Anda di halaman 1dari 23

FASE CEPAT “ILMU KESEHATAN ANAK” b.

Asfiksia neonatorum
c. Sepsis neonatorum
Batch 3 Tahun 2019
d. Hydrops fetalis
e. Hemolytic disease of newborn
1. Seorang bayi perempuan usia 6 bulan dibawa
ibunya ke puskesmas dengan keluhan bayi tampak
4. Seorang wanita umur 25 tahun datang ke dokter
pucat sejak 3 hari. Bayi mendapatkan ASI eksklusif,
dengan keluhan sering lemas sejak 1 bulan terakhir
namun bayi minum ASI hanya sekitar 100-150 cc/hari,
dan dirasakan makin berat. Pasien juga sering
karena ibu bekerja 8 jam setiap hari. Dari
mengeluh mimisan sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan
pemeriksaan fisik didapatkan bayi aktif, konjungtiva
fisik didapatkan konjungtiva anemis, ptekie pada
dan ekstremitas anemis, tidak ditemukan
kulit, hepar dan lien tidak teraba. Hasil lab darah
organomegali. Pemeriksaan penunjang menunjukkan
menunjukkan Hb. 7 g/dl, Leukosit 2.400, Trombosit
kadar hemoglobin dibawah nilai normal berdasarkan
96.000. Apakah jenis anemia yang dialami pasien?
usia dan didapatkan anemia mikrositik hipokromik.
a. Anemia hemolitik
Apa yang perlu diberikan atau diketahui oleh ibu?
b. Anemia hipokrom mikrositer
a. Menghentikan pemberian ASI eksklusif
c. Anemia normokrom normositer
b. Pemberian suplemen zat besi
d. Anemia normokrom makrositer
c. Skrining anemia
e. Anemia normokrom mikrositer
d. Pemberian MPASI dini
e. Pemberian susu formula
5. Seorang pasien umur 12 tahun datang dengan
keluhan lemas dan lesu. Pada pemeriksaan fisik
2. Seorang anak 7 tahun dibawa orang tuanya ke
ditemukan konjungtiva anemis (+), organomegali (-).
dokter dengan keluhan pucat dan lemas sejak 1
Pasien diketahui sering meminum obat anti nyeri
bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
untuk nyeri sendi yang dialaminya. Pada
nadi 92x/m, RR 26x/m, Tax 36, konjungtiva anemis,
pemeriksaan lab didapatkan Hb 9, MCV 110, MCH32,
hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae, lien
MCHC 30, Leukosit 4.500, Trombosit 235.000.
Schuffner II. Dari pemeriksaan laboratorium
Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
didapatkan Hb 8 g/dL, Hct 32%, Leukosit 4.600,
a. Anemia defisiensi besi
Trombosit 378.000. Hapusan darah tepi terdapat
b. Anemia penyakit kronis
gambaran sel pensil dan sel target. Apakah proses
c. Anemia sideroblastik
yang mendasari anemia pada pasien ini?
d. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi besi
e. Anemia aplastik
b. Hemoglobinopati
c. Defisiensi asam folat
6. Anak laki-laki umur 15 thn datang dengan keluhan
d. Defisiensi B12
pucat, badan kurus, tubuh pendek tidak sesuai
e. Autoimun
dengan usianya. Pemeriksaan fisik didapatkan facies
colley, anemis dan splenomegali. Laboratorium: Hb
3. Bayi baru lahir dirujuk oleh bidan ke RS karena
7, Leukosit 4.300, Trombosit 320.000, MCV 75,
tampak pucat dan ikterik. Riwayat persalinan normal
MCH25, MCHC 26, SI normal, TIBC normal. Dari hasil
pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900
Hb elektroforesa didapatkan HbF 60%. Diagnosis?
gram, AS 8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
a. Thalasemia
normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV.
b. Anemia megaloblastik
Pemeriksaan lab : Hb 9 g/dL, Hct 28%, Eritrosit
c. Anemia defisiensi Fe
2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000. Ibu
d. Anemia aplastik
pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan
e. Anemia Fanconi
bayi AB rhesus negatif. Apakah diagnosa pasien ini?
a. Anemia
7. An. Laki-laki 1.5 th diantar ibunya ke poliklinik RS 10. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang
dengan keluhan pucat dan malas bermain sejak 1 bersama ibunya ke puskesmas dengan keluhan
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan
konjungtiva anemis, hepatosplenomegali dan sklera disertai dengan mudah sakit, sering demam, tubuh
ikterik. Hasil DL: Hb 9, Leukosit 4.500, Trombosit mudah lebam dan sering mimisan. Pada pemeriksan
254.000. Apusan darah tepi di dapatkan sel target fisik ditemukan tampak pucat dan hepatomegali.
dan sel pencil. Apa kemungkinan klasifikasi anemia Pemeriksaan laboratorium Hb 9, leukosit 67.000,
pada kasus pasien ini? trombosit 130.000, sel blast 26% dan ditemukan
a. Anemia normokrom normositik gambaran Auer rod. Diagnosis?
b. Anemia hipokrom normositik a. Leukimia limfositik kronik
c. Anemia hiperkrom makrositik b. Leukimia limfositik akut
d. Anemia normokrom mikrositik c. Leukimia myeloblastik akut
e. Anemia hipokrom mikrositik d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik
8. Seorang bayi laki laki usia 0 hari, dilahirkan
beberapa jam yang lalu secara pervaginan, usia 11.Anak perempuan usia 4 tahun datang dibawa
kehamilan cukup bulan, dengan AS 7-9. Namun pada ibunya periksa ke dokter dengan keluhan
pemeriksaan fisik ditemukan ikterus kramer III. Dari perdarahan pada gusi sejak 3 bulan. Pasien juga
pemeriksaan lebih lanjut ternyata didapatkan dikeluhkan tampak pucat dan lemas. Pemeriksaan
golongan darah bayi AB+ dan ibu O+. Apakah fisik tanda vital dalam batas normal, konjungtiva
pemeriksaan penunjang untuk membantu anemis dan terdapat pembesaran gusi. Pemeriksaan
menegakkan diagnosis? lab Hb 4 g/dl, Hct 17%, leukosit 100.000 /uL,
a. Pemeriksaan hemaglobinuria trombosit 16.000/uL, limfoblast 25%. Apakah
b. Pemeriksaan fungsi hati diagnosa pasien ini?
c. Pemeriksaan fungsi ginjal a. Leukemia leukositik akut
d. Direct coomb test b. Leukemia myeloblastik akut
e. Apusan darah tepi c. Leukemia limfositik akut
d. Leukemia limfositik kronik
9. Bayi laki-laki usia 2 bulan dibawa ibunya ke IGD RS e. Myelodisplasia
karena keluhkan darah merembes dan tidak kunjung
berhenti di bagian paha setelah disuntik imunisasi. 11. Pasien anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan
Bayi juga dikeluhkan sering muncul memar di kulit. bersama ibunya ke dokter dengan keluhan pucat
Riwayat bayi lahir normal cukup bulan dan langsung dan mudah lelah sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga
menangis. Tanda vital dalam batas normal, anemis (- dikeluhkan kadang mengeluh muncul bintik-bintik
), ikterik(-), organomegali (-). Hasil lab Hb 11 g/dl, merah di kulit. Pada pemeriksaan fisik status gizi
Hct 39%, Leukosit 9500, Trombosit 235.000. kurang, didapatkan anemis, ptekie pada ekstremitas,
Pemeriksaan BT normal, CT memanjang, PT normal, dan pembesaran hepar. Pemeriksaan lab Hb 7,4 gr%,
APTT memanjang, kadar Faktor VIII 2 % dan Faktor IX Hct 30%, leukosit 74.200/mm3, trombosit
normal. Apakah diagnosis pasien? 34.000/mm3. Apakah pemeriksaan penunjang untuk
a. Von Willdebrand Disease menegakkan diagnosis pasien?
b. Hemofilia A a. Pet scan
c. Hemofilia B b. FNAB kelenjar
d. Defisiensi Vitamin K c. Hapusan darah tepi
e. Disseminate Intravascular Coagulation d. Pemeriksaan sumsum tulang
e. Marker tumor ganas
d. Cairan kristaloid 20cc/kg BB
12. Bayi laki-laki 5 hari di bawa ibunya ke RS dengan e. Pemberian antibiotik
keluhan perdarahan yang sukar berhenti pada bekas
suntikan hepatitis B. Pada pemeriksaan fisik tampak 15. Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa
darah merembes dari bekas suntikan paha kanan, ibunya ke IGD RS dengan keluhan mimisan sejak 3
anemis (+), ikterus(-), hepatomegali(-), splenomegali jam SMRS. Sebelumnya pasien
(-). Riwayat bayi sejak lahir mendapat susu formula mengalami demam 3 hari. Pada pemeriksaan fisik
karena ASI tidak keluar. Hasil lab Hb 11, Leukosit didapatkan kesadaran compos mentis, tanda tanda
8.500, trombrosit 170.000, BT normal, CT vital TD 110/80 mmHg, nadi 120 kali/menit, RR 22
memanjang, PT dan aPTT memanjang. Diagnosis kali/menit, suhu 38,20C. Pada hasil laboratorium
yang tepat? didapatkan trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit
a. ITP 46%, leukosit 3.200. Apa diagnosis pada pasien
b. Hemofilia A tersebut?
c. Hemofilia B a. Demam dengue
d. Defisiensi vitamin K b. Demam berdarah dengue derajat I
e. DIC c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat III
13. Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke e. Demam berdarah dengue derajat IV
puskesmas dengan keluhan muncul bintik-bintik
kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu. 16. Anak perempuan 7 tahun dibawa ke IGD dengan
Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, keluhan penurunan kesadaran. Riwayat demam
dan BAB hitam. Riwayat sebelumnya pasien batuk tinggi 4 hari disertai nyeri sendi. Dua hari yang lalu
dan pilek. Pasien pernah mengalami keluhan serupa pasien dikeluhkan mimisan. Pada pemeriksaan fisik
6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini lebih berat. didapatkan TD 80/palpasi, nadi 110x/m , RR 20x/m.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura Hasil lab : Hb 15 g/dl, Hct 49%, trombosit 90.000.
dan makula eritematosus pada kedua ekstremitas Diagnosa yang tepat pada pasien ini ?
bawah. Hasil lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit a. Demam Dengue
4.700, Trombosit 412.000, dan peningkatan laju b. Demam Berdarah Dengue grade I
endap darah. Apakah diagnosis pasien? c. Demam Berdarah Dengue grade II
a. Idiopathic thrombocytopenic purpura d. Demam Berdarah Dengue grade III
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura e. Demam Berdarah Dengue grade IV
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease 17. Seorang anak perempuan berumur 9 tahun
e. Diseminate Intravascular Coagulation datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari.
Anak mengeluh pusing dan mual. Pada pemeriksaan
14. Seorang anak laki laki umur 7 thn datang diantar fisik tanda vital dalam batas normal, didapatkan tes
ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Rumple Leede (+). Hasil lab darah Hb 13 g/dl, Hct
Pasien juga dikeluhkan mimisan sebelum dibawa ke 47%, Leukosit 6500, Trombosit 98.000. Apakah
IGD. Pemeriksaan fisik TD 90/70mmHg, Nadi diagnosis dari kasus di atas?
138x/m, RR 28x/m, Tax 380C. Hasil lab Hb 14,9, Hct a. Demam dengue
48%, trombosit 38.000, Leukosit 2.100. Pasien b. Dengue hemorrhagic fever grade I
tampak lemas dan tidak mau minum. Terapi apa yg c. Dengue hemorrhagic fever grade II
berikan ? d. Dengue hemorrhagic fever grade III
a. Cairan koloid 10 cc/kgBB e. Dengue hemorrhagic fever grade IV
b. Cairan dextose 5%
c. Cairan kristaloid rumatan 18. Anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ayahnya ke RS
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari, disertai penurun panas. Demam disertai dengan timbul
nyeri sendi dan sakit kepala sejak 1 hari yang lalu. bintik-bintik merah di tangan dan kaki dengan
Pada pemeriksaan fisik kesadaran komposmentis, TD berbagai ukuran dan lesi lebih tinggi dari kulit
95/60mmHg, nadi 110x/m, rr 30x/m, Tax 38,5OC, sekitarnya. Nadi 94x/m, RR 22x/m, suhu 38OC. Hasil
didapatkan ptekie pada kedua lengan, tidak ada lab Hb 11 g/dl, Hct 31%, leukosit 9.000 sel/mm3,
hepatosplenomegali, akral hangat. Hasil Lab Hb 11 trombosit 235.000 sel/mm3. Apakah diagnosis
g/dl, Hct 39%, leukosit 4.000, trombosit 80.000. pasien ini?
Apakah diagnosis pasien? a. Demam dengue
a. DHF grade I b. Idiopatik trombositopenia purpura
b. DHF grade II c. Henoch schonlein purpura
c. DHF grade III d. Demam tifoid
d. DHF grade IV e. Viral exanthema
e. Demam dengue
22. Anak perempuan umur 7 tahun dibawa ibunya
19. Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang ke IGD dengan keluhan bercak merah di seluruh
dengan ibunya ke praktek dokter karena keluhan tubuh. Keluhan awalnya mulai dari belakang telinga,
demam sejak 10 hari yang lalu. Demam naik turun kening kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
terutama saat malam hari. Keluhan disertai mual Dijumpai bercak putih di mukosa mulut. Pasien juga
muntah dan kadang nyeri perut. Pasien juga dikeluhkan demam sejak 4 hari yang lalu. Apa
dikeluhkan sulit BAB sejak 3 hari ini. Pemeriksaan diagnosa pasien ini?
fisik TD 100/60 mmHg, Nadi 80x/m, RR 24x/m, Tax A. Kawasaki disease
37,8OC dan terdapat hepatomegali. Hasil lab Widal B. Rubella
1/320, 1/160. Apakah antibiotik yang dapat C. Impetigo
diberikan pada pasien ini? D. Measles
a. Amoxicillin E. Demam scarlet
b. Kloramfenikol
c. Eritromisin 23. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun di bawa
d. Ciprofloxacin ibunya berobat dengan keluhan demam sejak 2 hari
e. Metronidazole yang lalu disertai batuk pilek. Pasien juga dikeluhkan
bengkak di depan telinga hingga rahang bawah
20. Anak laki-laki umur 7 tahun dibawa ke dokter kanan. Pasien mengeluh merasa nyeri jika memakan
karena demam sejak 8 hari dan demam naik terus makanan yang masam. Pemeriksaan fisik didapatkan
menerus seprti anak tangga terutama saat malam suhu febris, edema pada daerah pre aurikular hingga
hari. Keluhan juga disertai mual dan nyeri perut. submandibula kanan, teraba lunak, nyeri tekan (+).
Pemeriksaan fisik didapatkan bradikadi relatif, suhu Apakah mikroorganisme penyebab kasus diatas?
aksila 38OC. Apakah tanda patognomonis lain yang a. Paramyxovirus
dapat ditemukan pada pasien ini? b. Rotavirus
a. Rose pot c. Parainfluenza
b. Koplik spot d. EBV
c. Nodul subkutan e. Rhinovirus
d. Artritis
e. Kolonichia 24. Seorang anak laki-laki 12 tahun dibawa ibunya ke
puskesmas dengan keluhan muncul benjolan di pipi
21. Anak laki-laki 7 tahun datang bersama orang kiri sejak 1 minggu yang lalu, semakin lama semakin
tuanya ke dokter dengan keluhan demam sejak 3 membesar, nyeri dan disertai demam hilang timbul.
hari yang lalu. Demam terus menerus, turun dengan Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 102 x/menit,
napas 22 x/menit, suhu 38,6oC. Berat badan pasien
40 kg. Didapatkan massa pada preaurikuler sampai
mandibula dekstra, kenyal, batas tidak tegas dan
nyeri tekan. Pasien mengaku disekolahnya banyak
teman- temannya yang mengalami keluhan serupa.
Terapi yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Paracetamol 3 x 500 mg
b. Amoxicilin 3 x 500 mg
Apakah etiologi penyakit pasien?
c. Asiklovir 4 x 500 mg
a. Ascariasis lubricoides
d. Asam Mefenamat 3x500 mg
b. Tricuris trichuria
e. Dexametason 3 x 0.5 mg
c. Ancylostom duodenale
d. Schisctostoma japonicum
25. Seorang laki-laki umur 25 tahun dating dengan
e. Schistostoma mansoni
keluhan sering lemas sejak 1 bulan terakhir. Keluhan
juga disertai mual dan muntah. Pemeriksaan fisik TD
27. Seorang ibu membawa anaknya umur 5 tahun ke
120/80 mmHg, Nadi 88x/m, RR 24x/m, Tax 36,5OC,
Puskesmas dengan keluhan gatal pada duburnya,
didapatkan konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan
gatal semakin dirasakan terutama pada malam hari.
feses didapatkan gambar berikut ini. Bagaimanakah
Dari pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
metode penularan penyakit tersebut?
Status lokalis ditemukan ekskoriasi pada anus serta
ditemukan parasit kecil berwarna putih.
Pemeriksaan apa yang dapat menunjang diagnosa?
a. Direct test
b. Anal swab
c. Fecal smear
d. Fecal occult blood test
e. Fecal culture
a. Menelan telur cacing
b. Larva rhabditiform menembus kulit 28. Anak perempuan umur 12 tahun dikeluhkan sakit
c. Larva filariform menembus kulit perut dan diare sejak seminggu yang lalu. Pasien
d. Serkaria menembus kulit juga tidak nafsu makan dan berat badan menurun.
e. Mikrofilaria masuk ke dalam darah Riwayat pasien 2 minggu yang lalu liburan ke daerah
melalui gigitan nyamuk Sulawesi Tengah dan bermain di sawah. Pada
pemeriksaan tinja ditemukan telur seperti pada
26. Laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan gambar berikut.
demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan
pada malam hari disertai nyeri kepala, lemah, lesu,
mual, nafsu makan menurun dan diare. Penderita
tinggal di dekat Danau Lindu Sulawesi Tengah dan
bekerja sebagai nelayan penangkap ikan. Hasil
pemeriksaan feses penderita ditemukan gambaran
sebagai berikut. Apakah terapi yang diberikan?
a. Albendazole 400 mg selama 3 hari
b. Pirantel pamoat 10 mg/kgBB
c. Mebendazole 3 x 100mg selama 3 hari
d. Prazikuantel 60 mg/kgBB/hari
e. DEC 6mg/kgBB/hari 12 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual namun tidak
muntah, kehilangan nafsu makan, lemah dan
29. Anak laki-laki usia 13 tahun datang dengan terkadang ada diare. Akhir-akhir ini, pasien merasa
keluhan nyeri perut, BAB cair, dan gatal disekitat berat badannya turun. Keluarga pasien sering
anus. Sebelumnya pasien mengeluh adanya menyantap daging babi. Pada pemeriksaan fisik
peninggian kulit berwarna kemerahan di derah kaki didapatkan TTV dalam batas normal, konjungtiva
yang kemudian hilang sendiri dalam 2 hari. anemis (-), sclera ikterik (-). Pada pemeriksaan
Pemeriksaan feses ditemukan larva langsing panjang mikroskopik feses didapatkan gambaran proglotid.
tidak berselubung, ujung posterior bercabang Terapi yang diberikan pada pasien ini?
berbentuk huruf W. Spesies apakah yang a. Albendazole
meyebabkan keluhan pasien tersebut? b. Prazikuantel
A. Ascaris lumbricoides c. Pirantel Pamoat
B. Ancylostoma duodenale d. Mebendazole
C. Strongyloides stercoralis e. Omeprazole
D. Ancylostoma braziliensis
E. Necator americanus 33. Anak perempuaan 12 tahun datang dengan
keluhan kaki kanan bengkak sejak 2 minggu yang
30. Anak perempuan umur 6 tahun dibawa ibunya lalu. Bengkak dirasakan semakin lama semakin
ke IGD dengan keluhan batuk darah disertai sesak bertambah berat. Tetangga pasien juga memiliki
nafas. Ibu pasien juga mengeluhkan pernah keluar riwayat keluhan yang sama. Pada pemeriksaan
bentukan seperti cacing saat pasien batuk. Stadium lokalis didapatkan limfadenopati inguinal, non-
parasit apakah yang dapat menjadi penyebab pitting edema dan kulit mengelupas. Apakah terapi
kondisi pasien tersebut ? yang tepat?
a. Sistiserkosis a. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari
b. Mikrofilaria selama 6 hari
c. Larva b. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari
d. Serkaria selama 12 hari
e. Cacing dewasa c. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB dosis
tunggal
31. Seorang anak usia 7 tahun dibawa periksa ke d. Ivermectin 200-400 µg/kg selama 6 hari
dokter dengan keluhan perut sering kembung, mual e. Ivermectin 200-400 µg/kg/hari selama 12 hari
kadang muntah. Ibu juga mengeluhkan pernah
keluar cacing ukuran kurang lebih 10 cm saat pasien 34. Anak laki-laki umur 6 tahun datang ke IGD
BAB. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, status diantar oleh ibunya dengan keluhan bengkak pada
nutrisi gizi kurang. Dari pemeriksaan feses seluruh tubuh, sebelumnya didahului dengan
didapatkan gambaran telur dinding tebal dengan bengak pada kelopak mata, wajah, lalu ke kedua
bagian luar albuminoid. Bagaimana metode tungkai. Riwayat pasien pernah mengalami keluhan
penyebaran parasit tersebut? yang sama 1 tahun yang lalu namun sembuh sendiri.
a. Menelan larva infeksius TD 110/70 mmHg, N 84 x/m, RR 32x/m, Suhu 37,5OC,
b. Menelan telur cacing disertai edema anasarka. Pemeriksaan urin
c. Telur cacing menembus kulit didapatkan proteinuria +4, eritrosit 3-4/LPB, leukosit
d. Larva rabditiform menembus kulit (-). Dari keluhan tersebut kemungkinan diagnosis
e. Larva filariiform menembus kulit pasien?
a. Sindroma nefrotik idiopatik
32. Seorang anak perempuan usia 7 tahun, diantar b. Sindroma nefrotik relaps jarang
ibunya ke puskesmas karena sakit perut sejak 3 hari c. Sindroma nefrotik relpas sering
d. Sindroma nefrotik resisten steroid b. Prednisolon 1 mg/kgBB/hari
e. Sindroma nefrotik dependen steroid c. Metilprednisolon 2 mg/kgBB/hari
d. Deksametason 2 mg/kgBB/hari
35. Anak usia 7 tahun dibawa ke RS oleh ayahnya e. Betametason 1 mg/kgBB/hari
bengkak di sekitar mata dan tungkai. Pasien
dikeluhkan sejak 3 hari sebelumnya pasien buang air 38. Seorang anak usia 7 tahun 10 bulan datang ke RS
kecil berwarna merah dan sedikit hanya 2x sehari. diantar oleh ayahnya dengan keluhan pipis berwarna
Riwayat demam 2 minggu yang lalu pasien seperti teh diikuti keluhan pusing, mual dan muntah.
mengalami batuk pilek dan nyeri telan, namun saat Sebelumnya pasien memiliki riwayat batuk dan nyeri
ini sudah sembuh. Pada pemeriksaan TD 140/100 tenggorokan dan didiagnosis oleh dokter sebagai
mmHg, N 100 x/m, RR 42 x/m, suhu 36,5⁰C. Hasil tonsilofaringitis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
laboratorium darah : Hb 9,5, Leukosit 11.800, edema palpebra dan pitting edema tidak terlalu
trombosit 350.000, Ureum 49, Kreatinin 2,5. Hasil nyata, tensi 140/90 Nadi 98x/m RR 21x/m Suhu
Urinalisis : nitrit (-), leukosit 4-5/lpb, eritrosit 15- 36,1OC. Apa yang harus ditambahkan agar diagnosis
20/lpb, albumin ++. Diagnosis? menjadi pasti?
a. Sindroma nefrotik a. Peningkatan antigen Staphylococcus
b. GNAPS b. Peningkatan kadar kolesterol total 350 mg/dl
c. GGA prerenal c. Protein urin +4
d. GGA postrenal d. Albumin darah 1,5 mg/dl
e. Sistitis kronis e. Penurunan kadar komplemen C3

36. Seorang anak usia 10 tahun datang dgn keluhan 39. Anak usia 8 tahun, datang ke IGD dengan
BAK berwarna kemerahan sejak 3 hari yg lalu. keluhan bengkak. Awalnya bengkak, pada daerah
Riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu mata di pagi hari, lalu membaik di siang hari. Namun
sembuh sendiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sejak 3 hari ini memberat, bengkak pada kaki dan
TD 140/90 mmHg, nadi 88x/m, RR 26x/m, suhu tangan. Pasien juga mengeluh sesak nafas.
36OC, edema minimal pretibial. Pada pemeriksaan Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, nadi
urin dipstick didapatkan BJ 1.035, darah +3, protein 130x/m, RR 40x/m, ronkhi basah halus pada kedua
+2. Apakah etiologi kasus di atas? basal paru. Hasil pemeriksaan urinalisis : warna
a. Retensi Na akibat GFR menurun keruh, protein +++, eritrosit (-), leukosit (-).
b. Hipoalbuminemia akibat protein-uria masif Pemeriksaan albumin darah 1,9 g/dl, ureum 20,
c. Ekspansi cairan ekstravaskuler akibat proteinuria creatinin 0.6. Penatalaksanaan awal yang perlu
masif dilakukan pada pasien ?
d. Deposit kompleks antigen-antibodi a. Penicilin intravena
e. Tekanan onkotik menurun karena proteinuria b. Steroid intravena
c. Furosemide intravena
37. Anak laki-laki 5 tahun datang bersama ibunya ke d. Prednison
dokter dengan keluhan bengkak pada kelopak mata e. Hemodialisa
dan kedua tungkai sejak 1 bulan. Pasien juga
dikeluhkan kencing keruh berbuih. Pemeriksaan fisik 40. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang
TD 100/70 mmHg, napas 24x/mnt, nadi 108x/mnt, dengan ibunya ke dokter dengan keluhan bengkak.
piting edema pada kedua ekstemitas bawah (+). Bengkak awalnya muncul di sekitar mata kemudian
Hasil lab kreatinin 1.4, ureum 46. Hasil UL pada kedua kaki. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam
didapatkan protein (+3), eritrosit (+1). Apakah terapi batas normal, didapatkan edema preorbita dan
yang tepat? pretibial. Hasil lab urinalisa didapatkan protein +3,
a. Prednison 2 mg/kgBB/hari eritrosit +1. Apakah tatalaksana non farmakologi
untuk pasien tersebut? pada suprapubis, ballotement ginjal (-). Hasil
a. Pembatasan asupan cairan urinalisis didapatkan protein (+), leukosit 10-15/lbp,
b. Diet rendah lemak eritrosit 3-5/lbp, nitrit (+). Hasil lab darah didapatkan
c. Diet tinggi kalori tinggi protein Ureum 20, Creatininin 1. Terapi yang tepat?
d. Diet rendah protein a. Rawat inap, cotrimozaxole oral 2x 480 mg
e. Diet rendah garam b. Rawat inap, cefotaxim intravena 2 x 500 mg
c. Rawat jalan, prednison oral 60 mg/hari
41. Seorang anak perempuan 6 tahun dibawa kedua d. Rawat jalan, cefixime oral 100 mg/hari
orang tuanya ke dokter dengan keluhan sakit saat e. Rawat inap, cefixime oral 100 mg/hari
buang air kecil. Pasien menjadi malas buang air kecil.
Riwayat demam sejak 2 hari ini. Keadaan umum 44. Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke Puskesmas
baik, kesadaran komposmentis, pemeriksaan fisik karena ada benjolan tidak nyeri di perut kiri atas.
tanda vital dalam batas normal dan nyeri tekan Keluhan dialami sejak usia 2 tahun, makin lama
daerah suprapubik (+). Pemeriksaan lab urin didapat makin membesar. Pemeriksan fisik didapatkan masa
leukosit 10-15/Ipb dan eritrosit 1-2/Ipb. ukuran 4x7cm di hipokondrium kiri, tidak nyeri,
Pemeriksaan penunjang baku emas untuk penyakit terfiksir dan permukaan rata. Pada pemeriksaan
di atas adalah? penunjang didapatkan hematuria mikrositik dan
a. Urinalisa anemia normokrom normositer. Apakah diagnosis
b. Darah rutin pasien?
c. Kultur urin a. Neuroblastoma
d. IVP b. Nefroblastoma
e. USG ginjal dan kandung kemih c. Hepatoblastoma
d. Limfoma maligna
42. Anak laki-laki usia 5 tahun diantar ibunya ke e. Ginjal polikistik
Puskesmas dengan keluhan kencing berbau sejak 2
hari yang lalu disertai rewel dan menangis saat 45. Seorang anak dibawa ke IGD dengan keluhan
kencing. Pasien juga dikeluhkan demam sejak 3 hari. diare sejak 10 hari kurang lebih 5-6x/hari. Diare tidak
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 90x/m, RR berdarah dan berlendir. Pemeriksaan fisik
26x/m, Tax 38,7OC dan nyeri ketok costovertebrae. didapatkan anak tidak mau minum, somnolen, dan
Pada pemeriksaan lab : Hb 11,6 g/dl, Hct 37%, turgor kembali sangat lambat. Apakah diagnosis
Leukosit 22.000, Trombosit 356.000. Pada pasien?
pemeriksaan urine rutin didapatkan kencing a. Diare akut dehidrasi ringan
berwarna kuning keruh dan leukosit 60/lpb. Apakah b. Diare akut dehidrasi ringan sedang
pengobatan yang tepat? c. Diare akut dehidrasi sedang
a. Ciprofloksasin PO d. Diare akut dehidrasi berat
b. Cefiksim PO e. Diare kronik dehidrasi berat
c. Ceftriaxon IV
d. Ampicillin IV 46. Seorang anak 3 tahun mengeluh diare 5-6 kali,
e. Gentamycin IV diare cair dan seperti air cucian beras. Dari
pemeriksaan feses didapatkan bakteri berbentuk
43. Anak perempuan usia 10 tahun datang dengan batang, gram negatif dan berflagella. Bagaimana
keluhan sering mengompol padahal pasien sudah mekanisme bakteri tersebut dapat menyebabkan
tidak mengompol. Keluhan lain sering BAK, tidak diare ?
lampias dan disertai nyeri. Riwayat demam sejak 2 a. Toksin yang meningkatkan aktivitas enzim
hari ini. TTV:TD 110/80mmHg N 80x/m RR 28x/m Tax adenilat siklase
38.7OC. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan b. Toksin yang meningkankan peristaltik usus
c. Kuman yang menghambat protein kanal natrium e. 300-400 ml tiap BAB cair
dan clorida di usus
d. Kuman yang menghambat protein kanal air di 50. Anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke RS
usus dengan keluhan BAB cair berdarah sejak 3 hari yang
e. Kuman yang merusak mukosa vili usus lalu. Keluhan juga disertai nyeri perut dan demam
tinggi. Pemeriksaan fisik nadi 100x/m, rr 30x/m,
47. Anak perempuan umur 1 tahun dibawa ke IGD suhu 38OC, tidak didapatkan tanda dehidrasi.
karena diare >10x/hari sejak 3 hari ini. Keluhan juga Pemeriksaan penunjang apakah yang sebaiknya
disertai muntah setiap kali makan atau minum. dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis?
Pemeriksaan fisik anak tampak lemas dan malas a. Kultur feses
minum. Hasil pemeriksaan lain yang mungkin b. Feses lengkap
ditemukan pada pasien ini adalah.. c. Darah lengkap
a. Ubun-ubun cekung, air mata (+) d. USG abdomen
b. Turgor kulit buruk, air mata (+) e. Foto polos abdomen
c. Turgor kulit buruk, ubun-ubun datar
d. Mukosa mulut dan lidah kering, air mata (-) 51. Seorang anak usia 13 tahun dibawa ibunya ke
e. Mukosa mulut dan lidah, air mata (-) dokter karena diare 3 hari dengan frekuensi 6-10
kali/hari. Diare berlendir dan berdarah. Keluhan juga
48. Anak perempuan usia 9 bulan datang dibawa disertai demam. Keadaan umum tampak sakit
ibunya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang sedang, nadi 120x/m, rr 30x/m, Tax 38,5 C, mata
lalu. BAB cair >10 kali, lendir dan darah disangkal. cowong, turgor kulit menurun, perut cembung. Pada
Anak tampak rewel namun masih mau menyusu. pemeriksaan penunjang feses lengkap didapatkan
Anak tampak kehausan, mata cekung, turgor kulit eritrosit +++, leukosit +++. Terapi yang tepat
kembali lambat, ubun-ubun besar tidak menonjol. diberikan adalah?
Apakah terapi yang tepat diberikan kepada pasien? a. Amoxycillin
a. Cairan 75cc/kgBB selama 3 jam, zinc 20 mg, b. Ciprofloxacin
pantau dehidrasi c. Tetrasiklin
b. Cairan 75cc/kgBB selama 3 jam, beri antibiotic d. Metronidazol
d. Lanjutkan ASI, anak bawa pulang e. Cotrimoxazole
d. Cairan 30cc/kgBB/jam, zinc 20 mg, pantau
dehidrasi 52. Seorang perempuan usia 15 tahun datang ke
e. Cairan 30cc/kgBB/jam, beri antibiotik puskesmas dengan keluhan diare sejak 5 hari.
Diare berlendir dan berdarah. Pemeriksaan fisik TD
49. Anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan 110/80 mmHg, Nadi 88x/m, RR 24x/m, Tax 36,7OC,
keluhan BAB encer sejak 3 hari terkahir. Orang tua tidak didapatkan tanda dehidrasi. Dari pemeriksaan
pasien mengeluhkan BAB encer >3x/hari, konsistensi feses ditemukan tropozoid berinti 1 dengan vakuola
lembek, warna coklat kekuningan, tidak ada darah. yang berisi eritrosit. Apakah diagnsois penyakit
Keluhan juga disertai demam ringan. Pada pasien?
pemeriksaan fisik pasien tampak sadar, nadi 90x/m, a. Amubiasis
RR 26x/m, suhu 36.7OC, tidak ada mata cowong, b. Giardiasis
turgor kulit kembali cepat, CRT <2 detik. Berapa c. Shigelosis
kebutuhan cairan yang diperlukan pasien tersebut? d. Tricuriasis
a. 50-100 ml tiap BAB cair e. Taeniasis
b. 100-200 ml tiap BAB cair
c. 200-250 ml tiap BAB cair 53. Anak berusia 2 tahun dibawa ibunya ke RS IGD
d. 250-300 ml tiap BAB cair karena diare sejak 3 hari sekitar > 5kali/hari. Diare
cair, ampas sedikit, lendir/darah (-). Keluhan juga kembung, bising usus normal. Apakah kemungkinan
disertai demam, nyeri perut yang melilit dan mual penyebab kasus diatas ?
muntah. Pemeriksaan nadi 98x/m, RR 26x/m, suhu a. Amubiasis
37,8OC, mukosa bukal kering dan turgor kembali 3 b. Intoleransi laktosa
detik. Dari kultur tinja pada agar McConkey c. Alergi susu sapi
didapatkan bakteri gram negatif, pertumbuhan d. Gastroenteritis
bakteri baik, koloni bundar, halus, cembung, e. Peritonitis
berwarna merah bata, fermentasi laktosa (+), tes
indol (+). Bakteri apakah yang kemungkinan 56. Bayi laki-laki usia 1 bulan datang bersama ibunya
menyebabkan kelainan pada pasien? untuk konsultasi ke dokter dengan keluhan
a. Enteropathogenic E. coli kemerahan pada kedua pipi sejak 1 minggu terakhir.
b. Enterotoxigenic E. coli Pasien saat ini hanya mendapatkan ASI eksklusif.
c. Enteroaggregative E. coli Riwayat ayah pasien sering bersin-bersin pada pagi
d. Enterohemorrhagic E. coli hari. Pemeriksaan fisik didapatakan ruam
e. Enteroinvasive E. coli makulopapular eritema pada kedua pipi hingga
leher, pemeriksaan jantung paru dan abdomen
54. Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang dalam batas normal. Tatalaksana yang dilakukan
bersama orang tuanya ke dokter dengan keluhan adalah?
diare kurang lebih 8x perhari sejak 3 hari ini. Diare a. Ibu diet eliminasi produk susu sapi, telur dan
disertai lendir darah. Mual muntah (+) dan demam kacang
(+). Pada pemeriksaan fisik didapakan tanda vital b. Tidak ada pembatasan diet
normal, turgor kembali cepat dan tenesmus. c. Susu diganti dengan susu kedelai
Kemudian dokter melakukan pemeriksaan feses, d. Susu digantikan dengan makanan pendamping
didapatkan seperti gambar dibawah ini. Apakah ASI
terapi yang tepat untuk pasien tersebut? e. Susu diganti dengan susu hipoalergenik

57. Seorang pasien laki-laki umur 6 tahun dibawa


orangtuanya ke IGD karena keluhan nyeri perut,
muntah serta diare setelah makan makanan kaleng.
Pemeriksaan fisik didapatkan mulut kering dan
kelemahan otot kelopak mata dan wajah. Apakah
a. Pirantel pamoat kemungkinan penyebab kondisi pasien?
b. Metronidazol a. Toksin botulinum
c. Albendazol b. Toksin clostridium
d. Mebendazol c. Enterotoksin
e. Cotrimoxazole d. Shigatoksin
e. Intoleransi makanan
55.Anak usia 7 bulan dibawa ke dokter dengan
keluhan BAB terus menerus dengan kostistensi cair, 58. Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke
tidak berlendir, tidak berdarah, berbuih dan berbau Puskesmas karena demam dan lemas. Demam sudah
asam. BAB keluar sebanyak 3-4 sendok dengan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Ada riwayat jajan
frekuensi 4x dalam satu hari ini. Riwayat anak sembarangan. Dua teman sekelasnya juga
minum susu formula sejak 1 minggu, sebelumnya mengeluhkan hal yang sama. Pada pemeriksaan fisik
hanya minum ASI. Riwayat ibu pasien memiliki asma. didapatkan TD 110/70 mmHg nadi 90x/menit nafas
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak 20x/menit suhu 37,4oC didapatkan sklera ikterik dan
baik, tidak didapatkan tanda dehidrasi, perut teraba hepar 2 jari bawah arkus kosta dekstra. Apa
diagnosis yang tepat? b. Diazepam oral 0,3-0,5 mg/kgBB
a. Hepatitis A c. Fenitoin bolus IV 15-20 mg/kgBB
b. Hepatitis B d. Fenobarbital IV 10-20 mg/kg BB
c. Hepatitis C e. Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
d. Hepatitis D
e. Hepatitis E 62. Anak perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke
IGD dengan keluhan lemas sejak 1 hari ini. Riwayat
59. Seorang ibu membawa anaknya umur 6 bulan ke demam sejak 1 minggu terakhir. Pemeriksaan fisik
IGD dengan keluhan sulit dibangunkan sejak satu keadaan umum lethargi, nadi
hari ini. Sebelumnya anak dikeluhkan kejang dan 130x/m, RR 30x/m, suhu 38 C, kaku kuduk (+). Hasil
muntah. Riwayat anak mengalami demam 3 hari periksaan LCS didapatkan warna keruh, leukosit
yang lalu dan ibu memberinya obat penurun panas 4500, neutrofil 90%, limfosit 10%, glukosa 10,
berupa ASPIRIN. Pemeriksaan Lumbal Pungsi dalam protein 150. Diagnosis pada pasien adalah?
batas normal. Pemeriksaan CT Scan Kepala a. Ensefalitis
didapatkan edema otak. Hasil Lab: SGOT/SGPT, b. Meningitis virus
AMILASE, LIPASE meningkat. Apakah kemungkinan c. Meningitis TB
diagnosis pasien? d. Meningitis bakterial
a. Sindrom Reye e. Meningitis fungal
b. Ensefalitis
c. Meningitis 63. Anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ke dokter
d. Serosis hepatis karena keluhan kaki kanan tiba-tiba lemah sejak 1
e. Hepatitis hari ini. Tidak ada keluhan demam atau nyeri sendi.
Riwayat pasien mengalami diare dua minggu yang
60. Anak laki-laki usia 5,5 bln dibawa ibunya ke IGD lalu namun saat ini sudah sembuh. Pemeriksaan fisik
karena kejang seluruh tubuh saat di rumah. Kejang didapatkan hipotonus pada ekstremitas bawah
berlangsung sekitar 3 menit dan ini merupakan dekstra. Riwayat imunisasi (-). Diagnosis?
kejang pertama kali. Pasien dikeluhkan mengalami a. GBS
kejang sebanyak 3 kali sejak tadi malam. Riwayat b. Miastenia gravis
demam sejak 2 hari ini disertai batuk pilek. c. Poliomyelitis
Pemeriksaan fisik di IGD anak sudah tidak kejang, d. Bells palsy
nadi 110x/m, rr 36x/m, suhu 38.9OC. Pemeriksaan e. DMD
neurologis tidak didapatkan kelainan. Diagnosis?
a. Epilepsi 64. Anak perempuan usia 2 minggu dibawa ibunya
b. KDS ke Poli Klinik dengan keluhan benjolan di punggung
c. KDK sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam
d. Meningitis batas normal, pemeriksaan neurologi tidak
e. Ensefalitis ditemukan defisit neurologi, tidak ada kelemahan
pada esktremitas. Apakah diagnosis kasus diatas?
61. Anak 4 tahun mengalami kejang seluruh tubuh. A. Spina bifida oculta
Kejang disertai demam. Ini merupakan yang pertama B. Spina bifida dengan meningokel
kali. Di rumah sudah diberikan diazepam per rektal C. Spina bifida dengan mielokel
oleh orangtuanya. Sewaktu sampai di RS, pasien D. Spina bifida dengan meningomielokel
kembali kejang dan perawat memberikan diazepam E. Spina bifida dengan mieskhisis
per rektal. Jika pasien kejang kembali, terapi apa
yang diberikan? 65. Seorang bayi umur 10 hari datang ke IGD dibawa
a. Diazepam rektal 10 mg ibunya dengan keluhan kejang. Kejang berlangsung
selama 20 menit dan terjadi dalam 24 jam. Kejang dibangunkan. Ibu pasien telah memberikan
didahului dengan demam yang tinggi. Setelah kejang Diazepam supp kemudian menelepon ambulan.
terlihat anak tampak kebingungan. Ibu pasien Pada saat perjalanan menuju RS, sekitar 30 menit
mengaku 2 hari sebelum melahirkan ia mengalami setelah kejang pertama, pasien kejang lagi dan
infeksi pada kelaminnya. Pada pemeriksaan diberikan Diazepam supp lagi. Riwayat pasien rutin
didapatkan anak rewel, Nadi 130x/m, Tax 39 °C, RR minum obat Fenitoin namun seminggu terakhir
30x.m, ubun-ubun besar menonjol, lain-lain dalam pasien tidak minum. Apakah tatalaksana yang
batas normal. Pemeriksaan yang bertujuan untuk diberikan setelah pasien sampai di RS?
menunjang diagnosis? a. Pasang IV line + Diazepam IV
a. EEG b. Pasang IV line + Fenobarbital IV
b. Lumbal pungsi c. Pasang IV line + Fenitoin IV
c. EMG d. Pasang IV line + Fenobarbital Oral
d. CT Scan e. Pasang IV line + Fenitoin Oral
e. MRI
69. Anak laki-laki usia 18 bln dibawa ibunya ke IGD
66. Seorang anak 15 bulan dibawa ke IGD dengan RS karena kejang seluruh tubuh disetai mata melirik
keluhan kejang selama 3 menit, ini merupakan ke atas. Ini merupakan kejang pertama kali.
kejang pertama kali, didahului riwayat demam. Didapatkan riwayat kejang demam pada keluarga.
Kejang seluruh tubuh dan setelah kejang pasien Riwayat demam sejak 2 hari ini disertai batuk pilek.
sadar. Pemeriksaan fisik setelah kejang nadi 130x/m, Pemeriksaan fisik di IGD didapatkan anak masih
rr 30x/m, Tax 39OC, pemeriksaan lain dalam batas kejang, nadi 110x/m, rr 36x/m, suhu 38.9OC. Apakah
normal. Apakah diagnosisnya? tatalaksana awal yang tepat?
a. Kejang absance a. Diazepam rectal
b. Kejang demam sederhana b. Diazepam IV
c. Kejang demam kompleks c. Fenitoin IV
d. Epilepsi d. Fenobarbital IV
e. Gangguan elektrolit e. Midazolam IV

67. Anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ibunya 70. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun diantar oleh
ke RS dengan keluhan kejang saat di rumah. Kejang ibunya ke IGD RS dengan keluhan penurunan
kelonjotan seluruh tubuh berlangsung sekitar 3 kesadaran setelah kejang di rumah. Pasien
menit kemudian berhenti sendiri. Didapatkan mengalami demam sejak 3 minggu yang lalu. Pasien
riwayat demam sejak 3 hari ini. Pada pemeriksaan juga dikeluhkan berat badan sulit naik sejak 1 tahun
fisik GCS 456, Nadi 115 kali/menit, laju napas 30 terakhir. GCS 335, TD 100/70 mmHg, N 100x/menit,
kali/menit, suhu 39,5 oC, tanda meningeal (-). Berat RR 28x/menit, suhu 38OC. Pemeriksaan fisik
badan 10 kg. Jika pasien kejang lagi di RS, terapi didapatkan kaku kuduk (+), lain-lain dalam batas
apakah yang diberikan? normal. Hasil pemeriksaan cairan lumbal pungsi
a. Diazepam rektal 5 mg ditemukan warna xantokrom dan leukosit
b. Diazepam intravena 5 mg meningkat. Apakah kemungkinan diagnosisnya?
c. Diazepam intravena 10 mg a. Meningoensefalitis bakteri
d. Fenitoin intravena 200 mg b. Meningitis virus
e. Fenobarbital intravena 200 mg c. Meningitis tuberkulosis
d. Mengingitis jamur
68. Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke e. Meningitis protozoa
IGD dalam kondisi kejang. Sebelumnya pasien kejang
di rumah sekitar 30 menit, setelah kejang anak sulit
71. Anak usia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke persalinan normal pervaginam dengan lilitan tali
poliklinik karena sulit berjalan sejak kecil. Riwayat pusar, menangis ketika dilahirkan namun sempat
keluhan yang sama pada kedua orang tua pasien biru dan dirawat beerapa hari di NICU. Pemeriksaan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik terlihat anak neurologi didapatkan kontak mata kurang baik, head
memposisikan kakinya terlalu lebar ketika berjalan. lag (+), tetraparese, hipertonus, refleks fisiologi
Anak juga terlihat selalu berjinjit. Ditemukan gower meningkat, babinski (+) bilateral. Apakah diagnosis
sign (+). Apakah kelainan yang menyebabkan kondisi pasien?
pasien ini? a. Cerebral palsy tipe diplegi
a. Autosomal dominan b. Cerebral palsy tipe quadriplegi
b. Autosomal resesif c. Cerebral palsy tipe hemiplegia
c. X-linked dominan d. Cerebral palsy tipe ataksik
d. X-linked resesif e. Cerebral palsy tipe athetoid
e. Crossing over
75. Anak laki-laki usia 9 bulan dibawa ke poli tumbuh
72. Seorang bayi laki-laki usia 2 hari dirujuk oleh kembang oleh ibunya untuk evaluasi kemampuan
bidan ke RS karena badan kaku, tidak mau menyusu, mentalnya. Anak saat ini belum bisa tengkurap dan
mulut kaku. Riwayat bayi lahir ditolong dukun belum bisa mengucapkan kata-kata Tubuh pasien
beranak. Pemeriksaan fisik didapatkan tonus otot terlihat lebih kecil dibandingkan dengan anak
spasme, trismus dan pada umbilicus bayi tercium seumurannya, kulit kering kasar, perut buncit,
bau busuk dan tampak ada pus. Apa tatalaksana edema periorbital, fontanela menonjol, hidung lebar
awal yang dilakukan? dan datar, lidah pasien terlihat besar. Apakah
a. Bersihkan talipusat dengan Nacl 0,9% kemungkinan diagnosis pada kasus ini?
b Diazepam dan ATS a. Graves disease
c. Injeksi TT b. Goiter toxic
d. Pemberian antibiotik c. Toxic adenoma
e. Injeksi vit K d. Struma non toxic
e. Hipotiroid kongenital
73. Bayi usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD karena
kejang. Riwayat ibu melahirkan ditolong oleh tenaga 76. Seorang anak perempuan usia 14 tahun diantar
non medis, ANC tidak teratur, tidak mendapatkan oelh ibunya dengan keluhan nyeri perut disertai
vaksin saat hamil. Dari hasil pemeriksaan fisik mual dan muntah. Pasien sering terbangun malam
didapatkan Nadi 143x/m, RR 52x/m, Suhu 37OC, hari untuk BAK dan sering haus. Dari pemeriksan
bayi tampak sadar, otot-otot kaku, mulut mecucu, fisik didaptakan tampak kurus dan turgor kulit
tali pusat bau. Apakah pencegahan yang dapat sangat lambat. Dari pemeriksaan lab didapatkan GDS
dilakukan ketika ibu hamil? 400 mg/dl, keton (+). Apakah tatalaksana awal yang
a. Injeksi Kortikosteroid tepat?
b. Imunisasi TT a. Infus D5%
c. Vaksinasi DT b. Infus D10%
d. Pemberian ATS c. Infus NaCl 3%
e. Injeksi Vitamin K d. Rehidrasi RL
e. Insulin bolus
74. Anak prempuan usia 2 tahun dibawa oleh ibunya
ke Puskesmas karena keluhan belum bisa apa-apa 77. Anak laki-laki umur 15 thn datang dengan orang
sejak lahir. Ketika dipanggil pasien tidak merespon, tuanya karena keluhan lemas sejak 1 minggu yll.
belum dapat miring kanan kiri, kesulitan dalam Pasien juga mengalami penurunan bb 4 kg selama 1
makan dan minum. Riw. kehamilan normal, bulan. Kedua orang tua memiliki riwayat DM. Tanda
vital dalam batas normal. GDS: 380 mg/dl. Apakah a. Koma hiperosmolar non ketotik
pemeriksaan penunjang yg tepat? b. Diabetes tipe 1
a. C peptide c. Diabetes tipe 2
b. Keton darah d. Ketoasidosis diabetikum
c. TTGO e. Hiperglikemia
d. GDP dan GD2PP
e. HbA1c 81. Seorang anak 15 thn diantar gurunya ke dokter
karena lemas gelisah sejak 30 menit yang lalu. Anak
78. Seorang pasien laki-laki berusia 5 tahun datang tidak nyambung saat diajak bicara oleh gurunya di
dengan keluhan sering lemas. Ibu mengatakan sekolah. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, TD
pasien menjadi lebih sering makan, sering kencing, 100/70 mmHg, RR 30x/m, suhu 36.5OC, akral
dan lebih mudah merasa haus, namun BB tidak hangat, pemeriksaan lain dalam batas normal.
meningkat. Riwayat 5 bulan yang lalu pasien sempat Pemeriksaan darah: GDS 58 mg/dl. Apakah terapi
demam tinggi namun sembuh dengan sendirinya. yang tepat?
Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas a. Larutan glukosa oral dan observasi
normal. Pemeriksaan lab didapatkan GDS 320 g/dl b. Infus dextrose dan observasi
dan urin glukosa +3. Apa mekanisme penyebab c. Infus dextrose dan glukosa oral
penyakit pada pasien ini? d. Inj. glukagon dan observasi
a. Resistensi insulin e. Inj. glukagon dan inf. RL
b. Peningkatan penggunaan glukosa darah yang
berlebihan 82. Seorang anak umur 5 tahun datang bersama
c. Destruksi sel islet beta pankreas ibunya ke Puskesmas karena berat badan sulit naik.
d. Gangguan hepar Ayah pasien baru meninggal 2 bulan yg lalu dan ibu
e. Kurangnya intake glukosa pasien hanya seorang buruh serabutan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan rambut tipis mudah
79. Anak laki-laki usia 6 thn datang ke dokter dengan rontok, mata cowong, otot atrofi, asites pada perut
keluhan lemas sejak 2 minggu. Keluhan disertai dan edema pada kedua kaki. Apakah diagnosis
sering BAK, cepat haus dan lapar, mual muntah, pasien tersebut?
gangguang penglihatan. Pemeriksaan tanda vital a. Marasmus
dbn. Hasil lab GDS 412, islet cell antibody (+), insulin b. Kwashiokor
antibody (+). Apakah terapi yg tepat ? c. Marasmus kwashiokor
a. Pengaturan diet d. Gizi kurang
b. Edukasi e. Malnutrisi
c. Metformin
d. Glibenclamide 83. Anak laki-laki usia 7 tahun datang diantar ibunya
e. Insulin periksa ke dokter dengan keluhan badan lemas dan
sulit makan sejak 3 bulan terakhir. Pasien memiliki
80. Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa BB 17 kg, TB 96cm. Pasien tampak kurus, didapatkan
ke IGD karena penurunan kesadaran. Sebelumnya mata cekung, iga gambang dan atropi otot. Hasil
pasien demam dan batuk sejak 2 hari yang lalu. Pada kurva pertumbuhan BB/TB menunjukkan Z score <-3
pemeriksaan didapatkan kesadaran apatis, nadi SD. Apakah diagnosis pasien ini?
