Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PRAKTIK KLINIS,

PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN, PANDUAN
ASUHAN GIZI, PANDUAN
ASUHAN KEFARMASIAN &
CLINICAL PATHWAY
GAGAL GINJAL KRONIS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
GAGAL GINJAL KRONIK
Gagal ginjal kronik merupakan Penurunan Faal Ginjal
1. Pengertian (Definisi) yang menahun, yang umumnya tidak reversible lebih
lanjut.
1. Anoreksia
2. Nausea
2. Anamnesis 3. Vomitus
4. Foetor uremik
5. Cegukan
1. Tanda Vital
2. Pemeriksaan fisik lengkap
3. Pemeriksaan Fisik
3. Nilai progresitivitas
4. Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen
lain jika ada penyakit penyerta
1. EFGR berdasarkan serum kreatinin
4. Kriteria Diagnosis
2. Rasio urine/albumin kreatinin
3. Hematologi lengkap
5. Diagnosis Kerja Gagal Ginjal Kronik
6. Diagnosis Banding 1. DM
2. Hipertensi
3. Glomerulonefritis kronik
4. Nefropati
5. Asam urat
7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
1. LED
2. Darah rutin
3. Albumin
4. Ureum / Creatinin
5. Elektrolit
6. Calsium
7. GDS
8. Cholesterol Lengkap
9. Astrup
10. USG Ginjal
11. Foto polos abdomen
12. Pielografi Intra Vena ( PIV )
13. Renogram
14. Ro thorax dan EKG
15. Biopsi ginjal
Komponen penatalaksanaan konservatif :
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
2. Pembatasan asupan protein dan fosfat
3. Pembatasan Natrium < 100 mmol/hari disertai
dengan diet seimbang
4. Obat anti hipertensi, direkomendasikan
penggunaan ACE Inhibitor atau angiotensin-
receptor blocker, diuretic tiazid, beta bloker, dengan
target tekanan darah kurang dari 130/80
5. Penatalaksanaan Gangguan Metabolisme Ca dan P
6. Anemia, pertimbangkan pemberian agen besi dan
stimulan eritropoiesis
7. Hiperkalemia
8. Asidosis Metabolik
9. Hiperlidemia, terapi statin seharusnya dimulai
8. Tata Laksana untuk pasien dengan gagal ginjal kronik stadium 1-
3. Gemfibrozil 1200 mg setiap hari mungkin
dipertimbangkan sebagai alternative pengobatan
statin untuk pasien dengan gagal ginjal kronik yang
beresiko kardiovaskular.
10. Hiperurisemia
11. Preservasi vena
12. Persiapan psikologis untuk dialysis dan
transplantasi
13. Diabetes Melitus, metformin direkomendasikan
untuk kebanyakan pasien Diabetes tipe 2 dengan
gagal ginjal kronik stadium 1 atau 2 yang memiliki
fungsi renal stabil , dan sebaiknya dihentikan jika
terdapat perubahan akut dalam fungsi renal. Bila
terdapat kelainan progresif fungsi ginjal, sebiaknya
pertimbangkan penggunaan insulin.
1. Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang
kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi,
rencana terapi selanjutnya
2. Pengkajian komplikasi
3. Kardiovaskuler
4. Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan
9. Edukasi
elektrolit
5. CKD – MBD
6. Anemia
7. Menginformasikan bahwa pasien berdasarkan
kondisinya masing- masing membutuhkan terapi
seperti hemodialysis atau pengganti ginjal
Prognosis penyakit ginjal kronis dapat
10. Prognosis
menyebabkan kematian
1. Pasien dan keluarga memahami rencana
tindakan, proses, serta kemungkinan –
kemungkinan yang mungkin terjadi selama
keperawatan
11. Indikator (Outcome)
2. Pasien mengerti dan dapat bekerjasama selama
proses pengobatan
3. Pasien / keluarga menanda tangani inform
consent merencanakan terapi pengganti ginjal
1. Gagal ginjal kronik dan penanggulangannya,buku
symposium Pendidikan Berkesinambungan Ilmu
Penyakit Dalam FKUI 1987, Daldijono, T Santoso, J
Pudji Rahardjo (ed) : Jakarta, 1987
2. Systematic concequnces of chronic renal failure.
12. Kepustakaan
Brenner BM, Coe FL, Rector FC (ed) : Clinical
Nephrology : Philadelphia, Toronto, London,
Toronto : Saunders, 1987
Buku Panduan Clinical Pathway, Saly A. Nasution, Mardi
Santoso, Andhika Rachman, Muhadi, November 2015
CLINICAL PATHWAY
GAGAL GINJAL KRONIK
RUMAH SAKIT KELAS C

Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Penyakit Utama Kode ICD : Hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD :
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD : Ya/Tidak
Rujukan
Dietary Counseling Kode ICD :Z71.3
and Surveillance

HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT

1. ASESMEN AWAL
a. Asesmen Awal Dokter IGD Pasien masuk Via IGD
Medis
Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
b. ASESMEN AWAL Perawat Primer :
KEPERAWATAN
Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan
penyakit, status psikologis, mental, social, asesmen bio-psiko-
ekonomi dan budaya, pemeriksaan fisik, sosial, spiritual dan
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat budaya
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, resiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge Planning

DPL

Elektrolit
Albumin
Ureum/Creatinin
2. LABORATORIUM
GDS
Astrup
Cholesterol Lengkap

Varian
3. RADIOLOGI/ USG Ginjal, Foto polos abdomen, PIV,
IMAGING Renogram, RO Thorax, EKG, Biopsi Ginjal

4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian/ follow up
Dokter non DPJP/ dr Ruangan Atas Indikasi/Emergency

b. ASESMEN TTV dan Status nutrisi: nafsu makan, Dilakukan dalam 3 Shif
KEPERAWATAN Mual, muntah, Eliminasi BAK,Pola Nafas

Lihat resiko malnutrisi


melalui skrining gizi dan
mengkaji data ,
antropometri , biokimia
, fisik/klinis, riwayat
c. ASESM EN GIZI Tenaga Gizi [ Nutrisionis/Dietisien ] makanan termasuk
alergi makanan serta
riwayat
personal.Asesmen
dilakukan dalam waktu
48 jam.
d. ASESMEN Telaah Resep Dilanjutkan dengan
FARMASI intervensi farmasi yang
sesuai hasil telaah dan
Rekonsiliasi Obat Rekonsiliasi obat.
6 .DIAGNOSIS
A .DIAGONOSIS MEDIS Gagal Ginjal Kronik
Kelebihan volume cairan b/d perubahan Masalah keperawatan
b. DIAGNOSA
mekanisme regulasi, peningkatan yang dijumpai setiap
KEPERAWATAN
permeabilitas hari .Dibuat oleh
1. Intoleransi aktivitas b/d fatigue
2. Kerusakan intergritas kulit b/d
edema dan menurunnya tingkat
aktivitas
3. Ketidakseimbangan nutrisi
perawat penanggung
kurang dari kebutuhan tubuh b/d jawab.
pembatasan cairan, diit, dan
hilangnya protein
4. Kecemasan berhubungan
dengan kurang pengetahuan dan
hospitalisasi
Peningkatan kebutuhan zat gizi energy Sesuai dengan data
berkaitan dengan kurangnya asupan protein, asesmen ,kemungkinan
c. DIAGNOSIS GIZI kalori, dan lemak(N1-1.1) saja ada diagnosis lain
atau diagnosis berubah
selama perawatan.
7. DISCHARGE Identifikasi kebutuhan edukasi & latihan Program pendidikan
PLANNING selama perawatan pasien dan keluarga
Identifikasi kebutuhan di rumah
Hand hygiene
1. Bekali keluarga dengan pengetahuan
tentang penyakit anak dan rencana
pengobatannya
2. instruksikan tentang pengobatan
anak selama di rumah
3. Instruksikan orang tua dan anak
tentang bagaimana memantau
tekanan darah dan berat badan, dan
mendapatkan urinalisis
untukebberapa bulan, pemeriksaan
tindak lanjut harus diatur
4. minta orang tua menghubungi dokter
jika terdapat perubahan kondisi anak
seperti adanya tanda tanda infeksi,
edema, perubahan kebiasaan makan,
nyeri abdomen, sakit kepala,
perubahan tampilan atau jumlah urin
atau letargi
5. jelaskan batasan batasan diet pada
orang tua
N Diagnos Tujuan Intervensi
o a Dan
Keperaw Kriteria
atan Hasil

8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi
asuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ Rencana Terapi kebutuhan dan juga
INFORMASI MEDIS
Informasi Consent berdasarkan Discharge
Planning.
Edukasi gizi dilakukan
b. EDUKSI & saat awal masuk dan
Diet Rendah Purin dan batasi cairan / 24 jam
KONSELING GIZI atau pada hari ke 4 /
hari ke 5
Konseling nutrisi / pola makan Pengisian formulir
c. EDUKASI informasi dan edukasi
Pola istirahat
KEPERAWATAN terintegrasi oleh pasien
Pola hidup sehat dan atau keluarga.

Informasi Obat Meningkatkan


kepatuhan pasien
d. EDUKASI FARMASI Konseling Obat meminum
/menggunakan obat.
PENGISIAN
FORMULIR
Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga / Pasien.
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9.TERAPI MEDIKA MENTOSA
Lasix / furosemide 2x1 amp
a. INJEKSI
Novorapid inj atau lavemir inj sesuai hasil GDS Varian
NaCL 0.9% 500 cc asnet
b. CAIRAN INFUS
Varian

Asam folat 3x1


Caco3 3x1
Bicnat 3x1
c. OBAT ORAL Glimepiride 1x2mg
Amlodipin 1x5 mg

d. RECTAL

10. TATALAKSANA/INTERVENSI ( TLI )


a. TLI MEDIS
b. TLI NIC : Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN Fluid management
 Timbang popok/pembalut jika diperlukan
 Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
 Pasang urin kateter jika diperlukan
 Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
 Monitor status hemodinamik termasuk CVP,
MAP, PAP, dan PCWP
 Monitor vital sign
 Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
(cracles, CVP , edema, distensi vena leher,
asites)
 Kaji lokasi dan luas edema
 Monitor masukan makanan / cairan dan
hitung intake kalori harian
 Monitor status nutrisi
 Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai
indikasi
 Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130
mEq/l
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk

Fluid Monitoring
 Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminaSi
 Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan (Hipertermia,
terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati, dll )
 Monitor berat badan
 Monitor serum dan elektrolit urine
 Monitor serum dan osmilalitas urine
 Monitor BP, HR, dan RR
 Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
 Monitor parameter hemodinamik infasif
 Catat secara akutar intake dan output
 Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem
perifer dan penambahan BB
 Monitor tanda dan gejala dari odema
 Beri obat yang dapat meningkatkan output
urin
NIC :
Energy Management
 Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
 Dorong anak untuk mengungkapkan
perasaan terhadap keterbatasan
 Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
 Monitor nutrisi dan sumber energi
tangadekuat
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
dan emosi secara berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien

Activity Therapy
 Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalammerencanakan progran terapi
yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
 Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
 Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
 Monitor respon fisik, emoi, social dan
spiritual

NIC : Pressure Management

 Anjurkan pasien untuk menggunakan


pakaian yang longgar
 Hindari kerutan padaa tempat tidur
 Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
kering
 Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap
dua jam sekali
 Monitor kulit akan adanya kemerahan
 Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
derah yang tertekan
 Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Monitor status nutrisi pasien
 Memandikan pasien dengan sabun dan air
hangat
NIC :

Nutrition Management

 Kaji adanya alergi makanan


 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
Fe
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
 Berikan substansi gula
 Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

 BB pasien dalam batas normal


 Monitor adanya penurunan berat badan
 Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
 Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
 Monitor lingkungan selama makan
 Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
 Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
 Monitor makanan kesukaan
 Monitor pertumbuhan dan perkembangan
 Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
 Monitor kalori dan intake nuntrisi
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
 Gunakan pendekatan yang menenangkan
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
pelaku pasien
 Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
 Temani pasien untuk memberikan keamanan
dan mengurangi takut
 Berikan informasi faktual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis
 Dorong keluarga untuk menemani anak
 Lakukan back / neck rub
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Identifikasi tingkat kecemasan
 Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
 Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
 Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Kode NIC (1120) NutritionTherpi


Kode NIC (5246)Nutrition Counseling

Kode NIC (1160) Nutrition Monitoring


Pemenuhan kebutuhan nutrisi/gizi Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
Diet makanan rendah purin dan batasi cairan
c. TLI GIZI disesuaikan dengan usia
24 jam dan kondisi klinis,
secara bertahap
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP Asesmen Ulang & Review Verifikasi Rencana Monitoring
Asuhan perkembangan pasien
b. KEPERAWATAN NOC : Mengacu pada NOC

 Electrolit and acid base balance


 Fluid balance
 Hydration
Kriteria Hasil:

 Terbebas dari edema, efusi, anaskara


 Bunyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
 Terbebas dari distensi vena jugularis,
reflek hepatojugular (+)
 Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung
dan vital sign dalam batas normal
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
 Menjelaskanindikator kelebihan cairan

NOC :

 Energy conservation
 Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :

 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik


tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri

NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous


Membranes

Kriteria Hasil :

 Integritas kulit yang baik bisa


dipertahankan (sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
 Tidak ada luka/lesi pada kulit
 Perfusi jaringan baik
 Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
 Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
NOC :

 Nutritional Status : food and Fluid


Intake
 Nutritional Status : nutrient Intake
 Weight control
Kriteria Hasil :

 Adanya peningkatan berat badan


sesuai dengan tujuan
 Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi
badan
 Mampumengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
 Tidk ada tanda tanda malnutrisi
 Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
 Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti

NOC :

 Anxiety control
 Coping
Kriteria Hasil :

 Klien mampu mengidentifikasi dan


mengungkapkan gejala cemas
 Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol
cemas
 Vital sign dalam batas normal
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
kecemasan

Diet yang diberikan tepat dan tidak ada gejala


konstipasi atau diare
Monitoring tanda-tanda kurang nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang meliputi
nilai ureum/kreatinin,albumin, protein total,
hemoglobin, dan elektrolit
Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah
gizi dan tanda gejala
Monitoring Antropometri yang akan dilihat
Monitoring Biokimia kemajuannya. Monev
c. GIZI pada hari ke 4 atau ke 5
Monitoring Fisik/Klinis Terkait Gizi kecuali asupan makan.
Mengacu pada IDNT
(International Dietetics
Nutririon Terminology)
Monitoring Interaksi Obat Menyusun Sofware
Interaksi
Monitoring Efek Samping Obat
d. FARMASI Dilanjutkan dengan
Pemantauan Terapi Obat intervensi farmasi yang
sesuai
12. MOBILISASI/REHABILITASI
a. MEDIS Tahapan mobilisasi
sesuai kondisi pasien
b. KEPERAWATAN Mobilisasi bertahap dari miring kiri dan kanan,
duduk bersandar di tempat tidur, duduk
berjunta, berdiri dan berjalan
c. FISIOTERAFI
13. OUTCAME/HASIL
Tegaknya diagnosis berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik
a. MEDIS
Didapatkan peningkatan ureum/kreatinin dari
pemeriksaan penunjang
NOC :

 Electrolit and acid base balance


 Fluid balance
 Hydration
Kriteria Hasil:

 Terbebas dari edema, efusi, anaskara


 Bunyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
 Terbebas dari distensi vena jugularis,
reflek hepatojugular (+)
 Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung
dan vital sign dalam batas normal Mengacu pada NOC
b. KEPERAWATAN  Terbebas dari kelelahan, kecemasan Dilakukan dalam 3 shif
atau kebingungan
 Menjelaskanindikator kelebihan cairan

NOC :

 Energy conservation
 Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :

 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik


tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous
Membranes

Kriteria Hasil :

 Integritas kulit yang baik bisa


dipertahankan (sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
 Tidak ada luka/lesi pada kulit
 Perfusi jaringan baik
 Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
 Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami

NOC :

 Nutritional Status : food and Fluid


Intake
 Nutritional Status : nutrient Intake
 Weight control
Kriteria Hasil :

 Adanya peningkatan berat badan


sesuai dengan tujuan
 Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi
badan
 Mampumengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
 Tidk ada tanda tanda malnutrisi
 Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
 Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
NOC :

 Anxiety control
 Coping
Kriteria Hasil :

 Klien mampu mengidentifikasi dan


mengungkapkan gejala cemas
 Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol
cemas
 Vital sign dalam batas normal
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
kecemasan

a. Kode NOC (1004) Nutrition status

b. Kode NOC (1005) Nutritional Status:


Biochemical Measures

c. Kode NOC (1007) Nutritional energy


Asupan makan ≥ 80% Status gizi berdasarkan
c. GIZI antropometri, biokimia,
Optimalisasi status gizi fisik/klinis
Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas
d. FARMASI
Obat rasional hisup pasien

Umum: Hemodinamik stabil, intake baik


Status pasien/tanda
14.KRITERIA PULANG Khusus: BAK nya tidak ada keluhan, tidak vital sesuai dengan PPK
sesak, kesadaran baik,dan tidak ada komplikasi
Resume medis dan keperawatan Pasien membawa
15. RENCANA resume perawatan/
PULANG/EDUKASI/ Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan surat rujukan/ surat
PELAYANAN umum pasien control/ homecare saat
LANJUTAN
Surat pengantar control pulang

VARIAN

__________, ______________, ________

Dokter Penanggungjawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

(____________________) (_____________________) (________________)

Keterangan ;
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
Bila sudah dilakukan
.

Anda mungkin juga menyukai