ANEURISMA CEREBRI
Disusunoleh :
ANDREW L (030,05,027)
PENDAHULUAN
darah, yang didasarkan atas hilangnya dua lapisan dinding pembuluh darah, yaitu
tunika media dan tunika intima, sehingga menyerupai tonjolan/ balon. Dinding
pembuluh darah pada aneurisma ini biasanya menjadi lebih tipis dan mudah pecah.
kita..Apabila aneurisma ini terjadi pada pembuluh darah otak, gejalanya dapat berupa
sakit kepala yang hebat, bersifat berdenyut, dapat disertai atau tidak disertai dengan
pembuluh darah di otak, yang juga dikenal dengan stroke. Sayangnya, kasus ini belum
banyak diketahui di Indonesia dan data tentang penyakit ini masih sangat sedikit.
Pelebaran ini dapat pula menekan dan mengikis jaringan di dekatnya. Bila
aneurisma itu berada dekat tulang, tulang tersebut akan menipis. Bila berdekatan
dengan tenggorokan, maka bagian akan tertekan dan saluran napas tersumbat. Di
dalam rongga aneurisma, mudah terbentuk gumpalan darah yang disebut trombus.
Trombus ini sangat rapuh dan mudah menyerpih. Serpihan ini menimbulkan sumbatan
1. Lapisan pertama disebut lapisan intima yang terdiri dari satu lapis endotel.
2. Lapisan kedua adalah lapisan media yang terdiri dari lapisan otot yang elastis.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan adventisia yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan
lemak.
Delapan puluh lima sampai sembilan puluh persen aneurisma berasal dari
bagian depan atau pembuluh darah karotis, dan sisanya berasal dari bagian belakang
gejala kecuali terjadi pembesaran dan menekan salah satu saraf otak sehingga
memberikan gejala sebagai kelainan saraf otak yang tertekan seperti pada trigeminal
neuralgia.
kematian otak.
berat seperti angkat besi. Bahaya perdarahan otak mudah terjadi dan bisa berakibat
fatal. Aneurisma sering baru diketahui setelah dilakukan foto rontgen angiografi untuk
keperluan lain. Penyebab aneurisma ini bisa karena infeksi, aterosklerosis, rudapaksa,
refrat ini.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 DEFINISI
yang didasarkan atas hilangnya dua lapisan dinding pembuluh darah, yaitu tunika
media dan tunika intima, sehingga menyerupai tonjolan atau balon. Dinding
pembuluh darah pada aneurisma ini biasanya menjadi lebih tipis dan mudah pecah.
Hal ini harus dibedakan dari false aneurisma, dimana terjadi pengumpulan darah
disekitar dinding pembuluh darah akibat trauma. Aneurisma sering terbentuk secara
perlahan selama bertahun-tahun dan sering juga tanpa gejala tetapi jika telah terjadi
ruptur maka ini adalah kegawatdaruratan bedah yang dapat mengancam nyawa
pasien.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Serikat, misalnya, aneurisma mencapai rata-rata lima per 100.000 kasus, tergolong
paling tinggi dibandingkan dengan gangguan atau kelainan otak lainnya. Kasus ini di
banyak negara ditemui pada pasien berusia 3 - 50 tahun. Insiden dari aneurisma baik
yang pecah maupun yang utuh pada otopsi ditemukan sebesar 5 % dari populasi
umum. Insiden pada wanita ditemukan lebih banyak dibandingkan pria, yaitu: 2 - 3 :
1, dan aneurisma multiple atau lebih dari satu didapatkan antara 15 - 31%
2.3 KLASIFIKASI
dari 15% multiple dan 85% soliter. Lokasi aneurisma kongenital dilaporkan : 85-
90% pada bagian depan sirkulus WILLISI; 30--40% pada arteri carotis interna;
10-15% di a.vertebro-basilaris.
Pada aneurisma ini, kelemahan hanya pada satu permukaan pembuluh darah
leher. Dari seluruh aneurisma dasar tengkorak, kurang lebih 90% merupakan
aneurisma sakuler.
2.4 ETIOLOGI
pingsan dan kematian, dan cenderung menyerang remaja dan dewasa muda
2.5 PATOFISIOLOGI
Normalnya, pembuluh darah mempunyai tiga lapisan utama yaitu:
1. Lapisan pertama disebut lapisan intima yang terdiri dari satu lapis endotel.
2. Lapisan kedua adalah lapisan media yang terdiri dari lapisan otot yang elastis.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan adventisia yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan
lemak.
