(MR,FE,AB,AI,MT,RID)
A. Station 5 BPH
Pastikan pasien sudah memenuhi standar operasi dan Acc toleransi sesuai TS anestesi
kardio IPD seseuai
Indikasi - SIO - Kelengkapan alat, bahan, obat
Langkah prosedur : - Pasien posisi lithotomy dalam spinal anestesi bisa general
anestesi
- Cuci tangan a dan antisepsis
- Lubrikasi sheath resektoskop - Urethrosistoskopi → identifikasi urethra dan
buli
2. Barnes
- Mulai reseksi dari jam 6, perluas reseksi ke arah jam 5 dan 7, reseksi lobus kiri
(batas jam 2), reseksi lobus kanan (batas jam 10)
3. Reseksi dari daerah bladder neck sampai dengan proximal veromontanum, paravero
sampai dengan sejajar dengan distal veromontanum bagian depan spingter externa
- Reseksi daerah ventral dari jam 10 sampai jam 2
- Rawat perdarahan, cari sumber perdarahan, terutama araha jam 5 dan jam 7
- Evakuasi chip dengan eelick evakuator atau toomey
- Pasang kateter 24 Fr 3 way + irigasi - Balon + traksi
- Laporan operasi dan instruksi post op Teknik operasi :
- Barnes → mulai dari jam 6, dilanjutkan jam 5 dan jam 7, kemudian ventral
jam 10 sampai jam 2
4. Bagaimana cara mencegah TURP syndrome?
- Gunakan reseksi bipolar - Irigasi NaCl
- Reseksi monopolar dengan glisin ( Waktu maksimal 1 jam bila dengan aqua)
- Hentikan reseksi jika ada perforasi kapsul atau sinus vena
- Tekanan cairan irigasi tidak boleh terlalu tinggi, tinggi cairan irigasi 60 cm
dari suprapubis
- Continous flow
5. Bagaimana cara mengatasi retensi clot di ruang pemulihan?
- Evakuasi bekuan secara manual, perlancar irigasi
- Perbaiki traksi
- Perhatikan cairan apakah mulai jernih
- Pertahankan traksi maksimal (bila dapat mengatasi perdarahan) s/d 4 jam, lalu
dikendorkan
- Jika tidak ada perdarahan yang besar, lanjutkan irigasi
- Jika evakuasi manual dan traksi tidak berhasil, masuk kamar operasi Kontrol
perdarahan, blood clot
6. Apabila pasien tiba-tiba gelisah saat prosedur TURP, apa yang harus dilakukan?
- Hentikan reseksi - Kontrol perdarahan
- Perhatikan ABCD baik → pasang pulse oxymetri, cek AGD, pasang EKG, cek
enzim jantung, dosis analgetik yang telah diberikan
- Periksa natrium serum
- Pemberian diuretik 20 mg
- Bila perlu, monitor ICU
7. Bila durante operasi operasi terjadi perdarahan tindakan apa yang dilakukan?
- Dorong resektoskop melewati bleeding point
- Mundur perlahan sambil mencari sumber perdarahan, cauter
- Bila reseksi belum dalam, reseksi kembali daerah yang berdarah agar bleeding
point jelas
- Bila gagal membuat pandangan operasi jelas/perforasi kapsul, stop operasi,
pasang kateter, traksi, irigasi
B. Station 6 Infertile
Seorang laki laki usia 30 tahun, sudah menikah 3 tahun tidak mempunyai anak, pasien
menikah dengan wanita usia 28 tahun.
Jawaban
Riwayat Pernikahan
Apakah pernikahan pertama atau kedua ?
Jika pernah nikah : punya anak? Jumlah anak?
2. Riwayat Istri
Umur istri? Apakah istri sudah dinyatakan
normal / fertile oleh SpOG ?
3. Riwayat Sexual
Frekuensi coitus
Adakah gangguan penetrasi, disfungsi ereksi,
gangguan ejakulasi : nyeri, hemapospermia ?
Apakah menggunakan alat pelumas,
kontrasepsi
4. Riwayat Penyakit lain
Adakah keluhan nyeri atau teraba spt cacing di
kantong kemaluan?
Apakah ada gangguan menghidu ?
5. Riwayat Kebiasaan
Merokok, alkohol, kokain, sauna
6. RPD dan Pengobatan
DM, Hipertensi, Stroke, Ginjal, Liver
Infeksi kronik, TB, urethritis, mumps-orchitis
Anti hipertensi ( spironolakton ), anabolik
steroid
Riwayat kemoterapi, radiasi
7. Riwayat Operasi
UDT, hidrocele, hernia, torsio / trauma testis,
trauma vertebra, vasektomi, prostat
Operasi daerah vertebra / pelvis / inguinal /
penis / skrotum
8. Riwayat Hormonal
Usia pubertas
Apakah ukuran penis kecil
9. Riwayat Keluarga
Ada keluarga yg menderita infertilitas?
Adakah kelainan bawaan ?
Keluarga dg tumor testis ?
1. Status Generalis
Tanda vital : TNSP
Status gizi : BB / BMI
Kepala : facial dismorfik? tanda seks sekunder ?
Dada : ginekomasti ?
Ekstremitas : kelemahan / paraplegi
2. Status Urologis
CVA ada massa? Kanan/kiri? Nyeri?
Balotemen?
Jawabn no 2
Testosteron ( ng/dL )
20-50 th : 249 – 836
≥ 50 th : 193 – 740
Prolaktin bila perlu
Tatalaksana
C. Station Female
Pasien wanita 60 tahun mengelukan nyeri pada suprapubis sampai ke vagina apabila ingin bak
Keadaan Umum
- Status mental, adakah asimetri ? ( wajah,
ekstremitas )
2. Status Generalis
- Tanda vital : TNSP
- Status gizi : BB / BMI > 25 obesitas
- Kepala : asimetri wajah ( post stroke )
- Thorak : tanda dekompsasi cordis ( nocturnal
poliuri ) dan kelainan paru
- Abdomen : mass ? scar post ops ?
- Punggung : spina bifida, meningocele
- Ekstremitas : cara berjalan abnormal,
parese/plegi
3. Status Urologis
- CVA ada massa? Kanan/kiri? Nyeri?
Balotemen?
- Suprasimfisis : buli-buli teraba penuh/kosong?
Ada massa? Nyeri? Scar bekas operasi ?
- Pelvic examination :
Inspeksi
Rambut pubis, labia, scar post ops di pelvis/
perineum
Organ genitalia prolaps, caruncula urethra
Vagina pucat/merah, rugae, atropi?
Jarak antara vagina dg anus
VT : adakah Fistel ? masa cervix ?
RT : TSA, BCR, fecal mass ?
Spekulum : evaluasi prolaps
Anterior : sistocele, prolaps uterus
Posterior : rectocele, enterocele
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
- Darah lengkap
- Ureum / kreatinin
- Elektrolit
- Gula darah
- Urinalisis : lekosituria, hematuria, glukosuria,
proteinuria, bacteria, nitrit
- Kultur urin
2. Uroflowmetri + PVR ( USG buli )
3. cystoscopy
Mue stenosis tidak
Bladder neck tinggi tidak
Buli hyperemis
Lihat dome, lateral kanan ka/ki, anterior posterior
Muara ureter kanan kiri normal
Tidak ada trabekulasi sac atau divertikel, ditemukan glomerulasi honers ulcer, lalu di biopsy.
Diagnosisi BPS/ IC
Th/
Lini pertama
edukasi
Life style modifikasi ( minum, coffee, teh, alkohol)
Pelvic floor excercise
Multi modal pain management
Stress management
Lini ke 2
Amytriptilin, cimetidin, pentosan polyphospahat, hydroxzine or pentosane polysulphate
Lini ke 3
intravesica hydrodistensi lidocain, heparin, hyaluronic acid, chondrotin sulphat, fulgurasi
hulner ulcer
lini ke 4
neuromodulator
lini ke 5
injection botolinum
cyscloporin
lini ke 6
urinary diversion without cystectomy
supratrigonal custectomy with subsequent bladder augmentation
D. station trauma
laki laki usia 30 tahu nyeri di perut bagian bawah, setelah mengalami KLL 3 jam yang
lalu.
Lab sebutkan
Hasil cystografi :
Fractur srcoiliac joint
Fractur ramus pubis
Fractur femur
Tatalaksana
Laparatomy eksplorasi
Tidak ada kelainan di daerah lain kecuali ruptur buli di daerah domm
Surgical method is two layer
vesicorraphy ( mucosal and
detrusor ) with absorbable
suture
E. Station SA
3.Terdapat foto fractur penis gambaran hematom pada lukannya seperti eggplan (seperti
terong)
Terdengan bunyi “krek” saat coitus
disertai nyeri pada penis
Diagnosis kerja ?
Pemeriksaan penunjang ?
Terapi definitifnya?
Diagnosis fraktur penis (4)
Pemeriksaan penunjang : kavernosografi (3)
Terapi difinitif : eksplorasi (3)unika albugineannya di jahit,
Women on top
dengan hasil ct scan hidronefrosis sebelah kiri dengan batu ureter distal ukuran 4
mm, apa yang akan kamu lakukan
jawaban : MET
Kultur urin TB
PCR TB
Th/
4HRZE 2H3R3
G. Station ONKOLOGI
laki laki usia 6 bulan mempunyai nyeri pinggang kanan sejak 5 bulan berurut turut, nyeri
pinggang tidak disertai bak merah panas badan, bak batu bak pasir disangkal.
Lab.
FU :
3 bulan s/d 6 bulan dalam jangka waktu 2 tahun
anamnesis
Pemeriksaan fisik
Lab
Usg/ct scan/thorax
anamnesis
Pemeriksaan fisik
Lab
Usg/ct scan/thorax
Station pediatrik
Seorang anak kecil mengeluh mempunyai benjolan di pinggang kanan sejak 6 yang lalu
yang dirasakan semakin lama semakin bertambanh besar. Disertai dengan bak keruh,
riwayat bak batu bak pasir disangkal olekh orang tua pasien
Lab lengkap
Urinalisis dan kultur urine
a. PUJO
b. UVJ
c. VUR
d. Batu obstruksi
Gfr 16 kanan
Gfr 60 kiri
Pyeloplasty kanan
Semoga bermanfaat