Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

DEMAM
Avizena M. Zamzam
1102011054

Pembimbing :
dr. Sutiadi Kusuma, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Arjawinangun
Desember 2015

S
Definisi

S Kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkadian yang normal


akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang
terletak dalam hipotalamus
Suhu Normal

TEMPAT JENIS RATAAN DEMAM


PENGUKURAN TERMOMETER SUHU
NORMAL
Aksila Raksa/digital 34,7-37,3 37,4
Sublingual Raksa/digital 35,5-37,5 37,6
Rektal Raksa/digital 36,6-37,9 38
Telinga Infrared 35,7-37,5 37,6
Regulasi Suhu Tubuh

S Hipotalamus termostat utama tubuh


S Anterior : diaktifkan oleh panas, bekerja memerantai
pengeluaran panas
S Posterior : diaktifkan oleh dingin, bekerja memerantai produksi
dan penghematan panas

S Termoreseptor mengirim informasi suhu inti ke hipotalamus


S Sentral : Hipotalamus dan organ abdomen
S Perifer : Kulit
Sumber panas

S Metabolisme merupakan sumber panas utama

S Panas eksternal
S Pertukaran panas secara
S Konduksi
S Radiasi
S Konveksi
S Evaporasi
Pengaturan Suhu Tubuh

Termogenesis Termogenesis
Fisik Kimia
Termogenesis fisika
Termogenesis kimia

Suhu inti menurun

Diperantarai hormon epinefrin &


Tiroid

Merangsang metabolisme lemak


Etiologi
Bakteri

Virus
Infeksi
Jamur
Demam

Parasit

Keganasan

Gangguan SSP

Non infeksi Autoimun

Obat-obatan

Lingkungan
Mekanisme Infeksi atau
peradangan

Demam Makrofag

Pirogen
endogen
Pelepasan
prostaglandin

Pe titik
patokan pada
hipotalamus

Inisiasi
respon
dingin

pe produksi
panas; pe
pengeluaran
panas

Pe suhu
tubuh ke titik
patokan baru
= Demam
Tipe & Pola Demam
Tipe Demam Pengertian
Demam Septik Suhu badan berangsur naik ketingkat yang
sangat tinggi pada malam hari dan turun
kembali ketingkat di atas normal pada pagi
hari
Demam Remiten Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu normal

Demam Intermiten Suhu badan turun ke tingkat yang normal


selama beberapa jam dalam satu hari

Demam Kontinyu Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda


lebih dari satu derajat
Demam Siklik Kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti oleh periode bebas demam
untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula
Demam Septik
TBC berat

39.5
39
38.5
38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
Pagi Siang Sore Malam Pagi
Demam Intermiten
Malaria
5

0
1 2 3 4
- Bila terjadi tiap hari quotidian
- Bila terjadi tiap 2 hari sekali tersiana
- Bila terjadi tiap 3 hari sekali kuartana
Demam Remiten
Demam tifoid stadium lanjut

39.2
39
38.8
38.6
38.4
38.2
38
37.8
37.6
37.4
senin selasa rabu kamis jumat sabtu
Demam Kontinyu
Pneumonia

39.2
39
38.8
38.6
38.4
38.2
38
37.8
37.6
37.4
senin selasa rabu kamis jumat sabtu
Demam Siklik
Demam berdarah

39.5

39

38.5

38

37.5

37

36.5

36
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari8
Lain-lain

Jenis Demam Lainnya Penjelasan


Demam Belum Terdiagnosis (Fever of - Demam terus menerus selama 3
Unknown Origin) minggu
- Suhu badan di atas 38,3 C
- Penyebab belum diketahui
walaupun telah diteliti selama 1
minggu secara intensif dengan
lab dan penunjang lainnya

Demam Dibuat-Buat (Facitious Fever) Pasien sengaja berusaha dengan


berbagai cara agar suhu badan yang
akan dicatat lebih tinggi dari suhu
badan sesungguhnya
Fever of Unknown Origin

S Demam yang berlangsung selama minimal 3 minggu dan


tidak ada kepastian diagnosis setelah investigasi 1 minggu di
rumah sakit.

S Klasifikasi
S FUO Klasik
S FUO Nosokomial
S FUO Neutropenik
Karakteristik Demam
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Bakteri 1. Demam Tifoid Minggu Pertama : Demam tinggi yg berkepanjangan


(39-40C), berangsur setiap hari, yang biasanya
pada pagi hari kemudian pada sore atau malam
hari.
Minggu Kedua : Suhu tubuh terus dalam keadaan
tinggi. Suhu badan tinggi dengan penurunan sedikit
pada malam hari.
Minggu Ketiga : Suhu tubuh berangsur turun dan
normal kembali di akhir minggu.

Biasanya subfebril menyerupai demam influenza


Demam dirasakan pada malam hari disertai keringat
malam,kadang - kadang suhu badan dapat mencapai 40-41C
1. TB Paru Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi
kemudian dapat timbul kembali.
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Virus 1. Demam Berdarah Dengue Demam mendadak selama 2-7 hari. Demam
dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik
lagi, dan pada hari ke-6 panas mendadak
menurun.
2. Bronkiolitis
- Biasanya pada bayi antara umur 2-24 bulan
- Lebih sering terjadi pada musim hujan
- Biasanya dimulai dari ISPA lalu turun ke
bawah sesudah 2-4 hari
- Demam subfebril (38-38,5 C)
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Parasit 1. Malaria Demam berhubungan dengan pecahnya


skizon matang dan keluarnya merozoit yang
masuk dalam aliran darah
Stadium serangan demam :
a. Menggigil dingin, nadi cepat, bibir dan
jari tangan biru, kulit kering dan pucat, -1
jam
b.Puncak demam panas sekali, muka
merah, kulit kering panas seperti terbakar,
kepala sakit, mual muntah, nadi keras, suhu
mencapai 41C,
2-6 jam
c. Berkeringat tempat tidur basah, suhu
turun cepat, tertidur nyenyak, merasa sehat,
2-4 jam

2. Sindroma Loeffler - Demam terjadi saat larva Ascaris masuk ke


dalam paru dan menetap dalam beberapa saat
- Demam disertai batuk dan eosinofilia
- Pada foto toraks tampak gambaran infiltrat yang
menghilang dalam waktu 3 minggu
Demam lainnya

S Demam karena olahraga penambahan panas yang luar


biasa oleh otot-otot vasodilatasi pembuluh darah &
berkeringat
S Demam patologis
S Peningkatan kadar hormon tiroid disfungsi kelenjar tiroid
S Peningkatan kadar epinefrin darah disfungsi medula
adrenal
S Lesi pada hipotalamus kerusakan termostat untuk
mengatur suhu
Diagnosis Demam

S Anamnesis

S Pemeriksaan Fisik
S Tanda-tanda vital

S Pemeriksaan penunjang
S Laboratorium
S Mikrobiologi
S Radiologi
Penatalaksanaan Demam

S Non Farmakologis
S Istirahat metabolisme menurun
S Cukup cairan
S Ventilasi/regulasi aliran udara
S Menyeka kulit dengan air hangat vasodilatasi pembuluh
darah

S Farmakologis
Farmakologis

S Derivat PARA AMINO FENOL (Asetaminofen/Parasetamol)


Farmakodinamik
S Analgesik ringan sampai sedang, antiinflamasi sangat rendah
S Penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah
Farmakokinetik
S Diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna
S Konsentrasi pada darah tercapai dalam 30 menit
S Waktu paruh mencapai 1-3 jam
S Dimetabolisme enzim mikrosom hati
Dosis maksimum 4g per hari
Farmakologis

S Derivat SALISILAT (Asetosal/Aspirin)


Farmakodinamik
S Termasuk analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi
S Bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik pada dosis terapi
Farmakodinamik
S Diabsorbsi dengan cepat dalam bentuk utuh dilambung, dan
usus halus
S Kadar tertinggi dicapai dalam 2 jam
S Dihidrolisis menjadi asam salisilat terutama dalam hati
Farmakologis

S Derivat ASAM PROPIONAT (Ibuprofen)


S Absorbsi cepat melalui lambung
S Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam 1-2 jam
S Ekskresi berlangsung cepat dan lengkap
S Tidak dianjurkan diminum oleh ibu hamil dan menyusui
S Dapat mengurangi efek diuresis natriuresis furosemid dan tiazid
S Dapat mengurangi efek antihipertensi obat beta-bloker, prazosin
dan kaptopril
S Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan
dengan aspirin
Daftar Pustaka

Avner JR. Acute Fever. Pediatri Rev. Edisi 30. 2009. h:5-13.

El-Radhi AS, Carroll J, Klein N, Abbas A. Fever. Clinical manual of fever in children Edisi
9. El-Radhi SA, Carroll J, Klein N. Berlin: Springer-Verlag. 2009. h:1-24.

Fisher RG, Boyce TG. Fever and shock syndrome. Moffets Pediatric infectious diseases: A
problem-oriented approach Edisi 4. Fisher RG, Boyce TG. New York: Lippincott William &
Wilkins. 2005. h:318-373.

Foggo V, Cavenagh J. 2015. Malignant Causes of Fever of Unknown Origin. Clinical


Medicine 2015 Vol 15, No 3: 292-4

Gunawan S. S, Setiabudy R, Nafrialdi. 2011. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan


Penerbit FKUI
Hersch E C, Robert C. 2014. Prolonged Febrile Illness and Fever of Unknown Origin in
Adults. American Family Physician 2014 Vol 90: 91-96

Lachmann H J. 2015. Autoinflammatory Syndromes As Causes of Unknown Origin.


Clinical Medicine 2015 Vol 15, No 3: 295-8

McGregor A, Moore D. 2015. Infectious causes of fever of unknow origin. Clinical


Medicine 2015 Vol 15, no 3: 285-7

Mulders-Manders C, Simon A, Bleeker-Rover C. 2015. Fever of Unknown Origin. Clinical


Medicine 2015 Vol 15, No 3: 280-4

Naess A, Mo R, Nilssen S, et al. 2014. Infections in Patients Hospitalized for Fever as


Related to Duration and Other Predictors at Admittance. Journal of Clinical and
Epidemiological Study, Infection 2014. Vol 42: 485-492
Nainggolan L, Widodo D. Demam, Patofisiologi dan Penatalaksanaan. Bunga Rampai
Penyakit Infeksi. Widodo D, Pohan HT. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2004. h:1-10.

Nelwan R.H.H. 2009 Demam: Tipe dan pendekatan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilild
III. Edisi V. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Jakarta:
InternaPublishing. h:2767-2772.

Powel KR. Fever. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Kliegman RM, Behrman RE,
Jenson HB, Stanton BF. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2007. h: 896-901

Sherwood L. 2012. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, penularan, pencegahan &


pemberantasannya Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga
Alhamdulillah dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai