Pasien telah menderita sakit maag sejak 1 tahun yang lalu. Hasil endoskopi ditemukan
adanya ulkus duodeni dengan infeksi Helicobacter pylori.
2. Seorang pria berusia 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berbunyai
secara tiba- tiba sejak 1 jam yang lalu dan disertai dengan timbul bentol- bentol pada
seluruh tubuh dan bibir dan mata bengkak. Penderita sebelumnya baru selesai makan
siang, kemudian merasa pusing dan mual. Penderita biasa minum obat antihistamin bila
ia mengalami hal ini, tapi keluhan bertambah berat. Sejak kecil penderita mempunyai
riwayat alergi makan udang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/palpasi, nadi 120x/menit isi kurang,pernafasan 30x/menit, akral dingin, mengi pada
seluruh lapangan paru dan angioedema.
Pilihan antibiotik lini pertama (first Line) untuk kasus di atas sebelum
didapatkan hasil kultur urin adalah :
a. Fosfomisin
b. Sefadroksil
c. Seftriakson
d. Siprofloksasin
e. Trimetoprim sulfametoksasol
4. Seorang laki – laki 50 tahun datang ke poliklinik untuk konsultasi hasil medical
check-up. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/110 mmHg, sedangkan
hasil laboratorium ditemukan proteinuri 2+. Obat anti hipertensi yang paling
dianjurkan adalah :
a. Losartan
b. Klonidin
c. Bisoprolol
d. Amlodipin
e. Furosemide.
Seorang pria berumur 52 tahun datang di ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri di dada kiri dan
berlangsung selama 10 menit saat naik tangga di kantornya 3 jam yang lalu dan tidak berulang
setelah itu. Nyeri dada seperti ini baru pertama kali dirasakannya. Sejak 2 tahun yang lalu penderita
diketahui mempunyai hipertensi, minum obat teratur dengan tekanan darah rata-rata 130/80
mmHg. Penderita juga mempunyai penyakit kencing manis yang telah diketahui sejak 1 tahun yang
lalu. Pada saat datang : tekanan darah 135/80 mmHg, nadi 74x/menit dengan irama yang reguler.
Pemeriksaan fisik lainnya tidak menunjukkan kelainan. Pemeriksaan EKG menunjukkan irama sinus,
tidak ditemukan kelainan kecuali inversi gelombang T sebesar 0,5 mm di sandapan II, III dan aVF.
Hasil pemeriksaan laboratorium : CK dan CK-MB masih dalam batas normal.
6. Pilihlah obat oral pertama yang anda berikan pada penderita ini :
a. Parasetamol
b. Nitrat sublingual
c. Penyakit beta (B-blocker)
d. Aspirin dosis rendah
e. Tranquilizer
Seorang wanita 20 tahun datang dengan Keluhan utama demam. Keluhan sudah dirasakan
selama 2 hari, disertai sakit kepala, nyeri sendi, mual, muntah, perdarahan gusi dan BAB
hitam pada pemeriksaan fisik: px tampak mengantuk, nadi teraba kecil dan cepat, TD 80/60
mmHg, akral dingin. Lab: hb; 9,8, leukosit; 4,2 hct; 40% dan trombo; 22 .000.
9. Seorang laki-laki 47 tahun, dibawah ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran
menurun, istri pasien mengatakan bahwa sejak 5 hari terakhir pasien mengatakan badan
terasa lemas dan hari ini tidak sadar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, pernapasan cepat dan dalam
dengan RR 30 x/mnt, turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan gula darah 460 mg/dl, Kalium 3,7 mEg/l,
AGD asidosis metabolic, dan keton urine positif.
A. Diabetes insipidus
B. Hiperosmolar non ketotik.
C. Ketoasidosis Diabetik.
D. Insufisiensi adrenal
E. Pankreatitis akut.
10. Seorang perempuan berusia 29 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan penurunan
kesadaran 8 jam sebelum masuk RS. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi yang
naik turun sejak 5 hari yang lalu, disertai mual dan nyeri kepala. Ada riwayat perjalanan
ke Ende 1 minggu sebelumnya. Pasien sedang hamil anak pertama, usia kehamilan 9
minggu. Pasien dinyatakan menderita malaria serebral.
Pilihan terapi yang paling tepat untuk kasus ini adalah:
A. Arthemisinin-based combination therapy
B. Arthesunate injeksi intravena dosis 2,4 mg/kgBB yang diberikan pada jam ke
0,12,24,36,48 dan seterusnya
C. Arthesunate injeksi intravena dosis 2,4 mg/kgBB yang diberikan pada jam ke 0,12,24,
selanjutnya tiap 24 jam
D. Kina drip 500 mg dalam Dextrose 5% loading dalam 4 jam selanjutnya diberikan
dengan cara yang sama tiap 8 jam
E. Kombinasi klindamisin dan kina drip 500 mg dalam Dextrose 5% loading
11. Seorang lelaki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan batuk-
batuk lama sejak 3 minggu sebelum berobat. Batuk disertai dahak berwarna kuning
kehijauan dan kadang berbau. Pasien juga mengeluhkan demam hilang timbul sejak 2
minggu terakhir, dan selama ini berat badan pasien menurun 5 kg. Pasien merokok 2
bungkus sehari sejak kurang lebih 20 tahun. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
konjungtiva pucat, oral hygiene buruk dengan foetor ex ore (+). Pada pemeriksaan
paru didapatkan suara nafas bronkial dengan ronki basah nyaring pada paru kanan
bawah. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10.5 gr/dl; leukosit 19.400/mm3
dengan dominasi neutrofil; LED 7 mm/jam. Foto toraks menunjukan pada paru kanan
bawah terdapat kavitas dengan infiltrat di sekitarnya disertai gambaran air-fluid level
di dalamnya.
a. TB Paru
b. Ca Paru
c. Abses Paru
d. Pneumonia Lobaris
e. Bronkiektasis terinfeksi
12. Seorang pasien perempuan 27 tahun dengan riwayat demam tifoid satu tahun yang
lalu. Saat ini datang berobat ke poliklinik membawa hasil kultur feses: S. Paratyphi
(+).
Pilihan pengobatan yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
a. Ampisilin + Probenesid selama 6 minggu, tanpa pemeriksaan lain
b. Kotrimoksazol tablet selama 60 hari dilanjutkan dengan pemeriksaan USG
Abdomen
c. Ciprofloksasin tablet selama 60 hari dilanjutkan dengan evaluasi pemeriksaan
feses ulang
d. Amoksisilin tablet selama 6 minggu, sebelumnya dilakukan pemeriksaan USG
abdomen
e. Kotrimoksazol tablet selamat 6 minggu, sebelumnya dilakukan pemeriksaan USG
Abdomen
13. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang dengan keluhan demam dan nyeri
pinggang kanan. Pada pemeriksaan suhu 39C, jantung dan paru tak ada kelainan;
nyeri ketok kostovertebral kanan (+). Hasil laboratorium ditemukan Hb 12 g/dl;
leukosit 13.000/mm3; trombosit 160.000/mm3; urinalisis lengkap protein +1;
sediment eritrosit 5-10/lpb
Pemeriksaan penunjang lanjutan yang paling tepat pada pasien adalah:
a. USG ginjal
b. Kultur urin
c. Kultur darah
d. Leukosit esterase urin
e. C-reactive protein (CRP)
14. Seorang pasien berusia 24 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhar diare cair,
frekuensi 5 kali sehari, disertai nyeri perut sejak 1 hari. Pasien tidak mengeluh
demam. Hasil pemeriksaan darah didapatkan Hb 13.5 g/dl; hematokrit 40 %; leukosit
4500/mm3; trombosit 175.000/mm3. Widal S.Typhi O 1/320, S. Typhi H 1/640. Hasil
pemeriksaan feses lengkap, lendir (+), leukosit 4-5/LPB; eritrosist 0-1/LPB.
16. Wanita, 72 tahun dengan osteoporosis berat datang dengan keluhan sesak nafas. Pasien
bukan perokok. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kifoscoliosis.
Berikut ini gangguan pada sistem pernafasan yang dapat dijumpai, KECUALI:
A. Penyakit paru restriktif
B. Hipoventilasi alvelolar
C. Penyakit paru obstruktif
D. Abnormalitas ventilasi/perfusi dengan hipoksemia
E. Hipertensi pulmonal
17. Seorang lelaki berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 2
minggu sebelum berobat. Pasien juga mengeluh batuk-batuk dengan dahak kuning
dan kadang-kadang bercampur darah, serta nyeri pada dada kiri. Pada pemeriksaan
fisik paru didapatkan perkusi paru kiri redup dengan bising napas menurun dan pada
foto thoraks didapatkan gambaran radio-opak pada hemitorak kiri yang membentuk
garis Ellys-Dhamaseau.
Kelainan fisik paru dan foto thoraks pada pasien ini terjadi akibat adanya:
18. Seorang perempuan berusia 52 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pinggang kanan yang disarakan hilang timbul sejak 1 hari.Nyeri menjalar ke
kemaluan. Hasil urinalisis lengkap: leukosit 7-8/LPB;eritrosit 5-6 /LPB; protein
negative, bakteri positif. Hasil USG ginjal: hidronefrosis grade 1 ginjal kanan.
19. Seorang lelaki, 62 tahun, berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada lipat paha
kiri yang makin memberat sejak 2 bulan yang lalu, terutama bila berjalan. Nyeri juga
timbul baik saat pasien tidur pada malam hari, mupun istirahat pada siang hari. Tidak
terdapat kaku sendi setelah inaktivitas lama. Pasien diketahi menderita asma dan
minum prednison 5mg/hari sejak 10 tahun yang lalu. Pada foto rontgen pelvis tidak
didapatkan gambaran osteoartritis coxae maupun fraktur akibat osteoporosis.
20. Seorang laki-laki umur 60 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak, demam tidak
terlalu tinggi, TD 120/80 mgHG. Dari hasil rontgen thorax PA didapatkan kesan fungus ball di
paru kanan. Apa saran pemeriksaan Anda?
a. Kultur dan resistensi mikroorganisme sputum
b. BTA sputum
c. Sitologi sputum
d. CT scan thorax