Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 penduduk pada
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara terbanyak adalah jenis
kelamin laki-laki yaitu berjumlah 14.765 jiwa (49,88%), sedangkan untuk jenis
kelamin perempuan yaitu berjumlah 14.836 jiwa (50,11%).
Kepadatan penduduk di Kelurahan Siantan Hilir mencapai 36,98 km 2/jiwa.
Jumlah rumah tangga di Kelurahan Siantan Hilir sebanyak 9.447 KK. Penduduk
usia baduta berjumlah 1.044, bayi berjumlah 532 orang, balita usia (0-5 thn)
berjumlah 1.607 orang, anak balita berjumlah 3.267, anak prasekolah berjumlah
655, bumil berjumlah 604 orang, bulin sebanyak 594 orang, bufas sebanyak 594
orang, buteki sebanyak 620 orang, WUS imun 15-49 tahun sebanyak 8.511 orang,
WUS IVA 30-45 tahun berjumlah 6761 orang, remaja 15-18 tahun sebanyak 1370
orang dan usia lanjut sebanyak 2453 orang. Secara keseluruhan indikator
kependudukan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini:
Table 2 : Indikator Kependudukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontiank Utara Tahun 2018
No Uraian Jumlah
1 Luas wilayah (km²) 787 ha/m2
2 RW 40
3 RT 151
4 Penduduk 29.601
a. Laki-laki 14.765
b. Perempuan 14.836
5 Kepala keluarga 9447
6 Baduta 1.044
7 Bayi 532
8 Balita 1607
9 Anak Balita 2711
10 Balita 3267
11 Prasekolah 655
12 Bumil 604
13 Bunil 594
14 Bufas 594
15 Buteki 620
16 WUS Imun 15-49 8.511
17 WUS IVA 30-50 tahun 6.761
18 Remaja 15-18 tahun 1.370
19 Usia lanjut 2453
20 Ratio Jenis Kelamin (laki- laki:perempuan) 1.004
21 Ratio beban Tanggungan (KK: anggota keluarga) 3,13
22 Kepadatan penduduk (Km/jiwa) 36,98
Sumber: Data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kependudukan Dan Catatan Sipil, Tahun
2018
Dari Tabel II diatas dapat diketahui ratio beban tanggungan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 3,13, yang artinya setiap
100 orang penduduk yang produktif harus menanggung beban 3 orang penduduk
nonproduktif. Data selengkapnya mengenai distribusi penduduk menurut kelompok
umur dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:
2. Sosial Ekonomi
a. Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian di kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara mempunyai rumah
makan/restoran sebanyak 12 bangunan. Depot air minum ada 12. 1
Laboratorium. 1 Apotek. 1 Bidan Praktek. 3 Praktek Dokter Umum. 1
Praktek Dokter Spesialis Syaraf, 1 Dokter Spesialis Penyakit dalam. 1 Dokter
Gigi.
Pada tabel diatas dapat dilihat kasus kematian ibu di tahun 2016-2018 tidak
terdapat kasus atau 0 kasus, sedangkan untuk kasus kematian bayi di tahun 2016-
2017 terdapat 1 kasus yang disebabkan oleh asfiksia, dan ditahun 2018 tidak ada
kasus kematian.
2. Jumlah kelahiran
Jumlah kelahiran bayi hidup di kelurahan Siantan Hilir sebanyak 632 orang,
sedangkan jumlah kasus bayi lahir mati tidak ada
Tabel 4 : Jumlah kelahiran di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
tahun 2018
5. MALARIA
Angka kematian 0,0 0,0 0,0
6. HIV
1) Angka kesakitan per 100.000 penduduk 4 5 5
7. Tetanus Neonatorum
2) Angka kesakitan (orang) 0 0 0
4. Penyakit non infeksius
Berdasarkan table dibawah ini angka kesakitan terbanyak dari semua penyakit
degenerative yaitu penyakit tekanan darah tinggi
Table 6 : Jumlah Kasus Baru Tidak Menular Tahun 2018
No Penyakit Jumlah
(kasus)
1 Penyakit Dan Kelainan Susunan Syaraf Lainnya 360
2 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 526
3 Asma 47
4 Penyakit Tulang Belakang Lain 10
5 Neoplasma Ganas Rongga Mulut 1
6 Karsinoma Insitu Payudara Susunan Kencing Kelamin 5
7 Penyakit Kencing Manis 114
8 Penyakit Jantung Iskemik Lain 5
9 Perdarahan Intraserebral Dan Intracranial Lain 0
10 Gejala Yang Berhubungan Dengan Jantung 0
b. ISPA balita
Penyakita ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak,
karena system pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk
pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali pertahun, yang
berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3
sampai 6 kali setahun. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Utara kasus ISPA akan meningkat apabila terjadi seperti kabut asap karena
pembakaran lahan dan tidak terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama. Secara
umum terdapat 3 faktor resiko terjadinya ISPA yaitu factor lingkungan, faktor
individu anak serta faktor perilaku.
Indikator untuk angka kesakitan ISPA di Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara adalah pneumonia balita per 1000 balita
dengan target penemuan penderita pneumonia balita (10%) sebesar 205. Jumlah
balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani dapat dilihat pada
table dibawah ini.
Tabel 12 : Jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan
ditangani tahun 2017-2019
Diantara kasus tersebut tidak ada yang meninggal dunia, dan sesuai
dengan target nasional dimana angka kematian karena kasus pneumonia sebesar
0 kasus. Tidak adanya kasus kematian ini karena masyarakat dapat mengenali
dan waspada terhadap tanda kasus pneumonia serta segera mengakses ke
fasilitas kesehatan.
1 Persentase Ibu Hamil mendapatkan % 593 613 96.74 98.00 Tidak capai
target
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2 Persentase Bayi Baru Lahir % 621 593 104.72 100.00 Capai target
mendapatkan Pelayanan kesehatan
Bayi Baru Lahir
Tabel 14 : Tabel Identifikasi Masalah pada penyakit menular dan tidak menular
pada tahun 2019
Masalah
Tingkat kesembuhan pasien BTA positif masih rendah
Tingkat pelayanan kesehatan pasien Hipertensi masih rendah
Tingkat pelayanan kesehatan pasien diabetes mellitus masih rendah
P (priority) = I x T x R
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat ditetapkan prioritas masalah pada program
di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara adalah persentase (%) kesembuhan
penderita TB BTA (+).