o Gangguan penglihatan
• Hambatan pendidikan dan pekerjaan
• Hambatan ekonomi dan kehidupan sosial
5 Kategori Cacat Penglihatan
(WHO ICD – 10)
Kuliah Refraksi
• Mata sebagai potret kamera
• Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil
terbalik di retina
• Rangsangan diterima di retina (sel batang &
kerucut), diteruskan melalui saraf optik (N
II) ke cortex cerebri pusat penglihatan, yang
kemudian bayangan tersebut tampak sebagai
bayangan yang tegak
Kuliah Refraksi
• Media Refraksi Mata
• Cahaya akan dibiaskan oleh kornea, humor akuos,
permukaan anterior – posterior lensa, dan badan kaca
• Emetropia
• Semua sinar yang sejajar datang dari jarak tak
terhingga ke mata akan dibiaskan tepat di fovea
sentralis retina (mata dalam keadaan istirahat)
• Mata dalam istirahat berarti dalam keadaan tidak
berakomodasi
Kuliah Refraksi
• Akomodasi
• Adalah kesanggupan mata untuk memperbesar
daya pembiasannya, sehingga lensa menjadi
cembung oleh kontraksi otot siliaris
• Untuk melihat obyek yang dekat, mata harus
meningkatkan daya refraksi
• Near vision trias : akomodasi selalu diikuti oleh
miosis dan konvergensi
• Pada orang tua maksimum akomodasi 3 dioptri
pada jarak 33 cm
Kuliah Refraksi
Tajam Penglihatan
• Tajam Penglihatan
• Visual Acuity = Visus, tergantung banyak
faktor
• Faktor : intelegence,background knowledge
dan pengalaman
• Score : berupa pecahan;
• Pembilang : jarak obyek – mata
• Penyebut : jarak dimana obyek tersebut harus
bisa dilihat
Kuliah Refraksi
Tajam Penglihatan
• Visus 6/6 : jarak 6 m bisa melihat obyek yang
seharusnya terlihat pada 6 m
• Visus 6/30 : pada jarak 6 m hanya bisa melihat obyek
yang seharusnya terlihat pada 30 m
• Visus 1/60 : pada jarak 1 m hanya bisa hitung jari
tangan yang seharusnya terlihat pada 60 m
• Visus 1/300 (HM) : pada jarak 1 m hanya dapat lihat
gerakan tangan
• Visus 1/~(LP) : hanya dapat bedakan gelap dan terang,
harus diperiksa proyeksi arah datangnya cahaya
(proyeksi nasal /temporal /superior/ inferior)
Kuliah Refraksi
Kelainan Refraksi
• Jarak tak terhingga
• Adalah jarak 5-6 m dari mata : sinar yang
datang dari jarak ini datangnya sejajar
• Ametropia
• Keadaan refraksi mata, sinar sejajar yang
datang dari jarak tak terhingga dan jatuh di
mata dalam keadaan istirahat tidak tepat jatuh
di fovea sentralis retina.
• Bentuk ametropia : hipermetropia, myopia,
dan astigmatisma
Kuliah Refraksi
Kelainan Refraksi
• Penyebab ametropia
• Panjang bola mata abnormal = ametropia axial,
paling banyak
• Refraksi permukaan kornea / lensa abnormal =
ametropia curvatura
• Indeks refraksi abnormal = ametropia index
• Posisi lensa abnormal
Kuliah Refraksi
Miopia
Short sight
• Sinar sejajar oleh mata dalam keadaan istirahat,
dibiaskan di depan retina, pada retina didapatkan
lingkaran difus dan bayangan kabur
Kuliah Refraksi
Miopia
• Berdasarkan derajatnya :
• Miopia sangat ringan : - 1.00 D
• Miopia ringan : -1.00 – -3.00 D
• Miopia sedang : -3.25 – -6.00 D
• Miopia tinggi : -6.25 – -10.00 D
• Miopia sangat tinggi : > -10 D
Kuliah Refraksi
Miopia
Secara Klinis dibedakan
1. Miopia Simpleks
• Usia muda, tak progresif, -5 D sampai – 6 D
• F: tak ada degenerasi retina
2. Miopia Developmental
• Lahir dg bola mata panjang, miop sejak lahir s/d –
10 D, tidak progresif
• F: myopic cresent tanpa pigmentasi
Kuliah Refraksi
Miopia
3. Miopia Progresif
- sejak kanak-kanak 5- 10 th, herediter
- progresivitas sampai – 15 D atau – 25 D
- F : degenerasi, pigmentasi, staphyloma
posticum (sklera di polus posterior menonjol
ke belakang)
- Pencetus : akomodasi dan konvergensi
berlebihan saat melihat dekat
Kuliah Refraksi
Miopia
Gejala & Tanda
Kuliah Refraksi
Miopia
• Penatalaksanaan
• Koreksi : lensa Sferis Negatif terkecil
• Contoh :
• Visus 6/10 fokus di depan retina
• Dengan S – 0,5 D fokus mendekati retina 6/7,5
• Dengan S- 0,75 D fokus tepat di retina
• Dengan S- 1,00 D fokus di belakang retina, dg
akomodasi fokus tertarik tepat di retina hingga visus
6/6
• Koreksi yg diberikan S- 0,75 D
Kuliah Refraksi
• Tes Duke Elder
• Kemungkinan koreksi berlebihan, mata
akomodasi
• Lensa S + 0,25 D
• Target Tes Duke Elder (-)
Kuliah Refraksi
Duke Elder test
Duochrome test
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
• Macam Hipermetropia:
• Hipermetopia manifes: dengan lensa S (+) terbesar,
tanpa sikloplegi
• Hipermetropia absolut: tidak dapat diatasi
dengan akomodasi
• Hipermetropia fakultatif: masih dapat diatasi
dengan akomodasi
• Hipermetropia total: seluruh derajad hipermetropia,
setelah sikloplegi
• Hipermetropia laten: scr fisiologis dapat diatasi oleh
tonus otot siliaris. ..selisih Hp total – Hp manifes
Kuliah Refraksi
Hipermetropia
Gambaran klinik
• Secara umum mata hipermetrop lebih kecil
dibanding normal
• Diameter antero posterior lebih pendek
• Cornea lebih kecil (normal diameter cornea 11.5
mm( vertical) – 12 mm (horizontal)
• COA lebih dangkal
Symptom (keluhan)
Tergantung pada berat ringan derajat hypermetropia
dan kemampuan akomodasi untuk mengatasi
hipermetrop.
Pada orang muda dengan hipermetrop ringan
mungkin belum dijumpai keluhan apa-apa.
Keluhan yang dapat timbul :
• melihat jauh dan dekat kabur
• mata cepat lelah – asthenopia accomodative
• headache, tearing (nrocos), mata mudah merah,
sering mengusap mata bila membaca terlalu lama.
(pada anak-anak)
Hipermetropia
• Penatalaksanaan
• Lensa sferis (+) terbesar yang memberikan
penglihatan jauh yang baik dan
memungkinkan orang tersebut melakukan
pekerjaan dekat tanpa merasa lelah
Astigmatisma
status refraksi mata yg berbeda
pada berbagai meridian.
Kuliah Refraksi
Astigmatisma
• Penyebab
• Kelainan kornea : kelengkungan kornea
• Tes Placido
Kuliah Refraksi
ANISOMETROPIA
• Usia terjadinya
• Saat mulai pengobatan
• Nilai visus
• Pola fiksasi
• Ketekunan dan ketaatan berobat
DASAR PENATALAKSANAAN AMBLIOP
Miopia tinggi :
Lensa minus tebal
bayangan tampak lebih kecil
( minification ) 2 % tiap dioptri
Mata / wajah tampak lebih kecil
Kosmetik tidak menyenangkan
High index lens
tajam penglihatan berkurang
Kerugian kacamata
Hipermetropia tinggi
• Lensa plus tebal
• Bayangan lebih besar ( magnification )
• Mata tampak lebih besar
• Lapang pandang berkurang
• Kosmetik kurang baik
Lensa kontak
• lebih nyaman
• penglihatan baik
minifikasi ( - )
• aktifitas bebas
• kosmetik baik
• warna-warni
Siapa yang Boleh Memakai Lensa
Kontak?
• Mata sehat
– Tidak ada kelainan atau peradangan aktif
– Kualitas air mata baik
• Sehat fisik mental
– Dapat memakai, melepas, merawat dengan
benar
Pengaruh Lensa kontak
Pemakaian jangka
panjang / EWCL :
Oksigen kornea
kurang hipoksia
neovaskularisasi
• Air mata (nutrisi , proteksi kornea) berkurang
dry eye
• Kurang steril infeksi
Komplikasi lensa kontak
tidak dirubah
Bedah Refraktif
• LASIK
LASIK
Laser-Assisted In-Situ Keratomileusis
Kuliah Refraksi
LASIK
if you give a person too much minus power you will make the
person uncomfortable this is because you are making the person
accommodate to see clearly.
if you give a person too much plus power you will make the
person’s vision blurry.
the examiner must find the one lens that gives the person clearer
vision and minimises their accommodation (makes the person
comfortable).