Tumor Orbita
Eksisi bedah biasanya memberi hasil baik dan diindikasikan bila telah
menimbulkan gejala.
LIMFANGIOMA
Tumor sering multifokus dan sering timbul di palatum mole dan bagian-
bagian wajah yang lain serta orbita. pada pemeriksaan histologik, tumor
tersebut terdiri atas salur, an-saluran besar berisi serum dan folikel-
folikel limfoid.
Terapi dapat bertujuan untuk dekompresi akut kista yang mengalami
perdarahan atau eradikasi tumor. Aspirasi darah dengan jarum atau
ekstirpasi suatu kista spesifik mungkin efektif untuk sementara. Eksisi
tumor dengan metode apapun jarang memuaskan. Risiko ambliopia
serupa dengan yang timbul akibat hemangioma kapiler.
RABDOMIOSARKOMA
Pengukuran Proptosis:
Penonjolan mata Normal : 12 20 mm
Beda kedua mata 2 mm
Patologis : Penonjolan > 20mm
Beda kedua mata 3 mm
Posisi Proptosis
Sentrik : tumor intra konal
Eksentrik : tumor ekstra konal (Ex. tumor kelenjar
lakrimal, eksistensi karsinoma sinus)
Palpasi
Pulsasi
Tanda dari fistula Arteri Vena atau defek dari atap orbita
Cara pemeriksaannya dengan melihat gerakan bola mata
Corkscrew pelebaran pembuluh darah episklera dengan
dasar konjungtiva yang putih karena statis pembuluh
darah.
Bruit suara aliran darah yang terdengar pada
pemeriksaan dengan stetoskop dan sebagai tanda Khas dari
Arteri Vena fistula.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
X foto polos
Ultrasonografi (USG)
CT Scan
Arteriografi
MRI
Patologi
Sering terjadi pada orang tua dapat pada semua umur, tering terkena
kelopak mata bawah, kantus medial, kelopak mata atas dan kantus
lateral, tumbuh lambat, bersifat invasive, destruktif lokal dan sangat
jarang bermetastasis.
Bentuk tumor dapat berupa ulkus dengan tepi luka bernodul atau dapat
pula berbentuk polipoid, berpigmen, berkeratinisasi dan bersifat
fibrotik.
- Inspeksi :
Tampak sebagai tumor dengan pembesaran kearah mendatar
dengan tepi yang agak meninggi serta berlilin. Ditengahnya
sering berbentuk ulkus dengan tepi bernodul yang disebut ulkus
roden.
- Histopatologi :
Pemeriksaan histopatologi dari jaringan biopsi tumor merupakan
pemeriksaan penentu diagnosis pasti.
DIAGNOSIS BANDING
karsinoma epidermoid
melanoma maligna
adenokarsinoma
25
Karsinoma sel basal kelopak mata tipe
morpheaform;
A. gambaran klinis,
B. gambaran histopatologis
26
Karsinoma sel basal kelopak mata tipe berpigmen;
A gambaran klinis,
B gambaran histopatologis
27
PENATALAKSANAAN
Terapi pembedahan merupakan terapi pilihan pada karsinoma sel basal. Tumor
yang masih terbatas di kelopak mata, dilakukan eksisi luas diikuti dengan
tindakan rekontruksi. Eksisi dibuat 4-5 mm dari tepi tumor makroskopik. Tumor
yang sudah mengadakan invasi ke jaringan orbita dilakukan eksenterasi orbita.
Terapi radiasi diberikan pada karsinoma sel basal kelopak mata yang luas.
Kegunaan radiasi dalam hal ini ialah untuk mengecilkan tumor sehingga
memudahkan tindakan rekontruksinya dan tidak menyebabkan gangguan fungsi
kelopak mata.
PENYULIT
Endoftalmitis
Tumor mengadakan invasi ke dalam jaringan
kelopak mata sehingga terjadi kerusakan dan
nekrosis. Kelopak mata mengalami gangguan fungsi.
Bila fungsi kelopak mata atas terganggu, maka akan
terjadi keratis eksposur, kemudian ulkus kornea dan
berakhir dengan endoftalmitis.
Ekstensi ke jaringan sekitar
Tumor tumbuh invasive dan destruktif ke jaringan
orbita, sinus paranasalis, rongga hidung dan rongga
tengkorak.
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
Tumor ganas dalam bola mata pada anak dan bayi sampai umur lima tahun
PATOFISIOLOGI
Tumor ganas dari jaringan embrional retina. Tumor ini mempunyai sifat maligna, kongenital
dan heriditer. Tubuh tumbuh pada satu mata atau dua mata. Insiden terbanyak dijumpai pada
umur antara 2-3 tahun, dan ditemukan satu diantara 23.000 34.000 kelahiran.
Tumor tumbuh melalui mutasi genetik secara spontan dan sporadis, atau diturunkan melalui
autosomal dominan.
Klasifikasi International untuk
Retinoblastoma intraokular
Group A Tumor terbatas pada retina, yang terletak di setidaknya 3,0 mm dari
fovea dan 1,5 mm dari disk optik. Lesi lebih kecil dari 3,0 mm atau
diameter basal. Tidak adanya vitreous atau subretinal seeding.
Group B Tumor lebih besar dari di grup A, di lokasi manapun. Tidak adanya
vitreous atau subretinal seeding. Adanya cairan subretinal hingga 5.0
mm dari dasar lesi
Group C Tumor dengan focal vitreous atau subretinal seeding. Cairan subretinal
sampai dengan satu kuadran.
Group D Mata dengan diffuse vitreous atau subretinal seeding dan/atau
penyakit endofit atau eksofit. Massa avaskuler. Cairan subretinal lebh
dari satu kuadran.
Group E Mata yang mengalami anatomi definitif dan perubahan fungsional.
Disajikan satu atau lebih dari perubahan berikut: glaukoma neovascular
ireversibel; perdarahan intraokular masif; selulitis orbita aseptik;
tumor menyentuh lensa; retinoblastoma difus; mata atrofi
GEJALA KLINIS
- Visus menurun
- Mata juling
- Bila mata kena sinar akan memantul seperti mata kucing, disebut cats eye.
- Mata merah dan sifatnya residif
- Mata memberikan kesan lebih besar daripada mata lainnya
METASTASE
Funduscopy
Ultrasonografi
Tomografi (CT scan)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan Genetik
DIAGNOSIS BANDING
Katarak
Persistent hyperplastic primary vitreus
Retinopathy of prematurity
Ablasi retina
Panoftalmitis
PENATALAKSANAAN
- Pembedahan :
Enukleasi : dilakukan pada tumor yang masih tebatas intraokuler ialah dengan
mengangkat seluruh bolamata dan memotong saraf optik sepanjang mungkin.
Eksenterasi Orbita : dilakukan pada tumor yang sudah ekstensi ke jaringan orbita ialah
dengan mengangkat seluruh isi orbita dengan jaringan periostnya sesudah operasi
diberikan terapi radiasi untuk membunuh sisa-sisa sekitar tumor.
- Khemoterapi :
Diberikan bila sudah diberikan terjadi metastase ke organ tubuh lainnya.
- Fotokoagulasi :
Diartemi atau krioterapi diberikan bila tumor masih terbatas diretina.
PROGNOSIS