Agung Triatmojo
I11109007
Definisi
“Leucos” putih; “Kore” pupil
Leukocoria atau reflek pupil putih adalah
suatu kondisi yang ditandai oleh refleks
berwarna putih pada pupil
Sering dijumpai pada anak-anak
Sebuah tanda dari berbagai kelainan
mata, terutama pada tingkat lanjut
Bagaimana Leukokoria
terjadi?
Retina reflek merah fundus
Perubahan warna reflek fundus menjadi
putih (leukocoria) Setiap kelainan yang
menghalangi jalan sinar ke retina akan
menimbulkan pantulan berwarna putih.
Sinar masuk terhalang terlihat putih
dibelakang pupil
Kondisi yang dapat
menyebabkan leukokoria
Katarak
Retinoblastoma
Retinopati prematuritas
Toxocariasis
Vitreus primer hiperplastik persisten
Coat’s disease
Katarak
Katarak adalah bagian keruh pada lensa
mata yang biasanya bening dan dapat
mengaburkan penglihatan
Katarak kongenital merupakan
penyebab kebutaan pada bayi yang
cukup berarti terutama akibat
penangannya yang kurang tepat
Tipe
Katarak Zonular
(lamellar)
Jenis yang paling umum
Terdiri dari konsentris, zona
berbatas tegas (lamellae)
dari kekeruhan yang
mengelilingi inti nuklir dan
diselimuti oleh korteks
eksternal
kekeruhan linear, seperti
jari-jari roda (disebut rider)
yang memanjang keluar-
patognomonik
Katarak polaris
anterior
Jarang, biasanya
bilateral dan
kadang-kadang
herediter
„
kekeruhan
melibatkan kapsul
atau kapsul dan
korteks anterior
Katarak polaris posterior
„
Kadang-kadang,
membentuk plak pada
korteks posterior dengan
onion ring appearance
Beberapa titik padat
terlihat dalam
kekeruhan dan di luar
ring
Pengobatan→ bedah
Katarak koroner
„
Biasanya jarang, terjadi
pada pubertas
Muncul sebagai ‘corona’
atau kekeruhan clubshaped,
dekat pinggiran korteks
lensa
tersembunyi oleh iris, dilatasi
penuh pupil sangat penting
untuk diagnosis
Tidak mengganggu
penglihatan
Pengobatan: pengobatan
tidak diperlukan di
sebagian besar kasus.
Katarak Sutural
Jarang, katarak
bilateral, biasanya
tidak mengganggu
penglihatan
„
Kekeruhan mengikuti
bentuk
anteroposterior Y
Biasanya pengobatan
tidak diperlukan.
Katarak cerulean
(Blue Dot Cataract)
„
Bilateral,
cukup
umum, tidak
berbahaya dan
tidak menyebabkan
masalah
penglihatan
Tidak diperlukan
pengobatan
Tatalaksana
Oprasi diutamakan segera, terutama
katarak dengan ketebalan tinggi dan
unilateral untuk mencegah
keterlambatan perkembangan mata
(ambilopia) dan kebutaan
Disarankan melakukan operasi pada usia
4 hingga 6 minggu, dilanjutkan dengan
terapi anti-ambilopia
Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor intra okular
primer yang sering ditemukan pada anak
mutasi gen RB1 yang terletak pada
lengan panjang kromosom 13 pada
daerah 14 (13q14)
Klasifikasi International untuk
Group A Tumor terbatas pada retina, yang terletak di setidaknya 3,0 mm
dari fovea dan 1,5 mm dari disk optik. Lesi lebih kecil dari 3,0 mm
Retinoblastoma intraokular
atau diameter basal. Tidak adanya vitreous atau subretinal
seeding.
Group B Tumor lebih besar dari di grup A, di lokasi manapun. Tidak adanya
vitreous atau subretinal seeding. Adanya cairan subretinal hingga
5.0 mm dari dasar lesi
Group C Tumor dengan focal vitreous atau subretinal seeding. Cairan
subretinal sampai dengan satu kuadran.
Group D Mata dengan diffuse vitreous atau subretinal seeding dan/atau
penyakit endofit atau eksofit. Massa avaskuler. Cairan subretinal
lebh dari satu kuadran.
Group E Mata yang mengalami anatomi definitif dan perubahan
fungsional. Disajikan satu atau lebih dari perubahan berikut:
glaukoma neovascular ireversibel; perdarahan intraokular masif;
selulitis orbita aseptik; tumor menyentuh lensa; retinoblastoma
difus; mata atrofi
Tanda dan gejala
Strabismus (juling)
Leukokoria
Mata merah
Buphthalmos
(pembesaran bola
mata)
Cellulitis (peradangan
jaringan bola mata)
Penglihatan buram
Riwayat keluarga
Tatalaksana
Retinopati Prematuritas
Retinopati prematuritas (Retinopathy of
Prematurity = ROP) adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan pada
pembentukan pembuluh darah retina
pada bayi prematur
Retinopati yang berat ditandai dengan
Proliferasi pembuluh retina
Pembentukan jaringan parut
Pelepasan retina
ROP terjadi bila pembuluh darah normal
tumbuh dan menyebar ke seluruh retina,
jaringan lapisan bagian belakang mata
Pembuluh darah rapuh jaringan parut
retina ablasi retina
Klasifikasi berdasarkan stadium
Stadium Karakteristik
Tatalaksana
• Kortikosteroid untuk peradangan
• albendazole (10 mg / kg / hari) selama 5 hari
• Vitrektomi dipertimbangkan pada pasien dengan
kekeruhan vitreus yang padat atau traksi
praretinal yang nyata
Vitreus primer hiperplastik
persisten
Kelainan kongenital Manifestasi klinis
dimana vitreous
primer dan Leukokoria
pembuluh darah
hyaloid pada waktu Mikroftalmia
embriologi gagal Perdarahan
untuk beregresi.
intraokular atau
Pada PHPV, jaringan
mesenkimal intravitreous
(fibrovaskular)
membentuk massa
di belakang lensa
Tatalaksana
Tujuan: menyelamatkan mata dari
komplikasi, terutama glaukoma,
mempertahankan visus normal, dan
mencapai hasil kosmetik yang dapat
diterima
Bedah apabila terdapat komplikasi
berupa kolaps ruang anterior yang
progresif, peningkatan TIO, perdarahan
vitreous, dan ablasio retina
Coat’s disease
Penyakit idiopatik
Coats’ disease ditandai dengan kelainan
pembuluh darah unilateral dan eksudasi
retina.
Biasanya tidak menunjukkan gambaran
kalsifikasi dan dengan pencitraan MRI
dapat membedakan coast’ disease
dengan retinoblastoma berdasarkan
intensitas sinyal eksudat
Karakteristik Klinis
Tiga karakteristik utama antara
lain:
Telangiektasis retina dalam
bentuk dilatasi fusiform string
dari pembuluh darah retina,
biasanya perifer.
Eksudat masif kekuningan
yang mendasari sebuah
edema retina, kadang
memberikan gambaran
pseudo-tumoral dengan
predileksi di area makula
Eksudatif, kadang total, ablasi
retina. Eksudat mungkin yang
menyebabkan leukokoria
bercahaya tetapi dengan
adanya ablasi retina, ini akan
menunjukkan rona kelabu.