Anda di halaman 1dari 15

UPTD PUSKESMAS PONTIANAK UTARA

A. Profil UPTD Puskesmas Pontianak Utara


1. Jumlah penduduk wilayah binaan di UPTD Puskesmas Pontianak Utara
Berdasarkan data dari profil Kelurahan Siantan Hilir Tahun 2017 sampai
2019, penduduk wilayah binaan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1 : Jumlah Penduduk wilayah binaan UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Utara

Jenis kelamin Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Laki – laki 14.490 14.765


Perempuan 14.614 14.836

Jumlah (jiwa) 29.104 29.601

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 penduduk pada
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara terbanyak adalah jenis
kelamin laki-laki yaitu berjumlah 14.765 jiwa (49,88%), sedangkan untuk jenis
kelamin perempuan yaitu berjumlah 14.836 jiwa (50,11%).
Kepadatan penduduk di Kelurahan Siantan Hilir mencapai 36,98 km 2/jiwa.
Jumlah rumah tangga di Kelurahan Siantan Hilir sebanyak 9.447 KK. Penduduk
usia baduta berjumlah 1.044, bayi berjumlah 532 orang, balita usia (0-5 thn)
berjumlah 1.607 orang, anak balita berjumlah 3.267, anak prasekolah berjumlah
655, bumil berjumlah 604 orang, bulin sebanyak 594 orang, bufas sebanyak 594
orang, buteki sebanyak 620 orang, WUS imun 15-49 tahun sebanyak 8.511 orang,
WUS IVA 30-45 tahun berjumlah 6761 orang, remaja 15-18 tahun sebanyak 1370
orang dan usia lanjut sebanyak 2453 orang. Secara keseluruhan indikator
kependudukan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini:
Table 2 : Indikator Kependudukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontiank Utara Tahun 2018
No Uraian Jumlah
1 Luas wilayah (km²) 787 ha/m2
2 RW 40
3 RT 151
4 Penduduk 29.601
a. Laki-laki 14.765
b. Perempuan 14.836
5 Kepala keluarga 9447
6 Baduta 1.044
7 Bayi 532
8 Balita 1607
9 Anak Balita 2711
10 Balita 3267
11 Prasekolah 655
12 Bumil 604
13 Bunil 594
14 Bufas 594
15 Buteki 620
16 WUS Imun 15-49 8.511
17 WUS IVA 30-50 tahun 6.761
18 Remaja 15-18 tahun 1.370
19 Usia lanjut 2453
20 Ratio Jenis Kelamin (laki- laki:perempuan) 1.004
21 Ratio beban Tanggungan (KK: anggota keluarga) 3,13
22 Kepadatan penduduk (Km/jiwa) 36,98
Sumber: Data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kependudukan Dan Catatan Sipil, Tahun
2018

Dari Tabel II diatas dapat diketahui ratio beban tanggungan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 3,13, yang artinya setiap
100 orang penduduk yang produktif harus menanggung beban 3 orang penduduk
nonproduktif. Data selengkapnya mengenai distribusi penduduk menurut kelompok
umur dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 2 : Penduduk Per Kelurahan Menurut Kelompok Umur di Wilayah


Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara Tahun 2015
Golongan Umur Jumlah %

0-4 th 2550 8.61


5-9 th 2082 7.03
10-14 th 3082 10.23
15-19 th 3865 13.06
20-24 th 2163 7.31
25-29 th 2194 7.41
30-34 th 2186 7.38
35-39 th 2182 7.37
40-44 th 2340 7.91
45-49 th 2297 7.76
50-54 th 1442 4.87
55-59 th 1159 3.92
60-64 th 780 2.64
65-69 th 522 1.76
70-74 th 477 1.61
75+ th 334 1.13
Jumlah 29601 100.00
Sumber : Data dinas kependudukan dan catatan sipil, tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas persentase kelompok umur terbesar adalah
kelompok umur 10-14 tahun (10,23%) dan persentase terkecil pada kelompok
umur 75+ tahun (1,13%).

2. Sosial Ekonomi
a. Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian di kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara mempunyai rumah
makan/restoran sebanyak 12 bangunan. Depot air minum ada 12. 1
Laboratorium. 1 Apotek. 1 Bidan Praktek. 3 Praktek Dokter Umum. 1
Praktek Dokter Spesialis Syaraf, 1 Dokter Spesialis Penyakit dalam. 1 Dokter
Gigi.

b. Pendidikan dan Tempat Ibadah


Menurut data monografi kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2015 yaitu sarana
pendidikan yang terdiri dari 11 PAUD, 3 TK, 14 SD,7 SLTP, dan 4 SLTA.
Kemudian untuk tempat ibadah terdapat 13 Masjid, 26 Surau/Mushola, 2
Gereja, 1 Vihara.
c. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontiank Utara terdiri dari berbagai jenis mata pencaharian.
Sebagian besar bekerja sebagai PNS 539 orang, TNI/POLRI 320 orang,
pegawai swasta 5110 orang, wiraswasta 1385 orang, dan pedagang 155
orang, petani 685 orang, buruh tani 846 orang, pensiunan 167 orang, nelayan
19 orang, jasa 1550 orang, pelajar/mahasiswa 5.210 orang, mengurus rumah
tangga 8.795 orang, lainnya 6 orang, dan belum bekerja sebanyak 4814
orang (Sumber: Profil Kelurahan Siantan Hilir Tahun 2018).

B. Situasi Derajat Kesehatan UPTD Puskesmas Pontianak Utara


1. Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian
Angka Harapan Hidup Kota Pontianak berdasarkan data BPS tahun 2018
adalah sebanyak 72.41% per tahunnya.
Table 3 : Angka Mortalitas Di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
Tahun 2016-2018

No Mortalitas 2016 2017 2018


1 Jumlah Kasus Kematian Ibu 0 0 0
2 Jumlah Kasus Kematiian Bayi 1 1 0
3 Jumlah Kasus Kematian Neonates 0 0 0
4 Jumlah Kasus Kematian Balita 0 0 0
kasus kasus kasus

Pada tabel diatas dapat dilihat kasus kematian ibu di tahun 2016-2018 tidak
terdapat kasus atau 0 kasus, sedangkan untuk kasus kematian bayi di tahun 2016-
2017 terdapat 1 kasus yang disebabkan oleh asfiksia, dan ditahun 2018 tidak ada
kasus kematian.

2. Jumlah kelahiran
Jumlah kelahiran bayi hidup di kelurahan Siantan Hilir sebanyak 632 orang,
sedangkan jumlah kasus bayi lahir mati tidak ada
Tabel 4 : Jumlah kelahiran di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
tahun 2018

No Puskesmas Kelurahan Jumlah kelahiran


Hidup mati Hidup dan mati
1 UPTD Puskesmas 632 0 632
Kecamatan Pontianak Siantan
untara Hilir
Jumlah 632 0 632

3. Angka kesakitan penyakit infeksi dan non infeksi


Table berikut ini disajikan angka kesakitan penyakit infeksius dan penyakit
non infeksius di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2016-
2018
Table 5 : Angka Kesakitan Dan Kematian Penyakit Infeksi

No Jenis penyakit 2016 2017 2018


1 Penyakit infeksius
1. DBD
 Angka kesakitan per 100.000 penduduk 3,49 24,05 10,13
 Angka kematian/10.000 penduduk 0,0 0,0 0,3
2. TB paru
 Angka kesakitan per 100.000 penduduk 35,48 57,89 47,29
 Angka kematian 0,0 0,0 0,0
3. ISPA
 Angka kesakitan per 1000 balita 81,25 32,81 15,62
4. DIARE
 Angka kesakitan per 1000 balita 28 126 34
 Angka kematian 0,0 0,0 0,0

5. MALARIA
 Angka kematian 0,0 0,0 0,0
6. HIV
1) Angka kesakitan per 100.000 penduduk 4 5 5
7. Tetanus Neonatorum
2) Angka kesakitan (orang) 0 0 0
4. Penyakit non infeksius
Berdasarkan table dibawah ini angka kesakitan terbanyak dari semua penyakit
degenerative yaitu penyakit tekanan darah tinggi
Table 6 : Jumlah Kasus Baru Tidak Menular Tahun 2018

No Penyakit Jumlah
(kasus)
1 Penyakit Dan Kelainan Susunan Syaraf Lainnya 360
2 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 526
3 Asma 47
4 Penyakit Tulang Belakang Lain 10
5 Neoplasma Ganas Rongga Mulut 1
6 Karsinoma Insitu Payudara Susunan Kencing Kelamin 5
7 Penyakit Kencing Manis 114
8 Penyakit Jantung Iskemik Lain 5
9 Perdarahan Intraserebral Dan Intracranial Lain 0
10 Gejala Yang Berhubungan Dengan Jantung 0

5. Penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara


Penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat yang berobat ke UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 7 : 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Kecamatan Utara 2017

No Nama penyakit Jumlah


kasus
1 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan 4686
bagian atas
2 Diare 3709
3 Demam yang tidak diketahui sebabnya 3666
4 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 3515
5 Tekanan darah tinggi 3157
6 Radang sendi serupa rematik 2997
7 Gangguan faayl lain pada alat pencernaan 2748
8 Kecelakaan dan ruda paksa 1841
9 Penyakit kulit alergi 1657
10 Penyakit lain pada saluran pernapasan 1598
bagian atas
Jumlah 30.982

Tabel 8 : 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Kecamatan Utara 2018

No Nama penyakit Jumlah kasus


1 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan 4567
bagian atas
2 Demam yang tidak diketahui sebabnya 4501
3 Tekanan darah tinggi 4167
4 Gangguan faal lain pada saluran cerna 4158
5 Radang sendi serupa rematik 3439
6 Diare 2763
7 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2271
8 Penyakit kulit alergi 2079
9 Kecelakaan dan ruda paksa 1792
10 Penyakit lain pada saluran cerna bagian 1245
atas
Jumlah 30.982

Tabel 9 : 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Kecamatan Utara 2019

No Nama penyakit Jumlah kasus


1 Demam yang tidak diketahui sebabnya 5242
2 Gangguan faal lain pada alat pencernaan 4494
3 Tekanan darah tinggi 4009
4 Radang sendi serupa rematik 3702
5 Diare 3270
6 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan 3217
bagian atas
7 Kecelakaan dan ruda paksa 2839
8 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2234
9 Penyakit kulit alergi 2262
10 Penyakit lain pada saluran pernapasan 2009
bagian atas
Jumlah 30.982

6. Penyakit infeksius dengan angka kesakitan terbanyak


a. TBC paru
Paru Angka kesakitan TB tahun 2018 di UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Utara sebesar 47,29%. Angka kesembuhan (TBC paru BTA +
sembuh) tahun 2018 sebesar 84,61%, sedangkan kunjungan TB yang berobat
sesuai standar ada 37 orang (100%). Pada tahun 2019 angka kesembuhan TB
paru sebesar 44,44%.
Banyak faktor yang mempengaruhi kasus TB paru di UPTD Puskesmas
kecamatan Pontianak Utara diantaranya sosio-ekonomi lemah, daya tahan tubuh,
status gizi, kebersihan lingkungan tempat tinggal, kebersihan diri indivisu dan
kepadatan hunian lingkungan tempat tinggal.
Tabel 10 : Persentase Rumah Tangga Berprilaku Bersih Dan Sehat
Berdasarkan Kelirahan Di UPTD Puskesmas Kecamtan Pontianak Utara
Tahun 2018
No Puskesmas Keluraha Rumah tangga
n
Jumlah Jumlah % Ber %
dipanta dipantau PHBS
u
1 UPTD Siantan 475 210 44,21 % 79 37,61%
Puskesmas hilir
Kecamatan
Pontianak
Utara
JUMLAH

Tabel 11 : Pencapaian program P2TB BTA positif di wilayah kecamatan


Pontianak Utara tahun 2018 dan 2019

No Tahun Temuan pasien TB Temuan pasien TB BTA


BTA positif positif sembuh
1 2018 47,29 % 84,61 %
2 2019 105% 44,44 %

b. ISPA balita
Penyakita ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak,
karena system pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk
pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali pertahun, yang
berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3
sampai 6 kali setahun. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Utara kasus ISPA akan meningkat apabila terjadi seperti kabut asap karena
pembakaran lahan dan tidak terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama. Secara
umum terdapat 3 faktor resiko terjadinya ISPA yaitu factor lingkungan, faktor
individu anak serta faktor perilaku.
Indikator untuk angka kesakitan ISPA di Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara adalah pneumonia balita per 1000 balita
dengan target penemuan penderita pneumonia balita (10%) sebesar 205. Jumlah
balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani dapat dilihat pada
table dibawah ini.
Tabel 12 : Jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan
ditangani tahun 2017-2019

No Tahun Temuan Pneumonia per 1000 balita


Kasus %
1 2017 21 32,81
2 2018 10 15,62
3 2019 7

Diantara kasus tersebut tidak ada yang meninggal dunia, dan sesuai
dengan target nasional dimana angka kematian karena kasus pneumonia sebesar
0 kasus. Tidak adanya kasus kematian ini karena masyarakat dapat mengenali
dan waspada terhadap tanda kasus pneumonia serta segera mengakses ke
fasilitas kesehatan.

C. Upaya Kesehatan Masyarakat


1) Indikator Kinerja (outcome dan output) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
1. Persentase Ibu Hami lmendapatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Persentase Bayi Baru Lahir mendapatkan Pelayanan kesehatan Bayi Baru
Lahir
3. Persentase Ibu Bersalin mendapatkan Pelayanan Persalinan
4. Persentase Anak Usia Pendidikan Dasar yang mendapatkan Skirining
Kesehatan sesuai Standar
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita sesuai standar
6. Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat yang mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai Standar
7. Persentase orang terduga TBC mendapat pelayanan TBC sesuai standar
8. Persentase penderita Hipertensi mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai standar
9. Persentase Warga Negara Usia 15-59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan
sesuai standar
10. Persentase penyandang Diabetes Melitus yang mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai standar
11. Persentase Warga Negara Usia 60 tahun keatas mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai standar
12. Persentase Orang dengan Resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
deteksi dini HIV sesuai standar.

Tabel 13 : Indikator Kerja Dan Ketercapaiannyadi Tahun 2019

Indikator Kinerja (outcome dan output)


Capaian Kegiatan Tahun2019
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Satuan Capaian Sasaran % Target Keterangan

1 Persentase Ibu Hamil mendapatkan % 593 613 96.74 98.00 Tidak capai
target
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

2 Persentase Bayi Baru Lahir % 621 593 104.72 100.00 Capai target
mendapatkan Pelayanan kesehatan
Bayi Baru Lahir

3 Persentase Ibu Bersalin % 621 623 99.68 100.00 Tidak capai


target
mendapatkan Pelayanan Persalinan
4 Persentase Anak Usia Pendidikan % 630 669 94.17 100.00 Tidak capai
target
Dasar yang mendapatkan Skirining
Kesehatan sesuai Standar
5 Cakupan Pelayanan Kesehatan % 1940 2048 94.73 95.00 Tidak capai
target
Balita sesuai standar
6 Persentase Orang Dengan % 51 52 98 100 Tidak capai
target
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat yang
mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Jiwa sesuai Standar
7 - Persentase orang terduga TBC % 54 51 105.08 100 Capai target
mendapat pelayanan TBC sesuai
standar
- Angka Kesembuhan % 24 54 44.44 85 Tidak capai
target
8 Persentase penderita Hipertensi % 755 7371 10.24 91.67 Tidak capai
target
mendapat Pelayanan Kesehatan
sesuai standar
9 Persentase Warga Negara Usia 15- % 7984 19941 40.04 91.67 Tidak capai
target
59 tahun mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai standar
10 Persentase penyandang Diabetes % 191 606 31.52 91.67 Tidak capai
target
Melitus yang mendapatkan
Pelayanan Kesehatan sesuai standar
11 Persentase Warga Negara Usia 60 % 2184 2518 86.74 100 Tidak capai
target
tahun keatas mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai standar
12 Persentase Orang dengan Resiko 0/0 692 658 105.17 100 Capai target
terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai
standar.
D. Menetapkan masalah
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari adanya kesenjangan antara
pencapaian program Penyakit menular dan tidak menular di UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Utara tahun dan 2019 dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan.

Tabel 14 : Tabel Identifikasi Masalah pada penyakit menular dan tidak menular
pada tahun 2019

Tolak Ukur/ Capaian Masalah


No Indikator
Target (%) (%)
Penyakit menular
1. % Penemuan pasien baru TB BTA 100 105% -
(+)
% Kesembuhan penderita TB BTA >85 44,44 +
2.
(+)
% Penderita ISPA yang mendapat
3.
penanganan
 Cakupan Pelayanan Anak Balita 47 75 -
sesuai Standar
% orang dengan resiko terinfeksi 100 105 -
4. HIVyang mendapatkan deteksi dini
pemeriksaan HIV sesuai standar
% Terkendalinya angka kesakitan <49 69,97 -
5.
DBD
6. % penderita DBD yang ditangani 100 100 -
% Terkendalinya angka kesakitan <21,4 113,8 -
7.
Diare
Penyakit tidak menular
% Penderita Hipertensi mendapat 91,67 10,24 +
1
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
% Penyandang Diabetes Melitus 91,67 40,04 +
2. yang mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar

Masalah
 Tingkat kesembuhan pasien BTA positif masih rendah
 Tingkat pelayanan kesehatan pasien Hipertensi masih rendah
 Tingkat pelayanan kesehatan pasien diabetes mellitus masih rendah

2) Penentuan prioritas masalah


Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks sederhana
(criteria matrix technique). Pada teknik ini terdapat beberapa variabel, yaitu:

a. Pentingnya masalah (Importancy) = I, yang diukur berdasarkan:


 Besarnya masalah (Prevalence) = P
 Akibat yang ditimbulkan masalah (Severity) = S
 Kenaikan besarnya masalah (Rate of Increase) = RI
 Keinginan masyarakat tidak terpenuhi (Degree of Unmeet Need) = DU
 Keuntungan sosial karena selesainya masalah (Social Benefit) = SB
 Keprihatinan masyarakat (Public Concern) = PB
 Suasana politik (Political Climate) = PC
b. Kelayakan teknologi (Technical feasibility) = T
Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut.

c. Ketersediaan sumber daya (Resources availability) = R


Sumber daya terdiri dari tenaga (man), dana (money), dan sarana (material).
Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
makin diprioritaskan masalah tersebut.
Semua variabel diberi nilai antara 1 (tidak penting) sampai dengan 5 (sangat
penting). Penetapan prioritas masalah dilakukan dengan cara mengalikan I, T dan
R. Sedangkan nilai I dihitung dengan menambahkan semua variabelnya. Lebih
jelas rumus untuk menghitung prioritas masalah dapat dilihat di bawah ini:

P (priority) = I x T x R

Tabel 15 : Penentuan Prioritas Masalah


Jumlah
Indikator T R
No Daftar Masalah (IxTxR)
P S RI DU SB PC PB
1 %Kesembuhan 2 5 4 4 5 2 5 5 3 405
penderita TB BTA (+)
2 % Penderita Hipertensi 4 3 1 2 2 3 3 4 4 288
mendapat Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar
3 % Penderita DM mendapat 3 4 1 2 3 4 3 3 4 240
Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat ditetapkan prioritas masalah pada program
di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara adalah persentase (%) kesembuhan
penderita TB BTA (+).

Anda mungkin juga menyukai