Anda di halaman 1dari 29

BRUGADA SYNDROME

Pembimbing: dr. Arief Pattiha, Sp.PD, K-


KV
NAMA PASIEN

• Nama : Tn. F. D
• Jenis kelamin : laki – laki
• Usia : 24 tahun
• Pekerjaan : PT. IWIP
• Tanggal pemeriksaan : 9-2-2022
ANAMNESIS

• Keluhan utama : Sering pingsan

• Anamnesis terpimpin : Pasien masuk rumas sakit dengan keluhan sering pingsan yang dialami sejak 3
bulan sebelum masuk rumah sakit, kemudian memberat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Menurut pasien keluhan ini pasien alami ketika pasien sedang beraktivitas, sebelum pingsan pasien
mengatakan kepala pasien terasa pusing, kemudia dada pasien sakit tembus ke belakang tetapi tidak
menjalar sampai ke lengan dan pasien merasa sesak. Keluhan ini tidak disertai demam, sakit kepala (-),
batuk (-), mual muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Nafsu makan baik.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat penyakit serupa pasien pernah mengalami penyakit serupa 3 lalu bulan tepatnya pada
pertengahan bulan desember.

• Riwayat hipertensi : disangkal


• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat keluarga : disangkal
• Riwayat pengobatan : -
• Riwayat Kebiasaan sosisal : pasien seorang perokok aktif
PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan umum

Kesan : tampak sakit sedang

GCS : E4M6V5
Tekanan darah : 120/60 mmhg
HR : 88x/m
Pernapasan : 22 x /m
Suhu : 36,7 0C
SpO2: 98%
NEXT….

• Kepala : bentuk bulat, simetris (normochefal)


• Mata : conjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-)
• Leher : Normal, Peningkatan JVP (-), Pembesaran Kelenjar (-), Deviasi Trakea (-).
• Telinga : normal
• Thoraks : normochest
• Paru : Vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Jantung : S1/S2 Reg. Gollap (-/-), murmur (-/-)
• Abdomen: peristaltic (+), normal, nyeri tekan (regio epigastrium), kesan distensi
• (-)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), Udem (-/-), CRT <2 detik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (EKG)
Interpretasi
- Irama : Sinus
- HR : 78x/m
- Regularitas : Reguler
- PR Interval : 0,16 sec.
- Aksis : Normoaxis
- Gelombang P : normal
- Kompleks QRS : 0,08 sec.
- Segmen ST : Brugada Pattern V1-V2
- Diagnosis : Brugada Pattern
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorim

Hasil Lab. Nilai Nilai rujukan


WBC 9,5 103/µl 4,0 – 9,0
RBC 5,86 106/µL 3,76 – 5,70
HGB 16,8 g/dL 12,0 – 18,0
HCT 49,2 % 33,5 – 52,0
MCV 84,0 fL 80,0 – 100
MCH 28,7 pg 28,0 – 32,0
MCHC 34,1 g/dL 31,0 – 35,0
PLT 279 103/µL 150 – 350
NEXT

KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN

AST/SGOT 12,78 0,0 – 37,0 U/L NORMAL

ALT/SGPT 10,39 0,0 – 4,2 U/L NORMAL

UREUM 11,43 10,00 – 50,00 mg/dl NORMAL

CREATININ 0,53 0,0 – 1,10 mg/dl NORMAL


FOTO THORAX
ASSASMENT..

Merujuk pada gejala dan hasil pemeriksaan yang didapatkan di IGD, Diagnosis sementara yang ditetapkan di
IGD adalah Post sinkop berulang + GERD + HIPOKALEMI. Tatalaksana awal yang diberikan di IGD
adalah :
a) Inf. NaCl 0,9% 20 tpm
b) Omeprazole 40 mg/24 jam/IV
c) Farbion /24 jam/IV
Diagnosis Kerja Susp. Brugada Syndrome + Hipokalemia + Proses intrakranial belum dapat
disingkirkan. Rencana terapi dan penatalaksanaan adalah :
d) NaCl 0,9% 500cc/jam12
e) KSR 3x1 Tab
f) Konsul rawat sama Neurologi
10 FEBRUARI 2022 (07:00 WIT)

Hasil CT-Scan kepala dalam batas normal.


