Kasus
Fraktur Zygoma
Samuel Rian Wowor
13014101323
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Fraktur adalah hilangnya atau putusnya
kontinuitas jaringan tulang.
Fraktur maksilofasial adalah fraktur yang
terjadi pada tulang-tulang wajah yaitu tulang
frontal, temporal, orbitozigomatikus, nasal,
maksila dan mandibula.
Fraktur maksilofasial lebih sering terjadi akibat
faktor yang datangnya dari luar, seperti
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja,
kecelakaan akibat olah raga, dan juga sebagai
akibat dari tindakan kekerasan.
Pendahuluan
Fraktur midfasial melibatkan banyak struktur yang
terdiri dari fraktur zygomatikomaksilar /
zygomaticomaxillari complex termasuk fraktur le
fort dan fraktur nasoorbitoethmoid. Fraktur
midfasial cenderung terjadi pada sisi benturan
dan bagian yang lemah seperti sutura, foramen,
dan aperture. Fraktur zygoma merupakan salah
satu fraktur midfasial yang paling sering terjadi,
umumnya terjadi pada trauma yang melibatkan
sepertiga bagian tengah wajah. Hal ini
dikerenakan posisi zygoma yang agak menonjol di
daerah sekitarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Aspek Lateral
Aspek Superior
Aspek Inferior
Inervasi
Nervus Trigeminus (N. V)
Sensorik utama wajah:
Ophthalmic
Maxillaris
Mandibularis
Inervasi
Nervus Fasialis (N.
VII), motorik
utama wajah:
Temporal
Zygomatic
Buccal
Mandibular
Cervical
Fraktur Zygoma
Fraktur Zygoma salah satu fraktur
midfasial
Sering terjadi karena struktur dan
posisi zygoma yang lebih menonjol
dibanding struktur di sekitarnya.
Etiologi
Trauma yang disebabkan oleh
kecelakaan lalu lintas, kekerasan
fisik, terjatuh, olah raga, senjata api.
Kecelakaan lalu lintas penyebab
utama, karena sering menyebabkan
benturan pada daerah inferolateral
orbita atau tonjolan pada pipi.
Gejala Klinis
Flattening
Parestesia
Diplopia
Perdarahan subkonjungtiva
Ekimosis
Eksoftalmus
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Primary Survey
Airway, Breathing, Circulation, Disability,
Exposure
Secondary Survey
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik
Tindakan operatif
Reposisi Tertutup (Gillies Procedure)
Reposisi Terbuka
Tatalaksana
Reposisi Tertutup (Gillies Procedure)
Tindakan melakukan elevasi tulang
zygoma yang displaced melalui sayatan
di temporal, belakang garis rambut.
Reposisi terbuka
Operasi reposisi dan fiksasi dengan
menggunakan kawat atau miniplate dan
sekrup.
Komplikasi
Prognosis
Umumnya baik.
Hasil pembedahan yang buruk jarang
terjadi.
Tingkat infeksi pasca operasi sangat
rendah.
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama
:
Jenis Kelamin
Umur
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Agama
:
MRS
:
Calvin Lengkong
:Laki-laki
21 tahun
Tondano Lingk II
Pelajar
Protestan
20 Agustus 2014
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu
lintas
Primary Survey
Airway
Breathing
Circulation
akral
Disability
Exposure
Anamnesis
Penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas
dialami penderita 2 jam sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya penderita mengendarai sepeda
motor dan terjatuh dengan mekanisme yang tidak
diketahui. Riwayat pingsan (+) dengan lama yang
tidak diketahui, kejang (-), muntah (-), helm (-),
alkohol (+).
Penderita kemudian dibawa ke RSUD Tondano dan
dirujuk ke RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
dengan infus terpasang.
A : (-); M : IVFD RL, Ceftriaxone, Ranitidin; P : (-); L :
3 Jam SMRS; E : Jl. Tondano
Pemeriksaan Fisik
GCS : E3 V4 M5
Vital Sign:
T : 120/80 mmHg
N : 84x/m
R : 20x/m
S : 36,5oC
Kepala
Konj. Anemis (-), pupil bulat anisokor (ka:4mm
ki:3mm)
(R) temporal (D) : bengkak ukuran 6x6cm
(R) periorbita (D) : hematoma (+)
(R) frontal (D) : luka lecet 5x3cm
(R) frontal (S) : luka lecet 4x3cm
(R) nasalis : luka lecet 2x2cm, rinore (+)
(R) zygoma (D) : luka lecet 2x2cm, edema (+)
(R) aurikula (S) : otore (+)
Abdomen
Inspeksi: datar, (R) flank (D): ekskoriasi 7x3cm
Auskultasi: BU (+) N
Palpasi: Lemas
Perkusi: Timpani
Ekstremitas Superior
(R) antebrachii (S): luka lecet 3x2cm
(R) antebrachii (D): luka lecet 6x4cm
Ekstremitas Inferior
(R) cruris (D): luka lecet 6x3cm
(R) pedis (D): luka lecet 3x3cm
Diagnosis Kerja
Contusio cerebri
Trauma maxillofacial
Pemeriksaan Penunjang
DL, Na, K, Cl, Ur, Cr, GDS
X-Foto skull AP/Lat, Waters
Fraktur zygoma
CT Scan Kepala
Subarachnoid Hemorrhage
Edema cerebri
Laboratorium
Tatalaksana
Follow Up
27/08-2014
S : O :Regio periorbita dekstra:
hematom; regio
frontal, nasal,
zygoma dekstra: luka lecet (+)
A :Fraktur zygoma dekstra, fraktur
basis cranii,
multiple vulnus
ekskoriasi
P :Terapi sesuai TS NS, Rencana
operasi elektif
28/08-2014
S : O : Regio periorbita dekstra: hematom (+),
Regio zygoma dekstra: parestesi (-),
diplopia (-), flattening (-)
A : Fraktur zygoma dekstra + SAH +
Edema cerebri + multiple vulnus ekskoriasi
P : Terapi sesuai TS NS, Rencana operasi
elektif
29-30/08-2014
S : O :Regio zygoma dekstra: parestesi
(-), diplopia (-), flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + SAH +
Edema
cerebri
P :Operasi elektif menunggu KU
membaik
31/08-2014
S : O :Regio zygoma dekstra: parestesi
(-), diplopia (-), flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + SAH +
Edema
cerebri
P :Persiapan operasi
01/09-2014
S : O : Regio zygoma dekstra: parestesi
(-),
diplopia (-), flattening (-)
A : Fraktur zygoma dekstra + SAH
+ Edema
cerebri
P : Rencana operasi elektif,
menunggu hasil
CT, BT, expertise
EKG dan foto thorax
02-04/09-2014
S : O :Regio zygoma dekstra: parestesi (-),
diplopia (-), flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + SAH + Edema
cerebri
P :IVFD RL 20gtt/m, Ceftriaxon 1gr 2x1 iv,
Ranitidine 3x1 iv. Rencana operasi elektif:
menunggu hasil lab, EKG, dan Expertise xfoto.
05-12/09-2014
S : O :Regio zygoma dekstra: parestesi
(-), diplopia (-), flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + SAH +
Edema cerebri
P :Persiapan operasi
13-16/09-2014
S : O :Regio palpebra superior dextra:
ptosis (+),
Regio zygoma dekstra:
parestesi (-),
diplopia (-),
flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra
P :Tunggu jadwal operasi
17/09-2014
S : O : Regio palpebra superior dextra:
ptosis (+),
Regio zygoma dekstra:
parestesi (-),
diplopia (-),
flattening (-)
A : Fraktur zygoma dekstra
P : Operasi hari ini
18/09-2014
S : O :Regio palpebra superior dextra:
ptosis (+),
Regio zygoma dekstra:
parestesi (-),
diplopia (-),
flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + Ptosis
P :Tunggu hasil konsul mata
19-20/09-2014
S : O :Regio palpebra superior dextra:
ptosis (+),
Regio zygoma dekstra:
parestesi (-),
diplopia (-),
flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra + Ptosis
P :Terapi sesuai TS mata
21/09-2014
S : O :Regio palpebra superior dextra:
prosis (+),
Regio zygoma dekstra:
parestesi (-),
diplopia (-),
flattening (-)
A :Fraktur zygoma dekstra
P :Rawat jalan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Pada anamnesis didapatkan penurunan
kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas dialami penderita
sejak kurang lebih 2 jam sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya penderita sedang mengendarai sepeda motor
dan terjatuh dengan mekanisme yang tidak diketahui.
Riwayat pingsan ada dengan lama yang tidak diketahui.
Tidak ada riwayat mual muntah maupun kejang. Penderita
diketahui meminum minuman beralkohol saat kejadian,
dan tidak menggunakan helm. Penderita kemudian
dibawa ke RSUD Tondano dan dirujuk ke RSUP Prof Dr. R.
D. Kandou Manado dengan infus terpasang.