PRI ASTUTI
A. DEFINISI
Pneumonia proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru atau alveoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (bronchopneumonia).
Contd
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-
paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.
B. Etiologi
Bakteri : streptococus pneumoniae,
staphylococus aureus Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido mycosis, cryptococosis, pneumocytis carini Aspirasi : Makanan, cairan, lambung Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas
Medical Surgical Nursing 4
Contd
Pneumonia dapat disebabkan oleh
beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
C. KLASIFIKASI
2.
3. 4.
Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia). Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired pneumonia/nosocomial pneumonia). Pneumonia aspirasi. Pneumonia pada penderita immunocompromised.
Contd
Pneumonias are sometimes described
Community-acquired pneumonia acquired in the community (eg, at school, work, gym) Nosocomial pneumoniaacquired during a hospitalization Aspiration pneumonia happens when a foreign matter (often stomach content) is inhaled
Medical Surgical Nursing 7
rendah, tidak mendapat ASI memadai, Imunisasi yang tidak memadai, dan membedong Polusi udara, Kepadatan tempat tinggal, dan penyakit kronik menahun.
Medical Surgical Nursing 9
D. PATOFISIOLOGI
Port de Entry udara, luka
10
11
MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului
infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. Batuk nonproduktif Sesak nafas Retraksi intercosta Demam Cyanosis Nyeri sendi, lelah Mual, muntah, nafsu makan turun Ronchii Leukositosis
Medical Surgical Nursing 12
E. KOMPLIKASI
Abses paru
Efusi pleural
Empisema Gagal nafas Perikarditis Meningitis
13
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Chest X ray Mengidentifikasikan distribusi strukstural
(mis. Lobar, bronchial); abses luas/infiltrate, empiema (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering virus). AGD pO2, pCO2 Blood test Elektrolit Na dan Cl mungkin rendah Aspirasi / biopsi jaringan paru - bronchoscopy
14
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ringan antibiotik per-oral dan rawat jalan Berat
Rawat inap AB O2 th/ Nebulizer Postural Drainage Cairan dan elektrolit Hydration/Fever Control/Nutritional Support
15
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Data dasar
16
Contd
Sistem Integumen
Subyektif : Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan Subyektif : sesak nafas, dada tertekan Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,
Sistem Pulmonal
Sistem Cardiovaskuler
Subyektif : sakit kepala Obyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi
17
Sistem Neurosensori
Subyektif : gelisah, penurunan kesadaran Obyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi
Sistem Musculoskeletal
Subyektif : lemah, cepat lelah Obyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan
18
19
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Pertukaran Gas
Bersihan jalan napas tidak efektif Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Intoleransi aktifitas
20
INTERVENSI
Kaji frekuensi, kedalaman, dan irama napas.
R : Manifestasi distres pernapasan tergantung pada/indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum. Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam, dan batuk efektif. R : Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiki ventilasi. Pertahankan istirahat tidur. Dorong menggunakan teknik relaksasi dan aktivitas senggang. R : Mencegah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen untuk memudahkan perbaikan infeksi.
Medical Surgical Nursing 21
Contd
Observasi penyimpangan kondisi, catat hipotensi
banyaknya jumlah sputum merah muda/berdarah, pucat, sianosis, perubahan tingkat kesadaran, dispnea berat, gelisah. R : Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian pada pneumonia dan membutuhkan intervensi medik segera. Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas R : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi. Krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi dan/atau ekspirasi pada respons terhadap pengumpulan cairan, sekret kental, dan spasme jalan napas/obstruksi.
22
Contd
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
23
24