•Jawaban konsul Neurologi: Saat ini tidak terdapat kelainan Neurologi.
11 FEBRUARI 2022 (07:00 WIT)

Setelah perawatan selama tiga hari pasien perbolehkan rawat jalan. Rencana rujuk untuk pemasangan
ICD.
DISKUSI
DEFINISI

Sindrom Brugada adalah kondisi medis yang ditandai oleh sel-sel jantung abnormal yang
mempengaruhi aktivitas listrik jantung, menyebabkan irama jantung abnormal, yang terdeteksi selama
tes elektrokardiogram, yang dikenal sebagai tanda brugada.
EPIDEMIOLOGI

Di bagian Asia (misalnya, Filipina, Thailand, Jepang), sindrom Brugada tampaknya menjadi penyebab
paling umum kematian alami pada pria yang lebih muda dari 50 tahun. Hal ini dikenal sebagai Lai Tai
(Thailand), Bangungot (Filipina), dan Pokkuri (Jepang). Di Timur Laut Thailand, angka kematian dari
Lai Tai adalah sekitar 30 kasus per 100.000 penduduk per tahun.
ETIOLOGI

• brugada syndrome :

Disebebkan karena ada perubahan pada gen SCN5A, yang hampir mengalami 300 mutasi.
PATOFIOSILOGI
MANIFESTASI KLINIS

1. Sinkop dan serangan jantung: manifestasi klinis yang paling umum; dalam banyak kasus, serangan
jantung terjadi saat tidur atau istirahat
2. Mimpi buruk atau meronta-ronta di malam hari
3. Asimtomatik, tetapi rutin EKG menunjukkan ST-segmen elevasi di lead V1-V3
4. Fibrilasi atrium (20%)
5. Demam: Sering dilaporkan memicu atau memperburuk manifestasi klinis. 2
DIAGNOSA SYNDROME BRUGADA

Adanya elevasi segmen ST tipe 1 (coved type) pada lebih dari satu sadapan prekordial kanan (V1
sampai V3), dengan atau tanpa sodium channel blocker , dan salah satu kriteria yang mengindikasikan
sindrom Brugada, antara lain: adanya ventricular fibrillation, self terminating polymorphic
ventricular tachycardia, riwayat keluarga dengan kematian jantung mendadak (< 45 tahun), tipe EKG
yang coved pada anggota keluarga, electrophysiological inducibility, sinkop, atau respirasi nokturnal
agonal. Tidak boleh ada faktor lain yang menyebabkan kelainan pada EKG.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan EKG 12-lead pada semua pasien dengan sinkop.


2. Penelitian electrophysiologist untuk menentukan inducibility aritmia.
3. Tes laboratorium
RADIOLOGI

• echocardiography
• MRI
EKG

elevasi segmen ST pada sadapan prekordial kanan (V1-V3).


TATALAKSANA

• Pemasangan ICD
PRONOSIS

• Sindrom Brugada adalah penyebab takikardi ventrikel polimorfik, yang dapat berubah menjadi
fibrilasi ventrikel dan menyebabkan serangan jantung.
PEMBAHASAN

Diagnosis Sindroma Brugada tidak mudah untuk ditegakkan apabila hanya berdasarkan pada
Anamnesis, tetapi pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan, Pemeriksaan penunjang
laboratorium dalam batas normal, Gambaran EKG menunjukkan gambaran Brugada pattern tipe 1,
pasien dikonsul neurologi dan hasil CT- Scan kepala tidak didapatkan kelainan neurologi. Sehingga
pasien didiagnosa Brudaga Syndrome.
PENUTUP

Telah dilaporkan kasus Brugada syndrome, seorang laki – laki berusia 24 tahun datang dengan
keluhan sinkop berulang yang dialami sejak 3 bulan terakhir. Yang dialami ketika beraktivitas. Pada
pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan, Pemeriksaan penunjang laboratorium dalam batas
normal, Gambaran EKG menunjukkan gambaran Brugada pattern tipe 1, pasien dikonsul neurologi
dan hasil CT- Scan kepala tidak didapatkan kelainan neurologi. Pasien kemudian diberikan terapi
suportif berupa Nacl 0,9% dan KSR, pasien diperbolehkan rawat jalan pada hari ketiga perawatan.
Dan direncanakan rujuk untuk pemasangan ICD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai