Anda di halaman 1dari 25

Acute Tubular Necrosis

IQLIMA LUTHFIYA - 1610211114


ADITYA R PRATAMA - 1610211159
Nekrosis atau kematian sel pada tubulus ginjal akut dapat disebut sebagai
Acute tubular necrosis (ATN). ATN disebabkan oleh sel tubular kurang
mendapatkan oksigen atau ketika sel mendapat pengaruh dari racun obat
atau molekul.

Nekrosis tubular akut (acute tubular necrosis/ATN) adalah salah satu


penyebab utama gagal ginjal akut / cedera ginjal akut (acute kidney
injury/AKI) akibat cedera struktural yang dapat menyebabkan bermacam
komplikasi hingga terapi pengganti ginjal (renal replacement therapy)
Menurut Wardener (1967) bahwa Acute tubular necrosis pada
ginjal dapat dilihat berdasarkan morfologi, yaitu secara makroskopik
dan mikroskopik

•Ginjal biasanya agak membesar,


•Tampak torak-torak pigmen
walaupun dapat juga masih tetap dalam
hemoglobin yang berserakan
batas normal.
didalam tubulus.
•Korteks tampak pucat dan bengkak
•Torak-torak ini biasanya
•Piramid-piramid tampak berwarna
tampak granuler atau amorf
merah tua karena kongesti dan adanya
pigmen-pigmen hemoglobin
Nekrosis Tubular Akut Iskemik
Penyebab iskemik nekrosis tubular akut adalah sebagai berikut:
• Status hipovolemik: pendarahan, kekurangan cairan, luka bakar

• Curah jantung menurun: gagal jantung, penyakit miokardium, aritmia,


valvulopati, penyakit perikardial, tamponade

• Vasodilatasi sistemik: sepsis, anafilaksis

• Disseminated intravascular coagulation (DIC)


Nekrosis Tubular Akut Nefrotoksik
Toksin penyebab nekrosis tubular akut nefrotoksik dapat
dibedakan menjadi toksin eksogen dan endogen.

EKSOGEN ENDOGEN
•Antibiotik aminoglikosida •Mioglobinuria
•Amfoterisin B •Hemoglobinuria
•Kontras radiografik/ contrast- •Nefropati crystal induced
induced nephropathy (CIN) akut pada kanker
•Siklosporin dan tacrolimus (inhibitor •Multiple myeloma
kalsineurin)
•Cisplatin
•Ifosfamide
Faktor Risiko Nekrosis Tubular Akut Iskemik

Untuk nekrosis tubular akut iskemik, kondisi klinis pasien yang dapat
menurunkan perfusi pada ginjal dapat dilihat sebagai faktor risiko. Seorang
dengan status hipovolemik, curah jantung menurun, serta infeksi berat
sangatlah berisiko untuk terkena nekrosis tubular akut iskemik.
Faktor Risiko Nekrosis Tubular Akut Nefrotoksik

Dalam menentukan faktor risiko nekrosis tubular akut nefrotoksik,


penyebab toksin endogen atau eksogen yang dicurigai perlu dilihat.
Pada nekrosis tubular akut nefrotoksik yang disebabkan oleh toksin
eksogen, antibiotik aminoglikosida, amfoterisin B, dan kontras radiografi
merupakan beberapa dari penyebab tersering.
Data epidemiologi menunjukkan insiden nekrosis tubular akut
iskemik sebanyak 31.0% pada rumah sakit di Asia Tenggara,
dengan kondisi nekrosis tubular akut iskemik mencakup 50%
dari semua pasien gagal ginjal di ICU.
ATN telah diperkirakan menyumbang 76% kasus GGA di unit
perawatan kritis.
Sementara kejadian yang dilaporkan dari GGA juga bervariasi,
data dari Survei Rumah Sakit Nasional 2011, yang melibatkan
29.039.599 rawat inap, melaporkan 20 kasus GGA per 1000
rawat inap di AS.
Kebanyakan dari studi mengenai gagal ginjal akut terdapat di
rumah sakit negara-negara Barat berpenghasilan tinggi.
Insiden gagal ginjal akut pada dewasa mencakup 21.6% dan
33.7% pada anak-anak di rumah sakit
The landmark PICARD (Program to Improve Care in Acute
Renal Disease) study was an observational study of a cohort of
618 patients with acute kidney injury in the intensive care
units of 5 academic centers in the United States. Ischemic ATN
was the presumed etiology for 50% of all patients
Who is at risk for acute tubular
necrosis?

• Recent injury to your body, especially the kidneys


• A bad reaction to a blood transfusion
• Septic shock
• A major surgical procedure
What are the symptoms of acute tubular
necrosis?
Tanda Dan Gejala Penyakit :
- Pendarahan abnormal (petekia dan ekomosis)
- Output urin berkurang
- Selaput lendir dan kulit kering
- Hiperkalemia
- Lesu
- Kejang atau sawan
- Bau napas uremik
- Sindrom uremik
Diagnosis
Urinalisis :
- memperlihatkan sedimen urine mengandung (red
blood cell - RBC)
- Osmolalitas rendah (kurang dari 400 m0sm/kg)
- Kadar natrium tinggi (40 sampai 60 mEq/L).
- Kadar sodium dalam urin meningkat
- Px darah memperlihatkan kenaikan kadar nitrogen urea
darah dan kreatinin serum asidosis metabolik dan
hiperkalemia.

- Elektrokardiografi bisa menunjukkan aritmia (akibat


ketidakseimbangan elektrolit), jika terjadi hiperkalemia,
elektrokardiografi menunjukkan pelebaran kompleks QRS,
gelombang P hilang dan gelombang T yang tinggi dan
berpuncak.
Kerusakan struktural pada tubulus ginjal merupakan
proses yang mendasari patofisiologi nekrosis tubular
akut dan dapat mengikuti proses inisiasi (initiation),
pemeliharaan (maintenance), dan pemulihan
(recovery).
Fase Inisiasi
Pada fase inisiasi, terjadi kerusakan sel sehingga terjadi
penurunan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration
rate/GFR). Hal ini dikarenakan oleh hipoperfusi serta casts
dan debris dari sel mati yang mengobstruksi lumen tubulus.
Fase Pemulihan

Fase pemulihan adalah fase di mana terjadi regenerasi dari sel


tubular
Pada fase ini dapat terjadi diuresis yang hebat sehingga terjadi
kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Pada beberapa
kasus, kerusakan ginjal permanen ringan dan sedang dapat
terjadi.
Fase Pemeliharaan

Fase pemeliharaan dapat berlangsung hingga 1-2 minggu dan


adalah kondisi stabilisasi GFR
Pada fase ini pengeluaran urin rendah sehingga terjadi
kenaikan kadar urea, kalium, sulfat, dan kreatinin dalam
tubuh. Oleh karena retensi cairan, pasien dapat juga
mengalami edema, intoksikasi air hingga edema paru.
Pada kebanyakan orang, nekrosis tubular akut reversibel.
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah komplikasi
penyakit, terutama pada fase maintenance, dan hanya
bersifat suportif Pengobatan berfokus pada pencegahan
kelebihan penumpukan cairan dan limbah
• Pemberian diuretik dan infusi cairan dalam volume.
• Untuk manajemen jangka panjang, kehilangan cairan yang
terlihat dan terhitung (termasuk kehilangan yang tidak dapat
dirasakan) harus digantikan setiap hari.
• Transfusi RBC kemasan diberikan jika penderita mengalami
anemia
- Glukosa 50%, insulin reguler, dan natrium bikarbonat
darurat secara I.V. untuk menangani hiperkalemia
- Natrium polistiren sulfonat dengan sorbitol bisa diberikan
secara oral atau dengan enema untuk menurunkan kadar
kalium ekstra selular
- Dialisis peritoneal atau hemodialisis bisa diperlukan jika
pasien berada dalam keadaan katabolik
Dialisis dapat membuang kelebihan sampah dan cairan. Hal ini
dapat membuat anda merasa lebih baik, dan dapat membuat gagal
ginjal lebih mudah untuk dikontrol.
Dialisis mungkin diperlukan dalam kasus-kasus berikut:
• Penurunan status mental
• Kelebihan cairan
• Peningkatan kadar natrium
• Kurangnya jumlah produksi urin
• Penumpukan produk limbah nitrogen yang tidak terkendali
Preventing acute tubular necrosis

• Untuk menghindari ATN, obati kondisi yang menurunkan


oksigen dan aliran darah ke ginjal.
• Mengontrol gangguan yang ada seperti diabetes, kondisi
jantung, dan penyakit hati.
• Minum banyak air setelah menggunakan pewarna kontras.
• Mintalah dokter Anda untuk memantau darah Anda jika Anda
minum obat yang mungkin beracun bagi ginjal Anda
• Prognosis nekrosis tubular akut sangat
tergantung pada kondisi pasien secara
keseluruhan dan dapat memiliki mortalitas
yang tinggi apabila terjadi pada stadium
penyakit yang lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai