Anda di halaman 1dari 14

Ujian board 6 juli 2019

(MR,FE,AB,AI,MT,RID)

A. Station 5 BPH

1 Persiapan tindakan TURP

 Pastikan pasien sudah memenuhi standar operasi dan Acc toleransi sesuai TS anestesi
kardio IPD seseuai
 Indikasi - SIO - Kelengkapan alat, bahan, obat
 Langkah prosedur : - Pasien posisi lithotomy dalam spinal anestesi bisa general
anestesi
- Cuci tangan a dan antisepsis
- Lubrikasi sheath resektoskop - Urethrosistoskopi → identifikasi urethra dan
buli
2. Barnes
- Mulai reseksi dari jam 6, perluas reseksi ke arah jam 5 dan 7, reseksi lobus kiri
(batas jam 2), reseksi lobus kanan (batas jam 10)
3. Reseksi dari daerah bladder neck sampai dengan proximal veromontanum, paravero
sampai dengan sejajar dengan distal veromontanum bagian depan spingter externa
- Reseksi daerah ventral dari jam 10 sampai jam 2
- Rawat perdarahan, cari sumber perdarahan, terutama araha jam 5 dan jam 7
- Evakuasi chip dengan eelick evakuator atau toomey
- Pasang kateter 24 Fr 3 way + irigasi - Balon + traksi
- Laporan operasi dan instruksi post op Teknik operasi :

Tambahan teknik operasinnya

- Barnes → mulai dari jam 6, dilanjutkan jam 5 dan jam 7, kemudian ventral
jam 10 sampai jam 2
4. Bagaimana cara mencegah TURP syndrome?
- Gunakan reseksi bipolar - Irigasi NaCl
- Reseksi monopolar dengan glisin ( Waktu maksimal 1 jam bila dengan aqua)
- Hentikan reseksi jika ada perforasi kapsul atau sinus vena
- Tekanan cairan irigasi tidak boleh terlalu tinggi, tinggi cairan irigasi 60 cm
dari suprapubis
- Continous flow
5. Bagaimana cara mengatasi retensi clot di ruang pemulihan?
- Evakuasi bekuan secara manual, perlancar irigasi
- Perbaiki traksi
- Perhatikan cairan apakah mulai jernih
- Pertahankan traksi maksimal (bila dapat mengatasi perdarahan) s/d 4 jam, lalu
dikendorkan
- Jika tidak ada perdarahan yang besar, lanjutkan irigasi
- Jika evakuasi manual dan traksi tidak berhasil, masuk kamar operasi Kontrol
perdarahan, blood clot
6. Apabila pasien tiba-tiba gelisah saat prosedur TURP, apa yang harus dilakukan?
- Hentikan reseksi - Kontrol perdarahan
- Perhatikan ABCD baik → pasang pulse oxymetri, cek AGD, pasang EKG, cek
enzim jantung, dosis analgetik yang telah diberikan
- Periksa natrium serum
- Pemberian diuretik 20 mg
- Bila perlu, monitor ICU
7. Bila durante operasi operasi terjadi perdarahan tindakan apa yang dilakukan?
- Dorong resektoskop melewati bleeding point
- Mundur perlahan sambil mencari sumber perdarahan, cauter
- Bila reseksi belum dalam, reseksi kembali daerah yang berdarah agar bleeding
point jelas
- Bila gagal membuat pandangan operasi jelas/perforasi kapsul, stop operasi,
pasang kateter, traksi, irigasi

B. Station 6 Infertile

Seorang laki laki usia 30 tahun, sudah menikah 3 tahun tidak mempunyai anak, pasien
menikah dengan wanita usia 28 tahun.

1. Anamnesis apa yg anda perlukan


2. Penunjang apa yg anda perlukan
3. Tindakan apa yang anda perlukan

Jawaban

Riwayat Pernikahan
Apakah pernikahan pertama atau kedua ?
Jika pernah nikah : punya anak? Jumlah anak?
2. Riwayat Istri
Umur istri? Apakah istri sudah dinyatakan
normal / fertile oleh SpOG ?
3. Riwayat Sexual
Frekuensi coitus
Adakah gangguan penetrasi, disfungsi ereksi,
gangguan ejakulasi : nyeri, hemapospermia ?
Apakah menggunakan alat pelumas,
kontrasepsi
4. Riwayat Penyakit lain
Adakah keluhan nyeri atau teraba spt cacing di
kantong kemaluan?
Apakah ada gangguan menghidu ?
5. Riwayat Kebiasaan
Merokok, alkohol, kokain, sauna
6. RPD dan Pengobatan
DM, Hipertensi, Stroke, Ginjal, Liver
Infeksi kronik, TB, urethritis, mumps-orchitis
Anti hipertensi ( spironolakton ), anabolik
steroid
Riwayat kemoterapi, radiasi
7. Riwayat Operasi
UDT, hidrocele, hernia, torsio / trauma testis,
trauma vertebra, vasektomi, prostat
Operasi daerah vertebra / pelvis / inguinal /
penis / skrotum
8. Riwayat Hormonal
Usia pubertas
Apakah ukuran penis kecil
9. Riwayat Keluarga
Ada keluarga yg menderita infertilitas?
Adakah kelainan bawaan ?
Keluarga dg tumor testis ?

Pada pemeriksaan fisik

1. Status Generalis
Tanda vital : TNSP
Status gizi : BB / BMI
Kepala : facial dismorfik? tanda seks sekunder ?
Dada : ginekomasti ?
Ekstremitas : kelemahan / paraplegi

Dalam batas normal

2. Status Urologis
CVA ada massa? Kanan/kiri? Nyeri?
Balotemen?

Suprasimfisis : buli-buli teraba penuh/kosong?


Bulu pubis tumbuh / tidak ?
Dalam batas normal

Suprasimfisis : buli-buli teraba penuh/kosong?


Bulu pubis tumbuh / tidak ?
Genitalia Eksterna :
Penis
Ukuran? Hipospadia? ada chordee? OUE
normal / stenosis ? dbn
BXO, indurasi, fibrosis di tunika albuginea ?
Skrotum ( berbaring dan berdiri )
skrotum bifidum ? dbn
kedua testis teraba lebihkecil dari pada normal
nyeri tekan testis ? dbn
Epididimis membesar / tidak ? ada tumor :
kistik atau solid ? indurasi? Nyeri ?
Vas deferen teraba / tidak ? ada
granuloma? dbn
Tidak teraba seperti bag of worms
atau tanpa valsava
RT : focus utk exclude prostatitis ? dalam batas normal

Jawabn no 2

Lab yg lain sebutkan saja sampai urinaisis deng kultur urin

Analisa Sperma ( 2x pemeriksaan )  Azospermia

Hormonal hafalkan niai normal lab

Lab lain normal


FSH 38 meningkat 2x normal
FSH 13-70 th : 1,4 – 18,1
mUI/mL
FSH tinggi jika > 2X normal

LH dan Testosteron

Testosteron ( ng/dL )
20-50 th : 249 – 836
≥ 50 th : 193 – 740
Prolaktin bila perlu

Hasil USG dopler skrotum

Epididimid, vasdiveren normal

Hafalkan volume normal testis kanan dan kiri

Testis kanan ukuran volume 7

Testis kiri volumei 6

Diagnosis anda apa

Primary infertile ec azospermia ec primary testicular failure ( hypergonadotropik


hypogonadism )

Tatalaksana

TESE + MESA  crayo  ICSI

C. Station Female

Pasien wanita 60 tahun mengelukan nyeri pada suprapubis sampai ke vagina apabila ingin bak

