Anda di halaman 1dari 41

GANGGUAN KOGNITIF

Tim Kesehatan Jiwa RSJDAG Semarang

PENGERTIAN
FUNGSI KOGNITIF :adalah kemampuan untuk memberikan alasan,mengingat,persepsi,orientasi,mem perhatikan serta memberikan keputusan {Stuart dan Laraia,1998}. Sehingga gangguan kognitif merupakan respon maladaptif yg ditandai dg adanya gangguan daya ingat,disorientasi,salah persepsi,penurunan perhatian,serta sukar berpikir logis.

Lanjutan.

Gangguan ini membuat individu berada dalam kebingungan,tdk mampu memahami suatu pengalaman dan tdk mampu menghubungkan kejadian saat ini dg kejadian yg lampau.

RENTANG RESPON
Fungsi kognitif dapat berfluktuasi sepanjang rentang respon adaptif dan maladaptif. Fluktuatif fungsi kognitif ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kecemasan klien. Gangguan kognitif kebanyakan dialami oleh klien dg gangguan mental organik dan ggn ini dapat terjadi secara periodik atau terus menerus.

RESPON ADAPTIF Berpikir logis Koheren Rasional Dapat mengambil keputusan AMBANG BATAS Pelupa Kadang lupa

Kadang tdk dapat berpikir jernih Kadang salah persepsi Kadang tdk dapat mengambil keputusan RESPON MALADAPTIF Ketidakmampuan mengambil kptsn Inkoheren Disorientasi Kehilangan daya ingat

Tidak mampu memfokuskan perhatian Salah persepsi Selanjutnya pada saat ini akan dibahas dua kondisi yg paling sering terjadi pada gangguan kognitif yaitu DELIRIUM dan DIMENSIA

Lanjutan

DELIRIUM adalah fungsi kognitif yg kacau,ditandai dg kekacauan kesadaran yg meliputi salah persepsi dan perubahan proses pikir {Stuart dan Laraia 1998,Townsend,1993}. Umumnya gangguan ini terjadi dalam waktu yg singkat {biasanya satu minggu,jarang terjadi lbh dari satu bln}

Lanjutan

Manifestasi yg muncul berfluktuasi antara agitasi,gerakan yg tdk terarah,tremor,ketakutan,anxietas, depresi,euforia,apatis termasuk ggn pola tdr. Terdapat pula kemungkinan terjadinya kekacauan bicara,inkoheren,disorientasi,ggn memori dan persepsi yg salah seperti ilusi dan halusinasi.{Townsend 1993}

Lanjutan..

Sedangkan DIMENSIA adalah ggn fx kognitif yg ditandai oleh penurunan fx intelektual yg berat disertai kerusakan daya ingat,pemikiran abstrak dan daya nilai,emosi dan kepribadian {Stuart dan Laraia,1998}. Menurut mereka dimensia dapat terjadi pada segala usia,tetapi yg paling banyak terjadi adalah pada para lansia.

Lanjutan Tdk seperti delirium,pada dimensia proses terjadinya perlahan-lahan. Kemampuan berbahasa individu tidak selalu terganggu,namun pada dimensia yg berat klien dapat mengalami aphasia. Perubahan kepribadian dan ggn aktivitas motorik biasanya terjadi. Pada kebanyakan kasus dimensia merupakan kondisi yg irreversibel.

PROSES PERAWATAN
A.PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI Gangguan kognitif pada umumnya disebabkan oleh ggn fx biologis dan SSP. SSP memerlukan nutrisi untuk dapat berfungsi dan setiap adanya ggn pengiriman nutrisi dapat mengakibatkan ggn pada fx ini.

Lanjutan Faktor-Faktor yg dapat mempengaruhi terjadinya ggn kognitif adalah : 1.Faktor usia : degenerasi yg berhubungan dg proses menua. 2.Faktor neurobiologis dan ggn suplai oksigen,glukosa dan zat2 makanan yg penting untuk fx. otak :sklerosis pada pembuluh darah arteri,serangan iskhemik singkat,perdarahan otak,ggn infark pd otak kecil.

Lanjutan 3.Penumpukan racun pada jaringan otak. 4.Penyakit lever kronis. 5.Penyakit ginjal kronis. 6.Kekurangan vitamin terutama tiamin/B1. 7.Malnutrisi. 8.Faktor genetik. Ggn genetik. Selain itu schizofrenia,ggn bipolar depresi jg dpt mempengaruhi fx kognitif.

Lanjutan..

2.FAKTOR PRESIPITASI Selain kelainan atau ggn pada otak dapat menjadi faktor presipitasi pd ggn kognitif. Kelainan atau ggn tsb a.l :
Hipoksia Ggn metabolisme termasuk hipertiroidism,hipotiroidism,hipoglikemi, penyakit adrenal. Racun pada otak

Adanya perubahan struktur otak akibat tumor atau trauma. Stimulus lingkungan yg kurang atau berlebihan yg mengakibatkan ggn sensoris. Respon perlawanan thd pengobatan.

Lanjutan.. Secara spesifik stresor untuk delirium adalah racun, trauma, kekurangan atau kelebihan stimulus. Sedangkan untuk dimensia adalah hipertensi, hipotensi, anemia, hidrochepalus bertekanan normal, defisiensi vitamin,keracunan virus yg lambat,hiperglikemia,tumor,hipertermia,hi potemia,dan atropi jaringan otak.

MEKANISME KOPING
Seseorang yg pernah menggunakan mekanisme koping yg konstruktif pd ms lalu akan lbh mampu untuk mengatasi masalah gangguan kognitif dibandingkan individu yg sebelumnya telah memiliki kesulitan dalam penyelesaian masalah. Biasanya mekanisme koping yg dipakai berlebihan sbg usaha individu untuk beradaptasi thd kehilangan kemampuan kognitif.

Lanjutan.

Perawat perlu melindungi klien dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dg menggantikan mekanisme koping yg dimiliki individu dg cara mengorientasikannya kepada realita secara terus menerus. Mekanisme pertahanan yg terlihat pd klien ggn kognitif antara lain regresi, denial, kompensasi.

PERILAKU
Perilaku yg dimanifestasikan klien dg dimensia merupakan usaha untuk mengatasi kehilangan kemampuan kognitif. Perilaku tersebut dapat meliputi rasa curiga,bermusuhan,depresi,mencela/ memaki dan menarik diri.

Pada klien dg DELIRIUM perilaku yg mungkin muncul adalah gelisah, insomnia, hiperaktivitas, tremor, depresi, dan perilaku menarik diri {Townsend,1993}.

MASALAH KEPERAWATAN
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan untuk klien dg ggn kognitif harus dipertimbangkan kemungkinan stressor yg mendasari dan perilaku klien. Jika kemampuan kognitif klien mengganggu peran sertanya dalam proses perencanaan perawatan mgk perlu melibatkan org terdekat klien dalam proses perumusan diagnosa dan perencanaan keperawatan.

Sedangkan contoh masalah keperawatan yg mungkin terdapat pd ggn kognitif adalah {Capernito,1995} : Anxietas Dehidrasi Ketakutan Isolasi sosial Resiko cidera

Lanjutan..

Ggn pola tidur Perub.proses pikir Kerusakan komunikasi Perub.fx.peran Resiko kerusakan integritas kulit Defisit perawatan diri Perubahan sensori persepsi

DIAGNOSA
Contoh diagnosa keperawatan untuk klien ggn kognitif adalah sbb: Kerusakan komunikasi b.d perubahan proses pikir Resiko mencederai diri,orla dan lingkungan b.d halusinasi

PERENCANAAN
TUJUAN Tujuan tindakan keperawatan untuk klien dg ggn kognitif pd dasarnya ditujukan untuk perbaikan fx. Kognitif. Perawat berusaha memfungsikan klien seoptimal mungkin sesuai dg kemampuan klien yg ada.

Lanjutan. Tujuan umum seringkali sukar ditetapkan krn agak sulit mengetahui kedalaman kerusakan yg terjadi. Sehingga tindakan keperawatan kemudian lebih diarahkan kepada tujuan jangka pendek yaitu pemenuhan kebutuhan dasar klien yg al 1.Kebutuhan tidur.

Lanjutan..
2.Kebutuhan nutrisi. 3.Kebutuhan perawatan diri. 4.Kebutuhan peningkatan orientasi terhadap realitas. 5.Kebutuhan pemeliharaan pola eliminasi yg optimal. 6.Kebutuhan pemenuhan spiritual.

TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan dibawah ini difokuskan pada masalah DELIRIUM dan DIMENSIA Prinsip tindakan keperawatan pd DELIRIUM adalah : Pengaturan cahaya lampu. Orientasikan klien pd realita dg menyebutkan nama klien maupun perawat,waktu,dan tujuan tindakan setiap kali berinteraksi dg klien.

Lanjutan..
Pastikan alat bantu pendengaran dan kacamata berfungsi dg baik. Hindari untuk memegang, menjalankan tindakan keperawatan atau mengubah posisi klien secara kasar. Kurangi pemaksaan makanan. Tinggikan kepala klien atau berikan posisi setengah duduk karena halusinasi visual akan meningkat jika posisi klien terlentang.

Lanjutan

Perkenalkan setiap objek dalam ruangan. Sarankan anggota tim untuk bekerja sesuai dg kondisi klien. Berikan penugasan terhadap perawat yg sama utk memberikan askep kpd klien. Berikan kehangatan dan rasa aman. Pertahankan sikap empati dan tegas saat berhadapan dg klien yg berperilaku bermusuhan.

Lanjutan..

Sarankan utk mengungkapkan perasaan scr verbal dan non verbal. Berikan kegiatan yg sederhana dan bertujuan. Lindungi klien dari situasi yg menuntut kemampuan intelektual. Sediakan jam dan kalender harian yg cukup besar.

Lanjutan Beritahukan klien ttg perkembangan kondisinya. Berikan kesempatan pd klien untuk mengetahui/mengenal lingkungan sesuai dg kemampuannya. Kenali faktor budaya yg mempengaruhi respon klien dan yg mempengaruhi stimulus thd klien.

PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN PD DIMENSIA


1. ORIENTASI Pasang nama klien dg jelas pd pintu kamar atau tempat tdr klien. Anjurkan klien untuk menyimpan barang2 dlm kamar. Gunakan lampu malam. Sediakan jam dan kalender. Sediakan buku bacaan dan bahas isinya bersama klien.

Lanjutan. Orientasikan kepada realitas scr teratur.

2.KOMUNIKASI
Perkenalkan diri perawat. Tunjukkan rasa penghargaan kepada klien dg tulus. Gunakan komunikasi verbal yg jelas dan singkat. Minta klien untuk melakukan suatu aktivitas sederhana {satu persatu}.

Lanjutan.. Pelajari kehidupan masa lampau klien. Sarankan penggunaan mekanisme koping yg konstruktif. Kurangi agitasi dg memberikan rasa aman dan nyaman. Berikan penjelasan yg dibutuhkan klien secara spesifik. Tawarkan pilihan kpd klien {jika klien mampu}.

Lanjutan.. Sediakan jadwal kegiatan. Hindari perebutan kekuatan {jika klien menolak permintaan.perawat sebaiknya tdk memaksa,tinggalkan klien sebentar dan kembali lg bbrp menit kemudian. Libatkan anggota keluarga. Libatkan klien dlm askep jika memungkinkan. Gunakan sumber2 yg tersedia di masyarakat.

EVALUASI
Hasil yg diharapkan dari klien dg gangguan kognitif harus realistis tetapi tdk pesimis. Evaluasi ditujukan pd kemampuan klien dalam berorientasi terhadap waktu,tempat dan orang; berinteraksi sosial; melakukan perawatan diri scr mandiri; meningkatkan status nutrisi dan fx kognitifnya{perhatian,konsentrasi,berpikir rasional.

EVALUASI PD KLIEN DELIRIUM


Pada klien delirium fungsi kognitif dapat kembali sepenuhnya kepada fungsi semula. Klien dapat berorientasi kepada realitas secara optimal, berperan dalam aktivitas sehari2 dan memelihara keseimbangan fisiologis.

EVALUASI PD KLIEN DIMENSIA


Pada klien dimensia terjadi proses kemunduran intelektual,perilaku dan fisiologis. Pada kebanyakan kasus sedikit sekali kemungkinan klien untuk dapat kembali ke fungsi semula. Evaluasi utk klien dimensia lebih disarankan pd kemampuan klien melakukan perawatan diri seoptimal mgk serta terpeliharanya hubungan dg org2 terdekat.

BUah tidak akan jatuh jauh dari ??????????????????? yang MENGAMBIL.(Mbah Jingkrak, 2007)

Anda mungkin juga menyukai