Anda di halaman 1dari 20

KUMPULAN SOAL BOARD GASTRO

Board Batch 33.

1. Seorang perempuan berusia 34 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sakit perut
berulang dan kadang disertai dengan buang air besar mencret berdarah dan
berlendir. Keluhan ini sering muncul terpicu oleh makanan atau stres. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien kompos mentis, status gizi cukup, bising
usus meningkat. Hasil feses lengkap menunjukkan darah samar (+). Hasil
kolonoskopi menunjukkan gambaran mukosa yang hiperemis merata mulai dari
rektum sampai kolon sigmoid.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas adalah:
A. Kolitis infektif
B. Disentri amuba konsensus IBD 2011 --> sudah jelas
C. Chron’s disease
D. Kolitis ulseratif
E. Pseudomembranous colitis

2. Seorang perempuan berusia 42 tahun dirujuk ke poliklinik IPD dengan keluhan sulit
menelan
selama 3 bulan. Pasien juga mengeluh nyeri dada dan mengalami regurgitasi makanan yang
belum tercerna, namun tidak terdapat refluks asam.
Hasil pemeriksaan barium meal pasien sebagai berikut:
Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah:

A. Akalasia
B. Bulbar palsi sudah jelas
C. Nodul faringeal
D. Striktur esofagus
E. Spasme esophagus

3. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan BAB
hitam
sejak 5 hari yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat minum obat jamu pegal linu sejak 1
bulan terakhir karena lutut terasa sakit. Pada pemeriksaan gastroskopi didapatkan gambaran
ulkus dengan rembesan darah di daerah antrum (forrest 1B)
Tata laksana yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Hemoclip pada ulkus
B. Argon plasma coagulation (APC) ESG guidelines --> I B bisa A atau B
--> Lebih sering A, namun butuh
C. Omeprazole bolus 80 mg intravena
ditanyakan ke Gastro
D. Somatostatin bolus 250 μg dilanjutkan drip 3 mg/12 jam
E. Kombinasi omeprazol 2 x 40 mg intravena dengan antasida 3x15 cc

Board Batch 34

4. Seorang laki-laki 62 tahun mengeluh sulit BAB sejak 10 hari terakhir. Pasien mengaku sebelumnya
BAB rutin setiap 2-3 hari sekali. Tidak ada perubahan pola makan, sehari-hari rutin mengkonsumsi
sayur dan buah serta minum air putih sekurang-kurangnya 8 gelas setiap hari. Pasien sejak 6 bulan
yang lalu didiagnosis kanker prostat, dikatakan sudah menyebar ke tulang belakang. Sudah dilakukan
operasi dan radiasi. Sejak 4 bulan terakhir pasien rutin mengkonsumsi obat nyeri morfin tablet dan
sirup pencahar.
Tindakan yang dapat dilakukan : SUDAH JELAS
a. Mengurangi dosis morfin d. Edukasi untuk diet tinggi serat
b. Mengganti morfin dengan lebih banyak lagi
patch fentanyl e. Memberikan fosfat enema
c. Menambah dosis pencahar

5. Seorang perempuan 52 tahun datang dengan keluhan sulit menelan, terutama jika menelan
makanan padat. Pasien sering mengeluh sakit maag yang menjalar ke daerah dada hingga rasa
terbakar di ulu hati. Tidak ada riwayat demam atau minum obat-obatan, juga tidak ada riwayat sakit
maag sebelumnya. Hasil pemeriksaan barium swallow berikut:

Patofisiologi akalasia, sudah jelas


Baca buku ajar IPD

Patofisiologi yang mendasari penyakit ini adalah :


a. Sumbatan mekanik pada gastroesofageal junction
b. Peningkatan kekakuan esofagus
c. Degenerasi neuron dinding esofagus
d. Penurunan tekanan sfingter esofagus
e. Peningkatan tekanan intra gaster
6.Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan diare sedikit-sedikit namun sering yang dirasakan sudah
1 tahun, berbau busuk, dan feses mengambang. Pasien kadang merasakan mual atau muntah, dan
nyeri perut hilang timbul. Ada penurunan BB drastis. Tidak didapatkan massa pada daerah perut dan
bising usus normal. Pemeriksaan analisis feses tidak didapatkan darah samar, dan lemak feses 10 g/
hari. Pada pemeriksaan USG abdomen, ada gambaran kalsifikasi pada pankreas. Diagnosis yang
paling mungkin:
a. Kolitis pseudomembran d. Pankreatitis kronik
b. Celiac disease e. Kolitis non spesifik
c. Chron disease
Sabatine ttg pankreatitis, pankreatitis kronik juga bisa
feses lemak, bukan cuma celiac

7. Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan diare sedikit-sedikit namun sering yang dirasakan sudah
1 tahun, berbau busuk, terutama bila setelah makan tepung. Pasien tidak merasakan mual atau
muntah. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri perut atau massa pada daerah perut dan bising
usus normal. Pada kulit pasien timbul bercak-bercak kemerahan disertai pustul-pustul kecil.
Pemeriksaan analisis feses tidak didapatkan darah samar, dan lemak feses 10 g/hari. Pada endoskopi
saluran cerna bagian atas dilakukan biopsi daerah duodenum. Hasilnya didapatkan vili tidak ada,
peningkatan jumlah limfosit pada permukaan intraepitel, kripta hiperplastik. Diagnosis yang paling
mungkin:
a. Chron disease d. Intoleransi laktosa
sudah jelas, baca
b. Kolitis ulseratif sabatine e. Celiac sprue
c. Whipple disease

8. Laki-laki 69 tahun dengan parkinson masuk ke ruang rawat intensif dengan diare, demam dan
hipotensi. Awalnya pasien mengeluh diare 2 hari lalu dan tekanan darah pagi ini 72/44mmHg, laju
jantung 130x/menit dan suhu 38.9C. pasien menerima cairan intravena dan ditransfer ke ruang
emergensi. Saat datang, pasien letargi dan respon minimal. Pasien tetap demam dan hipotensi dengan
tekanan darah 78/44mmHg dan laju jantung 122x/menit setelah masuk 1 liter cairan. Perutnya tegang
dan distensi dengan bising usus rendah. Hasil rontgen abdomen polos menunjukkan udara bebas
“thumbprinting” tetapi usus besar dilatasi sampai 8 cm. Hasil analisa feses positif untuk darah samar.
Diagnosis yang paling mungkin:
a. Kolitis pseudomembranosa d. Perforasi usus besar
b. Volvulus e. Peritonitis generalisata
c. Megakolon toksik Klinis lebih ke peritonitis, namun penyebab bisa kolitis
pseudomembranosa (tp tidak ada riwayat antibiotik??)
9. Seorang wanita 68 tahun dirawat di ICU selama 10 hari dengan PPOK eksaserbasi dan pneumonia
termasuk perawatan pada 6 hari pertama dengan ventilasi mekanik. Pasien baru menyelesaikan
antibiotik moxifloxacin dan glukokortikoid ketika mengalami rasa tidak nyaman di perut selama 2
hari. Tanda vital : temp 38,2oC, HR 94x/menit, TD 162/94 mmHg, RR 18x/menit dan SpO 2 90%.
Pada pemeriksaan, pasien tampak distress sedang. Pasien tidak menggunakan otot pernafasan
tambahan tetapi tampak sesak nafas. Pasien memiliki wheezing ringan bilateral dengan sirkulasi udara
baik. Bunyi jantung terdengar jauh namun tidak berubah. Pemeriksaan abdomen tampak distensi
sedang dengan bunyi usus lemah. Tidak ditemukan tahanan namun perabaan lembut pada seluruh
perut. Pada catatan medis sebelumnya didapatkan tidak terdapat pergerakan usus selama 72 jam
terakhir dan tidak didapatkan massa pada pemeriksaan colok dubur. Jumlah leukosit meningkat dari
7.100/uL menjadi 38.000/uL dalam 2 hari. Pada foto polos abdomen didapatkan kemungkinan ileus
pada kuadran kanan bawah abdomen. Keadaan ini diobati dengan Metronidazole 4x750 mg iv selama
3 hari, tetapi belum membaik. Langkah selanjutnya adalah:
sabatine bab c.
a. Tetap melanjutkan Metronidazole dengan dosis tetap difficille
b. Tetap melanjutkan Metronidazole dengan meningkatkan dosis metro kombinasi
c. Mengkombinasi Metronidazole dengan Vancomycin vanco bila metro
d. Mengganti Metronidazole dengan Vancomycin alone ga membaik
e. Rujuk untuk terapi surgikal

10. Seorang perempuan berusia 49 tahun datang ke IGD dengan keluhan diare berdarah hilang timbul
sejak 3 minggu terakhir. Pemeriksaan fisik hanya menunjukkan konjungtiva pucat dan ditemukan
darah segar pada pemeriksaan rectal touche. Pemeriksaan laboratorium yang abnormal meliputi kadar
Hb 8,7 g/dL, dan albumin serum 2,8 g/L. Pada pasien ini sudah dilakukan gastroskopi dan
kolonoskopi, tetapi belum ditemukan sumber perdarahan yang signifikan. Pemeriksaan lanjutan apa
yang harus dilakukan:
a. Faal koagulasi d. Venografi
b. Enteroscopy SUDAH JELAS e. Aortografi
c. Angiografi

11. Seorang laki-laki berumur 60 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut mendadak sejak 4
jam sebelumnya, nyeri dirasakan terus menerus dan semakin nyeri, tidak berkurang dengan istirahat.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol dengan terapi yang tidak teratur. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 28x/menit, afebris,
meteorismus, nyeri tekan kuadran kiri tengah. Bising usus menurun. EKG: AF moderate. Pemeriksaan
penunjang apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis:
a. Foto polos abdomen c. Kolonoskopi
b. CT-Scan abdomen dengan d. Arteriografi mesenterika
kontras e. Laparaskopi diagnostik
Sabatine tentang ischemic intestinal , pasien faktor risiko
dengan AF --> sudah jelas

12. Komplikasi ekstraintestinal amoebiasis tersering adalah :


a. Abses hati d. Kolesistitis akut
b. Abses otak SUDAH JELAS e. Kolelitiasis akut
c. Abses paru

182.
13. Wanita 44 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 6 bulan yang lalu dan menghebat
pada saat makan, mengeluh dada terasa terbakar. Menghilang ketika minum obat antasida. Tidak ada
riwayat meminum obat penghilang nyeri dan jamu-jamuan. Pemeriksaan fisik normal kecuali nyeri
epigastrium yang difus. Pasien kemudian dilakukan gastroduodenoskopi dengan hasil ulkus
duodenum dan pemeriksaan patologi ditemukan H pylori.
Terapi untuk pasien ini adalah :
a. Lanzoprazole+Claritromisin+ amoxicillin 21 hari
Konsensus dispepsia 2014
b. Pantoprazole + amoxicillin 21 hari
Sudah jelas
c. Metronidazole + amoxicillin 14 hari
d. Omeprazole+sucralfate+antasida+metronidazole 14 hari
e. Omeprazole + metronodazole + claritromicin 7 hari

Board 32.

14. Seorang perempuan berusia 35 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan diare sejak 4 bulan dengan frekuensi 6-8 kali per haridisertai darah dan lendir. Berat
badan turun sekitar 5 kg sejak sakit diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg; frekuensi nadi 88xper menit; frekuensi nafas 20x/ menit. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 9,6 g.dL; leukosit 5000/µL; LED 60 mm/jam; albumin 2,8
g/dL. Foto toraks dalam batas normal.
Pasien kemudian dilakukan kolonoskopi dan didapatkan hiperemis pada kolon transversum
distal sampai rektum. Hasil biopsi dari sediaan kolon dan rektum menunjukkan infiltrasi sel
radang kronis pada lamina propria, dekstruksi kripta dan deplesi sel goblet.
Dari data klinis di atas, terapi farmakologik yang paling tepat untuk pasien adalah:
A. Steroid dan antibiotika
B. Steroid dan mesalazine Konsensus IBD 2011
C. Antibiotika dan loperamid Sudah jelas
D. Antibiotika dan mesalazine
E. Loperamide, steroid, antibiotika, dan mesalazine

15. Wanita 35 tahun datang kram perut dan konstipasi dan diare yang intermiten, tetapi tidak
ada penurunan berat badan dan perdarahan gastrointestinal. Nyeri perut biasanya tidak
membaik dengan defekasi. Kolonoskopi didapatkan ulkus multiple di kolon.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Kolitis infeksi
B. IBS
C. Polip kolon SUDAH JELAS
D. IBD
E. Pseudomembran

Board Batch 31

16. Seorang lelaki berusia 28 tahun, di bawa ke IGD karena nyeri ulu hati dan muntah.
Muntah berwarna hijau sejak 6 jam yang lalu. Keluhan buang air besar berwarna hitam
disangkal. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan nyeri tekan di daerah epigastrium. Hasil

5
laboratorium Hb 13,5 g/dL, lekosit 7.800 / µL; trombosit 244.000/µL; SGOT 32 U/L; SGPT
37 U/L; bilirubin total 0,9 mg/dL; amilase 108 U/L; lipase 150 U/L.
Langkah diagnostik yang menjadi prioritas selanjutnya pada kasus di atas adalah:
A. Pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas
USG dulu karena hasil lab
B. Pemeriksan USG abdomen dengan kontras masih normal
C. Pemeriksaan amilase dan lipase diulang 24 jam kemudian
D. Pemeriksaan magnetic resonance cholangio pancreatography (MRCP)
E. Tidak perlu pemeriksaan diagnostik tambahan, karena diagnosis pankreatitis akut
sudah dapat ditegakkan.

17. Seorang perempuan berusia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan BAB bercampur
darah merah segar sejak 10 hari yang lalu. Tidak terdapat demam. Sudah dilakukan
kolonoskopi ditemukan multipel ulkus sepanjang kolon.
Terapi yang tepat diberikan pada pasien adaalah:
A. Omeprasol 2 x 20 mg
B. Vitamin K 3x 500 mg SUDAH JELAS
C. Flavonoid 1 x 1000 mg
D. Mesalazine 2 x1000 mg
E. Asam traneksamat 3 x 500 mg

Board Batch 29

18. Seorang laki2 50an (seingat qt 20an taon kata jean) tahun datang dengan hematemesis
melena dari PF didapatkan tensi 90, nadi 100, respi agak cepat, suhu lupa. PF lain didapatkan
eritema palmaris. Stigmata sirosis lain tidak ada (kalau tidak salah). Ada data lain penting
tapi lupa !!!!ada splenomegaly??. Sudah dilakukan resusitasi dengan cairan kristaloid.
Tatalaksana berikutnya adalah

a. pemberian PPI IV
b. Pemberian somatostatin IV SOAL TIDAK JELAS
c. Endoskopi
d………

19. Seorang pasien datang dengan nyeri perut, penurunan kesadaran, keadaan buruk, tensi
rendah, nadi cepat, demam, respi cepat. Ada foto pasien nya.Gambaran hematom di
epigastrium dan didaerah abdomen lateral posterior bilateral. ( Cullens sign dan gray Turner
sign). Diagnosisnya?

a. perforasi gaster
b. pancreatitis acut tanda pankreatitis akut. sudah jelas
c. cholecystitis acute

6
d. peritonitis acute

Board April 2012

Soal 20-21
Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu
hati sejak seminggu lalu terutama jika perut kosong dan setelah makan, disertai mual dan
muntah. Tiga hari yang lalu BAB pasien berwarna kehitaman. Pasien mempunyai riwayat
mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk keluhan nyeri sendi yang dirasakan sejak 3
bulan terakhir.

20. Salah satu tindakan utama yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis di atas adalah
:

A. Gatroskopi

B. Kolonoskopi
sudah jelas
C. Panendoskopi

D. Barium enema

E. Urea breath test

21. Pilihan terapi yang paling tepat untuk kasus di atas adalah :
A. Spasmolitik, antibiotic, prokinetik
B. Spasmolitik, prokinetik, mukoprotektor sudah jelas
C. Antibiotic, penghambat pompa proton, prokinetik
D. Penghambat pompa proton, prokinetik, mukoprotektor
E. Penyekat reseptor H2, penghambat pompa proton, prokinetik

22. Pasien mengeluh nyeri uluhati, tidak ada riwayat NSAID dan membawa hasil
laboratorium sebagai berikut :
3 3
HB 12 gr%, lekosit 5500 mm , trombosit 25000 mm , SGOT 12 IU/ml.
SGPT 15 IU/ml, Urea Breath Test (UBT)(-), hasil gastroskopi : ulkus pada antrum.
Pengobatan apa saja yang saudara sarankan?
A. PPI saja
B. PPI + Amoksilin
C. PPI + Klaritomisin + Amoksilin sudah jelas
D. PPI + Klaritomisin + Metronidazol
E. PPI + Klaritomisin + Amoksilin + Bismuth

(Urea breath test: parameter deteksi& konfirmasi keberhasilan eradikasi H.pylori setelah 4
minggu (hal 504)
+ palsu : mikro organisme lain yg menghslkan urease pd keadaan aklorhidria
- Palsu: AB, antasida, bismuth, anti sekresi asam)

7
23. Seorang perempuan berusia 30 tahun, pegawai wartel dan belum menikah, mengeluh
nyeri ulu hati yang hilang timbul sejak 7 bulan yang lalu disertai perut kembung dan
berbunyi. Keluhan ini dirasakan setelah mengkonsumsi jamu temu lawak. Nyeri ulu hati
sering kambuh jika pasien merasa kecapekan, makan asam atau pedas. Pasien juga kadang –
kadang mengeluh sulit buang air besar. Pasien merasa takut penyakitnya tidak akan sembuh,
karena sering sekali kambuh, bahkan sudah berulangkali berobat ke rumah sakit, keluhan
tidak juga hilang. Pasien pernah menjalani gastrokopi hasilnya disebutkan hanya radang
ringan. Saat ini pasien sering tidak masuk kerja karena harus berobat ke rumah sakit.

Menurut pengkajian saudara, kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut adalah :


A. Dispepsia fungsional dan depresi
B. Irritable bowel syndrome dan depresi Gejala dan tanda mengarah
C. Dyspepsia fungsional dan Irritable bowel syndrome ke dispepsia dan GAD
D. Dyspepsia fungional dan gangguan cemas menyeluruh (GAD)
E. Irritable bowel syndrome dan gangguan cemas menyeluruh (GAD)

24. Seorang laki – laki berusia 52 tahun, sudah dua hari dirawat karena muntah darah.
Setahun yang lalu pasien juga pernah dirawat karena muntah darah. Ketika itu dilakukan
esofagogastroduodenoskopi (EGD) serta ligasi varises. Karena merasa sudah perbaikan, ia
tidak pernah kontrol lagi. Sejak masuk rumah sakit sehari yang lalu, pasien sudah mendapat
terapi omeprazole 2x40 mg, vitamin K 3x1 ampul, sukralfat 3x15 cc, laktulosa 2x15 cc, dan
cefotaxim 3x1 gram. Walaupun demikian, perdarahan masih terus berlangsung.

Tatalaksana non-invasif yang anda rekomendasikan untuk mengatasi perdarahan yang tidak
kunjung berhenti pada kasus di atas adalah :
A. Memberikan somatostatin intra vena.
B. Melakukan bilas lambung dengan adrenalin sudah jelas
C. Memberikan asam traneksamat 3x1 ampul
D. Melakukan bilas lambung dengan air dingin
E. Meningkatan dosis omeprazole menjadi 3x40 mg

25. Seorang laki – laki berusia 28 tahun, dibawa unit gawat darurat karena nyeri ulu hati dan
muntah – muntah sejak 6 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan nyeri tekan
di daerah epigastrium. Hasil laboratorium Hb 13,5 g/dl, lekosit 7800/mm3, trombosit
244.000/mm3. SGOT 32 u/l, SGPT 37 u/l. amilase 188 u/dl (50-150 u/dl), lipase 197 u/dl (10-
140 u/dl).

Langkah diagnostik yang anda rekomendasikan pada kasus di atas adalah :


A. Perlu pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas
sama dengan soal sebelumnya
B. Perlu pemeriksaan USG abdomen dengan kontras
C. Pemeriksaan amilase dan lipase diulang 24 jam kemudian
D. Perlu pemeriksaan magnetic resonance cholangio pancreaticography (MRCP)
E. Tidak perlu pemeriksaan diagnostik tambahan, karena diagnosis pancreatitis akut
sudah dapat dietegakkan.

Kasus No ; 01 -03
Penderita laki – laki berumur 33 tahun, mengeluh diare hampir setiap hari, sebanyak 6 kali
sehari. Beraknya cair disertai kotoran, kadang – kadang terlihat bercak darah dan lendir.
Penderita diketahui mengeluh keluhan diare ini sejak satu tahun yang lalu. Dari riwayat
keluhan sebelumnya, sejak berusia 17 tahun, penderita pernah mengalami keluhan tersebut.

8
Obat yang biasa diminum adalah antibiotika tetrasiklin dan papaverin. Satu tahun terakhir ini
keluhannya menjadi lebih hebat dan memaksa penderita masuk rumah sakit. Selama sakit
penderita mengalami penurunan berat badan hingga 10 kg, saat ini pasien mempunyai tinggi
badan 170 cm dan berat badan 50 kg. pasien tampak sakit, pucat, tekanan darah 100/70
mmHg. Frekuensi nada 100x/menit. Frekuensi napas 24x/menit. Suhu 37,5˚C. bunyi jantung
normal, paru – paru dalam batas normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas tidak ada
edema. Hasil laboratorium ; Hb 7 gr % leukosit 8.000/mmᵌ. laju endap darah : 30 mm/ jam.
Hasil pemeriksaan tinja : makroskopis terlihat bercak darah dan lendir. Mikroskopis : terlihat
sel darah putih 2-4/LPB. Sel darah merah 5-10/LPB, amoeba (-), serat makan (+), bakteri
(+),kultar feces tidak didapatkan kuman patologis. Ureum 60 mg/dL, kreatinin 0,6
mg/dL/SGOT 17 IU, SGPT 30 IU, Gula darah 110 mgmg/dL.

01. Diagnosis yang paling mungkin pada penderita ini adalah :


a. Irritable Bowel Syndrome
b. Inflammatory Bowel Disease sudah jelas
c. Disentri Basiler
d. Disentri Amoeba
e. Sindroma Mal Absorosi

02. Masalah apa yang menonjol pada penderita ini menurut anda :
a. Syok dan memperbaiki keadaan umum dengan memasang infus
dextrose 5 % dan NaCI 0,9 %
b. Anemia dan memperbaiki keadaan umum dengan memberikan transfuse
darah sampai Hb diatas 8 gr%
c. Infeksi dan memberikan antibiotic golongan cephalosporin sudah jelas
generasi ke 4
d. Diare, harus ditangani dengan menhentikan diare nya dengan memberikan

loperamide
e. Memperbaiki keadaan umum dengan memberikan diet sesuai dengan
kepentingan dalam mempersiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan
colon inloop dan kolonoskopi

03. Jika dari kasus di atas didapatkan hasil pemeriksaan colon inloop dan kolonoskopi
Dan biopsi menunjukan diagnosis kolitis ulseratif, maka terapi yang anda pilih adalah
:
a. Perbaikan keadaan umum dan pemberian spasmolitika
sudah jelas. ditambah
b. Perbaikan umum, transfuse darah , dan pemberian spasmolitika
juga dengan 5-ASA bila
c. Perbaikan umum, tranfusi darah dan pemberian kortikosteroid
ada pilihannya
d. Perbaikan umum, tranfusi darah dan antibiotika broad spectrum
e. Transfusi darah dan salazopirin

Kasus No : 04-06
Seorang laki-laki umur 45 tahun datang ke IRJ dengan keluhan rasa panas di dada kembung,
mual, dan muntah disertai keringat dingin. Keluhan ini sebenarnya bukan yang pertama kali.
Penderita juga sering mengalami batuk-batuk dan bila tidur mulut terasa asam dan rasa panas
menjadi lebih berat. Tekanan darah biasanya stabil sekitar 160/100 mmHg. Nadi 80x/menit.
Frekuensi napas 20x/menit. Pemeriksaan auskultasi dalam batas nor,al. pemeriksaan
abdomen : hati dan limpa tidak teraba. Rasa nyeri tekan pada ulu hati. Pemeriksaan yang lain
dalam batas normal. Hasil gambaran EKG, didapatkan irama sinus normal

9
04. Kemungkinan diagnosa dari penderita ini adalah :
a. Tukak gaster
sudah jelas
b. Sindrom Mallory Weiss
c. Angina pectoris tidak stabil
d. Penyakit reflux gastro esophagen
e. Tukak duodenum

05. Pendekatan diagnosis yang mudah dan termurah yang dapat dikerjakan adalah :
a. Endoskopi atas
b. Monitoring pH esophagus
sudah jelas
c. Barium esofagografi
d. Uji PPI
e. Uji Bernstein

06. Pada penderita ini, terapi pilihan adalah :


a. Antasida
b. PPI dan modifikasi gaya hidup sudah jelas
c. H2 Blocker
d. Natrium bicarbonate
e. Tegaserod

Kasus No : 07 – 10
Seorang laki – laki muda usia 24 tahun dirawat karena muntah – muntah darah hitam
bercampur merah tua bergumpal – gumpal, diikuti dengan buang air besar lembek hitam
seperti ter beberapa kali. Sebelumnya tidak ada riwayat minum obat atau makanan / minuman
yang “mencurigakan”.Saat dirawat tampak sakit berat, sangat anemis. T 90/palpasi, frekuensi
nadi 140 x/menit.Hati tidak teraba membesar, lien S.4 Asites tidak ada, tidak ada edema.
Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan hemoroid. Tingkat 3, melena (+)

07. Pada penderita akan segera dilakukan :


a. Infus larutan koloid
b. Infus larutan kristaloid sudah jelas
c. Transfusi fresh whole blood
d. Transfusi Packed Red Celles
e. Transfusi Fresh Frozen Plasma

08. Selain itu, juga akan segera dilakukan hal – hal berikut ini, KECUALI
a. Posisi tidur tanpa bantal kepala dimiringkan ke samping
b. Berikan oksigen
c. Pasang NGT sudah jelas
d. Endoskopi darurat
e. Pemberian samato statin

09. Kemungkinan penyebab hematemesis dan melena pada kasus ini adalah pendarahan
dari :
a. Varises esophagus
b. Telangiektasi korpus gaster sudah jelas
c. Lesi Henoch – Schonlein

10
d. Ulkus peptikum
e. Erosi gaster

10. Keadaan patologi yang mungkin bisa ditemukan adalah :


a. Sumbatan pada vena hepatika
b. Sumbatan pada vena hemoroidalis
c. Sumbatan pada vena porta sudah jelas
d. Sumbatan pada vena cava inferior
e. Sumbatan pada vena cava superior

Kasus No : 14 – 16
Tn Y 35 tahun datang karena mata kuning sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sejak
sebulan yang lalu ia mengeluh nyeri perut di kanan atas seperti ditusuk, hilang timbul,
menjalar ke punggung dan tak dipengaruhi oleh makanan, kadang – kadang mual dan
muntah. Sudah berobat ke dokter umum namun tak ada perbaikan. Dua minggu sebelum
masuk rumah sakit terlihat matanya kuning disertai air seni berwarna seperti teh disertai
demam yang naik turun disertai menggigil. Pola buang air besar tak ada perubahan. Sebelum
ini tak ada riwayat sakit kuning, sakit jantung, sakit epigastrium dan kuadran atas kanan
abdomen, tak teraba massa.
Laboratorium : Hb 13,8 g/dL, leukosit 13.100/dL, trombosit 33.000/dL, Ureum 135 mg/dL,
kreatinin 2,7 mg/dL, Urinalisis bilirubin + 3.

11. Diagnosis utama / masalah utama pasien di atas adalah :


a. Pangkreatitis akut, gagal ginjal kronik
b. Ikterus obstruktif, gagal ginjal kronik sudah jelas
c. Kolangitis, gagal ginjal akut, trombositopenia
d. Trombositopenia berat, insufisiensi ginjal
e. Sepsis, gagal ginjal akut

12. Pemeriksaan tambahan yang saudara prioritaskan untuk diminta guna menunjang
Diagnosis adalah :
SGOT dan SGPT, serta kolinesterase
a. Amilase dan lipase serta SGOT, SGPT sudah jelas
b. Alkali fosfatase dan USG abdomen
c. SGOT, SGPT dam bilirubin
d. Usg hepar dan CT- scan abdomen

13. Rencana penatalaksanaan yang saudara anjurkan adalah : sudah jelas


a. Infus NaCI 0,9% : Dextrose 5% = 2 : 2 6 (jam/500 cc) ; puasa ; tambah
metronidazole 3 x 500 mg
a. Cefoperazon 2 x 1 gram IV, metronidazol 3 x 500 mg IV; diet hati
b. Infus NaCI 0,9% : Dextrose 5% = 2 : 2 ( 6 jam/500 cc); Cefoperazon 2 x 1
gram IV ; metronidazol 3 x 500 mg IV.
c. Octreotide drip 25 meg/jam ; puasa ; Infus NaCI 0,9% ; dextrose 5 % =2 +
2 ( 6 jam /500 cc) ; Cefoperazon 2 x 1 gram IV ; metrinidazol 3 x 500 mg
IV ;
d. Infus NaCI 0,9% ; Dextrose 5% = 2 : 2 ( 6 jam/500 cc ); Cefoperazon
2 x 1 gram IV ; metronidazole 3 x 500 mg IV ; diet hati L

11
Kasus No : 14 – 16
Tn Y 35 tahun datang karena mata kuning sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sejak
sebulan yang lalu ia mengeluh nyeri perut di kanan atas seperti ditusuk, hilang timbul,
menjalar ke punggung dan tak dipengaruhi oleh makanan, kadang – kadang mual dan
muntah. Sudah berobat ke dokter umum namun tak ada perbaikan. Dua minggu sebelum
masuk rumah sakit terlihat matanya kuning disertai air seni berwarna seperti teh disertai
demam yang naik turun disertai menggigil. Pola buang air besar tak ada perubahan. Sebelum
ini tak ada riwayat sakit kuning, sakit jantung, sakit epigastrium dan kuadran atas kanan
abdomen, tak teraba massa.
Laboratorium : Hb 13,8 g/dL, leukosit 13.100/dL, trombosit 33.000/dL, Ureum 135 mg/dL,
kreatinin 2,7 mg/dL, Urinalisis bilirubin + 3.

14. Diagnosis utama / masalah utama pasien di atas adalah :


a. Pangkreatitis akut, gagal ginjal kronik
b. Ikterus obstruktif, gagal ginjal kronik sama dengan soal sblmnya
c. Kolangitis, gagal ginjal akut, trombositopenia
d. Trombositopenia berat, insufisiensi ginjal
e. Sepsis, gagal ginjal akut

15. Pemeriksaan tambahan yang saudara prioritaskan untuk diminta guna menunjang
Diagnosis adalah :
a. SGOT dan SGPT, serta kolinesterase
b. Amilase dan lipase serta SGOT, SGPT
c. Alkali fosfatase dan USG abdomen sama dengan soal sebelumnya
d. SGOT, SGPT dam bilirubin
e. Usg hepar dan CT- scan abdomen

16. Rencana penatalaksanaan yang saudara anjurkan adalah : sama dengan soal sebelumnya
a. Infus NaCI 0,9% : Dextrose 5% = 2 : 2 6 (jam/500 cc) ; pause ; tamblet
metronidazole 3 x 500.
b. Cefoperazon 2 x 1 gram IV, metronidazol 3 x 500 mg IV; diet hati
c. Infus NaCI 0,9% : Dextrose 5% = 2 : 2 ( 6 jam/500 cc); Cefoperazon 2 x 1
gram IV ; metronidazol 3 x 500 mg IV.
d. Octreotide drip 25 meg/jam ; puasa ; Infus NaCI 0,9% ; dextrose 5 %
=2 + 2 ( 6 jam /500 cc) ; Cefoperazon 2 x 1 gram IV ; metrinidazol 3 x
500 mg IV ;
e. Infus NaCI 0,9% ; Dextrose 5% = 2 : 2 ( 6 jam/500 cc ); Cefoperazon 2 x
1 gram IV ; metronidazole 3 x 500 mg IV ; diet hati L

Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dibawah gawat darurat karena nyeri ulu hati dan muntah-
muntah sejak 6 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan nyeri tekan di daerah
epigastrium. Hasil laboratorium Hb 13,5 g/dL, lekosit 7800/mm3, trombosit 244.000/mm3.
SGOT 32 U/L, SGPT 37 U/L. Anilae 188 U/dL (50-150 U/dL), lipase 197 U/dL (10-140
U/dL).

17. Langkah diagnosis yang Anda rekomendassikan pada kasus di atas adalah :
a. Perlu pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas
sama
b. Perlu pemeriksaan USG abdomen dengan kontras
c. Pemeriksaan amylase dan lipase diulang 24 Jam kemudian
d. Perlu pemeriksaan magnetic resonance cholangio pancreticography (MRCP)

12
e. Tidak perlu pemeriksaan diagnosis tambahan, karena diagnosis pancreatitis
akut sudah perlu dapat ditegakkan

seorang perempuan berusia 32, tahun berobat kep poliklinik dengan keluhan perut makin
besar disertai nyeri dalam sebulan terakhir. Ia juga merasakan demam hilang timbul. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan fenomena papan catur (+). Pemeriksaan USG menunjukkan
adanya asites, hepar normal, dan tidak tampak massa intra abdomen. Hb 9,7 d/dL, lekosit
8400 /mm3, trombosir 221.00/mm3, laju endap darah (LED) 110. Albumin 3,7 g/dL, globulin
3,5 g/dL.