120x/m, rr 36x/m, suhu 38.5OC. Pada pemeriksaan a. Gizi kurang
laboratorium didapatkan GDS: 350. Pemeriksaan b. Gizi buruk tipe campuran
urin didapatkan glukosa +3, keton +2. Pemeriksaan c. Marasmus
analisa gas darah pH 7.2, bikarbonat 10. Apakah d. Kwashiorkor
diagnosis yang tepat? e. Malnutrisi
Dari pemeriksaan gula darah sesaat didapatkan 30
84. Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa berobat oleh mg/dl. Tatalaksana yang tepat untuk kondisi pasien
ibunya karena lemas dan kurus. Anak biasa diberi tersebut?
makan sayur dan nasi, tanpa lauk ikan ataupun a. D10% 5 cc/kgBB bolus iv
daging. Tampilan klinis anak lemah, rambut merah b. D10% 5 cc/kgBB PO
dan jarang serta mudah rontok, edema pretibial dan c. D10% 2 cc/kgBB bolus iv
ditemukan “crazy pavement dermatosis”. Perbaikan d. D40% 1 cc/kgBB bolus iv
nutrisi yang paling tepat untuk pasien ini adalah? e. D5% dalam NS 5 cc/kgBB bolus iv
a. Karbohidrat
b. Vit. B1 88. Seorang anak perempuan usia 4 tahun datang ke
c. Vitamin C Puskesmas dengan keluhan demam naik turun sejak
d. Protein 1 bulan ini, pasien juga dikeluhkan batuk tidak
e. Lemak jenuh kunjung sembuh sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat
anak sulit makan, sehari-hari hanya makan 1-2
85. Seorang anak perempuan umur 4 tahun dibawa sendok, tidak suka minum susu. Pemeriksaan fisik
ibunya ke Puskesmas karena keluhan tubuhnya lebih anak tampak kurus BB 12 kg, TB 80 cm, lingkar
kecil dibanding teman seusianya. Riwayat anak sulit lengan atas 10 cm, iga gambang (+), atrofi otot (+).
makan, makan hanya 2-3 sendok per hari, serta tidak Kesadaran komposmentis, TD 90/60 mmHg, Nadi
suka minum susu. Pemeriksaan antropometri 100x/m, RR 30x/m, Suhu 35.7OC. Apakah tatalaksana
didapatkan BB 11 kg, TB 80 cm. Setelah dilakukan yang tepat?
ploting ke kurva pertumbuhan, didapatkan BB/U <- a. Lakukan pemeriksaan Lab
3SD, TB/U<-3SD, BB/TB<-3SD. Apakah diagnosis b. Rujuk ke RS
pasien? c. Rawat jalan dan edukasi
a. Gizi kurang, perawakan pendek d. Rawat inap dan tatalaksana gizi buruk
b. Gizi buruk, perawakan pendek e. Pemberian Modisco
c. Gizi kurang, stunting
d. Gizi buruk, stunting 89. Anak perempuan usia 12 bulan datang diantar
e. Underweight, stunting kedua orang tua karena belum bisa merangkak, anak
belum bisa mengambil benda-benda kecil dengan
86. Ibu membawa anak nya usia 2 tahun ke dokter jarinya, anak belum bisa bicara, jika dipanggil anak
dengang keluhan berat badan sulit naik. Riwayat tidak menoleh dan jika anak menginginkan sesuatu
anak hanya mau makan sedikit dan minum air hanya dapat menangis. Pemeriksaan telinga dan
kacang hijau. Pemeriksan fisik anak tampak sangat mata dalam batas normal. Diagnosis yang tepat
kurus, iga gambang, baggy pants. Kesadaran CM, adalah?
Nadi 100x/m, RR 24x/m, Tax 36,5C. Penatalaksanaan A. Global development delay
awal yang tepat ? B. Autisme
a. Berikan makanan tambahan F100 C. ADHD
b. Larutan D5% oral 50 cc D. Gangguan motorik
c. Larutan D10% oral 50 cc E. Tuli sensorineural
d. Larutan D10% iv 5 cc/kgBB
e. Rehidrasi dengan RL 90. Anak perempuan usia 6 tahun datang ke RS
diantar ibunya dengan keluhan payudara membesar
87. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dirawat di lebih besar dari ukuran biasa. Tumbuh rambut
puskesmas dengan diagnosis marasmus. Kemudian kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan
keadaan anak tersebut memburuk. Anak tampak maturitas seksual didapatkan M2, P1. Saat dilakukan
lemah, berkeringat dingin dan sulit dibangunkan. pemeriksaan didapatkan kadar LH meningkat.
Apakah diagnosis pasien?
a. Pubertas prekoks dependent GnRH 94. Seorang anak umur 3 tahun dibawa ibunya
b. Pubertas prekoks independent GnRH datang ke IGD dengan keluhan demam dan nyeri
c. Pubertas inisial telan. Pasien juga mengalami batuk pilek sejak 3 hari
d. Pubertas prekoks perifer ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T2/T3,
e. Precoccial pseudopuberty selaput membran putih yang mudah berdarah jika
digores dengan spatula lidah. Usia berapa pertama
91. Seorang bayi usia 2 bulan datang ke puskesmas kalinya anak diberikan vaksin untuk pencegahan
untuk imunisasi. Dari buku KMS diketahui bayi sudah penyakit tersebut?
mendapatkan Hepatitis B0, Polio 0 dan BCG. a. 0 bulan
Keadaan umum bayi baik, berat badan bayi naik b. 1 bulan
sesuai dengaan kurva pertumbuhan, serta c. 2 bulan
pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Maka d. 3 bulan
imunisasi apakah yang saat ini diberikan ? e. 4 bulan
a. DPT-HB-Hib 1, Polio 1
b. DPT-HB-Hib 2, Polio 2 95. Seorang anak usia 3 bulan dibawa ibunya untuk
c. Polio 2 imunisasi. Riwayat persalinan ibu dibantu oleh
d. DPT-HB-Hib 2 dukun dan sampai saat ini bayi belum pernah
e. Hepatitis B mendapat imunisasi. Apa tindakan yang anda
lakukan?
92. Anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ke dokter a. Periksa mantoux test
karena keluhan kaki kanan tiba-tiba lemah sejak 1 b. Periksa radiologi
hari ini. Tidak ada keluhan demam atau nyeri sendi. c. Langsung imunisasi BCG
Riwayat pasien mengalami diare dua minggu yang d. Bilas lambung
lalu namun saat ini sudah sembuh. Pemeriksaan fisik e. Periksa darah lengkap
didapatkam hipotonus pada ekstremitas bawah
dekstra. Riwayat imunisasi (-). Vaksin yang sebaiknya 96. Pasien anak laki-laki usia 11 bulan datang dengan
diberikan untuk pencegahan penyakit di atas, keluhan demam disertai muncul ruam kemerahan di
diberikan melalui? wajah dan badan sejak satu hari ini. Keluhan juga
a. Per oral disertai dengan batuk pilek sejak 3 hari ini.
b. Intramuskular Pemeriksaan fisik Nadi 100x/m, RR 30x/m, Suhu
c. Subcutan 38OC, ruam makulopapular eritema, faring
d. Intracutan hiperemis, lain-lain dalam batas normal. Riwayat
e. Intravena pasien belum pernah mendapatkan vaksin Campak.
Kapan pasien diberikan imunisasi Campak?
93. Bayi usia 6 minggu datang ke PKM untuk a. Tidak perlu vaksin Campak lagi
imunisasi. Namun saat ini bayi sedang demam 39OC b. Segera setelah pasien sembuh
dan malas menetek. Apa tindakan selanjutnya ? c. Usia 15 bulan
A. Konsultasi langsung ke SpA tentang keadaan d. Usia 18 bulan
pasien e. Usia 2 tahun
B. Lanjutkan sesuai jadwal imunisasi
C. Tunda imunisasi tunggu 3 hingga 4 hari, berikan 97. Anak perempuan usia 15 tahun dibawa ke dokter
antipiretik umum oleh ibunya dengan keluhan bintik-bintik
D. Berikan setengah dosis imunisasi dulu kemerahan berisi air pada pipi dan wajahnya.
berdasarkan jadwal imunisasi Didapatkan demam sebelum bintik muncul.
E. Berikan imunisasi selang seminggu Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, TD
110/80 mmHg, Nadi 92x/m, RR 20 x/m, suhu 38oC. penanganan awal oleh dokter. Kemudian dievaluasi,
Tampak efloresensi papul kemerahan, vesikel dan bayi belum bernafas spontan, tampak sianosis, dan
krusta di perut dan dada. Untuk mencegah penyakit FJ 96x/m. Dokter memutuskan untuk melalukan VTP
tersebut, diberikan imunisasi pada? selama 30 detik, kemudian FJ turun menjadi 50x/m.
a. Dosis tunggal pada usia 9 bulan Tindakan selanjutnya ?
b. Dosis tunggal pada usia 12 bulan a. Melakukan koreksi VTP
c. 2 x pada usia 9 bulan dan 12 bulan b. Melakukan kompresi dada
d. 2 x pada usia 12 bulan dan 24 bulan c. Melakukan VTP + kompresi
e. 2 x pada usia 16 bulan dan 23 bulan d. Memberikan epinephrine
e. Melakukan intubasi endotrakea
98. Seorang bayi baru lahir secara normal
pervaginam, cukup bulan, menangis spontan. Tanda 101. Bayi baru lahir secara SC dari ibu G1P0Ab0 usia
vital dan pemeriksaan fisik bayi dalam batas normal. kehamilan 38 minggu. Bayi tidak menangis dan
Namun status HbsAg ibu belum diketahui. tampak lemah. Didapatkan ketuban hijau keruh
Bagaimana pemberian imunisasi Hepatitis B pada berbau. Pemeriksaan fisik ditemukan sianosis,
pasien ini? retraksi dinding dada dan hipotoni. Apakah
a. Tunda, cek HbsAg ibu hingga 1 bulan tatalaksana yang tepat?
b. Tunda, cek HbsAg bayi jika positif suntik HbIg a. Hangatkan di bawah infant warmer dan isap
c. Tunda, cek HbsAg bayi jika negatif suntik HbIg lendir jalan napas
dan Hep B aktif b. Isap lendir jalan napas hingga bersih
d. Tunda, cek HbsAg ibu, jika positif suntik HbIg/Hep c. Hangatkan di bawah infant warmer
B aktif dalam 12 jam d. Bersihkan jalan napas dengan suction kateter
e. Suntik Hep B aktif, kemudian cek HbsAg ibu, jika e. Bersihkan jalan napas dan segera lakukan intubasi
positif suntik HbIg dalam 7 hari
102. Bayi 17 hari dibawa ibunya ke dokter karena
99. Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ibunya ke kuning satu badan sejak 3 hari ini. Riwayat demam
Puskesmas karena ingin imunisasi. Riwayat bayi lahir disangkal. BAB warna coklat dan urin warna kuning
dari ibu HIV(+) dan sedang mendapatkan terapi ARV jernih. Pemeriksaan fisik bayi tampak aktif, mau
semenjak hamil. Pemeriksaan fisik: bayi aktif, HR menetek, sklera ikterik, ikterus kramer III.
140x/m, RR 34x/m, Suhu 36OC, lain-lain dalam batas Pemeriksaan penunjang bilirubin total 17. Apa yang
normal. Berat badan bayi naik dari 2700 gram saat harus dilakukan pada bayi ini?
lahir dan saat ini 3200 gram. Apakah tindakan yang a. Fototerapi
tepat untuk bayi tersebut? b. Transfusi tukar
a. Menunda imunisasi BCG hingga diketahui status c. Medikamentosa
HIV bayi d. Suportif
b. Menunda imunisasi BCG hingga bayi e. Observasi
mendapatkan ARV
c. Menunda imunisasi BCG hingga bayi berusia 6 103. Seorang bayi berusia 4 hari dibawa ke dokter
bulan karena kuning sejak 2 hari yang lalu. Bayi lahir cukup
d. Melakukan imunisasi BCG sesuai jadwal bulan tanpa komplikasi. Selama ini bayi minum ASI
e. Melakukan imunisasi BCG dengan melakukan tes dengan kuat sekitar 5-6x/hari. Pemeriksaan fisik nadi
Mantoux terlebih dahulu 130x/m, RR 30x/m, suhu 36.5OC pemeriksaan lain
dalam batas normal. Hasil lab bilirubin total 7.5
100. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia mg/dl, bilirubin indirek 6 mg/dl. Apakah terapi yang
kehamilan 42 minggu di RS. Bayi lahir tidak menangis tepat?
spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan a. Pasang infus dan rehidrasi
b. Berikan susu formula tambahan diagnosis pasien?
c. Fototerapi a. Cholecystography
d. Transfusi tukar b. Xray
e. Berikan ASI lebih sering c. USG
d. MRCP
104. Bayi laki-laki usia 6 minggu di bawa ke IGD RS e. MRI
dengan keluhan mata dan kulit kuning sejak 1
minggu terakhir. Ibu pasien juga mengeluhkan feses 107. Bayi perempuan umur 6 hari dibawa ibunya ke
berwarna seperti dempul. Riwayat kelahiran bayi puskesmas karena demam. Ibu pasien mengeluhkan
lahir spontan di bidan, BBL 3400 gram, merah, kulit anaknya menjadi lebih kuning. Bayi terlihat
langsung menangis. Pasien memiliki riwayat kuning lemah dan malas menetek. Bayi lahir secara
saat berumur 10 hari namun sembuh dalam pervaginam di bidan, BBL 2800 gr, usia kehamilan 38
beberapa hari. Pemeriksaan tanda vital dalam batas minggu, dengan riwayat ibu mengalami pecah
normal. Pemeriksaan lab didapatkan bilirubin direk ketuban >24 jam. Pemeriksaan fisik bayi lemah, HR
10,2 mg/dl dan bilirubin indirek 0,8 mg/dl. Apa 156x/m, frekuensi napas 60x/m, suhu 38OC, ikterus
diagnosis pasien? Kramer 5. Hasil lab Hb 13, Leukosit 19.000,
a. Atresia bilier Trombosit 435.000. Apakah kemungkinan penyebab
b. Hepatitis neonatal ikterus pada bayi ini ?
c. Ikterus fisiologis a. Anemia hemolitik
d. Infeksi CMV b. Inkompatibilitas Rhesus
e. Infeksi toksoplasma c. Sindroma Criggler Najjar
d. Dehidrasi
105. Bayi laki laki usia 17 hari dibawa ke dokter e. Sepsis neonatorum
karena keluhan kuning dan lemas. Ibu juga
mengeluhkan bayi malas menentek sejak 2 hari ini. 108. Seorang bayi dirujuk dari bidan, bayi lahir
Riwayat persalinan pervaginam, BBL 2.300 gram, uk spontan dengan usia kehamilan 32 minggu. Sesaat
30 minggu. Riwayat mendapatkan terapi sinar setelah kelahiran, bayi tampak sesak, RR 65x/m, HR
selama 3 hari kehidupan pertamanya, namun orang 140x/m, pada auskultasi paru normal dan tidak
tua pasien memutuskan pulang paksa. Pemeriksaan diapatkan suara tambahan. Foto thoraks didapatkan
fisik bayi tampak lemas, hipotoni, ikterus Kramer 5. gambaran retikulogranular ground glass apperance.
Hasil lab bilirubin total 21, bilirubin indirek 18. Kemungkinan diagnosis ?
Diagnosa pasien ini adalah? a. Transient Tachypnea of The Newborn
a. Sepsis b. Meconium Aspiration Syndrome
b. Kern icterus c. Sepsis neonatorum
c. Atresia bilier d. Pneumonia
d. Hemolisis of newborn e. Hyalin Membran Disease
e. DIC
109.Bayi baru lahir 5 jam yang lalu dibawa orang tua
106. Bayi perempuan usia 1 bulan dibawa ibunya ke nya ke IGD karena kejang dan lemas. Riwayat
puskesmas dengan keluhan BAB berwarna pucat persalinan ditolong oleh bidan, cukup bulan, BBL
seperti dempul sejak dua minggu ini. Ibu pasien juga 4000 g, APGAR skor 9/10. Pemeriksaan fisik
mengeluhkan badan pasien semakin kuning. Bayi didapatkan kesadaran apatis, hipotoni, kadar gula
tampak aktif, nadi 140x/m, RR 36x/m, T 36.6OC, darah bayi 35 mg/dl. Ibu riwayat DM. Tatalaksana
sclera ikterik, abdomen distensi, ikterus Kramer IV. yang tepat ?
Hasil laboratorium terjadi peningkatan bilirubin a. D10% 2cc/kgBB (iv)
direk, SGOT dan SGPT. Apakah gold standard untuk b. D10% 2cc/kgBB/menit (iv)
c. D10% 6 mg/kgBB (iv) 113. Anak perempuan 5 tahun datang dengan sesak
d. D10% 6 mg/kgBB/menit (iv) sejak 2 jam yang lalu, keluhan disertai demam batuk
e. D40% 2cc/kgBB (iv) dan pilek sejak 2 hari yang lalu. Tanda vital 120/80
N= 120 x/, RR = 40 x/m, Tax = 37,8◦C. Pemeriksaan
110. Bayi laki-laki lahir cukup bulan dengan BBL 4300 fisik didapatkan ronkhi dan wheezing di semua
gram. Ibu menderita diabetes tidak terkontrol. Pada lapangan paru. Apakah etiologi paling sering dari
pemeriksaan fisik didapatkan bayi cukup aktif, tidak penyakit tersebut?
ada kejang atau kebiruan. Pemeriksaan GDS hasil 25 a. Staphylococcus aureus
g/dl. Bayi segera disusukan ke ibu dan bayi b. Streptococcus pyogen
menghisap dengan baik. Tiga jam kemudian c. Moraxella catarrhalis
dilakukan pemeriksaan GDS ulang hasil 32 g/dl. Bayi d. Corynobacterium difteriae
aktif dan tidak didapatkan tanda hipoglikemi. e. Haemofillus influenza
Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat
dilakukan? 114. Pasien 6 bulan datang dengan keluhan demam
a. Anjurkan ibu tetap menyusui seperti biasanya tinggi sejak 4 hari yang lalu. Disertai sesak nafas dan
b. Naikkan frekuensi dan volume pemberian ASI tidak mau menetek. Pemeriksaan fisik tampak
c. Pasang infus dan bolus D10% 2cc/kgBB letargi, HR 140x/menit, RR 54x/menit, T 39.2.
d. Infus D10% maintenance 6mg/kgBB/menit Pemeriksaan Lab Hb 10.2, Leukosit 52.000,
e. Pemberian D10% oral 2cc/kgBB per NGT Trombosit 98.000, Diffcount Eo 1%. Ba 2%, Stab
10%, Seg 80%, Mo 7%. Apakah tatalaksana yang
111. Anak usia 10 bulan diantar ibunya ke IGD tepat?
dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari yang lalu. a. Makrolide
Sesak disertai batuk, demam dan suara parau. TTV b. Aminoglikosida
HR 150 x/menit Tax 39C, RR 40x/menit. Pemeriksaan c. Sefalosporin
fisik wheezing (-) Rhonki (-) stridor inspirasi (+) d. Golongan sulfa
retraksi (+). Diagnosis? e. Penisilin
a. Trakeitis
b. Bronkitis 115. Anak perempuan usia 3 tahun dibawa oleh
c. Bronkiolitis ibunya dengan keluhan batuk sejak 1 bulan ini.
d. Peneumonia Pasien juga dikeluhkan demam dan keringat dingin
e. Croup pada malam hari sejak 2 minggu terakhir. Berat
badan anak sulit naik meskipun makan banyak.
112. Bayi perempuan usia 6 bulan datang dengan Riwayat ayah pasien TB dengan BTA (+) dan sedang
keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan menjalani pengobatan TB. Tindakan apakah yang
diawali demam dan batuk pilek sejak 3 hari yang harus dilakukan?
lalu. Pemeriksaan fisik kesan hipertermi, didapatkan a. Foto toraks dan BTA
wheezing dan rhonki basah nyaring pada kedua b. Foto toraks dan uji tuberkulin
lapang paru. Pada pemeriksaan rontgen thoraks c. Uji tuberkulin dan skoring TB
didapatkan hiperaerasi dan patchy infiltrat. Apakah d. Skoring TB dan terapi OAT
diagnosis pasien? e. Skoring TB dan profilaksis INH
a. Bronkopneumonia
b. Bronkiolitis 116. Seorang anak perempuan usia 13 bulan dibawa
c. Bronkitis ke IGD RS karena sesak napas dan batuk-batuk sejak
d. Asma bronkial 1 hari ini. Keluhan diawali dengan demam dan pilek
e. Sindroma croup sejak 3 hari. Pemeriksaan fisik HR 150x/m, RR
60x/m, Tax 39C, tidak ada sianosis, retraksi ringan
dan wheezing di seluruh lapang paru. Apakah e. Tidak perlu profilaksis, observasi
temuan radiologi thoraks yang mungkin ?
a. Gambaran air-trapped 120. Seorang ibu datang ke dokter dengan
b. Infiltrat di seluruh lapang paru membawa anaknya berumur 1 minggu. Ibu sedang
c. Reticulogranular pattern mengkonsumsi obat TB selama 3 bulan. Pasien
d. Corakan bronkovaskular meningkat datang karena takut anaknya tertular TB.
e. Gambaran radiologi normal Pemeriksaan fisik bayi dalam batas normal, bayi aktif
menyusui. Apa yg seharusnya pasien lakukan?
117. Anak laki-laki 4 tahun datang dibawa ke IGD a. Pasien tetap memberikan ASI dan anak diberikan
oleh ibunya dengan keluhan batuk berat sejak dua profilaksis INH
minggu. Batuk terus-menerus hingga sulit bernapas b. Pasien tetap memberikan ASI dan anak diberikan
dan saat batuk terjadi wajah pasien menjadi merah OAT
kebiruan. Disaat tidak batuk, keadaaan pasien biasa c. Pasien tetap memberikan ASI dan anak tidak
saja. Tanda vital TD 130/80 mmHg, HR 120 x/menit diberikan profilaksis INH karena tidak akan
RR: 30 x/menit,Suhu 37.2OC. Riwayat imunisasi tidak menular
diketahui. Apakah pemeriksaan penunjang untuk d. Pasien tidak memberikan ASI tapi diganti dgn
menegakan diagnosis? susu formula
A. PCR e. Pasien tidak memberikan ASI dan anak diberikan
B. Kultur sekret nasofaring profilaksis INH
C. Tes serologi
D. Rontgen dada 121. Seorang anak usia 7 tahun dibawa ibunya ke
E. Kultur darah UGD RS dengan keluhan sesak nafas 1 jam SMRS.
Pada saat anak di UGD anak tampak rewel sambil
118. Seorang anak perempuan usia 1 tahun 10 bulan sesekali memanggil ibunya sambil berlari-lari di
dibawa orang tuanya ke IGD RS karena batuk berat sekitar IGD. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, nadi
selama 3 minggu ini. Keluhan batuk disertai muntah. 110x/m, RR. 38x/m, Tax 370C, wheezing ekspirasi ke
Riwayat imunisasi hanya BCG. Pada pemeriksaan kedua lapang paru. Diagnosis ?
fisik TD 90/60mmHg, Nadi 120x/menit, RR a. Asma serangan ringan
60x/menit dan suhu 36OC. Batuk paroksismal diikuti b. Asma serangan sedang
suara whoop saat inspirasi. Diagnosisnya adalah ? c. Asma serangan berat
a. Pertusis fase katarhal d. Asma intermiten
b. Pertusis fase inisiasi e. Asma persisten
c. Pertusis fase paroksismal
d. Pertusis fase kovalen 122. Anak perempuan usia 6 tahun datang dibawa
e. Pertusis fase rekovalen ayahnya ke IGD dengan keluhan sesak napas yang
dialami dua kali dalam sebulan ini. Diantara
119. Anak usia 2 tahun datang dengan ibunya ke serangan tidak ada keluhan batuk. Riwayat alergi
puskesmas untuk konsultasi kesehatan. Ibunya BTA dijumpai. Pemeriksaan fisik suhu tubuh 36.5OC, frek
(+) dan sedang menjalani pengobatan TB. Pada napas 48x/m, nadi 96x/m. Apa klasifikasi asma yang
pemeriksaan fisik didapatkan status gizi tepat pada pasien ini?
anak baik, pemeriksaan fisik lain dalam batas a. Asma intermiten
normal. Tindakan yang tepat? b. Asma persisten ringan
a. INH profilaksis selama 3 bulan c. Asma persisten sedang
b. INH profilaksis selama 6 bulan d. Asma serangan ringan
c. Rifampisin selama 6 bulan e. Asma serangan sedang
d. Vit. B6 selam 6 bulan
123. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang 126. Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang
dengan keluhan sesak nafas sejak 4 jam yang lalu. ke IGD dengan keluhan sesak nafas berat sejak 2 jam
Pasien harus duduk tegak, tampak gelisah namun yang lalu. Riwayat batuk pilek sejak 3 hari ini. Pasien
masih bisa menceritakan keluhannya namun dengan memiliki riwayat sesak sebelumnya, sesak terutama
kalimat terputus-putus. Nadi 100x/m, RR 38x/m, Tax bila cuaca dingin. Pemeriksaan fisik TD 110/80, nadi
36,5OC. Di temukan wheezing ekspirasi. Dokter 90x/m, RR 34x/m, suhu 36OC, terdapat wheezing
sudah memberikan beta agonis 3 kali namun respon pada seluruh lapang paru. Telah diberikan
parsial. Apakah tatalaksana berikutnya? bronkodilator inhalasi 3x namun tidak ada
a. Observasi 2 jam bila membaik pasien boleh perubahan. Apakah tatalaksana yang tepat?
pulang a. Salbutamol inhalasi
b. Nebuli salbutamol ulang b. Steroid inhalasi
c. Rawat inap sehari, nebul rutin salbutamol tiap 6 c. Steroid intravena
jam d. Teofilin intravena
d. Rawai inap, nebul rutin, steroid iv, aminofilin iv e. Adrenalin intravena
e. Ranap inap di ICU, ventilator
127. Anak perempuan 5 tahun dikeluhkan sering
124. Pasien laki-laki usia 11 tahun datang ke RS terasa dingin pada kaki. Pasien juga dikeluhkan berat
dengan keluhan sesak nafas sejak satu hari ini. badan nya sulit naik sejak kecil. Pemeriksaan fisik
Riwayat asma (+). Pemeriksaan fisik TD 100/70 tidak ada sianosis, didapatkan murmur holosistolik di
mmHg, Nadi 110x/m, RR 40x/m. Didapatkan SIC III dan IV linea parasternal sinistra. Apakah
wheezing pada seluruh lapang paru. Di IGD pasien kemungkinan diagnosis pasien?
sudah dilakukan pemasangan O2 2 lpm dan a. VSD
nebulisasi salbutamol tetapi keluhan tidak b. PAD
berkurang. Apa yang harus dilakukan selanjutnya? c. ASD
a. Kortikosteroid IV d. Koartio aorta
b. Nebulisasi salbutamol kedua e. TOF
c. Rawat inap + lakukan nebulisasi salbutamol lagi
d. Naikkan O2 4 lpm 128. Bayi usia 1 minggu dibawa ibunya ke IGD
e. Aminofilin IV dengan keluhan sesak dan tidak mau menetek sejak
1 hari yang lalu. Riwayat sebelumnya lahir prematur
125. Anak 12 tahun datang ke IGD dengan batuk dan usia kehamilan 35 minggu dan sempat dirawat di
sesak selama 2 hari. Keluhan terutama dirasakan ruang intensif menggunakan CPAP selama 3 hari.
pada malam hari. Pasien sering mengalami gejala Pada pemeriksaan fisik bayi terlihat sesak, sianosis (-
yang serupa. Orangtua anak sudah memberikan obat ), bunyi jantung I-II tunggal, didapatkan bising
warung yang biasanya dapat menangani gejala kontinyu pada subklavia kiri. Apakah diagnosis bayi
tersebut, tapi gejala tidak membaik. Pemeriksaan tersebut?
fisik Nadi 120x/m, RR 40x/m, Tax 36OC, wheezing a. PDA
(+/+). Di IGD, dokter melakukan penanganan sesuai b. ASD
WHO namun tidak ada perbaikan gejala. Apa c. VSD
diagnosis pasien ini? d. Stenosis Pulmonal
a. Asma serangan ringan e. TOF
b. Asma serangan sedang
c. Asma serangan berat 129. Seorang anak perempuan usia 4 tahun BB 12 kg
d. Status asmatikus datang bersama ibunya ke Poli Anak RS dengan
e. Asma episodik keluhan tampak kurus dan pertumbuhan terhambat
dibandingkan anak seusianya. Pasien juga
dikeluhkan sering batuk dan berdebar-debar. Pada dan kaki. Apakah etiologi kasus tersebut?
pemeriksaan fisik didapatkan statis gizi kurang, nadi a. Aktivitas berlebihan dari osteoblast
100x/m reguler, RR 34x/m, sianosis (-), S1 dan S2 b. Defisensi vitamin D
tunggal, bising sistolik tipe ejeksi pada ICS 2-3 c. Defisiensi asam folat
parasternal line sinistra derajat II/6. Apakah d. Peningkatan remodelling osteoklas
kemungkinan diagnosisnya apa? e. Ketidakseimbangan osteoblast dan osteoklas
a. VSD
b. ASD 133. Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter
c. PDA dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu.
d. Demam Rematik Pasien juga sering mengeluh nyeri pada hampir
e. PJR semua sendi serta sering sariawan berwarna putih
pada lidah. Hasil pemeriksaan fisik tanda vital dalam
130. Seorang anak laki laki usia 6 tahun saat bermain batas normal, didapatkan perikarditis. Hasil lab ANA
bersama temannya tiba-tiba bibir dan ujung jari tes (+), anti DS DNA (+). Apakah diagnosis pada
sianosis. Riwayat sejak kecil pasien sering mengalami pasien?
sianosis pada bibir dan ujung-ujung jari. Pasien a. Systemic Lupus Erythematosus
dibawa ke IGD dengan kondisi sesak, kesadaran b. Reumatoid Arthritis
somnolen, nadi 110x/m, RR 32x/m, suhu 36.5OC, c. Juvenile Idiopathic Arthtritis
sianosis (+), murmur (+). Apakah yang dapat c. Henoch Schonlein Purpura
ditemukan pada pemeriksaan rongten thoraks d. Sytemic Sklerosis
pasien?
a. Vaskularisasi paru bertambah 134. Seorang bayi laki-laki usia 11 jam dibawa ibunya
b. Vaskularisasi paru berkurang ke PKM karena dirujuk oleh bidan. Bayi lahir cukup
c. Atrium kiri dan ventrikel kiri membesar bulan, BB normal, sesuai masa kehamilan.
d. Atrium kanan dan ventrikel kiri membesar Pemeriksaan fisik tampak defek dinding abdomen,
e. Atrium kanan dan ventrikel kanan membesar kemerahan disebelah kiri umbilikus dan hanya
tertutup selaput tipis. Tidak terdapat massa otot
131. Pasien anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke abdomen diatasnya. Bagaimana tindakan yg paling
dokter dengan keluhan sulit berjalan sejak 3 bulan tepat?
ini, kedua lutut juga dikeluhkan bengkak. Pasien a. Segera rujuk ke RS terdekat
tidak mau sekolah karena susah berjalan sehingga b. Pasang infus dan segera rujuk ke RS terdekat
tidak bisa mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik c. Pasang infus, pasang NGT dan rujuk ke RS terdekat
kedua lutut bengkak, gait sulit dinilai. Pemerikdaan d. Tutup dengan kasa NaCl, jaga kehangatan dan
lab ANA test (-), LED 120. Apakah diagnosis pasien? rujuk ke RS
a. SLE e. Pasang infus, tutup dengan kasa NaCl dan rujuk ke
b. Rheumatoid arthritis RS
c. Juvenil idiopathic arthritis
d. Osteomyelitis 135. Seorang bayi umur 1 bulan dibawa ibunya ke
e. Septic arthritis Puskesmas karena keluar benjolan dari pusarnya
sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada keluhan demam
132. Anak laki-laki 13 tahun diantar ke puskesmas maupun keluhan gangguan pencernaan. Bayi minum
oleh ibunya dengan keluhan pertumbuhan yang ASI dengan baik. Benjolan lunak hilang timbul.
lambat dan tidak mampu berdiri sendiri. Riwayat Benjolan timbul terutama saat anak menangis atau
patah tulang pada usia 5 bulan. Pemeriksaan fisik mengejan. Pemeriksaan fisik anak tampak aktif, nadi
didapatkan kedua kaki melengkung, kraniotapes, 150x/m, RR44x/m, suhu 36OC, didapatkan masa
bengkak, serta penebalan pada pergelangan tangan bulat tertutup kulit pada umbilikus dengan ukuran
diameter 1,5 cm. Apakah etiologi kasus tersebut?
a. Otot dinding perut tidak menutup sempurna
b. Kelemahan otot dinding perut
c. Kelemahan cincin umbilikus
d. Infeksi pada umbilikus
e. Kelainan kongenital pada umbilikus

--- SELESAI ---

Anda mungkin juga menyukai