) c. Arm span to height ratio
c. Polymyositis (Anti Centromere, Biopsi 14. Perempuan, 42 th, sesak nafas, jari tangan
Kulit) kesemutan dan mati rasa saat terkena
d. Myasthenia Gravis (EMG) dingin, SPO2 94%. Antibody berikut yg
e. MCTD (Anti RNP) mungkin positif?
a. ACPA
9. Perempuan 30 tahun nyeri kedua kaki, b. Anti-DNA topoisomerase 1 antibodies
Disertai kaku di pagi hari,Radiografi c. AMA
terdapat erosi sendi, Pemerikasaan d. ANCA
penunjang berikutnya adalah?
GERIATRI (UNUD)

1. Laki-laki, 78 tahun, dirawat dengan


delirium, pneumonia, tidak mau makan
minum, mengkonsumsi 5 jenis obat.
Pencetus terjadinya delirium?
2. Perempuan, 68 tahun memiliki 6 orang
anak, saat ini inkontinensia. Kemungkinan
tipe inkontinensia?
3. Patogenesis demensia vascular?
4. Cara pencegahan ulkus decubitus?
5. Pilihan terapi depresi pasien geriatri?
6. Perempuan, 72 tahun, riwayat DM,
mengaku tidak bisa menahan kencing. Tipe
inkontinensia?
7. Perempuan, 74 tahun dirawat dengan
covud berat, saat ini dengan delirium.
Pencetus terjadinya delirium?
8. Laki-laki, 70 tahun dirawat dengan
pneumonia, ditemukan jatuh. Faktor
penyebab terjadinya falls pada pasien?
ALERGI IMUNOLOGI (UNSRI) b. Metil o,5-1gr selama 3 hari, dilanjutkan
AZA
1. Pasien post vaksin moderna, 1 hari c. Metil o,5-1gr selama 3 hari + CYC 0,5-
kemudian pasien mengeluh nyeri dada kiri. 0,75gr
Datang ke IGD dan dilakukan EKG d. Tambah rituximab
(gambaran EKG dengan ST elevasi V1-V6). e. HCQ / MTX + metil low dose
Kondisi KIPI yang terjadi adalah? 7. Laki2, saat sedang main golf, disengat
a. Miokarditis lebah, pasien dengan riwayat penyakit ACS
b. Endocarditis dan dipasang ring, setelah di sengat lebah,
c. Pericarditis pasien mengeluh nyeri dada, somnolen, TD
d. ACS 90/60. Tatalaksana yg tepat?
e. Anafilaktik syok a. Epineprin 3cc IM 1:1000
2. Pasien dengan oral ulcer, uveitis, skin rash, b. Epineprin 6cc IM 1:1000
pathergy test (+). Diagnosis adalah? c. Epineprin 3cc IM 1:10000
a. Behcet disease d. Epineprin 3cc IV 1:1000
b. SLE e. Epineprin 6cc IV 1:10000
c. Chrug strauss sindrom 8. Pasien wanita dengan kekakuan pada kulit
d. Vaskulitis dan mulut, salt pepper appearance, scl 70 +,
e. Wagener diagnosis yg paling mungkin?
3. Pasien bekerja di toko roti, datang ke poli a. Sklerosis sistemik
dengan keluhan sesak yang timbul saat di
tempat kerja dan hilang saat tidak bekerja. 9. Pasien Hamil cukup bulan dengan APS,
Kondisi pasien yg terjadi adalah? pasien mendapat heparin sebelum SC,
a. Baker asma tatalaksana heparin setelah SC?
b. Serangan asma a. heparin diteruskan 6 minggu paska
c. Coal worker asma tindakan
d. Psittacosis b. Heparin di hentikan
4. Wanita usia muda, dating ke poli dengan c. Heparin dihentikan, bridging ke
diagnosis asma dan sudah dapat terapi low warfarin selama 3 bulan
dose LABA. Asma tidak terkontrol, terapi d. Heparin di hentikan, diganti LMWH
lanjutan nya? selama 6 minggu
a. Menaikkan dosis LABA e. Heparin diteruskan selama 4 minggu
b. Tambah leukotriene 10. Pasien 25 tahun dengan terdiagnosa lupus
c. Tambah IL 5 sejak 5 tahun lalu, saat ini dating kepoli
d. Tambah IL 4 dengan urinalisa: protein +++, (lupus
e. Tambah fomoterol nefritis), saran terapi?
5. Wanita dengan SLE, sering keguguran, a. Berikan MMF
pemeriksaan yang dilakukan? b. Berikan AZA
a. B2 glikoprotein c. Berikan CYC
b. Anti La d. Berikan rituximab
c. Anti Ro e. Berikan HCQ
d. ANA 11. Pasien dengan HIV CD4 500, vaksin yang
e. Ds DNA dapat diberikan?
6. Pasien SLE dengan trombositopenia 26.000, a. Pnemokokus, meningokokus, yellow
Liver function test meningkat, tatalaksana fever, typhoid
yang disarankan ? b.
a. Metil 0,5-1 gr selama 3 hari 12. Pasien ke poli, ingin pergi ke afrika, vaksin
yang disarankan?
a. Yellow fever, typhoid fever, hepatitis A
b.
13. Wanita 30 thn, hamil 8 minggu, SLE selama
2 tahun, pengobatan SLE dengan HCQ,
metil. Mtx. Tatalaksana selanjutnya?
a. Hentikan hcq, dan mtx, ganti dengan
AZA. Metil low dose.
b. Teruskan HCQ, beri AZA, teruskan metil
c. Teruskan metil, beri AZA
14. Patofisiologi angioedema akibat minum
obat ( lupa obat apa) ?
a. Aktivasi IgE
b. Degradasi makrofag
c. Peningkatan bradykinin
d. Defisiensi C1

Anda mungkin juga menyukai