Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RADIOLOGI

Oleh :
Kevin Tagor
1118011066

Perceptor :
dr. Tantri Dwi Kaniya, Sp.Rad.

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI


RSUD DR H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017

1
PERTANYAAN

1. a). gambar skematis tulang vetebrae dan lapisan medula spinalis


b). Sebutkan kontraindikasi dan indikasi persiapan dan pelaksanaan
pemeriksaan mielografi
c). kelainan yang tampak pada mielografi
2. Macam macam perdarahan intrakranial disertai gambaran radiologi
3. Macam macam stroke dan radiologisnya

JAWABAN

1. b). Sebutkan kontraindikasi dan indikasi persiapan dan pelaksanaan

pemeriksaan mielografi

Pengertian mielografi

Myelogra adalah pemeriksaan secara radiologis dari medulla spinalis dengan

menyuntikan media kontras positif ke dalam ruang sub arakhnoid. Tujuan

pemeriksaan myelogra untuk memperlihatkan kelainan-kelainan pada :

Ruang sub arakhnoid

Syaraf perifer

Medulla spinali

Teknik pemeriksaan myelografi

1) Tepi atas os illeum ditarik garis lurus ke arah tulang belakang kemudian di

desinfektan ( dari sentarl ke luar ) dengan menggunakan alkohol kemudian

betadine.

2) Setelah kering dicari diskus intervertebralis lumbal 3 4, ditusuk dengan jarum

fungsi sampai keluar liquor cerebru spinalis (LCS).

3) Kemudian dimasukkan media kontras 10 12 cc tergantung dengan kondisi

2
pasien yang diperiksa

Yang harus diperhatikan : kesterilan alat tusuk, daerah yang ditusuk, media

kontras yang hendak dimasukkan.

Indikasi myelografi

1) Tumor Ekstra dural, intra dural yang terbagi atas medullar, ekstra medullar.

2) Pecahan tulang

3) Bengkak karena luka trauma

4) Hernia Nukleus Pulposus ( HNP ), yaitu suatu keadaan di mana terjadi

penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior.

5) Tumor sekunder ( metastease )

Kontraindikasi myelografi

1) Tekanan intra fena kranial meninggi

2) Infeksi pada daerah tusukan

3) Alergi terhadap bahan kontras

4) Kesadaran menurun

5) LCS bercampur darah

A. Persiapan Pasien

a. Jika pasien wanita, tanyakan apakah pasien hamil.

b. Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.

c. Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma.

d. Penandatanganan informed consent.

e. Melepaskan benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa.

3
f. Pasien puasa: selama 5 jam sebelum pemeriksaan.

g. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.

h. Dibuat plain foto posisi AP dan lateral pada daerah yang akan diperiksa.

Premedikasi : diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol &

0,15 mg

B. Persiapan Alat Dan Bahan

a. Pesawat sinar X

b. Kaset yang berisi lm

c. Marker L dan R

d. Baju penderita dan duk lobang steril

e. Spuit 10 ml dan 20 ml

f. Jarum spina beberapa ukuran

g. Kasa steril

h. Kapas steril

i. Alkohol

j. Yodium ( Betadine )

k. Media kontras yang digunakan

l. Obat anti hestamin

m. Konrentan

n. Kergaji ampul

o. Gunting dan plester

p. Tensimeter, thermometer

4
1. c). Kelainan yang ditemukan pada mielografi

1.Hernia nukleus pulposus ( HNP).

2.Tumor-tumor, tdd :

Tumor ekstradural.

Tumor intradural, tdd : a.Intramedullar.

b.Ekstramedullar.

3.Kelainan kongenital ( malformasi ) :

Meningokel.

Meningomielokel.

4.Arakhnoiditis.

Hernia Nukleus Pulposus

Merupakan suatu penonjolan diskus intervertebra ke posterior yang timbulkan :

Penekanan / penyempitan saraf.

Penekanan medulla spinalis.

Timbul gangguan neurologis.

Gradasi HNP :

1.Protruded intervertebral disc

Penonjolan nukleus ke satu arah.

Tampa kerusakan anulus fibrosus.

2.Prolapsed intervertebral disc.

Nukleus berpindah.

Masih dalam lingkaran anulus fibrosus.

3.Extruded intervertebral disc

Nukleus keluar dari anulus fibrosus.

5
Dibawah ligamentum longitudial posterior.

4.Sequestrated intervertebral disc

Nukleus tembus lig longitudinal posterior.

Bentuk-Bentuk HNP

Herniasi tejadi pada usia tua atau muda.

Pada usia muda :

Trauma atau gravitasi kolumna vertebra mendapat beban berat sehingga terjadi

penonjolan diskus intervertebra

Pada usia tua :

Proses degenerasi diskus intervertebra Dimulai diskus yang menjadi kaku, diikuti

elastisitas nukleus pulposus yang menghilang, dan degenerasi tulang sendi.

Jaringan fibrokartilago antara V.Lumbal IV-V atau L V S I dan S V-VI-VII

lebih tipis , terutama bagian posterior, sehingga sering terjadi.

Tumor Tumor Spinal

Terbagi menurut lokalisasinya :

1.Tumor ekstradural

2.Tumor intradural, tdd :

Intramedular.

Ekstramedular.

Tumor Ekstradural

Lesi yang kelilingi Dural Sac.

Seperti suatu manset , penyempitan konsentris thd kontras sekeliling medula

spinal.

6
Lesi asimetris atau lateralis :

Pelebaran jarak antara medula spinal.

Pelebaran jarak antara duramater dengan pedikel.

Lesi memberikan gambaran

Indentasi jelas pada terminal sac

Blok total / amputasi terminal sac.

Tumor Intradural Intramedular

Dural sac bentuk oval dengan diameter AP yang lebih kecil.

Pada lesi kecil pada ruang subarakhnoid, posisi Antero-posterior dulu yang

menyempit.

Pada lesi besar terjadi pelebaran medula spinal.

Penyempitan ruang subarakhnoid secara keseluruhan.

Bisa obliterasi total.

Kadang terdapat kongesti & pelebaran pembuluh darah superfisial.

Tumor Intradural Ekstramedular

Lesi timbulkan gambaran filling defect jelas & batas tegas dalam dural sac.

Penekanan dan pendesakan spinal cord jika lesi culup besar.

Lesi dibawah konus medularis, radiks akan terdesak ( displace ) & alami

deformitas.

Lesi timbulkan obliterasi kanalis spinal, kontras berbentuk dome shaped (

kubah )

7
Tumor spinal yang sering ditemukan :

1.Neurofibroma.

2.Meningioma.

3.Glioma ( ependimoma ).

4.Tumor tumor kongenital, tdd :

Lipoma.

Dermoid / epidermoid.

teratoma.

Tumor pada anak.

Tumor multipel.

Metastasis ( ekstradural)

KELAINAN KELAINAN KONGENITAL

1). MENINGOKEL

Bukan merupakan suatu simple prolaps sejati meningen saja, tetapi termasuk

juga soft tissue ( kulit & otot ) , struktur tulang kolumna spinal , iga , & spinal

cord.

Pelindung sac : kulit ( struktur normal kutaneus s/d struktur tipis spt sutra ).

Sac meningokel bisa terisi :

Bagian dari spinal cord.

Bagian dari radiks.

Lokasi :

1.Lumbal.

2.Lumbosacral.
8
3.Sakral

4.Kadang torakal & servikal.

Diatas sakrum pelebaran distansia interpedikuler + gangguan perkembangan /

deformitas arkus dan korpus vertebra.

2). DIASTEMATOMIELIA

Merupakan malformasi kompleks spinal cord terpisah / terbelah longitudinal

menjadi 2 bagian oleh :

a. Struktur tulang.

b. Tulang rawan.

c. Jaringan ikat.

Septum pemisah terdapat pada :

1.pada regio torakolumbal.

2.Kauda jarang

3.Torakalis atas

Diikuti anaomali tulang lain , sistem saraf & kulit.

Selalu ditemukan ; spina bifida & dilatasi fusiformis kanalis spinal.

Mielogram : defek fusiformis sentral dikelilingi bayangan radioopak terpisah atas

2 kolumna

3). MALFORMASI ARNOLD-CHIARI

Akibat : masuknya Medula Oblongata & bagian kaudal serebelum kanalis spinal.

Tonsil & vermis serebeli elongasi membentuk lidah jaringan saraf di permukaan

dorsal cervical cord.

Ujung inferior kelainan : setinggi servikal ( C5-6).

9
Ventrikel IV teregang kebawah For Magendi & Lushka setinggi for Magnum atau

lebih bawah lagi Pemeriksaan kontras udara ( pneumaensefalografi ) udara

diusahakan dibawah servikal.

4).KISTA MENINGEN & RADIKS

Terdiri atas :

1.Kista arakhnoid.

2.Kista ekstradural.

3.Kista perineural.

Keistimewaan kista ini, yaitu :

1.Bisa ditemukan disepanjang spinal cord.

2.Sifat soliter / multipel.

3.Behubungan dengan ruang subaraknoid atau tidak / terpisah.

4.Bisa disertai gejala neurologis klinis atau tidak.

5.Berjalan diam-diam selama bertahun-tahun, & tiba 2x perlihatkan gejala klinis

yang jelas.

4.1 Kista Araknoid

Kantong yang terbentuk diantara lapisan araknoid ( terutama regio torakal).

Secara histologi : kantong ini terdiri jaringan arakhnoid normal tanpa tanda-tanda

radang / rx araknoiditis.

Dikenal : communicating arachnoid cyst.

Mielogram : kontras mengisi pada kantong yang berubah bentuk pada perubahan

posisi. ( erect / supine ).

10
Bentuk lain : scluded arachnoid cyst , , karena : kecelakaan, injury , gerakan

tiba 2x tubuh, atau sebab yang tidak diketahui .

Bentuk kavum araknoid yg terpisah , membesar ,berlaku, seperti tumor.

Kista ini jarang dijumpai.

4.2 Kista Ekstradural

Teori tentang letak kista:

1.Elsberg,dkk ( 1934 ) : kisa berasal dari divertikulum duramater kongenital atau

protrusio arakhnoid melalui bagian duramater yang lemah .

2.Hyndman & Gerber ( 1964 ) : sel kista yang salah tumbuh .

3.Nugent,dkk ( 1959 ) : proliferasi araknoid bersifat kistik .

Didaerah sakrum sulit dibedakan dengan meningokel.

Tidak berisi jaringan saraf ( seperti kista perineural)

Mielogram :

kontras mengisi kantong yang makin lama makin banyak. Pada perubahan posisi,

kontras tertinggal didalam kantong, tergantung besar-kecilnya lubang penetrasi.

4.3 Kista Perineural

Tarlov (1938) :

kista ini terbentuk sekunder o/k degenerasi iskemik dari ganglia spinalis atau

hemoragi subaraknoid yang migrasi disepanjang ruang perineural & merusak

jaringan saraf.

Schober (1961):

Perkembangan embrional kantong radiks Timbul locus minoris resistensi oleh

tekanan hidrostatik dalam likuor.

11
Lebih bermanifestasi bila disertai :

HNP.

Tumor

Hemoragi.

Trauma.

Lokasi : sepanjang spinalcord ( pada pertemuan radiks posterior & ganglion).

Bentuk : fusiformis / bulat pada sepanjangradiks spinal pada foramen

intervertebra, multipel, bilateral, & berhubungan dengan ruang subaraknoid.

Histo : sepanjang dinding kista / lumen kista terdapat serabut saraf / sel ganglion.

ARAKHNOIDITIS

KURANG TEPAT, OLEH KARENA : TIDAK TEDAPAT PEMBULUH

DARAH PADA ARAKNOID YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA ITIS.

4 tipe :

1.Pure arachnoiditis.

2.Concomitant arachnoiditis.

3.Arachnoiditis calcarea.

4.Arachnoiditis ossificans.

1.Pure Arachnoiditis

Etiologi : tidak jelas.

>>> pemberian obat intrathecal.

>>> daerah torakal.

Mielogram :

Kontras terpecah-pecah karena :

Adhesi araknoid.

12
Bentuk stalaktit, stalakmit, kantong 2x.

Kontras mengalir lambat melalui lumen sempit akibat adhesi / gambar

obstruktif seperti tumor.

2. Concomitant Arachnoiditis.

Komplikasi kelainan terdahulu didaerah tersebut :

Operasi spinal.

Fraktur vertebra.

Spondilitis.

Angioma spinal.

Tumor spinal cord.

Prolaps diskus intervertebra.

Penyakit epidural

Akibat kontras mielografi.

3. Arachnoiditis Calcarea

Bukan suatu true arachnoiditis.

Karena : depsit 2x kalsium pada araknoid yang sama dengan deposit kalsium pada

daerah tubuh mana saja Akibat proses degeneratif.

Plaque Ca : didapatkan saat laminektomi / nekropsi. ( mielogram = normal ). Bisa

timbulkan gangguan aliran likuor pada mielogram.

4.Arachnoiditis ossificans.

Pembentukan tulang pada pia-araknoid.

Sangat jarang.

Akibat proses degeneratif pada daerah sel hiperplastik dimana terjadi deposit

kalsium yang membentuk perubahan ossifikasi.

13
2). Macam macam perdarahan intrakranial disertai gambaran radiologi ?

Perdarahan epidural adalah antara tulang kranial dan dura mater. Gejala

perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang semakin

menurun, disertai oleh anisokoria pada mata ke sisi dan mungkin terjadi

hemiparese kontralateral.

Perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas tidak memberikan gejala

khas selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen) yang membaik setelah

beberapa hari.

Perdarahan Subdural

Perdarahan subdural adalah perdarahan antara dura mater dan araknoid, yang

biasanya meliputi perdarahan vena. Terbagi atas 3 bagian yaitu:

a) Perdarahan subdural akut

14
Gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan mengantuk, dan kebingungan, respon

yang lambat, serta gelisah.

Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak

besar dan cedera batang otak.

15
Perdarahan Intraserebral

Perdarahan intraserebral merupakan penumpukan darah pada jaringan otak. Di

mana terjadi penumpukan darah pada sebelah otak yang sejajar dengan hentaman,

ini dikenali sebagai counter coup phenomenon.

3). Macam macam stroke beserta radiologinya

Stroke Non Hemoragik/Iskemik

Definisi

Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah

servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti

aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yang menimbulkan

16
gejala serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam

atau lebih.

17
Stroke hemoragik

1. Definisi

Stroke hemoragik merupakan disfungsi neurologis fokal yang akut dan

disebabkan oleh perdarahan pada substansi otak yang terjadi secara spontan bukan

oleh karena trauma kapitis, akibat pecahnya pembuluh arteri dan pembuluh

kapiler.

18

Anda mungkin juga menyukai