Keluhan utama – RPS


- Keluhan dirasakan sejak kapan ?
Apakah nyeri bertambah berat ketika menahan kencing, berkurang saat kencing ,
nyeri menjalar di daerah lain vagina perineum dyspareunia
nyeri ketika sedang berhubungan sexual
Apakah terus menerus tanpa fase kering ?
- Apakah dirasakan pada saat batuk atau dengan
perubahan posisi ?
- Berapa kali rata-rata BAK sehari ? brp kali BAK
malam hari ?Apakah setiap berkemih sulit
ditahan ? apakah sampai mengompol ? Bila
mengompol jumlah kencing yang keluar banyak
atau sedikit ?
- apakah memakai pembalut (diamper)?apakah
selalu basah? Seberapa sering mengganti?
- Apakah keluhan ini disertai dengan BAK sulit,
hematuria, BAK nyeri dan ISK berulang ?
- Apakah BAK keruh? Demam? Flank pain? Riw.
passing stone?
- Adakah benjolan yg keluar dari kemaluan ?
2. Riwayat Penyerta
- Bagaimana pola defekasi? Adakah konstipasi?
- Adakah kebiasaan minum kopi, teh, alkohol?
- Adakah riwayat penggunaan obat-obatan
3. Riwayat Obstetri
- Jumlah melahirkan : apakah multipara ?
- Apakah partus per vaginam atau tidak ? SC /
forceps / vacuum ?
- Lama persalinan ? Berat lahir anak pertama ?
4. Riwayat Status Hormonal
- Apakah menggunakan kontrasepsi hormonal ?
- Apakah sudah menopause? Berapa lama?
Terapi hormonal utk menopause ?
5. RPD
- Apakah pernah menderita sakit spt ini ?
- Riw penyakit saraf ( riw. Stroke, Parkinson,
fungsi dan kognitif pasien tua )
- Riw. DM, Ht : faktor resiko stroke
- Riw. Trauma vertebra, pelvis
- Riw. Operasi incontinent, ginekologik, pelvis
- Riw. Radioterapi daerah pelvis
6. Bladder Diary
- Frekuensi, volume per voiding, urgency,
incontinency
- frekuensi minum, jumlah dan jenis minumaan

Keadaan Umum
- Status mental, adakah asimetri ? ( wajah,
ekstremitas )
2. Status Generalis
- Tanda vital : TNSP
- Status gizi : BB / BMI > 25 obesitas
- Kepala : asimetri wajah ( post stroke )
- Thorak : tanda dekompsasi cordis ( nocturnal
poliuri ) dan kelainan paru
- Abdomen : mass ? scar post ops ?
- Punggung : spina bifida, meningocele
- Ekstremitas : cara berjalan abnormal,
parese/plegi
3. Status Urologis
- CVA ada massa? Kanan/kiri? Nyeri?
Balotemen?
- Suprasimfisis : buli-buli teraba penuh/kosong?
Ada massa? Nyeri? Scar bekas operasi ?
- Pelvic examination :
Inspeksi
Rambut pubis, labia, scar post ops di pelvis/
perineum
Organ genitalia prolaps, caruncula urethra
Vagina pucat/merah, rugae, atropi?
Jarak antara vagina dg anus
VT : adakah Fistel ? masa cervix ?
RT : TSA, BCR, fecal mass ?
Spekulum : evaluasi prolaps
Anterior : sistocele, prolaps uterus
Posterior : rectocele, enterocele

Pemeriksaan penunjang

1. Laboratorium
- Darah lengkap
- Ureum / kreatinin
- Elektrolit
- Gula darah
- Urinalisis : lekosituria, hematuria, glukosuria,
proteinuria, bacteria, nitrit
- Kultur urin
2. Uroflowmetri + PVR ( USG buli )
3. cystoscopy
Mue stenosis tidak
Bladder neck tinggi tidak
Buli hyperemis
Lihat dome, lateral kanan ka/ki, anterior posterior
Muara ureter kanan kiri normal
Tidak ada trabekulasi sac atau divertikel, ditemukan glomerulasi honers ulcer, lalu di biopsy.

Hasil PA cystitis kronis

Diagnosisi BPS/ IC
Th/
Lini pertama
edukasi
Life style modifikasi ( minum, coffee, teh, alkohol)
Pelvic floor excercise
Multi modal pain management
Stress management
Lini ke 2
Amytriptilin, cimetidin, pentosan polyphospahat, hydroxzine or pentosane polysulphate
Lini ke 3
intravesica hydrodistensi lidocain, heparin, hyaluronic acid, chondrotin sulphat, fulgurasi
hulner ulcer
lini ke 4
neuromodulator
lini ke 5
injection botolinum
cyscloporin
lini ke 6
urinary diversion without cystectomy
supratrigonal custectomy with subsequent bladder augmentation

D. station trauma

laki laki usia 30 tahu nyeri di perut bagian bawah, setelah mengalami KLL 3 jam yang
lalu.

Airway + C-spine Control


Apakah airway bebas ?
Apakah ada gurgling, snoring, memar / asimetri
wajah dan leher
Tidak sadar: chin lift / jaw trust
Darah / muntah : suction
Obstruksi : ETT
Breathing
Apakah breathing patent
Nafas spontan, gerak dada simetris, RR 20x/mnt
Apakah JVP meningkat, ada emfisema subkutis,
deviasi trakea, pneumothorak, hematothorak,
flail chest
Oksigenasi : pasang pulse oximetri
k/p Chest X ray Chest tube
Circulation + Control Bleeding
Apakah hemodinamik stabil atau syok
Frekuensi nadi, isi dan tekanan nadi
Tekanan darah
Akral dingin
Syok : 2 jalur intra vena jarum besar 14/16
pro Resusitasi cairan kritaloid 2 L hangat k/p
koloid k/p tranfusi darah gol. O(-)
Pasang kateter jika tidak ada kontraindikasi
Ekternal bleeding : direct pressure
Cek lab DL, ur/kreatinin, elektrolit, FH, UL +
cros match k/p laborat pro operasi
Disability
GCS, pupil isokor, reflek cahaya
Evaluasi neurologi
Exposure
Buka baju, warm blanket warm environment
Hematom, vulnus, tanda fraktur, unstable pelis
Nyeri semua lapang perut nyeri tekan DM +
Adjunct to
Primary Survey
If problem (+)
Laborat : DL, ureum kreatinin, elektrolit, FH, UL
X ray : Cervical, Thorak, Pelvis ( jika ada indikasi )
Re-evaluasi Trauma Tumpul / Tajam abdomen dengan :
Hemodinamik stabil atau tidak stabil post initial
Resusitasi

Apa diagnosis anda

Peritonitis difuse ec ruptur buli intraoeritoneal ec trauma tumpul dengan


hemodynamic stabil

Lab sebutkan

Penunjang apa yang anda perlukan


Usg fast
Trauma s series
Ct scan abdomen
Cystografi

Hasil cystografi :
Fractur srcoiliac joint
Fractur ramus pubis
Fractur femur

Contras tidak masuk ke buliiiiii

Tatalaksana

Laparatomy eksplorasi
Tidak ada kelainan di daerah lain kecuali ruptur buli di daerah domm
Surgical method is two layer
vesicorraphy ( mucosal and
detrusor ) with absorbable
suture

pasang drain, pasang cystostomy, pasang dc kaliber besar

af cystostomy kalo spoling sudah jernih


af drain apabila produksi drain minimal < 50 cc pod 3-4
af dc pod 14

E. Station SA

1. APG D : HN dan buntu ureter D, post


histerektomi 1 minggu y.l. Kesimpulan ?
Tindakan ?
Stenosis ureter D iatrogenik
Tx. RPG – explore k/p end to end anastomose, trans ureterosureterstomy, reimplatasi,
autotransplatasi
2. Mr. B, 36 year-old, with complain for
disuria and hematuria. The BUN and
creatinine were normal, but the
pelviocaliceal of both kidney are dilated
on US without stone.
The plan abdominal X-ray is shown in
exhibit.
Diagnosis ?
Management ?
Dx. Vesicolithiasis
Tata Laksana
Sistskopi dan biopsi mukosa buli
Vesikolitotomi bila tidak ditemukan tumor
buli (5)
atau
Vesikolitotomi dan biopsi buli

