Ophtalmologi
Oleh : Agil Wahyu P
I 406 117 2021
Topik
• Prinsip pemeriksaan mata
• Anamnesis
• Gejala umum
• Kelainan pengelihatan
• Kelainan tampilan mata
• Pemeriksaan fisik mata
• Pemeriksaan organ mata
• Pemeriksaan tambahan menggunakan alat
Prinsip Pemeriksaan Mata
• Intensitas cahaya adekuat
• Tersedia alat dan obat diagnostik
• Dilakukan secara sistematik
• Mengenal anatomi, fisiologi dan patologi mata
• Memuat catatan medis yang rapih dan mudah dibaca
Anamnesis
Lokasi
Kualitas
Kuantitas
6 meter
snellen
chart
Pasien • Dipasang gagang lensa coba
• Mata yang tidak diperiksa ditutup
• Pasien diminta membaca huruf yang tertulis
di kartu Snellen dari atas ke bawah
• Ditentukan letak baris terakhir yang dapat
dibaca
Bila tajam penglihatan 6/6 berarti ia dapat melihat huruf pada
jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat
dilihat dalam jarak 6 meter.
Teknik pemeriksaan
1. Pasien duduk berjarak 6 meter dari kartu 1. Meningkat kelainan refraksi
Snellen, diminta membaca huruf pada 2. Tetap kelainan struktur atau organik
kartu Snellen hingga huruf terakhir atau
terkecil
2. Pada mata yang diperiksa dipasang
pinhole, baca kartu Snellen kembali
Refraksi
EXOTROPIA
HIPERTROPIA
HIPOTROPIA
Cover-uncover test
Tehnik pemeriksaan :
• Minta pasien untuk memfiksasi
matanya pada satu titik.
• Tutup salah satu mata selama 1-2
detik.
• Dengan cepat kemudian buka tutup
mata.
• Perhatikan pergerakan mata yang
sebelumnya ditutup. Lihat adanya
deviasi mata kembali ke posisi fiksasi
objek.
• Tutup mata yang lain dan ulangi
prosedur pemeriksaan.
Uncover Cover
Uji Lapang Pandang Perifer (Uji Konfrontasi)
1. Pemeriksa dan pasien berhadapan kurang lebih
60 cm.
2. Bila mata kiri yang akan diperiksa, mata kanan
pasien ditutup. Mata kiri pasien
berhadapan/berpandangan dengan mata kanan
pemeriksa.
3. Gerakan jari/benda dari segala arah, dari luar ke
dalam.
4. Catat bila ada bagian lapang pandang, yang
masih terlihat oleh pemeriksa, tetapi tidak oleh
pasien. Ulangi dengan cara yang sama pada mata
kanan.
• Setiap mata memiliki sudut
maksimal hingga 95°, namun
pandangan secara binokuler akan
diinterpretasikan otak sebesar kira
kira 120°
Pergerakan bola mata
• Konvergensi
• Diplopia
• Nystagmus
Cardinal Gaze Field
Konjungtiva Silier
Sifat :
• Mudah digerakan dr dasarnya. • Lebih ungu dibanding injeksi konjungtiva.
• Terdapat di daerah forniks. • PD tidak tampak.
• Ukurannya makin besar ke perifer. • Tidak dapat digerakan pada pergerakan konjungtiva.
• Berwarna merah segar. • Ukuran sangat halus paling padat di sekitar kornea.
• Tetes adrenalin Injeksi hilang. • Pemberian epinefrin tidak menciut.
• Gatal. • Hanya lakrimasi.
• Fotofobia tidak ada. • Fotofobia.
• Pupil ukuran normal dengan reaksi normal. • Sakit tekan.
• Pupil ireguler kecil (iritis), lebar (glaukoma).
Konjungtiva Silier
Eversi Palpebra
Teknik pembalikan palpebra
• A : pasien melihat ke bawah, bulu mata dipegang oleh satu tangan
sambil meletakkan ujung aplikator di tepi atas tarsus superior (pada
lipatan palpebra atas).
• B dan C : Sambil mengangkat bulu mata, tangkai aplikator, sedikit
ditekan ke bawah.
• D : lbu jari menekan bulu mata padatepian atasorbita, memungkinkan
pengamatan permukaan bawah tarsus.
Injeksi Episklera
Kornea
Tes Sensitivitas Kornea
• Stafiloma kornea : penonjolan setempat kornea akibat tukak kornea perforasi atau
kornea yang menipis dengan terdapat jaringan uvea di belakang
• Fistel kornea : akibat adanya perforasi kornea pada trauma atau tukak kornea (uji
fistel(+))
• Keratik presipitat : endapan sel radang di dataran belakang atau endotel kornea
• Abrasi
• Arcus senilis
Erosi kornea Ulkus kornea
Edema kornea
• Katarak
• Shadow test
Katarak
Sinari pupil dari depan, perhatikan warna pupil.
Pupil berwarna hitam :
1. Lensa jernih
2. Aphakia (Pupil putih/abu-abu) : keruh/katarak
Shadow Test
Ubah sinar dari samping (± 45%), dan sinari iris.
Kembali lihat pupil. perhatikan perubahan kekeruhan lensa
Seluruh pupil tetap putih -> katarak matura .
(tes shadow/ bayangan-bayangan sebagian pupil menjadi
hitam -> katarak immatur),(tes bayangan +)
Pemeriksaan Tekanan Intra Okular Palpasi
1 Tangan 2 Tangan
Pemeriksaan tambahan
menggunakan alat
Pemeriksaan
Slitlamp
Retina: Eksudat
Gambaran Arteri & Vena perdarahan, pigmen,
tear
Sistematika Penilaian fundus
Papil Nervus II
• CUPPING KECIL
(fisiologis)
• CUPPING BESAR
(fisiologis)
• CUPPING GLAUKOMA
(total)
TonoMetri
1. Tonometer indentasi :
- Tonometer schiotz
2. Tonometer applanasi :
- Tonometer Goldman
- Tonometer non-contact
- Tonometer tono-pen
- Dll
Tonometer Schiotz
1
Cont.
5. Tonometer dipegang vertikal beberapa saat lurus diatas kornea
penderita, setelah sebelumnya kelopak mata pasien dibuka secukupnya
dengan jari tangan pemeriksa lainnya tanpa menekan Bolamata.