Anda di halaman 1dari 68

SOAL KARDIO

1. Seorang pasien laki-laki usia 61 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak
nafas masih dirasakan terutama saat pasien beraktifitas ringan. Pasien telah
didiagnosis CHF ec HHD sejak 6 bulan yang lalu. Tanda vital TD 130/70 mmhg, HR
88x/menit, RR 20x/menit, Tax 36,5 C. Pemeriksaan fisik pasien tidak ditemukan
ronki paru maupun edema tungkai. Hasil pemeriksaan EKG : NSR. Obat yang telah
didapatkan pasien adalah ramipril, bisoprolol, dan spironolakton dosis penuh.
Berikut merupakan terapi tambahan pada pasien adalah : Sumber Pedoman
Tatalaksana Gagal Jantung PERKI 2020
a. Ganti ACE I ke ARB
b. Ganti ACE I ke ARNI
c. Tambahkan Ivabradine
d. Tambahkan diuretic Thiazide
e. Tambahkan ARB
2. Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas bila
beraktifitas seperti naik tangga atau berjalan > 10 meter. Tanda vital TD 125/70
mmhg, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 36,5 C. Pemeriksaan fisik pasien tidak
ditemukan ronki paru maupun edema tungkai. Hasil pemeriksaan EKG : LVH.
Thorax foto didapatkan kardiomegali. Pasien telah mendapatkan terapi ramipril
1x5mg dan spironolakton 1x25mg. Obat apa yang akan anda tambahkan pada pasien
ini? Sumber Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung PERKI 2020
a. Bisoprolol 1x1,25mg
b. Bisoprolol 1x5mg
c. Carvedilol 1x3,125mg
d. Carvedilol 1x6,25mg
e. Metoprolol 1x100mg
3. Pasien datang dengan klinis orthopnea, dispnea on effort dan PND. Anda diagnosis
pasien dengan CHF FC II. Berikut merupakan pernyataan yang benar tatalaksana
pasien adalah? Sumber Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung PERKI 2020
a. Pasien perlu kombinasi ACE I dan ARB
b. Pasien perlu kombinasi ACE I atau ARB dan beta blocker
c. Pasien perlu kombinasi ACE I atau ARB dan MRA
d. Pasien perlu kombinasi ACE I atau ARB, beta blocker, dan MRA
e. Pasien perlu ACE I atau ARB untuk terapi awal, bila dalam 1 minggu klinis
belum membaik ditambahkan MRA

SOAL ALERGI IMUN


1. Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun setalah kontrol dari Poliklinik Penyakit Dalam
mengeluh telinga mendenging. Pasien diketahui terdiagnosis CAD dan mendapat
terapi Aspirin 1x80 mg. Apakah yang dialami pasien? Sumber PAPDI BAB alergi
imun tentang Alergi Obat Halaman 513
a. Pasien mengalami efek samping obat
b. Pasien mengalami efek sekunder dari obat
c. Pasien mengalai reaksi idiosinkrasi
d. Pasien mengalami intoleransi terhadap obat
e. Pasien mengalami alergi obat
2. Pasien perempuan 40 tahun dikonsulkan oleh TS Neurologi karena mengeluh gatal-
gatal dan kemerahan pada seluruh tubuh setelah dilakukan CT Scan kepala dengan
kontras. TTV pasien masih stabil. Reaksi yang dialami pasien termasuk kedalam?
Sumber PAPDI BAB alergi imun tentang Alergi Obat Halaman 513
a. Reaksi anafilaksis
b. Reaksi anafilaktoid
c. Hipersensitivitas tipe I
d. Hipersensitivitas tipe II
e. Hipersensitivitas tipe III
3. Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut
yang hilang timbul sejak 2 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh ada bitnik-bintik
merah pada tungkai bawahnya. Tidak didapatkan demam pada pasien. Diagnosis
yang paling mungkin adalah? Sumber PAPDI BAB alergi imun tentang Vaskulitis
Halaman 523
a. Wageners granulomatosis
b. Sindrom churg strauss
c. Henoch schonlein purpura
d. Vasculitis cryoglobulinemia
e. Arteritis Takayasu
SOAL TROPIK
1. Seorang pasien perempuan usia 35 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam untuk
konsultasi vaksinasi. Saat ini pasien tidak ada keluhan. Pasien telah terdiagnosis hiv
aids sejak 1 tahun lalu, saat ini minum ARV FDC. Hasil CD4 pasien saat ini 189.
Viral load not detected. Berikut adalah pernyataan yang benar tentang pemberian
vaksinasi pada pasien ini adalah? Sumber PAPDI bab 14 imunisasi (halaman 958-
962)
a. Pasien ini bisa diberikan vaksinasi varisella
b. Pasien ini bisa diberikan vaksinasi yellow fever
c. Pasien ini bisa diberikan vaksinasi hepatitis B dengan efektivitas 86%
d. Pasien ini bisa diberikan vaksinasi pneumokokus
e. Pasien ini bisa diberikan vaksinasi meningokokus bila CD4 sudah mencapai
>200
2. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam naik
turun sejak 4 hari sebelum MRS. demam disertai nyeri kepala, mual, muntah. Pasien
sempat muntah darah 1 hari lalu. Perdarahan mukosa hidung, gusi disangkal TD
100/60, N 98x/menit, RR 20 x/menit, Tax 38 C. Pasien sempat periksa darah 1 hari
lalu dengan hasil WBC 7000, Hb 12, HCT 44, PLT 113. Setelah diperiksa ulang
WBC 5000, Hb 14, HCT 54, PLT 89. Apakah diagnosis pasien tersebut? Sumber
PAPDI tentang Demam Berdarah Dengue Halaman 543
a. Susp DHF gr I
b. Susp DHF gr II
c. Susp DHF gr III
d. Susp DHF gr IV
e. Susp Dengue Fever
3. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam naik
turun sejak 4 hari sebelum MRS. demam disertai nyeri kepala, mual, muntah. Pasien
sempat muntah darah 1 hari lalu. Perdarahan mukosa hidung, gusi disangkal TD
100/60, N 98x/menit, RR 20 x/menit, Tax 38 C. Pasien sempat periksa darah 1 hari
lalu dengan hasil WBC 7000, Hb 12, HCT 44, PLT 113. Setelah diperiksa ulang
WBC 5000, Hb 14, HCT 54, PLT 89. Bagaimana tatalaksana pasien tersebut?
Sumber PAPDI tentang Demam Berdarah Dengue Halaman 545
a. Terapi awal cairan intravena kristaloid 6-7cc/kgbb/jam evaluasi 3-4jam
b. Terapi awal cairan intravena kristaloid 5cc/kgbb/jam evaluasi 3-4jam
c. Terapi awal cairan intravena kristaloid 3cc/kgbb/jam evaluasi 3-4jam
d. Terapi awal cairan intravena kristaloid 10cc/kgbb/jam evaluasi 3-4jam
e. Terapi awal cairan intravena kristaloid 10-20cc/kgbb/jam evaluasi 3-4jam
SOAL PARU
1. Pasien perempuan usia 40 tahun dikonsulkan oleh sejawat Obgyn dengan keluhan
sesak nafas mendadak. Sesak tidak disertai keluhan batuk ataupun demam. Pasien
diketahui menderita Ca Cervix stadium lanjut. Gold standar untuk mengetahui
Diagnosis pasien saat ini adalah? Sumber PAPDI Tromboemboli Paru Halaman 1697
a. Thorax Foto
b. ECG
c. CT scan+Contras
d. Arteriografi pulmonal
e. Echokardiografi
2. Pasien perempuan usia 40 tahun dikonsulkan oleh sejawat Obgyn dengan keluhan
sesak nafas mendadak. Sesak tidak disertai keluhan batuk ataupun demam. Pasien
diketahui menderita Ca Cervix stadium lanjut. Pasien setelah dilakukan pemeriksaan
penunjang diketahui mengalami emboli paru. Tatalaksana pada pasien ini adalah?
Sumber PAPDI Tromboemboli Paru Halaman 1698
a. Pemeberian antitrombolitik
b. Pemberian antikoagulan
c. Pemberian DAP
d. Pemerian asetosal
e. Penggunaan flter IVC
3. Pasien laki-laki dengan keluhan batuk-batuk sejak 1 tahun terakhir. batuk tanpa
disertai keluhan sesak ataupun demam. Pada pemeriksaan Thorax Foto didapatkan
gambaran honeycomb appearance. Patogenesis dari penyakit ini adalah? Sumber
PAPDI Bronkiektasis Halaman 1683
a. Mekanisme kongenital yaitu adanya faktor obstruksi bronkus
b. Mekanisme didapat yaitu didahului oleh adanya inflamasi derajat ringan
c. Mekanisme didapat yaitu didahului adanya faktor infeksi bakterial dan
adanya obstruksi bronkus
d. Mekanisme didapat yaitu didahului adanya infeksi virus dan adanya obstruksi
bronkus
e. Mekanisme didapat yaitu didahului adanya inflamasi yang memicu obstruksi
bronkus
SOAL ENDOKRIN
1. Seorang perempuan 31 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien dengan BMI 31, dan pada perut didapatkan
striae. TTV TD 145/90. Pemeriksaan GDA 231mg/dl. Apakah kemungkinan
diagnosis pada pasien? Sumber PAPDI Hal 2478
a. DM II dan Obesitas gr II
b. MODY dan Obesitas gr II
c. DM I dan Obesitas gr I
d. Chusing disease
e. Chusing syndrome
2. Seorang perempuan 31 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien dengan BMI 31, dan pada perut didapatkan
striae. TTV TD 145/90. Pemeriksaan GDA 231mg/dl. Pemeriksaan apa yang
diperlukan untuk memastikan diagnosis? Sumber PAPDI Hal 2478
a. USG Abdomen
b. C-peptide
c. CT scan Abdomen+Contras
d. MRI hipofisis
e. CT/MRI Adrenal
3. Pasien laki-laki usia 55 tahun yang diketaui menderita Adeno Ca Paru. Saat ini
pasien mengeluh lemas. Pada pemeriksaan didapatkan striae pada perut. BMI pasien
29, TD 155/90. Pemeriksaan GDA 203 mg/dl. Apakah mekanisme yang paling
mungkin yang mendasari penyakit pasien? Sumber PAPDI Hal 2478
a. AIMAH
b. Peningkatan ACTH dari kelenjar Hipofisis
c. Sindrom ACTH ektopik
d. ACTH independent
e. PPNAD
SOAL GINJAL DAN HIPERTENSI
1. Pasien laki-laki usia 29 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala dan
keringat berlebih sejak 6 bulan terakhir. TTV didapatkan TD 160/90. Pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Thorax foto
Kardiomegali, GDA 223. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini? Sumber
PAPDI Hal 2206
a. Feokromositoma
b. Hyperaldosteronism primer
c. Hiperaldosteron sekunder
d. HT st II dan DM II
e. MODY dan HT st II
2. Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik dengan keluhan lemas walau pasien
sudah istirahat. TTV didapatkan TD 170/100. Apakah pemeriksaan penunjang awal
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasien? Sumber PAPDI Hal 2203
a. AGD dan Elektrolit
b. Thorax foto dan GDS
c. USG Abdomen
d. CT scan Abdomen
e. MRI Hipofisis
3. Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik dengan keluhan lemas walau pasien
sudah istirahat. TTV didapatkan TD 170/100. Apakah pemeriksaan penunjang yang
tepat dan memiliki spesifisitas yang tinggi? Sumber PAPDI Hal 2203
a. PRA dan ARR
b. MRI Hipofisis
c. CT/MRI Adrenal
d. AIMAH
e. PPNAD
SOAL GERIATRI
1. Seorang laki-laki usia 80 tahun, keluhan lemas dan tidak kuat pada kaki dan terasa
seperti mau jatuh. TTV didapatkan Tensi 100/70, nadi 78, respirasi 18, suhu 36.
Pemeriksaan BIA massa otot menurun, Time Up and Go Test normal, Handgrip
normal. Anjuran tatalaksana : Sumber PAPDI Sarkopenia Halaman 3722
A. Diet protein 1 gr/KgBB/hari, tambahan asam amino leusin
B. Diet protein 0.6 gr/kgBB/hari, asam amino triptofan
C. Diet Protein 0.8 gr/kgBB/hari, asam amino leusin
D. Diet protein 0.6 gr/kgBB/hari, protein bebas
E. Diet Protein 0.9 gr/hari, tambahan asam amino leusin

2. Pasien wanita usia 68 tahun, post stroke, keluhan saat ini tidak dapat menahan
kencing saat akan ke toilet, kencing menetes saat akan ke toilet. Pemeriksaan fisik
GCS 15, motorik bagus. ADL 18/20, GDS 5, MMSE 18. Permasalahan inkontinensia
pada pasien ini : Sumber PAPDI Inkontinensia Halaman 3775
A. Tipe Urgensi
B. Tipe overflow
C. Tipe fungsional
D. Tipe stress
E. Tipe Campuran

3. Laki-laki usia 71 tahun. Menjalani operasi prostat. Setelah operasi didapatkan pasien
gaduh gelisah. Tidak ada demam. TTV TD 150/90, N 90, R 20, Tax 37. MMSE pre
operasi 10/20, ADL 17/20
Faktor risiko yang mencetuskan kondisi di atas : Sumber PAPDI Sindrom Delirium
Halaman 3795
A. Usia terlalu lanjut
B. Status Kognitif pre-operasi
C. Imobilisasi lama sebelum operasi
D. Hipertensi
E. Depresi

SOAL REUMATOLOGI
1. Pasien perempuan 31 tahun selama ini didiagnosis dengan SLE dan sudah
mengkonsumsi HCQ 1x200mg Pasien rencana mau hamil selama, ini ada riwayat
keguguran maka pemeriksaan apa yg harus dikerjakan sebelum pasien berencana
hamil? Sumber PAPDI Lupus Eritematosus dan Sindrom Antibodi Antifosfolipid
Halaman 3400
a. Anti Ro
b. Anti La
c. ANA
d. Ds-DNA
e. Beta 2 glikoprotein 1

2. Seorang pasien laki-laki 32 tahun mengeluhkan nyeri pinggang yang menjalar ke


kedua tungkai. Pada anamnesis ditemukan pasien dengan riwayat diare cair tidak
disertai darah pada 4 minggu lalu. Diagnosis yang paling mungkin adalah? Sumber
PAPDI Reactive Arthritis Halaman 3177
a. Athritis Reaktif
b. Ankilosing spondylitis
c. Artritis enterocolitis
d. Artritis gout
e. Pseudogout

3. Seorang pasien dengan psoriasis spondiloarthropathy selama ini dapat MTX, namun
fungsi hati meningkat, maka terapi harus diganti dengan golongan? Sumber PAPDI
DMARD Halaman 3320
a. Sulfasalazin
b. Indometasin
c. Siklosporin
d. Metilprednisolon
e. NSAID

SOAL GASTRO/HEPATO
1. Seorang perempuan 29 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri epigastrium.
Pasien juga sering bersendawa dan mengeluh seperti ada makanan yang tertahan di
dada. Pada pemeriksaan fisik, TD 110/80, nadi 82x/menit, pernapasan 12x/menit.
Esofagogastroduodenoskopi: tidak ditemukan mucosal break. Diagnosis yang paling
mungkin: Sumber PAPDI Dispepsia Fungsional Halaman 1805
b. GERD
c. NERD
d. Barret esofagitis
e. Dispepsia
f. Akalasia

2. Laki-laki 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati dan rasa tidak
nyaman yang kadang disertai mual dan muntah. Keluhan nyeri ini lebih dirasakan
pada saat makan dan berkurang jika minum antasida. Pasien ada riwayat alergi
penisilin. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, nadi 72x/menit, pernapasan
20x/menit, dan suhu 37oC. Pada abdomen ada nyeri tekan epigastrium. Kemudian
dilakukan EGD dengan hasil ulkus gaster; dilakukan biopsi dengan hasil H. pylori.
Terapi yang paling tepat: Sumber PAPDI Infeksi H Pylori Halaman 1778
a. PPI 2x1 + amoksisilin 2x500 mg + klaritromisin 2x500 mg
b. PPI 2x1 + metronidazole 3x500 mg + tetrasiklin 4x500 mg
c. PPI 2x1 + metronidazole 3x500 mg + klaritromisin 2x500 mg
d. PPI 2x1 + bismuth 4x2 + metronidazole 3x500 mg
e. PPI 2x1 + bismuth 4x2 + amoksisilin 3x500 mg + klaritromisin 2x500 mg

4. Seorang pria, usia 59 tahun datang ke IGD mengeluh perut membesar, nyeri 3
minggu. Pasien telah minum Tenovofir 2 tahun. Kesadaran compos mentis, tampak
anemis, undulasi (+), edema tungkai. Hb 10, Hct 29, leukosit 6870, trombosit
133000, BUN 36, kreatinin 1,7 albumin 2,1. Setelah dilakukan parasintesis 7L,
kreatinin pasien menjadi 3,1. Apa penyebab kelainan pada pasien tersebut? Sumber
PAPDI Ascites Halaman 1984
a. Efek toksik lamivudin
b. Disfungsi sirkulasi pasca parasintesis
c. Vasodilatasi arteriol eferen
d. Kerusakan tubulus proksimal
e. Vasodilatasi splanknik yang menyebabkan volume sirkulasi perifer menurun

SOAL HOM
1. Seorang pasien wanita 38 tahun dengan keluhan lemas dan sering mimisan.
Pemeriksaan Penunjang Hb 7,9 g/dl, leukosit 2200uL. Trombosit 15.000/uL. Hasil
pemeriksaan BMP didapatkan sel lemak banyak, seluaritas kurang dari 25% blast
kurang dari 5%. Neutrophil < 0,2
Diagnosis pasien tersebut adalah : Sumber PAPDI Anemia Aplastik Halaman 2647
a. Anemia aplastic sangat berat
b. Anemia aplastic berat
c. Anemia aplastic ringan
d. MDS
e. Leukemia leukemic

2. Wanita 69 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan kesemuatan di kaki
Pasien mengeluh jari-jarinya kemerahan dan teraba panas. Tidak didapatkan
pembesaran organ. teraba pulsasi arteri. Hasil lab Hb 20, HCT 66%, leukosit 13000,
plt 550000, mcv 76, mch 23.
Tatalaksana awal yang paling tepat untuk pasiem ini adalah? Sumber PAPDI
Polisitemia Vera Halaman 2667
A. Flebotomi , target HCT 42% +ASA 80mg/hari
B. Flebotomi, target 45% +ASA 80mg/hari
C. Flebotomi, target 45%+hidroksiurea 2x500mg
D. Flebotomi, target 42%+ ASA 80mg/hari + hidroksiurea 2x500mg
E. Flebotomi, target 45% + ASA 80mg/hari + hidroksiurea 2x500mg

3. Seorang perempuan 30 tahun datang dengan keluhan mimisan sejak 1 minggu, gusi
berdarah, gampang memar, serta mudah memar jika anggota tubuh terbentur sesuatu.
Tidak ada riwayat demam, nyeri sendi maupun konsumsi obat-obatan. Pada hapusan
darah tepi didapatkan giant trombosit.
Terapi awal yang dapat diberikan pada pasien ini adalah :
a. Transfusi TC
b. Eltrombopag
c. Siklosporin
d. Prednison
e. IVIG

KARDIO

1. Seorang wanita 67 tahun dengan katup aorta bikuspid kongenital dirawat di rumah
sakit karena riwayat 2 hari demam dan menggigil. Obat yang rutin dikonsumsi saat
ini adalah lisinopril. Suhu 38,0°C, nadi 90 kali/mnt, pernapasan 20 kali/menit, dan
tekanan darah 110/70 mm Hg. Pemeriksaan jantung menunjukkan murmur sistolik
grade 3/6 yang paling baik terdengar pada ruang interkostal kedua kanan.
Pemeriksaan ekokardiografi menunjukkan adanya vegetasi. Pasien kemudian
didiagnosis sebagai community acquired infective endocarditis. Antibiotik empiris
apakah yang seharusnya diberikan untuk penyakit ini?
A. Amoxicilin 200 mg/kgBB/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi
B. Vancomycin 30 mg/kgBB/hari i.v. dalam 2 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v. + Rifampin 900-1200 mg i.v. dalam 2-3 dosis terbagi
C. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi
D. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v.
E. Ampicillin 12 gram/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi + Flucloxacillin 12 gram/hari
i.v. dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3 mg/kgBB/hari i.v.
Jawaban: E.
Sumber: ESC Clinical Practice Guideline 2015 : Infective Endocarditis

2. Jika pasien pada soal diatas memiliki riwayat operasi pemasangan katup prosthesis 9
bulan yang lalu, maka antibiotik empiris yang anda sarankan adalah:
A. Amoxicilin 200 mg/kgBB/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi
B. Vancomycin 30 mg/kgBB/hari i.v. dalam 2 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v. + Rifampin 900-1200 mg i.v. dalam 2-3 dosis terbagi
C. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi
D. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v.
E. Ampicillin 12 gram/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi + Flucloxacillin 12 gram/hari i.v.
dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3 mg/kgBB/hari i.v.
Jawaban: B.
Sumber: ESC Clinical Practice Guideline 2015 : Infective Endocarditis

3. Jika pada pasien diatas dilakukan pemeriksaan kultur darah dan didapatkan biakan kuman
Streptococcus viridans sensitif terhadap penicillin, maka terapi definitif yang dipilih
adalah:
A. Amoxicilin 200 mg/kgBB/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi selama 2 minggu
B. Vancomycin 30 mg/kgBB/hari i.v. dalam 2 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v. + Rifampin 900-1200 mg i.v. dalam 2-3 dosis terbagi selama 2
minggu
C. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi selama 2 minggu
D. Penicillin G 12-18 juta unit i.v. per hari dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3
mg/kgBB/hari i.v. selama 2 minggu
E. Ampicillin 12 gram/hari i.v. dalam 4-6 dosis terbagi + Flucloxacillin 12 gram/hari
i.v. dalam 4-6 dosis terbagi + Gentamicin 3 mg/kgBB/hari i.v. selama 2 minggu
Jawaban: D.
Sumber: ESC Clinical Practice Guideline 2015 : Infective Endocarditis

ENDOKRIN

1. Seorang wanita berusia 52 tahun memulai pengobatan setelah didiagnosis menderita


diabetes mellitus tipe 2. Empat minggu kemudian, terjadi penurunan produksi glukosa
hepar dan peningkatan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan. Obat berikut
yang paling mungkin diresepkan untuk pasien ini adalah:
A. Acarbose
B. Glibenclamide
C. Metformin
D. Nateglinide
E. Repaglinide
Jawaban: C.
Sumber: Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Dewasa – PERKENI 2019

2. Seorang wanita 31 tahun, memiliki dua anak yang sehat, mengeluh bahwa dia tidak
mengalami menstruasi selama 6 bulan terakhir. Hasil tes kehamilan negatif, dan pasien
juga tidak sedang mengkonsumsi obat kontrasepsi. Dalam seminggu terakhir, dia juga
mengeluhkan keluar cairan putih dari payudaranya. Sakit kepala dirasakan selama 3
bulan terakhir. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya hampir menabrak bus saat
berpindah jalur ketika mengemudikan kendaraannya, Seorang dokter mata menemukan
bahwa penglihatan lateralnya berkurang. Pada pemeriksaan fisik pasien tidak demam dan
juga normotensif. Manakah dari temuan tes laboratorium berikut yang paling mungkin
ada pada wanita ini?
A. Peningkatan kortisol serum
B. Kurangnya supresi growth hormone
C. Peningkatan alkali fosfatase serum
D. Hiperprolaktinemia
E. Hiponatremia
Jawaban: D.
Sumber: Harrison’s Endocrinology, 3rd Edition

3. Seorang wanita berusia 28 tahun mengalami kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja


selama sebulan terakhir. Dia terus-menerus bangun dan berjalan-jalan untuk mengunjungi
rekan kerja. Dia mengeluh bahwa area kerja terlalu panas. Dia tampak gugup dan sering
menumpahkan kopinya. Dia telah makan lebih banyak tetapi telah kehilangan 5 kg dalam
2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik suhu 37,5°C, nadi 101/menit, pernafasan
22/menit, dan tekanan darah 145/85 mm Hg. Manakah dari temuan laboratorium berikut
yang paling mungkin ada pada wanita ini?
A. Katekolamin yang menurun
B. Penurunan penyerapan iodin
C. Penurunan insulin plasma
D. Penurunan TSH
E. Peningkatan ACTH
Jawaban: D.
Sumber: Harrison’s Endocrinology, 3rd Edition

NEFRO

1. Seorang laki-laki 62 tahun mengeluhkan nyeri punggung sejak 8 bulan terakhir. CT scan
abdomen menunjukkan lesi litik multipel pada vertebra. Pada hari sebelum kematiannya,
nitrogen urea serumnya adalah 63 mg/dL dengan kreatinin 7,1 mg/dL. Pemeriksaan
urinalisis dipstick tidak menunjukkan adanya kelainan. Pada otopsi, ginjalnya keras dan
pucat. Secara mikroskopis, ditemukan bahan hialin merah muda yang melimpah di
glomerulus dan sekitar pembuluh darah kecil. Pengecatan Congo merah menunjukkan
hasil yang positif. Manakah dari temuan laboratorium berikut yang paling mungkin ada
pada pasien ini dalam seminggu sebelum kematiannya?
A. Tes antibodi antinuklear positif
B. Glukosa serum 210 mg/dL
C. Jumlah limfosit CD4 110/mikroliter
D. Protein serum total 9,2 g/dL
E. Antigen spesifik prostat serum 11,8 ng/mL
Jawaban: D.
Sumber: Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th Edition

2. Seorang pria berusia 52 tahun yang sebelumnya sehat mengeluhkan perasaan tidak
nyaman saat buang air kecil sejak 3 bulan terakhir. Tidak ada temuan yang bermakna
pada pemeriksaan fisik. Pemeriksaan urinalisis yang menunjukkan adanya 1+ darah.
Pemeriksaan urin mikroskopis menunjukkan banyak sel darah merah, sedikit sel darah
putih, dan tidak ada cast. Kultur urin negatif. Sebuah radiografi film polos panggul
menunjukkan lesi radiopak bulat 1 cm di daerah kandung kemih. Manakah dari temuan
tes laboratorium berikut yang paling mungkin ada pada pria ini?
A. Albuminuria
B. Hiperkalsiuria
C. Transaminemia
D. Hemoglobinuria
E. Hiperurisemia
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Seorang wanita 49 tahun dirawat di rumah sakit selama 10 hari terakhir untuk pengobatan
bronkopneumonia. Dia mengeluhkan demam menggigil selama 2 hari terakhir.
Temperatur aksila 38,8°C dan terdapat ruam kulit eritematosa difus. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kreatinin serum 2,2 mg/dL dan glukosa serum 73 mg/dL.
Apusan darah tepi menunjukkan eosinofilia. Pada urinalisis dia memiliki 2+ proteinuria
tetapi tidak ada darah, glukosa, atau keton. Manakah dari berikut ini yang merupakan
diagnosis yang paling mungkin?
A. Glomerulonefritis pasca streptokokus
B. Nefritis interstisial yang diinduksi obat
C. Nefropati IgA
D. Nekrosis tubular akut
E. Penyakit serum akut
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6
HEMATOLOGI

1. Seorang laki-laki berusia 30 tahun mengalami batuk produktif yang semakin memburuk
selama satu bulan. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan purpura pada ekstrimitas bawah.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hgb 10,2 g/dL, Hct 31,1%, MCV 90 fL, jumlah
WBC 67.000/mikroliter, dan jumlah trombosit 36.000/mikroliter. Pemeriksaan
mikroskopis apusan darah tepinya menunjukkan banyak blast dengan Auer rod. Manakah
dari berikut ini yang merupakan diagnosis yang paling mungkin?
A. Reaksi leukomoid
B. Leukemia myeloblastik akut
C. Leukemia limfositik kronis
D. Leukemia limfoblastik akut
E. Leukoeritroblastosis
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6
2. Seorang wanita 40 tahun mengalami demam dan kebingungan mental selama seminggu.
Pemeriksaan fisik didapatkan T 38.2°C, P 100/menit, RR 22/menit, dan TD 100/60 mm
Hg. Dia memiliki petekie luas pada kulit dan permukaan mukosa. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan nitrogen urea serumnya adalah 52 mg/dL dengan kreatinin 5,3
mg/dL. Dia memiliki hemoglobin 12,2 g/dL, hematokrit 36,8%, MCV 93 fL, jumlah
trombosit 19.000/mikroliter, dan jumlah WBC 8180/mikroliter. Schistocytes terlihat pada
apusan darah tepinya. Waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, dan D-dimernya
tidak meningkat. Manakah dari berikut ini yang merupakan diagnosis yang paling
mungkin?
A. Koagulopati intravaskular diseminata
B. Purpura trombositopenik idiopatik
C. Purpura trombositopenik trombotik
D. Sindrom Trousseau
E. Anemia hemolitik autoimun tipe hangat
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Seorang pria Afrika-Amerika berusia 25 tahun diberikan profilaksis antimalaria untuk


perjalanan ke Afrika Barat. Selama 1 minggu berikutnya ia merasakan mudah lelah. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
hematokrit 30%. Pemeriksaan apusan darah tepi menunjukkan sel darah merah dengan
banyak badan Heinz. Ada riwayat keluarga dengan gangguan ini, pada keluarga laki-laki,
tapi tidak perempuan. Manakah dari berikut ini yang merupakan diagnosis yang paling
mungkin?
A. Beta-thalassemia
B. Anemia sel sabit
C. talasemia alfa
D. Sferositosis herediter
E. Defisiensi G6PD
Jawaban: E.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

REMATOLOGI

1. Seorang wanita 54 tahun telah mengamati bahwa selama sebulan terakhir jari-jarinya
menjadi pucat dan nyeri saat terkena dingin. Pada pemeriksaan dia mengalami dispnea
ringan, tetapi tidak ada mengi. Tekanan darahnya 170/110 mm Hg. Tes antibodi
antinuklearnya positif dengan titer 1:256 dan pola nukleolar. Nitrogen urea serumnya
adalah 15 mg/dL dengan kreatinin 1,1 mg/dL. Manakah dari penyakit berikut yang paling
mungkin dia miliki?
A. Diskoid lupus eritematosus (DLE)
B. Sklerosis sistemik
C. Polimiositis-dermatomiositis
D. Sindrom Sjogren (SS)
E. Artritis Reumatoid (RA)
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Seorang wanita berusia 40 tahun mengalami kesulitan menelan yang semakin memberat
selama setahun terakhir. Dia juga merasa bahwa akhir-akhir ini lebih sulit untuk
menggunakan keyboard komputernya karena dia merasa sulit untuk menggerakkan jari-
jarinya, meskipun persendiannya tidak sakit. kerutan wajah penuaan yang sebelumya
mulai muncul pada wajahnya kini menghilang. Biopsi kulit dilakukan dan menunjukkan
fibrosis dermis yang luas tetapi hampir tidak ada infiltrat sel inflamasi. Temuan ini paling
khas untuk kondisi berikut yang mana?
A. Penyakit jaringan ikat campuran
B. Lupus eritematosus diskoid
C. Sklerosis sistemik terbatas
D. Dermatomiositis
E. Amiloidosis sekunder
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Seorang wanita 31 tahun mengeluhkan nyeri dada selama seminggu terakhir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas yang menurun dengan perkusi redup pada basis
paru. Foto polos dada menunjukkan efusi pleura bilateral sederhana. Pada CT scan dada
terlihat adanya efusi pleura serta efusi perikardial. Sebuah thoracentesis di sebelah kiri
menghasilkan cairan bening dengan protein rendah dan jumlah sel. Dia ditemukan
memiliki anti-double stranded DNA titer 1:512. Jika dia kemudian ditemukan memiliki
nitrogen urea serum yaitu 55 mg/dL, kemungkinan besar itu adalah hasil dari proses
patologis berikut?
A. Aterosklerosis
B. Deposisi kompleks imun
C. Deposisi amiloid
D. Peradangan kronis vaskular
E. Antibodi membran basal antiglomerulus
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

IMUNOLOGI

1. Seorang laki-laki berusia 18 menderita sakit tenggorokan. Kultur tenggorokan


menumbuhkan Streptokokus hemolitikus grup A. Dia menerima terapi antibiotik. Namun,
17 hari kemudian ia mengeluhkan urin berwarna gelap. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan 3+ darah pada urinalisis. Biopsi ginjal dilakukan. Pada pewarnaan
imunofluoresensi, biopsi menunjukkan deposisi granular IgG dan komplemen di sekitar
lengkung kapiler glomerulus. Manakah dari mekanisme hipersensitivitas imun berikut
yang paling mungkin bertanggung jawab atas pola temuan ini?
A. Tipe I
B. Tipe II
C. Tipe III
D. Tipe IV
E. Tipe V
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Seorang wanita 28 tahun diberikan penisilin intravena untuk mengobati endokarditis


infektif. Dalam beberapa menit setelah memulai terapi ini, dia mulai mengalami kesulitan
bernapas yang parah dengan stridor pernapasan dan takipnea. Dia tiba-tiba mengalami
ruam kulit eritematosa di sebagian besar tubuhnya. Gejalanya paling mungkin dihasilkan
oleh pelepasan mediator kimia berikut?
A. Interleukin 1
B. Bradikinin
C. Komplemen C5a
D. Histamin
E. Tromboksan
Jawaban: D.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Setiap musim semi, seorang pria muda yang sehat diganggu oleh episode hidung
tersumbat disertai bersin dan mata berair. Dia tidak batuk. Pada pemeriksaan fisik ia
afebris. Ada pembengkakan pada saluran hidungnya, tetapi tidak ada temuan lain.
Kondisinya membaik dengan penggunaan loratadine. Masalahnya kemungkinan besar
dihasilkan oleh pelepasan mediator kimia dari jenis sel berikut?
A. Neutrofil
B. Sel mast
C. sel CD4+
D. sel NK
E. Makrofag
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

PSIKOSOMATIS

1. Seorang  wanita umur 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan cemas dan takut
kurang lebih 1 tahun dan memberat 6 bulan terakhir sejak pasien didiagnosis oleh dokter
menderita penyakit batu ginjal kiri.  Rasa cemas dan takut sering disertai dengan kaki
tangan dingin, sakit tenguk, nyeri dada kiri dan nyeri perut kiri bawah. Pasien tidak
mengerti mengapa dia sering merasa cemas berlebihan. Pasien memiliki suami yang
bekerja di luar daerah sebagai kontraktor dan pulang ke rumah sebulan sekali. Pasien
memiliki 2 orang anak. Pasien merasa cemas apabila dia jatuh sakit sehingga sesuatu
yang buruk akan terjadi pada dirinya. Pasien  mencemaskan bagaimana keadaan anak-
anaknya nanti apabila terjadi hal yang  buruk padanya karena suaminya jarang berada di
rumah. Terapi pasien ini selanjutnya adalah:
A. alprazolam
B. buspiron
C. amineptin
D. sertraline
E. moklobemid
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Laki –  laki 45 tahun, pekerjaan wiraswasta, mengeluh sering merasa lemas sejak 5 bulan
yang lalu. Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan tidak sanggup
menyelesaikan pekerjaan rutin di kantor. Keluhan ini dirasakan tiba–tiba, lamanya
mencapai 1–2 jam. Keluhan bersifat hilang timbul dan pasien merasa nyaman bila diluar
serangan, namun dalam 2 minggu terakhir keluhan menjadi lebih sering. Pasien sering
merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Terkadang pasien menangis
sendiri tanpa penyebab yang jelas. Perasaan pasien tidak menentu. Pasien  mengaku sulit
mengawali tidur karena gelisah, tidak ingin bunuh diri tapi takut keluhan ini membawa
kematian. Selama ini pasien teratur minum obat anti hipertensi yang dialaminya sejak 4
tahun yang lalu. Saat general check-up didapatkan penurunan fungsi ginjal ringan. 20
tahun yang lalu pasien pernah didiagnosis sakit liver namun menolak diperiksa lanjut.
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah
A. Gangguan Depresi
B. Fobia 
C. Gangguan Obsesif-Kompulsif
D. Gangguan Cemas Menyeluruh
E. Gangguan Panik
Jawaban: E.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah


A. Psikoterapi
B. Psikoterapi, Alprazolam
C. Psikoterapi, Buspiron
D. Alprazolam
E. Buspiron
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6
GERIATRI

1. Tn. A, seorang laki-laki 75 tahun, mantan perokok dan sudah didiagnosis PPOK sejak 10
tahun lalu. Tn.A mengkonsumsi obat inhaler dua kali sehari, secara tidak rutin. Sejak 1
tahun terakhir, Tn.A telah 2 kali mengalami jatuh. Keluarga mengatakan bahwa Tn.A
tampak semakin kurus dan kemampuannya dalam beraktifitas terus menurun dalam 3
tahun terakhir. Permasalahan yang paling mungkin sebagai penyebab awal keadaan di
atasadalah
A. Sarkopenia
B. Instabilitas
C. Depresi
D. Polifarmasi
E. Malnutrisi
Jawaban: A.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Laki-laki berusia 66 tahun datang ke poliklinik karena keluhan sering mengantuk.


Menurut istrinya, pasien mengorok dan sering terbangun dari tidurnya. Istri pasien juga
pernah memperhatikan pasien tidak bernapas untuk beberapa menit sebelum akhirnya
terbangun. Pada siang hari pasien sering jatuh tertidur saat sedang menonton televisi dan
bercakap-cakap dengan teman-temannya. Berat badan pasien 80 kg dengan tinggi badan
158 cm. Pasien diketahui memiliki hipertensi sejak 5 tahun lalu, berobat teratur. Hasil
pemeriksaan jantung dan paru dari medical check up rutin 6 bulan lalu menunjukkan
hasil yang normal. Pasien tidak merokok dan tidak minumalcohol.Tatalaksana yang
tidak sesuai untuk pasien:
A. Tongue-retaining device
B. Positive airway pressure menggunakan CPAP
C. Menganjurkan pasien untuk tidur dengan posisi berbaring telentang
D. Menurunkan berat badan
E. Tindakan bedah untuk mengkoreksi obstruksi faringeal
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Berikut ini merupakan efek imobilisasi pada sistem organ muskuloskeletal, kecuali:
A. Osteoporosis
B. Fraktur
C. Kontraktur
D. Atropi otot
E. Degenerasi tulang rawan sendi
Jawaban: B.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

GASTRO

1. Tn Nj, berusia 45 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada ulu hati sejak 6
bulan yang lalu, keluhan dirasakan memberat bila makan. Terkadang mengeluh dada
terasa panas seperti terbakar. Keluhan nyeri menghilang bila pasien minum antasida yang
dibeli di apotik. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/70 mmHg, N 80 x/m, RR 18
x/m, T 36,5OC. Pemeriksaan fisik: nyeri epigastrium yang difus. Hasil EGD ditemukan
ulkus duodenum dan pemeriksaan patologi ditemukan H. pylori. Terapi dengan rejimen
terbaik untuk pasien ini adalah
A. PPI 2 x 1 + Metronidazol 3 x 500 mg + Claritromisin 2 x 500 mg
B. PPI 2 x 1 + Metronidazol 3 x 500 mg + Amoxicillin 2 x 1000 mg
C. PPI 2 x 1 + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Claritromisin 2 x 500 mg
D. PPI 2 x 1 + Antasida 3 x 1 + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Metronidazol 3 x 500 mg
E. Sucralfat 3 x 500 mg + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Metronidazole 3 x 500 mg +
Azitromisin 1 x 500 mg
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Nn. OJ, seorang petugas kesehatan berusia 40 tahun, datang ingin melakukan
pemeriksaan rutin. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, N 85x/menit, RR
20x/menit, T 36,8OC. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil pemeriksaan panel
hepatitis sebagai berikut: anti HAV (-), anti HCV (-), HBsAg (+), HBeAg (+), Anti-HBc
(+), Anti-HBe (+), Anti-HBs (-). Apakah diagnosis yang sesuai?
A. Hepatitis B fase jendela
B. Hepatitis B kronis
C. Hepatitis B karier
D. Hepatitis B post imunisasi
E. Hepatitis B sembuh
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Tn. D, berusia 40 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas
sampai ke ulu hati. Keluhan disertai demam menggigil sejak 7 hari yang lalu. Riwayat
BAB berdarah, namun hanya minum jamu herbal di rumah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/70 mmHg, N 110 x/m, RR 20 x/m, T 38,3OC. Pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik, hepar teraba 6 cm BAC, nyeri tekan, tepi tumpul, kenyal. Hasil
USG hepar tampak lesi nodular hipoekoik soliter ukuran 4 cm di lobus hepar kanan.
Apakah tatalaksana yang sesuai?
A. Aspirasi jarum
B. Drainase perkutan
C. Metronidazole 3 x 750 mg selama 7-10 hari
D. Tinidazole 1 gram PO dosis tunggal
E. Seftriakson 2x1-2 gram dan Metronidazole 3x500mg selama 2 minggu
Jawaban: C.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

PULMONOLOGI

1. Tn. B, berusia 20 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan utama sesak napas sejak
satu jam yang lalu. Sesak muncul saat pasien kelelahan dan terpapar udara dingin. Pasien
sudah diketahui menderita asma sejak kecil, namun tidak rutin kontrol. Pemeriksaan
tanda vital GCS 15, TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/m, RR 24 x/m, T 37°C, SpO2 90%.
Pemeriksaan paru didapatkan mengi di ke dua lapangan paru. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien sesuai dengan GINA 2020?
A. Kortikosteroid inhaler-LABA dan B2 agonis kerja pendek inhaler
B. B2 agonis kerja pendek inhaler
C. Kortikosteroid inhaler-LABA dosis rendah
D. Teofilin serta kombinasi kortikosteroid dan B2 agonis kerja pendek inhaler
E. Kortikosteroid oral serta kombinasi kortikosteroid dan B2 agonis kerja pendek
inhaler
Jawaban: C.
Sumber: GINA 2020

2. Tn. E, berusia 59 tahun, datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak kurang lebih
3 bulan. Batuk disertai dengan dahak yang berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk,
sering disertai darah. Pasien merasa keluhan memberat dalam 1 minggu terakhir. Pasien
merasa demam dirasakan sejak 1 minggu ini. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80 mmHg,
Nadi 82 x/m, RR 24 x/m, T 38°C. Pemeriksaan fisik paru ditemukan rhonki basah pada
basal paru kanan disertai wheezing, serta jari-jari tabuh. Hasil Ro thorax ditemukan
gambaran kista kecil – kecil dengan fluid level mirip seperti sarang tawon. Apakah
diagnosis yang tepat?
A. Bronkiektasis derajat berat
B. Bronkiektasis derajat sedang
C. Bronkiektasis derajat ringan
D. Bronkitis kronik
E. Tuberkulosis paru
Jawaban: A.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Tn. R, berusia 67 tahun, dibawa keluarganya ke poliklinik dengan keluhan demam hilang
timbul dalam 3 minggu, disertai nyeri dada dan batuk berdahak warna kuning kehijauan,
kental dan berbau amis, terkadang bercampur darah. Keluarga juga mengeluhkan
kurangnya nafsu makan dan berat badan yang semakin menurun. Pemeriksaan tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/m, RR 14 x/m, T 38°C. Pemeriksaan fisik paru ditemukan
suara napas bronkial dengan suara tambahan amforik di lapangan atas paru kanan. Hasi
foto rontgen thoraks tampak lesi tunggal dengan densitas homogen yang berbentuk bulat
berukuran 8 cm di segmen superior lobus bawah kanan. Apakah terapi yang tidak tepat
untuk pasien ini?
A. Pasien dapat melakukan perawatan rawat jalan
B. Posisi berbaring pasien hendaknya miring ke arah lesi paru
C. Diet yang diperlukan bubur tinggi kalori dan tinggi protein
D. Regimen utama adalah klindamisin dengan dosis 3x600 mg iv
E. Regimen alternatif adalah penisilin G dengan kombinasi streptomisin
Jawaban: A.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6
TROPIK

1. Ny. G, berusia 32 tahun G1P0A0 UK 8 minggu, datang ke rumah sakit dengan batuk
sudah semenjak 2 bulan yang lalu. Batuk kadang disertai darah. Keluhan disertai keringat
malam, demam meriang, da penurunan berat badan. Keluhan lainnya tidak ada.
Pemeriksaan tanda vital TD 120/90 mmHg, Nadi 72 x/m, RR 20 x/m, T 37,5°C.
Pemeriksaan fisik terdapat rhonki basah kasar di apeks hemithorax dextra. Hasil BTA
(+3), HIV (+), dengan CD4 85/ul. Apakah tatalaksana awal yang tepat untuk pasien?
A. ARV (AZT/3TC/EFV) dan OAT dimulai bersamaan
B. ARV (TDF/3TC/EFV) diberikan selama 2 minggu dan diikuti OAT
C. Menunda OAT dan memulai ARV (TDF/3TC/EFV)
D. OAT diberikan selama 2 minggu dan diikuti ARV (TDF/3TC/EFV)
E. Menunda ARV dan OAT sampai janin lahir
Jawaban: D.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

2. Tn. S, berusia 28 tahun, datang dengan keluhan batuk-batuk sejak tiga minggu lalu. Batuk
berdahak berwana kuning, kadang disertai darah. Satu tahun yang lalu, pasien pernah
dikatakan sakit paru dan berobat hanya tiga bulan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
TD 100/60 mmHg, N 96 x/m, RR 20 x/m, T 38OC. Pemeriksaan fisik didapatkan rhonki
basah halus nyari pada kedua apeks paru. Hasil lab Hb 9 g/dl, WBC 5200/mm3, trombosit
179.000/mm3, sputum BTA (+1), anti HIV (+). Hasil foto thoraks didapatkan gambaran
infiltrat pada kedua apeks paru. Apakah regimen OAT yang diberikan pada pasien
tersebut?
A. 2RHZ/4RH
B. 2RHZE/4RH
C. 2RHZES/4RH
D. 2RHZES/RHZE/5RHE
E. 2RHZES/RHZE/RHE
Jawaban: D.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

3. Tn. W, berusia 30 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas mendadak setelah
mengangkat barang berat. Penderita ada riwayat batuk lama, meriang, dan keringat
malam. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/m, RR 20 x/m, T 37°C.
Pemeriksaan fisik hemithoraks dekstra hipersonor pada perkusi dan suara nafas melemah
pada auskultasi. Hasil Ro thorax terlihat area hiperlusen pada sebagian hemithorax
dekstra dan ada infiltrat pada apek paru kanan. Hasil BTA (+). Apakah diagnosis yang
mungkin?
A. Pneumotoraks paru kanan
B. Pleuropneumonia
C. Pneumotoraks ventil kanan dan TB paru
D. Pneumotoraks kanan spontan primer dan TB paru
E. Pneumotoraks kanan spontan sekunder dan TB paru
Jawaban: E.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam – PAPDI edisi 6

Geriatri
1. Perempuan usia 73 tahun berobat kepoliklinik dengan keluhan sering lupa sejak 3 bulan
terakhir. Pasien menderita hipertensi yang tak terkontrol sejak 15 tahun. Menurut anak yang
mendampinginya, 3 bulan lalu pasien tiba-tiba bicaranya cadel disertai kelemahan sisi tubuh
bagian kanan, namun keluhan cadel dan kelemahan tubuh bagian kanan berangsur angsur
membaik seperti sedia kala. Pasien sehari-hari membantu anaknya berjualan makanan di
warung, namun saat ini mulai kesulitan untuk menyusun menu dan daftar belanjaan.
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE) hasilnya 25/30, skor basic activity of
daily living (ADL) Barthel 20/20. Pendidikan terakhirnya SMP.Diagnosis yang sesuai
dengan pasien ini adalah :
A.Demensia Alzheimer
B.Mild cognitive impairment
C.Temporo parietal demensia
D.Hungtington disease dementia
E.Vascular cognitive impairment
Sumber : Wasilah R. 2015. Demensia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal
3801-3809

2. Berikut ini adalah faktor predisposisi terjadinya sindrom delirium pada pasien geriatri,
kecuali
A.Gangguan ADL
B. usia yang sangatlanjut
C. gangguan faal kognitif ringan sampai demensia
D. usia lanjut yang rapuh (fragile)
E. infeksi saluran kemih
Sumber : Buku Ajar IlmuPenyakitDalamEdisi VI 2014, Hal 3795
3.Seorang nenek usia 87 tahun datang ke UGD dengan keluhan mual dan muntah sejak 1
hari terakhir. Didapatkan demam 2 hari sebelumnya dan keluhan nyeri saat BAK.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang, suhu aksila 38 oC, TD 120/80 mmHg,
nadi 98x/menit, pernafasan 22x/menit. Urine berwarna kuning keruh. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 11,5 g/dL; leukosit 9.000/uL; trombosit 250.000/uL. Urinalisis:
leukosit 20-30/LPB; eritrosit 5-6/LPB; protein negatif; nitrit (+); bakteri (+). Pasien menolak
untuk dirawat inap. Sambil menunggu hasil kultur urin keluar, antibiotik empiris yang sesuai
adalah:
A. Ceftriakson
B. Amoksisilin
C. Fosfomisin
D. Kotrimoksazol
E. Eritromisin
Sumber : Rejeki Andayani Rahayu, Asril Bahar. Penatalaksanaan Infeksi pada Usia Lanjut
Secara Menyeluruh. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: hal. 3859-3866

Nefro
1.Pasien laki laki usia 57 tahun dating ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari. Ada
riwayat hipertensi sejak 6 tahun lalu, namun pasien jarang kontrol. Pasien sering minum
jamu pegal linu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, tekanan darah 160/90
mmHg, frekwensi nadi 110x/menit, pernapasan cepat dan dalam, ada ronki basah disemua
lapangan paru. Hasil lab. Hb 9 g/dl, ureum 200 mg/dl, kreatinin 6 mg/dl, AGD : pH 7,1 ;
HCO3- 10 mEg/L ; pO2 80 mmHg; pCO2 23 mmHg. Pasien disarankan dialysis, tapi keluarga
belum setuju. Target koreksi asidosis metabolic dengan larutan natrium bikarbonat pada
pasien ini adalah :
A. pH normal
B. pH naik 10% darihasil AGD awal
C. pH naik 20% darihasil AGD awal
D. Kadar HCO3-mencapai 16 mEq/L
E. Kadar HCO3-mencapai 20-24 mEq/L
Sumber : Gangguan ginjal akut. 2015.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid1: hal
2147-2156
2. Seorang pria 28 tahun didiagnosis dengan AMLdan memiliki jumlah sel darah putih
168.000/ µL. Pasien ini diberikan kemoterapi dengan sitarabin, etoposid, dan daunorubisin.
Dalam waktu 24jam,kreatinin meningkat dari1,0mg/dLmenjadi 2,5mg/dL, dan didapatkan
oliguri. Terapi yang diberikan untuk mencegah komplikasi sebelum pemberian kemoterapi
adalah :
A.Allopurinol
B.Colchicine
C.Furosemide
D.Prednison
E. Sodium bicarbonate
Sumber : Buku Ajar IlmuPenyakitDalamedisi VI bab 558
3.Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan membawa hasil pemeriksaan
medical check up. Tidak didapatkan keluhan apa-apa, pasien hanya ingin berkonsultasi
mengenai proteinuria +1 pada hasil pemeriksaan urinalisis. Tidak ada riwayat penyakit
ginjal, DM maupun hipertensi pada pasien maupun keluarga. Hasil pemeriksaan fungsi
ginjal dan USG abdomen dalam batas normal. Apa saran anda untuk tindakan pemeriksaan
selanjutnya?
A. Pemeriksaan protein urin 24 jam atau rasio protein terhadap kreatinin urin pagi
B. Renogram
C. Elektroforesis protein urin
D. Tes asam sulfosalisilat
E. Tes protein urin dipstick
Sumber : Lucky Aziza Bawazir. Proteinuria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
2: hal. 2306-2313
Hom
1.Seorang laki laki usia 72 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
bengkak di kaki kanans ejak 1 minggu. Pasien baru pulang dari perjalanan jauh dengan
pesawat. Dari pemeriksaan fisik nditemukan edema tungkai kanan, tak ada kemerahan, lebih
hangat bila dibandingkan dengan yang kiri dan adanya nyeri tekan. Hasil pemeriksaan lab.
Hb 80 mg/dl, Ht 35,6%, leukosit 10500 /uL, Trombosit 461.000/uL, ureum 80 mg/dl,
kreatinin 2,3 mg/dl. USG Doppler menunjukkan adanya thrombus vena pulmonalis.
Tatalaksana antikoagulan yang tepat pada pasien ini adalah :
A.Warfarin
B.Enoksaparin
C.Rivaroxaban
D. Fondaparinux
E. UFH
Sumber : Sukrisman L. 2015. Trombosis vena dalam dan emboli paru. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2818-2822
2. Seorang laki-laki 31tahun dengan hemofiliaA, datang dengan keluhan kencing berwarna
merah. Riwayat trauma dan kelainan bagian genitourinaria disangkal. Hematokrit adalah
28%. Semua berikut pengobatan untuk hemofilia A kecuali
A.desmopresin(DDAVP)
B.Fresh frozen plasma(FFP
C.Kriopresipitat
D.rekombinan faktorVIII
E.Plasmapheresis
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI bab 357
3.Seorang pasien laki-laki, 58 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari
terakhir dan memberat 2 jam sebelum masuk UGD. Dari anamnesis didapatkan riwayat
benjolan di leher kanan yang makin membesar sejak 6 bulan terakhir disertai dengan
penurunan berat badan, keringat malam dan demam tinggi tanpa tanda-tanda infeksi yang
jelas. Tiga hari yang lalu pasien mendapatkan kemoterapi siklus pertama. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, anemis, nafas cepat dan dalam (RR
26x/menit), benjolan ukuran 6x10 cm di leher kanan, rhonki basah halus di kedua
lapangan paru, edema ke2 tungkai dan kadang-kadang kejang otot tungkai kanan maupun
kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 g/dL, leukosit 7000/uL; trombosit
200.000/uL, Na serum 135 mEq/L; K serum 6,4 mEq/L; Cl serum 104 mEq/L; HCO3 16
mEq/L; ureum 128 mg/dL; asam urat 10,2 mg/dL, kreatinin 3,7 mg/dL; AGD: pH 7,224;
pCO2 28,3 mmHg; pO2 99,6 mmHg; HCO3 16,4 mEq/L; saturasi O2 99,5%. Tatalaksana
paling awal pada kondisi tersebut adalah:
A. Alkalinisasi urin dengan natrium bikarbonat
B. Rehidrasi dengan cairan 2-3 liter cairan/m2/hari
C. Forced diuresis dengan furosemide.
D. Koreksi hiperkalemia
E. Pemberian kalsium glukonas 10 mg iv bolus
Sumber : Zakifman Jack. Diagnosis dan Penatalaksanaan Sindrom Lisis Tumor. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: hal. 4135-36

Endokrin
1. Seorang laki-laki usia 34 tahun, ayah dari tiga anak, mengalami pembesaran payudara
progresif selama 6 bulan terakhir. Tidak ada riwayat obat-obatan sebelumnya. Dari hasil
laboratorium didapatkan LH dan testosteron rendah. Evaluasi lebih lanjut dari pasien ini
yaitu :

A. Pengambilan sampel darah untuk SGOT dan serum alkali fosfatase dan kadar bilirubin

B. Pengukuran estradiol dan kadar human chorionic gonadotropin (hCG)

C. Urin 24 jam untuk pengukuran 17 ketosteroids menurun pada kasus


hipopituitarism

D. Analisis kariotipe untuk menyingkirkan sindrom Klinefelter

E. Biopsi payudara
Sumber : Soewondo P. Tumor Hipofisis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II:
hal 2442-2447
2. Seorang wanita 52 tahun dating ke poliklinik mengeluh rasa kelelahan dan lesu selama 6
bulan. Dia juga mengeluhkan kulit kering dan kehilangan rambut.Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bradikardi dengan nadi52 x/ menitdengan tekanan darah normal dan
didapatkankulit kering dan kasar, alopesia dan edema ringan pada ekstremitas bawah.
Manakah dari berikut ini yang paling mungkin sebagai diagnosis klinis dan tes skrining yang
diperlukan?
A. Hipertiroidi: thyroid-stimulating hormone (TSH)
B. Hipertiroid: freeT4
C. Hipotiroid: TSH
D. Hipotiroid: freeT4
D. Hipotiroid: T3 dan T4
Sumber : Rudijanto, Achmad. 2015. Hipotiroid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Jilid 2: hal 2448-2453
3. Seorang wanita berusia 54 tahun datang ke poli penyakit dalam. Pasien diketahui
menyandang DM sejak 15 tahun yang lalu. Saat ini pasien rutin minum obat metformin,
pioglitazon dan glimepiride dengan dosis maksimal dari dokter. Anjuran pola hidup sehat
dan olah raga telah dijalankan oleh pasien sesuai anjuran dokter. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil HbA1C 10,2%, GDS 341 mg/dl, kreatinin 0,7 mg/dL, ureum
21 mg/dL. Terapi farmakologis yang paling tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Melanjutkan ketiga OAD tersebut dan menambahkan pemberian basal insulin
B. Melanjutkan ketiga OAD tersebut dan menambahkan pemberian basal insulin serta
insulin prandial
C. Melanjutkan pemberian metformin dan menambahkan pemberian basal insulin
dengan atau tanpa pemberian insulin prandial
D. Melanjutkan pemberian glimepirid tersebut dan menambah dengan insulin prandial
E. Menghentikan pemberian metformin tersebut dan menambah dengan basal insulin serta
insulin prandial

Sumber : Perkeni, 2015. Konsensus pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di
Indonesia. Hal. 42-47.
Imun
1. Semua pernyataan berikut tentang dermatitis atopik benar kecuali

A. 80% dari anak-anak dengan dermatitis atopik juga menderita rhinitis alergi atau asma.

B. Eksaserbasi dan remisi yang khas.

C. Pasien dengan dermatitis atopik sering didapatkan peningkatan IgE.

D. Pada orang dewasa dermatitis atopik umumnya terlokalisasi pada tangan.


E. Bila salah satu orang tua terdapat dermatitis atopik, prevalensi dermatitis atopik
pada anak sebesar 80% .

Sumber : Harrisson principles of internal medicine


2. Seorang laki-laki 33 tahun dengan penyakit ginjal stadium akhir akan menjalani
hemodialisis kronik. Vaksinasi yang dianjurkan untuk pasien ini adalah:
A. Hepatitis B dengan dosis dua kali lipat, Influenza, Pneumokok
B. Hepatitis B dengan dosis dua kali lipat, MMR, Influenza
C. Hepatitis B, Pneumokok, Influenza
D. Hepatitis B, MMR, Influenza
E. Hepatitis B, Influenza, Pneumokok, masing-masing dengan dosis dua kali lipat
Sumber : Yunihastuti, Evy. 2015. Vaksinasi pada Kelompok Khusus. Buku AjarI lmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid1: hal 958-962
3. Seorang pasien perempuan 25 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
adanya bentol-bentol yang kemerahan diseluruh badan dan disertai rasa gatal. Keluhan
dialami pasien setelah selesai makan bakso di kantin rumah sakit saat mengantarkan
orangtuanya berobat ke poli Jantung rumah sakit tersebut. Pasien mengaku seringkali
mengalami kejadian seperti ini sejak tiga tahun yang lalu. Saat muncul keluhan seperti ini,
pasien meminum loratadine 10 mg/hari, dan keluhan menghilang setelah meminum obat
tersebut. Pemeriksaan penunjang baku emas (gold standard) untuk menegakkan diagnosis
pada pasien adalah?
A. Pemeriksaan Ig E spesifik
B. Prick Test
C. Radio-allergosorbent test
D. Double blind placebo controlled food challenge  uji provokasi
E. Biopsi kulit
Sumber : Rengganis I & Yunihastuti E, 2014. Alergi makanan. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi VI. Hal. 508-512.
Gastro
1.Seorang laki-laki 62 tahun datang berobat dengan keluhan pembesaran perut. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan asites.Hasil analisa cairan asites menunjukkan jumlah sel darah
putih 300 leukosit/Ldengan35% sel polimorfonukear. Kadar albumin cairan 1,2 g/dL,
protein2,0g/dL, dantrigliserida320 mg/dL. Kultur cairan asites masih menunggu hasil. Kadar
albumin serum 2.6 g / dL.Manakah dari berikut iniadalah yang paling mungkin sebagai
diagnosa?
A.Sirosishati
B.Peritonitis tuberkulosa
C.Karsinomatosis peritoneum
D.Chylous ascites
E.Peritonitisbakterial
Sumber : Hirlan. 2015. Asites. BukuAjarIlmuPenyakitDalamEdisi 6. Jilid 2: hal 1984-1986
2. Seorang laki laki 56 tahun, seorang peminum alkohol berat, dirawat di rumah sakit
karena pankreatitis akut. Keluhan dialami oleh pasien sejak 3 hari sebelum masuk Rumah
Sakit. Sebelum dirawat di Rumah sakit, pasien masih meneruskan kebiasaannya meminum
alkohol. Saat ini pasien mengalami muntah yang menetap dan mengeluhkan pusing saat
berdiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrik berat, nyeri tekan pada
kuadran kanan atas abdomen, penurunan suara usus, dan pasien merasakan rasa tidak
nyaman. Pada daerah peri umbilikus didapatkan cullen sign. Temuan apa yang bermakna
pada pasien?
A. CT Scan abdomen yang menunjukkan adanya necrotizing pancreatitis berat.
B. Foto polos abdomen yang menunjukkan kalsifikasi pankreas
C. Kelainan penyerta apendisitis harus disingkirkan
D. Pasien kemungkinan mengalami kelainan adanya fistula pancreatico-aortic
E. Mungkin didapatkan pseudocyst pankreas pada pasien

Sumber : Wiener et al., principles of internal medicine, 18th ed of harrison’s : Self-


assessment and board review, section VIII disorders of the gastrointestinal system. page 363
3.Seorang pasien laki-laki 41 tahun datang dengan keluhan BAB cair berlendir terkadang
disertai bercak darah. Keluhan disertai dengan nyeri pada perut dirasakan hilang timbul.
Keluhan seperti ini dirasakan hilang timbul berlangsung 4 bulan. Dari pemeriksaan
colonoscopy ditemukan Lesi Hiperemis dengan ulserasi yang bersifat continue tanpa skip
area. Dari colon desenden sampai dengan rectum. Tidak didapatkan fistulasi pada daerah
anus. Diagnosa yang paling mungkin terhadap pasien adalah
A. Crohn’s Disease
B. Ulcerative colitis
C. Irritable bowel syndrome
D. Amebiasis intestinal
E. Polip Colon
Sumber : Buku ajar ilmu penyakit dalam . colitis ulseratif
Remato
1. Seorang laki-laki, usia 48 tahun, ras Cina, berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri
punggung bawah dan kaku saat bangun tidur yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Pasien
juga mengeluhkan dia sulit membungkukkan badannya. Kakaknya juga mengalami keluhan
serupa dan pernah di cek HLA-B27, positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil
Hb 14, 2, Leukosit 5.600, Trombosit 389.000, LED 54, CRP 1,2 RF negatif, hasil radiologis
vertebra menunjukkan gambaran bamboo spine. Terapi yang diberikan pada pasien ini
ialah :
A. metotrexat
B. Klorokuin
C. Sulfasalazin
D. Anti TNF-α
E. Siklofosfamid

Sumber : Ongkowijaya, Jeffrey A, 2014. Spondilitis Ankilosa. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III: hl 3167-3171
2. Seorang wanita 25 tahun di ruang intensive care unit, post partum3 hari yang lalu. Pasien
mengeluh hemiparesis kanan dan kebiruan di tangan kiri.Pemeriksaan fisik ditemukan livedo
retikularis. Pemeriksaan darah perifer lengkap hasilnya leukosit 10,2 /μL, hematokrit 35 %
dan trombosit 13.000 mg/dL, BUN 36 mg/dL, kreatinin 2,3 mg/dL. Pasiensaaat sekarang ini
dengan riwayat hamil cukup bulan dan tidak ada keluhan yang berbahaya lainnya. Namun
pasien mempunyai riwayat 3 kali abortus pada kehamilan sebelumnya. Peripheral smear
tidak ada schistocytes. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk mengetahui
masalah pada penderita ini adalah:

A. Anticardiolipin antibody
B. Antinuclear antibody
C. USG Doppler lengan kiri
D. Echocardiography
E. MRI kepala

Sumber : Buku Ajar Ilpu Penyakit Dalam. Sindrom Antifosfolipid Antibodi: Sumartini Dewi
& Laniyati Hamijoyo. Hal 3410 – 3421.
3. Seorang laki-laki usia 44 tahundatang di poliklinis penyakit dalam dengan membawa
rujukan dari poli saraf. Dalam surat rujukan, tertulis diagnosis kerja vertigo dan poliartritis.
Pasien mengaku sudah berobat di polisaraf karena vertigo dan mendapat obat betahistin
namun tidak kunjung membaik. Dari anamnesa diperoleh data bahwa nyeri sendi dirasakan
sejak 3 bulan yang lalu terutama pada panggul, tulang belakang, leher, kedua lengan, hingga
pergelangan tangan dankedualutut. Nyeri pinggang dan tulang belakang dirasakan memberat
pada pagi hari dan membaik dengan aktivitas. Riwayat jatuh disangkal. Demam kadang
dirasakan saat nyeri memberat, demam tidak terlalu tinggi. Pasien membawa hasil
pemeriksaan laboratorium dengan hasilHb 11,5 gr/dl, Lekosit 9800/uL, Trombosit
234000/uL, GDA 146 mg/dL.Pemeriksaan radiologi untuk membantu menegakkan
diagnosis pada pasien ini adalah
A. Foto torakolumbosakral lateral dan anteroposterior
B. Fotomanus dextra dan sinistra
C. Foto genu dextra dan sinistra
D. Fotothoraks
E. Fotoservikal

Sumber : Buku Ajar Penyakit Dalam Reumatologi hal 3169


Tropik
1. Seorang laki-laki, usia 52 tahun, datang dengan keluhan diare dengan BAB bercampur
darah dan lendir sudah 3 hari, sehari sebanyak 15 kali, panas tinggi dan mual muntah. Pada
pemeriksaan tinja ditemukan bentukan trofozoit, dengan uji serologi amoeba positif.
Komplikasi ekstra intestinal yang paling sering terjadi pada penyakit tersebut ialah :
a. Ameboma
b. Amebiasias hati
c. Amebiasis pleuropulmonal
d. Abses otak
e. Perforasi usus
Sumber : Soewondo, Eddy S, 2014. Amebiasis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid I: hl 563-569
2. Seorang laki – laki 27 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan badan terasa
lemah, luka di kerongkongan, mialgia, berkeringat malam hari, demam dan sering
kedinginan. Sebelumnya pasien telah berobat ke sebuah klinik dan dikatakan hanya
mengalami pilek. Pasien seorang homoseksual dan sering berhubungan dengan
pasangannya tanpa pelidung 4 tahun yang lalu namun sejak setahun yang lalu tidak pernah
lagi. Riwayat chlamydia infection4 tahun yan lalu. Dua tahun yang lalu pasien pernah
menjalani tes HIV dengan hasil negatif. Tidak ada masalah dengan riwayat kesehatan yang
lain. Jika anda ingin menyingkirkan diagnosa HIV akut maka pemeriksaan yang anda
mintakan adalah:

A. limfosit CD4
B. HIV enzyme immunoassay (EIA)/western blot
C. HIV resistance panel
D. HIV RNA dengan PCR
E. HIV RNA dengan ultrasensitif PCR.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. HIV AIDS di Indonesia: Zubairi Djorban,
Samsuridjal Djauzi. hal 890
3. Seorang wanita, 26 tahun dengan kehamilan 8 minggu dikonsultasikan dari Sejawat
Obsgyn dengan dugaan Demam Thypoid. Obat yang tidak dianjurkan sebagai pilihan
pengobatan Demam Thyphoid pada pasien tersebut adalah :
A. Kloramfenikol
B. Tiamfenikol
C. Ceftriakson
D. Amoksisilin
E. Ampicillin
Sumber : Buku ajar Papdi tropic infeksi halaman 553
Psikosomatis
1.Seorang wanita, usia 29 tahun, datang ke IRD dengan keluhan sesak nafas, kesemutan,
kaki tangan dingin, pandangan mata kabur, jantung berdebar-debar, bingung, pusing dan tak
bertenaga. Sebelumnya pasien meminum kopi. Didapatkan dari pemeriksaan fisik : T :
110/70, N : 88x/menit, RR : 28x/menit. Pada saat pasien disuruh bernafas cepat. Beberapa
menit kemudian timbul keluhan kesemutan pada jari tangan dan kaki, kejang di jari-jari dan
mulut. Terapi paling tepat yang diberikan pada pasien ini sebaiknya :
A. O2 nasal saja
B. pemberian O2 dan obat golongan benzodiazepin
C. Psikoterapi CBT, suntikan Ca Gluconas 10cc, dan pemberian O2
D. Psikoterapi dan obat golongan bensodiazepin
E. Pemberian O2 dan psikoterapi
Sumber : Mudjaddid, E, Purtanto, R, Shatri, H, 2014. Sindrom Hiperventilasi. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III: hl 3610-3612
2. Seorang perempuan berusia 26 tahun, karyawan sebuah perusahaan swasta dan status
janda datang ke poli rawat jalan dengan keluhan rasa nyeri dan tidak enak di perut yang
hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu, memberat 3 minggu yang lalu. Rasa nyeri biasanya
hilang setelah buang air besar. Keluhan ini dirasakan setelah mengkonsumsi jamu temu
lawak. Nyeri perut sering dirasakan jika pasien merasakan kecapekan, makan asam atau
pedas. Pasien juga mengeluh kadang – kadang sulit buang air besar. Pasien merasa takut
penyakitnya tidak akan sembuh karena sering sekali kambuh bahkan sudah berulangkali
berobat ke rumah sakit, keluhan tidak juga hilang. Pasien pernah menjalani
endoskopihasilnya tidak ada kelainan. Menurut pengkajian saudara, kemungkinan
diagnosis pada pasien tersebut di atas adalah :

A. Irritable bowel syndrome dan gangguan cemas menyeluruh (GAD)


B. Dispepsia fungsional dan Irritable bowel syndrome
C. Dispepsia fungsional dan depresi
D. Irritable bowel syndrome dan depresi
E. Dispepsia fungsional dan gangguan cemas menyeluruh (GAD)

3. Seorang wanita usia 33 tahun dating dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 2
minggu yang lalu. Nyeri perut hilang timbul, kadang berpindah-pindah lokasinya, walaupun
nyeri pasien masih dapat bekerja sebagai pedagang di pasar. Nyeri perut membaik jika
pasien istirahat atau perut dikompres air hangat. Gangguan berkemih disangkal, namun
pasien mengeluhkan gangguan pola defekasi. BAB kadang 2-3 harisekali, mencret (-), BAB
agakkeras (+),darah (-). Mual/muntah (-),demam (-). Perubahan pola makan (+) diakui
pasien karena pasien sedang berdiet, pasien lebih banyak makan protein daripada sayur dan
nasi. Pasien mengaku 1 bulan terakhir lebih berataktivitasnya karena pasien baru membuka
took baru di pasar lain. Dari pemeriksaan didapatkan tanda vital baik, status gizicukup, dan
pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan colok dubur, didapatkan
sedikit nyeri, fases yang keras (+), lendir (+), darah (-). Tatalaksana yang sesuai untuk
pasien ini adalah
a. Hyosin N-butilbromida 3 x 10 mg/hari
b. Probiotik
c. Laktulosa
d. Terapi nutrisi tinggi serat
e. Dicyclomine 1x10 mg/hari
Sumber : PanduanPraktikKlinis –Interna Publishing

Paru
1. Manakah kondisi dibawah ini yang dapat menyebabkan peningkatan volume residual
paru
A. Pneumonia bacterial
B. Pneumoniakriptogenik
C. Emfisema
D. Idiopathic pulmonary fibrosis
E. Obesitas

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Sindroma Kolon Iritabel: E. Mudjaddid. Hal
3595
2. Seorang pasien laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan sesak, sesak dirasakan saat
pasien sedang melakukan pekerjaannya. Pasien sudah bekerja disuatu perusahaan kurang
lebih 6 tahun. Pasien memiliki riwayat penyakit rematoid athritis. Pada pemeriksaan fisik
TD 110/70, RR 28x/mnt Nadi 100x/mnt, nyeri pada persendian ada. Thorax foto didapatkan
nodul pada paru kanan. Pasien di diagnosis Sindrom Caplan. Penyebab penyakit ini adalah :
A. Penimbunan debu nikel, tembaga, aluminium
B. Penimbunan debu batu bara
C. Paparan debu asbestos
D. Inhalasi debu atau kristal siliki
E. Paparan debu kapas.
Sumber : Pasiyan Rahmatullah .2014.Pneumonitis dan penyakit paru lingkungan. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid II: hal 1709-1710
3. Seorang wanita 34 tahun, masuk IGD dengan keluhan sesak napas tiba-tiba. Pasien
sebelumnya mengeluhkan nyeri dan bengkak pada betis kiri, dari hasil AGD didapatkan
PaO2 76 mmHg. Manakah dari temuan pemeriksaan fisik yang paling umum ditemukan
pada pasien yang dicurigai emboli paru ini?

A. Anemis

B. Jari tabuh

C. Takipnea

D. Udema perifer

E. Sianosis

Sumber : Lugyanti Sukrisman.2014.Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru. Buku Ajar
Ilmu Penyaki tDalam Edisi 6. Jilid II:hal 2819
Kardio
1.Seorang wanita berusia 72 tahun datang ke IRD dengan keluhan sesak dan nyeri dada
retrosternal sejak 3 jam setelah dia bertengkar dengan anaknya. Terdapat riwayat DM
dan hipertensi. Nyeri dada tidak berkurang dengan nitrat sublingual. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan nadi 100 kali per menit, TD 156/92mmHg, JVP, pulsasi carotid danperifer
normal. Auskultasi jantung dan paru normal, troponin T 0,12ng/mL (normal ≤0,01ng/mL).
ECG 12 sadapan menunjukkan ST elevasi 0,5 sampai 1 mm padaprekordial V2 sampai V4.
Angiografi koroner cito menunjukkan adanya aterosklerosis koroner ringan. Echokardiografi
didapatkan hipokinetik apical berat dan midsegmen jantung normal.  ST elevasi mestinya
menunjukkan oklusi total Kemungkinan diagnosis pada kasus diatas adalah :
A. Miokarditis
B. Apical ballooning syndrome (takotsubo cardiomyopathy)
C. Sindromkoronerakut
D. Kardiomiopatidilatasi
E. Perikarditis
Sumber: Wiener C, Harrison’s Principles of Internal Medicine self assesment and board
review. 18th edition

2. Seorang pasien laki-laki usia 64 tahun dengan BB 70 kg dan TB 160 cm, berkulit hitam,
datang dengan keluhan terasa tegang pada bagian tengkuk sejak kemarin malam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 156/95 mmHg, nadi 90x/menit, laju napas 18x/menit,
suhu afebris. Tidak ditemukan distensi vena leher. Batas jantung dan suara jantung normal.
Apakah pilihan obat antihipertensi yang tepat pada pasien ini?
A. Amlodipin
B. Ramipril
C. Valsartan
D. Clonidin
E. Bisoprolol

Sumber : Sabatine MS. Pocket Medicine. 6th ed. 2017;p.1-29

3. Seorang wanita usia 53 tahun datang dengan keluhan mudah lelah bila beraktivitas, sering
sesak, tidur harus dengan bantal tinggi, dan kedua kaki bengkak. Pasien mengatakan dalam
pengobatan TB paru bulan pertama. Pemeriksaan fisik pasien komposmentis, TD 130/80
nadi 112x/menit, JVP 5+2, terdapat tanda kusmaule, hepatomegali, dan asites.
Elektokardiografi menunjukkan voltase rendah. Ekokardiografi menunjukkan penebalan
perikard. Terapi kausal untuk memperbaiki keluhan dan prognosis pada pasien tersebut
adalah:
a. Diuretik
b. Reseksi perikard
c. Pungsi perikard
d. Beta blocker
e. Kortikosteroid

Sumber : Panggabean M. 2015. Perikarditis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid
I: hal 1240-2
Soal Divisi Psikosomatis
1.Seorang perempuan 50 th datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 tahun terakhir. Nyeri
ini dirasakan terus menerus dengan intensitas yang berbeda-beda. Nyeri kadang dirasakan
pada pagi sore hingga malam hari dan membaik ketika pasien beraktivitas. Nyeri tidak
membaik dengan pemberian anti nyeri. Awalnya pasien pernah jatuh kecelakaan motor 3
tahun yang tetapi sekrang sudah sembuh. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur dan makan
karena ada permasalahan yang belum terselesaikan di kantor. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal, pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan USG abdomen dalam
batas normal. Pasien juga sering merasa sedih dan tidak bersemangat dalam 1 bulan ini.
Apakah diagnose dari pasien ini?

A. Depresi
B. Nyeri psikogenik
C. Post traumatic stress disorder (PTSD)
D. General anixety disorder (GAD)
E. Fibromialgia

(Sumber papdi halaman 3626)

2.Seorang laki-laki umur 28 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 bulan yang lalu.
Tidak ada darah maupun lendir. Diare dirasakan tidak tentu kadang pagi, siang atau malam
hari. Pasien juga mengeluh nyeri pada perut dan disertai mual. Pasien memiliki hubungan
yang tidak harmonis dengan istrinya. Sehingga membuat pekerjaan pasien menjadi
terganggu. Pasien sudah pernah melakukan pemeriksaan feses dan colonoscopy dikatakan
hasilnya normal.

Diagnosa pasien diatas adalah?

A. IBS (Irritabe bowel syndrome)


B. Diare akut
C. Diare kronis
D. Depresi
E. IBD

(Sumber Papdi halam 3595)

3. Seorang wanita 28 tahun datang dengan keluhan Diare yang tidak sembuh-sembuh sejak
1 bulan yang lalu. Kadang membaik selama 5 hari kemudian diare lagi. Diare pada pagi
hari, disertai rasa nyeri pada saat setelah defekasi dan kadang terdapat lendir. Pasien juga
mengeluh nyeri perut memberat dan diare pada saat haid. Pasien belum menikah dan tinggal
di rumah kontrakan yang lingkungannya tidak bersih dan terlihat kumuh. Pasien sehari-hari
berkerja di suatu perusahaan kadang sering lembur hingga larut malam.

Manakah patofisiologi yang paling tepat menggambarkan kelainan tersebut?

A. Stress menyebabkan hipermotilitas dan gerakan usus segmental yang berperan


mendorong feces dan gas ke bagian distal.
B. Stress menyebabkan peningkatan ambang rangsang pada mukosa visceral yang
menyebabkan pendorongan feces dan gas ke distal usus.
C. C.Stress psikososial dan gejala psikis yang nyata dapat mengganggu fungsi motoric
saluran cerna menimbulkan gangguan fungsi saluran cerna dan menimbulkan kelainan
organic
D. Hiperaktivitas terhadap makanan tertentu menyebabkan penghambatan terhadap
hormone kolesistokinin pada usus
E. Stress menyebabkan gangguan persepsi visceral yang berakibat pada
bertambahnya frekuensi BAB dan bertambahnya jumlah feces

(Sumber papdi halam 3597)

Soal Divisi Geriatri


4. Wanita, 75 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan penurunan
kesadaran. Keluarga mengatakan 3 hari yang lalu masih bisa diajak komunikasi tetapi
kontak semakin hari semakin menurun. Nafsu makan sedikit menurun, sedangkan untuk
minum masih normal. Jika diajak berbicara pasien sering tidak nyambung. Pasien juga mulai
mengeluh demam sejak 4 hari yang lalu. Pasien sebelumnya diketahui menderita stroke
sejak 5 tahun yang lalu. Sejak itu pasien tak dapat berjalan dan hanya berbaring di tempat
tidur. Sehingga didapatkan luka pada bokong pasien yang sangat dalam disertai dengan
nanah. Pada pemeriksaan gula darah dikatakan normal. Hal-hal yang dapat mencetuskan
kondisi penurunan kesadaran dari pasien diatas :

A. Infeksi

B. Dehidrasi

C. Ketidak seimbangan elektrolit

D. Hipoglikemia

E. Stres

(Sumber papdi halaman 3796)

5. Seorang wanita umur 70 tahun datang ke poli penyakit dalam diantar keluarganya. Pasien
dikatakan sering kencing di celana,hal ini sudah berlangsung sejak 1 tahun yang lalu.
Kencing sedikit-sedikt dan setelah kencing terasa belum puas. Pasien masih bisa berjalan
dan ke kamar mandi. Nyeri saat kencing tidak ada, Kencing terasa panas tidak ada. Pada
pemeriksaan urine dikatakan normal. Sehingga pasien merasa stres dengan kondisi itu.
Pasien menderita diabetes miletus sejak 10 tahun yang lalu dan jarang berobat. Kelainan
diatas merupakan inkontinensia tipe?

A.Fungsional

B.Overflow

C.Urgency

D. Stres

E.Akut

Sumber papdi halaman 3776


6. Laki-laki usia 75 tahun datang dengan keluhan luka pada bokong sejak 5 hari yang lalu.
Setelah dilihat oleh dokter luka terlihat dalam tetapi tulang dan otot tidak terlihat. Pasien
juga mengeluh demam dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi dan
membaik dengan obat parasetamol. Pasien sebelumnya menderita stroke 10 tahun yang lalu
sehingga pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur. Ulkus decubitus pada pasien ini
termasuk dalam?

A.Grade I

B. Grade II

C. Grade III

D. Grade IV

E. Garde V

Sumber Papdi halaman 3764

Divisi Nefro

7. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
pinggang yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul dan membaik dengan
obat penghilang nyeri. Pada pemeriksaan USG didapatkan batu pada ginjal kiri. Komposisi
batu yang paling sering ditemukan pada pembentukan batu saluran kemih secara umum
adalah?

A.Struvite

B. Cystine

C. Xanthine

D. Uric acid

E. Calsium Oksalat

Sumber papdi halaman 2122

8. Perempuan umur 37 tahun terdiagnosa lupus nefritis sejak 3 tahun yang lalu. Kemudian
pasien dilakukan biopsy ginjal didapatkan nefritis lupus mesangial proliferative. Menurut
ISN 2003 termasuk dalama klasifikasi?

A.Nefritis lupus kelas I


B. Nefritis lupus kelas II

C. Nefritis lupus kelas III

D. Nefritis lupus kelas IV

E.Nefritis lupus kelas V

Sumber IRA halaman 61

9. Pasien laki-laki umur 58 tahun datang ke poli nefro dengan keluhan tensi yang dikatakan
naik sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengetahui memiliki tensi tinggi pada waktu vaksin di
puskesmas, pada waktu itu tensi pasien 180/100 mmHg. Kemudian vaksin di tunda dan
pasien dirujuk ke faskes 1 untuk terapi hipertensi. Riwayat hipertensi sebelumnya disangkal,
riwayat keluarga yaitu bapak pasien memiliki penyakit hipertensi dan sudah meninggal
terkena stroke. Dibawah ini yang merupakan pathogenesis dari hipertensi kecuali?

A.Peran volume intravascular

B.Peran kendali saraf otonom

C. Peranan renin angiotensin aldosterone

D. Peran dinding vaskular pembuluh darah

E. Peranan system saraf pusat

Sumber papdi halaman 2261

Divisi Hematologi dan Onkologi

10. Pria 60 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher kanan yang dirasakan sejak 2
bulan yang lalu dan dirasakan semakin membesar. Pasien juga mengeluh kadang-kadang
terasa nyeri pada benjolan. Tidak ada keluhan demam, keringat berlebihan dan penurunan
berat badan. Pada pemeriksaan ditemukan benjolan ukuran diameter 7 cm dan tidak
ditemukan perbesaran KGB disekitar leher. Setelah itu juga dilakukakn USG dan tidak
ditemukan pembesaran KGB di paraaorta dan mediastinum. Hasil laboratorium ditemukan
Hb 11,4 leukosit 5.000/uL, hematocrit 30,3%,trombosit 250.000/uL. Dari pemeriksaan
histopatologi ditemukan diffuse large B cell lymphoma. Stadium pada pasien ini menurut
Ann Arbor
A. Stadium I

B. Stadium II A

C. Stadium III A

D. Stadium III B

E. Stadium II B

Sumber buku klinis ringkas prof bakta halaman 198

11. Seorang wanita berusia 60 tahun dengan Ca ovarium dilaporkan oleh perawat mengalami
sesak nafas dan demam setelah transfusi darah. Pasien sebelumnya rencana untuk transfuse
darah sebanyak 2 kantong, setelah masuk 1 kantong pasien mengeluh sesak dan demam.
Pasien sebelumnya riwayat gangguan ginjal dan mempunyai penyakit jantung sejak 5 tahun
yang lalu. Sebelum transfuse pasien tidak mendapatkan premedikasi furosemid. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan ronkie kasar dikedua lapangan paru. Diagnosa yang tepat dari
kasus diatas

A. Reaksi alergi transfuse

B. Transfusion related acute lung injury

C. Transfusion associated circulatory overload

D. Transfusion associated graft vs host disease

E. Transfusion citrate toxicity

Sumber papdi halaman 2839

12. Seorang laki-laki berumur 50 tahun dengan keluhan kencing berdarah sejak 1 minggu
yang lalu terutama pada pagi hari. Selain itu pasien juga mengeluh lemas seperti tidak
bertenaga. Keluhan nyeri kencing dan demam disangkal. Pasien juga mengeluh mata kuning
sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan icterus, konjungtiva anemis dan
splenomegaly. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan HB:7.6 g/dl, WBC: 2.000/UL,
PLT 50.000/uL bilirubin indirek 10 mg/dL bilirubin direk 0,4 mg/dL. Dari pemeriksaan
sumsum tulang ditemukan hipoplasi. Diagnosa yang tepat dari pasien diatas adalah

A. Anemia hemolitik

B. Anemia aplastic
C. Black water fever

D. Paroxysmal nocturnal hemoglobunuria

E. Malaria

Sumber papdi halaman 2639

Divis Gastroentero Hepatologi

13. Seorang laki-laki 35 th datang dengan keluhan sering rasa panas di uluhati dan terasa
menjalar ke dada sebelah kiri. Kadang terasa panas hingga telinga dan tenggorokan terasa
pahit. Sejak 2 bulan terakhir. pasien juga sering bersendawa terjadi, hingga dapat
membuatnya terbangun dari tidur. Pasien adalah seorang peminum, sering tidur segera
setelah makan. Bmi pasien 35 kg/m2. Pemeriksaan fisik dan ekg dalam batas normal.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosa diatas kecuali

A. Endoskopi

B. Esofagografi dengan barium

C. Pemantauan PH 24 jam

D. Manometri esophagus

E. Ultrasonografi

Papdi halaman 1750

14. Perempuan berumur 65 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan keluhan tidak
bisa makan sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh lemas seperti tidak bertenaga.
Setiap diberikan makan pasien muntah sehingga makanan tidak ada yang masuk. Penurunan
berat badan sebanyak 5 kg dalam 1 minggu ini. Riwayat penyakit dahulu tidak ada. Riwayat
mengkonsumsi obat-obatan juga tidak ada. Pasien sebelumnya sudah pernah dilakukan
endoskopi tetapi tidak berhasil. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran kontur
ganda diatas mediastinum bagian kanan seperti mediastinum melebar dan adanya gambaran
batas cairan dan udara. Diagnosa yang tepat dari penyakit diatas adalah

A. Akalasia

B. Adenokarsinoma gaster

C. Tumor mediastinum
D. Tumor esophagus

E. Ca pancreas

Sumber papdi halaman 1745

15. Seorang wanita 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas
disertai mual, muntah dan nyeri ulu hati. Keluhan muncul tiba-tiba sejak 2 hari sebelum
datang ke IGD dan makin lama makin memberat. Pasien menderita DM tipe 2 sejak 10
tahun yang lalu dengan terapi OAD yang sering lupa diminum. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan : compos mentis, ikterik, Berat Badan 60 kg, Tinggi Badan 155 cm, TD : 110/60
mmHg, N : 100 kali/menit, isi cukup, Temperatur rektal 37,5oC, nyeri tekan ulu hati, tanda
peritonitis lokal, Murphy’s sign (+), Cullen’s sign (+). Dari hasil laboratorium didapatkan :
Hb 11,8 mg/dL, Lekosit 18.500/μL, GDA : 240 mg/dL, SGOT 150 U/L, SGPT 113 U/L,
Bilirubin total 4,5 mg/dL, bilirubin direk 3,7 mg/dL, bilirubin indirek 0,8 mg/dL, Kolesterol
200 mg/dL, HDL 29 mg/dL, LDL 105 mg/dL, trigliserida 93 mg/dL. Setelah dilakukan USG
ditemukan batu pada empedu dengan ukuran 5 cm. Secara umum tipe batu yg paling umum
ditemukan pada batu empedu adalah?

A. Kolesterol

B. Batu pigmen

C. Kalsium

D. Asam urat

E. Batu pigmen coklat

Sumber papdi halaman 2020

Divisi remato

16. Perempuan umur 30 tahun datang ke poli remato dengan keluhan nyeri pada beberapa
sendi sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan pada siang dan malam hari terutama pada jari-
jari tangan dan lutut. Pasien sudah memberikan terapi parasetamol 3x500mg tetapi dirasakan
tidak ada perubahan. Pasien memiliki riwayat psoriasis sejak 3 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan radiologi ditemukan proliferasi tulang pada pangkal falang distal dan resorpsi
ujung falang distal. Diagnosa yang tepat pada kasus diatas adalah?

A. Poli arthritis
B. Kelainan sendi aksial

C. Rhematoid arthritis

D. Spondiloarthopati

E. Psoriasis arthritis

Sumber papdi halaman 3174

17. Pasien laki-laki umur 50 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi kaki sejak 1
minggu. Pasien juga mengeluh bengkak sehingga pasien sulit berjalan. Suka mengkonsumsi
jeroan, emping dan kacang. Pasien memiliki riwayat asam urat sejak 5 tahun yang lalu.
Pasien sebelumnya mengkonsumsi allopurinol 1x100 mg dan sudah 1 bulan ini pasien tidak
minum obat. Yang merupakan pathogenesis dari penyakit diatas kecuali?

A. Onset serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat meningkat
atau turun.

B. Pemakaian alcohol yang berat oleh pasien gout dapat menimbulkan fluktuasi kosentrasi
urat serum

C. Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan Kristal monosodium urat dari
depositnya dalam tofi

D. Pada pasien gout atau hiperuricemia asimtomatik kristal urat tidak ditemukan
pada sendi metatarsophalangeal dan lutut.

E. Predileksi untuk pengendapan kristal MSU pada metatarsophalangeal-1 berhubungan


dengan trauma ringan yang berulang-ulang.

Sumber papdi halaman 3173

18. Pasien perempuan umur 40 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan nyeri pada
lutut dan jari-jari tangan. Pasien memiliki riwayat penyakit psoriasis arthritis dan diberikan
terapi NSAID selama 12 minggu tetapi saat ini masih ada keluhan nyeri di kedua tangan dan
lutut. Pasien kemudian datang lagi ke praktek karena keluhannya tidak membaik. Dari kasus
diatas terapi apakah yg bisa diberikan.

A. bDMARD

B. Jaki
C. Kortikosteroid

D. Celecoxib

E. Metil prednisolone

Sumber EULAR 2019

19. Pasien perempuan umur 50 tahun dirawat di RSUP Sanglah rencana dilakukan
arteriografi. Pasien menderita DMDF wagner IV, setelah dilakukan injeksi kontras 30 menit
kemudian pasien mengeluh sesak, dan muncul kemerahan dikulit. Dari pemeriksaan tensi
110/80 mmHG, Nadi 110x/menit RR:24x/menit suhu 36,5C. Setelah itu pasien diberikan
epinefrin 0,33 cc dan keluhan sesak berkurang. Reaksi pada kasus diatas termasuk reaksi?

A. IgE Mediated

B. Non IgE Mediated

C. Reaksi tipe 1

D. Reaksi tipe 2

E. Reaksi tipe 3

20. Pasien laki-laki umur 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan gatal pada kulit dan
bengkak pada kelopak mata. Pasien sebelumnya mengkonsumsi obat cefadroxil karena sakit
tenggorokan. Setelah itu pasien disuruh untuk stop obat yang diberikan sebelumnya. Jika
pasien rencana dilakukan uji provokasi syarat yang harus dilakukan kecuali

A.Indikasi kuat dan tidak ada obat altetrnatif

B. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tujuan, untung dan rugi

C. Dilakukan di rumah sakit yang mempunyai obat untuk menanggulangi keadaan darurat

D. Dilakukan oleh dokter yang berpengalaman

E. Uji kulit dilakukan setelah pemberian obat

Sumber papdi halaman 516

21. Seorang laki-laki umur 25 tahun datang dengan keluhan sesak. Nafas terasa agak berat
sejak 6 jam yang lalu. Terdengar suara mengi. Riwayat penyakit dahulu pasien menderita
asthma sejak kecil dan tidak rutin minum obat. Dibawah ini yang merupakan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pada asthma bronkial kecuali

A. Spirometri

B. Uji provokasi bronkus

C. Eosinofil total

D. analisis gas darah

E. Bronkoskopi

Sumber papdi halaman 482

Divisi Endokrin

22. Seorang pasien laki-laki umur 60 tahun datang dengan benjolan dileher kanan sejak 1
tahun yang lalu. Pasien baru memeriksakan ke dokter karena benjolan terasa membesar dan
mengganggu saat menelan. Keluhan penurunan berat badan tidak ada. keluhan sering
berkeringat tidak ada. Setelah dilakukan pemeriksaan USG ditemukan hipoechogenik,
mikrokalsifikasi, batas ireguler, peningkatan aliran darah. Dari uraian diatas nodul tiroid
kemungkinan.

A. Jinak

B. Ganas

C. Kistik

D. Mucus

E. Adenoma

Papdi halaman 2455

23. Pasien laku-laki umur 60 tahun datang ke poli diabetic centre RSUP sanglah dengan
keluhan luka pada kaki kiri sejak 10 hari yang lalu. Luka bernanah dan berbau busuk. Pasien
menderita diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu dan tidak rutin mengkonsumsi obat.
Pasien juga sering keluar tanpa menggunakan alas kaki. Dari pemeriksaan laboratorium
ditemukan GDS 300 mg/dL Hba1c 10 %. Dibawah ini yang merupakan pengelolaan secara
holistic kaki diabetes kecuali?

A. Mechanical control
B. Wound control

C. Vascular control

D. Activity control

E. Metabolic control

Sumber papdi halaman 2369

24. Pasien perempuan datang dengan keluhan sering kencing pada malam hari. Selain itu
juga mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, banyak makan dan penurunan berat badan.
Setelah dilakukan pemeriksaan GDS 350 mg/dL. Kemudian pasien rencana diberikan obat
diabetes, dibawah ini obat diabetes yang merupakan agonist peroxisome proliferator
activated receptor gamma adalah?

A. Metformin

B. Thiazolidinediones

C. Sulfonilurea

D. Glinid

E. Acarbose

Sumber papdi halaman 2331

Divisi tropic dan infeksi

25. 1.Seorang laki-laki usia 30 tahun datang diantar keluarganya ke poli penyakit dalam
dengan keluhan diare, adanya luka di bibir dan penurunan berat badab sejak 2 bulan yang
lalu. Pasien sehari-hari berkerja sebagai sopir. Pada pemeriksaan menunjukkan HIV(+)dan
kadar CD4300 sel/ul. Dibawah ini merupakan pernyataan yang benar dari respon antibodi
humoral pada infeksi HIV kecuali

A.Hiperaktivitas dilihat dari adanya hiperglobulinemia poliklonal dan adanya plasmasitosis


pada sumsum tulang

B.Peningkatan ekspresi aktivasi sel limfosit B dan adanya antibody autoreaktif didalam
plasma

C.Hiperreaktif sel limfosit B mungkin berperan dalam meningkatkan kejadian limfoma sel B
pada infeksi HIV
D.Ada tiga doamian dari HIV dimana antibody netralisasi dapat efektif yaitu pada loop v3
dari amplop gkiloprotein,pada lokasi terikatnya CD4 dan protein transmembran gp41

E.Antibodi spesifik baru mulai muncul pada minggu pertama setelah infeksi

Sumber papdi halaman 907

26. Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan demam sejak 4 hari
disertai nyeri pada persendian. Sebelum demam pasien mengatakan didahului oleh
menggigil dan berkeringat. Selain itu tidak ada keluhan yang lain. Pasien baru saja pulang
liburan dari raja ampat selama 1 minggu. Kesadaran pasien compos mentis, TD 120/80
mmHg, nadi 100 kali/menit, respirasi 18 kali/ menit, suhu 38C. Pada pemeriksaan fisik
dalam batas normal. Setelah dilakukan pemeriksaan hapusan darah tebal ditemukan
P.falciparum stadium tropozoit dengan kepadatan parasit 90.000/mikroliter. Dari diagnosa
diatas tipe demam ini termasuk ?

A. Septik

B. Remiten

C. Intermiten

D. Kontinyu

E. Siklik

Sumber papdi halaman 534

27. Seorang laki-laki 20 tahun yang dirawat di unit perawatan intensif dengan demam sejak
5 hari yang lalu, Selain itu pasien juga mengeluh mata kuning. Gangguan fungsi ginjal, dan
gagal napas. 1 minggu yang lalu rumah pasien kebanjiran. Tetangganya juga mengalami flu,
sakit kepala, demam, mialgia, dan mual. Pasien juga mengalami hal yang sama tetapi lebih
parah. Pemeriksaan fisik TD 100/75, nadi 110x/menit, suhu 38,6°C, RR 24/menit, dan
saturasi oksigen dari 93% dengan O2 masker. Pasien juga ditemukan Ikterus, CXR
menunjukkan infiltrate difus bilateral. Laboratorium didapatkan kreatinin 3 mg / dL,
bilirubin total 12,3 mg/dL, dan SGOT, SGPT normal. Diagnosa yang tepat pada pasien
diatas?

A. Leptospirosis

B. Malaria
C. Meningitis

D. Tifoid fever.

E. Demam dengue

Sumber papdi halaman 635

Divisi Kardio

28. Seorang pasien laki-laki dengan diabetes militus dengan pemeriksaan tekanan darah
150/90 mmHg. Dari hasil pemeriksaan profil lipid 2 bulan yang lalu, yaitu kolesterol total
250 mgdL, LDL 120 mg/dL, HDL 35 mg/dL, Trigliserida 250 mg/dL. Sejak 1 bulan ini
pasien mengkonsumsi simvastatin 20 mg. Pernyataan berikut ini mengenai terapi statin
adalah benar, KECUALI:

A. Simvastatin dosis tinggi mengakibatkan myopathy skeletal yang lebih besar dibandingkan
dengan terapi dosis rendah (20 mg/d)

B. Atorvastatin dosis tinggi mengakibatkan kemunduran yang terukur stenosis


atherosclerosis koroner

C. Pemberian statin pada pasien CKD stadium dilakukan penurunan dosis

D. Dibandingkan dengan terapi statin yang lebih rendah, atorvastatin dosis tinggi
mengurangi tingkat kematian pada pasien setelah ACS susulan.

E. Statin harus diberikan seumur hidup pada pasien ACS.

Sumber ESC 125

29. Pasien perempuan umur 30 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh nafas terasa berat dan lemas. Pasien riwayat SLE sejak 5 tahun yang
lalu dengan terapi mefortic. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC 15.000,
HB 12 g/dl Plt 200.000. Pada pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi dan troponin 100
ng/L. Pada pemeriksaan echocardiografi ditemukan LV wall segmental: global hipokinetik,
normal cardiac chamber. Rontgen thoraks dalam batas normal. Apa diagnosis utama pasien
ini:

A. Miokarditis

B. Dilatasi kardiomiopati
C. Perikarditis

D. Endokarditis infektif

E. Sindroma koroner akut

Sumber ESC guidline miokarditis

30. Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke poli penyakit dalam untuk kontol
rutin. Saat ini pasien tidak ada keluhan. Setelah dilakukan pemeriksaan TD 220/120 mmHg.
Pasien sebelumnya memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Obat terakhir yang
diminum captopril 2x25 mg dan amlodipine 1x10 mg. Diagnosa yang tepat dari pasien
diatas adalah.

A. HIpertensi grade I

B. Hipertensi grade II

C. Hipertensi urgency

D. Krisis emergency

E. Hipertensi primer

Sumber papdi halaman 2300

31. Pasien laki-laki datang ke poli paru dengan keluhan sering terbangun karena pada waktu
pertengahan tidur pasien tiba-tiba susah bernafas. Hal ini dirasakan pasien sejak 1 bulan
yang lalu. Kejadian ini sudah berlangsung sebanyak 3 kali sehingga hal ini membuat pasien
terganggu dan tidur menjadi tidak nyaman. Patogenesis yang tepat dari diagnosa diatas
kecuali

A. Penyakit ini merupakan proses dinamik penyempitan atau lumpuhnya saluran


nafas selama tidur

B. Tempat yang paling sering terjadi obstruksi adalah dibelakang ovula dan
velofaring

C. Tahanan pada saluran nafas atas menurun selama tidur

D. Periode apneu biasanya diakhiri dengan bentuk aurosal

E. Saturasi oksigen dapat turun lebih dari 3% akibat obstruksi nafas lebih 80%
Sumber papdi halaman 1701

32. Psien perempuan mengeluh nyeri dada setelah pasien batuk keras. Nyeri dirasakan
seperti tertusuk di satu titik. Nyeri bertambah apabila pasien batuk dan bersin. Setelah
dilakukan anamnesa oleh dokter dikatakan pasien mengalami nyeri pleuritik. Untuk
penyebab pastinya pasien akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dibawah ini yang
merupakan penyebab dari nyeri pleuritik kecuali.

A. Gangguan mekanis

B. Gangguan peradangan

C. Neoplasma paru

D. Penyakit autoimun

E. Penyakit jantung

Sumber papdi halamn 1589

33. Pasien laki-laki umur 67 tahun mengeluh batuk berbau amis sejak 1 minggu yang lalu.
Selain itu pasien juga mengeluh batuk berisi darah dan nyeri dada. Pasien juga mengeluh
demam tinggi. Dari pemeriksaan fisik ditemukan penurunan suara nafas, perkusi redup,
suara nafas bronkial dan ronki. Antibiotik yang paling baik diberikan pada pasien tersebut
adalah

A.Clindamicin

B. Metronidazol

C. Ciprofloxasin

D. Azytromicin

E. Ceftriaxon

Sumber papdi halaman 1655

IMUNOLOGI
1. Seorang perempuan 24 tahun datang ke dokter untuk mengetahui jenis makanan yang
menimbulkan alergi setelah sebelumnya 1 minggu lalu mengalami gatal-gatal di
seluruh tubuhnya setelah menghadiri pesta pernikahan. Sebelumnya pasien sudah
sempat diberikan obat metilprednisolon 4 mg tiap 12 oral dan cetirizine 10 mg tiap
24 oral, kedua obat tersebut dikonsumsi selama 3 hari. Selanjutnya pasien dianjurkan
menjalani tes kulit. Kapan sebaiknya pasien melakukan tes tusuk?
a. Tes tusuk boleh langsung dilakukan
b. Tes tusuk dilakukan setelah 3 hari konsumsi obat terakhir
c. Tes tusuk dilakukan setelah 7 hari konsumsi obat terakhir (PAPDI 476)
d. Tes tusuk dilakukan setelah 3 minggu konsumsi obat terakhir
e. Tes tusuk dilakukan setelah 1 bulan konsumsi obat terakhir

2. Seorang laki-laki usia 20 tahun bekerja di pabrik roti dengan keluahn sesak nafas
dengan bunyi ngik-ngik, disertai batuk. Pasien baru mulai bekerja sekitar 1 minggu.
Pasien tidak memiliki riwayat asma sebelumnya, menyangkal keluhan sesak
sebelumnya. Keluhan sesak ini memberat saat hari kerja, dan membaik pada hari
libur. Pemeriksaan fisik saat ini didapatkan dalam batas normal. Tatalaksana yang
tepat pasien tersebut, kecuali:
a. Teofilin
b. Beta agonis
c. Beta agonis dan ipratrium bromide
d. Kortikosteroid
e. Antihistamin (PAPDI 492)

3. Seorang laki-laki usia 60 tahun penderita gagal ginjal kronis yang sudah menjalani
dialisis rutin datang ke poli penyakit dalam untuk berkonsultasi, pasien sudah
divaksinasi Hepatitis B, 1 bulan setelah vaksinasi pasien membawa hasil anti HBs
yaitu 12 Miu/mL. apa langkah selanjutnya untuk pasien ini?
a. Tidak perlu diberikan booster, evaluasi anti HBs 1 tahun kemudian
b. Tidak perlu diberikan booster, evaluasi anti HBs 2 tahun kemudian
c. Tidak perlu diberikan booster, evaluasi anti HBs 3 tahun kemudian
d. Tidak perlu diberikan booster, evaluasi anti HBs 5 tahun kemudian
e. Berikan booster, evaluasi anti HBs 1 tahun kemudian

REMATOLOGI
1. Seorang wanita 45 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang bawah
menjalar ke bokong sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri memberat pada pagi hari, nyeri
tidak berkurang dengan istirahat namun berkurang jika pasien melakukan aktifitas
sehari hari sebagai ibu rumah tangga. Demam tidak ada. Dari pemeriksaan fisik
sensorium komposmentis, TD 120/80mmHg, nadi 92x/menit, pernafasan 22x/menit,
Temp 36,5oC. Hb: 12 gr/dl, L 6.800/mm3, trombosit 400.000/mm3. Hasil foto polos
sendi sakroilika didapatkan sakroilitis bilateral grade 2. Pilihan terapi utama
mengatasi nyeri pada pasien ini adalah :..
a. Injeksi Steroid lokal
b. Metotreksat
c. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (PAPDI 3170)
d. Sulfasalazin
e. Anti TNF α
2. Seorang Laki- laki usia 35 tahun, datang memeriksakan diri di Poliklinik Penyakit
Dalam dengan keluhan nyeri dan hilang rasa dari leher dan bahu ke daerah lengan
dan tangan terutama jari ke 4 dan ke 5. Pasien juga mengeluhkan dalam beberapa
hari ini kesulitan dalam membedakan warna. Pemeriksaan fisik, didapatkan demam,
pemeriksaan Adson test positif, serta Yergason’s Sign Negatif. Pasien merupakan
penggemar olahraga tenis dan sering menonton pertandingan tenis. Pasien diberikan
injeksi anastesi lokal pada trigger point dan kondisi nyeri membaik Diagnosis Pasien
tersebut adalah:
a. Tennis Elbow
b. Trigger Finger
c. Frozen Shoulder Syndrome
d. Impingement Syndrome
e. Thoracic Outlet Syndrome (PAPDI 3549)

3. Seorang perempuan 55 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan
kiri sejak 1 bulan yang lalu dan makin lama makin memberat. Penderita juga
mengeluh saat memegang benda sering terlepas dari genggaman. Kesemutan atau
kelemahan separuh tubuh disangkal. Riwayat DM, hipertensi, stroke
disangkal. Penderita bekerja sebagai penjahit selama 20 tahun. Saat pemeriksaan
didapatkan Compos Mentis, TD 130/80 mmHg, Nadi 88x/mnt, Suhu 36°C, Respirasi
20x/mnt, VAS 2/10. Laboratorium WBC 10.000, HB 11, HCT 33, PLT 170.000,
Glukosa sewaktu 110. Pemeriksaan fisik tes Finkelstein positif disertai kemerahan
dan hangat pada pergelangan tangan. Diagnosis pada kasus diatas adalah :
a. Tenosinovitis De Quervain (PAPDI 3212)
b. Carpal Tunnel syndrome
c. Trigger finger
d. Fibromialgia
e. Nyerineuropati

ENDOKRIN
1. Seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, dirujuk oleh
sejawat Obsgyn dengan hasil pemeriksaan laboratorium GDP 140 mg/dl dan GD2PP
220 mg/dl. Pasien tetap beraktivitas seperti biasa sesuai anjuran dokter kandungan.
Tatalaksana yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut adalah :
a. Perencanaan makan selama 1 minggu dan setelah itu dilakukan pemeriksaan
GDP dan GD2PP
b. Perencanaan makan selama 1 bulan dan setelah itu dilakukan pemeriksaan GDP
dan GD2PP
c. Perencanaan makan dan pemberian obat antihiperglikemi oral
d. Perencanaan makan dan pemberian insulin (PAPDI 2428)
e. Perencanaan makan dan aktivitas fisik
2. Seorang wanita usia 67 tahun dibawa keluarga ke IGD karena sering tertidur dan
sulit untuk dibangunkan, demam 3 hari, batuk jarang, dahak sulit keluar, nafsu
makan minum turun. Pasien adalah penderita DM 6 tahun dan post stroke 1 bulan
yang lalu. Sehari hari pasien banyak berbaring ditempat tidur karena tidak bisa
berjalan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 70/40 mmHg, nadi 104
kali/menit regular, respirasi 26 kali/menit, suhu 38,2°C, redup paru kanan bawah,
ronkhi basah kasar (+). Ro thorax: infiltrat paru kanan. Pemeriksaan laboatorium Hb
10 gr/dL, leukosit 14000/mm3, trombosit 115.000/mm3, netrofil 92%, Na 120
mmol/L, K 5,5 mmol/L, Cl 95 mmol/L, GDS 67 gr/dL, kortisol plasma: 320 nmol/L.
Respon hormon kortisol pada kondisi pasien iniadalah:
a. Meningkatkan penggunaan glukosa
b. Meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi (PAPDI 2491)
c. Menurunkan jumlah netrofil, trombosit dan eritrosit
d. Meningkatkan penggunaan asam amino
e. Menurunkan respon zat vasoaktif dan integritas vaskuler
3. Seorang pria berusia 42 tahun dibawa IGD karena kondisinya lemah, mual dan
muntah lebih dari 10 kali, nyeri perut. Pasien adalah penderita DM diketahui sejak 5
tahun dan dalam terapi rutin insulin basal 1x 12 unit. Dalam 2 bulan terakhir pasien
mengalami penurunan berat badan 4 kg dan mudah lelah. Pada pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 100 kali/menit regular, respirasi 20
kali/menit, suhu 36,7°C, tampak bercak hiperpigmentasi dikedua telapak tangan dan
punggung kaki. Hasil pemeriksaan laboatorium Hb 14 gr/dL, leukosit 7200/mm3,
trombosit 245.000/mm3, Na 122 mmol/L, K 6,0 mmol/L, Cl 98 mmol/L, GDS 60
gr/dL, kadar ACTH pagi hari 84 pg/mL, antibodi adrenal (+). Kemunginan penyebab
masalah pada pasien ini adalah:
a. Isolated ACTH defciency
b. Waterhouse friederichsen syndrome
c. Autoimmune polyglandulas syndrome ( PAPDI 2507, 2511)
d. Tuberkulosis adrenal
e. Adrenal hypoplasia congenital
HOM
1. Seorang perempuan, 59 tahun, dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran, demam
sejak 3 hari disertai batuk berdahak kuning, pasien belum BAK sejak 12 jam
terakhir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 345, Tekanan darah 90/50 mmHg,
nadi 120x/menit, RR 30x/menit, Tax 38.6oC, rhonki basah nyaring di medial kedua
lapang paru. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit 18.000/µl, PaCO2 26mmHg.
Berikut ini adalah kemungkinan temuan hasil laboratorium yang dapat ditemukan
pada pasien:
a. Trombositosis, anemia, perpanjangan FH, peningkatan gula darah
b. Trombositosis, perpanjangan FH, penurunan fibrinogen, penurunan D-dimer
c. Trombositopenia, perpanjangan FH, peningkatan fibrinogen, peningkatan D-
dimer
d. Trombositopenia, perpanjangan waktu trombin, penurunan fibrinogen,
peningkatan D-dimer. (PAPDI 2793)
e. Trombositopenia, perpanjangan waktu trombin, peningkatan gula darah,
peningkatan fibrinogen.
2. Polisitemia vera adalah kondisi dimana terjadi mutasi pada reseptor EPO sehingga
pada Polisitemia Vera dapat membentuk koloni tanpa adanya eritopoetin. Pada
beberapa penelitian dijumpai mutasi pada JAK 2 yaitu pada kromoson
a. 9p-22
b. 9p-23
c. 9p-24 (PAPDI 2663)
d. 9p-25
e. 9p-26
3. Wanita 30 tahun datang dengan demam tinggi disertai nyeri tubuh 5 hari SMRS,
Pemeriksaan fisik: sklera ikterik, injeksi di sekitar iris, nyeri tekan di betis. Sebutkan
patofisiologi yang mendasari kelainan tersebut:
a. Koagulopati
b. Disfungsi endotel (PAPDI 635)
c. Sitokin storm
d. Sekuestrasi intravaskuler
e. Vaskulitis
TROPIK
1. Seorang wanita 27 tahun di diagnosis dengan ALL, dan telah menjalani kemoterapi
siklus pertama dengan preparat Hyper-CVAD. Pada hari ketiga perawatan, pasien
mengalami demam tinggi tanpa ada tanda-tanda infeksi yang jelas. Dari pemeriksaan
ANC didapatkan 490 sel/mm3. Terapi antibiotik yang direkomendasikan pada kasus
tersebut
a. Levofloxacin intravena
b. Cefazolin intravena
c. Piperacilin-tazobaktam Intravena (PAPDI 690)
d. Vancomicin Intravena
e. Cefoperazone sulbactam Intravena
2. Seorang pasien perempuan 65 th. Dirawat di RS selama 1 minggu karena stroke.
Pada perawatan hari ke 7 pasien dikonsulkan ke penyakit dalam karena mengalami
demam dan sesak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan rhonki di paru kanan. Tekanan
darah 115/70mmHg, Nadi 108 x permenit, Respirasi 28 x permenit, Suhu badan
38.7oC dan saturasi oksigen 91 %. Pada saat masuk rumah sakit pasien tidak ada
keluhan demam sebelumnya. Belum terdapat hasil kultur kuman. Pilihan antibiotik
yang tepat harus mencakup kuman :
a. MRSE
b. ESBL
c. MRSA
d. Acinetobacter sp
e. Semua benar (PAPDI 687)
3. Seorang laki-laki usia 30 tahun, telah didiagnosa HIV dan meningitis kriptokokusi 2
bulan yang lalu. Saat ini, pengobatan ARV yang sedang digunakan pasien adalah
TDF/3TC/EFV. Jumlah CD4 awal adalah 5 sel/μL. Regimen profilaksis meningitis
kriptokokus yang dianjurkan bagi pasien adalah
a. Pirimetamin 25 mg/hari dan Clindamicyn 600mg/hari hingga jumlah CD4>200
sel/μL
b. Flukonazole 200 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur
hidup (PNPK)
c. Flukonazole 800 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
d. Cotrimoxazole 1x2 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur
hidup
e. Cotrimoxazole 1x1 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL
NEFROLOGI
1. Seorang wanita, 27 tahun hamil trimester pertama datang ke praktek saudara dengan
membawa hasil laboratorium : Hemoglobin 10,8 g/dL, leukosit 10.800, trombosit
156.000, Urin rutin : Leukosit 15-20/LPB, eritrosit 5-10/LPB, pada biakan kuman
urin didapatkan 105 cfu/ml. Tidak ada demam, tidak ada nyeri pinggang, tidak ada
nyeri saat BAK. Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik. Apa diagnosis
saudara?
a. Sindrom uretraakut
b. ISK komplikata
c. Bakteriuria asimptomatik (PAPDI 2129)
d. Sistitis
e. Pielonefritis
2. Seorang wanita, 27 tahun hamil trimester pertama datang ke praktek saudara dengan
membawa hasil laboratorium : Hemoglobin 10,8 g/dL, leukosit 10.800, trombosit
156.000,Urin rutin: Leukosit15-20/LPB, eritrosit5-10/LPB, pada biakan kuman urin
didapatkan 105 cfu/ml. Tidak ada demam, tidak ada nyeri pinggang, tidak ada nyeri
saat BAK. Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik. Apa tindakan saudara?
a. USG
b. Cek urin rutin ulang
c. Foto polos abdomen
d. Antibiotika empiris (PAPDI 2129)
e. Kultur ulang
3. Seorang wanita, 23 tahun, datang dengan keluhan nyeri saat BAK dan anyang-
anyangan. Pasien sudah periksa laboratorium dengan hasil : Hemoglobin 11 gr/dL,
leukosit 9800, Trombosit 230.000, ureum 26 mg/dl, kreatinin 0,9 mg/dl. Urin rutin :
Proteinuri (-), leukosituri 10-15/LPB. Hasil biakan urin 104 cfu/ml dengan kuman
E.Coli. Apa diagnosis saudara?
a. Sistitis
b. Pielonefritis akut
c. Sistitisa bakterialis (PAPDI 2129)
d. ISK
e. Bakteriuria asimptomatik
PSIKOSOMATIS
1. Seorang laki-laki 45 tahun, pekerjaan pegawai swasta mengeluh perasaan terasa
hampa, kehilangan semangat, tidak suka keramaian, sulit tidur. 10 tahun yang lalu
pasien pernah dipecat dari pekerjaannya karena kesalahan yang menurutnya tidak
dilakukannya. Pasien sering teringat kejadian tersebut, dan merasa ada flash back
sewaktu bekerja. Pilihan obat yang paling tepat untuk gangguan psikosomatis pada
kasus ini adalah :
a. Sulfiride
b. Buspiron
c. Sertraline (PAPDI 3584)
d. Clobazam
e. Clomipramine
2. Seorang laki-laki, 38 thn, datang dengan lemah badan. Akhir-akhir ini pasien juga
mengeluh sering tidur, malas keluar rumah dan sering menyendiri. Sebelumnya
pasien pernah bermasalah dengan studinya dan dikeluarkan dari fakultas.
Pemeriksaan fisik didapatkan tidak ada kelainan dan pemeriksaan laboratorium
dalam batas normal. Terapi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
a. Buspiron
b. Klomipiramin
c. Sertraline (PAPDI 3584)
d. Alprazolam
e. Maprotilin
3. Seorang laki-laki, 34 tahun, datang dengan keluhan kurang tidur karena selalu
terbangun tengah malam, dan susah tidur. Jika terbangun tengah malam, pasien tidak
bisa tidur kembali. Saat ini pasien merasa sering lelah ketika pagi hari, tidak
bersemangat, dan nafsu makan berkurang. Hal ini dirasakan sejak pasien pindah
kerja dan ditempatkan pada posisi yang tidak diinginkan. Terapi farmakologis yang
paling tepat pada pasien ini adalah:
a. Buspiron
b. Klomipiramin (PAPDI 3615)
c. Sertraline
d. Alprazolam
e. Amineptin
GERIATRI
1. Seorang perempuan berusia 67 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan
sering lupa dan sering membuat catatansejak 5 bulan terakhir. Dalam berkomunikasi
sering menemukan kesulitan menemukan kata-kata yang akan digunakan. Keluarga
mengatakan pasien tidak memperhatikan cara berpakaian dan tidak bias mengerjakan
aktivitas kompleks. Kriteria diagnosis yang digunakan untuk mendiagnosis pasien
tersebut adalah:
a. DSM IV (PAPDI 3804)
b. NINCDS
c. ARDRA
d. MMSE
e. GDS
2. Pemeriksaan penunjang yang rutin dilakukan pada soal nomor 1, adalah:
a. Fungsi tiroid
b. Kadar vitamin B12
c. VDRL
d. Elektrolit
e. Apolipoprotein E (PAPDI 3804)
3. Seorang laki-laki 70 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam karena
keluhan pusing berputar sejak 1 minggu yang lalu, pasien masih dapat berjalan,
disertai tinnitus dan mual muntah yang berat dan berlangsung selama 20 detik. Hal
yang paling mungkin menyebabkan kondisi di atas adalah:
a. Penyakit Meniere presinkop
b. Labirinitis dan penyakit Meniere (PAPDI 3732)
c. Disekuilibrium dan labirinitis
d. Presinkop dan diekuilibrium
e. BPPV dan presinkop
PULMO
1. Perbedaan karakteristik tipe serangan pada asma berikut ini yang salah adalah:
a. Pada tipe perkembangan lambat, perburukan terjadi > 6 Jam
b. Pada tipe perkembangan cepat, kebanyakan adalah laki-laki
c. Pada tipe perkembangan lambat, kebanyakan dipicu oleh infeksi saluran nafas
atas
d. Pada tipe perkembangan cepat, obstruksi yang muncul lebih berat
e. Pada tipe perkembangan cepat, mekanisme adalah inflamasi saluran
pernafasan (PAPDI 1597)

2. Dibawah ini adalah penyebab obstruksi saluran nafas karena gangguan fungsional
depresi sistim saraf pusat, kecuali:
a. Gagalnya sistim kardio respiratori
b. Syok
c. Hipoksia
d. Ensefalopati karena proses metabolic
e. Miastenia gravis
3. Berikut adalah criteria diagnosis penyakit paru karena Mikobakterium Atipik,
kecuali :
a. Gejala yang sesuai, perburukan klinis dan sudah menyingkirkan penyakit lain
b. Pada foto toraks terdapat infiltrate dengan atau tanpa nodul
c. Pada CT scan terdapat nodul-nodul kecil yang multiple
d. Pada bakteriologis, hasil dahak atau bilasan bronkus positif dalam 1 tahun
e. Pada biopsi paru , hasil kultur negative (PAPDI 1675)
KARDIO
1. Pernyataan berikut mengenai infark ventrikel kanan adalah benar, keculi:
a. RVI bias mengabitkan tanda kusmaull
b. Peningkatan ST segmen pada lead V4 biasanya terjadi (Braunwald 1106)
c. Ekokardiografi biasanya menunjukkan pembesaran dan hipokinesis ventrikel
kanan
d. Sebuah tanda hipotensi terhadap pemberian nitrogliserin konsisten dengan
diagnosa ini
e. Pacing berurutan atrioventricular menawarkan manfaat emodinamika yang lebih
besar dibandng pacing ventricular kamar tunggal pada pasien RVI
2. Pria usia 60 tahun, menderita diabetes mellitus sejak 25 tahun yang lalu, dan
memiliki riwayat ACS 2 tahun lalu, datang mebawa hasil lab LDL 100 mg/dL dan
sudah mendapatkan terapi Atorvastatin selama 4 minggu. Apa pilihan obat yang
dikombinasikan pada pasien ini:
a. Fibrat
b. Asam nikotinat
c. Ezetimibe (ESC 2019)
d. PCSK-9 inhibitor
e. Omega-3
3. Seorang perempuan usia 67 tahun, riwayat kanker payudara sudah dioperasi, namun
menolak dilakukan kemoterapi maupun radiasi lanjutan. Saat ini datang dengan
keluhan nyeri dada dan sesak napas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara napas
menjauh dan pulsus paradoksus. Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah:
a. Kardiomiopati restriktif
b. Regurgitasi katup mitral
c. Gagal jantung kongestif
d. Emboli paru
e. Tamponade jantung (PAPDI 1239)

PSIKOSOMATIS
1. Seorang perempuan, usia 23 tahun datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan
sering merasa khawatir berlebihan dan takut kurang lebih sejak 3 bulan yang lalu.
Perasaan tersebut diikuti dengan rasa pusing, telapak tangan berkeringat, jantung
berdebar yang dirasakan hampir setiap hari. Keluhan ini membuat pasien sulit
berkonsentrasi di kampus. Tidak ada keadaan khusus yang menyebabkan keluhan
tersebut muncul. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, Nadi
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7 derajat celcius. Pemeriksaan thoraks pasien
dalam batas normal dan EKG normal sinus rhythm. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan WBC 8,8x103/μL, HGB 12,6 g/dL, PLT 250 103/μL, BUN 12,9 mg/dL,
SC 1,0 mg/dL, K 3,8 mmol/L, Na 139 mmol/L dan pemeriksaan enzim jantung
dalam batas normal. Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah :
1. Gangguan panik
2. Gangguan cemas menyeluruh
3. Gangguan Stres Pasca Trauma
4. Gangguan Anxietas Fobik
5. Gangguan obsesif –komplusif

Sumber: PPDGJ III Halaman 86

2. Pada pasien gangguan cemas menyeluruh yang telah dilakukan psikoterapi dan
diberikan buspiron 2x10 mg/hari, apakah terapi farmakologi lain yang dapat
ditambahkan pada fase awal untuk pasien tersebut:
a. Fluoxetin
b. Alprazolam
c. Sertalin
d. Lorazepam
e. Amineptin

Sumber: Panduan Klinis Obat Psikotropik Edisi III

3. Seorang mahasiswi berusia 21 tahun datang dengan keluhan BAB cair selama 3
bulan. Sebelum BAB pasien akan merasakan mulas pada perutnya yang membaik
setelah BAB. Namun pasien tidak merasakan lampias setiap kali BAB. Dalam sehari
pasien bisa BAB hingga 4x. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
120/70, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7 derajat celcius. Pemeriksaan
abdomen pasien dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC
5,8x103/μL, HGB 11,6 g/dL, PLT 350 103/μL, BUN 12,9 mg/dL, SC 1,0 mg/dL, K
3,2 mmol/L, Na 131 mmol/L. Pada pemeriksaan feses didapatkan konsistensi
lembek, warna cokelat, leukosit (-), eritrosit (-), telur cacing (-), amoeba (-), yeast (-).
Karena keluhannya tidak membaik pasien menjalani kolonoscopy, dengan hasil
dalam batas normal. Pasien adalah mahasiswi semester akhir yang sedang menjalani
pembuatan tugas akhir. Tatalaksana kasus tersebut, kecuali :
a. Cisaprid
b. Loperamid
c. Disiklomin
d. Kolestiramin
e. Psikoterapi

Sumber: PAPDI Bab IBS

ENDOKRINOLOGI
1. Seorang perempuan usia 23 tahun, dating dengan keluhan wajahnya banyak
ditumbuhi rambut-rambut halus dan penglihatan terganggu. Dia juga mengeluh
berat badan terus bertambah terutama di bagian perut dan terdapat garis-garis
berwarna keunguan pada perut, paha dan bokong pasien. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD: 150/90, Nadi: 80, RR: 20, Suhu 36,5 derajat celcius. Dilakukan
pemeriksaan CT-Scan kepala didapatkan tumor berukuran 3 cm di sela tursika
yang mendesak kiasma optikum. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Sindrom Chusing
b. Penyakit Chusing
c. Sindrom McCune-Albright
d. Pseudo-Chusing’s Syndrom
e. Penyakit Addison

Sumber: PAPDI Halaman 2496


2. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan BAB cair selama 3
bulan. Sebelum BAB pasien akan merasakan mulas pada perutnya yang
membaik setelah BAB. Namun pasien tidak merasakan lampias setiap kali
BAB. Dalam sehari pasien bisa BAB hingga 4x. Dari hasil pemeriksaan tanda
vital didapatkan TD 120/70, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7 derajat
celcius. Pemeriksaan abdomen pasien dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan WBC 5,8x103/μL, HGB 11,6 g/dL, PLT 350 103/μL,
BUN 12,9 mg/dL, SC 1,0 mg/dL, K 3,2 mmol/L, Na 131 mmol/L., BSA 260
mg/dL, HbA1C 8%. Pada pemeriksaan feses didapatkan konsistensi lembek,
warna cokelat, leukosit (-), eritrosit (-), telur cacing (-), amoeba (-), yeast (-).
Obat manakah yang tidak boleh digunakan oleh pasien:
a. Metformin
b. Glimepiride
c. Pioglitazone
d. Sitagliptin
e. Acarbose

Sumber: Pedoman Pengelolaan DM tipe 2 PERKENI 2019

3. Seorang perempuan usia 50 tahun, dating dengan keluhan terdapat benjolan pada
leher depan. Benjolan tersebut semakin lama semakin membesar. Selain itu terdapat
keluhan penurunan berat badan dan pasien sering berkeringat. Pada pemeriksaan
fisik tiroid didapatkan nodul yang ikut bergerak saat menelan, diameter 4 cm, teraba
padat, tepi ireguler dan sulit digerakan. Pada pemeriksaan lab didapatkan TSHS 7
mU/L. Langkah selanjutnya adalah:
a. BAJAH
b. Bedah
c. Sidik tiroid
d. CT-scan
e. MRI

Sumber: PAPDI Halaman 2455

PULMONOLOGI

1. Seorang laki-laki usia 25 tahun, dating dengan keluhan batuk yang semakin
parah dari hari ke hari dengan dahak purulent dan kadang-kadang bercampur
darah. Pasien juga mengeluh demam dan berat badan menurun. Pasien
mengeluh perut sering kembung. Pasien sudah 2 tahun menikah namun belum
dikaruniai anak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan barrel chest dan rhonki
terutama di bagian apex. Dari pemeriksaan thorax foto didapatkan gambaran
kista penuh berisi pus pada bagian apex paru kanan dan kiri. Hasil pemeriksaan
apa lagi yang akan mendukung diagnosis suadara?
a. Konsentrasi Cl pada keringat 80 mmol/l
b. Konsentrasi Cl pada keringat < 40 mmol/l
c. Uji faal paru menunjukan gambaran restriktif
d. Analisa semen azoospermia non obstruktif
e. Persentase neutrophil < 50% pada cairan BAL

Sumber: PAPDI Halaman 1677


2. Seorang perempuan usia 40 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak
berwarna kuning sejak 4 hari yang lalu pasien juga mengeluh demam. Pasien
juga mengeluh sedikit sesak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos
mentis, TD 120/70, Nadi 100x/menit, RR 30x/menit, suhu 38,7 derajat celcius.
Pemeriksaan paru didapatkan rhonki di paracardial kanan. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan WBC 11x103/μL, HGB 11,6 g/dL, PLT 90 103/μL,
BUN 12,9 mg/dL, SC 1,0 mg/dL. Thorax foto menunjukan infiltrate di
paracardial kanan. Antibiotika apa yang diberikan?
a. Moxifloxacin 1x 400 mg
b. Ciprofloxacin 2x 400 mg
c. Cefoperazone 2x 1 gram + azitromisin 1x 500 mg
d. Cefepime 3x 2 gram
e. Levofloxacin 1x 500 mg

Sumber: ATS IDSA 2019


3. Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 2 hari SMRS. Pasien bernafas hingga mengeluarkan bunyi
ngik-ngik. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak berwarna putih. Namun
sejak 2 hari yang lalu dahak pasien menjadi semakin banyak dan berwarna
kuning. Keluhan demam disangkal oleh pasien. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70, nadi 80x/menit, RR 28 x/menit, suhu 36,7 derajat
celcius. Dari pemeriksaan thorax pasien, tampak diameter postero-anterior
hamper sama dengan diameter transveral dan didapatkan wheezing di seluruh
lapang paru. Dari pemeriksaan AGD didapatkan pH 7.44, pCO2 48 mmHg, pO2
54 mmHg, HCO3- 25 mmol/L, SO2 90%. Pada pasien ini, kondisi manakah
yang merupakan indikasi terapi oksigfen jangka panjang:
a. RR 28x/menit
b. SO2 90%
c. pCO2 48 mmHg
d. pO2 54 mmHg
e. usia 60 tahun

Sumber: GOLD 2020


NEFROLOGI
1. Seorang perempuan, usia 50 tahun dating dengan keluhan sesak nafas yang membaik
dengan perubahan posisi. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak bercampur
sedikit darah. Kedua kaki pasien dikatakan bengkak. Keluhan demam disangkal.
Pasien juga mengeluh kencing berkurang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
220/90, nadi 110x/menit, RR 28 x/menit, suhu 36,7 derajat celcius. Terdapat rhonki
halus di kedua basal paru dan pitting edema di kedua extrimitas inferior. Dari
pemeriksaan thorax pasien, tampak cefalisasi di kedua lapang paru pasien. Produksi
urin pasien 300 cc/24 jam dengan BUN 90 mg/dL, SC 3,1 mg/dL. Satu minggu yang
lalu pasien pernah memeriksakan darah ke laboratorium dan didapatkan BUN 8,39
mg.dL dan sc 0,7 mg/dL. Apa diagnosis pasien?
a. Sindrom kardiorenal tipe 1
b. Sindrom kardiorenal tipe 2
c. Sindrom kardiorenal tipe 3
d. Sindrom kardiorenal tipe 4
e. Sindrom kardiorenal tipe 5

Sumber: PAPDI Halaman 2185

2. Seorang wanita usia 20 tahun, datang dengan keluhan kencing berwarna merah sejak
2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh bengkat pada kedua mata terutama pada
waktu bangun pagi, yang semakin lama akan berkurang. Satu minggu yang lalu
pasien mengalami radang tenggorokan yang sembuh dengan sendirinya tanpa
diminumkan obat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80, N 88, suhu 36,7,
RR 20. Pemeriksaan urinalisis menunjukan urin berwarna merah, eritrosit 50/LPB,
leukosit 2/LPB dan proteinuria +1. Yang bukan merupakan pathogenesis terjadinya
kondisi di atas adalah:
a. Terbentuknya kompleks imun yang bersirkulasi
b. Terbentuknya deposit kompleks imun in-situ
c. Dimediasi oleh imunitas seluler
d. Infeksi virus secara langsung ke glomerulus
e. Proses inflamasi pada glomerolus

SUmber: PAPDI Halaman 2072


3. Seorang laki-laki usia 40 tahun, dikonsulkan oleh TS Bedah urologi karena produksi
3000-4000 cc/24 jam. Pasien baru saja menjalani operasi pengangkatan batu ureter
kanan dan kiri. Yang merupakan mekanisme terjadinya kondisi tersebut, kecuali:
a. Gangguan reabsorbsi natrium di tubulus sehingga terjadi kehilangan natrium
dalam jumlah banyak di urin
b. Gangguan sel tubulus distal terhadap efek ADH
c. Hidrasi berlebihan selama fase oligouri
d. Intake air yang berlebihan
e. Pembersihan solute di dalam medulla

SUmber: PAPDI HAlaman 2071


IMUNOLOGI
1. Seorang perempuan usia 21 tahun, seorang mahasiswi teknik, datang dengan keluhan
bengkak di kedua mata, dada terasa sesak, dan bentol-bentol di seluruh tubuh setelah
makan udang 2 jam SMRS. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, Nadi
80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,7 derajat celcius, SpO2 94%. Terdengar wheezing
di seluruh lapang paru. Pasien diberikan injeksi ephineprin, hidrokortison dan
difenhidramin. Setelah itu keluhan sesak membaik dan bengkak di mata berkurang.
Pasien menolak rawat inap karena akan ujian keesokan harinya. Antihistamin apa
yang saudara berikan?
a. Prometazine 1x 25 mg
b. Hidroksizin 3x10 mg
c. Loratadine 1x 10 mg
d. Difendhidramin 1x 25 mg
e. Klorfeniramine 3x 4 mg

Sumber: PAPDI Halaman 502

2. Seorang pasien laki-laki usia 34 tahun, datang membawa hasil pemeriksaan anti HBs
negatif. Dia mengaku menderita gagal ginjal kronis dan sudah menjalani cuci darah
sebanyak 2x. Dia meminta untuk dilakukan vaksinasi hepatitis B. Berapa dosis
vaksin hepatitis B pada pasien tersebut?
a. 20 ug, 3 dosis pada 0,1 dan 6 bulan
b. 40 ug, 3 dosis pada 0,1 dan 6 bulan
c. 20 ug, 4 dosis pada 0,1,2 dan 6 bulan
d. 40 ug, 4 dosis pada 0,1,2 dan 6 bulan
e. 30 ug, 4 dosis pada 0,1,2 dan 6 bulan

Sumber: PAPDI Halaman 960


3. Seorang pasien perempuan, usia 30 tahun datang ke praktekan saudara dengan
keluhan bentol-bentol di seluruh tubuh yang terasa gatal satu minggu, kurang lebih 1
jam setelah makan nasi bungkus berisi udang, telur dan sayur. Pasien langsung
membeli obat di apotek yang diminum selama 2 hari dan keluhan tersebut segera
menghilang. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menegakan penyebab kondisi
tersebut?
a. Tes cukit kulit
b. Tes tempel kulit
c. RAST
d. Oral food challenge
e. IgE total

SUmber: PAPDI Halaman 512


GASTROENTEROHEPATOLOGI
1. Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang ke praktek saudara dengan keluhan nyeri
perut kanan atas yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Pasien juga mengeluh panas
badan dan lemas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, Nadi 100x/menit,
RR 20x/ menit, Suhu 38 derajat celcius. Terdapat nyeri tekan pada RUQ disertai
hepatomegaly. Dari pemeriksaan USG hepar didapatkan gambaran abses multiple
pada lobus kiri hepar, dengan ukuran abses terbesar 4 cm. Pasien lalu diberikan
antibiotika selama 2 hari namun keluhan tidak membaik. Apa indikasi aspirasi
perkutaneus pada pasien ini?
a. Ukuran abses 4 cm
b. Lokasi abses di lobus kiri hepar
c. Tidak ada respon klinis terhadap terapi
d. Usia pasien 60 tahun
e. Abses multiple
Sumber: PAPDI Halaman 1993

2. Seorang laki-laki usia 45 tahun, datang dengan keluhan perut bertambah besar sejak
1 minggu SMRS dan terasa nyeri. Pasien juga mengeluh muntah berwarna kehitaman
dan mata berwarna kuning. Dari pemeriksaan tanda vital, didapatkan TD 110/70,
Nadi 105x/menit, RR 20x/ menit, Suhu 38 derajat celcius, VAS 3/10. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik dan terdapat undulasi pada pemeriksaan
abdomen. Dilakukan Analisa cairan ascites dan didapatkan sel neutrofil 300/mm3.
Terapi yang tepat diberikan kepada pasien adalah:
a. Cefotaxim 3x2 gram IV
b. Cefazolin 2x 1 gram IV
c. Cefepime 3x 2 gram IV
d. Cefoperazone 1x 2 gram IV
e. Ampisilin sulbactam 3x 500 mg IV

Sumber: PAPDI Halaman 1981

3. Seorang pasien laki-laki, usia 40 tahun datang ke praktekan saudara membawa hasil
laboratorium WBC 11x103/μL, HGB 11,6 g/dL, PLT 160 103/μL, BUN 12,9 mg/dL,
SC 1,0 mg/dL, SGOT 150, SGPT 136, HbSag reaktif, HBV DNA 2x 104 IU/mL, dan
HBeAg negatif. Dari Hasil pemeriksaan USG hepar didapatkan gambaran
hepatomegaly. Apa tindakan selanjutnya yang anda sarankan?
a. Monitor kadar ALT 6 bulan
b. Monitor kadar HBV DNA 6-12 bulan
c. Mulai terapi antivirus
d. Biopsi hati
e. Observasi dalam 3 bulan jika tidak ada tanda dekompensasi

Sumber: consensus nasional penatalaksanaan hepatitis B tahun 2017

REMATOLOGI
1. Seorang wanita usia 21 tahun, datang ke praktek saudara dengan keluhan rambut
rontok sejak 1 bulan yang lalu disertai bercak kemerahan di kedua pipi pasien. Pasien
juga mengeluh terkadang demam yang tidak jelas penyebabnya dan kemudian turun
sendiri, terdapat nyeri-nyeri pada persendian siku dan jari yang dirasakan kaku. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/60, Nadi 80, RR 20, suhu 38,1 derajat celcius,
VAS 2/10. Pada wajah didapatkan malar rash dan alopesia. Pasien membawa hasil
Lab ANA IF > 1:1000 dan PP test (+). Terapi apa yang saudara berikan?
a. Metilprednisolon + azatioprin
b. Metilprednisolon + metotreksat
c. Metilprednisolon + mofetil mikofenolat
d. Metilprednisolon + cyclophospamid
e. Metilprednisolon
Sumber: Diagnosis dan pengelolaan SLE 2019
2. Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang dengan keluhan jari tengah tangan kanan
pasien susah untuk diluruskan. Apabila jari tengah tangan kiri pasien ditekuk,
terkadang harus dibantu diluruskan oleh tangan yang satunya. Terdapat nyeri tekan di
pangkal jari tersebut. APa diagnosis pasien tersebut?
a. Epikondilitis lateralis
b. Stenosing tenosynovitis
c. Tenosinovitis De Quervain
d. Fibrositis
e. Tendinitis Bisipital

Sumber: PAPDI Halaman 3211


3. Seorang wanita usia 34 tahun, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan mata
terasa panas seperti ada pasir yang mengganjal, mata juga terasa gatal, merah dan
sensitive terhadap cahaya. Pasien adalah seorang penderita penyakit lupus.
Pemeriksaan apa yang sebaiknya anda lakukan?
a. Rose Bengal Staining
b. Sialometri
c. Funduskopi
d. Tonometri
e. Pemeriksaan visus

Sumber: PAPDI Halaman 3163


HEMATOLOGI
1. Seorang pasien perempuan usia 40 tahun, datang dengan keluhan kepala terasa berat
dan pandangan berkurang-kurang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70,
Nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7 derajat celcius. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukan, WBC 11x103/μL, HGB 17,6 g/dL, HCT 52,8, PLT 160
103/μL, Indikasi penggunaan kemoterapi sitostatika pada kasus polisitemia, kecuali:
a. Plebotomi sebagai pemeliharaan dibutuhkan > 2x/bulan
b. Terombositosis yang terbukti menimbulkan thrombosis
c. Splenomegali simptomatik/mengancam rupture limpa
d. Hanya untuk polisitemia rubra primer
e. Pada kasus polisitemia sekunder dengan HCT > 55%

Sumber: PAPDI Halaman 2668


2. Pasien laki-laki usia 40 tahun mengeluh wajah memerah dan terasa panas, bentol-
bentol di seluruh tubuh, nyeri kepala dan dada terasa berat kurang lebih 12 jam
setelah mendapatkan transfusi PRC. Pasien juga mengeluh buang air kecil berkurang.
Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan TD: 90/60, Nadi 110x/menit, RR 22x/menit,
suhu 37,5 derajat celcius. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik dan
konjungtiva anemis. Produksi urin pasien hanya 50 cc/24 jam. Apa diagnosis pasien?
a. Reaksi keracunan sitras
b. Reaksi febril
c. Reaksi hemolitik akut
d. Endotoksinemia
e. Graft versus host disease

Sumber: Hematologi Klinik Ringkas


3. Seorang laki-laki usia 45 tahun, datang dengan keluhan terdapat benjolan di leher
kanan dan ketiak kanan sejak 1 bulan yang lalu, benjolan semakin lama semakin
membesar, teraba padat dan kenyal, Pasien juga mengeluh demam dan penurunan
berat badan. Dari hasil biopsy eksisi didapatkan gambaran tumor yang mengaraj ke
limfoma non Hodgkin. Saat ini pasien berada pada stadium berapa?
a. IB
b. IIA
c. IIB
d. IIIA
e. IIIB

Sumber: Hematologi Klinik Ringkas

KARDIOLOGI
1. Seorang pasien laki-laki usia 54 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada dada
kiri yang menjalar hingga ke lengan kiri, nyeri tidak dapat ditunjuk dengan satu
jari. Pasien juga mengeluh keringat dingin dan mual muntah. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 180/110, Nadi 98c/menit, suhu 36 derajat celcius, vas 5/10.
Pemeriksaan jantung tidak didapatkan murmur, irama jantung regular, S1 dan S2
tunggal. Hasil EKG menunjukan hasil normal sinus rhytme hasil pemeriksaan
laboratorium Troponin T < 0,05 ng/mL dan CKMB 2 mcg/L. TIndakan apa yang
harus dilakukan?
a. Observasi 12 jam sejak awal angina
b. Evaluasi untuk terapi reperfusi
c. Terapi IMA-NEST
d. Pemantauan rawat jalan
e. Pemberian analgetik dan antihipertensi

Sumber : Pedoman Tata Laksana SIndrom Koroner Akut


2. Pasien perempuan usia 40 tahun, datang dengan keluhan sering merasa sesak bila
beraktivitas. Pasien juga mengatakan sering merasa nyeri dada dan terkadang
pingsan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70, Nadi 90x/menit, suhu
36,7 derajat celcius. Dari pemeriksaan jantung didapatkan murmur sistolik ejeksi
di basis jantung yang menyebar hingga ke leher, dan terasa paling keras pada
daerah aorta dan apeks dengan puncak murmur terdapat di akhir sistol. Dari
pemeriksaan EKG didapatkan depresi segmen ST dan LV strain di lead I, AVL
dan prekordial. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Aorta regurgitasi
b. Mitral stenosis
c. Aorta stenosis
d. Pulonal regurgitasi
e. Mitral regurgitasi

Sumber: PAPDI Halaman 1187

3. Seorang laki-laki, usia 45 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 1 hari SMRS. Sesak nafas dikatakan membaik dengan perubahan
posisi. Pasien juga mengeluh batuk yang bercampur sedikit darah. Kedua kaki
dikeluhkan bengkak. Nyeri dada disangkal oleh pasien. Mual muntah tidak ada.
Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 80/60, Nadi 110x/menit, suhu 36,7
derajat celcius, SpO2 95% room air. Dari pemeriksaan paru didapatkan rhonki
pada kedua basal paru kanan dan kiri, cor S1 dan S2 reguler tidak ada murmur.
DIdapatkan pitting edema pada kedua ekstrimitas inferior. Dari pemeriksaan
EKG didapatkan inversi gelombang T di lead II, III, AVF. Terapi apa yang harus
saudara berikan?
a. Furosemid
b. Nitrogliserin
c. Warfarin
d. Simvastatin
e. Dobutamin

Sumber : Guideline ESC tahun 2016

REMATO
1. Seorang perempuan 37 tahun dikonsulkan dari poliklinik kulit dengan keluhan nyeri
sendi. Pasien sudah diketahui telah memeriksakan genetik dengan hasil HLAB27 yang positif
karena keluarga pasien juga ada yang mengalami keluhan yang serupa. Diagnosa pasien
berdasarkan keterangan di atas tersebut yaitu dengan Artritispsoriasisdan sudah mendapat
terapi. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkandiagnosis untuk kelainan sendi pada
penderita ini adalah
a) Gout artritis
b) Rheumatod artritis
c) Artritis psoriasis
d) Septik artritis
e) Artritis non spesifik
Sumber PAPDI, BAB Artritis Psoriatik, Hal 3173

2. Tatalaksana GIOP menurut ACR


a) Pasien usia >65 tahun dilakukan pencegahan primer
b) pencegahan primer hanya jika ada riwayat trauma
c) semua pasien diberi suplementasi kalsium dan vit d
d) pencegahan sekunder diberikan bila bmd <-2
e) GIOP dapat terjadi pada semua dosis steroid yang diberikan >3 bulan
Sumber PAPDI, BAB Osteoporosis akibat Glukokortikoid, Hal 3468

3. Seorang pasien mengeluh nyeri pada tangannya dan kemudian diketahui didapatkan
kompresi pada nervus medianus dapat menyebabkan penyakit
a) Carpal tunnel syndrome
b) Ulnar tunnel syndrome
c) Ulnar nerve compression
d) Sindrome pronator
e) Meralgia parestetika
Sumber PAPDI, BAB Neuropati kompresi, Hal 3549

TROPIK
1. Seorang wanita usia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas, demam, dan nyeri
kepala yang sudah berlangsung sekitar 2 minggu. Riwayat penurunan BB 20 kg selama 3
bulan dan riwayat multi partner sexual. Pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk (+).
Pemeriksaan tanda vital TD 130/90, nadi 110x/mnt, respirasi 22x/menit, temperatur aksila
37,50 celcius. Pemeriksaan penunjang rapid test HIV menunjukan hasil positif. Pada
penderita bila diduga teinfeksi cryptococus neoformans maka pemeriksaan yang diharapkan
yaitu
A. Pemeriksaan tinta cina positif pada cairan serebrospinal
B. Pemeriksaan tinta india positif pada cairan serebrospinal
C. Kultur serebrospinal positif bakteri
D. PCR pada cairan serebrospinal
E. CT scan kepala dengan kontras tampak lesi patognomonis
Sumber PNPK HIV

2. Seorang Laki-laki, 53 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam
sejak 5 hari disertai menggigil, sakit kepala, mialgia, dan mual. Dari anamnesis pasien hidup
berdua dengan istrinya dan bekerja sebagai petani. Dikatakan didaerahnya sempat banyak
tikus yang mati karena divari dan sebelumnya banyak mengganggu hasil kebunnya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, RR
20x/menit, Temperatur axila 38.60C, ditemukan conjunctival suffusion, ikterus,
hepatomegali. Dari pemeriksaan laborat menunjukkan Hb 11 g/dl, leukosit 13.000/µl,
trombosit 80.000/µl, ureum 108 mg/dl, creatinin 3.6 mg/dl. Titer MAT menunjukkan 400.
Dokter merawatinapkan pasien dan member terapi Penisilin G 4x1.5 juta unit iv.
Organisme penyebab kelainan pada pasien diatas adalah?
A. L. ictero Hemorrahgica
B. L. Copenhagini
C. L.Canicola
D. L.Pomona
E. L. Hardjo
Sumber PAPDI Leptospirosis Hal 633

3. Seorang laki laki berusia 55 tahun datang diantar dengan demam dan didapatkan
kesadaran sopor, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 76 kali/menit, pernafasan 20
kali/menit, suhu 39 o C. Kaku kuduk (-), jantung dan paru tidak ada kelainan. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkkan Hb 13,5 g/dL; hematokrit 40 %; leukosit 10.000
mL; trombosit 175.000/mL; Ig M anti S Thyphi (+) 6 . Diagnosis yang tepat yaitu pada
pasien ini :
A. Toksik tifoid
B. Meningitis
C. Meningoensefalitis
D. Karier tifoid
E. Demam tifoid
Sumber PAPDI Demam tifoid Hal 549

IMUN
1. Persiapan yang benar pada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan tes tusuk kulit yaitu
A. Menghentikan CTM minimal 3 hari
B. Menghentikan teofilin minimal 1 hari
C. Menghentikan inhalernya minimal 5 hari
D. Menghentikan metil prednisolon minimal 7 hari
E. Menghentikan salep hidrokortison minimal 3 hari
Sumber PAPDI BAB Alergi makanan Hal 508

2. Seorang laki-laki dengan keluhan sering bersin-bersin dan keluar ingus berwarna bening
jernih serta hidung terasa gatal terus-menerus sudah pernah menjalani tes tusuk kulit tetapi
hasilnya negatif. Langkah selanjutnya untuk mengetahui penyebab alergi pada pasien
tersebut adalah...
A. Spirometri
B. Tes tempel
C. Serum IgE total
D. Tes provokasi nasal
E. Tes inhalasi histamin
Sumber PAPDI, Bab Rhinosinusitis Hal 504

3. Berikut ini adalah benar mengenai interpretasi Tes Tempel adalah


A. 0 = tidak ada reaksi namun bisa bermakna reaksi ringan
B. +/- = eritema berat
C. 1+ = reaksi sedang
D. 2+ = reaksi kuat (eritema dengan edema ringan)
E. 3+ = reaksi sangat kuat vesikel dan bula
Sumber PAPDI Prosedur diagnostik penyakit alegi Hal 473

ENDOKRINOLOGI
1. Hasil pemeriksaan BMD pasien didapatkan densitas massa tulang nilai -2 SD dari T
score, disimpulkan pasien mengalami :
A. Osteopenia
B. Osteoporosis
C. Osteoartritis
D. Osteoporosis berat
E. Normal
Sumber PAPDI BAB Osteoporosis Hal 3454

2. Terapi yang disarankan pada pasien dengan dislipidemia dengan riwayat dinyatakan
Penyakit Jantung Koroner yaitu
A. Olah raga teratur, pengaturan diet ketat, diberikan statin dengan target LDL < 130 mg/dl
B. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL<70 mg/dl
C. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL <100 mg/dl.
D. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin tanpa target
E. Cukup dengan olahraga
Sumber PAPDI Dislipidemia Hal 2549

3 Seorang laki-laki 80 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam. Berapa target HbA1C
pengelolaan DM pada pasien ini:
a. 5,5 -6%
b. 6-6,5%
c. 6,5-7%
d. 7,5-8,5%
e. 8,6-9%
Sumber Buku Pedoman Diabetes Melitus oleh PERKENI

KARDIO
1. Pengobatan yang tepat pada pasien dengan perikarditis yaitu dengan pemberian
medikamentosa Seorang wanita usia 52 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
dengan sesak napas dan sakit ulu hati, nyeri dada akan bertambah berat bila pasien
bernapas. Pada pemeriksaan di dapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut jantung 100
kali/menit. Pada pemeriksaan fisik jantung di jumpai friction rub presistolik. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan elevasi segmen ST dan pada foto thorax didapatkan CTR
58%. Pasien sebelumnya memiliki keluhan yang sama sekitar 3 minggu telah minum
indomethasin 150 mg setiap hari akan tetapi nyerinya tak pernahhilang. Apakah pilihan
terapi yang terbaik pada pasien iniadalah:
A. Aspilet 160 mg
B. Clopidogrel 80 mg
C. Parasetamol 500 mg
D. Pungsi perikard bila tidak ada efusi
E. Prednisolon 60mg
Sumber PAPDI Bab Perikarditis Hal 1238

2. Obat-obat dibawah ini telah diketahui memperbaiki gagal jantung pada pasien dengan
disfungsi sistolik ventrikel kiri, yaitu :
A. Angiotensin receptor blockers (ARBs)
B. Calcium channel antagonis
C. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
D. Sotalol
E. Thiazolidinediones
Sumber PAPDI BAB Gagal Jantung Hal 1132

3. Seorang perempuan, 65 tahun mengeluh sering sesak nafas dan nyeri dada angina saat
aktivitas. Pada pemeriksaan fisik dijumpai early diastolic murmur. Kemungkinan diagnosis
pada pasien ini adalah:
a. Mitral Stenosis
b. Mitral Regurgitasi
c. Aorta Stenosis
d. Aorta Insufisiensi
e. Patent Ductus Arteriosus
Sumber PAPDI BAB Aortic Stenosis Hal 1188

PULMO
1. Seorang pasien dengan TB paru dan hasil sputum BTA (+). Pada pemeriksaan didapatkan
HIV (+) dengan CD4 55/ul. Tatalaksana yang tepat pada pasien adalah
a. 2RHZ/4RH
b. 2RHZE/6HE
c. 2RHZE/4RH
d. 2RHZE/4R3H3
e. 2RHZES/RHZE/5R3H3E3
Sumber PNPK HIV oleh KEMENKES

2. Berikut ini dapat ditemukan pada pasien dengan pneumonitis hipersensitivitas, yaitu:
a. Leukositosis
b. Neutropenia
c. PeningkatanIgE
d. Limfositosis
e. Penurunan IgA
Sumber PAPDI BAB Penyakit Paru Interstitial Hal 1665

3. Pada paru seseorang yang merokok akan terjadi hal sebagai berikut, yatu
a. Silia menetap prominen
b. Kelenjar mucus atropi
c. Metaplasia sel goblet
d. Penipisan tunika media
e. Sumbatan lender pada alveolus
Sumber PAPDI BAB Pneumonitis dan Penyakit Paru Lingkungan Hal 1705

HOM
1. Tanda klinis yang dijumpai pada AIHA antara lain, kecuali:
a. Splenomegali
b. Sklera Ikterik
c. Urine Merah Gelap
d. LDH menurun
e. Konjungtiva Pucat
Sumber PAPDI BAB Anemia hemolitik Hal 2607

2. Seorang perempuan dengan LNH mediastinum didiagnosis dengan sindrom lisis tumor
setelah kemoterpai yang ditandai dengan :
a. Hiperusemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia
b. Hiperusemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, hiperkalsemia
c. Hiperusemia, hipokalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia
d. Hiperusemia, hiperkalemia, hipofosfatemia, hipokalsemia
e. Hiperusemia, hipokalemia, hipofosfatemia, hipokalsemia
Sumber PAPDI BAB Sindrom Lisis Tumor Hal 4135

3. Polisitemia Vera terjadi karena mutasi pada gen:


a. Citokrom C 350
b. Janus kinase 2
c. Somatis
d. Mutasi misens
e. Delesi beta gene
Sumber PAPDI BAB Polisitemia Vera Hal 2663

GASTRO
1. Seorang wanita lansia dengan keluhan adanya BAB pasien yang berwarna kehitaman.
Selama ini pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat anti nyeri Tindakan utama yang
diperlukan adalah:
a. Kolonoskopi
b. EGD
c. Barium enema
d. Urea breath test
e. Tes Darah samar
Sumber PAPDI Bab Ulkus Gaster Hal 1781

2. Seorang pasien telah dilakukan Esofago gastro duodenoskopi (EGD) ditemukan ulkus
duodenum dan pemeriksaan patologi ditemukan H pylori. Terapi untuk pasien ini adalah :
a. PPI 2 x 1 + Metronidazol 3 x 500 mg + Claritromisin 2 x 500 mg
b. PPI 2 x 1 + Metronidazol 3 x 500 mg + Amoxicillin 2 x 1000 mg
c. PPI 2 x 1 + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Claritromisin 2 x 500 mg
d. PPI 2 x 1 + Antasida 3 x 1 + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Metronidazol 3 x 500 mg
e. Sucralfat 3 x 500 mg + Amoxicillin 2 x 1000 mg + Metronidazole 3 x 500 mg +
Azitromisin 1 x 500 mg
Sumber PAPDI BAB Infeksi H Pylori Hal 1772

3. Yang merupakan alarm symptom pada tukak duodenum adalah


a. penurunan berat badan < 5%
b. Muntah yang membaik
c. Tidak ada riwayat tukak peptik sebelumnya
d. Anemia defisiensi besi
e. Hematemesis-melena
Sumber PAPDI BAB Ulkus gaster Hal 1781

NEFRO
1. Seorang pasien dengan kadar laboratorium ureum 200 mg/dL; kreatinin 6 mg/dL; AGD :
pH 7,10; PO2 80 mmHg; pCO2 23 mmHG; [HCO3-] 10 mEq/L. Target koreksi asidosis
metabolik dengan pemberian larutan natrium bikarbonat pada pasien ini adalah :
a. pH normal
b. pH naik 10 % dan hasil AGD awal
c. pH naik 20 % dan hasil AGD awal
d. Kadar [HCO3-] > 15mmol/L
e. Kadar [HCO3-] mencapai 20 -24mEq/L
Sumber PAPDI Bab gangguan ginjal akut Hal 2156

2. Seorang pasien dengan hasil laboratorium didapatkan asidosis metabolik dengan


gangguan ginjal tahap akhir. Patofisiologi gangguan asam basa pada pasien ini adalah:
a. Retensi CO2 pada paru
b. Gangguan ekskresi asam pada ginjal
c. Produksi asam laktat yang berlebihan pada tubuh
d. Peningkatan ekskresi bikarbonat pada tubulus ginjal
e. Gangguan reabsorbsi bikarbonat pada tubulusg injal
Sumber PAPDI Bab Gangguan ginjal akut Hal 2155
3. Seorang perempuan 30 tahun dengan keluhan sakit kepala, palpitasi dengan perasaan
panas pada daerah muka. Pasien dengan hipertensi yang susah untuk diturunkan dengan
obat dengan dosis maksimal yang telah dilakukan oleh pasien. Pemeriksaan fisik lain
dalam batas normal. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Tirotoksikosis
b. Feokromasitoma
c. Hipertensi primer
d. Sindromechusing
e. Hiperaldosteron primer
Sumber PAPDI Bab feokromasitoma Hal 2208

PSIKOSOMATIS
1. Seorang pria dengan keluhan sering pusing, keluhan berdebar, dan susah buang air besar
sejak 1 bulan terakhir. Pasien baru saja di PHK sejak 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Gangguan Keseimbangan vegetatif yang terjadi pada kasus diatas
adalah:
A. Hipertoni simpatis
B. Hipotoni simpatis
C. Pseudo vagotoni
D. Ataksia Vegetatif
E. Amfotoni
Sumber PAPDI Bab Ketidakseimbangan Vegetatif Hal 3574

2. Seorang mahasiswa kedokteran semester akhir yang akan menjalani ujian datang dengan
keluhan lemah, letih, sering cemas, pusing dan susah buang air besar sejak 6 bulan terakhir.
Keluhan berdebar disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan dalam batas normal.
Gangguan Keseimbangan vegetatif yang terjadi pada kasus diatas adalah:
a. Hipertoni simpatis
b. Hipotoni simpatis
c. Pseudo vagotoni
d. Ataksia Vegetatif
e. Amfotoni
Sumber PAPDI Bab Ketidakseimbangan Vegetatif Hal 3574

3. Gejala Gangguan Keseimbangan vegetative hipotoni simpatis adalah:


A. Diare
B. Palpitasi
C. Kuat begadang
D. Insomnia
E. Takikardia
Sumber PAPDI Bab Ketidakseimbangan Vegetatif Hal 3574

Anda mungkin juga menyukai