PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN, PANDUAN
ASUHAN GIZI, PANDUAN
ASUHAN KEFARMASIAN &
CLINICAL PATHWAY
GAGAL GINJAL KRONIS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
GAGAL GINJAL KRONIK
Gagal ginjal kronik merupakan Penurunan Faal Ginjal
1. Pengertian (Definisi) yang menahun, yang umumnya tidak reversible lebih
lanjut.
1. Anoreksia
2. Nausea
2. Anamnesis 3. Vomitus
4. Foetor uremik
5. Cegukan
1. Tanda Vital
2. Pemeriksaan fisik lengkap
3. Pemeriksaan Fisik
3. Nilai progresitivitas
4. Melakukan konsultasi ke divisi atau departemen
lain jika ada penyakit penyerta
1. EFGR berdasarkan serum kreatinin
4. Kriteria Diagnosis
2. Rasio urine/albumin kreatinin
3. Hematologi lengkap
5. Diagnosis Kerja Gagal Ginjal Kronik
6. Diagnosis Banding 1. DM
2. Hipertensi
3. Glomerulonefritis kronik
4. Nefropati
5. Asam urat
7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
1. LED
2. Darah rutin
3. Albumin
4. Ureum / Creatinin
5. Elektrolit
6. Calsium
7. GDS
8. Cholesterol Lengkap
9. Astrup
10. USG Ginjal
11. Foto polos abdomen
12. Pielografi Intra Vena ( PIV )
13. Renogram
14. Ro thorax dan EKG
15. Biopsi ginjal
Komponen penatalaksanaan konservatif :
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
2. Pembatasan asupan protein dan fosfat
3. Pembatasan Natrium < 100 mmol/hari disertai
dengan diet seimbang
4. Obat anti hipertensi, direkomendasikan
penggunaan ACE Inhibitor atau angiotensin-
receptor blocker, diuretic tiazid, beta bloker, dengan
target tekanan darah kurang dari 130/80
5. Penatalaksanaan Gangguan Metabolisme Ca dan P
6. Anemia, pertimbangkan pemberian agen besi dan
stimulan eritropoiesis
7. Hiperkalemia
8. Asidosis Metabolik
9. Hiperlidemia, terapi statin seharusnya dimulai
8. Tata Laksana untuk pasien dengan gagal ginjal kronik stadium 1-
3. Gemfibrozil 1200 mg setiap hari mungkin
dipertimbangkan sebagai alternative pengobatan
statin untuk pasien dengan gagal ginjal kronik yang
beresiko kardiovaskular.
10. Hiperurisemia
11. Preservasi vena
12. Persiapan psikologis untuk dialysis dan
transplantasi
13. Diabetes Melitus, metformin direkomendasikan
untuk kebanyakan pasien Diabetes tipe 2 dengan
gagal ginjal kronik stadium 1 atau 2 yang memiliki
fungsi renal stabil , dan sebaiknya dihentikan jika
terdapat perubahan akut dalam fungsi renal. Bila
terdapat kelainan progresif fungsi ginjal, sebiaknya
pertimbangkan penggunaan insulin.
1. Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang
kondisi pasien, kemungkinan terjadinya komplikasi,
rencana terapi selanjutnya
2. Pengkajian komplikasi
3. Kardiovaskuler
4. Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan
9. Edukasi
elektrolit
5. CKD – MBD
6. Anemia
7. Menginformasikan bahwa pasien berdasarkan
kondisinya masing- masing membutuhkan terapi
seperti hemodialysis atau pengganti ginjal
Prognosis penyakit ginjal kronis dapat
10. Prognosis
menyebabkan kematian
1. Pasien dan keluarga memahami rencana
tindakan, proses, serta kemungkinan –
kemungkinan yang mungkin terjadi selama
keperawatan
11. Indikator (Outcome)
2. Pasien mengerti dan dapat bekerjasama selama
proses pengobatan
3. Pasien / keluarga menanda tangani inform
consent merencanakan terapi pengganti ginjal
1. Gagal ginjal kronik dan penanggulangannya,buku
symposium Pendidikan Berkesinambungan Ilmu
Penyakit Dalam FKUI 1987, Daldijono, T Santoso, J
Pudji Rahardjo (ed) : Jakarta, 1987
2. Systematic concequnces of chronic renal failure.
12. Kepustakaan
Brenner BM, Coe FL, Rector FC (ed) : Clinical
Nephrology : Philadelphia, Toronto, London,
Toronto : Saunders, 1987
Buku Panduan Clinical Pathway, Saly A. Nasution, Mardi
Santoso, Andhika Rachman, Muhadi, November 2015
CLINICAL PATHWAY
GAGAL GINJAL KRONIK
RUMAH SAKIT KELAS C
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Penyakit Utama Kode ICD : Hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD :
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD : Ya/Tidak
Rujukan
Dietary Counseling Kode ICD :Z71.3
and Surveillance
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1. ASESMEN AWAL
a. Asesmen Awal Dokter IGD Pasien masuk Via IGD
Medis
Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
b. ASESMEN AWAL Perawat Primer :
KEPERAWATAN
Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan
penyakit, status psikologis, mental, social, asesmen bio-psiko-
ekonomi dan budaya, pemeriksaan fisik, sosial, spiritual dan
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat budaya
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, resiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge Planning
DPL
Elektrolit
Albumin
Ureum/Creatinin
2. LABORATORIUM
GDS
Astrup
Cholesterol Lengkap
Varian
3. RADIOLOGI/ USG Ginjal, Foto polos abdomen, PIV,
IMAGING Renogram, RO Thorax, EKG, Biopsi Ginjal
4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian/ follow up
Dokter non DPJP/ dr Ruangan Atas Indikasi/Emergency
b. ASESMEN TTV dan Status nutrisi: nafsu makan, Dilakukan dalam 3 Shif
KEPERAWATAN Mual, muntah, Eliminasi BAK,Pola Nafas
8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi
asuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ Rencana Terapi kebutuhan dan juga
INFORMASI MEDIS
Informasi Consent berdasarkan Discharge
Planning.
Edukasi gizi dilakukan
b. EDUKSI & saat awal masuk dan
Diet Rendah Purin dan batasi cairan / 24 jam
KONSELING GIZI atau pada hari ke 4 /
hari ke 5
Konseling nutrisi / pola makan Pengisian formulir
c. EDUKASI informasi dan edukasi
Pola istirahat
KEPERAWATAN terintegrasi oleh pasien
Pola hidup sehat dan atau keluarga.
d. RECTAL
Fluid Monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan (Hipertermia,
terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan output
Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem
perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
Beri obat yang dapat meningkatkan output
urin
NIC :
Energy Management
Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Dorong anak untuk mengungkapkan
perasaan terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber energi
tangadekuat
Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
dan emosi secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalammerencanakan progran terapi
yang tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi, social dan
spiritual
Nutrition Management
Nutrition Monitoring
NOC :
Energy conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
NOC :
Anxiety control
Coping
Kriteria Hasil :
NOC :
Energy conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
NOC :
Anxiety control
Coping
Kriteria Hasil :
VARIAN
Keterangan ;
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
Bila sudah dilakukan
.