Pasien geriatri
• Pemeriksaan Fisik
– Inspeksi daerah perianal: bekas luka/parut, fistula,
fisura, hemoroid eksternal
– Ukur penurunan perineum: penurunan dasar pelvis
saat mengejan dan istirahat (normal: 1,0-3,5 cm)
• < 1 cm ketidakmampuan relaksasi otot-otot dasar pelvis
• > 3,5 cm kelemahan perineum dan evakuasi tidak komplit
– Konfirmasi dengan defekografi atau MRI pelvis
dinamis menilai perubahan sudut anorektal
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan digital rektum menilai adanya
impaksi feses, mukosa rektum, striktur anal, masa
rektum, tekanan sfingter anal
– Inspeksi feses
tipe konsistensi feses menentukan estimasi
waktu transit kolon
DIAGNOSIS
Target:
• mengurangi gejala
• mengembalikan kebiasaan defekasi yang
normal
• keluarnya feses yang berbentuk dan lunak
setidaknya 3x per minggu tanpa mengejan
• meningkatkan kualitas hidup dengan efek
samping minimal
PENATALAKSANAAN
(NON FARMAKOLOGIS)
a. Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik berhubungan dengan
peningkatan 2x lipat risiko konstipasi. Tirah baring
dan imobilisasi berkepanjangan sering
dihubungkan dengan konstipasi
b. Latihan
Pasien harus mengenali dan merespon keinginan
defekasi, jika gagal menumpuknya feses yang
berlanjut diabsorpsi cairan makin sulit
dikeluarkan
PENATALAKSANAAN
(NON FARMAKOLOGIS)
c. Posisi Saat Defekasi
Posisi setengah berjongkok atau “semisquatting”,
atau dapat dibantu dengan menggunakan pijakan
kaki dan membungkuk badan ke depan. Bantal
juga dapat digunakan untuk membantu untuk
menguatkan otot-otot abdomen
PENATALAKSANAAN
(NON FARMAKOLOGIS)
d. Konsumsi Air
Minum setidaknya 8 gelas air per hari (sekitar 2
liter per hari).
Konsumsi kopi, teh, dan alkohol dikurangi
semaksimal mungkin atau konsumsi segelas air
putih ekstra untuk setiap kopi, teh, atau alkohol
yang diminum
PENATALAKSANAAN
(NON FARMAKOLOGIS)
e. Serat
Direkomendasikan sebagai terapi awal konstipasi.
Rekomendasi makanan tinggi serat (buah dan
sayur) atau suplemen suplemen serat
PENATALAKSANAAN (FARMAKOLOGIS)
Menghasilkan waktu transit
kolon yang lebih cepat dan
↑ frekuensi gerakan usus
Menginduksi defekasi
dengan meregang rektum
dan kolon
Probiotik: ↑ motilitas
intestinal dan mengurangi
waktu transit.