3.Terdapat foto fractur penis gambaran hematom pada lukannya seperti eggplan (seperti
terong)
Terdengan bunyi “krek” saat coitus
disertai nyeri pada penis
Diagnosis kerja ?
Pemeriksaan penunjang ?
Terapi definitifnya?
Diagnosis fraktur penis (4)
Pemeriksaan penunjang : kavernosografi (3)
Terapi difinitif : eksplorasi (3)unika albugineannya di jahit,
Women on top

4. Gambar testis high riding


Torsio testis
Anamnesis nya apa saja nyeri mendadak sudah berapa lama, sedang apa, apakah ada
panas badan, apakah ada trauma sebelumnnya, bak keruh.
Rencana eksplorasi kalo hitam testinya langsung orchidectomy
5. Trauma tumpul buli extraperitoneal -> pasang dc 2 minggu
Trauma tumpul buli itra peritoneal eksplore , vesichorapy jahit 2 lapis ya
6. Usg ginjal normal terdapat protusi prostat dengan PSA 13 renca TRUSP biopsy
Hasil biopsy nya hyperplasisa prostat renca TURP
7. Foto scrotum dengan gambaran senter ke scrotum-> transluminasi, hydrocelektomy
8. Foto penis dengan priapismus tindakan, irigasi dengan nacl 0,9 %, aspirasi , inj phenilefrin,

Rencana tindakan Pembedahan


A. Distal shunt :
1. winter shunt
2. Al-ghorab
3. Ebbehoj
B. Proksimal shunt :
1. Quackel cavernoso-spongiosal shunt
2. Barry cavernosa-dorsal vein shunt
3. Gray cavernoso-sapeno shunt
9. Ada ct scan trauma ginjal hafalkan AAST trauma ginjal
AAST grade 3
Laserasi > 1 cm tidak sampai dengan colecting system

Grading Kidney Injury ( AAST )


I. Kontusio, non expanding subkapsular hematom,tanpa laserasi
II. NON expanding perirenal hematom, laserasi < 1 cm
III. Laserasi koretex > 1 cmTANPA extravasasi
IV. LASERASI : s/d PCS,extravasasi (+)
VASKULAR : arteri segmental injury atau hematom pd vena renalis
V. LASERASI :
Shattered kidney
VASKULAR : renal pedicle injury or avulsion

F.STATION BATU DAN INFEKSI

Pasien usia 54 tahun nyeri pinggang sebelah kiri hilang timbul


Pemeriksaan penunjang apa saja
Usg : hidronefrosis sinistra tidak ada hyperechoic akustik shadow
Ncct :
Keuntungan NCCT
Tidak perlu kontras
intravena dan hanya
memerlukan waktu
sekitar 5 menit.
Dapat memperkirakanmkomposisi/densitas batu.
Menentukan lokasi dan ukuran batu secara tepat.
Dapat menunjukkan tanda sekunder obstruksi/dilatasi (hidronefrosis dan hidroureter) dan
perubahan inflamasi perinefrik dan periuretra.
Dapat mendiagnosa penyebab lain dari nyeri pinggang yang tidak berhubungan dengan batu
saluran kemih seperti seperti torsio massa ovarium, perdarahan kista ovarium, appendisitis,
diverkulitis, pankreatitis, dan obstruksi usus

dengan hasil ct scan hidronefrosis sebelah kiri dengan batu ureter distal ukuran 4
mm, apa yang akan kamu lakukan

jawaban : MET

Met obat nya aja :


MET, dg tujuan :
ekspulsi batu ureter atau batu ginjal post SWL
Mengurangi nyeri
Preparat :
α-blocker ( tamsulosin, tera, doxazosin )
Ca-chanel antagonis ( nifedipin )
NSID Na diclofenac
Rehidrasi

Penggunaan Met 14 hari

Setelah MET pasien masih nyeri tidakan selanjutnya ESWL/URS


Nanti ada ivp dengan
Non fisual ginjal kanan tidak ada filling defect di ginjal ureter atau bulli , normal ginjal kiri.
( kalo bisa jabarkan IVP nya, dengan fase-fase)

Diagnosis nya apa :


Non visual ginjal kanan ec sc stenosis ureter dextra ec susp tb trakus urinarius

Pemerikaan penunjang apa yang menyokong tb tractus urinarius :

Kultur urin TB
PCR TB

Pelajari cara baca DMSA dan DTPA


Grafik orally yang bagian obstruksi
Gambaran apabila kontras tidak di tangkap oleh ginjal ( Non fungsi)
Gamabarn Grafik orally nya flat

Th/
4HRZE 2H3R3

Berapa lama : 6 bulan

G. Station ONKOLOGI

laki laki usia 6 bulan mempunyai nyeri pinggang kanan sejak 5 bulan berurut turut, nyeri
pinggang tidak disertai bak merah panas badan, bak batu bak pasir disangkal.

Pemeriksaan penunjang apa saja yang akan di saudara minta

Lab.

ALP, LDH, Calcium, HB,leuko trombo, urinalisis, kultur urine

Thorak, usg , ct scan abdmen upper lower dengan contras.

Hasil usg ditemukan : hyperechoic pada pool bawah ginjal kanan


Ginjal kiri normal

Hasil thorax normal


Hasil ct scan tampak
Isoden inhomogen di lobus bawah kanan berbatas tegas reguler, ukuran 4x5 cm
Tidak ada infiltasi kgb, atau organ lain

Diagnosis anda tumor ginjal T1bN0M0

Tindakan anda parsial nefrektomy

Inidikasi partial nefrektomy ?

Indikasi Partial Nefrektomi


Single kidney
Bilateral tumor
Renal insufisiensi
Tumor ≤ 7 cm ( T1 )
EAU recomen ≤ 4 cm
Sindroma VHL

Ketika di evaluasi terdapat metastasis apa yang akan di lakukan :

Pemberian targeting cell

Efek samping TKI :

GIT problam : diare


Dermatology : rash, hand foot syndrome
Fatigue astenia
Hipertensi
Depresi
Cardiotoxic
Risk factor dari tumor ini factor prognostik : jawaban (Motzer )

LDH > 1.5 kali diatas normal


Hb< normal
Kalsium serum > 10 mg /dl
Jarak diagnosis awal sampai erapi sistemik kurang dari 1 tahun
Skor karnosfsky kurang dari sama dnegan 70
Metastasi lebih dari samadengan 2 tempat
Factor yg menentukan

FU :
3 bulan s/d 6 bulan dalam jangka waktu 2 tahun
anamnesis
Pemeriksaan fisik
Lab
Usg/ct scan/thorax

3 tahun selanjutnya / tahun

anamnesis
Pemeriksaan fisik
Lab
Usg/ct scan/thorax

Station pediatrik

Seorang anak kecil mengeluh mempunyai benjolan di pinggang kanan sejak 6 yang lalu
yang dirasakan semakin lama semakin bertambanh besar. Disertai dengan bak keruh,
riwayat bak batu bak pasir disangkal olekh orang tua pasien

Pemeriksaan penunjang apa yg perlu

Lab lengkap
Urinalisis dan kultur urine

Usg : hidronefrosis dex tidak ampak bayangan hyperechoic acustic shadow

Diferential diagnosis pada anak

a. PUJO
b. UVJ
c. VUR
d. Batu obstruksi

Pemeriksaan penunjang VCUG


Hasil Renogram GFR

Gfr 16 kanan
Gfr 60 kiri

Tindakan apa yang akan lakukan

Pyeloplasty kanan

Laparoscopik Teknik Operasi UPJO


1. Endopielotomi (ante/retro)
2. Pieloplasti ( open/laparos )
Dismembered
1. Open Anderson-Hynes
( gold standar )
2. Laparoscop (schuester)
non dismembered
1. Y-V plasty ( folley )
2. Spiral pelvic flap
Spiral ( culp de werd )
Vertical ( scardino )
Ureterotomy intubated davis
Ureterocalicostomy

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai