Leukemia Limfoblastik Akut/ LLA

Pendahuluan
• LLA  keganasan klonal sel prekursor limfoid  > 80%
berasal dari limfosit B  paling banyak: pada anak-anak
• ETIOLOGI
1. Radiasi ionik 4. Obat kemoterapi
2. Paparan benzene 5. Infeksi virus Epstein Barr
3. Merokok 6. Sindrom Down&Wiskot-Aldrich

Patogenesis Molekuler  Terbanyak t(9;22)/ BCR-ABL (20-30%)

 Gambaran KLinis
• Anemia  mudah lelah, pusing
• Anoreksia
• Nyeri tulang & sendi
• Demam
• Infeksi mulut, sal. Nafas, selulitis,
sepsis
• Perdarahan  kulit, gusi,
hematuria< PSMBA
• Hepatomegali, Splenomegali
• Limfadenopathy
• Massa di mediatinum
• Leukemia SSP (nyeri kepala, muntah
pe↓an kesadaran
• Keterlibatan organ lain  testis,
retina, kulit, pleura, perikardium,
tonsil
Gambaran Laboratorium
• CBC & Apusan darah tepi 
leukosit bisa N, ↑, ↓ 
hiperleukositosis >100.000/ mm3
 15% kasus
• Umumnya anemia,
trombositopenia
• BMP  hiperseluler dgn
limfoblas yang sangat banyak >
90%
• Sitokimia  Sudan Black &
Mieloperoksidase negatif
• Immufenotip
 Gambaran Laboratorium Px Lainnya
• Sitogenetik & Biomol • Koagulasi  biasanya normal
• Hiperurikemia
• Px cairan serebrospinal > 5
leukosit/ mL dengan morfologi
sel blas
 TERAPI
• Persiapan terapi, kontrol:
1. Metabolik  hiperurisemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia sekunder
2. Infeksi
3. Hematologi  hindari transfusi pada leukositosis  pe ↑ an risiko
leukostasis

• Terapi Induksi Remisi; mencapai remisi hematologi komplit  eradikasi

sel leukemia (prednison, vinkristin, antrasiklin/ daunorubisin)
• Terapi Intensifikasi/ Konsolidasi  eliminasi sel leukemia residual
• Profilaksis SSP  kemoterapi intratekal, radiasi intrakranial, obat
sistemik (MTX, sitarabin dosis tinggi)
• Pemeliharaan Jangka Panjang  6-merkaptopurin/ hr dan MTX
1x/minggu selama 2-3 tahun
• Transplantasi Sumsum Tulang
 Tatalaksana LLA Baru

Terapi β-LLA
• Hyperfractionation
(siklofosfamid & MTX dosis
tinggi)
 PROGNOSIS
• Kebanyakan pasien LLA dewasa mencapai
remisi (usia 15-20 tahun) tapi tidak sembuh
dengan kemoterapi saja

30%  overall disease-free survival rate

SOAL