CARSINOMA ORBITA
(TUMOR ORBITA)
A. Konsep Dasar Medis
1. Defenisi
Area orbita adalah rongga pada tengkorak tempat bola mata dan jaringan
sekitar mata. Jaringan-jaringan yang berada di rongga orbita antara lain otot mata,
pembuluh darah, saraf mata, kelenjar air mata, dan jaringan lemak. Rongga orbita
tersusun dari tulang tengkorak yang berfungsi untuk melindungi bola mata jaringan
Area orbita berbentuk menyerupai buah pir dengan bukaan terlebar pada
bagian depan dan menyempit di bagian belakang. Karena rongga orbita adalah area
yang relatif kecil, jika ada lesi atau pertumbuhan abnormal yang menempati ruang
akan meningkatkan volume orbital dan menyebabkan proptosis atau penonjolan bola
mata. Hal tersebut akan mempengaruhi fungsi otot mata dan mengganggu
penglihatan.
sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas, dimana tumor ganas disebutjuga sebagai
kanker
Tumor orbita mata adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola
mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, syaraf ,ata dan
kelenjar air mata. Rongga orbita dibatasi sebelah medial oleh tulang yang membentuk
dinding luar sinus ethmoid dan sfenoid. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan
ganas. Tumor yang ganas sering disebut sebagai kanker, tumor pada mata disebut
a. Tumor external yaitu tumur yang tumbuh dibagian luar mata seperti :
Apabila pada massa tumor yang mengisi rongga mata maka bola mata akan
terdorong kearah luar yang disebut proptosis (mata menonjol). Arah tonjolan bola
2. Etiologi
b. Malformasi congenital
c. Kelainan metabolisme
d. Penyakit vaskuler
e. Inflamasi intraoluker
f. Neoplasma, dapat bersifat ganas atau jinak. Neiplasma jinak tumbuh dengan
batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetai menekan jaringan
3. Manifestasi Klinis
Terkadang tumor tidak menimbulkan gejala di awal dan gejala memberat perlahan
dalam jangka waktu yang lama. Sementara pada pasien lainnya, gejala dapat timbul
sangat cepat. Lokasi dan sifat gejala masing-masing tumor dapat menjadi petunjuk
penting untuk menentukan apakah apakah tumor bersifat jinak atau ganas.
adanya penekanan pada bola mata. Karena bola mata menonjol, kelopak mata tidak
dapat tertutup rapat. Kondisi ini dapat menimbulkan kekeringan dan iritasi pada
selaput luar bola mata. Beberapa tumor sebenarnya dapat terlihat atau teraba pada
riwayat gejala pada mata dan riwayat kesehatan menyeluruh. Durasi dan tingkat
perkembangan tanda dan gejala pasien sangat penting. Nyeri, pandangan ganda, rasa
berdenyut, dan gangguan ketajaman penglihatan adalah gejala yang harus diperiksa.
Riwayat cedera dan riwayat keluarga dengan tumor orbita juga dapat membantu
diagnosis.Pada pemeriksaan mata, perubahan di sekitar orbita akan lebih terlihat jelas
Hipertelorisme atau peningkatan jarak abnormal antara dua mata, proptosis atau
penonjolan bola mata, pembengkakan dan memar kelopak mata, serta pelebaran
pembuluh selaput bening mata adalah beberapa tanda yang ditemukan di sekitar
orbita. Blepharoptosis atau kelopak mata atas jatuh ke bawah secara tidak normal dan
lagophthalmos atau penutupan kelopak mata yang tidak sempurna adalah tanda-tanda
Penonjolan mata merupakan tanda penting dari penyakit orbita. Penonjolan ini
menilai tingkat nyeri tekan, konsistensi, dan apakah tumor dapat digerakan atau
terfiksasi. Nyeri tekan menunjukkan adanya proses peradangan atau penekanan saraf
oleh tumor, seperti pada kanker kistik adenoid kelenjar air mata.
Perabaan juga harus dilakukan pada kelenjar getah bening dan pembuluh darah di
sekitar orbita. Perabaan dapat menilai apakah ada pulsasi dari sambungan pembuluh
arteri dan vena yang abnormal atau pulsasi dari organ rongga kepala yang keluar
melalui celah pada tulang orbita, seperti yang terjadi pada ensefalokel atau tonjolan
isi tengkorak.
Auskultasi atau pemeriksaan suara organ menggunakan alat stetoskop pada area
orbita dapat mendeteksi adanya aliran darah abnormal pada rongga orbita atau di
dalam tengkorak. Jika dicurigai adanya tumor dengan aliran darah yang meningkat,
mata, dan pandangan ganda harus dinilai dan dengan hati-hati. Tekanan bola mata
dapat meningkat dan pemeriksaan slit lamp dapat menilai memar serta pembesaran
adanya lipatan lapisan koroid, serta pembentukan jalur pembuluh darah baru yang
abnormal.
- Nyeri orbita;
Jelas pada tumor ganas tumbuh dengan cepat namun juga merupakan
- Proptosi
berjalan bertahap dan tidak nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor
- Penglihatan terganggu akibat terkenanya saraf optik atau retina atau tak
- Penglihatan ganda
- Nyeri
- Merah
kavernosa
- Palpasi
- Bisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata
- Gerak mata
4. Patofisiologi
Tumor orbita dapat disebabkann oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik
masa.Meskipun masa secara histologis jinak, itu dapat mengganggu pada struktur
orbital atauyang berdekatan dengan mata. Dan bisa juga dianggap ganas apabila
gangguan motilitas luar mata, atau kelainan pupil dapat terjadi dari invasi atau
melalui nervus optikus ke otak, melalui sklera ke jaringan orbita dan sinus paranasal
dan metastasi jauh ke sumsum tulang malalui pembuluh darah. Pada fundus terlihat
5. Penatalaksanaan
konsservatif.
Pendekatan operatif :
c. Lateral untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf
optik.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang cermat oleh dokter mata sangat penting untuk diagnosis tumor
orbital. Dokter akan menilai gejala dan melakukan pemeriksaan penglihatan, struktur,
penunjang seperti USG, CT scan, dan MRI untuk menilai dengan lebih teliti. Karena
kebanyakan tumor memiliki temuan yang khas pada pemeriksaan, biopsi tidak selalu
diperlukan. Namun, pada keadaan tertentu biopsi diperlukan untuk menentukan jenis
tumor.
a. Pemeriksaan Radiologi
jaringan dan tulang dengan rinci, termasuk pada area orbital. CT scan dengan
tubuh, termasuk area orbita. MRI memberikan resolusi jaringan lunak yang
sangat baik, namun CT scan lebih unggul dalam menilai struktur tulang
orbital.
USG okular atau USG mata dapat menilai lesi orbital bagian depan dan
tengah. USG Doppler digunakan untuk evaluasi pembuluh darah orbital dan
aliran darah.
diagnosis tumor orbital dengan mengambil sejumlah kecil sampel sel tumor
jinak dan ganas dengan akurasi 95%. FNAB ditambah dengan pemeriksaan
klinis dan radiologis dapat mengarahkan diagnosis yang tepat pada 80%
kasus.
Biopsi terbuka adalah metode umum untuk mendapatkan sampel jaringan
tumor orbita. Biopsi mungkin juga diperlukan jika FNAB tidak dapat
biopsi antara lain tingkat kesakitan dan biaya yang lebih besar.
b. Pemeriksaan laboratorium
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Riwayat Keperawatan.
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Penunjang
foramenoptik.
tumor.
3. CT-scan : untuk menentukan ganas atau jinak tumor, adanya
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi keperawatan
yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan
kedua penetapan tujuan dengan kriteria hasil yang ditargetkan, ketiga perumusan
intervensi keperawatan.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk
membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria
hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien
5. Evaluasi keperawatan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan
untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil