Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

HEPATITIS A
DISUSUN OLEH :
Christine Natalina Elysabeth
1261050216
PEMBIMBING :
dr. Ida Bagus Eka, SpA

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 27 FEBRUARI 2017 - 06 MEI 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
PENDAHULUAN
Hepatitis merupakan proses inflamasi yang disebabkan oleh
berbagai penyebab, salah satu penyebab terbanyak terjadinya
hepatitis adalah infeksi virus.
Hepatitis A merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh
virus hepatitis A (HVA)
Transmisinya melalui faekal oral
Hepatitis berhubungan dengan higienitas
Pengobatan terhadap infeksi virus hepatitis membutuhkan istirahat
yang cukup, higienitas
Pencegahan dilakukan dengan menjaga higienitas dan imunisasi
FISIOLOGI HEPAR

Fungsi hepar dalam sistem pencernaan yaitu untuk :


Mensekresi garam empedu,
Membantu penyerapan dan pencernaan lemak,
Mendetoksifikasi zat sisa dalam tubuh,
Menyimpan glikogen, lemak, tembaga, vitamin
Mengeluarkan bakteri, sel darah merah tua, dan
Mensekresi kolestrol dan bilirubin.
SISTEM ALIRAN DARAH HEPAR
PEMBENTUKAN BILIRUBIN
DEFINISI

Hepatitis A adalah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), dimana
virus ini merupakan virus RNA, yang diklasifikasikan ke dalam famili Picornavirus.
Bersifat tahan asam, termostabil, dan tahan terhadap empedu.
Berbentuk ikosahedral dengan ukuran diameter 28 nm. Virus ini dapat tetap
hidup selama bertahun-tahun.
Virus ini dapat menjadi inaktif pada suhu dengan temperatur 185 oF (85oC) atau
lebih, pada formalin dan clorine
EPIDEMIOLOGI

Di negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang


rendah, kebanyakan anak-anak (90%) terinfeksi
virus hepatitis A sebelum berusia 10 tahun
Prevalensi terjadinya hepatitis A di Indonesia, di
daerah Jakarta, Bandung dan Makassar yaitu
berkisar 35-45% pada anak dengan usia 5 tahun,
sedangkan di Papua mencapai hampir 100%.
FAKTOR RISIKO

Seseorang yang belum divaksinasi dapat terinfeksi dengan virus


hepatitis A. Di daerah dengan endemisitas tinggi, seseorang dapat
dengan mudah terinfeksi virus ini.
Faktor risiko:
Sanitasi yang buruk, makanan dan minuman yang terkontaminasi (5%)
Kurangnya air bersih
Kontak di pusat penitipan (15%)
Tinggal dengan orang yang terinfeksi hepatitis A (25%)
Menjadi mitra seksual dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis A akut
Bepergian ke daerah endemik tanpa imunisasi
PATOGENESIS
Masuk ke
Virus dalam Menuju
hepatitis A saluran hepatosit
cerna

Virus diikat
HAV melalui oleh IgA
Masuk ke
sinusoid, spesifik di
dalam usus
kanalikuli saluran
cerna
GEJALA KLINIS
Gejala klinis hepatitis A muncul secara mendadak, dimana
timbul keluhan panas, mual, muntah, tidak mau makan,
dan nyeri abdomen.
Stadium Hepatitis A :
1. Masa inkubasi
2. Masa prodromal
3. Fase ikterik
4. Fase penyembuhan
Lima gejala klinis:
1. Hepatitis A klasik
Gejala klinis yang muncul biasanya timbul mendadak dan didahului oleh gejala prodromal sekitar
1 minggu.
2. Hepatitis A relaps
Biasanya 4-20% gejala simptomatis. Gejala muncul 6-10 minggu dimana sebelumnya dinyatakan
sembuh secara klinis. Gejala relaps lebih ringan daripada gejala pada bentuk pertama.
3. Hepatitis A kolestatik
Adanya gejala hepatitis dalam beberapa bulan yang disertai timbulnya geajala panas, gatal dan
jaundice. Kadar AST, ALT, dan ALP perlahan turun ke dalam batas normal, sedangkan kadar
bilirubin serum tetap tinggi.
4. Hepatitis A protracted
Pada bentuk ini, bersihan dari virus dapat terjadi perlahan dan membutuhkan waktu yang lebih
lama, yang dapat mencapai sekitar 120 hari. Pada pemeriksaan biopsi, dapat ditemukan adanya
inflamasi portal.
5. Hepatitis A fulminan
Merupakan bentuk yang paling berat dan dapat menyebabkan kematian. Pada bentuk ini dapat
timbul gejala klinis icterus, ensefalopati, dan pemanjangan waktu protrombin yang lebih berat.
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Penyembuhan membutuhkan waktu beberapa
minggu hingga beberapa bulan.
Indikasi rawat inap pada penderita bila ditemukan
gejala muntah hebat, dehidrasi dengan intake
sulit, kadar SGOT-SGPT >10x, terjadi koagulopati
dan ensefalopati.
Penggunaan asetaminofen tidak dianjurkan karena
bersifat hepatotoksik.
PENCEGAHAN

Pencegahan umum

Pencegahan khusus
DAFTAR PUSTAKA

Juffrie M, dkk. 2012. Hepatitis A dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi, Edisi 1. Penerbit: Badan Penerbit IDAI.
Hal 287-293.
CDC. 2015. Hepatitis A. Diunduh dari https://www.cdc.gov/ pada 12 Maret 2017.
Herdiana M, Arief S, Setyoboedi B. 2015. Mengenal Hepatitis A pada Anak. Diunduh dari http://www.idai.or.id/ pada
14 Maret 2017.
Oswari, H. 2016. Hepatitis Virus pada Anak. Diunduh dari http://www.idai.or.id pada 11 Maret 2017.
Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 6. Jakarta: EGC. Hal 669-675.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku Ajar Patologi. Vol. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 666-7.
Gilroy, R K. 2016. Hepatitis A. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com pada 11 Maret 2017.
Matheny, S C dan Kingery, J E. 2012. Hepatitis A. diunduh dari http://www.aafp.org/afp pada 12 Maret 2017.
WHO. 2016. Hepatitis A. Diunduh dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets pada 12 Maret 2017.
Rafeey M, Shoaran M. 2014. Prevalence and Risk Factors of Hepatitis A in Children in Tabriz, Iran. Diunduh dari
http://journals.tbzmed.ac.ir/ pada 15 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai