Budiman
Identitas Pasien
• Nama : Nn. IA
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 24 tahun
• Alamat : Jl.Rappocini
• Agama : Islam
• Kebangsaan : WNI
• Pekerjaan : Mahasiswi
• No Rekam Medik : 197040
• Tanggal Pemeriksaan : dr. Hikmah Hiromi,Sp.M
Anamnesis Terpimpin
• Keluhan Utama : Penglihatan kabur pada kedua mata
• Anamnesis Terpimpin
• Keluhan penglihatan kedua mata kabur terutama pada saat melihat jauh dialami beberapa bulan
terakhir dan memberat sekitar 1 bulan yang lalu. Pandangan kabur terjadi perlahan dan semakin lama
semakin kabur. Pandangan terasa lebih jelas bila pasien memicingkan mata. Pasien beraktivitas di depan
komputer >5 jam sehari tanpa istirahat, pasien juga sering membaca dalam posisi berbaring. Mata
merah (-), nyeri (-), pandangan silau (-), kotoran mata (-), gatal (-), pusing (-). Riwayat penggunaan
kacamata sebelumnya disangkal. Riwayat penggunan kacamata dalam keluarga ada yaitu ibu dan ayah
pasien. Riwayat trauma maupun kemasukan benda asing pada mata sebelumnya disangkal.
• Riwayat sakit kencing manis pada
OD OS
Tekanan
Tes Lapangan Pandang
OD : + +
+ + Intraokule
OS :
+ +
+ +
r
Palpasi
• Tes Buta Warna : Dia
ODSgno
Tidak dilakukan
Myopia Levior
• Pemeriksaan Segmen
sis
Diagnosi
Posterior (Funduskopi) :
Tidak diperiksa
• Laboratorium :
Tidak diperiksa
s
Astigmat
Hipermetrop
Banding
Terapi dan Penanganan
Kacamata monofokal
• OD : Sferis -1,50 D -> 20/20
• OS : Sferis -1,50 D -> 20/20
• DP : 64/62 mm
Progno
Quo ad Vitam :Bonam
Quo ad Sanam :Bonam
Quo ad Cometicam :Bonam
Quo ad Vitam :Bonam
Edukasi
• Menjelaskan pada penderita tentang penyakit, rencana terapi, dan prognosisnya.
• Menjelaskan bahwa pasien tidak boleh membaca sambil tiduran, tidak boleh membaca
di tempat remang-remang/cahaya kurang, tidak boleh aktivitas di depan monitor
dalam jarak yang terlalu dekat.
• Menjelaskan tentang pentingnya memakai kacamata yang sesuai dengan koreksi dan
menjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi bila tidak memakai kacamata yang
sesuai dengan koreksi.
Anatomi dan Fisiologi
Definisi Kelainan
Tatalaksana
Anatomi Media
Refrakta KORNEA
HUMOR
AQUOS
LENSA
CORPUS
VITREUS
KORNEA HUMOR AQUOS
cairan jernih yang dihasilkan
oleh korpus siliaris yang
mengisi kamera okuli
posterior dan kamera okuli
anterior
Bentuk Kelainan
Refraksi
Klasifikasi
Miopi •Miopia ringan (levior) adalah miopia antara 0 - < 3,00 D
•Miopia moderate adalah miopia antara 3,00 D - 6,00 D
Pemeriksaan
Oftalmologi
Pemeriksaan Ketajaman penglihatan
Tatalaksana
Koreksi miopia dengan menggunakan lensa konkaf atau lensa negatif.
Besarnya kekuatan lensa yang digunakan untuk mengoreksi mata miopia ditentukan
dengan cara trial and error, yaitu dengan mula-mula meletakkan sebuah lensa kuat
dan kemudian diganti dengan lensa yang lebih kuat atau lebih lemah sampai
memberikan tajam penglihatan yang terbaik.
Miopia yang agak berat dapat dilakukan koreksi dengan LASEK (Laser Epithelial Keratomileusis), dimana
dilakukan untuk koreksi miopia -6.00 dioptri, umumnya sampai -8.00 dioptri.
Selain itu dapat dilakukan LASIK (Laser In Situ Keratomileusis) dimana dilakukan untuk koreksi miopia -8.00
dioptri, umumnya sampai -10.0 dioptri.
Kasus miopi yang berat bisa dilakukan tindakan operasi berupa Clear Lens Extraction (CLE) yang diikuti
penanaman lensa intraokuler
Komplikasi
Retinal detachment strabismus
Glaukoma
Hipermetropia merupakan keadaan gangguan kekuatan Hipermetropi axial
pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat
dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina Hipermetropi kurvatur
Hipermetropi index
hipermetropi posisional
Hiper
Hypermetropia
metro
Laten Manifest
Fakultatif
pia
Absolut
Pasien datang dengan keluhan melihat dekat dan jauh kabur.
Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = eye strain) terutama bila
melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan penglihatan jelas pada jangka
waktu yang lama
Pemeriksaan Ketajaman
penglihatan
Hipermetropia total harus selalu ditemukan
dengan melakukan pembiasan dengan
sikloplegik.
Koreksi sferis yang diberikan harus dapat
diterima dengan nyaman oleh pasien.
Terapi pembedahan
Komplikasi
Ambliopia strabismus
Hordeolum
Astigmatisma adalah keadaan dimana sinar yang
masuk ke dalam mata tidak dipusatkan pada satu
Astig
titik akan tetapi tersebar atau menjadi sebuah
garis. Pada keadaan ini terdapat variasi pada
kurvatur kornea atau lensa pada meridian yang
ma
berbeda yang mengakibatkan berkas cahaya tidak
difokuskan pada satu titik
Pemeriksaan Ketajaman
penglihatan