18. Hasil analisis cairan yang Anda harapkan pada kasus di atas adalah :
a. Jenis cairan asites transudat
b. Kadar protein pada cairan ascites <2,5 g/dL sudah jelas
c. Serum ascites albumin gradient (SAAG)>1,1
d. Pemeriksaan adenisime deaminase (ADA) > 40
e. Hitung jenis sel dominan polimorfonuklear (PMN)

seorang perempuan berusia 30 tahun, pegawai wartel dan belum menikah, mengeluh nyeri
ulu hati yang hilang timbul sejak 7 bulan yang lalu disertai perut kembung dan berbuyi.
Keluhan ini dirasakan setelah mengkonsumsi jamu lawak. Nyeri ulu hati sering kambuh jika
pasien merasa kecapekan, makan asam atau pedas. Pasien juga kadang-kadang mengeluh
sulit buang air besar. Pasien merasa takut penuakitnya tidak akan sembuh, karena seing
kambuh, bahkan sudah berulang kali berobat ke rumahsakit, keluhan tidak juga hilang. Pasien
pernah menjalankan gastroskopi hasilnya disebutkan hanya radang ringan. Saat ini pasien
sering tidak masuk kerja harus berobat ke rumah sakit.

19. Menurut pengajian saudara kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut adalah :
a. Dispepsia fungsional dan depresi
b. Irritable bowel syndrome dan depresi SAMA
c. Dispepsia fungsional dan irritable bowel syndrome
d. Dispepsia fungsional dan Gangguan vemas menyeluruh (GAD)
e. Irritable bowel syndrome dan gangguan cemas menyeluruh (GAD)

20. Seorang laki-laki 50an (seingat qt 20an taon kata jean) tahun datang dengan
hematemesis melana dari PF didapatkan tensi 90, nadi 100, repsi agak cepat, suhu lupa.
PF lain didapatkan weitema Palmaris. Stimata sorosis lain tidak ada (kalua tidak salah).
Ada data lain penting tapi lupa !!! ada splenomegaly??. Sudah dilakukan resusitasi
dengan cairan kristaloid. Tatalaksana berikitnya adalah :
a. Pemberian PPU IV
b. Pemberian samatostatin SOAL TIDAK JELAS
c. Endoskopi
d………

21. Seorang pasien perempuan umur 40an tahun datang dengan diare kronis, diare per hari
lebih dari 6x, kadang-kadang disertai nyeri perut dan BAB berdarah. Peneurunan berat
badan positif. Ada ANEMIA. (ingat staging, hafal jumlah diare per hari, lihat staging
TRUE LOVE atau Harrisons !!!). sudah dilakukan endoskopi didapatkan tanda2
peradangan. Dan hasil PA : destruksi crypta……….penatalaksanaan yang dianjurkan?

13
SOAL TIDAK JELAS
a. Steroid IV plus mezalamin plus AB
b. Stroid IV plus mezalamin
c. ASA plis prednisone intra rektual plus AB
d. Asa plus AB
e.

22. Seorang pasien dengan nyeri perut, penurunan kesadaran, keadaan buruk, rensi rendah,
nadi cepat, demam, respi cepat. Ada foto pasien nya. Gambaran hematom di
KASUS 23 – 27
Seorang wanita umur 37 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama buang air besar
encer sejak 3 bulan yang lalu. Sejak 4 bulan yang lalu pasien mengeluh dada sering debar-
debar, napsu makan biasa dan badan berkeringat. Pasien hanya makan obat warung. Sejak 3
bulan yang lalu pasien sering BAB encer 4-6 kali per hari, berat badan dirasakan turun. Pada
pemeriksaan fisik Kesadaran compos mentis, T 170/80 mm Hg, HR 120/m Suhu 37,3 0c BB
40 kg TB 160 cm.

Pertanyaan :

23. Apa masalah pasien di atas ?


a. Sindrom usus iritabel dan malnutrisi
b. Diaera kronik dan palpitasi dari gejalanya ada kemungkinan
c. Diare kronik, tirotoksikosis dan malnutrisi tirotoksikosis
d. Sindrom usus iritabel dan tirotoksikosis
e. Kolitis, hipertensi dan malnutrisi

24. Pemeriksaan penunjang yang diusulkan untuk kasus di atas yaitu :


a. Pemeriksaan TSH, FT4 serum, tinja dan kolonoskopi
b. Pemeriksaan tinja dan kolonoskopi sudah jelas
c. Pemeriksaan TSH, FT3, serum saja
d. Pemeriksaan tinja saja

25. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien tersebut yaitu :


a. Hormone tyroksin, atapulgite, diit tinggi kalori-protein
tergantung data tambahan
b. Atapulgite saja dan diit tinggi kalori-protein
bila sudah ada data TSH/
c. Obat PTU, atapulgite dan diit tinggi kalori –protein FT4 bisa lsg kasih PTU
d. Ranitidine, enzin dan diit tinggi kalori-protein
e. Pemeriksaan tinja saja

26. Bila pada pemeriksaan tinja didapatkan entameba histolytica (+), lekosit 10-15/LPB,
eritrosit 4 – 8/LPB, obat tambahan apa yang dapat diberikan pada pasien tersebut :
a. Clarithromycin
b. Metronidazole
c. Kloraquin sudah jelas
d. Contimoxazole
e. Ciprofloxacine

27. Dengan hasil pemeriksaan tinja sesuai pertanyaan no. 24, maka pada pemeriksaan
kolonoskopik diharapkan ditemukan :

14
a. Ulkus multiple yang searah proses usus disertai pseudopolyp
b. Ulkus multiple dengan pingir bergaung yang tegak lurus poros usus
c. Ulkus multiple tidak teratur dengan skip area, dan pseudopolip
d. Ulkus multiple dengan granuloma per eksklusionam
e. Ulkus multiple dengan cobble stone

28. Wanita 44 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 6 bulan yang lalu dan
menghebat pada saat makan. Mengeluh dada terasa terbakar. Menghilang ketika minum
antasida. Pasien datang dengan keluhan buang air besar berwama hitam. Tidak ada
minum obat sebelumnya. Pemeriksaan fisik normal kecuali nyeri epigastrium yang
difus. Heme + pada tinja. Pts kemudian dilakukan EGD dengan hasil ulkus duodenum
dan positif H. pylori.
Terapi untuk pasien ini? (H.Gastro7)
a. Lanzo + Claritro + Amox 14 hari
b. Pantoprz + Amox 21 hari sudah jelas
c. Panto + Amox 14 hari
d. Omeprazole + Bismut + Tetra + Metro 14 hari
e. Omepz + Metro + Claritro 7 hari

29. 54 tahun laki-laki dengan keluhan 1 bulan diare. Frekuensi 8-10 kali per hari. Penurunan
BB 4 kg/bulan. Vital sign dan PF normal. Laboratorium normal. 24 hour stool collect
reveals 500 g of stool osm 200 mosmol/L A a calculated stool osm of 210 mosmol/L.
Berdasarkan penemuan ini penyebab paling mungkin untuk masalah ini? H.Gastrol2

a. Celiac
sabatine 3-6 --> normal stool osmolar gap
b. Pankreatitis kronik
c. Laktat defisiensi
d. Vasoaktif intestinal peptide tumor
e. Whipple’s disease

30. After a careful history and physical and a cost effective workup you have diagnosed a 24
year old female patient with irritable bowel syndrome.
What other condition would you reasonably expect to find in this natient? H Gastro2
a. Abnormal brain anatomy
b. Autoimmune disease
c. History' of sexually transmitted diseases sudah jelas
d. Psychiatric diagnosis
e. Sensory hypersensitivity to peripheral stimuli

31. Laki-laki 61 tahun masuk IRD dengan keluhan bengkak di perut. PF ditemukan acites dan
dilakukan paracentesis. Hasil dari paracentesis WBC 300 leukosit/uL dengan 35% PMN.
Peritoneal albumin 1.2 g/dL, protein 2.0 dan TAG 320. Peritoneal kultur masih menunggu
hasil. Serum albumin adalah 2.6.
Kemungkinan diagnosis untuk pasien ini? (H.Gastro37)
a. CHF
b. Peritoneal tuberculosis
c. Peritoneal carcinomatosis sudah jelas
d. Chylous asites
e. Bacterial peritonitis

15
32. Laki-laki 26 tahun datang dengan keluhan mata kuning. Tidak ada masalah kesehatan
hanya kadang-kadang timbul jaundice saat stress atau minum alkohol 4-5 gelas dan mata
kuning ini kembali normal 2 hari kemudian. Tidak ada mual, nyeri perut, urine yang
gelap, bab yang terang, pruritus atau berat badan yang turun. BMI 20.1. VS normal.
Sclera icterus (+). Stigmata sirosis (-). Ujung hepar smooth dan teraba pada saat inspirasi
dalam. Lien ttb. Laboratorium normal kecuali bil total 3.0, direct 0.2.
Kemungkinan diagnosis untuk pasien ini? (H.Gastro38)
a. Autoimmune hemolytic anemia
b. Crigler najjar syndrome tipe 1
c. Choledocholitiasis sudah jelas
d. Dubin Johnson syndrome
e. Gilbert’s syndrome

33. Laki-laki 21 tahun dirujuk dengan keterangan hepatitis C. Pasien sendiri hanya merasa
agak lemas dan demam. Tidak ada mual dan sakit perut. Pengguna narkoba suntik yang
telah berhenti pada 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ada hepatomegali ringan.
Hasil lab anti HCV +, GOT 57; Hb 12; anti HIV +, leukosit 5300, Trombo 136.
Keadaan yang bisa dijumpai pada pasien ini kecuali:
a. Glomerulonephritis
b. Porphyria cutena tarda sabatine 3-18 ttg Hep. C --> sudah jelas
c. Limfoma
d. Krioglobulinemia
e. Retinitis

34. Seorang wanita 51 tahun datang dengan mengeluh nyeri perut sejak 18 bulan yang
lalu. Hilang timbul tidak menjalar seperti ditusuk. Nyeri dirasakan semakin sering
sejak satu tahun terakhir. Nyeri terutama dirasakan bila penderita emosi. Penderita
sudah berobat ke beberapa dokter ahli. BAB kadang lembek 3-4 x/hari. Setahun lalu
ada konflik dengan sepupu yaitu masalah rumah peninggalan pamannya. Sejak usia
tujuh tahun pasien ikut paman karena ayahnya meninggal. Selama tinggal di rumah
paman penderita tertekan dengan sikap istri pamannya. Pasien tamat SMP menikah
umur 21 tahun dengan 4 anak. Keluarga harmonis namun pasien sedih karena suami
dan anaknya tidak percaya dengan keluhan pasien. Pasien kebanyakan tinggal di
dalam kamar.
Kemungkinan diagnosis
a. IBD yang kronik dan sulit disembuhkan
b. IBS dengan GAD sudah jelas
c. Colitis ulcerative dengan depresi
d. IBS dengan depresi
e. IBD disertai GAD

35. Seorang laki-laki berusia 42 tahun, pedagang dengan pendidikan SD mengeluh sering
merasa lemas secara tiba-tiba, keringatan, gelisah, dan tidak sanggup melakukan kegiatan
apapun sejak 3 bulan yang lalu. Penderita takut akan penyakitnya akan mengganggu
aktivitas dan pekerjaannya. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tau apa
penyebabnya. Perasaan pasien seperti tidak menentu. Pasien takut keluhannya membawa
kematian. Pasien diketahui menderita hepatitis B sejak 15 tahun yang lalu namun tidak
diobati dan pernah menderita TB paru, berobat sampai selesai. Pasien juga pernah
mengalami gangguan penglihatan, tetapi hilang dengan sendirinya. Pada pemeriksaan

16
fisik tidak ditemukan kelainan yang berarti, hanya didapatkan tekanan darah 150/95
mmHg.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah:
a. Gangguan panik
b. GAD PPK IPD ttg Ansietas. Walaupun ada tiba2,
c. Stres pasca trauma namun gejala lebih mengarah ke GAD. Butuh
d. Obsesi Kompulsi disorder bimbingan lagi
e. Hipoglikemia berulang HT

36. Kombinasi pilihan untuk terapi eradikasi helicobactor pylori adalah sebagai berikut,
KECUALI:
A. Penghambat pompa proton (PPP) + amoksilin + klaritromisin konsensus dispepsia 2014
B. Penghambat pompa proton (PPP) + amoksilin + metronidazol tetrasiklin kombinasi
C. Penghambat pompa proton (PPP) + metronidazol + tetrasiklin dengan metronidazole,
D. Penghambat pompa proton (PPP) + amoksilin + siprofloksasin tapi ga ada obat cipro
E. Penghambat pompa proton (PPP) + amoksilin + tetrasiklin juga --> D atau E??

37. Pada colitis ulseratif tipe ringan ditemukan keadaan-keadaan dibawah ini, KECUALI:
A. Berak encer berlendir kadang-kadang campur darah sehari lebih dari 6 kali
B. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan
C. Tidak ditemukan palpitasi kriteria TRUE LOVE yg di atas
D. Pada kolonoskopi ditemukan tanda-tanda radang --> 6 kali --> severe
E. Kadang-kadang nyeri perut kiri bawah

38. Yang termasuk tanda bahaya pada sindrom dispepsia antara lain, KECUALI :
A. Muntah-muntah
B. Berat badan turun
C. Buang air besar encer atau cair sudah jelas
D. Ikterus
E. Anemia

39. Batasan kronik pada diare kronik di Indonesia yaitu bila diare lebih dari:
A. 10 hari
B. 15 hari
C. 21 hari sudah jelas
D. 28 hari
E. Hari
40. Gastropati akibat obat anti inflamasi nonsteroid adalah:
A. Bercak-bercak perdarahan intra mukosa dan erosi
B. Tukak yang dapat dibuktikan dengan endoskopi
C. Tukak yang memberikan gejala klinis yang nyata sudah jelas
D. Hematemesis dan melena
E. Semua benar

41. Mekanisme penting timbulnya diare adalah:


A. Retensi cairan osmotik dalam lumen usus
B. Sekresi aktif dari elektrolit
C. Kerusakan struktur dinding usus sudah jelas
D. Peningkatan filtrasi dan perubahan motilitas
E. Semua benar
17
Kasus No ; 10 -12
Penderita laki – laki berumur 33 tahun, mengeluh diare hamper setiap hari, sebanyak 6 kali
sehari. Beraknya cair disertai kotoran, kadang – kadang terlihat bercak darah dan lender.
Penderita diketahui mengeluh keluhan diare ini sejak satu tahun yang lalu. Dari riwayat
keluhan sebelumnya, sejak berusia 17 tahun, penderita pernah mengalami keluhan tersebut.
Obat yang biasa diminum adalah antibiotika tetrasiklin dan papaverin. Satu tahun terakhir ini
keluhannya menjadi lebih hebat dan memaksa penderita masuk rumah sakit. Selama sakit
penderita mengalami penurunan berat badan hingga 10 kg, saat ini pasien mempunyai tinggi
badan 170 cm dan berat badan 50 kg. pasien tampak sakit, pucat, tekanan darah 100/70
mmHg. Frekuensi nada 100x/menit. Frekuensi napas 24x/menit. Suhu 37,5˚C. bunyi jantung
normal, paru – paru dalam batas normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas tidak ada
edema. Hasil laboratorium ; Hb 7 gr % leukosit 8.000/mmᵌ. laju endap darah : 30 mm/ jam.
Hasil pemeriksaan tinja : makroskopis terlihat bercak darah dan lendir. Mikroskopis : terlihat
sel darah putih 2-4/LPB. Sel darah merah 5-10/LPB, amoeba (-), serat makan (+), bakteri
(+),kultar feces tidak didapatkan kuman patologis. Ureum 60 mg/dL, kreatinin 0,6
mg/dL/SGOT 17 IU, SGPT 30 IU, Gula darah 110 mgmg/dL.

42. Diagnosis yang paling mungkin pada penderita ini adalah :


a. Irritable Bowel Syndrome
b. Inflammatory Bowel Disease
c. Disentri Basiler SAMA
d. Disentri Amoeba
e. Sindroma Mal Absorosi

43. Masalah apa yang menonjol pada penderita ini menurut anda :
a. Syok dan memperbaiki keadaan umum dengan memasang infus SAMA
dextrose 5 % dan NaCI 0,9 %
b. Anemia dan memperbaiki keadaan umum dengan memberikan
transfuse darah sampai Hb diatas 8 gr%
c. Infeksi dan memberikan antibiotic golongan cephalosporin generasi
ke 4
d. Diare, harus ditangani dengan menhentikan diare nya dengan memberikan

loperamide
e. Memperbaiki keadaan umum dengan memberikan diet sesuai dengan
kepentingan dalam mempersiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan
colon inloop dan kolonoskopi

44. Jika dari kasus di atas didapatkan hasil pemeriksaan colon inloop dan kolonoskopi
Dan biopsi menunjukan diagnosis kolitis ulseratif, maka terapi yang anda pilih adalah
:
a. Perbaikan keadaan umum dan pemberian spasmolitika SAMA
b. Perbaikan umum, transfuse darah , dan pemberian spasmolitika
c. Perbaikan umum, tranfusi darah dan pemberian kortikosteroid
d. Perbaikan umum, tranfusi darah dan antibiotika broad spectrum
e. Transfusi darah dan salazopirin

45. Faktor risiko untuk terjadinya kanker kelorektal a.l dibawah ini, kecuali :

18
A. Poiip adenoma kolon
B. Diit tinggi serat SUDAH JELAS
C. Kolitis ulseratif
D. Penyakit Chohn
E. Faktor herediter kanker kolorektal pada keluarga

46. Semua pernyataan berikut benar untuk enteritis eosinophilia, KECUALI :


a. Pemeriksaan darah tepi terhadap eosinophilia
b. Dapat menyebabkan gangguan di lambung usus halus dan kolon
c. Umumnya pasien ini mempunyai riwayat alergi makanan atau asma sumber googling
ga yakin juga
d. Dapat diobati dengan kortikosteroid
butuh bimbingan
e. Sakit membedakan enteritis jenis ini dengan enteritis regional

47. “Malory weiss tear” dapat terjadi pada keadaan di bawah ini
a. Mual dan muntah hebat
b. Hipertensi portal
c. Diare akut Sabatine 3-4 --> sudah jelas
d. Disertai hematochezin
e. Bukan salah satu di atas

KASUS NO : 48-52
Seorang pria 52 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan muntah
darah dan buang air besar warna hitam sejak 6 jam sebelumnya. Sejak 1 tahun yang lalu
pasien merasa perut membengkak, berobat kedokter tak teratur. Sejak 1 bulan yang lalu
pasien sering makan obat pegal linu warung karena pegal-pegal di sendi dan punggungnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiya pucat, skera iklerik. Hati tak teraba, limpa S2.
hasil pemeriksaan albumin 2,4 ; Globulin 3,6

48. Apa masalah pasien ini :


A. Pecah variasi esophagus, bisitopenia, sirosis hati
B. Bisotopenia, sirosis hati sudah jelas , berdasarkan data dari
soal saja
C. Hematemesis melena, anemia, splenomegali
D. Hipoalbuminemia, spelomegall
E. Anemia ikterus

49. Pemeriksaan penunjang yang menjadi prioritas untuk pasien tersebt adalah :
A. Rontgen Oesophagus Maag Duodenum (OMD)
B. USG abdoman
C. Esophagogastoduedenoskopi sudah jelas
D. Enteroskopi
E. CT-scan avdomen dengan kontras

50. Jika terbukti perdarahan karena pecah varises esofagus, tetapi medikamentosa yang
paling efektif yaitu :
A. Obat penghambat pompa proton
B. Suntikan adrenalin per endoskopik
C. Sandostatin sudah jelas
D. Obat penghambat reseptor β
E. Obat antagonis reseptor H2

19
51. Bila pada pemeriksaan endoskopi SCBA didapat variases lambung yang pecah, apa
tetapi yang terbaik untuk pasien :
A. Suntikan Histoacryl varises lambung
B. Ballon-occluded retrograde transvenous obliteration (BRTO) sudah jelas
C. Ligasi varises lambung
D. A+B+C salah
E. A+B+C benar

52. Komplikasi yang dapat timbul pada pasien ini adalah di bawah ini,
kecuali:
A. Syok hipovolemik
B. Koma hepatik sudah jelas
C. Sindrom hepatorenal
D. Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP)
E. Hipernatremia

20

Anda mungkin juga menyukai