Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Jenis Tumor Mata

Tumor mata bisa terjadi di semua bagian mata yang mengalami pembelahan sel
abnormal dan kematian sel yang menurun. Berdasarkan posisinya, tumor mata dikelompokkan
sebagai berikut (Grossniklaus, 2016):

1. Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti tumor palpebra
dan tumor konjungtiva
2. Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata
3. Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata

1. Tumor Retrobulbar
1. Tumor retrobulbar merupakan salah satu tumor orbita yang berlokasi di belakang
bola mata. Menurut Ausayakhun, and Ruankham (2012). Tumor retrobulbar dapat dibagi
menjadi intrakonal dan ekstrakonal tergantung letaknya di dalam atau di luar konus otot.
Intrakonal: glioma, meningioma, haemangioma cavernous dan kapiler, haemangiopericytoma,
lymphangioma and neurofibroma. Extraconal: tumour glandula lacrimal (pleomorphic
adenoma, adenoid cystic cancer), dermoid, lymphoma, pseudotumour,
rhabdomyosarkoma dan metastasis.

2. Hemangioma cavernous, Merupakan tumor jinak intraorbita yang tersering


pada orang dewasa. Biasanya tumor terletak dalam konus otot-otot
retrobulbar. Sehingga bermanifestasi sebagai proptosis unilateral yang lambat
pada dekade kedua sampai keeempat. Kadangkala dapat menekan nervus optikus
tanpa proptosis.
3. Glioma, merupakan tumor jinak yang berkembang dari astrosit. Biasanya muncul
pada dekade pertama kehidupan. Dapat hadir sebagai tumor yang soliter atau
sebagai bagian dari von recklinghausen’s neurofibromatosis. Gambaran klinis
ditandai dengan hilangnya penglihatan, ditandai dengan axial proptosis unilateral yang
bertahap dan tidak disertai nyeri. Pemeriksaan fundus dapat memperlihatkan
adanya atropi dan edema papil saraf optik dan pembesaran vena. Perluasan
intracranial dari glioma melalui canalis optik jarang terjadi.
4. Limphangioma adalah tumor yang jarang terjadi terlihat sebagai proptosis
dengan progresifitas yang lambat pada remaja muda. Terkadang membesar sebagai
akibat perdarahan spontan di dalam ruang vaskular, yang kemudian membentuk kista
coklat yang dapat sembuh spontan.
5. Meningioma adalah tumor invasif yang berasal dari villi arrachnoidal.
Meningioma menginvasi orbita terdapat dua tipe : primer dan sekunder
a. Meningioma intaorbital primer. Dikenal juga sebagai meningioma yang berasal
dari pembungkus nervus saraf optik. Mengakibatkan kehilangan penglihatan yang
cepat disertai keterbatasan pergerakan bola mata atropi atau edema diskus
optikus dan proptosis yang terjadi secara perlahan-lahan. Selama fase intadural,
secara klinis sulit dibedakan dari glioma nervus optik. Adanya opticocilliary
shunt merupakan tanda patognomonik dari
meningioma pembungkus nervus saraf optik.

b. Meningioma sekunder. Meningioma intracranial yang secara sekunder menginvasi


orbita. Invasi orbita dapat timbul melalui dasar fossa cranii anterior
6. Rhabdomyosarcoma adalah Tumor ganas dari orbita yang berasal dari otot
extraokular. Merupakan tumor orbita tersering pada anak-anak, biasanya timbul
dibawah usia 15 tahun. Terdapat proptosis yang progresif dan tiba-tiba onsetnya.
Proptosis yang paling berat karena rhabdomyosarcoma yang terletak di kuadran
superonasal. Gambaran klinis mirip dengan proses inflamasi. Tumor biasanya
terdapat pada kuadran superionasal tetapi dapat juga menginvasi bagian-bagian
lain dari orbita. (comphrehensive opthm)
7. Tumor juga bisa berasal dari metastasis Ca. mammae, karsinoma bronkhial,
neuroblastoma pada anak-anak, sarkoma Ewing, leukemia, tumor testikuler. Gejala
klinis tumor retrobulbar adalah adanya penonjolan bola mata yang merupakan
manifestasi klinis yang paling penting dan paling awal muncul pada tumor
retrobulbar. Penonjolan bola mata ini dikenal dengan proptosis atau exopthalmus.
Karena letak lesi di dalam orbita, bola mata terdorong ke depan dan pergerakan
bola mata terbatas pada arah yang homolateral. Bola mata juga dapat terdorong ke
arah superior, inferior, medial atau lateral tergantung dari posisi lesi dalam orbita.
Derajat exopthalmus bergantung dari derajat tumor.

DAFTAR PUSTAKA

Ausayakhun, S., Ruankham, P. 2012. Epidemiology sudy of retinoblastoma in

Maharaj Nakorn Chiang Mai Hospital. In: current aspects in

ophthalmology. Philadelphia: Elsevier.

Grossniklaus, H.E. 2016. Ophthalmic Pathology and Intraocular Tumor. American

Academy of Ophthalmology. San Francisco: Basic and Clinical Science

Course.

Anda mungkin juga menyukai