MIOKARD
PADA SEPSIS
Sari Kepustakaan
sindroma respons inflamasi sistemik (Systemic sebuah kondisi disfungsi organ yang mengancam
Inflammatory Response Syndrome / SIRS) nyawa yang disebabkan karena disregulasi respon
ditambah dengan adanya infeksi pada organ host terhadap infeksi.
tertentu berdasarkan hasil biakan positif di tempat disfungsi organ terdapat peningkatan skor
tersebut. sequential organ failure assesment (SOFA) > 2 poin .
SIRS
– Takikardi (>90x/menit)
– Takipnea (> 20x/menit)
– Temperatur (<36°c atau >38°c)
– Peningkatan leukosit > 11.000 μL-1 atau < 4.000 μL-1
Epidemiologi
– Di Indonesia , menurut data Rumah Sakit Dr. Sutomo ialah penderita yang jatuh
dalam keadaan sepsis berat sebesar 27,08%, syok septik sebesar 14,58%,
sedangkan 58,33% sisanya hanya jatuh dalam keadaan sepsis.
– Insiden sepsis meningkat tajam di usia dewasa-tua yaitu usia <65 tahun dengan
17,7% dan usia >65 tahun dengan 27,7%.
Etiologi
Sepsis merupakan suatu interaksi yang kompleks antara efek toksik langsung dari
mikroorganisme penyebab infeksi dan gangguan respons inflamasi normal dari host
terhadap infeksi.
PATOFISIOLOGI
sistem imun host mengenal infeksi melalui ”pola molekuler terkait patogen ”atau ”
pathogen-associated molecularpatterns (PAMPs)” seperti lipopolisakarida (LPS),
asam lipoteikoik, flafelin dan DNA dalam bakteri, mannan pada jamur dan RNA
tunggal atau berganda pada virus
Mediator-mediator proinflamasi seperti TNFα, IL-1, IL-6, IL-8, IL-12, dan IFN-γ akan
dinetralkan oleh sitokin antiinflamasi seperti IL-10, TGFᵦ, IL-4
Pada sepsis terjadi ketidakseimbangan signifikan dari produksi sitokin disebut dengan
badai sitokin ( cytokine storm).
Produksi DAMP yang berlebihan spt heat-shock protein, high-mobility group box 1
(HMGB1), histone, dan lipoprotein yang teroksidasi memfasilitasi disfungsi jantung,
kegagalan organ multipel dan kematian.
Tipe hangat (
Tipe dingin ( hipodinamik
hiperdinamik) dengan
) dengan ciri-ciri : curah FASE SYOK SEPSIS
ciri-ciri : curah jantung
jantung yang rendah,
yang tinggi, resistensi
perfusi perifer yang jelek
perifer yang rendah dan
dan ekstremitas dingin.
ekstremitas yang hangat.
Pada pasien yang selamat, terdapat fraksi ejeksi yang rendah dan volume diastolik akhir
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang meninggal. Ini mungkin terjadi akibat
dilatasi ventrikel sebagai mekanisme kompensasi.
Iskemia global dan disfungsi miokard pada sepsis berpotensial menyebabkan
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen pada berbagai organ
Suplai oksigen yang cukup pada sepsis menyimpulkan bahwa depresi miokard
tidak berhubungan dengan hipoperfusi jaringan namun lebih mengarah kepada
faktor-faktor depresan yang bersirkulasi atau mekanisme lain.
Kerusakan endotel dan induksi sistem koagulasi juga berkontribusi pada patofisiologi
kardiomiopati akibat sepsis.
Efek Langsung Disfungsi Miokard
pada Sepsis
1. Ekokardiografi
2. Biomarker
– Enzim troponin dan CKMB
– Kadar Brain Natriuretic Peptide(BNP)
– Sekretoneurin
– Neutrophil gelatinase-associated lipocaline(NGAL)
Penatalaksanaan
Saat ini , tidak ada pengobatan yang pasti tentang depresi miokard pada sepsis,
karena secara garis besar jantung lebih merupakan ” korban ” daripada ” pelaku
pertama ” dari proses sepsis.
Stabilisasi hemodinamik :
1. Terapi cairan
– Cairan kristaloid sebagai pilihan utama dengan dosis 30 ml/kgBB
2. Inotropik
– Dobutamin
3. Vasopressor
– Dopamin
– Norepinefrin (pilihan utama)
– Vasopressin
4. penghambat reseptor β
TERIMA
KASIH