Pada aneurisma ditemukan suatu kelainan pada lapisan pembuluh darah yang
terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan tunika intima, media dan adventitia. Pada
aneurisma terdapat penipisan tunika media dan tunika intima menjadi lebih elastis hal
muskularis arteri serebral yang menyebabkan tunika intima membonjol dan akhirnya
Aneurisma sakular berkembang dari defek lapisan otot (tunika muskularis) pada
arteri. Perubahan elastisitas membran dalam (lamina elastika interna) pada arteri
mereka untuk berubah pada tekanan intraluminal. Perubahan ini banyak terjadi pada
pertemuan pembuluh darah, dimana aliran darah turbulen dan tahanan aliran darah
Aneurisma sakular biasanya berbentuk first and second order arteries, berasal
dari siklus arteri serebral (siklus willisi) pada dasar otak. Aneurisma multipel
bekembang pada 30% pasien. Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri
yang ektatik dan berliku-liku yang biasanya berasal dari sistem vertebra basiler dan
berkarakter dengan gejala kompresi sel induk otak atau nervus kranialis tapi gejala
gangguan saraf (tetapi ada juga yang tidak menimbulkan gejala). Gejala apa yang
timbul tergantung dari lokasi dan ukuran aneurisma tersebut. Beberapa gejala yang
dapat timbul adalah sakit kepala, penglihatan kabur/ ganda, mual, kaku leher dan
kesulitan berjalan. Tetapi beberapa gejala dapat menjadi peringatan (warning sign)
adanya aneurisma, yaitu: kelumpuhan sebelah anggota gerak kaki dan tangan,
gangguan penglihatan, kelopak mata tidak bisa membuka secara tiba-tiba, nyeri pada
daerah wajah, nyeri kepala sebelah ataupun gejala menyerupai gejala stroke.
Tingkat I : Sefalgia ringan dan sedikit tanda perangsangan selaput otak atau
tanpa gejala.
A. Perdarahan Intraserebral
secara tiba-tiba, dimulai dengan sakit kepala, yang diikuti oleh tanda-tanda kelainan
gangguan penglihatan dan kebingungan). Sering terjadi mual, muntah, kejang dan
penurunan kesadaran, yang bisa timbul dalam waktu beberapa menit. Perdarahan
perdarahan.
B. Perdarahan subaraknoid
otak dan selaput otak (rongga subaraknoid). Sumber dari perdarahan adalah pecahnya
dinding pembuluh darah yang lemah (apakah suatu malformasi arteriovenosa ataupun
kerusakan pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh
darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50
tahun.
Kadang aneurisma menekan saraf atau mengalami kebocoran kecil sebelum pecah,
sehingga menimbulkan pertanda awal, seperti sakit kepala, nyeri wajah, penglihatan
sebelum aneurisma pecah. Jika timbul gejala-gejala tersebut harus segera dibawa ke
dokter agar bisa diambil tindakan untuk mencegah perdarahan yang hebat. Pecahnya
aneurisma biasanya menyebabkan sakit kepala mendadak yang hebat, yang seringkali
diikuti oleh penurunan kesadaran sesaat. Beberapa penderita mengalami koma, tetapi
sebagian besar terbangun kembali, dengan perasaan bingung dan mengantuk. Darah
dan cairan serebrospinal di sekitar otak akan mengiritasi selaput otak (meningen), dan
Denyut jantung dan laju pernafasan sering naik turun, kadang disertai dengan
kejang. Dalam beberapa jam bahkan dalam beberapa menit, penderita kembali
mengantuk dan linglung. Sekitar 25% penderita memiliki kelainan neurologis, yang
biasanya berupa kelumpuhan pada satu sisi badan. Gejala lainnya adalah: kekakuan
leher, kejang, pada kasus yang tergolong berat, dapat terjadi koma atau kematian.
menyebabkan stroke atau kerusakan saraf yang lain. Perdarahan akibat pecahnya
keadaan darurat medis yang paling sering menimbulkan manifestasi klinis. Adanya
serangan sakit kepala yang berat dan atipikal merupakan gejala khas dari perdarahan
subarahnoid. sakit kepala boleh atau tidak boleh dihubungkan dengan hilangnya
Jumlah
Gejala Penderita
Akut
Transient ischemia 7
Kejang 3
Kronik
No 2.3 15.3
No 3.8 12
karena banyak orang yang menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI)
sehingga aneurisma pada tingkat awal dapat terlihat jelas. Kadang-kadang aneurisma
tidak sengaja ditemukan saat check up dengan menggunakan alat canggih seperti CT
scan, MRI atau angiogram. Diagnosis pasti aneurisma pembuluh darah otak, beserta
peningkatan tekanan di dalam otak. Pungsi lumbal biasanya tidak perlu dilakukan,
kecuali jika diduga terdapat meningitis atau infeksi lainnya. Jika diperlukan, bisa
dilakukan pungsi lumbal untuk melihat adanya darah di dalam cairan serebrospinal.
dilakukan pembedahan. Kemungkinan juga bisa terjadi leukositosis yang tidak terlalu
berarti.
Gambar 7. Arteriogram showing clip placed across the neck of the aneurysm. The
aneurysm no longer fills with blood.
2.8 PENATALAKSANAAN
Untuk aneurisma yang belum pecah, terapi ditujukan untuk mencegah agar
aneurisma tidak pecah, dan juga agar tidak terjadi penggelembungan lebih lanjut dari
aneurisma tersebut. Sedangkan untuk aneurisma yang sudah pecah, tujuan terapi
adalah untuk mencegah perdarahan lebih lanjut dan untuk mencegah atau membatasi
dilakukan dengan membedah otak, memasang klip logam kecil di dasar aneurisma,
sehingga bagian dari pembuluh darah yang menggelembung itu tertutup dan tidak bisa
dilalui oleh darah. Dengan operasi ini diharapkan kemungkinan aneurisma tersebut
Terapi lain adalah dengan memasukkan kateter dari pembuluh darah arteri di
kaki, dimasukkan terus sampai ke pembuluh darah di otak yang terkena aneurisma,
dan dengan bantuan sinar X, dipasang koil logam di tempat aneurisma pembuluh
darah otak tersebut. Setelah itu dialirkan arus listrik ke koil logam tersebut, dan
diharapkan darah di tempat aneurisma itu akan membeku dan menutupi seluruh
keberhasilan 99,9 persen. Bila telah pecah dan koma, keberhasilan tinggal 50 : 50.
Obat pereda nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat. Kadang dipasang
neurologis yang berat. Tujuan pembedahan adalah untuk membuang darah yang telah
Pembedahan untuk menyumbat atau memperkuat dinding arteri yang lemah, bisa
Pembedahan ini sulit dan angka kematiannya sangat tinggi, terutama pada penderita
yang mengalami koma atau stupor. Sebagian besar ahli bedah menganjurkan untuk
pembedahan sampai 10 hari atau lebih memang mengurangi resiko pembedahan tetapi
dilakukan tindakan bedah. Dua pilihan untuk terapi invasif adalah kraniotomi terbuka
2.9 KOMPLIKASI
2.10 PROGNOSIS
Prognosis pada aneurisma bergantung pada jenis aneurisma (rupture atau unruptur),
bentuk aneurisma, lokasi, waktu penanganan dan kondisi pasien saat dilakukan
pengobatan (usia, gejala klinis, kesadaran dan adanya penyakit lain). Prinsipnya
mortalitas
kematian sama.
Stroke biasanya luas, terutama pada penderita tekanan darah tinggi menahun. Lebih
dari separuh penderita yang memiliki perdarahan yang luas, meninggal dalam
beberapa hari. Penderita yang selamat biasanya kembali sadar dan sebagian fungsi
otaknya kembali, karena tubuh akan menyerap sisa-sisa darah. Pada perdarahan
luasnya kerusakan otak. 15% penderita meninggal dalam beberapa minggu setelah
pembedahan dan bertahan hidup, setelah 6 bulan memiliki resiko sebanyak 5% untuk
terjadinya perdarahan. Banyak penderita yang sebagian atau seluruh fungsi mental
dan fisiknya kembali normal, tetapi kelainan neurologis kadang tetap ada.
DAFTAR PUSTAKA
1. Charles vega, m.d., jeremiah v. Kwoon, m.d., and sean d. Lavine, m.d.
Intracranial Aneurysms: Current Evidence and Clinical Practice, University of
California, Irvine, College of Medicine, Irvine, California, Agustus, 2002.
2. Ismail Setyopranoto, Pendekatan Evidence-Based Medicine pada Manajemen
Stroke Perdarahan Intraserebral, Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.Oktober. 2008.
3. Wardlaw JM, White PM. The detection and management of unruptured
intracranial aneurysms. Brain. 2000;123(pt 2):20521.
4. Ronkainen A, Hernesniemi J, Puranen M, Niemitukia L, Vanninen R,
Ryynanen M, et al. Familial intracranial aneurysms. Lancet. 1997;349:3804.
5. Inci S, Spetzler RF. Intracranial aneurysms and arterial hypertension: a review
and hypothesis. Surgery Neurologi. 2000;53:53040.
6. Unruptured intracranial aneurysmsrisk of rupture and risks of surgical
intervention. International Study of Unruptured Intracranial Aneurysms
Investigators. N Engl J Med. 1998;339:172533.
7. Leblanc R, Worsley KJ, Melanson D, Tampieri D. Angiographic screening and
elective surgery of familial cerebral aneurysms: a decision analysis.
Neurosurgery. 1994;35:918.
8. Sjamsuhidajat. R., de Jong. W., Bab 22 Jantung, Pembuluh Arteri, Vena, dan
Limfe: Aneurisma dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. 1. Jakarta, EGC, 1997.
9. www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001122.htm
10. http://en.wikipedia.org/wiki/aneurysm